Anda di halaman 1dari 107

Sepintas Anda mungkin menganggap gambar-gambar berikut sebagai sebuah karya seni

modern, namun faktanya foto-foto ini sebenarnya menunjukkan beberapa virus paling
mematikan yang ada di dunia. Termasuk diantaranya antrax dan ebola

Gambar-gambar menakjubkan ini diambil oleh para fotografer sains di Eye of Science, Jerman,
Mereka mengambil koleksi sampel dari Science Photo Library di London.

Kemudian, sampel tersebut diabadikan menggunakan teknologi fotografi terbaru yang


memungkinkan setiap materi super kecil diperbesar hingga lebih dari 18 ribu kali.

Salah satu contohnya adalah foto virus yang menyebabkan wabah Black Death di Eropa sekitar
tahun 1664-1665. Contoh lainnya adalah virus yang menyebabkan wabah SARS, yakni penyakit
paru-paru fatal yang pertama kali merebak di China tahun 2002.

"Di masa lalu, gambar ini akan digunakan semata-mata untuk penelitian," ujar Mark Abbott dari
Photo Library Science.

"Beberapa gambar telah dibandingkan dengan karya seni dan bahkan direproduksi dalam buku-
buku seni. Kami mendapat respon yang luar biasa. Itu benar-benar membantu untuk berbagi ilmu
dengan masyarakat umum, terutama anak-anak."
Bakteri e-coli, diperbesar menjadi 17 ribu kali.

Virus polio ini diperbesar hingga 90 ribu kali.


Virus influenza, diperbesar hingga 230 ribu kali.
Virus SARS (berwarna merah), diperbesar hingga 56 ribu kali.
Virus ebola, diperbesar hingga 12.500 kali.

Virus cacar, diperbesar hingga 28.500 kali.


Bakteri meningitis, diperbesar hingga 33 ribu kali.

Streptococcus pneumoniae, menyebabkan penyakit pneumonia.


Bakteri Plague, penyebab wabah Black Death di Eropa pertengahan abad ke-14.

Bacillus anthracis bacteria, bakteri penyebab wabah antrax.


Bakteri tubercolosis, jika mencapai paru-paru akan menjadi fatal.

Borrelia burgdorferi, menyebabkan penyakit lyme pada manusia.


Macam-macam virus menyerang manusia. Penyakit yang ditimbulkannya pun beragam, dari jenis sampai tingkat
keparahan. Dari ribuan jenis virus, inilah 10 virus yang paling berbahaya. Pastikan Anda dan keluarga tidak
terserang virus-virus tersebut.

10. Polio

Pada puncak epidemi polio di tahun 1950-an, ada lebih dari 13.000 kasus yang melibatkan kelumpuhan dan 1.000
kematian setiap tahun dari penyakit, banyak dari mereka anak-anak di seluruh dunia.

9. Kaki Gajah

Disebarkan oleh gigitan nyamuk, cacing parasit yang menyebabkan kaki gajah bersarang di sistem getah bening,
yang mengontrol respon imun dan retensi cairan hingga terjadi pembengkakan. Yang paling sering terjadi
pembengkakan di kaki, tetapi dapat juga terjadi pada lengan, payudara atau bahkan alat kelamin, menyebabkan
mereka membengkak dan cacad untuk ukuran besar.

8. Botulism
BT adalah hasil karya dari tanah umum bakteri Clostridium botulinum. Bakteri dapat ditularkan melalui makanan
yang tercemar dengan bakteri atau spora, atau melalui luka terbuka. Dalam satu atau dua hari, muncul gejala-
gejala neurologis, termasuk bicara cadel, pandangan kabur dan kesulitan bernapas. Otot bergerak lebih lemah,
refleks berhenti bekerja, tungkai bisa lumpuh. Akhirnya, diafragma dan otot-otot pernapasan lainnya berhenti
bekerja, menyebabkan kematian. Antitoksin dan antibiotik dapat menghentikan perkembangan penyakit.

7. Kusta dan Lepra

Penyakit, juga dikenal sebagai penyakit Hansen, disebabkan oleh Mycobacterium leprae, sebuah bakteri yang
menginfeksi saraf perifer. Tanpa fungsi syaraf untuk merasa sakit dan suhu, pasien dapat sering secara tidak
sengaja melukai diri sendiri dan infeksi oportunistik dapat mengambil terus, kadang-kadang menyebabkan
hilangnya jari atau jari kaki.
Selama berabad-abad, penyakit ini diyakini sebagai kutukan. Cerita berlimpah tentang gejala yang menakutkan
seperti kulit berubah menjadi daging mati dan anggota badan yang secara tiba-tiba terlepas.

6. Virus Sapi Gila


Penyakit sapi gila, juga dikenal sebagai bovine spongiform encephalopathy. Dikenal sebagai varian Creutzfeldt-
Jakob, penyakit menular melalui daging yang terkontaminasi dan menyebabkan sejumlah gejala neurologis
mengerikan degeneratif, termasuk demensia, kehilangan sistem saraf dan otot kontrol, dan akhirnya, kematian.

5. Naegleria (Bakteri Amoeba Pemakan Jaringan Otak)

Amoeba kecil ini menyerang jaringan otak yang di tandai dengan tubuh kejang mulai, diikuti oleh koma. Hidup
pada perairan hangat Amerika masuk ke tubuh melalui lubang hidung.

4. Bakteri Kebal Antibiotik


Merupakan mutasi dari bakteri antibiotik yang menyerang sistem imun tubuh.

3. Rabies

Berbusa di mulut, kesulitan menelan, seorang gila takut air, kemarahan, delusi dan halusinasi adalah dampak
langung dari virus ini. Menyebar melalui air liur hewan (biasanya melalui gigitan anjing). Jika virus rabies
menyerang sistem saraf maka amat mematikan apabila telah sampai ke otak.

2. Ebola, Hanta & Demam Berdarah


ketiga virus ini menyerang tubuh melalui virus yang menyebar bersama darah korban. Virus ini menyebar melalui
kotoran hewan dan udara bebas.

1. HIV/AIDS

Virus yang satu ini menyerang kekebalan tubuh dan hingga kini belum ada obatnya. Ibarat menunggu kematian
kalau udah terjangkit virus ini
1. Bentuk tubuh bulat dimiliki oleh virus-virus penyebab penyakit AIDS, ebola, dan influenza.
2. Bentuk tubuh oval dimiliki oleh virus penyebab penyakit rabies.
3. Bentuk tubuh batang dimiliki oleh virus TMV (Tobaccao Mosaic Virus).
4. Bentuk tubuh polihidris dimiliki oleh virus Adenovirus penyebab demam.
5. Bentuk tubuh huruf T pada bacteriophage, virus menyerang bakteri E. coli.
Minggu, 06 Mei 2012
macam-macam virus beserta gambarnya

TMV

herpesvirus

Paramyxovirus
HIV

TUNGRO

TYMV

Adenovirus
Coronavirus

cucumber mosaic virus

hepatitis B virus

influenza virus
Papovavirus

retrovirus

wheat streak mosaic virus


8 Jenis virus berbahaya yang harus
diwaspadai manusia
Ada banyak sekali jenis-jenis virus yang menyerang manusia dan
menyebabkan penyakit bahkan sampai mengancam kehidupan
manusia.

Brilio.net - Virus adalah micro organisme yang bersifat parasit dengan


menginfeksi atau memanfaatkan sel organisme biologis mahluk hidup
lainnya seperti manusia, hewan, tanaman sebagai inangnya. Ada banyak
sekali jenis-jenis virus yang menyerang manusia dan menyebabkan
penyakit bahkan sampai mengancam kehidupan manusia.

Berikut ini penyakit-penyakit yang disebabkan karena infeksi virus, seperti


yang dilansir brilio.net dari berbagai sumber (1/4):

1. AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrom)


Penyakit ini disebabkan oleh HIV (Human Immuno-deficiency Virus) dan
juga dinamakan Lymphadenopathy Associated Virus (LAV). Virus ini
menyerang kekebalan tubuh dan dapat menular melalui kontak cairan,
antara lain aktivitas hubungan seksual, pemakaian jarum suntik bekas
penderita HIV, dan wanita penderita HIV yang sedang mengandung janin.

AIDS adalah penyakit yang mematikan dan belum ada obat atau
vaksinnya. Gejala dari penderita AIDS adalah demam, berkeringat di
malam hari, mengalami pembengkakan kelenjar, lemah, berat badan yang
terus mengalami penurunan.

Apabila seseorang terjangkit virus HIV, maka orang tersebut tidak memiliki
sistem kekebalan tubuh, sehingga jika si penderita terkena flu atau
penyakit lain maka akan sulit sekali untuk sembuh. Untuk itu sebaiknya
segera melakukan pemeriksaan sedini mungkin karena sistem imun belum
parah.

2. Polio

Polio adalah penyakit yang disebabkan oleh genus enterovirus. Virus ini
masuk melalui mulut kemudian menginfeksi saluran usus, masuk melalui
aliran darah dan menyerang saraf pusat hingga menyebabkan kelumpuhan
permanen dalam hitungan jam.

Polio menular melalui kontak antar manusia, feces yang terkontaminasi


virus. Biasanya jika salah satu anggota keluarga terinfeksi, maka anggota
keluarga lainnya juga akan terinfeksi. Orang yang terinfeksi virus ini akan
mengalami lemahnya otot dan mengakibatkan kelumpuhan, terutama pada
kaki. Balita rawan terserang polio, karena sistem imunitas balita belum
sekuat orang dewasa.

Gejala yang biasa dirasakan bagi orang yang terinfeksi virus polio adalah
deman, nyeri sendi, tulang dan otot, kelamahan,kram otot, gangguan
aktivitas sehari-hari seperti berjalan, gerakan tubuh dan gangguan pada
pernafasan. Kalau kamu mengalami gejala-gejala seperti ini segera
hubungi dokter ya.

3. Hepatitis

Hepatitis adalah penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis A, B, non


A dan non B. Hepatitis dikenal dengan penyakit kuning atau liver karena
virus ini menyerang hati. Penyebab penyakit hepatitis adalah terinfeksi
virus, adanya gangguan metabolisme tubuh, mengkonsumsi alkohol,
autoimun, komplikasi karena penyakit lain, terlalu banyak dan sering
mengkonsumsi obat-obatan dll.

4. Varisela (cacar air)


Varisela adalah infeksi virus akut yang di tandai dengan adanya vesikel
pada kulit yang sangat menular. Penyakit ini disebut juga dengan chicken
pox, cacar air, atau varisela zoster. Varisella disebabkan oleh Herpesvirus
varicellae atau human (alpha) herpes virus-3 (HHV3). Virus ini menular
dengan cepat melalui udara, bisa dari bersin dan batuk dari penderita atau
kontak langsung kulit dengan penderita.

Cacar hanya mengidap manusia sekali selama hidup dan lebih sering
ditemukan pada anak-anak dibandingkan orang dewasa. Gejalanya adalah
demam, pilek, lemah, letih, lesu dan kemudian muncul ruam kemerahan di
tubuh berisi cairan. Disarankan untuk menjaga kekebalan tubuh untuk
menghindari virus ini dan bagi penderita lebih baik dikarantina agar tidak
menulari orang lain.

5. Flu burung

Avian influenza atau flu burung atau sampar unggas adalah penyakit yang
disebabkan oleh virus Al dari Famili Orthomyxoviridae. Virus ini merupakan
virus yang biasa menjangkiti burung dan mamalia. Virus yang dikenal
dengan istilah H5N1 ini bisa menular lewat udara, makanan atau minuman
atau bersentuhan.

Gejala yang dialami orang yang terinfeksi virus ini adalah demam tinggi,
batuk, lemas, sakit tenggorokan, sakit kepala, tidak ada selera makan,
nyeri sendi, nyeri perut. Penderita flu burung biasanya telah melakukan
kontak langsung dengan unggas yang terinfeksi virus H5N1.

Virus ini sangat berbahaya karena ribuan orang telah meninggal setelah
terinfeksi virus ini, menjaga kebersihan lingkungan, makanan dan minuman
adalah penting untuk menghindari penularan dari virus ini.

6. Rabies

Penyakit ini disebabkan oleh virus rabies yang termasuk


famili Rhabdovirus. Rabies adalah penyakit yang menyerang susunan
saraf pusat yang ditularkan melalui gigitan hewan yang sudah terkena
rabies, antara lain anjing, kucing, dan kera. Virus kemudian menyerang
sistem saraf yang menyebabkan penderita mengalami gangguan saraf.

7. Campak
Campak adalah suatu penyakit akut yang sangat menular yang disebabkan
oleh virus campak, dari famili Paramyxovirus genus Morbillivirus. Campak
disebut juga rubeola, morbilli, atau measles.

Penyakit ini di tandai dengan gejala awal demam, batuk, pilek, dan
konjungtivitas yang kemudian diikuti dengan bercak kemerahan pada kulit.
Campak ditularkan melalui droplet di udara oleh penderita sejak 1 hari
sebelum timbul gejala gejala klinis sampai 4 hari setelah munculnya ruam.

8. Influenza

Kalau sakit yang disebabkan oleh virus yang satu ini pasti pernah
dirasakan oleh sebagian besar orang. Virus influenza namanya yang
mengakibatkan kamu bisa terkena flu. Virus ini sangat mudah menular dan
ditularkan melalui udara dengan batuk atau bersin juga bisa menular
melalui tangan yang bersentuhan dengan orang yang terkena influenza.
Virus ini menyerang pernafasan sehingga orang yang terinfeksi virus ini
mengalami kesulitan bernafas, gejala yang dirasakan bagi seseorang yang
terinfeksi virus ini adalah pilek, demam, batuk kering hingga batuk
berdahak, kerongkongan gatal, hidung mampet, hidung meler, bersin-
bersin, hidung terasa gatal dan merah serta badan terasa pengal-pegal
atau rasa tidak nyaman secara umum. Kadang-kadang bisa muncul gejala
mual dan muntah, terutama pada anak-anak.

Jika imunitas kamu baik, maka virus influenza akan mati diserang oleh
sistem imun. Akan tetapi jika sistem imun kamu lemah, maka virus
influenza akan berkembang dalam tubuhmu. Makanya menjaga imunitas
sangat penting untuk mempertahankan kesehatan kamu dari serangan
virus ini.
Gambar Virus setelah diperbesar beserta penjelasannya

1. Swine Flu Virus / Virus Flu Babi

Apa itu Flu Babi / swine flu ? Ciri-ciri dan gejala flu babi itu yang bagaimana, bagaimana
pencegahan dan pengobatannya ? Flu Babi di Indonesia penyebaran / penularannya dimana
aja? Artikel beribut ini menguraikan secara lengkap (atau hampir lengkap) segala aspek
tentang flu babi / swine influenza.

Swine influenza (disebut juga swine flu, hog flu, atau pig flu dan di indonesia disebut flu
babi) adalah infeksi yangdisebabkan oleh salah satu atau beberapa jenis swine influenza
virus / SIV. Swine influenza virus (SIV) asalnya menyebabkan penyakit pada binatang
babi. Sejak thn 2009 SIV ini mulai bikin panik dengan merebaknya flu babi yang juga
merebak dan mematikan manusia di Meksiko. SIV ini meliputi virus influenza C dan
subtyoe influenza A yang dikenal dengan kode virus H1N1, H1N2, H3N1, H3N2, and
H2N3 dan yang terpenting adalah virus H1N1.

Gejala Flu Babi

Dikenal 2 gejala utama flu babi : tiba2 panas tinggi 38°C atau lebih dan tiba2 batuk.

2. E-coli
Escherichia coli, atau biasa disingkat E.
coli, adalah salah satu jenis spesies utama bakteri gram negatif. Pada umumnya, bakteri yang
ditemukan oleh Theodor Escherich ini dapat ditemukan dalam usus besar manusia.
Kebanyakan E. Coli tidak berbahaya, tetapi beberapa, seperti E. Coli tipe O157:H7, dapat
mengakibatkan keracunan makanan yang serius pada manusia. E. Coli yang tidak berbahaya
dapat menguntungkan manusia dengan memproduksi vitamin K2, atau dengan mencegah
baketi lain di dalam usus.

E. coli banyak digunakan dalam teknologi rekayasa genetika. Biasa digunakan sebagai vektor
untuk menyisipkan gen-gen tertentu yang diinginkan untuk dikembangkan. E. coli dipilih
karena pertumbuhannya sangat cepat dan mudah dalam penanganannya

3. Smallpox Virus / Variola

Variola atau cacar adalah penyakit menular


pada manusia yang disebabkan oleh virus Variola major atau Variola minor.Penyakit ini dikenal
dengan nama Latinnya, Variola atau Variola vera, yang berasal dari kata Latin varius, yang berarti
"berbintik", atau varus yang artinya "jerawat".
Variola muncul pada pembuluh darah kecil di kulit serta di mulut dan kerongkongan. Di kulit, penyakit
ini menyebabkan ruam, dan kemudian luka berisi cairan. V. major menyebabkan penyakit yang lebih
serius dengan tingkat kematian 30–35%. V. minor menyebabkan penyakit yang lebih ringan (dikenal
juga dengan alastrim, cottonpox, milkpox, whitepox, dan Cuban itch) yang menyebabkan kematian
pada 1% penderitanya. Akibat jangka panjang infeksi V. major adalah bekas luka, umumnya di wajah,
yang terjadi pada 65–85% penderita.

4. SARS

Sindrom Pernapasan Akut Berat (bahasa


Inggris: Severe Acute Respiratory Syndrome, SARS) adalah sebuah jenis penyakit pneumonia. SARS
pertama kali muncul pada November 2002 di Provinsi Guangdong, Tiongkok. SARS sekarang
dipercayai disebabkan oleh virus SARS. Sekitar 10% dari penderita SARS meninggal dunia.

Setelah Tiongkok membungkam berita wabah SARS baik internal maupun internasional, SARS
menyebar sangat cepat, mencapai negeri tetangga Hong Kong dan Vietnam pada akhir Februari
2003, kemudian ke negara lain via wisatawan internasional. Kasus terakhir dari epidemi ini terjadi
pada Juni 2003. Dalam wabah itu, 8.069 kasus muncul yang menewaskan 775 orang.

Ada spekulasi bahwa SARS adalah penyakit buatan manusia.

5. HIV Virus

Istilah HIV telah digunakan sejak 1986 (Coffin et al., 1986) sebagai nama untuk retrovirus yang
diusulkan pertama kali sebagai penyebab AIDS oleh Luc Montagnier dari Perancis, yang awalnya
menamakannya LAV (lymphadenopathy-associated virus) (Barre-Sinoussi et al., 1983) dan oleh
Robert Gallo dari Amerika Serikat, yang awalnya menamakannya HTLV-III (human T lymphotropic
virus type III) (Popovic et al., 1984).
HIV adalah anggota dari genus lentivirus, bagian dari keluarga retroviridae yang ditandai dengan
periode latensi yang panjang dan sebuah sampul lipid dari sel-host awal yang mengelilingi sebuah
pusat protein/RNA. Dua spesies HIV menginfeksi manusia: HIV-1 dan HIV-2. HIV-1 adalah yang lebih
"virulent" dan lebih mudah menular, dan merupakan sumber dari kebanyakan infeksi HIV di seluruh
dunia; HIV-2 kebanyakan masih terkurung di Afrika barat (Reeves and Doms, 2002). Kedua spesies
berawal di Afrika barat dan tengah, melompat dari primata ke manusia dalam sebuah proses yang
dikenal sebagai zoonosis.

HIV menular melalui hubungan kelamin dan hubungan seks oral, atau melalui anus, transfusi darah,
penggunaan bersama jarum terkontaminasi melalui injeksi obat dan dalam perawatan kesehatan, dan
antara ibu dan bayinya selama masa hamil, kelahiran dan masa menyusui. UNAIDS transmission.
Penggunaan pelindung fisik seperti kondom latex dianjurkan untuk mengurangi penularan HIV melalui
seks. Belakangan ini, diusulkan bahwa penyunatan dapat mengurangi risiko penyebaran virus HIV
[3], tetapi banyak ahli percaya bahwa hal ini masih terlalu awal untuk merekomendasikan penyunatan
lelaki dalam rangka mencegah HIV [4].

Pada akhir tahun 2004 diperkirakan antara 36 hingga 44 juta orang yang hidup dengan HIV, 25 juta di
antaranya adalah penduduk sub-Sahara Afrika. Perkiraan jumlah orang yang terinfeksi HIV di seluruh
dunia pada tahun 2004 adalah antara 4,3 juta hingga 6,4 juta orang. (AIDS epidemic update
December 2004).

Wabah ini tidak merata di wilayah-wilayan tertentu karena ada negara-negara yang lebih menderita
daripada yang lainnya. Bahkan pada tingkatan negara pun ada perbedaan tingkatan infeksinya pada
daerah-daerah yang berlainan. Jumlah orang yang hidup dengan HIV terus meningkat di semua
bagian dunia, meskipun telah dilakukan berbagai langkah pencegahan yang ketat.

Sub-Sahara Afrika tetap merupakan daerah yang paling parah terkena HIV di antara kaum
perempuan hamil pada usia 15-24 tahun di sejumlah negara di sana. Ini diduga disebabkan oleh
banyaknya penyakit kelamin, praktek menoreh tubuh, transfusi darah, dan buruknya tingkat
kesehatan dan gizi di sana (Bentwich et al., 1995). Pada tahun 2000, WHO memperkirakan bahwa
25% unit darah yang ditransfusikan di Afrika tidak dites untuk HIV, dan bahwa 10% infeksi HIV di
benua itu terjadi lewat darah.

Di Asia, wabah HIV terutama disebabkan oleh para pengguna obat bius lewat jarum suntik, hubungan
seks baik antarpria maupun dengan pekerja seks komersial, dan pelanggannya, serta pasangan seks
mereka. Pencegahannya masih kurang memadai.
4. Klasifikasi Virus

Klasifikasi dan penamaan virus telah dirintis sejak 1966 oleh International Commitee on
Taxonomy of Viruses (ICTV) dan terpisah dari klasifikasi makhluk hidup. Taksonomi virus
terdiri atas empat tingkat, yaitu ordo, famili, genus, dan spesies. Taksonomi adalah ilmu
klasifikasi makhluk hidup, mengelompokkannya secara berurut sesuai dengan derajat
persamaan dan perbedaan antara mereka, lalu memberinya nama ilmiah.
Berikut contoh klasifikasi virus ebola berdasarkan ICTV

 Ordo : Mononegavirales
 Famili : Filoviridae
 Genus : Filovirus
 Spesies : Ebola virus zaire
Sebagian ahli mengelompokkan virus berdasarkan jenis asam nukleat yang dimilikinya.
Berikut adalah pengelompokan virus berdasarkan asam nukleat yang dimilikinya.
1. Ribovirus, yaitu virus yang asam nukleatnya berupa RNA.
Contoh virus yang termasuk kelompok ribovirus :

 virus toga (penyebab demam kuning dan ensefalitis);


 virus arena (penyebab meningitis);
 virus picorna (penyebab polio);
 virus orthomyxo (penyebab influenza);
 virus paramyxo (penyebab pes pada ternak);
 virus rhabdo (penyebab rabies);
 virus hepatitis (penyebab hepatitis pada manusia);
 retrovirus (dapat menyebabkan AIDS).
2. Deoksiribovirus, yaitu virus yang asam nukleatnya berupa DNA.
Contoh virus jenis deoksiribovirus :

 virus herpes (penyebab herpes);


 virus pox (penyebab kanker seperti leukemia dan limfoma, ada pula yang
menyebabkan AIDS);
 virus mozaik (penyebab bercak-bercak pada daun tembakau);
 virus papova (penyebab kutil pada manusia/papiloma).
5. Dampak dari virus

a. Virus yang Menguntungkan


Virus dapat dimanfaatkan dalam bidang rekayasa genetika maupun penelitian di bidang
kedokteran. Dan beberapa contoh di antaranya sebagai berikut.

1) Virus yang digunakan untuk memproduksi interferon. Interferon merupakan protein


kecil yang dihasilakn oleh sel normal sebagai respon terhadap infeksi virus. Interferon
berfungsi untuk mencegah replikasi virus di dalam sel hospes.
2) Profage dapat digunakan untuk mengubah fenotip bakteri sehingga bermanfaat dalam
bidang kedokteran. Caranya, asam nukleat virus digabungkan dengan gen manusia yang
bersifat menguntungkan. Kemudian secara lisogenikgen tadi digabungkan dengan sama
nukleat bakteri. Apabila bakteri membelah diri, berarti setiap anakan bakteri mengandung
gen manusia yang dapat memproduksi zat-zat yang menguntungkan.
3) Virus digunakan untuk pembuatan vaksin. Vaksin adalah mikroorganisme patogen
yang telah dilemahkan sehingga sifat patogenitas (penyebab penyakit)-nya hilang, tetapi
antigenitas (penimbul antibody)-nya tetap.

Berikut contoh beberapa vaksin:


a) Vaksin Sabin dan Salk ynag mencegah poliomyelitis yang ditemukan oleh Jonas Salk.
b) Vaksin Pasteur untuk mencegah penyakit rabies.
c) Vaksin Jenner umtuk mencegah penyakit cacar yang ditemukan oleh Edward Jenner.

b. Virus yang Merugikan


Sebagian besar virus menyebabkan penyakit, baik pad tumnuh0tumbuhan, hewan, atau
manusia karena sifatnya yang parasit obligat.

Beberapa penyakit pada tumbuhan yang disebabkan virus:


1) Mosaik (bercak-bercak kuning) pada daun tembakau. Bercak-bercak ini kemudian
menggembung berwarna hijau sehingga menghambat pertumbuhan tembakau. Virus
penyebabnya disebut Tobacco Mozaik Virus (TMV).
2) Daun menggulung, terjadi pada tanaman kapas dan lobak. Penyebabnya dalah virus
TYMV.

Beberapa penyakit pada hewan yang disebabkan oleh virus:


1) new Castle Disease (NCD), penyakit ini menyerang saraf ternak unggas,
misalnya ayam, itik. Penyakit ini sering disebut tetelo atau cekak.
2) Foot and Mouth Disease (FMD), penyakit ini menyerang kuku dan mulut hewan ternak
seperti kerbau, sapi, domba, dan kuda.
3) Cacar (Vacinia) pada sapi.
4) Flu burung (H5N1), gejala mirip seperti flu biasa, namun bisa menyebabkan kematian.
Penyakit ini menyerang ternak unggas.
5) Flu babi (H5N5)

Beberapa penyakit pada manusia yang disebabkan oleh virus:


1) Influenza (flu), penyakit ini menyerang saluran pernapasan. Gejala penyakit ini antara
lain pilek, batuk, pening, dan suhu tubuh meningkat. Flu burung dan flu babijuga bisa
ditularkan pada manusia melalui kontak langsung atau memakan daging hewan yang telah
terjangkit penyakit tersebut.

2) Cacar, penyakit ini dapat meninggalkan bekas luka pada kulit penderita. Pencegah
penyakit ini yaitu vaksin cacar yang ditemukan oleh Edward Jenner pada tahun 1786.

3) Polio, penyakit ini disebabkan oleh Enterovirus. Penyakit dapat dicegah dengan vaksin
Salk yang diberikan pada saat balita. Penemu vaksin Salk adalah Jonas Salk.

4) Hepatitis, penyakit ini banyak jenisnya tergantung dari jenis virus yang menginfeksi.
Ada tujuh macam virus hepatitis, yaiut A, B, ,C, D, E, F, dan G. Dari ketujuh ini hanya B dan
C yang berbahaya Karena dapat menjadi kronis dalam waktu 20-30 tahun hepatitis tersebut
menyebabkan sirosis dan akhirnya kanker hati.

5) Rabies, penyakit ini disebut juga penyakit anjing gila. Penyakit ini sebenarnya penyakit
pada hewan, tetapi juga dapat menyebabkan penyakit pada manusia yang ditularkan oleh
hewan rabies melalui gigitan.

6) Demam berdarah, penyakit ini disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan ke
manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Virus ini dapat menyebabkan pecahnya
pembuluh darah dan penurunan kadar trombosit dalam darah.

7) AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome), penyakit ini merupakan kelainan


system tubuh akibat dari melemahnya system kekebalan tubuh. Penyebabnya adalah
serangan virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) terhadap sel darah putih sehingga
tubuh tidak dapat melawan bibit penyakit yang masuk ke tubuh. HIV dapat ditularkan kepada
orang yang sehat melalui berbagia cara seperti berhubungan seks (secara bebas), transfuse
darah, jarum suntik (dalam penggunaan narkoba), dan dari ibu penderita AIDS kepada
anaknya dalam kandungan.

8) Ebola, penyakit ini dapat menyebabkan kematian pada manusia. Gejala penyakit ini
sebagai berikut:
1) Tubuh demam tinggi, sakit kepala dan nyeri otot.
2) Timbul bercak-bercak merah pada muka dan seluruh badan.
3) Penderita mengalami pendarahan hebat pada usus besar dan paru-paru, sehingga sering
muntah darah.
4) Setelah seminggu, penderita mengalami peradangan hati dan ginjal rusak. Selanjutnya
akan terjadi penggumpalan darah sehingga nyawa tidak tertolong lagi.
1. Virus yang Menguntungkan

DNA sebagai pembawa materi genetik dapat mengubah sifat makhluk hidup.
Dalam siklus lisogenik, penggabungan DNA bakteri dan DNA virus menjadikan
DNA bakteri mengandung DNA virus. Pada saat DNA virus aktif dan DNA
bakteri hancur, sebagian DNA bakteri tidak hancur sehingga sebagian DNA
virus tetap membawa gen bakteri.

Jika di dalam DNA virus terkandung DNA bakteri A dan DNA virus tersebut
menginfeksi bakteri B, di dalam bakteri B mengandung DNA virus dan DNA
bakteri A. Dengan demikian, sebagian sifat bakteri A dapat dimiliki oleh bakteri
B. Berdasarkan teori di atas, virus dapat berperan dalam berbagai hal.

a. Memproduksi Vaksin
Vaksin merupakan patogen yang telah dilemahkan sehingga tidak berbahaya
jika menyerang manusia. Ada beberapa virus yang dimanfaatkan untuk
memproduksi vaksin. Jika telah diberi vaksin, tubuh manusia akan dapat
memproduksi antibodi sehingga jika sewaktu-waktu terserang patogen yang
sebenarnya, tubuh manusia tersebut telah kebal karena di dalam tubuhnya
telah diproduksi antibodi patogen tersebut.

b . Membuat Antitoksin
Antitoksin dapat dibuat dengan menggabungkan DNA virus dan gen yang
mempunyai sifat menguntungkan sehingga jika virus menginfeksi bakteri, di
dalam sel bakteri tersebut terkandung gen yang menguntungkan.

Gen manusia adalah gen yang menguntungkan yang dapat mengendalikan


produksi antitoksin. Jika oleh DNA virus, DNA manusia disambungkan dengan
DNA bakteri, sel bakteri tersebut akan mengandung gen manusia penghasil
antitoksin. Jadi, yang mulanya gen bakteri tidak mengandung antitoksin
manusia, sekarang mampu memproduksi antitoksin manusia.

Pembelahan akan terus-menerus dilakukan oleh bakteri. Setiap bakteri baru


dipastikan mengandung antitoksin yang dihasilkan oleh DNA manusia.
Antitoksin dapat dipisahkan dan dimanfaatkan untuk pelawan penyakit pada
manusia. Dengan rekayasa genetik, dapat dikatakan bahwa virus dapat
dimanfaatkan sebagai perantara gen manusia atau gen makhluk hidup lainnya
untuk masuk ke dalam sel bakteri agar sel bakteri tersebut membawa sifat gen
manusia atau gen makhluk hidup lain.

c. Melemahkan Bakteri
Virus yang menyerang bakteri patogen merupakan virus yang menguntungkan.
Jika DNA virus lisogenik menginfeksi DNA bakteri patogen, bakteri tersebut
menjadi melemah atau tidak berbahaya.

2. Virus yang Merugikan

Virus dapat menyebabkan beberapa penyakit pada tubuh manusia. Serangan


virus ini dapat merugikan manusia. Beberapa penyakit yang disebabkan oleh
virus adalah influenza, pilek, cacar, polio, herpes, rabies, gondong, mata belek,
ebola, kanker, cacar air, hepatitis, dan demam berdarah.

a . Influenza
Virus influenza berbentuk bulat. Tanda-tanda orang yang terkena virus
influenza adalah timbulnya ingus, suhu badan meningkat, demam, nyeri otot,
dan nafsu makan menurun. Virus ini menyerang bagian atas saluran
pernapasan. Ada sekitar 190 macam virus penyebab influenza. Karena
macamnya yang banyak, jika seseorang telah sembuh dari serangan virus
influenza, ada kemungkinan terserang lagi oleh virus influenza yang berbeda.

Virus ini dapat dicegah dengan meningkatkan daya tahan tubuh,


mengusahakan tubuh tetap sehat, olahraga yang cukup, dan banyak
mengonsumsi buah dan sayur yang mengandung vitamin C.

b . Cacar
Virus cacar berbentuk seperti bata yang berlapis dua membran. Virus cacar
terdiri atas inti yang berisi DNA pita rangkap yang mengandung protein. Virus
cacar tahan terhadap kekeringan sehingga mempunyai daya tular yang tinggi.

Cacar dapat menyerang tubuh manusia. Virus cacar menginfeksi manusia


melalui saluran pernapasan bagian atas dan menyebar melalui darah.
Akhirnya, virus diam di dalam kulit dan menimbulkan gelembung-gelembung
kecil dan datar. Setelah pecah, akan menimbulkan bopeng pada tubuh dan
wajah. Masa inkubasi virus ini adalah 12 - 16 hari.

Gejala yang ditimbulkan oleh virus ini adalah suhu badan terasa panas dingin,
demam, lesu, menggigil, sakit kepala, dan sakit punggung. Penularan penyakit
cacar dapat melalui kontak langsung dengan sumber infeksi, sekresi hidung,
mulut, dan benda yang telah terkontaminasi oleh virus, seperti handuk,
washlap, selimut, baju, dan seprai.
Untuk mencegah terjalar atau terjangkit penyakit cacar, dapat dilakukan
dengan pemberian vaksin cacar. Vaksinasi aktif ini dapat menginduksi antibodi
dalam serum dan memberi imunitas terhadap penyakit cacar yang sebenarnya.

c . Polio
Virus polio sering menyerang anak-anak. Gejala yang ditimbulkan adalah
demam tinggi, mengantuk, tenggorokan sakit, mual, muntah, sakit kepala, serta
tulang belakang dan tulang leher terasa kaku. Jika virus ini menyerang selaput
otak dan merusak sel saraf otak depan, akan menyebabkan kelumpuhan.

Sumber virus berada dalam saluran usus penderita polio. Virus dapat
ditularkan melalui feses orang yang telah terserang polio. Jika makanan yang
telah terkontaminasi kita makan, kita akan tertular. Selain itu, dapat juga
ditularkan melalui infeksi saluran pernapasan. Masa inkubasinya antara 3 - 35
hari atau 7 – 14 hari.

Polio dapat dicegah dengan pemberian vaksin polio. Vaksin polio ini terdiri atas
vaksin salk dan sabin. Vaksin salk bertugas mengaktifkan produksi antibodi
dalam serum, sedangkan vaksin sabin mengandung virus polio yang sudah
dilemahkan.

d . Herpes Zoster
Herpes zoster disebabkan oleh serangan virus Varisela yang menyerang saraf
sensoris. Herpes ini biasa disebut dengan cacar air. Pada anak-anak, cacar air
merupakan penyakit yang ringan, tetapi pada orang dewasa, serangan virus ini
dapat mengakibatkan kematian. Gejala yang ditimbulkan oleh serangan virus
ini adalah demam dan timbul gelembung kulit yang datar.

Varisela menginfeksi saluran pernapasan bagian atas, kemudian menyebar


melalui darah dan berhenti di dalam kulit. Masa inkubasinya adalah 14 - 16 hari.
Infeksi oleh virus ini hanya terjadi di sepanjang saraf sensoris yang terinfeksi.
Jika virus ini menginfeksi sumsum tulang belakang, akan menyebabkan
kelumpuhan, tetapi dalam 2 - 4 minggu dapat disembuhkan.
Agar tidak terinfeksi virus ini lagi, kita harus menjaga tubuh agar tetap fit. Virus
ini akan aktif kembali jika daya tahan tubuh kita menurun.

e . Rabies
Rabies atau penyakit anjing gila disebabkan oleh virus rabies yang menyerang
sistem saraf pusat penderita. Virus rabies dapat menginfeksi semua hewan
berdarah panas, seperti anjing, serigala, dan kucing. Penularannya dapat
melalui gigitan dari hewan yang telah terinfeksi. Masa inkubasinya adalah 10 -
14 hari. Virus rabies juga dapat menginfeksi manusia. Gejala yang ditimbulkan
adalah hirdopobia (takut air), sakit kepala, tertawa tanpa sebab, lesu, demam,
gugup, dan lumpuh. Pengobatan penyakit rabies dapat dilakukan dengan
pemberian vaksin rabies.

f . Gondong
Penyebab gondong adalah serangan virus RNA yang menginfeksi otak, kelenjar
parotid, pankreas, dan jantung. Biasanya, infeksi pada kelenjar parotid
menyebabkan bengkak di belakang telinga. Orang yang pernah terserang virus
ini akan memiliki kekebalan terhadap gondong.

g . Mata Belek
Virus belek menyerang mata. Virus belek mengakibatkan rasa sakit, mata
merah, bengkak, mengeluarkan air mata, dan mengeluarkan kotoran mata yang
banyak.

h. Ebola
Virus ebola hanya menyerang manusia dan kera. Awalnya virus ebola
menyerang sel darah putih makrofag dan fibroblas. Setelah itu, virus menyebar
ke seluruh jaringan tubuh dan jaringan ikat di bawahnya.

Setelah 7 hari, penderita akan mengalami pendarahan di dalam tubuh dan


menderita kerusakan ginjal dan hati. Keadaan ini menimbulkan demam, sakit
kepala, dan lelah sekali. Selanjutnya, penderita ebola akan mengalami
penggumpalan darah dan pendarahan, baik di dalam maupun di luar tubuh.
Jika sudah terjadi demikian, kemungkinan hidup tidak ada lagi.

i. Kanker
Kanker juga dapat disebabkan oleh virus. Virus yang menginfeksi akan
mengalami pembelahan sel yang tidak ada hentinya sehingga dapat memicu
timbulnya kanker.

j . Demam Berdarah (DB)


Penyebab penyakit demam berdarah adalah infeksi virus Dengue. Virus ini
ditularkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti. Infeksi virus Dengue
menyebabkan turunnya jumlah trombosit (pembeku darah) dalam tubuh
penderita. Penderita yang telah parah akan mengalami pendarahan pada
organ-organ tubuh yang berakibat pada kematian. Gejala awal yang sering
timbul dari penderita DB adalah demam tinggi, timbul bercak merah, terutama
pada lekukan tubuh, mimisan, dan sakit kepala, kadang-kadang disertai mual
dan muntah.

k . Herpes Genitalis
Berbeda dengan dua penyakit kelamin yang disebabkan oleh bakteri. Herpes
genetalis disebabkan oleh virus Herpes simpleks. Rasa gatal dan sakit di daerah
kelamin menyebabkan penderita menggaruk bagian yang terasa gatal tersebut.
Bekas garukan berupa lepuhan-lepuhan kecil berair dan jika digaruk lagi, akan
menimbulkan luka terbuka atau infeksi.

l. Hepatitis A, B, dan C
Hepatitis disebabkan oleh serangan virus yang menginfeksi hati. Biasanya,
penyakit yang disebabkan oleh virus dapat ditularkan melalui udara, jarum
suntik, makanan dan minuman, serta transfusi darah. Pencegahan penyakit ini
dapat dilakukan dengan menjaga kesehatan dan kebersihan makanan di
lingkungan hidup kita.

Hepatitis A. Penularannya melalui mulut, makanan, dan minuman. Hepatitis A


merupakan infeksi kronis yang dapat disembuhkan dengan pemberian antibodi
dan vaksin.

Hepatitis B. Penularannya melalui cairan tubuh, transfusi darah, dan bawaan


lahir yang diturunkan oleh ibunya. Penyakit ini ada yang dapat disembuhkan
dengan pemberian antibodi dan vaksin, tetapi ada juga yang berkembang
menjadi sirosis dan kanker hati.

Hepatitis C. Tidak terdapat gejala pada penyakit ini, tetapi setelah beberapa
puluh tahun, baru terditeksi sehingga biasanya kondisi penderita sudah parah.
Belum ada vaksin yang dapat menyembuhkannya. Pemberian interferon hanya
dapat menghambat perkembangbiakan virus.

m. AIDS
Penyakit Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) disebabkan oleh
adanya infeksi virus Human Immunodeficiency Virus (HIV). Virus HIV dapat
merusak sistem kekebalan tubuh. Kerusakan sistem jaringan tubuh ini bersifat
permanen sehingga tidak dapat melindungi tubuh dari infeksi atau jenis kanker
tertentu lainnya. Serangan virus HIV dapat menimbulkan kematian. Sampai
sekarang penyakit ini belum ada obatnya.

Penyakit AIDS tidak ditularkan melalui kontak biasa. Penyakit AIDS ditularkan
melalui hubungan seksual, kontak dengan darah yang tercemar HIV (transfusi
darah), dan melalui jarum suntik atau alat kedokteran lainnya yang tercemar
HIV.

Seseorang yang dalam tubuhnya terdapat virus AIDS akan terlihat sehat atau
merasa sehat, tetapi sebenarnya keadaan ini sangat menular dan berbahaya
bagi orang lain. Seorang perempuan yang terinfeksi HIV dapat menularkannya
kepada janin yang dikandungnya.

Gejala-gejala orang yang terinfeksi HIV AIDS adalah:

1) mengeluarkan banyak keringat pada malam hari;


2) terus-menerus merasa lelah tanpa sebab yang jelas;
3) sakit kepala berkepanjangan;
4) batuk kering;
5) sering merasa sulit bernapas;
6) diare kronis;
7) selama beberapa minggu suhu badan di atas 38 °C;
8) pembengkakan kelenjar limfe dalam tiga bulan atau lebih.
Sampai saat ini, belum ada obat untuk menyembuhkan penyakit AIDS. Satu-
satunya harapan untuk mengontrol AIDS hanyalah melalui pendidikan dan
mengubah perilaku manusia. Untuk mencegah meluasnya HIV AIDS,
penyuluhan-penyuluhan tentang bahaya HIV AIDS terhadap masyarakat
terutama para remaja dan penyaringan atau survei terhadap kelompok risiko
tinggi perlu dilakukan berdasarkan ketentuan yang normal.

Selain itu, karena HIV AIDS merupakan penyakit kelamin yang lazimnya
ditularkan melalui hubungan seksual. Cara untuk mencegah tertularnya
penyakit ini adalah tidak melakukan hubungan seksual secara bebas atau
berganti-ganti pasangan seks di luar nikah.

Demikianlah materi Virus yang Menguntungkan dan Merugikan, semoga


bermanfaat.
Berikut uraian Beberapa Klasifikasi Virus

Berdasarkan Asam Nukleatnya Virus dibedakan menjadi:


1.Virus DNA, contohnya: Poxvirus, Hepesviruses, Adenoviruses, Papovaviruses, Parvoviruses
2.Virus RNA, contohnya: Orthomyxoviruses, Paramyxoviruses, Rhabdoviruses, Picornaviruses,
Togaviruses, Reoviruses, Retroviruses

Berdasarkan Bentuk Dasarnya, Virus dibedakan menjadi:


1.Virus bentuk Ikosahedral. Bentuk tata ruang yang dibatasi oleh 20 segitiga sama sisi, dengan sumbu
rotasi ganda, contohnya virus polio dan adenovirus.
2.Virus bentuk Heliks. Menyerupai batang panjang, nukleokapsid merupakan suatu struktur yang tidak
kaku dalam selaput pembungkus lipoprotein yang berumbai dan berbentuk heliks, memiliki satu sumbu
rotasi. Pada bagian atas terlihat RNA virus dengan kapsomer, misalnya virus influenza, TMV.
3.Virus bentuk Kompleks. Struktur yang amat kompleks dan pada umumnya lebih lengkap dibanding
dengan virus lainnya. Contoh virus pox (virus cacar) yang mempunyai selubung yang menyelubungi
asam nukelat.

Berdasarkan jumlah kapsomernya, virus dibedakan menjadi:


1.Virus dengan 252 kapsomer, contoh adenovirus
2.Virus dengan 162 kapsomer, contoh herpesvirus
3.Virus dengan 72 kapsomer, contoh papovavirus
4.Virus dengan 60 kapsomer, contoh picornavirus
5.Virus dengan 32 kapsomer, contoh parvovirus

Berdasarkan sel Inangnya, virus dibedakan menjadi:


1.Virus yang menyerang manusia, contoh HIV
2.Virus yang menyerang hewan, contoh rabies
3.Virus yang menyerang tumbuhan, contoh TMV
4.Virus yang menyerang bakteri, contoh virus T

Berdasarkan Tempat Hidupnya


a. Virus bakteri (bakteriofage)

Bakteriofage adalah virus yang menggandakan dirinya sendiri dengan menyerbu bakteri. Dibandingkan
dengan kebanyakan virus, ia sangat kompleks dan mempunyai beberapa bagian berbeda yang diatur
secara cermat. Semua virus memiliki asam nukleat, pembawa gen yang diperlukan untuk menghimpun
salinan-salinan virus di dalam sel hidup.

Virus bakteriofage mula-mula ditemukan oleh ilmuwan Prancis, D'Herelle.


Bentuk luar terdiri atas kepala yang berbentuk heksagonal, leher, dan ekor. Bagian dalam kepala
mengandung dua pilinan DNA. Bagian leher berfungsi menghubungkan bagian kepala dan ekor.
Bagian ekor berfungsi untuk memasukkan DNA virus ke dalam sel inangnya.

b. Virus tumbuhan
Virus yang parasit pada sel tumbuhan. Contoh virus yang parasit pada tumbuhan: Tobacco Mozaic
Virus (TMV) dan Beet Yellow Virus (BYV).
Gambar. Tobbaco Mozaic Virus pada daun Tembakau

c. Virus hewan
Virus yang parasit pada sel hewan. Contoh virus hewan: virus Poliomylitis, virus Vaccina, dan virus
Influenza

Berdasarkan Punya Tidaknya Selubung Virus :

a. Virus yang memiliki selubung atau sampul (enveloped virus)


Virus ini memiliki nukleokapsid yang dibungkus oleh membran.Membran terdiri dari dua lipid dan
protein, (biasanya glikoprotein).Membran ini berfungsi sebagai struktur yang pertama tama
berinteraksi.
Contoh: Herpesvirus, Corronavirus, dan Orthomuxovirus.

b. Virus yang tidak memiliki selubung


Hanya memiliki capsid (protein) dan asam nukleat (naked virus).
Contoh: Reovirus, Papovirus, dan Adenovirus.

G. PERANAN VIRUS DALAM KEHIDUPAN

Beberapa virus ada yang dapat dimanfaatkan dalam rekombinasi genetika. Melalui terapi gen, gen
jahat (penyebab infeksi) yang terdapat dalam virus diubah menjadi gen baik (penyembuh) disebut
vaksin. Contohnya pembuatan vaksin polio, rabies, hepatitis B, influenza, cacar, dan vaksin MMR
(Measles, Mumps, Rubella) untuk cacar gondong, dan campak.

Pada umumnya virus bersifat rnerugikan. Virus sangat dikenal sebagai penyebab penyakit infeksi pada
manusia, hewan, dan tumbuhan. Sejauh ini tidak ada makhluk hidup yang tahan terhadap virus. Tiap
virus secara khusus menyerang sel-sel tertentu dari inangnya. Virus dapat menginfeksi tumbuhan,
hewan, dan manusia sehingga menimbulkan penyakit.

a. Penyakit pada tumbuhan yang disebabkan oleh virus

1. Mosaik, penyakit yang menyebabkan bercak kuning pada daun tumbuhan


seperti tembakau, kacang kedelai, tomat kentang dan beberapa jenis labu.
Penyakit ini disebabkan oleh Tobacco Mozaic Virus (TMV). Mentimun
(Cucumber Mozaic), buncis (Bean cane mozaic dan Bean mozaic), gandum
(Wheat mozaic), tebu (Sugar cane mozaic). Virus TMV pada tanaman
ditularkan secara mekanis atau melalui benih. Virus ini belum diketahui dapat
ditularkan melalui vektor (serangga penular). Virus dapat bertahan dan bersifat
infektif selama beberapa tahun. Virus bersifat sangat stabil dan mudah
ditularkan dari benih ke pembibitan pada saat pengelolaan tanaman secara
mekanis misalnya pada saat pemindahan bibit ke pertanaman. Gejala Serangan
daun tanaman yang terserang menjadi berwarna belang hijau muda sampai
hijau tua. Ukuran daun relatif lebih kecil dibandingkan dengan ukuran daun
normal. Jika menyerang tanaman muda, pertumbuhan tanaman terhambat dan
akhirnya kerdil.

2. Yellows, penyakit yang menyerang tumbuhan aster.


3. Daun menggulung, terjadi pada tembakau, kapas, dan lobak yang diserang
virus TYMV.

4. Penyakit tungro (virus Tungro) pada tanaman padi. Tungro adalah penyakit virus pada padi yang
biasanya terjadi pada fase pertumbuhan vegetatif dan menyebabkan tanaman tumbuh kerdil dan
berkurangnya jumlah anakan. Pelepah dan helaian daun memendek dan daun yang terserang
berwarna kuning sampai kuning-oranye. Daun muda sering berlurik atau strip berwarna hijau pucat
sampai putih dengan panjang berbeda sejajar dengan tulang daun. Gejala mulai dari ujung daun yang
lebih tua. Daun menguning berkurang bila daun yang lebih tua terinfeksi. Dua spesies wereng hijau
Nephotettix malayanus dan N.virescens adalah serangga yang menyebarkan (vektor) virus tungro.

5. Penyakit degenerasi pembuluh tapis pada jeruk (virus citrus vein phloem
degeneration (CVPD). Virus ini dengan begitu cepat menyebar ditularkan
serangga vektor Diaphorina Citri Kuwayana (Homoptera Psyllidae) atau
masyarakat umum menyebutnya kutu loncat atau kutu putih.

b. Penyakit pada hewan yang disebabkan oleh virus

1. Penyakit tetelo, yakni jenis penyakit yang menyerang bangsa unggas, terutama
ayam. Penyebabnya adalah new castle disease virus (NCDV). Ayam yang
terjangkit penyakit ini harus dimusnahkan karena dapat bertindak sebagai
sumber pencemaran dan penular.diikuti oleh gangguan syaraf serta diare.

2. Penyakit kuku dan mulut, yakni jenis penyakit yang menyerang ternak sapi dan
kerbau. penyakit kuku dan mulut merupakan suatu penyakit yang disebabkan
oleh virus yang mudah menyerang hewan ternak berkuku belah diantaranya
sapi, kerbau, domba, kambing, dan babi. Penyebaran penyakit itu dapat
disebabkan oleh beberapa hal diantaranya virus yang terbawa oleh angin,
persinggungan badan dengan hewan ternak yang sudah terinveksi,
bercampurnya hewan ternak dalam angkutan truk, serta pakan ternak yang
mengandung virus. Penyakit kuku dan mulut mengakibatkan sariawan yang
mengganggu kuku dan mulut sehingga ternak tidak nafsu makan selama
hampir dua minggu, hingga berangsur kurus dan akhirnya mati.
3. Penyakit kanker pada ayam oleh rous sarcoma virus (RSV).

4. Penyakit rabies, yakni jenis penyakit yang menyerang anjing, kucing, dan
monyet. Penyebabnya adalah Rhabdovirus. Penyakit anjing gila (rabies)
adalah suatu penyakit menular yang akut, menyerang susunan syaraf pusat,
disebabkan oleh virus rabies jenis Rhabdho virus yang dapat menyerang
semua hewan berdarah panas dan manusia. Penyakit ini sangat ditakuti dan
mengganggu ketentraman hidup manusia, karena apabila sekali gejala klinis
penyakit rabies timbul maka biasanya diakhiri dengan kematian.
5. Polyoma, penyebab tumor pada hewan.
6. Adenovirus, penyebab tumor pada hewan tertentu.

c. Penyakit pada manusia yang disebabkan oleh virus


1. lnfluenza
Penyebab influenza adalah virus orthomyxovirus yang berbentuk seperti bola. Virus influenza ditularkan
lewat udara dan masuk ke tubuh manusia melalui alat pernapasan. Virus influenza pada umumnya
menyerang hanya pada sistem pernapasan. Terdapat tiga tipe serologi virus influenza, yaitu tipe A, B,
dan C. Tipe A dapat menginfeksi manusia dan hewan, sedangkan B dan C hanya menginfeksi manusia.
Gejala influenza adalah demam, sakit kepala, pegal linu otot, dan kehilangan nafsu makan, Orang yang
terserang influenza biasanya akan sembuh dalam 3 sampai 7 hari.

Penanggulangan virus ini telah diusahakan oleh beberapa ahli dengan pembuatan vaksin. pendekatan
terbaru adalah dengan pemakaian mutan virus hidup vang dilemahkan untuk mendorong agar respon
kekebalan tubuh meningkat.
Pencegahan terhadap penyakit influenza adalah dengan menjaga daya
tahan tubuh dan menghindari kontak dengan penderita influenza.

2. Campak

Campak disebabkan oleh virus paramyxovirus yang tidak rnengandung enzim neurominidase.Gejala
campak adalah demam tinggi, batuk, dan rasa nyeri di seluruh tubuh.

Di awal masa inkubasi, virus berlipat ganda di saluran pernapasan atas. Di akhir masa inkubasi, virus
menuju darah dan beredar keseluruh bagian tubuh, terutama kulit.

3. Hepatitis
Hepatitis (pembengkakan hati) disebabkan oleh virus hepatitis. Ada 3 macam virus hepatitis yaitu
hepatitis A, B, dau C (non-A,non-B). Gejalanya adalah demam, mual, dan muntah, serta perubahan
warna kulit dan selaput lendir menjadi kuning. Virus hepatitis A cenderung menimbulkan hepatitis akut,
sedangkan virus hepatitis B cenderung menimbulkan hepatitis kronis. Penderita hepatitis B mempunyai
risiko menderita kanker hati. Penyakit ini dapat rnenular melalui minuman yang terkontaminasi,
transfusi darah, dan penggunaan jarum suntik yang tidak steril

5. Polio

Polio disebabkan oleh poliovirus. Serangan poliovirus menyebabkan lumpuh bila virus menginfeksi
selaput otak (meninges) dan merusak sel saraf yang berhubungan dengan saraf tepi.

Virus ini menyerang anak - anak berusia antara 1 - 5 tahun . virus polio dapat hidup di air selama
berbulan - bulan, sehingga dapat menginfeksi melalui air yang diminum. Dalam keadaan beku virus ini
dapat ditularkan lewat lingkungan yang buruk, melalui makanan dan minuman. penularan dapat terjadi
melalui alat makan bahkan melalui ludah.

6. Gondong

Penyakit gondong disebabkan oleh paramyxovirus dapat hidup dijaringan otak , selaput otak, pankreas,
testis, kelenjar parotid dan radang di hati. Penyakit gondong ditandai dengan pembengkakan di kelenjar
parotid pada leher di bawah daun telinga. penularannya terjadi melalui kontak langsung dengan
penderita melalui ludah, urin dan muntahan.
7. AIDS

AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah penurunan sistem kekebalan tubuh yang
disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus). Virus HIV adalah virus kompleks yang
rnempunvai 2 molekul RNA di dalam intinya. Virus tersebut diduga kuat berasal dari virus kera afrika
yang telah mengalami mutasi. Walaupun AIDS sangat mematikan, penularannya tidak semudah
penularan virus lain. Virus HIV tidak ditularkan melalui kontak biasa seperti jabat tangan, pelukan,
batuk, bersin, peralatan makan dan mandi, asalkan tidak ada luka di kulit.

Virus HIV dapat masuk ke dalam tubuh melalui luka di kulit atau selaput lendir. Penularannya dapat
terjadi melalui hubungan seksual, transfusi darah, dan penggunaan jarum suntik yang tidak steril.
Gejala awal ditandai oleh pembesaran nodus limfa. Penyakit yang umumnya diderita adalah
pneumonia, diare, kanker, penurunan berat badan, dan gagal jantung. Pada penderita, virus HIV
banyak terkonsentrasi di dalam darah dan cairan mani. Sekali virus menginfeksi penderita, virus akan
tetap ada sepanjang hidup penderita.
6
8. Ebola

Gejala awal vang ditimbulkan ebola mirip influenza, yaitu demam, menggigil, sakit kepala, nyeri otot,
dan hilang nafsu makan. Gejala ini muncul setelah 3 hari terinfeksi. Setelah itu virus ebola mulai
mereplikasikan dirinya. Virus ebola menyerang sel darah.

Sebagai akibatnva sel darah yang mati akan menyumbat kapiler darah, mengakibatkan kulit memar,
rnelepuh, dan seringkali larut seperti kertas basah.

Pada hari ke-6, darah keluar dari mata, hidung, dan telinga. Selain itu penderita memuntahkan cairan
hitam vang merupakan bagian jaringan dalam tubuh yang hancur.
Pada
hari
ke-9,
biasanva
penderita
akan

mati. Ebola ditularkan melalui kontak langsung dengan cairan tubuh penderita ebola (darah, feses, urin,
ludah, keringat). Sampai saat ini belum ada obat penyembuhnya.

Virus ebola ditemukan pada tahun 1976 di Sudan dan Zaire. Habitatnya di alam belum diketahui,
demikan pula bagaimana prosesnya menjadi epidemik. Virus ebola dapat hidup di atmosfer selama
beberapa menit. kemudian akan mati oleh radiasi uliraviolet9. Herpes simplex

Disebabkan oleh virus anggota sukuHerpetoviridae, yang menyerang kulit dan selaput lendir. Virus
herpes simplex dapat menyerang bayi, anak-anak, dan orang dewasa.

Penyakit ini biasanya menyerang mata, bibir, mulut, kulit, alat kelamin, dan kadang - kadang otak.
Infeksi pertama biasanya setempat dan cenderung hilang timbul. Virus masuk ke dalam tubuh melalui
luka kecil. Pada bayi, virus sering ditularkan pada saat dilahirkan.

Selain itu virus juga ditularkan melalui hubungan seksual. Kecuali pada mata dan otak, gejala utama
penyakit adalah timbul gelembung - gelembung kecil. Gelembung tersebut sangat mudah pecah.
Infeksi pada alat kelamin diduga merupakan salah satu faktor penyebab tumor ganas di daerah
genitalia tersebut.

Disebabkan oleh salah satu virus yang diduga dapat menimbulkan tumor di kulit, alat kelamin,
tenggorokan, dan saluran utama pernapasan. Infeksi terjadi melalui kontak langsung dan hubungan
seksual dengan penderita.

11. SARS (Severe Acute Respirotory Syndrome)


Diduga disebabkan oleh virus Corona mamalia (golongan musang, rakun)
yang mudah sekali bermutasi setiap terjadi replikasi.
Gejala-gejala penyakit: suhu tubuh di atas 39oC, menggigil, kelelahan
otot, batuk kering, sakit kepala, susah bernapas, dan diare.
12.Rabies

Disebabkan oleh virus rabies. Rabies sebenarnya merupakan penyakit yang menyerang hewan,
misalnya anjing, kucing, dan kelelawar penghisap darah. Hewan yang terkena dapat menunjukkan
tingkah laku agresif ataupun kelumpuhan.

Virus ditularkan pada manusia melalui gigitan binatang yang terinfeksi. Setelah masa inkubasi yang
sangat bervariasi, dari 13 hari sampai 2 tahun (rata-rata 20 - 60 hari), timbul gejaia kesemutan di sekitar
luka gigitan, gelisah, dan otot tegang. Gangguan fungsi otak, seperti hilangnya kesadaran, terjadi kira
- kira satu minggu kemudian, Rabies sering kali menyebabkan kematian.
Sebagai panduan tentang rabies, dapat dipakai teori dari Vaughan
sebagai berikut:

1) Jika hewan yang menggigit tidak menunjukkan gejala rabies dalam waktu 5 - 7 hari setelah
menggigit, dapat dianggap bahwa gigitan tidak mengandung virus rabies.
9
2) Tidak semua hewan berpenyakit rabies mengeluarkan virus rabies dalam
ludahnya.

3) Gigitan kucing lebih berbahaya daripada gigitan anjing, karena kemungkinan adanya virus pada
ludah kucing yang terinfeksi rabies lebih besar (90%) daripada anjing (45%). Pencegahan penyakit
pada hewan dilakukan dengan cara vaksinasi.
Berikut ini adalah gambar berbagai bentuk Virus yang saya kumpulkan dari berbagai sumber.

1. Ratovirus

2. Virus Cacar Air

3. Bakteriofage

4. Virus Herpes
5. HIV ( Human Imunodeficiency Virus )

6. Poliovirus

7. Hepatitisvirus
8. H5N1 ( Virus Flu Burung )

9. TMV ( Virus Mozaik pada tembakau )

10. Virus Demam Berdarah ( Dengue )


E. Peranan Virus bagi Kehidupan
1. Virus yang Menguntungkan:
a) Untuk membuat antitoksin.
b) Untuk melemahkan bakteri.
c) Untuk reproduksi vaksin.

2. Virus yang Merugikan:


a. Menyebabkan penyakit pada manusia
a) Orthomyxovirus, yang menyebabkan influenza.
b) Paramyxovirus, menyebabkan penyakit campak.
c) Herpesvirus varicella, menyebabkan cacar air.
d) Corona, menyebabkan SARS (Severe Accute Respiratory Syndroms), merupakan penyakit yang
menyerang sistem pernapasan.
e) Virus Cikungunya, menyebabkan penyakit cikungunya.
f) Virus hepatitis A dan hepatitis B, menyebabkan penyakit hepatitis.
g) Virus Onkogen, menyebabkan kanker.
h) Tagovirus (flavovirus), menyebabkan demam berdarah.
i) HIV (Human Imunodeficiency Virus), menyebabkan AIDS (Acquired Imunodeficiency Syndrome).
b. Menyebabkan penyakit pada hewan
a) Polyma, penyebab tumor pada hewan.
b) Rous Sarcoma Virus (RSV), penyebab kanker pada ayam.
c) Rhabdovirus, penyebab rabies pada vertebrata (anjing, kera, dan lainlain). Vaksin rabies ditemukan
oleh Louis Pasteur.
d) Tetelo pada ayam atau NCD (New Castle Disease).
e) Penyakit kuku dan mulut pada ternak, seperti sapi dan kambing.
c. Menyebabkan penyakit pada tumbuhan
a) Virus mozaik penyebab mozaik (bercak kuning) pada tembakau.
b) CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration) penyebab penyakit pada jeruk.
Virus tungro, penyebab penyakit pada tanaman padi. Vektornya adalah wereng hijau dan
wereng cokelat.
Bentuk Virus

Ada beberapa macam bentuk virus diantaranya :

Bentuk T , contoh : bakteriofage (virus yang menyerang bakteri)

Bentuk Bulat, contoh : virus influenza dan HIV

Bentuk Oval, contoh : virus rabies

Bentuk Batang, contoh : virus TMV (Tobacco Mozaik Virus) yang menyerang daun Tembakau

Bentuk Jarum, contoh : virus tungro (kekerdilan) pada tanaman Padi


Sel-sel pada tubuh manusia, terkait perkembangan dan fungsinya, dapat terganggu oleh adanya
infeksi karena mikroorganisme yang disebut Virus. Tipe sel yang terinfeksi dan tipe virus yang
menginfeksi akan menyebabkan penyakit dan gejala yang berbeda-beda juga.

Berikut 22 Macam Jenis Penyakit Yang Disebabkan Oleh Virus

Cacar Air (Varisela)

Penyakit cacar air, secara medis disebut varisela, umumnya diderita oleh anak-anak yang berusia di
bawah 10 tahun dan lebih jarang menyerang orang dewasa. Hampir semua orang dewasa yang
pernah mengidap cacar air tidak akan tertular lagi.

Penyakit yang disebabkan oleh virus varisela zoster ini umumnya ditandai dengan munculnya ruam
pada kulit yang menjadi gejala utama cacar air. Ruam tersebut akan berubah menjadi bintil merah
berisi cairan yang terasa gatal yang kemudian akan mengering, menjadi koreng, dan terkelupas
dalam waktu 7-14 hari. Bagian-bagian tubuh yang biasa ditumbuhi bintil cacar air adalah wajah,
belakang telinga, kulit kepala, lengan dan kaki.

2. Campak

Campak adalah infeksi yang disebabkan oleh virus. Penyakit ini akan memunculkan ruam di seluruh
tubuh dan sangat menular. Campak bisa sangat mengganggu dan mengarah pada komplikasi yang
lebih serius. Gejala campak mulai muncul sekitar satu hingga dua minggu setelah virus masuk ke
dalam tubuh.

Chikungunya

Chikungunya adalah virus yang menyerang manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti atau
Aedes albopictus. Nyamuk ini berperan sebagai perantara atau vektor yaitu organisme yang
membawa virus chikungunya di dalam tubuhnya tanpa terjangkiti. Keduanya adalah jenis nyamuk
sama yang menyebabkan demam berdarah.

Penyebab dan gejalanya yang serupa menyebabkan penyakit chikungunya sering didiagnosis secara
keliru sebagai penyakit demam berdarah.

Chikungunya biasanya terjadi di daerah yang mengalami curah hujan tinggi. Kasus chikungunya telah
teridentifikasi di sekitar 40 negara yang sebagian besar berada di Asia dan Asia Tenggara, Afrika
Barat dan Timur, serta di sekitar Lautan Hindia.

Demam Berdarah (DBD)


Demam berdarah atau DBD adalah penyakit yang membuat penderitanya mengalami rasa nyeri yang
luar biasa, seolah-olah terasa sakit hingga ke tulang.

DBD disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk. Diperkirakan bahwa ada seratus
juta kasus demam berdarah yang terjadi pada tiap tahunnya di seluruh dunia. Sebagian diantaranya
mewabah secara tiba-tiba dan menjangkiti ribuan orang dalam waktu singkat.

Ebola

Ebola menjadi pusat perhatian dunia karena epidemi yang akhir-akhir ini terjadi. Wabah kali ini
tercatat sebagai yang paling tinggi sepanjang sejarah oleh WHO. Hingga saat ini, belum ada kasus
Ebola yang ditemukan di Indonesia. Tetapi kewaspadaan harus tetap kita tingkatkan agar dapat
terhindar dari penyakit mematikan ini.

Penyakit ini disebabkan oleh virus dan dapat berakibat fatal jika segera tidak ditangani. Para pakar
menduga bahwa virus Ebola sudah hidup dalam tubuh kelelawar pemakan buah atau codot. Virus
tersebut kemudian menyebar ke hewan lain dan kemungkinan menjangkiti manusia melalui darah
saat mereka membersihkan darah hewan buruan yang sudah terkontaminasi.

6. Flu

Semua orang pasti pernah mengidap flu. Penyakit ini terjadi akibat infeksi virus yang menyerang
saluran pernapasan.

Masa inkubasi flu termasuk singkat. Anda akan mengalami gejala hanya dalam beberapa hari setelah
pertama kali terinfeksi. Masa di mana flu paling menular adalah sehari sebelum gejala muncul dan
sekitar enam hari berikutnya.

Flu Babi

Flu babi adalah istilah untuk salah satu jenis influenza yang disebabkan oleh virus H1N1. Istilah flu
babi muncul karena galur virus penyebabnya mirip dengan virus influenza yang menyebabkan
influenza pada babi.

Pada tahun 2009, penularan penyakit ini terjadi secara global dan kemudian berakhir pada tahun
2010. Menurut Departemen Kesehatan Indonesia terdapat kurang lebih 100 kasus infeksi flu babi di
tahun 2009-2011. Meski demikian, langkah pencegahan tetap diperlukan dan salah satunya bisa
melalui vaksinasi influenza tahunan.

Flu Burung
Flu burung merupakan suatu jenis penyakit influenza yang ditularkan oleh burung kepada manusia.
Virus yang masuk ke tubuh manusia akan berinkubasi terlebih dahulu selama 3-7 hari sebelum
menimbulkan gejala.

Seseorang yang terkena flu burung akan mengalami gejala utama, seperti demam tinggi, sakit
kepala, nyeri otot, pilek, batuk, dan gangguan pernapasan.

Flu Singapura

Flu Singapura atau biasa dikenal juga dengan penyakit Kaki, Tangan, dan Mulut merupakan infeksi
menular yang disebabkan oleh virus. Penyakit ini biasanya menyerang anak kecil tapi bisa juga
terjadi pada orang dewasa.

Pengidap flu Singapura biasanya mengalami bintil-bintil air dan luka-luka di sekitar atau di mulut,
tangan dan kaki. Tapi, terkadang luka-luka tersebut juga muncul di siku tangan, bokong, lutut, dan
lipat paha.

Gondongan

Gondongan adalah penyakit yang menyebabkan kelenjar parotid (kelenjar yang memproduksi air
liur) mengalami pembengkakan oleh karena infeksi virus. Kelenjar ini terletak tepat di bawah telinga
di samping wajah. Karena itu orang yang mengalami gondongan, bagian sisi wajahnya akan terlihat
membesar.

Penyakit gondongan merupakan penyakit menular dan umumnya diderita oleh anak-anak. Penyakit
ini disebabkan oleh salah satu virus dari keluarga paramyxovirus yang penyebarannya mirip dengan
virus flu, misalnya apabila kita turut menghirup udara yang terkontaminasi virus gondongan saat
berada di dekat penderita gondongan yang bersin atau batuk.

Hepatitis

Hepatitis adalah timbulnya radang pada hati yang disebabkan oleh infeksi virus hepatitis. Ada lima
tipe virus hepatitis yaitu hepatitis A,B,C,D,E masing-masing dengan gejala, cara penularan dan
penanganan yang berbeda-beda.

Herpes Zoster

Herpes zoster umumnya dialami para manula, terutama yang berusia di atas 50 tahun. Penyakit yang
juga dikenal dengan istilah cacar api atau cacar ular ini disebabkan oleh virus yang sama dengan
virus penyebab cacar air, yaitu varisela zoster. Virus varisela yang menetap di dalam tubuh bahkan
setelah cacar air sembuh, dapat kembali aktif di kemudian hari dan menyebabkan herpes zoster.
Penyakit ini umumnya tidak mengancam jiwa, tapi dapat menyebabkan rasa sakit yang parah.
Karena itu, segera hubungi dokter jika Anda merasakan gejala-gejalanya agar dapat ditangani sedini
mungkin.

HIV & AIDS

HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. Virus ini menyerang sistem kekebalan
tubuh. Virus ini melemahkan kemampuan tubuh dalam melawan infeksi dan penyakit.

Tidak ada obat untuk HIV, tapi ada pengobatan yang bisa digunakan untuk memperlambat
perkembangan penyakit. Pengobatan ini akan membuat orang yang terinfeksi untuk hidup lebih
lama sehingga bisa menjalani hidup dengan normal.

Dengan diagnosis HIV dini dan penanganan yang efektif, pengidap HIV tidak akan berubah menjadi
AIDS. AIDS adalah stadium akhir dari infeksi virus HIV. Pada tahap ini, kemampuan tubuh untuk
melawan infeksi sudah hilang sepenuhnya.

Kutil

Kutil merupakan suatu kondisi yang disebabkan oleh virus Human papillomavirus atau HPV. Virus
HPV hidup pada sel-sel kulit dan memiliki lebih dari 100 jenis. Ada sekitar 60 jenis HPV penyebab
kutil yang biasanya menginfeksi bagian-bagian tubuh seperti kaki dan tangan, sementara 40 di
antaranya memicu munculnya kutil kelamin.

Malaria

Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit. Malaria menyebar melalui gigitan nyamuk
yang sudah terinfeksi oleh parasit. Malaria bahkan bisa mematikan jika tidak ditangani dengan
benar.

Infeksi malaria bisa terjadi cukup dengan satu gigitan nyamuk. Malaria jarang sekali menular secara
langsung dari satu orang ke orang lainnya. Contoh kondisi penularan penyakit ini adalah jika terjadi
kontak dengan darah penderita atau janin bisa terinfeksi karena tertular dari darah sang ibu.

MERS

MERS atau Middle East Respiratory Syndrome adalah penyakit saluran pernapasan yang disebabkan
oleh virus korona. Asal virus korona belum diketahui secara pasti, tapi para pakar menduga bahwa
virus ini kemungkinan besar berasal dari unta yang tinggal di Arab Saudi dan sekitarnya.
MERS memang menular, tapi penularannya tidak semudah flu biasa. Virus penyebab MERS
umumnya menyebar melalui kontak langsung, misalnya pada orang yang merawat penderita MERS
tanpa menerapkan pencegahan penularan terhadap diri sendiri.

Polio

Polio atau poliomyelitis adalah penyakit virus yang sangat mudah menular dan menyerang sistem
saraf. Pada kondisi penyakit yang bertambah parah, bisa menyebabkan kesulitan bernapas,
kelumpuhan, dan pada sebagian kasus menyebabkan kematian.

Sejak awal tahun 2014, WHO (World Health Organization) telah menyatakan Indonesia sebagai salah
satu negara yang bebas dari penyakit ini berkat program vaksinasi polio yang luas.

Rabies

Rabies atau umumnya dikenal sebagai penyakit “anjing gila”, merupakan penyakit serius yang
menyerang otak dan sistem saraf.

Virus rabies yang ada pada hewan dapat menular pada manusia melalui gigitan, cakaran, atau
bahkan jilatan, dan semburan air liur yang mengenai mata dan bekas luka di kulit manusia. Virus
rabies berasal dari keluarga virus penjangkit mamalia yang disebut dengan lyssaviruses.

Roseola

Roseola atau dalam istilah medis lainnya disebut roseola infantum, merupakan infeksi virus yang
menyerang bayi atau anak-anak dengan gejala utama berupa demam dan ruam merah muda di kulit.
Usia enam bulan hingga satu setengah tahun merupakan usia yang paling rentan terkena kondisi ini.

Rubella

Rubella atau campak Jerman umumnya menyerang anak-anak dan remaja. Penyakit ini disebabkan
oleh virus rubella dan dapat menyebar dengan sangat mudah.

Penularan utamanya dapat melalui titik-titik air di udara yang berasal dari batuk atau bersin
penderita. Berbagi makanan atau minuman dengan penderita juga dapat menularkan rubella. Sama
halnya jika Anda menyentuh mata, hidung, atau mulut Anda setelah memegang benda yang
terkontaminasi virus rubella.

Virus Zika
Infeksi virus Zika terjadi melalui perantara gigitan nyamuk Aedes, terutama spesies Aedes aegypti.
Penyakit yang disebabkannya dinamakan sebagai Zika, penyakit Zika (Zika disease) ataupun demam
Zika (Zika fever).

Virus Zika yang telah menginfeksi manusia dapat menimbulkan beberapa gejala, seperti demam,
nyeri sendi, konjungtivitis (mata merah), dan ruam. Gejala-gejala penyakit Zika dapat menyerupai
gejala penyakit dengue dan chikungunya, serta dapat berlangsung beberapa hari hingga satu
minggu.
Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus bersifat
parasit obligat, hal tersebut disebabkan karena virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup
dengan menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan
selular untuk bereproduksi sendiri. Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat
(DNA atau RNA, tetapi tidak kombinasi keduanya) yang diselubungi semacam bahan pelindung yang
terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Genom virus akan diekspresikan
menjadi baik protein yang digunakan untuk memuat bahan genetik maupun protein yang dibutuhkan
dalam daur hidupnya.

Berikut di bawah ini adalah 15 PENYAKIT-PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH VIRUS:


CACAR AIR

Cacar air adalah penyakit yang disebabkan oleh virus, yang disebut virus varicella-
zoster. Cacar hanya mengidap manusia sekali selama hidup. Disarankan untuk menjaga
kekebalan tubuh untuk menghindari virus ini. Gejalanya adalah; demam, pilek, lemah, letih,
lesu dan kemudian muncul ruam kemerahan di tubuh berisi cairan. Cacar air ini akan sembuh
dengan sendirinya, jangan berusaha untuk memecah cacar air tersebut, karena akan
meninggalkan bekas luka. Penderita hendaknya dikarantina agar tidak menulari orang lain, dan
usahakan tetap mandi agar terhindar kuman dan bakteri yang berkembang biak pada kulit.

HERPES
Herpes adalah penyakit yang disebabkan oleh virus herpes simpleks. Herpes dapat
menyerang kulit, mulut dan alat kelamin (herpes genetalis). Herpes dikenal dengan penyakit
radang pada kulit yang ditandai dengan ruam kemerahan dengan gelembung-gelembung berisi
air yang mengelompok. Herpes menular melalui kontak langsung atau melalui bersin, batuk,
pakaian yang terkena cairan dari herpes. Cara menangani herpes adalah menjaga agar
gelembung tersebut tidak pecah agar tidak mejnadi jalan masuknya kuman atau bakteri.

POLIO

Polio adalah penyakit yang disebabkan oleh virus, yang disebut polivirus. Polio
menyebabkan kelumpuhan bagian tubuh, terutama pada kaki. Virus ini masuk melalui mulut
kemudian menginfeksi saluran usus, masuk melalui aliran darah dan menyerang saraf pusat
hingga menyebabkan kelumpuhan permanen dalam hitungan jam. Balita berusia 3 hingga 5
tahun rawan terserang polia, karena sistem imunitas balita belum sekuat orang dewasa. Polio
menular melalui kontak antar manusia, feces yang terkontaminasi virus.
COMMON INFLUENZA

Common influenza atau biasa disebut flu adalah penyakit yang disebabkan oleh virus,
yang disebut virus influenza. virus influenza sangat mudah menular dan ditularkan oleh si
penderita melalui udara. virus ini menyerang saluran pernafasan sehingga si penderita
mengalami kesulitan bernafas. gejala yang timbul akibat influenza adalah pilek, demam,
pusing, batuk kering hingga batuk berdahak, kerongkongan gatal, hidung mampet, meler,
bersin-bersin hingga hidung memerah, badan terasa pegal-pegal.
EBOLA

Ebola adalah penyakit yang disebabkan oleh virus ebola. Penyakit ini sangat
mengerikan karena tubuh si penderita akan mengalami pendarahan di seluruh tubuh pasien.
Gejala yang lain adalah; demam, muntah, diare dan badan terasa sakit. Penyakit ebola adalah
penyakit paling mematikan dengan kesempatan hidup bagi pasien adalah 0%, penderita ebola
tidak dapat diselamatkan dan bisa langsung meninggal dalam jangka waktu siklus 6 hingga 20
hari. Penularan penyakit ini melalui kontak langsung antara kulit dengan kulit. Belum
ditemukan obat atau vaksin untuk penyakit ebola.

HEPATITIS

Hepatitis adalah penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis a, b, non a dan non b.
hepatitis dikenal dengan penyakit kuning atau liver karena virus ini menyerang hati. penyebab
penyakit hepatitis adalah terinfeksi virus, adanya gangguan metabolisme tubuh, mengkonsumsi
alkohol, autoimun, komplikasi karena penyakit lain, terlalu banyak dan sering mengkonsumsi
obat-obatan dll.
RUBEOLA
Rubeola, yang disebut campak 10 hari atau campak merah, adalah suatu infeksi saluran
nafas atas yang disebabkan oleh paramiksovovirus. Campak biasanya dijumpai pada anak dan
ditularkan dari orang melalui percikan liur (droplet) yang terhirup. Masa inkubasi
asimtomatiknya adalah 7 sampai 12 hari sebelum penyakit muncul. Penyakit ini sangat
menular. Penyakit aktif ditandai oleh gejala-gejala awal (prodmoral) yang di ikuti oleh ruam.

GONDONG

Gondong/beguk dikenal dalam istilah medis sebagai parotitis epidemik atau juga
mumps. merupakan penyakit menular yang sering terjadi pada anak-anak dan remaja di antara
umur lima hingga lima belas tahun, namun jarang terjadi pada bayi. kebanyakan orang
terjangkiti oleh gondong hanya sekali dalam seumur hidupnya, namun kemungkinan tetap ada,
yaitu sekitar 10 persen. Gondong disebabkan oleh virus mumps yang menyerang kelenjar-
kelanjar air liur di mulut, utamanya menyerang kelenjar-kelenjar parotis yang terletak pada
tiap-tiap sisi wajah bawah dan di depan telinga. masa inkubasinya sekitar dua minggu. artinya
ketika seseorang sehat tertular (kontak) dengan penderita gondong, baru pada dua minggu
kemudian penyakit itu muncul/terjadi. Penularan gondong sering terjadi karena
tetesan/percikan cairan dari mulut, hidung dan tenggorokan ketika mereka yang dijangkiti
gondong mengalami batuk atau bersin, lalu selanjutnya terhirup oleh orang lain.
DEMAM KUNING
Demam kuning: penyakit sistemik akut yang disebabkan oleh virus yang disebut
flavivirus. Pada kasus-kasus yang parah, infeksi virus menyebabkan demam yang tinggi,
perdarahan kedalam kulit, dan necrosis (kematian) dari sel-sel dalam ginjal dan hati. Kerusakan
yang dilakukan pada hati dari virus berakibat pada jaundice yang parah yang menguningkan
kulit. Makanya, "kuning" dalam "demam kuning."demam kuning dapat dicegah dengan
vaksinasi. Vaksin demam kuning adalah vaksin virus hidup yang dilemahkan. Ia
direkomendasikan untuk orang-orang yang berpergian ke atau hidup di area-area tropis di
amerika dan afrika dimana demam kuning terjadi. Karena ia adalah vaksin hidup, ia harus tidak
diberikan pada bayi-bayi atau orang-orang dengan pelemahan sistim imun.

SARS

Sars adalah penyakit sindrom saluran pernafasan akut yang disebabkan oleh virus, yaitu
virus sars. Penyakit ini pertama kali muncul di provinsi guangdong, tiongkok dan kemudian
merebak menjadi sebuah wabah ke beberapa negara melalui bandara dimana terdapat banyak
orang dari berbagai negara. Sars dapat dikenali dengan beberapa gejala seperti; demam tinggi
di atas 38 derajat celcius, batuk, radang tenggorokan, gejala gastrointestinal, badan terasa pegal
atau myalgia dan gejala yang lainnya. Sars dapat diobati dan dapat disembuhkan.

DIARE PADA BAYI


Diare pada bayi baru biasanya disebabkan karena virus yang disebut rotavirus. Selain
itu, diare juga bisa disebabkan oleh bakteri, alergi susu sapi, atau keracunan makanan bila bayi
sudah makan makanan padat pertamanya. Gejala-gejala yang mengikuti diare pada
bayi: Fesesnya cair, frekuensi bab meningkat dari yang biasa 2 – 5 kali sehari menjadi tiga kali
lipatnya atau lebih, kadang disertai muntah dan demam, bayi jarang buang air kecil yang
menandakan bayi dehidrasi. Cara mengatasi diare pada bayi: tetap beri bayi ASI agar tidak
dehidrasi. Pastikan cairan yang masuk ke tubuh bayi adekuat. ASI diberikan perlahan tapi terus
menerus tanpa henti selama sekitar 10 – 30 menit, pemberian oralit untuk bayi harus atas
petunjuk dokter, bila bayi sudah makan, beri dia makanan yang mudah dicerna seperti pisang
dan kentang.

KUTIL

Kutil merupakan suatu jaringan yang tumbuh dan terinfeksi oleh Human Papilloma
Virus (HPV) pada sel kulit, sehingga menyebabkan sel tersebut tumbuh dengan cepat dan
membentuk tonjolan yang tidak menyenangkan untuk dilihat. Pada umumnya kutil bisa
menyebar secara meluas dengan kontak fisik secara langsung dan apabila dibersihkan bisa
berakibat kutil balik lagi dan semakin memburuk. Tidak hanya terjadi pada bagian telapak kaki,
kutil juga bisa menyebar ke bagian kulit yang lainnya, seperti pada jari-jari tangan maupun
kaki, siku, lutut, alat kelamin atau bagian lain dari kulit. Untuk cara menghilangkan kutil kita
bisa menggunakan konsep atau cara alami.

COMMON COLD
Common Cold (pilek, selesma) adalah suatu reaksi inflamasi saluran pernapasan yang
disebabkan oleh infeksi virus Rhinovirus, Virus influenza A, B, C, Virus Parainfluenza, Virus
sinsisial pernafasan. Semuanya mudah ditularkan melalui ludah yang dibatukkan atau
dibersinkan oleh penderita. Common cold biasanya tidak berbahaya dan kebanyakan dapat
sembuh dengan sendirinya. Belum diketahui apa yang menyebabkan seseorang lebih mudah
tertular pilek pada suatu saat dibandingkan waktu lain. Kedinginan tidak menyebabkan pilek
atau meningkatkan resiko untuk tertular. Kesehatan penderita secara umum dan kebiasaan
makan seseorang juga tampaknya tidak berpengaruh. Gejala dan tandanya adalah sesak nafas
dengan/ tanpa sumbatan hidung, bersin-bersin, tenggorokan gatal, hidung meler, batuk, suara
serak, lemas, sakit kepala, demam (biasanya ringan), gejala biasanya akan menghilang dalam
waktu 4-10 hari, meskipun batuk dengan atau tanpa dahak,seringkali berlangsung sampai
minggu kedua.

MOLLUSCUM CONTAGIOSUM

Molluscum contagiosum (MC) adalah infeksi virus pada kulit atau kadang-kadang pada
membran mukosa. MC hanya menjangkiti manusia, seperti cacar. Namun, ada beberapa jenis
virus-virus pox yang menjangkiti banyak mamalia. MC yang menjangkiti manusia adalah
sebuah jenis virus DNA poxvirus yang disebut molluscum contagiosum virus (MCV). Ada
empat jenis MCV, MCV-1 sampai 4; MCV-1 adalah yang paling lazim dan MCV-2 terlihat
pada orang dewasa dan biasanya ditularkan lewat hubungan seksual. Infeksi MC paling umum
pada anak-anak berusia satu sampai sepuluh tahun. MC dapat mempengaruhi setiap daerah
kulit namun yang paling umum terdapat pada badan, lengan, dan kaki. Hal ini menyebar
melalui kontak langsung atau pemakaian bersama barang-barang seperti pakaian atau handuk.

LYMPHOCYTIC CHRORIOMENINGITIS

Lymphocytic choriomeningitis (LCM) adalah infeksi arenavirus pada membran yang


mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang dan dari cairan cerebrospinal.Lymphocytic
choriomeningitis merupakan virus RNA dan merupakan sepupu ringan dalam keluarga yang
berisi arenaviruses jauh lebih mengancam jiwa yang menyebabkan demam hemmorrhagic .
Gejala LCM terjadi dalam dua tahap . Yang pertama ( prodrome ) tahap dapat menghasilkan
demam, menggigil , nyeri otot , batuk , dan muntah . Pada tahap kedua , gejala meningitis
karakteristik sakit kepala, leher kaku , kelesuan , dan mual dan muntah dapat terjadi . Pada
orang dewasa , komplikasi jarang terjadi dan pemulihan bahkan mungkin terjadi sebelum tahap
kedua.
1. Virus Penyebab Penyakit Mosaik

Penyakit mosaik disebabkan oleh Tobacco Mozaic Virus atau virus TMV. Virus
mozaik ini mempunyai hospes (inang) utama yaitu tanaman tembakau. Akan
tetapi karena virus TMV mampu bermutasi, ia juga dapat menginfeksi
tumbuhan lainnya seperti labu, buncis, tebu, mentimun, gandum, kentang,
tomat, kacang kedelai dan sebagainya.

Gejala yang timbul jika tumbuhan terinfeksi virus TMV adalah warna daun
menjadi belang kuning-hijau, timbul bintik-bintik atau bercak-bercak pada
daun, nekrosis atau kematian sel jaringan pada lokasi-lokasi tertentu, serta
ukuran daun menjadi lebih kecil dan tubuh kerdil karena pertumbuhan
terhambat.

Virus mosaik dapat menular melalui benih ataupun secara mekanis melalui
vektor serangga penular atau tangan manusia, terutama tangan para pekerja di
kebun tembakau yang telah terkontaminasi oleh cairan tembakau yang
terinfeksi penyakit mosaik tersebut.

Cara pencegahan penyakit mozaik dapat dilakukan dengan melakukan sanitasi,


memotong bagian tanaman yang terinfeksi agar virus tidak menyebar,
mensterilkan alat dan bahan yang digunakan untuk memotong serta tidak
merokok sambil menangani tanaman karena cerutu, rokok dan pipa tembakau
dapat terinfeksi virus mozaik.
2. Virus Penyebab Penyakit Tungro

AD
Penyakit tungro adalah sejenis penyakit kerdil pada tanaman padi. Penyakit
tungro disebabkan oleh dua jenis virus yang berbeda, yaitu virus tungro batang
atau Rice Tungro Bacilliform Virus (RTBV) dan virus tungro bulat atau Rice
Tungro Spherical Virus (RTSV). Kedua jenis virus ini tidak memiliki hubungan
kekerabatan secara serologi dan dapat menginfeksi tanaman padi secara
bersamaan.

Gejala yang timbul jika tanaman padi terinfeksi virus tungro adalah tanaman
padi menjadi kerdil, daun bewarna kuning sampai kuning jingga disertai
bercak-bercak bewarna coklat, perubahan warna meluas mulai dari ujung ke
bagian pangkal serta terjadi penurunan produktivitas gabah setiap kali panen.

Cara penularan penyakit tungro bisa terjadi melalui perantara angin, kontak
langsung dari tanaman sehat ke tanaman yang sakit atau melalui serangga.
Serangga yang dapat menyebarkan virus tungro adalah wereng hijau
(Nephotettix virescens). Wereng hijau merupakan Agent of Disease yang paling
efisien sehingga perlu mewaspadai keberadaannya.

Cara pencegahan terhadap penyakit tungro dapat dilakukan dengan cara


menanam padi varietas tahan (unggul) yang mampu mempertahankan diri dari
infeksi virus, memusnahkan tanaman yang telah terinfeksi agar tidak menyebar
luas, menggunakan insektisida sistemik butiran (carbofuran) serta tidak
membuat persemaian di sekitar lampu untuk menghindari berkumpulnya
wereng di persemaian.
3. Virus Penyebab Penyakit Degenerasi Jeruk

Degenerasi jeruk disebabkan oleh virus CVPD (Citrus Vein Phloem


Degeneration) yang menyerang pembuluh tapis (floem) dari tanaman jeruk
sehingga mengalami malfungsi. Pembuluh floem adalah pembuluh yang
terdapat pada kulit batang, berfungsi untuk mengangkut zat makanan dari
daun menuju seluruh tubuh tumbuhan.

Jika pembuluh floem mengalami kerusakan akibat virus CVPD, maka zat
makanan hasil fotosintesis akan tertumpuk pada daun sehingga bagian lainnya
akan mengalami kekurangan makanan. Akibatnya, pertumbuhan tanaman
jeruk terhambat dan akan mati secara perlahan-lahan.

Gejala yang timbul jika tanaman jeruk terinfeksi virus CVPD adalah warna daun
menjadi belang-belang kuning dengan pola yang tidak teratur, daun kaku,
mengecil, meruncing dan menghadap tegak ke atas (terutama daun di ujung
ranting), bagian dalam buah tidak simetris, biji tidak bernas, ujung biji bewarna
coklat serta pertumbuhan tanaman jeruk akan lambat dan merana.

Penularan penyakit CVPD dapat terjadi melalui dua cara. Pertama , CVPD dapat
menular dengan perantara serangga kutu loncat jeruk Asia atau Diaphorina
citri sebagai vektor(makhluk hidup yang tubuhnya mengandung bibit penyakit
tanpa harus menjadi sakit, ex. Nyamuk Anopeles yang tubuhnya mengandung
plasmodium tanpa harus menjadi sakit malaria). Dan kedua, melalui okulasi
menggunakan mata tempel yang diambil dari pohon induk yang telah terinfeksi
penyakit CVPD.

Cara pencegahan terhadap penyakit CVPD adalah dengan menanam bibit jeruk
bersertifikat dan pengendalian serangga vektor (kutu loncat). Untuk
mengendalikan hama kutu loncat dapat dilakukan dengan beberapa cara
diantaranya melalui insektisida dan pemanfaatan musuh alami kutu loncat
yaitu kepik merah.

4. Virus Penyebab Penyakit Yellow

Penyakit yellow disebabkan oleh Tomato yellow leaf curl virus (TYLCV) yang
menyebabkan daun mengalami klorosis (yellowing) dan mengkerut/ keriting
(curly) pada tumbuhan tomat. Penyakit yellow atau virus kuning ini sering
disebut dengan penyakit keriting bule.
Selain menyebabkan daun menjadi kuning dan keriting, gejala lain yang
ditimbulkan akibat serangan virus ini adalah daun tanaman tomat menggulung,
mengeras, bertekstur kasar dan lebih tebal dibanding tanaman normal serta
mengalami penyusutan. Gejala-gejala tersebut hanya terjadi pada daun muda,
sedangkan pada daun tua tidak akan mengalami gejala penyusutan.

Penularan virus kuning terjadi melalui bantuan kutu kebul. Kutu kebul
merupakan vektor utama penyebaran virus TYLCV. Kutu kebul mendapatkan
virus saat serangga tersebut menghisap cairan dari tanaman sakit kemudian
menular apabila kutu kebul menghisap cairan dari tanaman yang sehat.
Cara pencegahan terhadap serangan virus kuning adalah dengan
memusnahkan tanaman yang terinfeksi dan membasmi hama kutu kebul
sebagai vektornya. Sementara itu menanam bibit dengan varietas unggul yang
agak tahan terhadap serangan virus TYLCV juga mempu mencegah infeksi virus
tersebut.

5. Virus Penyebab Penyakit Daun Menggulung

Penyakit daun menggulung umumnya terjadi pada tanaman tembakau, kapas


dan lobak. Jika biasanya kita menjumpai daun menggulung pada tumbuhan itu
disebabkan karena didalamnya terdapat ulat yang sedang bermetamorfosis,
maka penyakit daun menggulung ini disebabkan oleh virus, yaitu Turnip Mozaic
Virus (TuMV).

Seperti nama penyakitnya, gejala tumbuhan yang terinfeksi virus TuMV dapat
dengan mudah dikenali yaitu bentuk daunnya menggulung ke atas di
sepanjang urat daun utama yang dimulai dari ujung anak daun selain itu warna
daun kekuningan atau mengalami klorosis.

Penularan penyakit ini melalui kutu daun (Aphis), sehingga upaya pencegahan
terhadap infeksi virus TuMV dapat dilakukan dengan cara pengendalian
terhadap kutu daun tersebut yaitu dengan memakai insektisida sistemik.
Tujuan penggunaan insektisida adalah untuk menekan populasi vektor kutu
daun sehingga penyebaran virus antar tanaman dapat dicegah.
6. Virus Penyebab Penyakit Bercak Layu Tomat

AD
Penyakit bercak layu atau Spotted wilt adalah penyakit yang disebabkan oleh
virus Tomato spotted wilt virus (TSWV) yang menyerang tanaman tomat dan
berbagai jenis tanaman lain. Penyakit ini pertama kali diidentifikasi di Australia
pada tahun 1915 dan mampu menyebabkan kegagalam panen hingga
75 – 100%.

Virus ini dapat hidup pada banyak inang termasuk sekitarr 900 spesies tanaman
yang tergolong ke dalam tanaman sayuran maupun rumput. Virus ini tidak
ditularkan melalui benih, tetapi oleh beberapa jenis hama thrips (hama yang
menyerang tanaman dengan cara menghisap cairan pada daun, batang atau
buah. Ex. Kutu). Tanaman yang dapat terinfeksi virus ini antara lain kacang-
kacangan, selada, kacang tanah, cabai, kentang dam tembakau.

Pada tanaman tomat, gejala yang ditimbulkan adalah luka kecil pada daun
dengan lingkaran berwarna hijau gelap berbeda dengan warna daun secara
keseluruhan. Luka ini kemudian menyebar menjadi berwarna seperti
perunggu. Penyebarannya kemudian berlanjut kepada pangkal daun dan
menyebabkan kelayuan daun maupun sebagian cabang.

Tanaman tomat akan sangat kerdil dan mengalami stagnasi tumbuh apabila
terserang virus bercak layu tomat pada umur yang relatif muda. Pada buah
tomat akan terdapat tanda bercak seperti gradasi warna yang lebih terang
daripada warna buah yang tersebar di seluruh permukaan buah.
Upaya pencegahan terhadap penyakit ini adalah dengan menanam tomat
varietas yang tahan serangan virus TSWV, memusnahkan tanaman yang telah
terinfeksi virus dan menggunakan insektisida untuk menekan peningkatan
jumlah populasi hama thrips.

7. Virus Penyebab Penyakit Mozaik Mentimun

Penyakit mosaik mentimun disebabkan oleh Cucumber mosaic virus (CMV)


yang menyerang tanaman mentimun dan jenis tumbuhan lainnya. Lebih dari
49 famili tanaman terdiri dari tanaman budidaya, tanaman hias, gulma,
tanaman tahunan dan semak dapat terinfeksi virus ini.

Oleh karena itu virus CMV memiliki reputasi sebagai virus yang memiliki ragam
inang terluas dari semua virus tanaman yang dikenal. CMV dapat ditularkan
dari tanaman satu ke tanaman lain baik secara mekanis melalui getah oleh
kutu daun, virus ini juga dapat ditularkan melalui biji oleh gulma parasit seperti
tali putri.

Gejala yang timbul pada tumbuhan yang terinfeksi CMV adalah muncul bintik
pada daun, warna daun menguning, timbul bercak cincin serta distorsi daun,
bunga dan buah. Infeksi CMV pada daun menyebabkan gejala yang dikenal
dengan efek shoestring yaitu efek yang menyebabkan daun muda terlihat
kurus dan seluruh tanaman akan mengerdil.
Upaya pencegahan terhadap serangan virus CMV adalah dengan menanam
bibit sehat (tidak mengandung virus), melakukan rotasi/pergiliran tanaman,
melakukan sanitasi lingkungan serta menggunakan insektisida untuk
mengendalikan jumlah populasi hama vektor.

8. Virus Penyebab Penyakit Mozaik Kembang Kol

Penyakit mozaik kembang kol disebabkan oleh virus Cauliflower mosaic


virus (CaMV). Virus ini dapat menginfeksi berbagai jenis tanaman sayuran
seperti brokoli, taoge, kubis dan bunga kol. Virus ini dapat dapat menyebar
melalui perantara kutu daun dari berbagai spesies seperti kutu persik hijau dan
kutu kol/kubis
.
9. Virus Penyebab Penyakit Kuning Bit Barat

Penyakit Kuning bit barat disebabkan oleh virus Beet western yellow
virus (BWYV) yang juga dikenal sebagai Turnip yellows virus (TuYV). Virus ini
menyerang tanaman bit yaitu sejenis tumbuhan dataran tinggi yang umbi
akarnya bewarna merah dan dapat dipakai untuk membuat gula karena kadar
gulanya tinggi. Cara penularan penyakit ini sama seperti penyebaran penyakit
mosaik kembang kol.

10. Virus Penyebab Penyakit PTNRD

PTNRD atau Potato Tuber Necrotic Ringspot Disease adalah penyakit bercak
cincin nekrotik yang disebabkan oleh Potato virus Y (PVY) yang menyerang
tanaman kentang sesuai dengan namanya. Bercak cincin ini membuat kentang
tidak dapat dijual sehingga menyebabkan kerugian pada petani kentang.
PVY dapat ditularkan melalui vektor kutu tetapi dapat juga dorman (mati
sementara) dalam benih kentang. Ini berarti bahwa menggunakan jalur
keturunan yang sama untuk produksi benih kentang selama beberapa generasi
berikutnya akan menyebabkan kegagalan panen berikutnya. PVY selain
menginfeksi kentang juga dapat menginfeksi tanaman lain seperti tomat,
tembakau dan merica.
YANG MENYERANG MANUSIA

1. Polio
Poliomyelitis atau polio, adalah penyakit paralisis atau lumpuh yang disebabkan oleh
virus. Virus pembawa penyakit ini adalah sebuah virus yang dinamakan poliovirus (PV). Virus
ini dapat memasuki aliran darah dan mengalir ke sistem saraf pusat menyebabkan melemahnya
otot dan kadang kelumpuhan.
Virus polio termasuk genus enteroviorus, famili Picornavirus. Bentuknya adalah ikosahedral
tanpa sampul dengan genome RNA single stranded messenger molecule. Single RNA ini
membentuk hampir 30 persen dari virion, dan sisanya terdiri dari 4 protein besar (VP1-4) dan
satu protein kecil (Vpg). Penyebab virus polio terdiri atas tiga strain, yaitu strain 1 (brunhilde—
yang paling paralitogenik atau paling ganas), strain 2 (lanzig—yang paling jinak), strain 3
(leon). Penyakit polio terbagi atas tiga jenis yaitu polio non-paralisis, spinal, dan bulbar.
Virus polio sangat tahan terhadap alkohol dan lisol, namun peka terhadap formaldehide
dan larutan klor. Suhu yang tinggi dapat cepat mematikan virus. Tetapi pada keadaan beku,
dapat bertahun-tahun masa hidupnya.
Cara Penularan:
Polio menular melalui kontak antar manusia. Virus masuk ke dalam tubuh melalui mulut
ketika seseorang memakan makanan atau minuman yang terkontaminasi feses (fekal-oral).
Atau bisa juga melalui mulut dengan mulut (oral-oral).
Cara Pencegahan:
· Menjaga lingkungan tetap bersih agar terhindar dari virus ini.
· Melakukan vaksinasi polio bagi para balita
2. Herpes Simplex
Virus herpes adalah virus DNA yang dapat menyebabkan infeksi akut pada kulit. Ditandai
dengan adanya vesikel yang berkelompok di atas kulit sembab dan eritematosa pada daerah
dekat mukokutan.
Ada dua tipe virus yang sering menginfeksi, yaitu HSV-Tipe I (Herves Simplex
Virus Type 1) dan HSV-Tipe II (Herves Simplex Virus Type 2). HSV-Tipe 1 biasanya
menginfeksi daerah mulut dan wajah (oral herpes), sedangkan HSV-Tipe 2 biasanya
mengifeksi daerah genital dan sekitar anus.
Obat-obatan topikal sering dipakai, seperti: povidion iodine, idoksuridin (IDU),
sitosin arabinosa atau sitarabin, adenine arabinosa atau vidarabin. Pelarut organik: Alkohol
70%, eter, timol 40%, dan klorofom. Obat-obatan antivirus seperti Acyclovir diindikasikan
dalam manajemen infeksi HSV primer dan pada pasien dengan imunosupresif.
Cara Penularan:
· Melalui kontak fisik dengan penderita, seperti: hubungan seksual, berciuman (bila herpes di
mulut), maupun oral seks.
Cara Pencegahan:
· Selalu menjaga higienis (kebersihan/kesehatan) organ genetalia (atau alat kelamin pria dan
wanita secara teratur).
· Setia kepada pasangannya, dengan tidak berganti-ganti pasangan.
· Jangan lupa menggunakan kondom, bila pasangan kita sudah terinfeksi PMS (Penyakit
Menular Seksual).
· Mintalah jarum suntik baru tiap kali menerima pelayanan medis yang menggunakan jarum
suntik.
3. Virus Ebola
Ebola (Virus Kongo) adalah sejenis virus dari genus Ebolavirus, familia Filoviridae, dan
juga nama dari penyakit yang disebabkan oleh virus tersebut. Penyakit Ebola sangat
mematikan. Tingkat kematian sampai 90%. Asal katanya adalah dari sungai Ebola di Kongo.
Virus ini mulai menular dari salah satu spesies kera di Kongo kemudian mulai menyebar ke
manusia, jangka waktu manusia mulai terjangkit virus ini sampai menemui ajalnya sekitar 1
minggu karena saking ganasnya virus ini.
Virus ini masih berada di dataran Afrika dan kabarnya juga telah sampai ke Filipina. Suatu
ketika Negeri Eropa melakukan pengimporan kera dari Kongo, ketika mengetahui virus ini
akhirnya seluruh kera ini dimusnahkan agar tidak menyebar kemana-mana, dan sampai saat ini
belum ditemukan Vaksin yang dapat menyembuhkan penyakit ini.
Gejala:
· Demam, sakit kepala, nyeri otot.
· Mual, muntah, sakit perut.
· Pendarahan di luar dan dalam anus.
· Timbul bercak-bercak merah pada badan, muka, dan lengan.
· Terjadi peradangan hati, ginjal rusak, dan penurunan jumlah trombosit secara drastis.
Cara Penularan:
· Melalui kotak langsung dengan cairan tubuh atau kulit.
Cara Pencegahan:
· Menghindari bepergian ke daerah yang dilanda wabah ebola atau daerah yang memiliki
riwayat wabah ebola.
· Menghindari kontak dengan cairan tubuh pasien/orang yang terinfeksi ebola seperti darah,
feses, air liur, cairan muntahan, air kencing, bahkan keringat.
· Tidak berhubungan langsung (bersentuhan) dengan pasien ebola.
· Bila terpaksa kontak langsung, harus menggunakan pelindung diri (proteksi diri) seperti
kaca mata, masker, pakaian khusus, sepatu boot dan sarung tangan.
4. SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome)
Kasus sindrom pernapasan akut parah, atau lebih dikenal dengan SARS (Severe Acute
Respiratory Syndrome) masih menempatkan berita utama di sebagian besar media masa dunia.
Pada awalnya peneliti di Cina mengatakan kalau penyebabnya adalah bakteri Chlamydia.
Namun setelah itu peneliti dari Hongkong dan beberapa peneliti dari negara lainnya menduga
bahwa ada dua kemungkinan penyebabnya, yaituCoronavirus dan Paramyxovirus. Setelah
melalui masa yang cukup lama, akhirnya WHO mengumumkan bahwa yang menjadi dalang
SARS adalah Coronavirus.
Coronavirus adalah virus yang berbentuk bulat dan berdiameter sekitar 100-120 nm.
Karena itu, pencegahan infeksi Coronavirus akan efektif bila menggunakan masker yang
berpori-pori lebih kecil dari 100 nm.
Virus ini memiliki RNA positive sebagai genomnya, dan biasanya sering disebut virus
RNA. Mutasi virus terjadi pada saat replikasi dan virus RNA bermutasi sekitar 1 juta kali lebih
cepat dari pada virus DNA. Kalau virus DNA mempunyai kecepatan mutasi 10-8 sampai 10-
11 nukleotida setiap kali proses replikasi, virus RNA berkecapatan 10-3 sampai 10-4. Karena
itu, tidak bisa dimungkiri bahwa virus penyebab SARS adalah Coronavirus yang sudah
bermutasi.
Selain menginfeksi manusia, Coronavirus juga menginfeksi binatang seperti babi, anjing,
kucing, tikus, kelinci, sapi, dan ayam. Pada binatang-binatang ini, infeksi virus ini umumnya
juga menyebabkan gejala gangguan pernapasan (pneumonia) seperti halnya pada manusia.
Berdasarkan antigennya Coronavirus dibagi atas tiga kelopmpok. Lebih terperinci lagi,
hasil analisa gen dan asam amino pembentuk protein N, protein S, dan protein M menunjukan
bahwa Coronavirus SARS terpisah dari ketiga kelompok ini. Artinya, Coronavirus yang
menjadi penyebab SARS adalah jenis Coronavirus yang baru yang merupakan hasil dari
mutasi. Dan virus ini diberi nama virus SARS.
Cara Penularan:
· Melalui udara, seperti bersin dan batuk dari penderita SARS ke orang yang ada di dekatnya.
Cara Pencegahan:
· Menjaga kekebalan tubuh agar tetap tinggi dan kuat, yaitu dengan makan makanan bergizi
dan tidur yang cukup untuk mempertinggi sel imunitas.
· Menjaga udara sekeliling bebas virus: Udara yang masuk ke dalam air conditioner (AC)
terlebih dahulu dilewatkan ke sistem yang bertemperatur tinggi (300oC) agar semua virus dan
bakteri menjadi mati, baru dialirkan ke AC, sehingga diperoleh udara yang sesuai dengan
temperatur yang diinginkan.
· Memakai masker di dekat orang yang terkena SARS, sebisa mungkin menjauhinya. Masker
yang efektif adalah masker yang berpori-pori lebih kecil dari 100 nm.
5. Flu Singapura (oleh Enterovirus 71)
Flu Singapura sebenarnya adalah penyakit yang di dunia kedokteran dikenal
sebagai Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) atau penyakit jari, kaki, tangan, dan mulut
(KTM).
Penyakit KTM ini adalah penyakit infeksi yang disebabkan virus RNA yang masuk dalam
keluargaPicornaviridae (Pico, Spanyol = kecil ) dan Genus Enterovirus (non Polio).
Enterovirus merupakan penyakit tangan, kaki, dan mulut, apabila diabaikan maka bisa
menjadi Radang Otak. Gejala serangan Enterovirus sangat mirip gejala flu biasa sehingga sulit
dideteksi seperti demam yang kadang disertai pusing dan lemas serta nyeri.
Namun, penting untuk diketahui oleh para orang tua, bahwa virus penyebab flu singapura
secara umum ada dua macam, yakni Enterovirus coxsackie A16 dan Enterovirus 71.
Jika terinfeksi virus Enterovirus coxsackie A16, tidak perlu khawatir karena tidak
menyebabkan kematian dan dapat ditangani hanya dengan rawat jalan.
Namun, jika pengidap terinveksi Enterovirus 71, maka harus mendapatkan perawatan
lebih intensif. Sebab, virus ini lebih berbahaya dari sebelumnya. Bahkan, jika terjadi
komplikasi dapat menyebabkan penderita meninggal dunia.
Gejala:
· Demam, batuk, pilek.
· Pegal-pegal dan mudah lelah.
· Timbul bisul kecil dan bintik-bintik merah di kulit.
Cara Penularan:
· Melalui kontak langsung, seperti: doplet, air liur, tinja, cairan dari vesikel atau ekskreta.
· Melalui kontak tidak langsung: dari barang-barang yang terkontaminasi oleh sekresi itu.
· Melalui hewan: lalat dan kecoak.
Cara Pencegahan:
· Orangtua sebaiknya mencuci tangan dengan bersih dan benar sebelum menyentuh bayi
untuk menghindari bayi dari virus, dan mengajarkan cuci tangan yang benar kepada anaknya.
· Mencuci tangan terutama setelah membersihkan hidung, menggunakan toilet, atau
mengganti popok.
· Membersihkan bagian tangan dan kaki terutama bagian yang sering menjadi sarang kuman.
6. AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome)
AIDS adalah kumpulan kelainan tubuh yang disebabkan oleh kelemahan sistem kekebalan
tubuh. Lemahnya sistem kekebalan tubuh atau imunitas ini disebabkan oleh serangan HIV
(Human Immunodeficiency Virus) terhadap sel-sel pembentuk kekebalan, yaitu sel darah putih.
Virus HIV pertama kali ditemukan oleh ilmuwan dari Amerika Serikat, Michale S.
Gottlieb dan Frederick P. Siegel (1979). Pada mulanya, HIV dapat diisolasikan dan dibiakkan
di dalam sel darah putih penderita. Di dalam sel darah putih tersebut, setelah dua sampai tiga
minggu, HIV dapat menghasilkan virus baru.
Cara Penularan:
· Melalui hubungan seksual, dari penderita AIDS ke pasangannya.
· Melalui transfusi darah.
· Dari ibu penderita AIDS kepada anaknya yang masih dalam kandungan.
Cara Pencegahan:
· Hindari sentuhan langsung terutama dengan darah, sperma, air liur, air seni, air mata,
ataupun cairan lain dari tubuh penderita AIDS.
· Wanita yang sedang hamil diharapkan menjauhkan diri dari penderita AIDS, karena
berbahaya bagi dirinya dan bayinya.
· Hindari pemakaian alat, pakaian, dan benda-benda lain yang digunakan oleh orang yang
menderita AIDS atau yang berisiko tinggi terhadap virus AIDS.
7. Demam Berdarah
Demam berdarah (DB) atau demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit demam akut
yang ditemukan di daerah tropis, dengan penyebaran geografis yang mirip dengan malaria.
Penyakit ini disebabkan oleh salah satu dari empat serotipe virus dari genus Flavivirus, famili
Flaviviridae. Setiap serotipe cukup berbeda sehingga tidak ada proteksi-silang dan wabah yang
disebabkan beberapa serotipe (hiperendemisitas) dapat terjadi. Demam berdarah disebarkan
kepada manusia oleh nyamuk Aedes aegypti.
Gejala:
· Munculnya demam tinggi terus menerus, disertai adanya tanda perdarahan, contohnya ruam.
Ruam demam berdarah mempunyai ciri-ciri merah terang.
· Sakit perut, rasa mual, trombositopenia, hemokonsentrasi, sakit kepala berat, sakit pada
sendi (artralgia), sakit pada otot (mialgia). Sejumlah kecil kasus bisa menyebabkan sindrom
shock dengue yang mempunyai tingkat kematian tinggi.
· Sesudah masa tunas / inkubasi selama 3 - 15 hari orang yang tertular dapat mengalami /
menderita penyakit ini dalam salah satu dari 4 bentuk berikut ini :
1) Bentuk abortif, penderita tidak merasakan suatu gejala apapun.
2) Dengue klasik, penderita mengalami demam tinggi selama 4 - 7 hari, nyeri-nyeri pada tulang,
diikuti dengan munculnya bintik-bintik atau bercak-bercak perdarahan di bawah kulit.
3) Dengue Haemorrhagic Fever (Demam berdarah dengue/DBD) gejalanya sama dengan
dengue klasik ditambah dengan perdarahan dari hidung (epistaksis/mimisan), mulut, dubur,
dsb.
4) Dengue Syok Sindrom, gejalanya sama dengan DBD ditambah dengan syok / presyok.
Bentuk ini sering berujung pada kematian.
Cara Penularan:
· Melalui virus yang mendapat virus dengue sewaktu digigit/menghisap darah orang yang
sakit DBD, atau melalui orang yang tidak sakit DBD tapi dalam darahnya terdapat virus
Dengue (karena orang ini memiliki kekebalan terhadap virus Dengue.)
· Melalui orang yang mengandung virus Denguetapi tidak sakit, dapat pergi kemana-mana
dan menularkan virus itu kepada orang lain di tempat yang ada nyamuk Aedes aegypty.
· Virus dengue yang terhisap akan berkembangbiak dan menyebar ke seluruh tubuh nyamuk
termasuk kelenjar liurnya. nyamuk tersebut menggigit/menghisap darah orang lain, virus itu
akan dipindahkan bersama air liur nyamuk.
Cara Pencegahan:
· Menghapuskan atau mengurangi vektor nyamuk demam berdarah.
· Menguras bak mandi setiap seminggu sekali.
· Mengubur barang-barang bekas yang dapat menjadi sarang perkembangan jentik-jentik
nyamuk.
· Menutup wadah yang dapat menampung air.
· Melakukan kebiasaan baik, seperti makan makanan bergizi, rutin olahraga, dan istirahat
yang cukup.
· Fogging atau pengasapan hanya akan mematikan nyamuk dewasa, sedangkan bubuk abate
akan mematikan jentik pada air.
· Segera berikan obat penurun panas untuk demam apabila penderita mengalami demam atau
panas tinggi.
8. Campak
Penyakit Campak (Rubeola, Campak 9 hari, measles) adalah suatu infeksi virus yang
sangat menular, yang ditandai dengan demam, batuk, konjungtivitis (peradangan selaput ikat
mata/konjungtiva) dan ruam kulit. Penyakit ini disebabkan karena infeksi virus campak
golongan Paramyxovirus.
Penularan infeksi terjadi karena menghirup percikan ludah penderita campak. Penderita
bisa menularkan infeksi ini dalam waktu 2-4 hari sebelum rimbulnya ruam kulit dan 4 hari
setelah ruam kulit ada.
Sebelum vaksinasi campak digunakan secara meluas, wabah campak terjadi setiap 2-3
tahun, terutama pada anak-anak usia pra-sekolah dan anak-anak SD. Jika seseorang pernah
menderita campak, maka seumur hidupnya dia akan kebal terhadap penyakit ini.
Gejala:
· Panas badan - nyeri tenggorokan - hidung meler ( Coryza ) - batuk ( Cough ) - Bercak Koplik
- nyeri otot - mata merah ( conjuctivitis )
· 2-4 hari kemudian muncul bintik putih kecil di mulut bagian dalam (bintik Koplik). Ruam
(kemerahan di kulit) yang terasa agak gatal muncul 3-5 hari setelah timbulnya gejala diatas.
Ruam ini bisa berbentuk makula (ruam kemerahan yang mendatar) maupun papula (ruam
kemerahan yang menonjol). Pada awalnya ruam tampak di wajah, yaitu di depan dan di bawah
telinga serta di leher sebelah samping. Dalam waktu 1-2 hari, ruam menyebar ke batang tubuh,
lengan dan tungkai, sedangkan ruam di wajah mulai memudar.
· Pada puncak penyakit, penderita merasa sangat sakit, ruamnya meluas serta suhu tubuhnya
mencapai 40° Celsius. 3-5 hari kemudian suhu tubuhnya turun, penderita mulai merasa baik
dan ruam yang tersisa segera menghilang.
· Demam, kecapaian, pilek, batuk dan mata yang radang dan merah selama beberapa hari
diikuti dengan ruam jerawat merah yang mulai pada muka dan merebak ke tubuh dan ada
selama 4 hari hingga 7 hari.

Cara Penularan:
· Melalui saluran hidung. Virus campak yang berasal dari cairan hidung dan tenggorokan
yang keluar dari penderita pada saat bersin, bantuk, dan bernapas.
Cara Pencegahan:
· Penyakit campak dapat dicegah dengan imunisasi.
· Hindari penderita, karena campak dapat ditularkan melalui saluran pernapasan. Virus
campak yang berasal dari cairan hidung dan tenggorokan yang keluar dari penderita pada saat
bersin, bantuk, dan bernapas.
9. Cacar Air
Cacar air (varisela, chickenpox) adalah suatu infeksi virus menular, yang menyebabkan
ruam kulit berupa sekumpulan bintik-bintik kecil yang datar maupun menonjol, lepuhan berisi
cairan serta keropeng, yang menimbulkan rasa gatal.
Penyebabnya adalah virus Varicella zoster. Virus ini ditularkan melalui percikan ludah
penderita atau melalui benda-benda yang terkontaminasi oleh cairan dari lepuhan kulit.
Penderita bisa menularkan penyakitnya, mulai dari timbulnya gejala sampai lepuhan
yang terakhir telah mengering. Untuk mencegah penularan, sebaiknya penderita diisolasi
(diasingkan).
Jika seseorang pernah menderita cacar air, maka dia akan memiliki kekebalan dan tidak
akan menderita cacar air lagi. Tetapi virusnya bisa tetap tertidur di dalam tubuh manusia, lalu
kadang menjadi aktif kembali dan menyebabkan herpes zoster.
Gejala:
· Demam, pilek, cepat merasa lelah, lesu, dan lemah.
· Pada kasus yang lebih berat, bisa didapatkan nyeri sendi, sakit kepala dan pusing.
· Beberapa hari kemudian timbullah kemerahan pada kulit yang berukuran kecil yang
pertama kali ditemukan di sekitar dada dan perut atau punggung lalu diikuti timbul di anggota
gerak dan wajah.
· Kemerahan pada kulit ini lalu berubah menjadi lenting berisi cairan dengan dinding tipis.
Ruam kulit ini mungkin terasa agak nyeri atau gatal sehingga dapat tergaruk tak sengaja. Jika
lenting ini dibiarkan maka akan segera mengering membentuk keropeng (krusta) yang nantinya
akan terlepas dan meninggalkan bercak di kulit yang lebih gelap (hiperpigmentasi). Bercak ini
lama-kelamaan akan pudar sehingga beberapa waktu kemudian tidak akan meninggalkan bekas
lagi.
· Lain halnya jika lenting cacar air tersebut dipecahkan. Krusta akan segera terbentuk lebih
dalam sehingga akan mengering lebih lama. kondisi ini memudahkan infeksi bakteri terjadi
pada bekas luka garukan tadi. setelah mengering bekas cacar air tadi akan menghilangkan
bekas yang dalam. Terlebih lagi jika penderita adalah dewasa atau dewasa muda, bekas cacar
air akan lebih sulit menghilang.
Cara Penularan:
· Sentuhan
· Droplet : bila penderita cacar air batuk / pilek / bicara ia mengeluarkan semacam liur tapi
dalam ukuran super kecil. Droplet ini masuk ke tubuh orang sehat, terus tinggal di situ 7 - 10
hari.
· Bila selama periode itu, ia tetap sehat, virus tidak berkembang, atau berkembang tp dengan
pertumbuhan tertekan, sehingga pada beberapa orang, ia tidak merasa pernah kena cacar air
padahal dia sebenarnya sudah kena tapi nggak pernah muncul ke kulit.
· Bila selama periode itu, si sehat jadi lemah, virus menyebar dan muncul ke permukaan &
jadilah cacar air.
Cara Pencegahan:
· Imunisasi tersedia bagi anak-anak yang berusia lebih dari 12 bulan. Imunisasi ini dianjurkan
bagi orang di atas usia 12 tahun yang tidak mempunyai kekebalan. Penyakit ini erat kaitannya
dengan kekebalan tubuh.
· Kepada orang yang belum pernah mendapatkan vaksinasi cacar air dan memiliki resiko
tinggi mengalami komplikasi (misalnya penderita gangguan sistem kekebalan), bisa diberikan
immunoglobulin zoster atau immunoglobulin varicella-zoster. Vaksin varisela biasanya
diberikan kepada anak yang berusia 12-18 bulan.
10. Gondong
Gondong (Mumps, Parotitis epidemika) adalah penyakit menular, disebabkan oleh
virus (Myxovirus parotitidis), berlangsung cepat (akut) yang ditandai dengan pembesaran
kelenjar ludah, terutama kelenjar di bawah telinga (parotis).
Gejala:
· Pada tahap awal (1-2 hari) penderita Gondong mengalami gejala: demam, sakit kepala,
nyeri otot, kehilangan nafsu makan, nyeri rahang bagian belakang saat mengunyah dan
adakalanya disertai kaku rahang (sulit membuka mulut).
· Selanjutnya terjadi pembengkakan kelenjar di bawah telinga (parotis) yang diawali dengan
pembengkakan salah satu sisi kelenjar kemudian kedua kelenjar mengalami pembengkakan.
· Pembengkakan biasanya berlangsung sekitar 3 hari kemudian berangsur mengempis.
· Kadang terjadi pembengkakan pada kelenjar di bawah rahang (submandibula) dan kelenjar
di bawah lidah (sublingual). Pada pria akil balik adalanya terjadi pembengkakan buah zakar
(testis) karena penyebaran melalui aliran darah.
Cara Penularan:
· Kontak langsung
· Percikan ludah (droplet)
· Muntahan
· Air seni (kencing)
Cara Pencegahan:
· Pencegahan paling efektif adalah dengan imunisasi MMR (Mumps, Morbili, Rubela) yang
diberikan melalui injeksi pada usia 15 bulan. Imunisasi MMR tidak menimbulkan panas dan
efek lainnya. Imunisasi dapat juga diberikan kepada remaja dan orang dewasa yang belum
menderita Gondong.

YANG MENYERANG HEWAN

1. Newcastle Disease (NCD)


Newcastle Disease (NCD) juga di kenal dengan sampar ayam atau Tetelo yaitu penyakit
yang disebabkan oleh Newcastle Disease Virus dari golongan Paramyxovirus. Virus ini
biasanya berbentuk bola, meski tidak selalu (pleomorf) dengan diameter 100 – 300
nm. Genome virus ND ini adalah suatu rantai tunggal RNA. Virus ini menyerang alat
pernapasan, susunan jaringan syaraf, serta alat-alat reproduksi telur dan menyebar dengan cepat
serta menular pada banyak spesies unggas yang bersifat akut, epidemik (mewabah) dan sangat
patogen.
Virus NCD dibagi dua tipe yakni tipe Amerika dan tipe Asia. Pembagian ini berdasarkan
keganasannya dimana tipe Asia lebih ganas dan biasanya terjadi pada musim hujan atau musin
peralihan, dimana saat tersebut stamina ayam menurun sehingga penyakit mudah masuk.
Gejala:
· Ayam pingsan payah, mengantuk dengan kepala ditundukkan, sesak nafas, terdengar suara
mencicit seperti ayam tercekik.
· Nafsu makan berkurang, berak putih seperti kapur dan padat tetapi lambat laun berubah jadi encer
dan hijau.
· Ayam menjadi kurus dalam beberapa hari, ayam hilang keseimbangan atau selalu memutar-mutar
kepalanya, berjalan keliling, kepala diletakan diatas punggung juga kelumpuhan.
· Pial dan balung berwarna kebiruan.
Cara Penularan:
· Melalui kontak langsung dari ayam sakit ke ayam lainnya.
· Melalui kontak tidak langsung, melalui bahan, pekerja, atau alat yang tercemar virus
tersebut.
· Virus NCD yang bereplikasi di saluran pencernaan akan menyebabkan adanya feses yang
tercemar oleh virus tersebut. Dalam hal ini, penularan virus NCD dapat terjadi melalui oral
akhibat ingesti feses yang mengandung virus tersebut ataupun secara tidak langsung melalui
pakan atau minuman yang tercemar atau per inhalasi akhibat menghirup partikel feses yang
telah mengering.
Cara Pencegahan:
· Vaksinasi yang teratur sesuai dengan program yang dianjurkan yaitu:
1) Umur ayam antara Umur ayam antara 4-7 hari, vaksinasi dengan vaksin aktif melalui tetes
mata yaitu cukup tetes pada mata kiri atau kanan juga dilakukan vaksinasi inaktif yang
disuntikan pada kulit leher dengan menggunakan Spuit atau spet dengan dosis 0,2-0,25 CC
pada waktu yang sama.
2) Umur ayam antara 18 hari - 21 hari dilakukan vaksinasi (revaksinasi) dengan vaksin aktif
galur lasota / Clone melalui tetes mata atau air minum.
3) Setelah vaksinasi kedua, vaksinasi selanjutnya dapat dilakukan pada umur ayam tiga bulan
atau empat bulan atau setiap akan memasuki bulan peralihan.
· Memelihara ayam dalam kandang terbatas serta menjaga kebersihan ayam, jangan
memasukkan ayam luar sebelum dikarantina atau divaksin dan dipastikan tidak membawa
penyakit.
2. Rabies
Rabies merupakan suatu penyakit hewan menular akut yang disebabkan oleh virus
neurotropik dari ss RNA virus; genus Lyssavirus; famili Rhabdoviridae. Virus Rabies
termasuk dalam serotipe 1, serotipe 2 (Lagos bat virus), serotipe 3 (Mokola rhabdovirus), dan
serotype 4 (Duvenge rhabdovirus).
Rabies menyerang sistem syaraf pusat hewan berdarah panas dan manusia. Bersifat
zoonosis yaitu dapat menular pada manusia lewat gigitan atau cakaran. atau dapat pula lewat
luka yang terkena air liur hewan penderita rabies Hewan yang terinfeksi dapat berubah menjadi
lebih agresif/ ganas dan dapat menyerang manusia.. Rabies sangat berbahaya, bila ditemukan
gejala klinis dan penanganannya tidak benar biasanya diikuti kematian, baik pada hewan
maupun manusia.
Gejala pada hewan:
· Suka bersembunyi di tempat yang gelap dan sejuk.
· Terjadi kelumpuhan tubuh, hewan tidak dapat mengunyah dan menelan makanan, rahang
bawah tidak dapat dikatupkan dan air liur menetes berlebihan.
· Kejang berlangsung singkat dan kadang sering tidak terlihat.
· Tidak ada keinginan menyerang atau mengigit. Kematian akan terjadi dalam beberapa jam.
Gejala pada manusia:
· Timbul gejala-gejala lesu, nafsu makan hilang, mual, demam tinggi, sakit kepala, dan tidak
bisa tidur.
· Rasa nyeri di tempat bekas luka gigitan dan nampak kesakitan serta menjadi gugup, bicara
tidak karuan, dan selalu ingin bergerak
· Rasa takut pada air yang berlebihan, peka suara keras dan cahaya serta udara.
· Air liur dan air mata keluar berlebihan, pupil mata membesar.
· Kejang-kejang lalu mengalami kelumpuhan dan akhirnya meninggal dunia. Biasanya
penderita meninggal 4-6 hari setelah gejala-gejala / tanda-tanda pertama timbul.
Cara Penularan:
· Melalui air liur yang mengandung virus rabies.
Cara Pencegahan:
· Memelihara anjing dan hewan lainnya dengan baik dan benar. Jika tidak dipelihara dengan
baik dapat diserahkan ke Dinas Peternakan atau para pecinta hewan.
· Mendaftarkan anjing ke Kantor Kelurahan/Desa atau Petugas Dinas Peternakan setempat.
· Pada hewan virus rabies dapat ditangkal dengan vaksinasi secara rutin 1-2 kali setahun
tergantung vaksin yang digunakan, ke Dinas Peternakan, Pos Kesehatan Hewan atau Dokter
Hewan Praktek.
· Semua anjing/kucing yang potensial terkena, divaksin setelah umur 12 minggu, lau 12 bulan
setelahnya, dilanjutkan dengan tiap 3 tahun dengan vaksin untuk 3 tahun, untuk kucing harus
vaksin inaktif.
· Penangkapan/eliminasi anjing, kucing, dan hewan lain yang berkeliaran di tempat umum dan
dianggap membahayakan manusia.
· Pengamanan dan pelaporan terhadap kasus gigitan anjing, kucing, dan hewan yang dicurigai
menderita rabies.
· Penyuluhan kepada masyarakat tentang penyakit rabies.
· Menempatkan hewan didalam kandang, memperhatikan serta menjaga kebersihan dan
kesehatan hewan.
· Setiap hewan yang beresiko rabies harus diikat/dikandangkan dan tidak membiarkan anjing
bebas berkeliaran.
· Menggunakan rantai pada leher anjing dengan panjang tidak lebih dari 2 meter bila tdak
dikandang atau saat diajak keluar halaman rumah.
· Tidak menyentuh atau memberi makan hewan yang ditemui di jalan
· Daerah yang sudah bebas rabies, haeus mencegah masuknya anjing, kucing atau hewan
sejenisnya dari daerah yang tertular rabies.
· Pada area terkontaminasi dilakukan desinfeksi menggunakan 1:32 larutan (4 ounces per
gallon) dari pemutih pakaian untuk menginaktifkan virus dengan cepat.
3. Papillomatosis (Kutil pada Sapi)

Penyakit kutil (Warts) atau papillomatosis pada sapi disebabkan oleh virus yang dikenal
denganBovine Papillomavirus (BPV). Bovine Papilloma Virus (BPV) dikenal ada 6 strain
yang masing-masing menyebabkan lesi pada bagian tubuh yang berbeda. BPV1 biasanya
menyebabkan lesi pada daerah hidung, putting dan gland penis. BPV2 menyebabkan lesi pada
kepala, leher. BPV3 pada kepala dan daerah intradigital. BPV4 pada saluran pencernaan dan
vesika urinaria. BPV5 dan BPV6 menyebabkan lesi pada putting.
Ada 4 bentuk dari pertumbuhan kutil
· Tag shaped
· Pedunculated (stalked)
· Sessile (squat)
· flat
Papillomatosis sebenarnya bukanlah penyakit yang mematikan, seperti antrax atau SE
tetapi lebih menyebabkan kepada gangguan fisik dan keindahan. Penyakit kutil biasanya akan
hilang sendirinya tetapi dalam waktu yang lama. Kutil pada sapi bisa ditemukan diseluruh
tubuh, tetapi yang paling sering ditemui adalah pada daerah moncong, leher, daun telinga,
pantat, kaki dan puting.
Cara Penularan:
· Kontak langsung.
· Gigitan lalat (serangga).
· Menular dari puting ke puting atau dari sapi ke sapi melewati tangan pemerah atau melalui
mesin perah.
Cara Pencegahan:
· Hindari pemerahan yang mengakibatkan trauma pada puting yang sakit juga bisa
mengendalikan penyebaran penyakit ini.
· Menjaga kebersihan selama proses pemerahan.
· Pemerah yang menggunakan sarung tangan dan desinfektan celup putting yang baik dari
golongan Chlorhexidine bisa digunakan untuk mengendalikan penyebaran penyakit ini.

YANG MENYERANG TUMBUHAN

1. CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration)


Disebut juga “greening” kini namanya secara internasional telah dibakukan menjadi
“Huang Lung Bin” atau kira-kira berarti penyakit yang menyebabkan daun berwarna kuning.
Penyakit ini disebabkan oleh suatu bakteri perusak jaringan phloem yang tidak dapat
dikulturkan disebut Liberobacter asiaticum dan berbeda dengan yang berkembang di benua
Afrika yaitu Liberobacter africanum.
Gejala:
· Belang-belang kuning (blotching) tidak merata mulai berkembang pada daun bagian ujung
yang ketuaannya sempurna, bukan pada daun muda atau tunas.
· Belang-belang kuning (blotching) tidak merata mulai berkembang pada daun bagian ujung
yang ketuaannya sempurna, bukan pada daun muda atau tunas.
· Kuncup yang berkembang lambat, pertumbuhannya mencuat ke atas, daun menjadi lebih
kecil dan ditemukan gejala khas CVPD yaitu blotching, mottle, belang-belang kuning berpola
tidak teratur pada helai daun yang agak berbeda dengan gejala defisiensi hara Zn, Mn, Fe atau
Mg.

Cara Penularan:
· Penularan penyakit CVPD dilakukan oleh serangga vektor Diaphorina citri dari satu
tanaman ke tanaman lain setelah melalui:
1) periode makan akuisisi yaitu waktu yang diperlukan vektor untuk makan pada tanaman sakit
sampai mendapatkan patogen,
2) periode makan inokulasi yaitu waktu yang diperlukan vektor untuk makan pada tanaman
sehat sampai dapat menularkan patogen dan,
3) periode retensi yaitu selang waktu vektor masih dapat menularkan patogen. Selanjutnya
ditambahkan ketepatan vektor menusukkan stiletnya pada bagian tanaman sakit dan proporsi
vektor yang infektif mempengaruhi laju penularan penyakit CVPD.
Cara Pencegahan:
· Melarang peredaran bibit yang tidak jelas asal usulnya.
· Melarang memasukkan bibit jeruk dari daerah serangan endemis ke daerah lain.
· Membersihkan dan sanitasi kebun terhadap inang lain dan membongkar tanaman sakit serta
memusnahkannya.
· Menggunakan insektisida untuk mengendalikan vektornya.
2. Mosaik pada Tembakau
Virus mosaik tembakau (Tobacco mosaic virus, TMV) adalah virus yang menyebabkan
penyakit pada tembakau dan tumbuhan anggota suku terung-terungan (Solanaceae) lain.
Gejala yang ditimbulkan adalah bercak-bercak kuning pada daun yang menyebar,
seperti mosaik. TMV adalah virus pertama yang ditemukan orang.
Adolf Meyer (1883) menunjukkan pertama kali bahwa gejala mosaik ini dapat menular,
seperti penyakit bakteri. Keberadaan adanya substansi non-bakteri pertama kali ditunjukkan
oleh Dmitri Ivanovski, biologiwan Rusia, pada tahun 1892. Daun sehat yang
diolesi ekstrak daun tembakau yang menunjukkan gejala mosaik dapat tertular. Ketika ekstrak
itu disaring dengan saringan keramik -- yang sangat halus sehingga bakteri pun tidak dapat
menembus -- dan dioleskan pada daun sehat, daun itu pun tetap tertular. Ivanovski berpendapat
ada substansi super kecil yang bertanggung jawab atas gejala tersebut.Martinus
Beijerinckmengonfirmasi hal ini. Isolasi pertama kali dilakukan oleh Wendell M. Stanley
(1935) dari Institut Rockefeller AS.
Gejala:
· Agak tergantung pada tanaman inang dan dapat termasuk mosaik.
· Bintik-bintik, nekrosis, pengerdilan, daun keriting, dan menguning dari jaringan tanaman.
Cara Penularan:
· Melalui tangan pekerja yang telah terkontaminasi oleh cairan tembakau yang telah kena
penyakit Mosaik.
Cara Pencegahan:
· Tidak merokok sambil menangani tanaman, karena cerutu, rokok, dan tembakau pipa bisa
terinfeksi virus Mosaik tembakau.
· Melakukan sanitasi.
· Memotong tanaman yang terinfeksi agar tidak menyebar.
· Mensterilkan alat dan bahan yang digunakan untuk memotong.
3. Penyakit Tungro
Tungro disebabkan oleh dua jenis virus yang berbeda yaitu virus bentuk batang Rice
Tungro Bacilliform Virus (RTBV) dan virus bentuk bulat Rice Tungro Spherical
Virus (RTSV). Kedua jenis virus tersebut tidak memiliki kekerabatan serologi dan dapat
menginfeksi tanaman secara bersama-sama.
Gejala:
· Tanaman padi menjadi kerdil, daun berwarna kuning sampai kuning jingga disertai bercak-
bercak berwarna coklat.
· Perubahan warna meluas mulai dari ujung ke bagian pangkal.
· Terjadi penurunan jumlah malai per rumpun.
Cara Penularan:
· Ditularkan melalui wereng hijau. Nephotettix virescens merupakan wereng hijau yang
paling efisien sehingga perlu diwaspadai keberadaannya.
Cara Pencegahan:
· Menanam varietas tahan, artinya mampu mempertahankan diri dari infeksi virus dan atau
penularan virus oleh wereng hijau.
· Memusnahkan tanaman yang sudah terserang agar tidak menyebar luas.
· Menggunakan insektisida sistemik butiran (carbofuran).
· Tidak membuat persemaian di sekitar lampu untuk menghindari berkumpulnya wereng hijau
di persemaian
Penyakit Yang Disebabkan Oleh Virus Pada Hewan
Sebetulnya ada banyak penyakit yang disebabkan oleh virus pada hewan. Akan tetapi, kali ini
kami akan memberikan 6 contohnya saja, di antaranya yaitu penyakit rabies, penyakit mulut dan
kuku, penyakit tetelo, tumor dan kutil, flu burung, serta penyakit Feline Panleukopenia pada
kucing.

1. Penyakit Rabies
Penyakit rabies adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Rhabdovirus. Penyakit ini umumnya
sering dijumpai pada anjing, akan tetapi ia juga bisa menular ke manusia, kelinci, sapi, tikus,
rubah, kelelawar, kuda, kucing, hingga kambing melalui gigitannya.

Rhabdovirus bereproduksi dalam otot lalu menyebar ke dalam susunan syaraf pusat sehingga
membuat penderitanya mengalami gejala-gejala aneh. [Baca Juga : Sejarah Penemuan Virus]

Pada anjing, penyakit rabies dapat diidentifikasi melalui ciri-ciri anjing tampak tidak sehat,
gelisah, agresif,mengeluarkan banyak air liur, ekor ditekuk dan dijepit antara kedua kaki
belakang, lidah terjulur, takut cahaya dan suara, dan kebiasaan ingin menggigit benda atau
orang di sekitarnya.

Adapun gejala yang timbul akibat inveksi rabies pada manusia antara lain mual, sakit kepala,
muntah, halusinasi, sakit tenggorokan, kaku otot, demam, serta peningkatan sekresi air liur dan
keringat.

AD
2. Penyakit Mulut dan Kuku
Penyakit mulut dan kuku adalah penyakit pada hewan yang disebabkan oleh infeksi virus
Aphthovirus dari famili Picornaviridae. Hewan-hewan yang diserang virus ini umumnya
adalah hewan ruminansia, seperti domba, sapi,kerbau, kambing, babi, dan gajah.

Gejala yang ditunjukan oleh hewan yang terserang penyakit ini antara lain lesu, dehidrasi,
gelisah, malas berdiri, pincang, demam tinggi, nafsu makan menurun, banyak mengeluarkan air
liur, munculnya cairan bening hingga kuning kemerahan pada bibir, lidah, langit-langit mulut,
mukosa pipi, gusi, dan ujung kaki.

Virus Aphthovirus dapat menular melalui kontak udara, makanan, maupun peralatan yang
terkontaminasi. Hewan yang terserang akan mengalami penurunan produksi susu dan daging.
Selain itu resiko kematiannya juga tinggi hingga 70%.
3. Penyakit Tetelo (NCD)
Tetelo merupakan penyakit unggas yang cukup sering dijumpai di Indonesia. Penyakit yang
disebabkan oleh virus NCD (newcastle disease) ini dapat menyerang ayam bangkok, ayam
kampung, bebek, angsa, dan itik. Gejala yang ditunjukan biasanya berupa diare, batuk, dan
hilangnya keseimbangan saat berdiri ata berjalan. Penyakit tetelo sangat mudah menular.
Tindakan karantina dan vaksinasi sangat penting untuk mencegah penyebarluasan penyakit
hewan yang satu ini.

4. Penyakit Tumor atau Kutil


Tumor dan kutil ternyata bukan hanya dapat terjadi pada manusia. Pada hewan, kedua penyakit
yang disebabkan oleh virus ini juga bisa menyerang. Ayam dapat terserang tumor dan kutil
akibat inveksi virus RSV (rous sarcomavirus), sedangkan pada sapi penyakit ini disebabkan oleh
virus Bovine papillomavirus. Serangan kedua virus ini umumnya terjadi pada sel-sel di jaringan
epitel dan membran mukosa.
5. Penyakit Flu Burung
Virus flu burung atau H5N1 merupakan jenis virus yang belum lama muncul. Virus yang
menyerang pada unggas dan mamalia ini sangat cepat menyebar. Risiko kematian akibat virus
yang dalam bahasa Inggris disebut Avian Influenza ini juga cukup tinggi. Unggas dan mamalia
yang terserang umumnya akan menunjukan gejala-gejala seperti demam tinggi, kesulitan
bernafas, dan gangguan pencernaan.

6. Penyakit Feline Panleukopenia (FPL)


Penyakit yang disebabkan oleh virus pada hewan berikutnya adalah penyakit Feline
Panleukopenia (FPL). Penyakit ini dapat muncul pada kucing yang diinfeksi virus feline parvo,
sebuah virus yang termasuk ke dalam Famili Parvoviridae.

Serangan virus ini umumnya berpusat pada jaringan dengan sel yang aktif membelas seperti
pada sumsum tulang, limfa, epitel, dan sel-sel anakan. Infeksi virus akan membuat produksi sel
darah merah turun drastis. Gejala yang ditunjukan pada kucing yang terserang antara lain
demam, anorexia 2-7 hari, depresi, muntah, dan radang usus. Tingkat kematian kucing akibat
virus ini sangat tinggi, yakni mencapai 75%.
1. Virus Penyebab Penyakit Rabies

Rabies merupakan infeksi akut pada susunan saraf pusat. Penyakit rabies
disebabkan oleh virus Rhabdhovirus yang juga dapat menular ke manusia
melalui gigitan atau air liur hewan yang terinfeksi virus rabies. Hewan yang
dapat terkontaminasi virus rabies adalah hewan berdarah panas seperti anjing,
serigala, rubah, tikus, kucing, kelalawar, kelinci, sapi, kuda dan kambing.

Virus rabies merusak sel saraf dan menyebabkan hewan takut air (hidrofobi)
serta menyebabkan hewan tersebut menjadi agresif sehingga dapat
menyerang manusia.Reproduksi virus rabies terjadi di dalam otot dan
menyebar hingga susunan saraf pusat. Penyakit rabies sering disebut juga
dengan penyakit anjing gila.

Ciri-ciri anjing yang terkena virus rabies yaitu anjing tampak tidak sehat,
agresif, gelisah, lidah terjulur, mengeluarkan air liur yang berlebihan, suka
menyendiri di tempat gelap, ekor ditekuk diantara kedua kaki belakang, takut
akan cahaya dan suara kebisingan serta ingin menggigit apa saja disekitarnya
baik benda maupun orang.

Sedangkan gejala rabies yang dialami manusia adalah sakit kepala, mual
muntah, lesu, hidrofobi, sakit tenggorokan, otot kaku, demam, berhalusinasi
serta peningkatan sekresi keringat dan air liur. Infeksi rabies dapat dicegah
dengan pemberian vaksin rabies. Vaksin rabies ditemukan oleh Louis Pasteur.

Baca juga: Virus Penyebab Penyakit pada Manusia Beserta Gejala yang
Ditimbulkan, Cara Penularan dan Pencegahannya.

2. Virus Penyebab Penyakit Flu Burung

AD

AD
AD
Penyakit flu burung disebabkan oleh virus Avian influenza tipe A (H5N1). Virus
jenis ini menyerang hewan unggas seperti burung dan ayam serta dapat juga
menular ke manusia. Virus influenza ada 3 tipe, yaitu A, B dan C. Virus
influenza tipe A ada beberapa strain, yaitu H1N1 (virus flu babi), H3N2, H5N1,
H9N2 dan sebagainya.

Penggunaan huruf H dan N pada setiap strain virus artinya


adalah Hemaglutinin dan Neuraminidase. Virus influenza tipe A merupakan
jenis yang sangat berbahaya karena virus ini dapat menyebabkan epizootik
(epidemik pada hewan) dan juga panzootik (berdampak pada berbagai spesies
hewan cakupan wilayah yang luas).

Ciri-ciri unggas yang terkena flu burung akan mengalami dua gejala yaitu gejala
ringan dan gejala parah. Gejala ringan seperti produksi telur menurun, pilek,
batuk dan bersin sedangkan gejala parahnya adalah hilangnya nafsu makan,
sistem koordinasi dan energi serta cangkang telur lunak atau cacat dan juga
terjadi perubahan warna ungu pada pial, kepala, kelopak mata, sisir dan lutut
kaki.

Untuk mencegah penyebaran virus flu burung diperlukan tindakan yang masive
yaitu dengan pemusnahan massal hewan-hewan unggas yang terinfeksi virus
flu burung. Pemusnahan massal ini dilakukan dengan cara pembakaran siklus
hidup virus dapat terputus.

3. Virus Penyebab Penyakit Tetelo (Sampar Ayam)

Penyakit tetelo disebabkan oleh Newcastle disease virus (NDC) sehingga


penyakit ini disebut juga New Castle Disease (NCD). Virus tetelo merupakan
jenis Paramyxovirus yang menyerang sistem saraf pada unggas seperti ayam
yang menyebabkan unggas mencret dan batuk-batuk sehingga penyaki tetelo
sering disebut parrot fever.
Tanda-tanda hewan unggas yang terinfeksi virus NCD adalah nafas terengah-
engah disertai batuk-batuk, tidak nafsu makan, tremor otot, sayap terkulai
lemah, serta hilangnya keseimbangan yang mengakibatkan tubuhnya berputar-
putar dengan kepala tertekuk. Penyakit tetelo dapat menyebabkan
kelumpuhan bahkan kematian pada unggas.

Penularan infeksi virus tetelo dapat terjadi melalui kontak langsung antara
unggas sehat dengan kotoran unggas yang terinfeksi serta melalui cairan lendir
yang keluar dari hidung, mulut dan mata. Virus NCD mampu menyebar cepat di
antara unggas yang dipelihara dalam satu kurungan seperti ayam yang
diternakan untuk tujuan komersil.

Penyakit tetelo sangat mudah menular, sehingga tindakan karantina dan


vaksinasi menjadi sangat penting untuk mencegah penyebarluasan penyaki
hewan yang satu ini.

4. Virus Penyebab Penyakit Mulut dan Kuku

Penyakit mulut dan kuku atau dalam istilah asing disebut Foot and Mouth
Disease (FMD) adalah penyakit yang menginfeksi bagian mulut dan kaki hewan
ternak seperti kerbau, sapi, kambing, babi, domba dan hewan liar berkuku
belah seperti gajah. Peyakit ini disebabkan oleh virus Coxsachie.

Penularan virus FMD dapat melalui udara, kontak langsung, makanan dan
peralatan yang terkontaminasi virus. Gejala yang dialami hewan ternak yang
terinfeksi adalah lesu, gelisah, dehidrasi, malas berdiri, pincang, demam tinggi,
banyak mengeluarkan air ludah (saliva), dan nafsu makan berkurang.

AD

Gejala khas dari penyakit mulu dan kuku adalah timbul vesikula (cairan bening
bewarna kuning kemerahan dan mudah terkelupas) pada:
 Bagian lidah
 Mukosa pipi
 Gusi
 Langit-langit mulut dan
 Ujung kaki

Selain itu, pada hewan dewasa, infeksi virus Foot and Mouth Disease akan
menyebabkan penurunan berat badan yang tidak dapat pulih selama beberapa
bulan, pembengkakan pada testis hewan jantan dan pada hewan ternak
seperti kambing dan sapi, produksi susu dapat menurun secara signifikan.

Penyakit FMD dapat ditanggulangi dengan cara vaksinasi, pengawasan yang


ketat, pembatasan perdagangan, karantina atau bahkan pembunuhan hewan
yang terbukti terinfeksi leh virus Foot and Mouth Disease.

5. Virus Penyebab Penyakit Tumor (Kutil)

Penyakit tumor atau kutil tidak hanya dapat terjadi pada manusia , karena
pada hewan penyakit ini juga dapat dijumpai. Contoh hewan yang dapat
terjangkit penyakit tumor atau kutil adalah ayam dan sapi. Pada ayam,
penyakit tumor disebabkan oleh virus Rous sarcoma virus (RSV) Sedangkan
pada sapi, penyakit tumor atau kutil disebabkan oleh virus Bovine
papillomavirus.

Infeksi virus RSV dan papillomavirus umumnya terjadi pada sel-sel di jaringan
epitel kulit dan juga pada membaran mukosa. Namun pada sapi, infeksi virus
lebih spesifik yaitu pada bagian hidung, gland penis, leher, kepala, saluran
pencernaan dan vesika urinaria.

6. Virus Penyebab Penyakit Feline Panleukopenia

Penyakit Feline Panleukopenia (FPL) disebabkan oleh virus Feline parvo. Virus
ini termasuk ke dalam famili Parvoviridae. Virus FPL umumnya menyerang
kucing. Infeksi virus FPL berpusat pada jaringan dengan sel yang aktif
membelah seperti pada jaringan sumsum tulang belakang, limfa dan epitel.
Akibat dari infeksi virus Feline parvo adalah menurunnya produksi sel darah
merah pada hewan yang terjangkit penyakit. Gejala yang ditunjukkan pada
kucing yang terinfeksi virus FPL adalah demam, anoreksia (hilang nafsu makan)
2-7 hari, muntah dan radang usus, tingkat kematian pada kucing yang
terinfeksi virus FPL mencapai 75%.

7. Virus Penyebab Penyakit Rinderpest

Penyakit Rinderpest yang juga disebut pes sapi disebabkan oleh Rinderpest
virus. Virus ini menyerang sapi, kerbau domestik dan beberapa spesies lain dari
hewan berkuku genap (ungulata) seperti kerbau liar, antelop, rusa, jerapah,
dan babi hutan. Virus rinderpest merupakan virus RNA dari
jenis paramyxovirus.

Gejala yang dialami hewan yang terinfeksi virus rinderpest antara lain demam,
erosi mulut, tenesmus dan nekrosis limfoid. Tingkat kematian akibat infeksi
virus ini mencapai 100%. Penularan pes sapi dapat melalui kontak langsung, air
yang terkontaminasi bahkan melalui udara.
1. Newcastle Disease atau NCD yaitu biasa dikenal dengan penyakit sampar ayam atau Tetelo.
Penyakit ini adalah penyakit yang disebabkan oleh virus NCD dari golongan Paramyxovirus.
Virus ini menyerang alat pernafasan, alat reproduksi, jaringan syaraf, dan sebagainya.
2. Rabies yaitu disebabkan oleh virus neurotropik. Rabies menyerang sistem syaraf pusat
hewan dengan berdarah panas. Hewan yang terserang virus ini dapat menjadi lebih ganas
dan menyerang manusia.
3. Papillomatosis atau kutil pada sapi yaitu disebabkan oleh virus BPV atau Bovine Papilloma
Virus. Biasanya menyerang pada hidung, putiing, gland penis, leher, kepala, saluran
pencernaan, dan vesika urinaria.
4. Penyakit Tetelo yaitu disebabkan oleh virus NCDV atau New Castle Disease Virus. Penyakit
ini menyerang hewan unggas khususnya pada ayam.
5. Penyakit kuku dan mulut yaitu virus menyerang hewan yang berkuku seperti sapi, kerbau,
kambing, babi, dan lainnya.
Lalu apa saja macam-macam virus yang menyebabkan penyakit pada manusia?
Dalam artikel kali ini akan membahas jenis-jenis virus yang menyebabkan
penyakit pada manusia beserta penjelasannya. Untuk itu, silahkan kalian simak
baik-baik penjelasan-penjelasan berikut ini.

1. Virus Penyebab Penyakit Polio


Penyakit polio disebabkan oleh virus poliomielitis. Penyakit polio pertama kali
diteliti oleh seorang ilmuwan Jerman bernama Jacob von Heine pada tahun
1840. Penyakit polio sering menyerang anak-anak rentang usia 5 – 10 tahun.
Virus polio memiliki kapsid dengan bentuk ikosohedaral, virion tidak
berselubung, sferis dan berukuran 20 – 30 nm, termasuk virus RNA.

Manusia merupakan satu-satunya inang alami virus polio. Di dalam tubuh,


virus menginfeksi sel saraf pusat dan menggunakannya untuk proses replikasi.
Infeksi dapat menyebabkan paralisis (tidak mampu menggerakkan bagian
tubuh) parsial yang permanen.

Gejala yang ditimbulkan oleh virus polio adalah demam tinggi, mengantuk,
tenggorokan sakit, mual, muntah, sakit kepala, serta tulang belakang dan
tulang leher terasa kaku. Sumber virus berada dalam saluran usus penderita
polio. Jika makanan yang telah terkontaminasi kita makan, kita akan tertular.
Selain itu, dapat juga ditularkan melalui saluran pernafasan. Masa inkubasinya
antara 3 – 35 hari atau 7 – 14 hari.

Penyakit polio dapat dicegah dengan pemberian vaksin polio. Vaksin polio
pertama kali ditemukan oleh Jonas Salk. Vaksin polio ini terdiri atas vaksin salk
dan sabin. Vaksin salkberfungsi untuk mengaktifkan produksi antibodi dalam
serum, menetralkan virus yang virulen saat memasuki aliran darah dan
mencegah serangan ke sistem saraf pusat. Sedangkan vaksin
sabin mengandung virus polio yang telah dilemahkan.
2. Virus Penyebab Penyakit Cacar

AD

AD

AD

Penyakit cacar atu variola disebabkan oleh virus smallpox. Virus cacar
merupakan virus DNA dengan ukuran 250 × 400 nm. Virus cacar berbentuk
seperti bata yang berlapis dua membran. Virus cacar terdiri atas inti yang berisi
DNA pita rangkap yang mengandung protein. Virus cacar tahan terhadap
kekeringan sehingga mempunyai daya tular yang tinggi.

Cacar dapat menyerang tubuh manusia. Virus cacar menginfeksi manusia


melalui saluran pernapasan bagian atas dan menyebar melalui darah.
Akhirnya, virus diam di dalam kulit dan menimbulkan gelembung-gelembung
kecil dan datar. Setelah pecah, akan menimbulkan bopeng pada tubuh dan
wajah. Masa inkubasi virus ini adalah 12 – 16 hari.

Gejala yang ditimbulkan oleh virus ini adalah suhu badan terasa panas dingin,
demam, lesu, menggigil, sakit kepala, dan sakit punggung. Penularan penyakit
cacar dapat melalui kontak langsung dengan sumber infeksi, sekresi hidung,
mulut, dan benda yang telah terkontaminasi oleh virus, seperti handuk,
washlap, selimut, baju, dan seprai.

Untuk mencegah terjalar atau terjangkit penyakit cacar, dapat dilakukan


dengan pemberian vaksin cacar. Vaksinasi aktif ini dapat menginduksi antibodi
dalam serum dan memberi imunitas terhadap penyakit cacar yang sebenarnya.

3. Virus Penyebab Penyakit Cacar Air


Penyakit cacar air atau sering disebut penyakit Herpes zoster disebabkan oleh
virus Varisela zoster atau virus chickenpox. Virus cacar air ini menyerang saraf
sensoris. Pada anak-anak, cacar air merupakan penyakit yang ringan, tetapi
pada orang dewasa, serangan virus ini dapat mengakibatkan kematian. Gejala
yang ditimbulkan oleh serangan virus ini adalah demam dan timbul gelembung
kulit yang datar.

Varisela menginfeksi saluran pernapasan bagian atas, kemudian menyebar


melalui darah dan berhenti di dalam kulit. Masa inkubasinya adalah 14 – 16
hari. Infeksi oleh virus ini hanya terjadi di sepanjang saraf sensoris yang
terinfeksi.

Jika virus ini menginfeksi sumsum tulang belakang, akan menyebabkan


kelumpuhan, tetapi dalam 2 – 4 minggu dapat disembuhkan. Agar tidak
terinfeksi virus ini lagi, kita harus menjaga tubuh agar tetap fit. Virus ini akan
aktif kembali jika daya tahan tubuh kita menurun.

4. Virus Penyebab Penyakit Campak


Penyakit campak atau Morbili disebabkan oleh virus Paramyxovirus, yaitu virus
yang tidak memiliki enzim neurominidase. Penyakit ini biasanya menyerang
anak-anak. Gejala yang tampak antara lain demam tinggi, mengigau, batuk,
mata pedih jika terkena cahaya, dan rasa ngilu di seluruh tubuh.

Di awal masa inkubasi virus berkembangbiak di saluran pernapasan atas. Di


akhir masa inkubasi virus menuju ke darah dan beredar ke seluruh bagian
tubuh terutama kulit. Cara pencegahannya dengan pemberian imunisasi
campak.

5. Virus Penyebab Penyakit Influenza


Penyakit influenza disebabkan oleh virus Orthomyxovirus. Virus influenza
berbentuk bulat. Tanda-tanda orang yang terkena virus influenza adalah
timbulnya ingus, suhu badan meningkat, demam, nyeri otot, dan nafsu makan
menurun. Virus ini menyerang bagian atas saluran pernapasan.

Ada sekitar 190 macam virus penyebab influenza. Karena macamnya yang
banyak, jika seseorang telah sembuh dari serangan virus influenza, ada
kemungkinan terserang lagi oleh virus influenza yang berbeda. Virus ini dapat
dicegah dengan meningkatkan daya tahan tubuh, mengusahakan tubuh tetap
sehat, olahraga yang cukup, dan banyak mengonsumsi buah dan sayur yang
mengandung vitamin C.

6. Virus Penyebab Penyakit Rabies


Penyakit rabies atau penyakit anjing gila disebabkan oleh virus Rhabdovirus.
Virus ini menyerang sistem saraf pusat si penderita. Virus rabies dapat
menginfeksi semua hewan berdarah panas, seperti anjing, serigala, dan kucing.
Penularannya dapat melalui gigitan dari hewan yang telah terinfeksi.

Masa inkubasinya adalah 10 – 14 hari. Virus rabies juga dapat menginfeksi


manusia. Gejala yang ditimbulkan adalah hirdopobia (takut air), sakit kepala,
tertawa tanpa sebab, lesu, demam, gugup, dan lumpuh. Pengobatan penyakit
rabies dapat dilakukan dengan pemberian vaksin rabies. Vaksin rabies pertama
kali ditemukan oleh Louis Pasteur.

7. Virus Penyebab Penyakit Demam Berdarah Ebola


Penyakit ebola disebabkan oleh virus Ebola Haemorragic. virus ebola yang
berbentuk seperti benang panjang yang ujungnya melengkung. Virus ebola
hanya menyerang manusia dan kera. Awalnya virus ebola menyerang sel darah
putih makrofag dan fibroblas. Setelah itu, virus menyebar ke seluruh jaringan
tubuh dan jaringan ikat di bawahnya.
Setelah 7 hari, penderita akan mengalami pendarahan di dalam tubuh dan
menderita kerusakan ginjal dan hati. Keadaan ini menimbulkan demam, sakit
kepala, dan lelah sekali. Selanjutnya, penderita ebola akan mengalami
penggumpalan darah dan pendarahan, baik di dalam maupun di luar tubuh.
Jika sudah terjadi demikian, kemungkinan hidup tidak ada lagi.

8. Virus Penyebab Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)


Penyebab penyakit demam berdarah adalah infeksi virus Tagovirus
(Flavirus) yang merupakan jenis virus Dengue. Virus ini ditularkan oleh gigitan
nyamuk Aedes aegypti. Infeksi virus Dengue menyebabkan turunnya jumlah
trombosit (pembeku darah) dalam tubuh penderita.

Penderita yang telah parah akan mengalami pendarahan pada organ-organ


tubuh yang berakibat pada kematian. Gejala awal yang sering timbul dari
penderita DB adalah demam tinggi, timbul bercak merah, terutama pada
lekukan tubuh, mimisan, dan sakit kepala, kadang-kadang disertai mual dan
muntah.

9. Virus Penyebab Penyakit Gondong


Penyakit gondong atau Parotitis disebabkan oleh virus Paramyxovirus. Virus
gondong merupakan jenis virus RNA yang menyerang otak, kelenjar paratiroid
dan kelenjar pankreas. Penyakit ini ditandai dengan membengkaknya kelenjar
paratiroid pada leher di bawah daun telinga.

Penyakit ini dapat menular dari satu orang ke orang lain melalui kontak
langsung dengan penderita, melalui ludah, urin, dan muntahan. Jika seseorang
telah sembuh dari penyakit gondong mereka akan memiliki kekebalan
terhadap penyakit gondong tersebut.
10. Virus Penyebab Penyakit SARS

AD

SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) atau sindrom pernafasan akut


merupakan jenis penyakit yang disebabkan oleh virus Corona
Paramyxovirus. Virus ini menyerang sistem pernafasan. Gejala yang
ditimbulkan jika terinfeksi virus ini adalah:
1. Gejala awal demam lebih dari 38 0 C tubuh, menggigil.
2. Masa inkubasi 2 sampai 10 hari
3. Lemah, letih dan lesu.
4. Batuk kering dan sesak nafas karena kekurangan oksigen

Cara pencegahan dari infeksi virus SARS adalah sebagai berikut:


1. Hindari berkunjung ke daerah yang terkena wabah.
2. Hindari penderita dengan gejala pneumonia.
3. Hindari menyentuh organ mulut, mata dan hidung.
4. Petugas medis diharap menggunakan masker.

11. Virus Penyebab Penyakit AIDS


Penyakit AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) disebabkan oleh
adanya infeksi virus Human Immunodeficiency Virus (HIV). Virus HIV dapat
merusak sistem kekebalan tubuh. HIV merupakan golongan virus yang jarang
terdapat pada manusia, yaitu retrovirus.
Retrovirus merupakan virus RNA yang dapat membuat DNA melalui proses
transkripsi balik. Oleh karenanya, virus ini melengkapi diri dengan enzim
spesifik reverse transcriptase. HIV menyerang limfosit T4 yang mempunyai
peranan penting dalam mengatur imunitas.

Seseorang yang mengidap HIV jumlah limfosit T akan menurun. Sekali


terinfeksi HIV maka seumur hidup orang tersebut akan membawa virus HIV.
Virus HIV terdapat pada darah, cairan sperma, cairan yang dihasilkan vagina
dan cairan tubuh lainnya dari penderita AIDS.

Gejala-gejala orang yang terinfeksi HIV AIDS adalah:


1. mengeluarkan banyak keringat pada malam hari
2. terus-menerus merasa lelah tanpa sebab yang jelas
3. sakit kepala berkepanjangan
4. batuk kering
5. sering merasa sulit bernapas
6. diare kronis
7. selama beberapa minggu suhu badan di atas 38 °C
8. pembengkakan kelenjar limfe dalam tiga bulan atau lebih.

Penularan AIDS dapat terjadi melalui hal-hal berikut ini:


1. Hubungan seksual baik homoseksual maupun heteroseksual.
2. Transfusi darah dan produk darah lainnya yang berasal dari pengidap
AIDS.
3. Penggunaan jarum yang berulang-ulang untuk penyuntikan, tusuk jarum,
tato.
4. Dari ibu ke bayinya sewaktu persalinan atau lewat ASI (air susu ibu).
Pencegahan agar tidak terkena viru HIV adalah sebagai berikut:

1. Dari segi hubungan seksual

a. hanya berhubungan seksual dengan suami atau istri


b. hindari perilaku seks bebas
c. kelompok dengan resiko tinggi (wanita tunasusila) perlu
melindungi diri dengan alat kontrasepsi.

2. Dari segi sanitasi

a. pemeriksaan darah dengan teliti


b. jarum dan alat tusuk kulit yang lain harus steril dan sekali pakai
c. pecandu obat bius harus menghentikan kebiasaannya
d. mensterilkan alat yang tercemar dengan cara dimusnahkan
e. membakar semua alat yang telah dipakai oleh penderita.

3. Cara melalui ibu

Dengan mengimbau agar ibu yang terinfeksi AIDS untuk tidak hamil.

12. Virus Penyebab Penyakit Flu Burung


Penyakit flu burung disebabkan oleh virus Avian influenza (H5N1). Gejala flu
burung pada manusia mirip dengan gejala flu biasa, hanya kenaikan suhu
tubuh relatif lebih tinggi dibanding flu biasa. Gejala awalnya adalah terjadi
kenaikan suhu tubuh yang tinggi hingga 39°C, tubuh panas, sakit tenggorokan,
keluar lendir bening dari hidung, sesak napas, dan batuk.

Jika tidak ditangani segera, maka akan mengalami penurunan kondisi tubuh
sehingga menyebabkan radang paru-paru (pneumonia) dan kekebalan tubuh
turun drastis. Bila kondisi tubuh sudah demikian, maka akan terjadi kematian
virus Avian influenza (H5N1) merupakan jenis virus influenza tipe A yang
berdiameter 90 – 120 nanometer. Virus ini termasuk dalam
famili Orthomyxoviridae, genus influenza virus. Pada bagian luar virus terdapat
tonjolan-tonjolan menyerupai jarum.

Tonjolan Haemaglutinin (H) membuat virus memiliki kemampuan


mengaglutinasi (menggumpalkan) eritrosit. Tonjolan yang lain mengandung
enzim Nevtamidase (N) yang berhubungan dengan sistem saraf sehingga
membuat virus memiliki kemampuan menyerang sistem saraf.

Cara mencegah meluasnya penularan flu burung ke manusia, yaitu dengan


tindakan pemusnahan (depopulasi) terhadap unggas yang terinfeksi virus flu
burung. Dari segi pengobatan, sementara orang-orang sering menggunakan
“Tamiflu” obat untuk mengobati flu burung. Sebenarnya flu burung ini belum
ada obatnya, dalam arti tidak ada obat yang secara aktif dapat langsung
menghancurkan virusnya. Cara yang paling efektif adalah pencegahan dengan
jalan pemberian vaksin atau imunisasi.

13. Virus Penyebab Penyakit Hepatitis A, B dan C


Penyakit hepatitis disebabkan oleh virus hepatitis. Terdapat tiga jenis virus
hepatitis yaitu virus hepatitis A, B dan C. masing-masing virus menyebabkan
jenis penyakit hepatitis sesuai dengan namanya. Hepatitis disebabkan oleh
serangan virus yang menginfeksi hati.

Biasanya, penyakit yang disebabkan oleh virus dapat ditularkan melalui udara,
jarum suntik, makanan dan minuman, serta transfusi darah. Pencegahan
penyakit ini dapat dilakukan dengan menjaga kesehatan dan kebersihan
makanan di lingkungan hidup kita.
Hepatitis A. Penularannya melalui mulut, makanan, dan minuman. Hepatitis A
merupakan infeksi kronis yang dapat disembuhkan dengan pemberian antibodi
dan vaksin.

Hepatitis B. Penularannya melalui cairan tubuh, transfusi darah, dan bawaan


lahir yang diturunkan oleh ibunya. Penyakit ini ada yang dapat disembuhkan
dengan pemberian antibodi dan vaksin, tetapi ada juga yang berkembang
menjadi sirosis dan kanker hati.

Hepatitis C. Tidak terdapat gejala pada penyakit ini, tetapi setelah beberapa
puluh tahun, baru terditeksi sehingga biasanya kondisi penderita sudah parah.
Belum ada vaksin yang dapat menyembuhkannya. Pemberian interferon hanya
dapat menghambat perkembangbiakan virus.

14. Virus Penyebab Penyakit Herpes


Penyakit herpes disebabkan oleh virus Herpes simplex. Herpes merupakan
penyakit yang ditandai dengan adanya bintik merah nanah dan berkelompok di
kulit, dan disertai oleh demam. Virus herpes menyerang kulit dan selaput
lendir. Ada tipe virus herpes yang hanya menyerang membran mukus di mulut
dan bibir.

Selain itu, ada pula tipe herpes yang hanya menyerang alat genital yang
disebut dengan penyakit herpes genital, virus jenis ini menyebabkan rasa gatal
dan sakit di daerah kelamin sehingga membuat penderita menggaruk bagian
yang terasa gatal tersebut. Bekas garukan berupa lepuhan-lepuhan kecil berair
dan jika digaruk lagi, akan menimbulkan luka terbuka atau infeksi.

15. Virus Penyebab Penyakit Kanker


Virus ada juga yang menyebabkan kanker, misalnya T-cell leukemia penyebab
kanker pada sel darah putih. Selain itu, ada juga virus papilloma yang
menyebabkan penyakit kanker pada genital.

16. Virus Penyebab Penyakit Mata Belek


Virus belek menyerang mata. Virus belek mengakibatkan rasa sakit, mata
merah, bengkak, mengeluarkan air mata, dan mengeluarkan kotoran mata
yang banyak.

17. Virus Penyebab Penyakit Kutil


Penyakit kutil disebabkan oleh virus Human Papilomavirus. Virus ini
menyerang sel-sel kulit dan dapat menyebabkan kanker. Gejalanya adalah
munculnya benjolan kulit.

18. Virus Penyebab Penyakit Tumor Rahim


Penyakit tumor rahim pada wanita disebabkan oleh virus Adeno Virus. Virus ini
juga dapat menyebabkan gangguan pada sistem respirasi. Gejala serangan
virus ini adalah perut sakit seperti menstruasi dan timbul benjolan di dalam
rahim (perut).

Anda mungkin juga menyukai