Anda di halaman 1dari 9

http://faisalchoir.blogspot.co.id/2012/08/amalan-amalan-dengan-keutamaan.htmlOleh: Ust.

Ahmad Zainuddin, Lc.

1. Iman kepada Allah

Karena siapa yang hidup dalam keadaan beriman dan meninggal dalam keadaan iman kepada
Allah maka mendapatkan kemah di Surga dengan izin Allah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa salam pernah bersabd:
“Sesungguhnya seorang mukmin mendapatkan kemah di surga dari satu mutiara yang
berongga, panjangnya 60 mil. Seorang mukmin juga memiliki para istri di surga yang
seorang mukmin keliling menggilirnya. Sebagian mereka tidak melihat sebagian lainnya.”
(HR Muslim).

2. Iman kepada Allah dan amal shalih


“Dan sekali-kali bukanlah harta dan bukan (pula) anak-anak kamu yang mendekatkan kamu
kepada Kami sedikit pun; tetapi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal
(saleh, mereka Itulah yang memperoleh balasan yang berlipat ganda disebabkan apa yang
telah mereka kerjakan; dan mereka aman sentosa di kamar-kamar (dalam surga).” (QS.
Saba’: 37).

Ibnu Katsir berkata dalam tafsirnya 3:714


Maksudnya adalah rumah-rumah surga yang tinggi dalam keadaan aman dari semua
kekerasan, ketakutan, dan ganguan serta seluruh keburukan yang tidak disukai.

3. Iman kepada Allah dan RasulNya serta berjihad di Jalan Allah.

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman:


“Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat
menyelamatkanmu dari azab yang pedih? (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan RasulNya
dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu, jika
kamu mengetahui. Niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkanmu ke
dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dan (memasukkan kamu) ke tempat
tinggal yang baik di dalam jannah 'Adn. Itulah keberuntungan yang besar.” (QS ash-Shaf :
10-12).

Ibnu katsir menjelaskan dalam tafsirnya 4:464 :


“Maksudnya apabila kalian lakukan yang telah Aku perintahkan kepada kalian dan telah Aku
tunjukkan, maka Aku akan mengampuni semua kesalahan kalian dan Aku masukkan kedalam
Surga dan berikan tempat tinggal yang baik dan derajat yang tinggi.

4. Iman kepada Allah dan membenarkan para Rasul.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa salam pernah bersabda:


“Sesungguhnya penduduk surga melihat-lihat pemilik kamar-kamar di atas mereka
sebagaimana melihat bintang-bintang gemerlapan di langit dari timur atau barat karena
perbedaan tingkat diantara mereka. Mereka bertanya: Wahai Rasulullah ! itu rumah-rumah
para Nabi yang tidak akan bisa mencapainya selain mereka? Nabi menjawab: Tidak, demi
Allah yang jiwaku ditanganNya (dapat dicapai) oleh orang-orang yang beriman kepada
Allah dan membenarkan para Rasul.” (Muttafaqun ‘alaihi).

5. Takwa kepada Allah


Seperti dijelaskan dalam firman Allah Subhanahu wa ta'ala:
“Tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya mereka mendapat tempat-tempat
yang tinggi, di atasnya dibangun pula tempat-tempat yang Tinggi yang di bawahnya
mengalir sungai-sungai. Allah telah berjanji dengan sebenar-benarnya. Allah tidak akan
memungkiri janji-Nya.” (QS az-Zumar : 20).

Ibnu Katsir berkata dalam tafsirnya 4:64:


Maksudnya rumah yang tinggi bertingkat.

6. Meminta terus menerus dengan ikhlas agar dikaruniai Allah mati syahid di jalan-Nya

Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan dalam sabdanya:

“Siapa yang meminta kepada Allah mati syahid dengan jujur, niscaya Allah akan
menyampaikannya ke tingkat (tempat tinggal) para syuhadak kendati ia mati di atas
kasurnya.” (HR. Muslim)

Muhammad bin Shalih al-Utsaimin menjelaskan dalam Syarah Riyadh ash-Shalihin, 1:285:
“Apabila seorang meminta kepada Allah dan berkata: Wahai Allah! Sesungguhnya aku
memohon kepada Engkau mati syahid dijalan-Mu, -mati syahid tidak ada kecuali dengan
perang untuk meninggikan kalimat Allah- maka Allah apabila mengetahui darinya kejujuran
ucapan dan niat maka Allah akan tempatkan di rumah-rumah Syuhada’ walaupun meninggal
diatas tempat tidur.”

7. Membangun masjid lillah walaupun hanya sebesar lubang tempat bertelurnya burung.

Bagaimana tidak? Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam pernah bersabda:


“Siapa yang membangun masjid karena Allah walaupun hanya selubang tempat burung
bertelur atau lebih kecil, maka Allah bangunkan baginya (rumah) seperti itu pula di surga.”
(HR. Ibnu Majah, Al-Baihaqi, al-bazzar dan ibnu Hibban dalam shahihnya dan dishahihkan
al-Albani dalam Shahih al-Jaami’ no. 6128)

Makna (‫ )مفحص قطاة‬artinya lubang yang dipakai burung menaruh telurnya. Dan (‫ )قطاة‬adalah
sejenis merpati liar.
Al-Haafizh ibnu Hajar berkata dalam al-Fath, 1:679:

‫ فيدخل فيه الكبير والصغير‬.‫))من بني مسجداً(( التنكير فيه للشيوع‬

“(Siapa yang membangun masjid) bersifat nakirah untuk menyeluruh pada jenisnya, sehingga
masuk yang besar dan yang kecil.

Bahkan pahala tersebut berlaku pada orang yang bersedekah walaupun hanya satu bata saja
atau senilainya untuk pembangunan masjid. (*Baca ulasan seputar masjid disini.)

8. Ke masjid waktu subuh dan malam hari untuk shalat jamaah dan kegiatan ibadah lainnya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

(‫ متفق عليه‬.((‫ أ َ َعدَّ هللاُ لَهُ في ال َجنَّ ِة نُ ُزالً ُكلَّ َما َغدَا أ َ ْو َرا َح‬، ‫( َم ْن َغدَا إِلَى ال َمس ِْجد أ َ ْو َرا َح‬

“Siapa yang ke masjid waktu subuh atau malam hari, maka Allah menyiapkan baginya
tempat tinggal di surga setiap kali ia berangkat.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Al-Haafizh ibnu Hajar dalam Fathul Bari, 2:183, menyatakan: (ً‫ )نُ ُزال‬dengan di-dhommah-kan
huruf nun dan zainya berarti tempat yang disiapkan untuk istirahat dan dengan disukunkan
huruf zai-nya berarti semua yang disiapkan untuk yang baru datang berupa penyambutan
tamu dan sejenisnya.

Syaikh Ibnu Utsaimin dalam Syarah Riyadhush Shalihin, 3:202 menyatakan:

(( ‫ سوا ًء غدا للصالة أو لطلب علم أو لغير ذلك من مقاصد الخير أن هللا‬،‫وظاهر الحديث أن من غدا إلى المسجد أو راح‬
ً‫((يكتب له في الجنة نزال‬

Makna tekstual dari hadis ini menunjukkan bahwa orang yang pergi ke masjid pagi-pagi atau
sore hari, baik berangkat pagi-pagi untuk shalat atau menuntut ilmu atau selainnya dari
kebaikan, maka Allah akan menetapkan untuknya tempat tinggal di surga.
9. Menyambung barisan dalam shalat dengan menutup sela-sela antara dia dengan
sebelahnya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:

1892 : ‫ الصحيحة‬. ً‫سدَّ فُ ْر َجةًّ َبنَي هللاُ لَهُ َبيْتا ً ِفي ْال َجنَّ ِة َو َرفَ َعهُ ِب َها دَ َر َجة‬
َ ‫َم ْن‬

“Siapa yang menutup sela-sela barisan dalam shalat, maka Allah bangunkan rumah di surga
dan angkat derajatnya.” (HR al-Muhaamili dalam amaalinya dan dishahihkan al-Albani dalm
Silsilah ash-Shahihah no. 1892).

Gimana tidak mau? Hanya cukup 3 detik saja!

10. Shalat sunah rawatib sebanyak 12 rakaat setiap hari.

Yakni, empat rakaat sebelum shalat zuhur dan dua rakaat setelahnya, 2 rakaat setelah shalat
maghrib, 2 rakaat setelah shalat isya dan dua rakaat sebelum shalat subuh. Rasul shallallahu
‘alaihi wa salam bersabda :

(( ‫ظ ْه ِر‬ ُّ ‫َّللاُ َع َّز َو َج َّل لَهُ بَ ْيتًا فِي ْال َجنَّ ِة أَ ْربَعًا قَ ْب َل ال‬
ُّ ‫ظ ْه ِر َو َر ْكعَتَي ِْن َب ْعدَ ال‬ َّ ‫سنة بَنَى‬ ُ ‫َم ْن ثَابَ َر َعلَى اثْنَت َ ْي َع ْش َرة َ َر ْكعَةً من ال‬
[6183 : ‫ [صحيح الجامع‬.((‫َاء َو َر ْك َعتَي ِْن قَ ْب َل ْال َفجْ ِر‬ ِ ‫ب َو َر ْك َعتَي ِْن َب ْعدَ ْال ِعش‬
ِ ‫َو َر ْكعَتَي ِْن بَ ْعدَ ْال َم ْغ ِر‬

“Siapa yang selalu shalat 12 rakaat setiap hari dan malam, maka dibangunkan baginya
rumah di surga. yakni empat rakaat sebelum shalat zuhur dan dua rakaat setelahnya, 2
rakaat setelah shalat maghrib, 2 rakaat setelah shalat isya dan dua rakaat sebelum shalat
subuh.” (HR an-nasaa’i dan dishahihkan al-Albani dalam Shahih al-Jaami’ no. 6183)

Juga Imam Muslim meriwayatkan dari an-Nu’maan bin Salim dari Amru bin Aus beliau
berkata: Telah menceritakan kepadaku Ambasah bin Abi Sufyaan dalam masa sakit yang
membawanya pada kematian satu hadis yang dibanggakannya. Ambasah berkata: Aku
mendengar Ummu Habibah berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda:
Siapa yang shalat 12 rakaat setiap hari dan malam, maka dibangunkan baginya rumah di
surga
Ummu Habibah berkata: “Tidaklah aku meninggalkannya sejak aku mendengarkannya dari
Rasulullah.”
Ambasah berkata: “Tidaklah aku meninggalkannya sejak aku mendengarkannya dari Ummu
habibah.”
Amru bin Aus berkata: “Tidaklah aku meninggalkannya sejak aku mendengarkannya dari
Ambasah.”
An-Nu’maan bin Saalim berkata: “Tidaklah aku meninggalkannya sejak aku
mendengarkannya dari Amru bin Aus.”

Bagaimana mungkin seorang tidak menginginkan pahala ketaatan ini. Ketaatan yang hanya
menghabiskan kurang lebih 30 menit.

11. Shalat dhuha empat rakaat dan empat rakaat sebelum zuhur

Seperti yang diriwayatkan Al-bani dan kumpulan hadist-hadis shahih, Rasul shallallahu
‘alaihi wa salam bersabda :

]2349 : ‫ي لَهُ بَ ْيتٌ فِي ْال َجنَّ ِة(( [الصحيحة‬ ُ


َ ِ‫ض َحى أ َ ْربَعا ً َوقَ ْب َل األ ْولَى أ َ ْربَعا ً بُن‬
ُّ ‫صلَّى ال‬
َ ‫)) َم ْن‬

“Siapa yang shalat dhuha empat rakaat dan empat rakaat sebelum shalat pertama (shalat
zuhur), maka dibangunkan baginya rumah di surga.” (HR ath-Thabrani dalam al-Ausath dan
dishahihkan al-Albani dalam Silsilah Ahaadits Shahihah no. 2349).

Syaikh al-Albani menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan shalat pertama adalah shalat
zuhur.
Bagaimana mungkin seorang meninggalkannya padahal hanya butuh 20 menit saja.

12. Meperbanyak membaca surat Al-Ikhlas, minimal 10 kali setiap hari.

Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:


“Siapa yang membaca qulhuwa allahu ahad sampai selesai sebanyak sepuluh kali, maka
Allah akan membangunkan baginya istana di surga.” Umar bertanya: “Kalau begitu kita
memperbanyak istana wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: “Allah lebih banyak dan lebih
baik.” (HR. Ahmad dishahihkan al-Albani dalam Silsilah Shahihah no. 589 juz 2:137).

13.Bicara yang baik


14. Memberi makan pada fakir miskin

15. Rajin berpuasa

16. Shalat malam (tahajjud).

Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :


“Sesungguhnya di surga itu ada kamar-kamar yang dapat dilihat luarnya dari dalamnya,
dan dalamnya dari luarnya.” Maka seorang Badwi berkata: “Untuk siapa itu wahai
Rasulullah?” Beliau berkata: “Untuk orang yang baik perkataannya, memberikan makan
pada orang lain, terus menerus berpuasa (puasa Daud) dan shalat di malam hari sedangkan
manusia sedang tidur nyenyak.” (HR. At-Tirmizi dan dishahihkan al-Albani dalam Shahih
Sunan at-Tirmidzi no. 1984)

17. Meninggalkan perdebatan kendati mengandung unsur kebenaran


18.Menjauhiberbohong

19. Selalu berakhlak baik.

“Saya menjamin sebuah rumah di surga bagi orang yang meninggalkan perdebatan kendati
dia benar, rumah di tengah surga bagi orang yang meninggalkan kebohongan kendati hanya
bercanda, dan rumah di lantai atas surga bagi orang yang memperbaiki akhlaknya (sampai
menjadi akhlak hasanah).” (HR. Abu Daud dishahihkan al-Albani dalam shahih sunan Abi
dawud no. 4015)

20. Sabar atas kematian anaknya.

Sebagaimana dijelaskan dalam sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:


“Apabila wafat anak seorang hamba (manusia), maka Allah berkata pada malaikat-Nya:
Kalian telah mengambil nyawa anak hamba-Ku? Mereka menjawab : “Benar.” Allah
berfirman lagi: “Kalian telah mencabut nyawa buah hatinya?” Maka malaikatpun
menjawab: “Benar.” Lalu Allah berkata: “Apa yang dikatakan hamba-Ku itu?” Mereka
menjawab: “Dia memuji-Mu dan mengucapkan: ‘Innalillahi wa inna ialihi raji’un’.” Maka
Allah berfirman: “Bangunkan bagi hamba-Ku itu rumah di surga dan beri nama rumah itu
dengan “Baitul Hamdi (Rumah Pujian).” (HR. At-Tirmizi dan dishahihkan al-Albani dalam
Silsilah Ahadis Shahihah, no. 1408)

21 dan 22. Mengunjungi orang sakit atau saudara seiman

Berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:


“Siapa yang mengunjungi orang sakit atau saudaranya seiman (seagama Islam), maka ia
diseru oleh orang (malaikat): ‘Engkau adalah orang baik dan baik pula perjalananmu dan
Allah telah menyiapkan bagimu rumah di surga’.” (HR. At-Tirmizi dan dishahihkan al-
Albani dalan Shahih Sunan at-Tirmidzi no. 1633)
Sungguh agung pahala amalan yang hanya menghabiskan kurang lebih seperempat jam saja.

23. Membaca doa masuk pasar.

Seperti dijelaskan dalam sabda beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam:


Siapa yang masuk pasar berdoa dengan doa:
“Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu, yuhyii wa yumiit,
wa huwa hayyun laa yamuut, bi yadihil khoir, wa huwa ‘ala kulli sya-in qodiir”
“Maka Allah akan tetapkan sejuta kebaikan dan menghapus darinya sejuta dosa dan
mengangkat sejuta derajat serta dibangunkan baginya rumah di surga.” (HR at-Tirmidzi dan
ibnu Majah dan dishahihkan al-Albani dalam Shahih al-Jaami’ no. 11176)

Anda membangun rumah di surga hanya dalam waktu:

1. 30 menit dengan melaksanakan 12 rakaat sunah rawatib perhari.


2. 20 menit dengan melaksanakan 8 rakaat (4 rakaat dhuha dan 4 rakaat sebelum zuhur).
3. 15 menit dengan menjenguk orang sakit atau mengunjungi saudara karena Allah.
4. 3 menit dengan membaca surat al-Ikhlash 10 kali.
5. 15 detik dengan berdoa ketika masuk pasar.
6. 5 detik dengan memohon kepada Allah mati syahid.
7. 3 detik dengan merapatkan barisan shalat dan menutupi sela-sela antara kamu dengan
sebelahmu.

Subhanallah dengan amalan mudah seperti ini mendapatkan rumah di surga yang dijelaskan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sabda beliau :
“Bangunan di surga batu batanya dari perak dan dari emas. Tanah lapisannya dari
minyak kesturi terbaik dan lantainya dari mutiara dan batu yaqut, tanahnya adalah
za’faran. Siapa yang memasukinya akan mendapatkan kenikmatan yang tidak putus
dan kekal yang tidak ada kematian, pakaian mereka tidak rusak dan usia mudanya
tidak hilang.” (HR Ahmad dan at-Tirmidzi dari Abu Hurairoh dan Syaikh al-Albani
menshahihkannya dalam Shahih al-Jaami’ no. 3116)

Anda mungkin juga menyukai