Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan penetrasi

tungau parasit Sarcoptes scabiei var. hominis ke dalam epidermis. Tungau skabies

pertama kali diidentifikasi pada tahun 1687, oleh karena itu skabies merupakan

salah satu penyakit pada manusia yang penyebabnya dapat diketahui (Stone, dkk.

2008).

Terdapat lebih dari 300 juta orang di seluruh dunia yang menderita

skabies. Skabies adalah penyakit endemik di seluruh dunia, dapat menyerang

seluruh ras dan berbagai tingkat sosial, namun gambaran akurat mengenai

prevalensinya sulit didapatkan (Orkin dan Maibach, 1991). Sebuah penelitian

terbaru menyatakan bahwa prevalensi skabies meningkat di United Kingdom, dan

skabies lebih sering terjadi di daerah perkotaan, pada anak-anak dan wanita, dan

pada musim dingin dibandingkan saat musim panas (Burns, 2004). Lingkungan

padat penduduk, yang sering terdapat pada negara-negara berkembang dan hampir

selalu berkaitan dengan kemiskinan dan higiene yang buruk, dapat meningkatkan

penyebaran skabies (Weller, 2008).

1
Skabies ditularkan melalui kontak langsung kulit dengan kulit maupun

dengan kontak tidak langsung melalui benda-benda yang dipakai bersama,

misalnya handuk, pakaian, sprei, dan sarung bantal. Semakin banyak jumlah

parasit dalam satu individu, maka semakin besar kemungkinan terjadinya

penularan dalam lingkungan yang sama. Terdapat berbagai gambaran klinis

skabies yang berbeda pada berbagai individu. Gambaran ini dapat menyulitkan

diagnosis sehingga menyebabkan terapi yang tidak tepat. Apabila beberapa

anggota keluarga mengeluhkan erupsi kulit yang gatal, skabies harus dipikirkan

sebagai salah satu diagnosis (Stone dkk, 2008).

Penyakit skabies merupakan penyakit kulit menular disebabkan oleh

tungau Sarcoptesscabies. Penyakit ini sering dijumpai ditempat-tempat yang padat

penduduknya dengan keadaan hygiene yang buruk. Di Indonesia penyakit skabies

merupakan penyakit kulit biasa yang banyak dijumpai didaerah tropis terutama

berasal dari masyarakat yang hidup dalam lingkungan atau keadaan hygiene

sanitasi dan social ekonomi yang sangat rendah (Handoko, 2009).

Kurangnya pengetahuan dan hygiene perorangan dapat memicu terjadinya

penyakit scabies serta tradisi kebiasaan buruk misalnya sering berganti-ganti

pakaian dengan oranglain. Misalnya di kalangan mahasiswa yang tinggal di

tempat – tempat seperti asrama, pesantren maupun di tempat – tempat kost.

Banyak diantara mereka yang sering bertukar handuk pakaian dalam dan

sebagaunya dengan teman sekamar mereka. Selain itu adanya kebiasaan para

mahasiswa yang malas mengganti alas tempat tidur sehingga memicu timbulnya

penyakit ini (Badri, 2007).

2
Pesantren yang padat penghuninya dan hygienenya buruk

prevalensi penderita scabies dapat mencapai 78,7%. Tetapi pada

kelompok hygienenya baik prevalensinya hanya 3,8%. Sanitasi

lingkungan yang buruk di daerah desa tanjung sari natar

merupakan faktor dominan yang berperan dalam penularan dan

prevalensi penyakit scabies masyarakat (Badri, 2007).

Daerah tanjung sari natar merupakan salah satu desa di Natar yang

memiliki angka scabies yang tinggi dikarenakan kurangnya air pada desa tersebut

sehingga personal hyegine seseorang kurang baik, bahkan air di desa tanjung sari

natar sudah tercemar oleh bakteri E. Coli. Oleh karena itu kami tertarik untuk

mengidentifikasi factor-faktor risiko yang dapat mempengaruhi angka kejadian

scabies di daerah tanjung sari natar.

I.2 Profil Puskesmas


I.2.1 Data Geografis

Puskesmas Rawat Inap Tanjung Sari Kecamatan Natar adalah salah satu dari
puskesmas yang ada di Kabupaten Lampung Selatan, terletak di Wilayah
Kecamatan Natar, dengan luas wilayah seluruhnya mencapai 4.771 km2.

3
Gambar 1. Peta Wilayah Administrasi Kecamatan Natar Lampung Selatan

Dari gambar peta diatas tampak batas-batas wilayah kerja Puskesmas


Rawat Inap Tanjung Sari Kecamatan Natar yaitu :
a. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Candimas Puskesmas Branti
Raya.
b. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Pancasila Puskesmas
Sukadamai.
c. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Merak Batin Puskesmas
Natar.
d. Sebelah barat berbatasan dengan Desa Negara ratu Puskesmas
Natar.

Jarak Puskesmas Rawat Inap Tanjung Sari Kecamatan Natar ke Ibu kota
Kabupaten ± 95 KM. Sedangkan ke Ibu Kota Provinsi ± 20 KM. Luas
Wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Tanjung Sari Kecamatan Natar ±
4771 KM² memiliki 5 Desa.

4
JARAK DESA
LUAS WAKTU
NO NAMA DESA KE
WILAYAH TEMPUH
PUSKESMAS
1. Muara Putih 1.685 Km2 10 Km 15 menit
2. Krawang sari 1.062 Km2 15 Km 20 menit
3. Tanjung sari 1.110 Km2 0 Km 0 menit
2
4. Bumi sari 301 Km 3 Km 5 menit
5. Way sari 640 Km2 10 Km 15 menit
Puskesmas 4.771 Km 2
Tabel 1
Luas Wilayah Kerja, Jarak Tempuh dan Waktu Tempuh dari Desa ke Puskesmas
Rawat Inap Tanjung Sari Kecamatan Natar

4.2 Demografi

JUMLAH
RATA-RATA KEPADATAN
DESA KK JIWA/RUMAH PENDUDUK
NO PENDUDU
TANGGA per km2 K

1. Muara Putih 1.577 3,33 3,11 5.363

2. Krawang Sari 1.087 3,83 3,91 4.260

3. Tanjung Sari 3.184 2,58 7,41 8.368

4. Bumi Sari 1.904 4,10 25,95 7.849

5. Way Sari 547 6,08 5,2 3.423

JUMLAH 8.299 3,46 45,58 29.263

Tabel 2
Distribusi Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Tanjung Sari
Kecamatan Natar Menurut Persebaran

Pada tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa di wilayah kerja Puskesmas Rawat
Inap Tanjung Sari Kecamatan Natar, desa dengan jumlah penduduk
terbanyak yaitu Desa Tanjung Sari sebesar 8.368 jiwa dan desa dengan
jumlah penduduk terendah yaitu Desa Way Sari sebesar 3.423 jiwa. Jumlah
kepala keluarga sebanyak 8.299 KK dengan rata-rata jumlah anggota
keluarga sebanyak 3,46 jiwa/Rumah Tangga, rata-rata kepadatan penduduk
sebesar 45,58 jiwa per km2. Kepadatan tertinggi pada Desa Bumi Sari
5
yaitu sebesar 25,95 jiwa per km2 dan kepadatan terendah adalah Desa
Muara Putih sebesar 3,11 jiwa per km2.

KELOMPO JUMLAH PENDUDUK


NO K UMUR PEREMPU
LAKI-LAKI JUMLAH
(TAHUN) AN
1 0–4 1,742 1,640 3,407
2 5–9 1,550 1,102 2,677
3 10 – 14 1,453 1,281 2,759
4 15 – 19 1,247 1,237 2,509
5 20 – 24 1,061 1,026 2,112
6 25 – 29 1,332 1,453 2,810
7 30 – 34 1,456 1,286 2,765
8 35 – 39 1,260 936 2,215
9 40 – 44 1,035 1,018 2,081
10 45 – 49 836 838 1,689
11 50 – 54 593 529 1,147
12 55 – 59 437 449 891
13 60 – 64 393 387 815
14 65 - 69 391 249 665
15 70 – 74 262 218 450
16 75+ 99 117 271
JUMLAH 15.147 14,116 29,263
Tabel 3. Data Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin dan Kelompok Umur
Puskesmas Rawat Inap Tanjung Sari Kecamatan Natar

Data penduduk di wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Tanjung Sari


Kecamatan Natar, berdasarkan kelompok umur sebagaimana tampak pada
tabel 3 diatas, terlihat bahwa jumlah penduduk usia muda yang
mendominasi dan seterusnya hingga usia lanjut yang menggambarkan
piramida berdiri

1.2.2 Topografi
Wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Tanjung Sari Kecamatan Natar
merupakan daerah dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 400 M di
atas permukaan laut, dengan keadaan tanah sebagian besar berpasir yang
dijadikan daerah perladangan untuk menanan palawija dan persawahan
yang tergantung curah hujan. Pada umumnya wilayah kerja Puskesmas
Rawat Inap Tanjung Sari Kecamatan Natar dapat dijangkau dengan

6
kendaraan roda dua dan empat.Wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap
Tanjung Sari Kecamatan Natar wmemiliki 5 desa dan 27 dusun.

JUMLAH
NO DESA
DUSUN Desa

1 Muara Putih 6 1

2 Krawang Sari 5 1

3 Tanjung Sari 7 1

4 Bumi Sari 4 1

5 Way Sari 5 1

Puskesmas 27 5

Tabel 4
Jumlah Desa, Dusun Puskesmas Rawat Inap Tanjung Sari Kecamatan Natar

Berdasarkan data yang ada, penduduk di wilayah Puskesmas Rawat Inap


Tanjung Sari Kecamatan Natar secara garis besar digolongkan menjadi 2
kajian yaitu penduduk asli Lampung dan penduduk pendatang. Penduduk
asli Lampung khususnya sub suku Lampung peminggir. Penduduk suku
lain lebih dominasi, dimana tersebar di wilayah Puskesmas Rawat Inap
Tanjung Sari Kecamatan Natar. Penduduk datang yang berdomisili di
wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Tanjung Sari Kecamatan Natar
berasal dari bermacam-macam suku seperti ; jawa, sunda, palembang,
batak, padang, aceh.

Jumlah penduduk wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Tanjung Sari


Kecamatan Natar berjumlah 29.263 jiwa yang tercatat pada jumlah KK
8.299 rumah tangga yang terdiri dari 15.147 penduduk laki-laki dan 14.116
penduduk perempuan.

Komposisi penduduk menurut kelompok umur menunjukkan bahwa 8.843


penduduk wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Tanjung Sari Kecamatan
Natar berusia muda (0-14 tahun), 8.939 berusia produktif dan hanya 31%
dari jumlah penduduk yang ada. Jumlah penduduk terbanyak ada dalam
rentang usia 15-44 tahun sebesar 14.492 jiwa atau 50% dari total penduduk
7
yang ada dan jumlah penduduk terendah ada pada usia 65 tahun ke atas
yaitu sebesar 1.386 jiwa atau 4 % dari total penduduk yang ada.

Sedangkan jumlah penduduk pada usia 0-4 tahun sebesar 3.407 jiwa
(12%), usia 5-14 tahun sebesar 5.436 jiwa (19%), usia 15-44 tahun 14.492
(50%) dan usia 45-64 tahun sebesar 4.542 jiwa (15%).

Luas wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Tanjung Sari Kecamatan Natar
adalah 4.771 km² dengan jumlah penduduk 29.263 jiwa, ini berarti
kepadatan rata-rata jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Rawat
Inap Tanjung Sari Kecamatan Natar adalah 45,58/ km² dengan kepadatan
tertinggi di desa Tanjung Sari (8.368 jiwa km² ) dan terendah di desa
waysari (3.423 jiwa km²)

I.3 Tujuan

Untuk mengidentifikasi faktor-faktor risiko yang dapat

mempengaruhi angka kejadian scabies di desa Tanjung Sari Natar.

Anda mungkin juga menyukai