Askep Bronkhitis Kronik
Askep Bronkhitis Kronik
OLEH:
KELOMPOK IV
I. Definisi
mukopurulen.
timbul apabila terpajan zat iritan atau ada infeksi saluran nafas akut.
II. Etiologi
selain itu terdapat pula hubungan dengan faktor keturunan dan status sosial.
III. Patofisiologi pada Penyimpangan KDM
IV. Gejala Klinis
V. Penatalaksanaan
3. Terapi farmakologi:
B2.
- Pemberian corticosteroid
5. Pemberian O2
ASKEP PADA KLIEN DENGAN BRONCHITIS KRONIK
PENGKAJIAN
I. Data Umum
A. Identitas Klien
Nama : Tn. R
Umur : 40 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : STM
lalu. Kemudian klien pergi berobat ke puskesmas terdekat dan diberi obat
batuk oleh pak Mantri dan klien merasa batuknya berhenti setelah
mengkonsumsi obat tersebut. Pada tanggal 2 April 2004 klien batuk terus
perawatan.
D. Riwayat kesehatan masa lalu
Saat kecil klien tidak pernah mengalami penyakit akut maupun kronis,
kecuali demam, flu dan batuk-batuk ringan. Klien merupakan perokok berat
E. Pemeriksaan Fisik
- Vital sign:
P: 26 x/menit
V: 100 x/menit
Suhu: 38 ºC
1) Inspeksi:
pinggir sternum.
2) Palpasi:
3 jari.
3) Perkusi
4) Auskultasi
mengi.
- Bila ada kenaikan tekanan pulmonal suara jantung kedua lebih keras
- Pemeriksaan radiologis
Foto dada
- Pemeriksaan EKG
IV. Pengelompokan Data
Data Objektif:
1. Sesak nafas
pernafasan.
6. BB 45 kg
8. Vital sign
P : 26 x/menit
N : 100 x/menit
S : 38 ºC
Data Subjektif:
2. Pernyataan demam
- Sesak nafas
Tujuan: klien dapat menunjukkan bersihan jalan nafas yang efektif dengan
kriteria:
Intervensi:
2. Auskultasi area paru, catat adanya perubahan aliran udara dan adanya
respon terhadap pengumpulan cairan, sekret kental dan spasme jalan nafas.
mekanik pada pasien yang tak mampu melakukan karena batuk tak
5. Berikan cairan kurang lebih 300 cc/hari dengan air hangat kecuali ada
drainage)
kerusakan alveolar.
ketidaknyamanan.
8. bantu fisioterapi dada misalnya postural drainage
drainase sekret dari segmen paru ke dalam bronchus di mana dapat lebih
- Pernyataan demam
Intervensi
- BB: 45 kg
Tujuan: klien akan menunjukkan intake nutrisi yang adekuat dengan kriteria:
berat.
4. Evaluasi status nutrisi umum
direncanakan.
Evaluasi hasil menggunakan kriteria hasil yang telah ditentukan pada tujuan
dilanjutkan.
DAFTAR PUSTAKA
Slamet Suyono, dkk., Ilmu Penyakit Dalam Jilid III, Edisi 3, FKUI, Jakarta, 2001.