Anda di halaman 1dari 12

RKM 153008 – Praktikum Dasar Rekayasa Proses

BIOETANOL GEL

A. Tujuan Percobaan
Pembuatan bioetanol gel bertujuan untuk mengetahui proses pembuatan etanol
gel, mengetahui reaksi yang terjadi pada proses pembuatan etanol gel dan
menganalisa hasil dalam bentuk kualitatif dan kuantitatif.

B. Tinjauan Pustaka
Bahan Bakar Minyak (BBM) menjadi kebutuhan yang sangat penting dan
paling dicari oleh masyarakat. Terutama minyak tanah, hampir semua lapisan
masyarakat menggunakan minyak tanah. Namun karena deposit minyak bumi
Indonesia hanya tinggal 20 tahun maka harus dicari bahan bakar alternatif lain yang
dapat menggantikan minyak tanah (Siagian, 2007). Bioetanol merupakan bahan
bakar alternatif yang potensial karena sumbernya mudah diperbaharui. Namun ada
kendala yang harus dihadapi agar bioetanol dapat digunakan oleh masyarakat
secara luas. Bioetanol hanya diproduksi di daerah tertentu, tidak setiap daerah
terdapat produsen bioetanol. Bioetanol yang berbentuk cair beresiko tumpah saat
di distribusikan ke daerah lain. Hal ini disebabkan biasanya bioetanol di
distribusikan dalam drum-drum yang kurang aman dalam proses pengangkutan
dan penggunaannya (Sani, dkk., 2016).
Beberapa Etanol merupakan salah satu sumber energi alternatif yang
mempunyai beberapa kelebihan, diantaranya sifat etanol yang dapat diperbarui dan
ramah lingkungan karena emisi karbon dioksidanya rendah (Jeon, 2007). Pembuatan
etanol di Indonesia semakin berkembang sehingga produksi etanol semakin
meningkat. Gel etanol memiliki keunggulan untuk memudahkan dalam penanganan,
pengemasan dan penyimpan karena tidak mudah tumpah dan mengalir. Bentuk gel
biasanya lebih disukai karena lapisannya tembus pandang, elastis dan penampilan
yang lebih menarik. Keunggulan lainnya adalah gel etanol terbakar dengan nyala
yang stabil dan api yang dihasilkan berwarna biru serta tidak menghasilkan asap dan
jelaga (Mulyono, 2010).
Pembuatan etanol gel ini dibutuhkan bahan pengental berupa tepung, seperti
kalsium asetat atau pengental lain seperti carbopol. Penggunaan pengental jenis
carbopol membutuhkan air untuk membentuk struktur gel yang diinginkan. Tingkat
keasaman (pH) sangat berpengaruh dalam pembentukan gel. Penggunaan carbopol
sebagai bahan pengental memerlukan kisaran pH 5-7 untuk menghasilkan gel yang
baik. Variabel-variabel yang berpengaruh pada pembuatan etanol gel yaitu, kadar
etanol, jumlah penambahan bahan pengental (carbopol), pH campuran dan
pengadukan. Etanol bersifat asam dan carbopol efektif pada rentang pH 5-7, pH
campuran dapat dikendalikan dengan cara penambahan larutan basa (Tambunan,
2008).
C. Metodologi Percobaan
Percobaan ini dilakukan agar mahasiswa dapat mengetahui cara pembuatan bioetanol
gel. Pada subab ini akan diuraikan bahan-bahan, alat, dan skema percobaan.
C.1 Alat
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini dapat dilihat pada Tabel I.1.
Tabel C.1 Alat yang digunakan selama praktikum
Alat Bahan
Ball Pipet Air
Beaker Glass 100 ml Carbopol
Cawan Porselin Etanol
Gelas Arloji
Gelas Ukur
Kaki Tiga dan Kasa
Korek Api
Magnetic Stirer
Motor Pengaduk
Penggaris
Pipet Volume 10 ml
Termometer
C.2 Prosedur Percobaan
Prosedur percobaan praktikum pembuatan etanol gel adalah sebagai berikut :

Menimbang bahan
pengental kalsium
asetat atau carbopol
(1-5%)

Melarutkan dalam air


20% dari jumlah
bioetanol

Menambahkan etanol
70-85% dengan rasio
bahan pengental dan
etanol 1:9

Menambahkan tetes
demi tetes larutan 5 gr
dalam 100 ml NaOH
hingga tercapai PH 5-6

Mengaduk kurang lebih


1 jam, hingga
mengental dan
berbentuk jelly

Menganalisa waktu
bakar, warna nyala api,
rendemen produk
(timbang produk)

Gambar C.1 Diagram alir pembuatan etanol gel


D. Hasil dan Pembahasan
Tabel D.1 Hasil Dan Analisa Bioetanol Gel
Variabel Massa Produk Analisa Hasil
V pengental:V etanol = 1:8 63,07 gram - Kualitatif: Hasil etanol gel
Karbopol = 3% (0,48 gram) bening dengan gumpalan
Volume etanol = 80 ml putih, warna nyala api biru
Volume air = 16 ml (20% kemerahan .
volume etanol) - Kuantitatif: lama nyala api
14 menit dengan pencapaian
suhu maksimum 78oC.
V pengental:V etanol = 1:8 64,61 gram - Kualitatif: Hasil etanol gel
Karbopol = 3,5% ( 0,56 gram) bening dengan gumpalan
Volume etanol = 80 ml putih, warna nyala api biru
Volume air = 16 ml (20% kemerahan .
volume etanol) - Kuantitatif: lama nyala api
13 menit dengan pencapaian
suhu maksimum 80oC.
V pengental:V etanol = 1:8,5 66,02 gram - Kualitatif: Hasil etanol gel
Karbopol = 3% (0,51 gram) bening, kental, terdapat
Volume etanol = 85 ml gumpalan putih, warna nyala
Volume Air = 17 ml (20% api biru kemerahan.
volume etanol) - Kuantitatif: lama nyala api
19 menit.
V pengental:V etanol = 1:8,5 73,69 gram - Kualitatif: Hasil etanol gel
Karbopol = 3,5% (0,75 gram) bening, kental, warna nyala
Volume etanol = 85 ml api biru menjadi merah.
Volume air = 17 ml (20% - Kuantitatif: lama nyala api
volume etanol) 23 menit.

Pembuatan bioetanol gel dilakukan selama dua minggu dengan dua kali
percobaan tiap minggunya. Percobaan minggu pertama dilakukan dengan
perbandingan volume pengental dengan volume etanol 1:8, sedangkan minggu kedua
dilakukan dengan perbandingan volume pengental dengan volume etanol 1:8,5.
Banyak karbopol yang digunakan selama praktikum yaitu sebanyak 3% untuk
percobaan pertama dan 3,5% untuk percobaan kedua.
Tabel D.1 di atas menunjukkan bahwa etanol dapat larut dalam campuran
karbopol dengan air menghasilkan bioetanol gel yang bening dan seiring penambahan
karbopol tekstur bioetanol gel semakin kental. Hal ini disebabkan pada proses
pembuatan gel etanol, karbopol akan berikatan terlebih dahulu dengan air, ikatan
antara rantai tulang punggung karbopol dan molekul air mengakibatkan rantai
polimer karbopol akan memanjang dan menyebabkan peningkatan viskositas larutan
(Van Arkel dalam Kennedy dkk., 2009). Penambahan konsentrasi etanol dan bahan
pengental yang berbeda mempengaruhi hasil pembakaran bioetanol gel. Percobaan
minggu pertama dengan penambahan etanol sebanyak 80 ml dengan karbopol 0,48
gram menghasilkan nyala api yang lebih cepat dibandingkan dengan perlakuan
lainnya. Hal ini disebabkan oleh campuran gel yang homogen antara etanol dan
karbopol sehingga pada proses pembakaran gel etanol dapat terbakar dengan baik
(Nugroho, dkk., 2016). Proses pembakaran yang cepat menunjukkan bahwa bioetanol
gel tersebut cenderung bersifat volatile. Volatilitas bioetanol gel dipengaruhi oleh
bahan pengental yang ditambahkan, sehingga semakin banyak karbopol yang
ditambahkan volatilitas bioetanol gel akan semakin menurun.
Uji pembakaran dan pemanasan air dilakukan untuk mengetahui efisiensi
pembakaran gel etanol. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, lama nyala api
yang dihasilkan oleh bioetanol gel dipengaruhi oleh konsentrasi etanol dan karbopol
yang ditambahkan. Menurut Nugroho (2016) faktor etanol pada uji pembakaran
memberikan pengaruh nyata terhadap residu pembakaran gel etanol, sedangkan faktor
pengental, viskositas dan nilai kalor tidak berpengaruh signifikan. Hal ini
menunjukkan bahwa etanol memberikan pengaruh terhadap pembakaran dan residu.
Komposisi etanol dan pengental semakin banyak dengan meningkatnya konsentrasi
dan kekentalan gel etanol, sehingga residu pembakaran akan lebih sedikit dan api
dapat menyala lebih lama. Hasil uji pembakaran pada 4 kali percobaan berturut-turut
api menyala selama 14 menit, 13 menit, 19 menit, dan 23 menit. Terdapat sisa
pembakaran pada uji nyala api, hal ini disebabkan karena karbopol yang digunakan
tidak tercampur secara merata dan menggumpal sehingga bioetanol gel tidak dapat
terbakar higga habis.

E. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum pembuatan bioetanol gel dapat disimpulkan, bahwa:
1. Banyaknya variabel air, karbopol, etanol, dan rasio volume pengental dengan
banyaknya etanol yang ditambahkan mempengaruhi hasil dari bioetanol gel
tersebut.
2. Karbopol yang tidak larut sempurna akan menggumpal menyebabkan bioetanol
gel tidak dapat habis terbakar.
3. Semakin banyak karbopol yang ditambahkan volatilitas bioetanol gel akan
semakin menurun.
F. Referensi
Jeon. (2007) : Pembuatan Gel Etanol dengan Menggunakan Bahan Pengental
Carboxymethycellulose (CMC)
Kennedy, dkk. (2009) : Xanthones from Mangosteen Prevent Lipopoly-
saccharidemediated Inflammation and Insulin Resistance inprimarycultures of
Human Adipocytes. J. Nutr.139(6): 1185-91.
Lutfiyah. (2009) : Pembuatan dan Uji Pembakaran Etanol Gel. Jurnal Teknik Kimia,
9, 67-71.
Mulyono. (2010) : Pembuatan Gel Etanol Dengan Menggunakan Bahan Pengental
Carboxymethycellulose (CMC)
Nugroho. (2016) : Pembuatan Gel Etanol dengan Menggunakan Bahan Pengental
Carboxymethycellulose (CMC)
Sani, dkk. (2016) : Etanol Gel Sebagai Bahan Bakar Alternatif. Jurusan Teknik
Kimia, FTI UPN “Veteran”, Jawa Timur : Surabaya.
Tambunan. (2008) : Pembuatan dan Uji Pembakaran Etanol Gel. Jurnal Teknik
Kimia, 9, 67-71.
Wibowo. (2010) : Pembuatan dan Uji Pembakaran Etanol Gel. Jurnal Teknik Kimia,
9, 67-71.
APPENDIX

A. Data Pengamatan
Percobaan minggu ke-1
JUMLAH
NO. BAHAN SATUAN KETERANGAN
I II III
 Karbopol + air = larutan
1. Etanol mL 80 80
putih kental dengan
gumpalan karbopol putih
2. Karbopol Gram 0,48 0,56
 Etanol + air + karbopol =
larutan kental dan bening
3. CMC - - -
dengan gumpalan putih
4. Air mL 16 16

ANALISA BIOETANOL GEL


Percobaan I Percobaan II
1. Uji nyala api 1. Uji nyala api
Warna : biru kemerahan Warna : biru kemerahan
2. Waktu bakar : 14 menit (10 gram) 2. Waktu bakar : 13 menit (10gram)
Tmax = 85°C (menit ke-)11 Tmax = 84°C (menit ke-12)
1 menit : 30°C 1 menit : 32°C
2 menit : 44°C 2 menit : 46°C
3 menit : 51°C 3 menit : 54°C
4 menit : 58°C 4 menit : 60°C
5 menit : 72°C 5 menit : 65°C
6 menit : 74°C 6 menit : 72°C
7 menit : 78°C 7 menit : 74°C
8 menit : 82°C 8 menit : 78°C
9 menit : 83°C 9 menit : 80°C
10 menit : 84°C 10 menit : 80°C
11 menit : 85°C 11 menit : 83°C
12 menit : 84°C 12 menit : 84°C
13 menit : 82°C 13 menit : 80°C
14 menit : 78°C 3. Rendemen hasil : 64,61 gram
3. Rendemen hasil : 63,07 gram
Percobaan minggu ke-2
JUMLAH
NO. BAHAN SATUAN KETERANGAN
I II III
 Karbopol + air = larutan
1. Etanol mL 85 85
bening dan terdapat
gumpalan putih
2. Karbopol Gram 0,51 0,59
 Etanol + air + karbopol =
larutan kental, bening
3. CMC - - -
dengan gumpalan putih
4. Air mL 17 17

ANALISA BIOETANOL GEL


Percobaan I Percobaan II
1. Uji nyala api 1. Uji nyala api
Warna : biru kemerahan Warna : biru kemudian merah
2. Waktu bakar : 19 menit (10,02 gram) 2. Waktu bakar : 16 menit (10,009 gram)
Tmax = 84°C (menit ke-16) Tmax = 80°C (menit ke-12)
1 menit : 37°C 1 menit : 22°C
2 menit : 40°C 2 menit : 38°C
3 menit : 46°C 3 menit : 44°C
4 menit : 50°C 4 menit : 44°C
5 menit : 60°C 5 menit : 50°C
6 menit : 62°C 6 menit : 54°C
7 menit : 64°C 7 menit : 60°C
8 menit : 68°C 8 menit : 64°C
9 menit : 74°C 9 menit : 68°C
10 menit : 78°C 10 menit : 72°C
11 menit : 78°C 11 menit : 72°C
12 menit : 80°C 12 menit : 74°C
13 menit : 80°C 13 menit : 78°C
14 menit : 82°C 14 menit : 78°C
15 menit : 82°C 15 menit : 78°C
16 menit : 84°C 16 menit : 80°C
17 menit : 82°C 17 menit : 80°C
18 menit : 82°C 18 menit : 80°C
19 menit : 80°C 19 menit : 80°C
3. Rendemen hasil : 66,02 gram 20 menit : 80°C
21 menit : 78°C
A. menit : 78°C
B. menit : 76°C
3. Rendemen hasil : 73,69 gram
B. Perhitungan
1. Percobaan Minggu Pertama
a. Menghitung Volume Etanol, dan air, serta massa dari karbopol
Perbandingan Pengental : Etanol =1:8
Volume Etanol = 80 ml
Volume Pengental = 10 ml (Campuran Air+ Karbopol)
Volume Air 20% dari volume etanol = 20% x 80 ml
= 16 ml
Massa Karbopol Percobaan I = [Karbopol] x Volume Air
= 3% x 16 ml
= 0,48 ml (karena ρ air 1 gram/cm3)
= 0,48 gram
Massa Karbopol Percobaan II = [Karbopol] x Volume Air
= 3,5% x 16 ml
= 0,56 ml (karena ρ air 1 gram/cm3)
= 0,56 gram
2. Percobaan Minggu Kedua
3. Menghitung Volume Etanol, dan air, serta massa dari karbopol
Perbandingan Pengental : Etanol = 1 : 8,5
Volume Etanol = 85 ml
Volume Pengental = 10 ml (Campuran Air+ Karbopol)
Volume Air 20% dari volume etanol = 20% x 85 ml
= 17 ml
Massa Karbopol Percobaan I = [Karbopol] x Volume Air
= 3% x 17 ml
= 0,51 ml (karena ρ air 1 gram/cm3)
= 0,51 gram
Massa Karbopol Percobaan II = [Karbopol] x Volume Air
= 3,5% x 17 ml
= 0,59 ml (karena ρ air 1 gram/cm3)
= 0,59 gram

C. Gambar Dokumentasi

Gambar C.1 Proses pengadukan bahan Gambar C.2 Uji pembakaran


dan uji pemanasan

Anda mungkin juga menyukai