Agama 10 Sahabat Nabi
Agama 10 Sahabat Nabi
Karena siapa yang hidup dalam keadaan beriman dan meninggal dalam keadaan iman kepada
Allah maka mendapatkan kemah di Surga dengan izin Allah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa salam pernah bersabd:
“Sesungguhnya seorang mukmin mendapatkan kemah di surga dari satu mutiara yang
berongga, panjangnya 60 mil. Seorang mukmin juga memiliki para istri di surga yang
seorang mukmin keliling menggilirnya. Sebagian mereka tidak melihat sebagian lainnya.”
(HR Muslim).
6. Meminta terus menerus dengan ikhlas agar dikaruniai Allah mati syahid di jalan-Nya
“Siapa yang meminta kepada Allah mati syahid dengan jujur, niscaya Allah akan
menyampaikannya ke tingkat (tempat tinggal) para syuhadak kendati ia mati di atas
kasurnya.” (HR. Muslim)
Muhammad bin Shalih al-Utsaimin menjelaskan dalam Syarah Riyadh ash-Shalihin, 1:285:
“Apabila seorang meminta kepada Allah dan berkata: Wahai Allah! Sesungguhnya aku
memohon kepada Engkau mati syahid dijalan-Mu, -mati syahid tidak ada kecuali dengan
perang untuk meninggikan kalimat Allah- maka Allah apabila mengetahui darinya kejujuran
ucapan dan niat maka Allah akan tempatkan di rumah-rumah Syuhada’ walaupun meninggal
diatas tempat tidur.”
7. Membangun masjid lillah walaupun hanya sebesar lubang tempat bertelurnya burung.
Makna ( )مفحص قطاةartinya lubang yang dipakai burung menaruh telurnya. Dan ( )قطاةadalah
sejenis merpati liar.
Al-Haafizh ibnu Hajar berkata dalam al-Fath, 1:679:
“(Siapa yang membangun masjid) bersifat nakirah untuk menyeluruh pada jenisnya, sehingga
masuk yang besar dan yang kecil.
Bahkan pahala tersebut berlaku pada orang yang bersedekah walaupun hanya satu bata saja
atau senilainya untuk pembangunan masjid. (*Baca ulasan seputar masjid disini.)
8. Ke masjid waktu subuh dan malam hari untuk shalat jamaah dan kegiatan ibadah lainnya.
( متفق عليه.(( أ َ َعدَّ هللاُ لَهُ في ال َجنَّ ِة نُ ُزالً ُكلَّ َما َغدَا أ َ ْو َرا َح، ( َم ْن َغدَا إِلَى ال َمس ِْجد أ َ ْو َرا َح
“Siapa yang ke masjid waktu subuh atau malam hari, maka Allah menyiapkan baginya
tempat tinggal di surga setiap kali ia berangkat.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Al-Haafizh ibnu Hajar dalam Fathul Bari, 2:183, menyatakan: (ً )نُ ُزالdengan di-dhommah-kan
huruf nun dan zainya berarti tempat yang disiapkan untuk istirahat dan dengan disukunkan
huruf zai-nya berarti semua yang disiapkan untuk yang baru datang berupa penyambutan
tamu dan sejenisnya.
(( سوا ًء غدا للصالة أو لطلب علم أو لغير ذلك من مقاصد الخير أن هللا،وظاهر الحديث أن من غدا إلى المسجد أو راح
ً((يكتب له في الجنة نزال
Makna tekstual dari hadis ini menunjukkan bahwa orang yang pergi ke masjid pagi-pagi atau
sore hari, baik berangkat pagi-pagi untuk shalat atau menuntut ilmu atau selainnya dari
kebaikan, maka Allah akan menetapkan untuknya tempat tinggal di surga.
9. Menyambung barisan dalam shalat dengan menutup sela-sela antara dia dengan
sebelahnya.
1892 : الصحيحة. ًسدَّ فُ ْر َجةًّ َبنَي هللاُ لَهُ َبيْتا ً ِفي ْال َجنَّ ِة َو َرفَ َعهُ ِب َها دَ َر َجة
َ َم ْن
“Siapa yang menutup sela-sela barisan dalam shalat, maka Allah bangunkan rumah di surga
dan angkat derajatnya.” (HR al-Muhaamili dalam amaalinya dan dishahihkan al-Albani dalm
Silsilah ash-Shahihah no. 1892).
Yakni, empat rakaat sebelum shalat zuhur dan dua rakaat setelahnya, 2 rakaat setelah shalat
maghrib, 2 rakaat setelah shalat isya dan dua rakaat sebelum shalat subuh. Rasul shallallahu
‘alaihi wa salam bersabda :
(( ظ ْه ِر ُّ َّللاُ َع َّز َو َج َّل لَهُ بَ ْيتًا فِي ْال َجنَّ ِة أَ ْربَعًا قَ ْب َل ال
ُّ ظ ْه ِر َو َر ْكعَتَي ِْن َب ْعدَ ال َّ سنة بَنَى ُ َم ْن ثَابَ َر َعلَى اثْنَت َ ْي َع ْش َرة َ َر ْكعَةً من ال
[6183 : [صحيح الجامع.((َاء َو َر ْك َعتَي ِْن قَ ْب َل ْال َفجْ ِر ِ ب َو َر ْك َعتَي ِْن َب ْعدَ ْال ِعش
ِ َو َر ْكعَتَي ِْن بَ ْعدَ ْال َم ْغ ِر
“Siapa yang selalu shalat 12 rakaat setiap hari dan malam, maka dibangunkan baginya
rumah di surga. yakni empat rakaat sebelum shalat zuhur dan dua rakaat setelahnya, 2
rakaat setelah shalat maghrib, 2 rakaat setelah shalat isya dan dua rakaat sebelum shalat
subuh.” (HR an-nasaa’i dan dishahihkan al-Albani dalam Shahih al-Jaami’ no. 6183)
Juga Imam Muslim meriwayatkan dari an-Nu’maan bin Salim dari Amru bin Aus beliau
berkata: Telah menceritakan kepadaku Ambasah bin Abi Sufyaan dalam masa sakit yang
membawanya pada kematian satu hadis yang dibanggakannya. Ambasah berkata: Aku
mendengar Ummu Habibah berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda:
Siapa yang shalat 12 rakaat setiap hari dan malam, maka dibangunkan baginya rumah di
surga
Ummu Habibah berkata: “Tidaklah aku meninggalkannya sejak aku mendengarkannya dari
Rasulullah.”
Ambasah berkata: “Tidaklah aku meninggalkannya sejak aku mendengarkannya dari Ummu
habibah.”
Amru bin Aus berkata: “Tidaklah aku meninggalkannya sejak aku mendengarkannya dari
Ambasah.”
An-Nu’maan bin Saalim berkata: “Tidaklah aku meninggalkannya sejak aku
mendengarkannya dari Amru bin Aus.”
Bagaimana mungkin seorang tidak menginginkan pahala ketaatan ini. Ketaatan yang hanya
menghabiskan kurang lebih 30 menit.
11. Shalat dhuha empat rakaat dan empat rakaat sebelum zuhur
Seperti yang diriwayatkan Al-bani dan kumpulan hadist-hadis shahih, Rasul shallallahu
‘alaihi wa salam bersabda :
“Siapa yang shalat dhuha empat rakaat dan empat rakaat sebelum shalat pertama (shalat
zuhur), maka dibangunkan baginya rumah di surga.” (HR ath-Thabrani dalam al-Ausath dan
dishahihkan al-Albani dalam Silsilah Ahaadits Shahihah no. 2349).
Syaikh al-Albani menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan shalat pertama adalah shalat
zuhur.
Bagaimana mungkin seorang meninggalkannya padahal hanya butuh 20 menit saja.
“Saya menjamin sebuah rumah di surga bagi orang yang meninggalkan perdebatan kendati
dia benar, rumah di tengah surga bagi orang yang meninggalkan kebohongan kendati hanya
bercanda, dan rumah di lantai atas surga bagi orang yang memperbaiki akhlaknya (sampai
menjadi akhlak hasanah).” (HR. Abu Daud dishahihkan al-Albani dalam shahih sunan Abi
dawud no. 4015)
Subhanallah dengan amalan mudah seperti ini mendapatkan rumah di surga yang dijelaskan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sabda beliau :
“Bangunan di surga batu batanya dari perak dan dari emas. Tanah lapisannya dari
minyak kesturi terbaik dan lantainya dari mutiara dan batu yaqut, tanahnya adalah
za’faran. Siapa yang memasukinya akan mendapatkan kenikmatan yang tidak putus
dan kekal yang tidak ada kematian, pakaian mereka tidak rusak dan usia mudanya
tidak hilang.” (HR Ahmad dan at-Tirmidzi dari Abu Hurairoh dan Syaikh al-Albani
menshahihkannya dalam Shahih al-Jaami’ no. 3116)