Anda di halaman 1dari 7

Nusantara of Engineering/Vol. 2/ No.

1/ISSN: 2355-6684 37

Perencanaan Mesin Peniris Minyak Pada Keripik Nangka


Dengan Kapasitas 2,5 Kg/Menit
Hesti Istiqlaliyah
Teknik Mesin S1, Fakultas Teknik, Univ. Nusantara PGRI Kediri
istiqlaliyah_hesti@yahoo.co.id

Abstrak - Perencanaan mesin ini dilatar mudah berbau. Hal itu dikarenakan kurang
belakangi oleh hasil pengamatan, bahwa masih maksimalnya perlakuan pada saat proses
banyak minyak yang terkandung dalam keripik, penirisan. Kadar minyak hasil penggorengan
terutama keripik yang memiliki ukuran tebal, pada keripik nangka masih terlalu tinggi
contohnya keripik nangka. Hal tersebut dikarenakan tebalnya keripik nangka serta
dikarenakan kurang maksimalnya perlakuan banyaknya keripik nangka yang ditiriskan
pada saat proses penirisan. Akibatnya keripik secara bersamaan. Penirisan yang maksimal
mudah basi sehingga nilai produktifitas membutuhkan waktu yang lumayan lama.
produsen dapat menurun. Permasalahan Dari sini timbullah ide untuk menciptakan
perencanaan mesin ini adalah bagaimana alat agar keripik nangka ini tahan lama, yaitu
merencanakan mesin peniris minyak pada dengan mesin peniris minyak pada keripik
keripik nangka dengan kapasitas 2,5 kg/menit ? nangka.
sedangkan tujuan perencanaan ini adalah untuk
menghasilkan perencanaan mesin peniris II. LANDASAN TEORI
minyak pada keripik nangka dengan kapasitas Mesin ini dirancang agar mampu
2,5 kg/menit. Metode perencanaan mesin ini meniriskan minyak pada keripik dengan
menggunakan Target Orientasi Planning. Cara waktu yang lebih cepat, yang semula
pandang berfikir metode ini lebih sederhana.
membutuhkan waktu yang lama. Mesin ini
Metode ini didasarkan pada keadaan masa kini
mempunyai 2 buah tabung yang dipasang
seporos, yaitu tabung peniris dan tabung
agar menjadi lebih baik di masa depan tanpa
penampung. Mesin ini juga mempunyai
memperhatikan masa lalu. Hasil dari
sistem transmisi tunggal berupa sepasang puli
perencanaan mesin ini adalah berupa desain
yang dihubungkan dengan sebuah sabuk V..
atau rancangan mesin peniris minyak pada
Sumber tenaga penggeraknya adalah motor
keripik nangka dengan kapasitas 2,5 kg/menit
listrik.
menggunakan motor listrik 0,25 HP. Puli yang
digunakan berdiameter 60 mm dan 280 mm.
Sabuk yang digunakan adalah sabuk V tipe A
dengan panjang 1575 mm. Poros yang
digunakan berdiameter 20 mm dengan bahan
Besi Baja St 37. Sedangkan dimensi pasak 31,4 x
5 x 3,3 dengan umur bantalan 864 jam.

Kata Kunci : Mesin Peniris, Keripik


Nangka, mengurangi minyak

I. PENDAHULUAN Gambar 1.
Buah nangka merupakan salah satu Rancangan Mesin Peniris Minyak Pada
buah di Indonesia yang memiliki rasa manis
Keripik Nangka.
dengan aroma yang khas. Ukuran buah
nangka lumayan besar, bahkan lebih besar keterangan gambar :
daripada durian. Buah nangka dapat 1. Sabuk V
dimanfaatkan ketika masih mentah ataupun 2. Puli Motor
ketika sudah matang. Salah satu olahan 3. Puli Mesin
makanan dari nangka adalah keripik nangka. 4. Poros
Dibalik potensinya yang baik, terkadang 5. Pasak
keripik nangka tidak bisa bertahan lama atau
Nusantara of Engineering/Vol. 2/ No. 1/ISSN: 2355-6684 38

6. Bantalan tarik tetapi bernilai kecil. Bagian ini disebut


Prinsip Kerja “sisi kendor”. (Robert L. Mott, 2009 : 240)
Prinsip kerja mesin peniris minyak B. Puli
hampir sama dengan prinsip kerja mesin cuci Puli digunakan untuk mentransmisikan
ketika dalam proses pengeringan. Kedua daya dari satu poros ke poros yang lain
mesin ini memanfaatkan gaya sentrifugal dengan bantuan sabuk. Puli bisa dibuat dari
yang timbul akibat putaran. Mesin cuci besi tuang, pressed stell, dll. Puli dari besi
menggunakan gaya sentrifugal untuk tuang mempunyai gerak yang baik,
membuat udara bergerak dan menguap, sedangkan puli dari pressed stell lebih ringan
sedangkan mesin peniris menggunakan gaya dari pada puli dari besi tuang.
sentrifugal untuk menyaring minyak yang Tabel 2.1 Standart Dimensi Puli – V (mm)
No. of
masih banyak terkandung dalam keripik. Type
W D A C E shave
F
Ketika motor listrik dinyalakan, putaran belt
grooves
motor listrik akan menggerakkan puli 1 yang A 11 12 3,3 8,7 10 15 5
B 14 15 4,2 10,8 12,5 19 9
dipasang seporos dengan motor listrik. C 19 20 5,7 14,3 17 25,5 14
Melalui perantara sabuk V, putaran dari puli D 27 28 8,1 19,9 24 37 14
1 akan mengakibatkan berputarnya puli 2 E 32 33 9,6 23,4 29 44,5 20

sekaligus memutar tabung peniris yang (Sumber : Khurmi, 1982 : 680)


dipasang seporos dengan puli 2. Karena
adanya gaya sentrifugal yang terjadi pada C. Poros
saat berputarnya tabung peniris, keripik akan Poros adalah komponen alat mekanis
bergerak menuju ke bagian sisi tabung yang mentransmisikan gerak berputar dan
peniris. Minyak yang masih ada pada keripik daya. Poros merupakan satu kesatuan dari
akan terlempar keluar melalui lubang-lubang sebarang sistem mekanis dimana daya
kecil yang ada pada sisi tabung peniris. ditransmisikan dari penggerak utama,
Minyak tersebut akan ditampung oleh sisi misalnya motor listrik atau motor bakar, ke
tabung penampung dan mengalir ke wadah bagian lain yang berputar dari sistem. (Robert
penampung yang berada di bawah mesin. L. Mott, 2009 : 497)
Keripik yang tertinggal didalam tabung Menurut pembebanannya, poros
peniris menjadi kering. digolongkan atas poros transmisi, poros
spindel, dan poros gandar. Poros transmisi
A. Sabuk adalah poros yang mendapat beban puntir
Jarak yang jauh antara dua buah poros murni atau puntir dan lentur melalui kopling,
sering tidak memungkinkan transmisi roda gigi, puli sabuk atau sproket rantai, dll.
langsung dengan roda gigi. Dalam hal Poros spindel merupakan poros transmisi
demikian, cara transmisi putaran atau daya yang relatif pendek dimana beban utamanya
yang lain dapat diterapkan, dimana sebuah berupa puntiran. Sedangkan gandar adalah
sabuk luwes atau rantai dibelitkan sekeliling poros seperti yang dipasang diantara roda-
puli atau sproket pada poros. (Sularso, 2004 : roda kereta barang, dimana tidak mendapat
163) beban puntir bahkan kadang-kadang tidak
Sabuk dipasang dengan boleh berputar. (Sularso, 2004:1)
menempatkannya mengitari dua puli setelah
jarak pusat antara keduanya dikurangi. D. Pasak
Kemudian puli digeser menjauh, sampai Pasak adalah sebuah komponen
sabuk memiliki tegangan tarik awal yang pemesinan yang ditempatkan diantara poros
cukup tinggi. Ketika sabuk memindahkan dan naf elemen pemindah daya untuk maksud
daya, gesekan menyebabkan sabuk pemindahan torsi. Pasak dapat dilepas untuk
mencengkeram puli penggerak sehingga pemasangan dan pelepasan sistem poros.
menaikkan tegangan tarik pada satu sisi yang Pasak biasanya dipasang lebih dahulu pada
disebut “sisi kencang”. Gaya tarik pada sabuk poros, kemudian alur naf dilepaskan dan naf
menimbulkan gaya tangensial pada poros digeser masuk sampai pada posisinya.
yang digerakkan, sehingga menghasilkan (Robert L. Mott, 2009 : 464)
gaya torsi pada puli yang digerakkan. Pada
sisi lainnya sabuk masih mengalami tegangan 1. Alur Pasak
Nusantara of Engineering/Vol. 2/ No. 1/ISSN: 2355-6684 39

Alur pasak adalah irisan alur


memanjang pada poros untuk menempatkan
pasak, yang memungkinkan pemindahan torsi
dari poros ke elemen yang mentransmisikan
daya, atau sebaliknya. Jenis alur pasak yang
paling sering digunakan adalah jenis profil
dan jenis luncuran. (Robert L. Mott, 2009 :
506)

a. Alur Pasak Profil


Alur pasak profil difris ke poros dengan
menggunakan pisau jenis end mill yang
mempunyai diameter sama dengan lebar
pasak. Alur yang dihasilkan dasarnya rata dan
mempunyai sudut persegi yang tajam pada
ujung-ujungnya. Nilai perancangan (Kt) alur
profil adalah 2,6. (Robert L. Mott, 2009 :
506)
Gambar 2.
E. Bantalan
Alur Perencanaan
Bantalan adalah elemen mesin yang
IV. PEMBAHASAN
menumpu poros berbeban, sehingga putaran
atau gerakan bolak-baliknya dapat A. Data Perencanaan
berlangsung secara halus, aman, dan panjang 1. Kapasitas mesin : 2,5 kg/menit
umur. Bantalan harus cukup kokoh untuk 2. Motor Listrik : 0,25 HP
memungkinkan poros serta elemen mesin 3. Putaran mesinyang direncanakan
lainnya bekerja dengan baik. Jika bantalan : 300 rpm
tidak berfungsi dengan baik maka prestasi
4. Putaran motor yang direncanakan
seluruh sistem akan menurun atau tak dapat
bekerja secara semestinya. Jadi, bantalan : 1400 rpm
dalam permesinan dapat disamakan perannya 5. Diameter puli 1 : 60 mm
dengan pondasi pada gedung. (Sularso, 6. Jarak antara sumbu poros : 500 mm
2004:103) 7. Diameter poros mesin : 20 mm
8. Diameter tabung peniris : 400
III. METODE PENELITIAN mm
Alur perancangan dalam penelitian ini bisa
dilihat pada gambar 2. B. Daya Poros Mesin
Pada perencanaan mesin peniris minyak
ini, kecepatan motor listrik yang dibutuhkan
adalah :
v =

=
= 6,28 m/s
Daya yang dibutuhkan adalah :
P =

=
= 0,2 HP

C. Perhitungan Sabuk
Nusantara of Engineering/Vol. 2/ No. 1/ISSN: 2355-6684 40

Sabuk yang digunakan dalam c. Panjang Bentangan 2 Puli


perencanaan mesin ini adalah sabuk V.
Pemilihan sabuk tersebut bertujuan untuk S =
memperkecil terjadinya slip pada saat
mentransmisikan daya dan putaran. Jarak =
antara sumbu poros (C) yang direncanakan
adalah 500 mm. = 496,7 mm

a. Panjang Sabuk d. Kecepatan Linier Sabuk


Sebelum dicari panjang sabuk yang
v =
dibutuhkan, terlebih dahulu dicari besarnya
diameter puli 2 yang dibutuhkan. Pada =
perencanaan mesin peniris minyak ini, motor
yang digunakan memiliki diameter puli 60 = 4,396 m/s
mm dengan besar putaran 1400 rpm.
Besarnya diameter puli 2 adalah : e. Gaya Sentrifugal
=
Tc =
=
=
300.dp2 = 1400.60
=
dp2 =
= 280 mm = 0,21 kg
Panjang sabuk :
f. Sudut Kontak
L = 2C + (d1 + d2) + (d2 – d1)2
Sebelum dicari sudut kontak yang
= 2.500 + (60+280)+ (280 – 60)2 dihasilkan, terlebih dahulu dicari sudut alpha
yang dihasilkan. Sudut alpha :
= 1000 + 1,57.340 + (220)2 Sin α =
= 1558 mm =
Panjang sabuk yang dibutuhkan adalah
1558 mm. Maka panjang sabuk yang = 0,22
-1
dipergunakan adalah yang mendekati panjang α = Sin (0,22)
sabuk yang dibutuhkan dan sudah tersedia di = 12,7
pasaran, yaitu sabuk V tipe A dengan panjang Sudut kontak :
1575 mm.
Ɵ = 180 – 2.α
b. Jarak Sumbu Poros = 180 – 2.12,7
B = 2L − 3,14 (d1+d2) = 154,6°
= 2.1575 – 3,14 (60+280) = 154,6°. rad
= 2082,4 mm = 154,6°. rad
= 154,6°. 0,017 rad
C= = 2,7 rad

=
g. Koefisien Gerak
= µ = 0,54 –

= = 0,54 –
= 0,27
=
= 508,7 mm h. Tarikan Pada Sisi Sabuk
Nusantara of Engineering/Vol. 2/ No. 1/ISSN: 2355-6684 41

T1 = 250.A = 1230880 mm3


= 250.W.T
= 250.1,25.0,9 3. Berat Puli
= 281,25 kg a. Berat Puli Motor
2,3 Log = µ.Ɵ Wp1 = VP1.ρ
= 56520.7,2x10-6
2,3 Log = 0,27.2,7 = 0,4 kg
Log =
b. Berat Puli Mesin
= 0,32 Wp2 = VP2.ρ
= Log-1 0,32 =
-6
= 2,1 1230880.7,2x10
281,25 = 2,1.T2 = 8862336 x 10-6
= 8,9 kg
T2 =
= 133,9 kg E. Perhitungan Poros
Jadi, besarnya sisi kencang sabuk adalah 1. Reaksi Gaya
281,25 kg dan sisi kendor sabuk adalah 133,9 ƩMA = 0
kg
F1.L1 + F2.L2 – RB.(L2 + L3)= 0
i. Tarikan Total pada Sisi Sabuk (281,25 + 133,9).100 + 2,5.200 – RB(200 +
a. Sisi Kencang 200) = 0
Tt1 = T1 + Tc 415,15.100 + 500 – 400RB = 0
= 281,25 + 0,21 41515 + 500 – 400RB = 0
= 281,46 kg 400RB = 42015
b. Sisi Kendor RB=
Tt2 = T2 + Tc = 105,04 kg
= 133,9 + 0,21 ƩMB = 0
= 134,11 kg –F2.L3 + RA.(L2 + L3) – F1.(L1 + L2 + L3)
= 0
D. Perhitungan Puli –2,5.200+RA(200+200)–
1. Lebar Puli (281,25+133,9).(100+200+200) = 0
B = (n – 1)e + 2f – 500 + 400RA – 415,15.500 = 0
= (1 – 1).15 + 2.10 – 500 + 400RA – 207575 = 0
= 0.15 + 20 400RA = 208075
=20 mm
RA =

2. Volume Puli = 520,19 kg


a. Volume Puli Motor M = RA.L1
= 520,19.100
VP1 =
= 52019 kg.mm
=
2. Torsi
= 56520 mm3
T =
b. Volume Puli Mesin =
VP2 = = 480 kg.mm
=
3. Tegangan
Nusantara of Engineering/Vol. 2/ No. 1/ISSN: 2355-6684 42

Dalam perencanaan poros, bahan yang W = d


dipergunakan adalah besi baja St 37 dengan
kekuatan tarik ( ) = 37 kg/mm2. = .20
τ = = 5mm

= c. Tebal Pasak
2
= 2,06 kg/mm t = W

= .5
4. Momen
a. Momen Puntir Ekuivalen = 3,3mm
Te = 2. Gaya Tangensial
F =
=
= 52021,2kg.mm =

b. Momen Bending Ekuivalen = 48kg


Me =
3. Tegangan Geser
=
τk =
= 52020,1kg.mm
=
5. Tegangan Puntir = 0,3kg/mm2
Diameter yang direncanakan adalah 20
mm. G. Perhitungan Bantalan
σp = a. Beban Ekuivalen
Gaya yang bekerja pada bantalan adalah gaya
= radial yang timbul karena putaran poros pada
= 33,13 kg/mm2 saat mesin bekerja, sehingga besarnya beban
aksial =0. Beban ekuivalen:
6. Tegangan Lentur P = X.V.Fr + Y.Fa
σb = = 0,56.1.520,19+1,45.0
= 291,3 kg
=
= 66,27 kg/mm2 b. Faktor Kecepatan
fn =
F. Perhitungan Pasak
Pasak yang akan dipergunakan adalah =
pasak berbentuk persegi panjang. Sedangkan = 0,48
alur pasak yang dipergunakan adalah alur
pasak luncuran.
1. Dimensi Pasak c. Faktor Umur
a. Panjang Pasak fh = fn.
I = . π.d = 0,48.
= . 3,14.20 = 1,2
= 31,4 mm
d. Umur Nominal
b. Lebar Pasak Lh = 500.fh3
= 500. 1,23
Nusantara of Engineering/Vol. 2/ No. 1/ISSN: 2355-6684 43

= 864jam ii. Faktor Kecepatan = 0,48


jj. Faktor Umur = 1,2
V. KESIMPULAN kk. Umur Nominal = 864 jam.
Hasil perhitungan perencanaan adalah
sebagai berikut : DAFTAR PUSTAKA
a. Daya yang diperlukan = 0,2 Romadloni, Burhanudin Syahri. 2012.
HP Perancangan Mesin Peniris Minyak Pada
b. Daya yang digunakan = 0,25 Kacang Telur. Yogyakarta : Universitas
HP Negeri Yogyakarta.
c. Diameter puli 1 = 60 mm
d. Diameter puli 2 = 280 mm Khurmi, R.S. dkk. 1982. Machine Design.
e. Kecepatan puli = 4,396 m/s New Delhi : Eurasia Publishing Compani.
f. Lebar puli = 20 mm Mott, Robert L. 2009. Elemen-Elemen Mesin
g. Volume puli 1 = 56520 mm3 dalam Perancangan Mekanis. Yogyakarta
h. Volume puli 2 = 1230880 mm3
i. Berat Puli 1 = 0,4 kg Sularso. dkk. 2004. Dasar Perencanaan Dan
j. Berat puli 2 = 8,9 kg Pemilihan Elemen Mesin. Jakarta : Pradnya
k. Jenis Sabuk = Sabuk V tipe A Paramita.
l. Panjang Sabuk = 1575 mm
m. Jarak Sumbu Poros = 508,7 Derama. 2011. “Pengertian Poros, Sabuk,
mm Bantalan”. http://ramagede.blogspot.com/
n. Bentangan 2 Puli = 496,7 mm 2011/04/pengertian-poros-sabuk-bantalan.
o. Kecepatan linier sabuk = 4,396 m/s html?m=1/. Diunduh 06 Oktober 2014 17.00
p. Gaya sentrifugal = 0,21 kg
q. Sudut Kontak = 2,7 rad Sebelah, Admin. 2013. “Resep Cara
r. Koefisien Gerak = 0,27 Membuat Keripik Nangka Gurih”.
s. Sisi Kencang = 281,25 http://www.masakkue.com/2013/01/keripik-
kg nangka.html?m=1/. Diunduh 06 Oktober
t. Sisi Kendor = 133,9 2014 17.00
kg
u. Bahan = Besi Baja St 37 Shipudan, Arden. 2012. “Rancangan Elemen
v. Torsi = 480 kg.mm Mesin Web”.
w. Tegangan = 2,06 kg/mm2 http://rancanganelemenmesinweb.blogspot.co
x. Diameter Poros = 20 mm m/2012/08/bab-iii-perhitungan-dimensi-
y. Momen Puntir Ekuivalen iii.html?m=1/. Diunduh 06 Oktober 2014
= 52021,2kg.mm 17.00
z. Momen Bending Ekuivalen
= 52020,1kg.mm
aa. Tegangan Puntir = 33,13 kg/mm2
bb. Tegangan Lentur = 66,27 kg/mm2
cc. Panjang Pasak = 31,4
mm
dd. Lebar Pasak = 5 mm
ee. Tebal Pasak = 3,3
mm
ff. Gaya Tangensial = 12 kg
gg. Tegangan Geser = 0,3kg/mm2
hh. Beban Ekuivalen = 291,3 kg

Anda mungkin juga menyukai