Anda di halaman 1dari 1

Aktivitas Antioksidan

Hasil dari aktivitas antioksidan dapat dilihat pada grafik dibawah ini.

GAMBAR

Berdasarkan grafik tersebut dapat diketahui bahwa kedua perlakuan berbeda nyata pada
p 0,05 berdasarkan metode pengolahan dan variasi waktu pelayuan daun teh. Aktivitas
antioksidan tertinggi didapat pada sampel daun teh dengan metode pengolahan CTC dan waktu
pelayuan selama 20 jam, sedangkan aktivitas antioksidan terendah terdapat pada sampel daun
teh dengan metode pengolahan ortodox dan waktu pelayuan selama 5 jam. Hal ini dapat terjadi
karena oksidasi enzimatik dapat langsung terjadi setelah proses pemetikan. Selama proses
oksidadi enzimatik katekin, lebih cepat dengan metode pengolahan CTC daripada pengolahan
dengan ortodox karena permukaan yang lebih luas sehingga theaflavin dapat diproduksi.
Luczaj dan Skrydlewska (2005) menyatakan bahwa aktivitas antioksidan senyawa theaflavin
sebanding dengan katekin, malahan theaflavin dapat mengikat radikal superoksida sepuluh kali
lebih cepat daripada pengolahan daun teh dengan metode ortodox.

Anda mungkin juga menyukai