Disusun Oleh:
JURUSAN FISIKA
Purwokerto
2018
1. Kapasitor
Kapasitor adalah piranti yang berfungsi untuk menyimpan muatan dan
energi listrik. Kapasitor terdiri dari dua konduktor terbuat dari plat metal yang
berdekatan tetapi terisolasi oleh bahan dielektrik dan membawa muatan yang sama
besar namun berlawanan seperti terlihat pada gambar di bawah.
.
Kapasitor Keping Sejajar
Dari hubungan
𝐴
𝐶 = 𝜀𝜀0 𝑑 (2.11)
keterangan :
εo = permitivitas relative dalam ruang hampa = 8.85 x 10-12 C2/N m2
A = luas kontak aluminium
d = ketebalan film tipis
sehingga didapatkan konstanta dielektrik film tipis seperti pada persamaan (2.12) :
𝐶×𝑑
𝜀 = 𝐴×𝜀 (2.12)
0
Keterangan
IL = konduksiatauarus bocor
E = tegangan uji
D = diameterdariisolasi
d = diameterdarikonduktor
Dalam metode ini, tegangan diberikan secara bertahap ke isolasi yang diuji
dengan metode mengontrol tegangan. Saat tegangan meningkat, isolasi yang lemah
akan menunjukkan ketahanan yang lebih rendah yang tidak jelas pada tingkat
tegangan yang lebih rendah. Langkah-tegangan tes ini sangat berharga ketika
dilakukan secara periodik.
Ketika tegangan DC diberikan pada sebuah isolasi, maka tekanan medan
listrik menimbulkan kenaikan pada konduksi arus dan polarisasi listrik.
Pertimbangkan rangkaian dasar seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.1, yang
menunjukkan sumber tegangan DC, switch,dan spesimen isolasi. Ketika saklar
ditutup, isolasi menjadi berlistrik dan mengalir arus yang sangat tinggi pada saat
yang saklar tersebut ditutup. Namun, nilai arus langsung turun, dan kemudian
menurun pada tingkat lebih lambat sampai mencapai nilai hampir konstan. Arus
yang digambarkan oleh isolasi dapat dianalisis ke dalam beberapa komponen
sebagai berikut:
Arus charge ireversibel memiliki bentuk umum yang sama dengan arus charge
reversibel, tetapi jauh lebih kecil di magnitude nya. Arus charge ireversibel
hilang dalam isolasi dan dengan demikian tidak dapat dipulihkan. Waktu yang
cukup harus diberikan sebelum merekam data dari tes
sehingga reversible absorption current mengalami
penurunan ke nilai yang rendah.
• Surface leakage current
Surface leakage current ini disebabkan oleh konduksi pada permukaan isolasi.
Arus ini tidak diinginkan dalam hasil pengujian dan karena itu harus dihilangkan
dengan cara hati-hati membersihkan permukaan konduktor untuk
menghilangkan jalur kebocoran, atau harus ditangkap dan dijaga dari pembacaan
meter.
• Partial discharge current (corona)
Partial discharge current juga dikenal sebagaikorona, disebabkan oleh
overstressing udara padasudut tajamdari konduktorkarena uji
tegangantinggi.Arus ini tidak diinginkandan harusdihilangkan
denganpenggunaan stress control shielding pada titik-titiktersebut
selamates.Arus initidak terjadipada tegangan rendah(dibawah4000volt),
• Volumetric leakage currVolumetric leakage current yang mengalir melalui
volume isolasi itu sendiri adalah penting. Arus ini digunakan untuk
mengevaluasi kondisi dari sistem isolasi saat pengujian. Waktu yang cukup
harus diberikan untuk volumetric current untuk stabil sebelum pembacaan tes
dicatat.
Keuntungan
• DC tes lebih dipiih pada peralatan yang memiliki nilai charge kapasitansi yang
sangat tinggi,seperti kabel.
• Tekanan tegangan DC dianggap jauh lebih rendah merusak isolasi daripada
tegangan AC.
• Tes dapat dihentikan sebelum terjadi kegagalan peralatan.
• Pengukuran dapat diambil secara bersamaan.
• Data historis dapat dikompilasidan tersedia untuk evaluasi.
• Tidak perlu ada tesresistansi isolasi terpisah sebelum tes over potential DC.
• Ukuran dan berat peralatan signifikan berkurang dibandingkan dengan
tegangan uji AC.
Kekurangan
• Distribusi tekanan untuk transformer, motor, kumparan Generator berbeda
untuk tegangan DC dengan tegangan AC.
• Sisa charge setelah tes tegangan DC harus dihilangkan dengan hati-hati.
• Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan uji tegangan tinggi lebih lama
dibandingkan dengn uji tegangan tinggi AC.
• Terdapat literatur pengujian DC yang menyatakan bahwa dimungkinkan efek
pengujian tegangan tinggi DC berbahaya pada beberapa jenis kabel.
• Kerusakan yang tidak terdeteksi dengan DC, dapat menyebabkan kegagalan
saat tegangan AC.
• Temperatur dan tegangan mempengaruhi resistivitas.
DAFTAR PUSTAKA
Electrical Power Equipment Maintenance and Testing, Second Edeition, Paul Gill.