Anda di halaman 1dari 5

Strategi Pencegahan Narkoba Rahmiyati

Strategi Pencegahan Narkoba Terhadap Remaja


Oleh: Rahmiyati, S.Pd
Abstrak
The growing drug abuse in Indonesia, especially in South Kalimantan, an emergency that required the
attention of all parties.
The main pillars of drug prevention in the community of Muslims is to implement the teachings of Islam in
earnest, because Islam forbids the consumption of drugs.
In school guidance and counseling teacher's role is vital in the prevention and handling of drugs, for guidance
and counseling officers have the duty and authority to control, supervise and assist students who are considered
problematic.
Keywords: Strategy, Drugs, Youth

A. Pendahuluan membuat celaka bagi npenggunanya.


Hai orang-orang yang beriman, Siapapun tidak akan ada yang ingin
sesungguhnya minuman khamar, berjudi, merusak dirinya sendiri tetapi karena rasa
(berkorban untuk) berhala, mengundi nasib ingin tahu yang keblinger, menghormati
dengan panah adalah perbuatan keji teman dengan cara sesat, dan pobhea
termasuk perbuatan syaitan. Maka dtinggal teman pada akhir mau di ajak
jauhilah perbuatan itu agar kamu untuk menggunakan Narkoba yang
mendapat keberuntungan. Sesungguhnya membawa celaka.
syaitan itu hendak bermaksud Menghisap lem agar ply begitu
menimbulkan permusuhan dan kebencian lumrah terjadi dilingkungan masyarakat,
diantara kamu lantaran minum khamar sampai pada penggunaan narkoba dengan
dan berjudi itu, dan menghalangikamu dari harga tinggi yang harganya melebihi dari
mengingati Allah dan sembahyang; harga emas. Tidak ada sedikitpun
makaberhentilah kamu (dari mengerjakan keuntungan yang didapat bahkan
pekerjaan itu) (Al Maidah : 90 : 91) membawa celaka bagi penggunanya,
Semakin besar upaya previntif padahal banyak menghabiskan uang yang
terhadap penyalahgunaan Narkoba jika dibelikan beras dapat di makan untuk
(Narkotika dan Obat terlarang) ternyata berbulan-bulan.
semakin kuat dorongan di kalangan Banyak orang-orang cerdas yang
masyarakat untuk merasakan Narkoba. menjadi bodoh dan putus sekolah oleh
Dalam beberapa hari terakhir terungkap karena Narkoba. Hal itu hanya akibat
banyak beredar obat zenith yang kecil dari Narkoba banyak sekali dampak-
kandungannya adalah Carnophen. dampak yang membuat orang-orang
Carnophen merupakan obat kimia yang sengsara dan celaka karena kecanduan
bersifat racun penggunaan dengan doses Narkoba. Penyalahgunaan narkoba juga
tepat sebagai penawar rasa sakit. berpengaruh pada tubuh dan mental-
Zineth jika di konsumsi berlebih emosional para pemakaianya. Jika
akan menimbulkan efek ply atau mabuk, semakin sering dikonsumsi, apalagi dalam
dan racun tersebut jika dikonsumsi over jumlah berlebih maka akan merusak
doses akan menyebabkan kematian dan kesehatan tubuh, kejiwaan dan fungsi
jika dikonsumsi terus menerus akan sosial di dalam masyarakat. Pengaruh
merusak ginjal dan hati sungguh narkoba pada remaja bahkan dapat

Jurnal “Al-Hiwar” Vol. 03, No. 05-Januari-Juni-2015


54
Strategi Pencegahan Narkoba Rahmiyati

berakibat lebih fatal, karena menghambat a. Keingintahuan yang besar untuk


perkembangan kepribadianya. Narkoba mencoba, tanpa sadar atau brfikir
dapat merusak potensi diri, sebab panjang tentang akibatnya di
kemudian hari.
dianggap sebagai cara yang “wajar” bagi
b. Keinginan untuk mencoba-coba
seseorang dalam menghadapi dan kerena penasaran.
menyelesaikan permasalahan hidup c. Keinginan untuk bersenang-
sehari-hari. senang.
Penyalahgunaan narkoba d. Keinginan untuk dapat diterima
merupakan suatu pola penggunaan yang dalam satu kelompok (komunitas)
bersifat patologik dan harus menjadi atau lingkungan tertentu.
e. Workaholic agar terus beraktivitas
perhatian segenap pihak. Meskipun sudah
maka menggunakan stimulant
terdapat banyak informasi yang (perangsang).
menyatakan dampak negatif yang f. Lari dari masalah, kebosanan, atau
ditimbulkan oleh penyalahgunaan dalam kegetiran hidup.
mengkonsumsi narkoba, tapi hal ini g. Mengalami kelelahan dan
belum memberi angka yang cukup menurunya semangat belajar.
signifikan dalam mengurangi tingkat h. Menderita kecemasan dan
kegetiran.
penyalahgunaan narkoba, sungguh ironi
i. Kecanduan merokok dan
yang sangat menyakitkan bagi bangsa ini. minuman keras. Dua hal ini
Vonis hukum yang begitu berat merupakan gerbang ke arah
dan ancaman dosa besar tidak menjadi penyalahgunaan narkoba.
penghalang bagi manusia untuk j. Karena ingin menghibur diri dan
menggunakan narkoba, bahkan sekarang menikmati hidup sepuas-puasnya.
k. Upaya untuk menurunkan berat
narkoba di kemas dalam bentuk kue,
badan atau kegemukan dengan
permen dan lain segitu kuatnya dorongan menggunakan obat penghilang
untuk berbuat maksiat dan dosa yang rasa lapar yang berlebihan.
dapat mencelakakan orang banyak. l. Merasa tidak dapat perhatian,
Banyak pertanyaan yang muncul kenapa tidak diterima atau tidak
penyalah gunaan narkoba begitu pesat disayangi, dalam lingkungan
berkembang di Indonesia yang mayoritas keluarga atau lingkungan
pergaulan.
beragama Islam?
m. Ketidakmampuan menyesuaikan
B. Faktor Penyebab Berkembangnya diri dengan lingkungan.
Narkoba n. Ketidaktahuan tentang dampak
Dalam buku terbitan BNN-RI th dan bahaya penyalahgunaan
2009 judul Advokasi Pencegahan narkoba.
Penyalahgunaan Narkoba. Menyimpulkan o. Pengertian yang salah bahwa
bahwa Terdapat 3 faktor (alasan) yang mencoba narkoba sekali-kali tidak
akan menimbulkan masalah.
dapat dikatakan sebagai “pemicu” p. Tidak mampu atau tidak berani
seseorang dalam penyalahgunakan menghadapi tekanan dari
narkoba. Ketiga faktor tersebut adalah lingkungan atau kelompok
faktor diri, faktor lingkungan, dan faktor pergaulan untuk menggunakan
kesediaan narkoba itu sendiri. narkoba.
1. Faktor Diri

Jurnal “Al-Hiwar” Vol. 03, No. 05-Januari-Juni-2015


55
Strategi Pencegahan Narkoba Rahmiyati

q. Tidak dapat atau tidak mampu Narkoba itu sendiri menjadi faktor
berkata TIDAK pada narkoba. pendorong bagi seseorang untuk
memakai narkoba karena :
2. Faktor Lingkungan a. Narkoba semakin mudah didapat
a. Keluarga bermasalah atau broken dan dibeli.
home. b. Harga narkoba semakin murah
b. Ayah, ibu atau keduanya atau dan dijangkau oleh daya beli
saudara menjadi pengguna atau masyarakat.
penyalahguna atau bahkan c. Narkoba semakin beragam dalam
pengedar gelap nrkoba. jenis, cara pemakaian, dan bentuk
c. Lingkungan pergaulan atau kemasan.
komunitas yang salah satu atau d. Modus Operandi Tindak pidana
beberapa atau bahkan semua narkoba makin sulit diungkap
anggotanya menjadi penyalahguna aparat hukum.
atau pengedar gelap narkoba. e. Masih banyak laboratorium gelap
d. Sering berkunjung ke tempat narkoba yang belum terungkap.
hiburan (café, diskotik, karoeke, f. Sulit terungkapnya kejahatan
dll.). computer dan pencucian uang
e. Mempunyai banyak waktu luang, yang bisa membantu bisnis
putus sekolah atau menganggur. perdagangan gelap narkoba.
f. Lingkungan keluarga yang kurang g. Semakin mudahnya akses internet
/ tidak harmonis. yang memberikan informasi
g. Lingkungan keluarga di mana pembuatan narkoba.
tidak ada kasih sayang, h. Bisnis narkoba menjanjikan
komunikasi, keterbukaan, keuntugan yang besar.
perhatian, dan saling menghargai i. Perdagangan narkoba
di antara anggotanya. dikendalikan oleh sindikat yang
h. Orang tua yang otoriter,. kuat dan professional.
i. Orang tua/keluarga yang
permisif, tidak acuh, serba boleh, C. Upaya Pencegahan
kurang/tanpa pengawasan.
Dalam konteks pencegahan
j. Orang tua/keluarga yang super
sibuk mencari uang/di luar terhadap berkembangnya penyalahgunaan
rumah. Narkoba pada
k. Lingkungan sosial yang penuh remaja dibutuhkan pilar utama dalam
persaingan dan ketidakpastian. membentenginya, yaitu :
l. Kehidupan perkotaan yang hiruk 1. Setiap Orang
pikuk, orang tidak dikenal secara Bagi orang beragama Islam
pribadi, tidak ada hubungan
narkoba adalah barang haram yang harus
primer, ketidakacuan, hilangnya
pengawasan sosial dari dijuahi, sehingga bagi setiap orang
masyarakat,kemacetan lalu lintas, pemeluk Islam wajibberpegang teguh
kekumuhan, pelayanan public untuk tidak mengkonsumsi narkoba.
yang buruk, dan tingginya tingkat Setiap orang sejak dini harus
kriminalitas. menanamkam penolakan terhadap
m. Kemiskinan, pengangguran, putus Narkoba dengan membentuk opini se
sekolah, dan keterlantaran.
negatif mungkin terhadap narkoba. “ Hai
orang – orang yang beriman sesungguhnya
3. Faktor Ketersediaan Narkoba.

Jurnal “Al-Hiwar” Vol. 03, No. 05-Januari-Juni-2015


56
Strategi Pencegahan Narkoba Rahmiyati

minuman keras, berjudi, berkurban untuk penyuluh agama sangat urgen, bahkan
berhala dan mengundi nasib dengan panah, dengan adanya ulama dan penyuluh
adalah perbuatan keji termasuk perbuatan agama dapat menjadi penangkal bagi
syaitan. Maka jauhilah perbuatan – perbuatan peredaran Narkoba di suatu daerah.
itu agar kamu mendapat keberuntungan”.( Qs.
Al Maa – idah : 90 ). D. Strategi Guru BK dalam
2. Orangtua Pencegahan Penyalahgunaan
Orangtua yang pertama adalah Narkoba
orangtua ayah dan ibu kandung. Selain itu 1. Melakukan pengamatan terhadap
orangtuaadalah orang-orang dewasa yang indikasi prilaku dan detiksi
ada disekitar anak-anak. “Apakah mereka lingkungan sekolah terhadap gejala
mengira bahwa harta dan anak-nak yang Kami penyalahgunaan narkoba oleh siswa.
berikan kepada mereka itu (berarti bahwa) 2. Melaksanakan bimbingan keluarga si
Kami segera memeberikan kebaikan kebaikan sekolah dalam upaya pencegahan
kepada meraka ?Tidak, sebenarnya mereka penggunaan narkoba oleh siswa.
tidak sadar (QS. Al mu’minuun:55-56). Orangtua atau keluarga siswa
Para orangtua harus menampakan sikap diharapkan mempunyai perhatian
antipati terhadap narkoba, dan melakukan terhadap kemungkinan
bimbingan, pengawasan terhadap anak- penyalahgunaan nakoba, dan sedini
anak di lingkungannya. mengkin melakukan upaya preventif
3. Pendidik bagi keluarganya terhadap
Garda terdepan pendidik di penyalahgunaan narkoba.
sekolah adalah guru Bimbingan dan 3. Melaksanakan homevisit secara berkala
Konseling wajib menjalankan fungsi terhadap keluarga siswa yang
preventif, kuratif, destributif dan terdetiksi punya problem kehidupan
preseveratif. Semua guru sebagai dan yang kemungkinan terdetiksi
pendidik bertanggung jawab penuh bagi kemunkinan bisa menggunakan
berkembangnya siswa ke arah yang lebih narkoba.
baik, mampu hidup mandiri dan 4. Bekerjasama dengan Badan Narkoba
berakhlak mulia. Narkoba merupakan melaksanakan bimbingan di sekolah
racun yang paling berbahaya dan terhadap siswa. Kerjasama dapat
mematikan bagi perkembangan siswa berupa kegiatan dan juga berupa
baik aspek fisik, mental, spiritual. meminjam media bimbngan atau alat
4. Tokoh Agama dan penyuluh peraga sehubungan dengan
Agama pencegahan penyalahgunaan narkoba.
Peran Alim ulama dan penyuluh 5. Melaksanakan layanan bimbingan
agama dalam menjauhkan Narkoba di dengan tujuan layanan Siswa
masyarakat sangat efektif. Para Alim mengerti apa yang dimaksud
ulama dan Penyuluh agama mempunyai penyalahgunaan narkoba, mengenal
daya sugestibel dalam membawa umat ke jenis-jenis narkoba, mengetahui
arah yang lebih baik. bahaya penyalahgunaan narkoba, bisa
Dengan maraknya penyalahgunaan menghindari pemakaian/penggunaan
narkoba di masyarakat peran ulama dan narkoba, bisa menghindari godaan /

Jurnal “Al-Hiwar” Vol. 03, No. 05-Januari-Juni-2015


57
Strategi Pencegahan Narkoba Rahmiyati

ajakan untuk menggunakan narkoba, Pilar utama pencegahan Narkoba


tidak terlibat pada kegiatan yang di masyarakat pemeluk Islam adalah
berkaitan dengan narkoba, mengerti dengan melaksakan ajaran Islam dengan
bahwa terlibat pada kegiatan seputar sungguh-sungguh, sebab Islam
narkoba adalah melanggar hukum, mengharamkan mengkonsumsi Narkoba.
menjadi pribadi yang sehat lahir batin Di sekolah peran guru
dan bertakwa kepada Tuhan YME, Bimbingan dan Konseling sangatlah
menjadi pribadi yang sukses dalam urgen dalam pencegahan dan
kehidupannya. penanggulangan narkoba, sebab petugas
E. Kesimpulan Bimbingan dan Konseling memiliki tugas
Berkembangnaya penyalahgunaan dan kewenangan dalam melakukan
Narkoba di Indoneia khususnya di kontrol, pengawasan dan membantu
Kalimantan Selatan, merupakan keadaan siswa yang dianggap bermasalah.
darurat yang wajib mendapat perhatian
semua pihak.

Daftar Pustaka
BNN RI th 2009 judul Advokasi Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba
Priyatno dan Erman Amti, 1994 Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling, Rineka Cipta Jakarta.

Jurnal “Al-Hiwar” Vol. 03, No. 05-Januari-Juni-2015


58

Anda mungkin juga menyukai