DOSEN PEMBIMBING :
DISUSUN OLEH :
Kasus I :
Tawuran adalah sebuah aksi anarkis yang dilakukan antar pelajar yang
sepele, seperti cekcok dan saling menghina, atau dendam turun temurun dari alumni
sekolah masing-masing. Menurut kami dijaman yang telah maju ini, pelajar
temurun tidak hanya terpatok pada rasa solidaritas seperti itu karena sebagai bagian
dari orang berpendidikan siswa bisa lebih unggul dalam moral salah satunya tidak
melakukan tindakan anarkis. Pun terjadi kesalahpahaman antar siswa ataupun antar
selain permasalahan antar siswa tetapi juga kurangnya pengawasan dari sekolah
maupun orangtua siswa itu sendiri, menurut kami seharusnya sebagai orangtua
maupun guru bisa lebih memperhatikan anak ataupun muridnya karena seperti yang
kita tau siswa masih dalam tahap pembentukan pola pikir dan membutuhkan
tuntunan lebih dalam pembentukan moral. Jika ditilik lebih lanjut, kesalahan tidak
hanya pada siswa yang melakukan tawuran namun juga kesalahan dari guru dan
orangtua siswa, dari kami menyarankan orangtua dan guru tidak hanya terfokus
pada nilai akademik saja tetapi juga dalam pembentukan moral dan kepribadian
anak
.
Kasus II :
Perang antar suku yang masih banyak terjadi di daerah pedalaman Indonesia
contohnya, perang antar suku di daerah Papua disebabkan perebutan hak tanah.
mereka tidak menemui titik tengah. Menurut kami, seharusnya masing-masing suku
mempunyai solidaritas tinggi, toleransi terhadap antar suku lainnya dan lebih
permasalahan yang dihadapi. Sehingga perang antar suku yang merugikan banyak
pihak dapat dihindari dan dapat menjalin hidup rukun antar suku satu dengan suku
lain agar tidak memecah belah tali silaturahmi yang sudah terjalin. Seperti yang kita
ketahui, banyak dampak negatif akibat dari perang antar suku antara lain;
penerus bangsa.