Informasi kesehatan ini sudah direview dan diedit oleh: dr. Tania Savitri - Dokter Umum .
Baik infeksi bakteri maupun infeksi virus, keduanya sama-sama disebabkan oleh mikroba. Seperti
namanya, infeksi bakteri adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri, dan infeksi virus adalah infeksi
yang disebabkan oleh virus. Terkadang, kedua infeksi ini mempunyai tanda-tanda yang sama pada orang
yang terkena infeksi tersebut, seperti batuk-batuk, demam, hidung berair, diare, radang, muntah, dan
lemas. Akan tetapi, bakteri dan virus adalah dua mikroba yang berbeda dan cara pengobatan untuk
kedua jenis infeksi tersebut sama sekali berbeda. Mari kita simak lebih jauh tentang perbedaan infeksi
virus dan infeksi bakteri.
Bakteri adalah mikroba yang termasuk keluarga Prokaryotes. Bakteri memiliki dinding sel yang tipis tapi
keras, dan membran yang seperti karet melindungi cairan di dalam sel tersebut. Bakteri dapat
berkembang biak sendiri, yaitu dengan cara pembelahan. Hasil penelitian fosil-fosil menyatakan bahwa
bakteri sudah ada sejak 3,5 miliar tahun yang lalu.
Bakteri dapat hidup di berbagai keadaan lingkungan, termasuk lingkungan-lingkungan yang ekstrem,
seperti lingkungan yang sangat panas atau sangat dingin, di lingkungan yang mengandung radioaktif, dan
di dalam tubuh manusia.
Sebenarnya, hanya kurang dari 1% dari jenis bakteri yang dapat menyebabkan penyakit. Kebanyakan
bakteri justru bermanfaat, seperti membantu untuk mencerna makanan, melawan mikroba lain yang
menyebabkan penyakit, melawan sel kanker, dan menyediakan nutrisi-nutrisi yang bermanfaat.
tuberkulosis
difteri
dan lain-lain
Virus adalah mikroba yang tidak bisa hidup tanpa menempel pada inangnya. Virus baru bisa berkembang
biak bila menempel dengan makhluk hidup lain. Ukuran virus juga jauh lebih kecil daripada bakteri.
Setiap virus memiliki material genetik, antara RNA atau DNA. Biasanya, virus akan menempel di suatu sel
dan mengambil alih sel tersebut untuk mengembangbiakkan virus-virus lain sampai akhirnya sel tersebut
mati. Atau pada kasus lain, virus mengubah sel normal menjadi sel yang berbahaya untuk kesehatan.
Berbanding terbalik dengan bakteri, sebagian besar virus menyebabkan penyakit. Virus juga “pemilih”,
alias menyerang sel tertentu secara spesifik. Misalnya, virus-virus tertentu menyerang sel pada pankreas,
sistem pernapasan, dan darah. Pada kasus tertentu, virus juga menyerang bakteri.
cacar air
AIDS
flu
polio
dan lain-lain
Anda perlu konsultasi ke dokter untuk memastikan penyakit Anda, apakah itu infeksi bakteri atau infeksi
virus. Biasanya, dokter akan mendengarkan tanda-tanda yang Anda rasakan, melihat riwayat kesehatan
Anda, dan memeriksa tanda-tanda fisik.
Gejala infeksi bakteri
hidung berlendir
demam
terkadang batuk-batuk
sakit tenggorokan
sakit di telinga
sesak napas
hidung berair
terkadang mimisan
terkadang demam
batuk-batuk
susah tidur
Durasi tanda-tanda terinfeksi virus biasanya terjadi sebentar tetapi akut, sedangkan tanda-tanda
terinfeksi bakteri biasanya terjadi selama 10-14 hari secara terus-menerus.
Kalau memang diperlukan, dokter biasanya meminta untuk tes darah atau tes urine untuk mengonfimasi
diagnosis, atau melakukan tes kultur untuk mengidentifikasi tipe bakteri atau virus yang menginfeksi
Anda.
Akan tetapi, antibiotik tidak bekerja secara efektif untuk melawan virus. Pengobatan untuk infeksi virus
sendiri memang lebih sulit dilakukan, alasan utamanya adalah karena ukuran virus sangat kecil dan virus
bereproduksi di dalam sel. Untuk beberapa penyakit, seperti herpes, HIV/AIDS, dan flu, sudah ditemukan
obat antivirus untuk penyakit-penyakit tersebut. Akan tetapi, penggunaan obat antivirus sering
dihubungkan dengan berkembangnya mikroba-mikroba yang kebal terhadap obat lain.
Beda ceritanya dengan pencegahan virus. Sejak awal abad 20, vaksin dikembangkan sebagai
penanggulangan penyakit karena virus. Penggunaan vaksin sendiri sudah terbukti sangat mengurangi
penyakit-penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus, seperti polio, campak, dan cacar air. Vaksin juga
bisa membantu mencegah penyakit seperti flu, hepatitis A, hepatitis B, human papillomavirus (HPV), dan
lain sebagainya.
Sumber
This site complies with the HONcode standard for trustworthy health information: verify here.
Tentang Kami Lowongan Kontak Kami Kebijakan Kebijakan Editorial Informasi Penting Informasi
Kesehatan Sitemap