Anda di halaman 1dari 2

BAB I

1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan dan peningkatan pembangunan jembatan merupakan hal yang
paling efektif untuk memajukan hubungan di bidang transportasi darat yang
dilakukan oleh pemerintah. Peranan jembatan dalam bidang perekonomian cukup
penting, terutama dalam memperlancar hubungan antara pusat produksi dengan
daerah pemasaran. Dengan adanya pembangunan jembatan ini diharapkan roda
perekonomian akan berjalan dengan baik dan lancar.
Jembatan rangka baja adalah suatu konstruksi yang dibuat dari baja berbentuk
rangka batang, yang berfungsi untuk menghubungkan antara jalan yang terputus
akibat tempat yang lebih rendah sehingga dapat dilewati dengan aman dan
nyaman.
Rancangan jembatan baja ini meliputi perancangan tiang sandaran, plat lantai,
gelagar memanjang, gelagar melintang, gelagar utama, dan landasan. Jembatan
yang direncanakan termasuk dalam tipe jembatan E, yang mempuyai lebar
jembatan yaitu7 m ditambah 2 x 1 m sebagai trotoar, panjang jembatan adalah 18
x 3,5 = 63 m, tinggi 5 m dengan mutu baja (fy) 300 Mpa dan fu = 504 Mpa. Letak
lantai diatas, bahan lantai adalah beton dan sambungannya adalah las.
Perhitungan pembebanan dihitung berdasarkan pengaruh dari beban mati,
beban hidup, dan beban angin. Bila beban tersebut dijabarkan menjadi gaya-gaya
yang bekerja pada titik buhul, maka akan segera diketahui berapa besarnya beban
yang sanggup dipikul oleh suatu batang.

1.2 Permasalahan
Permasalahan yang timbul adalah bagaimana cara perencanaan konstruksi
jembatan rangka baja yang telah diberikan oleh dosen pembimbing dengan
menggunakan profil yang mampu menahan beban yang bekerja berdasarkan

1
2

peraturan indonesia. Peraturan yang digunakan adalah ketentuan yang berlaku


tentang perencanaan jembatan, dalam hal ini digunakan Metode LRFD (Load and
Resistance Factor Design)dan perencanaan pembebanan digunakan Pedoman
Perencanaan Pembebanan Jembatan Jalan Raya (PPPJJR SKBI-1.3.28.1987).
Analisa beban yang bekerja adalah merupakan bagian pertama dalam
perencanaan rangka baja dari sebuah konstruksi, Apabila sistem dan distribusi
beban telah dianalisa dan memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan dalam
perencanaan, maka konstruksi yang direncanakan ini aman terhadap kegagalan
pada saat melayani beban kerja. Jenis-jenis beban yang bekerja pada konstruksi
jembatan terdiri dari beban primer, beban sekunder, dan beban khusus.

1.3 Manfaat dan Tujuan Rancangan


Tujuan penulisan rancangan ini adalah untuk merencanakan konstruksi
jembatan rangka baja tersebut dengan menggunakan profil yang aman digunakan.
Dan dapat mengambil kesimpulan-kesimpulan dari hasil perencanaan dan
perhitungan konstruksinya. Manfaat dari rancangan jembatan rangka baja ini
adalah agar bisa menerapkan semua ilmu perencanaan yang diperoleh selama
mengikuti perkuliahan rancangan baja II.

1.4 Metode Pengumpulan Data


Berdasarkan gambar rencana jembatan baja yang telah diberikan kepada
penulis pada tanggal 12 Maret 2018. Adapun ketentuan-ketentuan yang diberikan
adalah tipe jembatan E, yang mempuyai lebar jembatan yaitu7 m ditambah 2 x 1
m sebagai trotoar, panjang jembatan adalah 18 x 3,5 = 63 m, tinggi 5 m dengan
mutu baja (fy) 300 Mpa dan fu = 504 Mpa. Letak lantai diatas, bahan lantai adalah
beton dan sambungannya adalah las.

Anda mungkin juga menyukai