Alhamdulillah puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat
rahmat, karunia, serta hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“Prinsip-prinsip Manajemen Perusahaan” dengan tepat waktu. penyelesaiaan makalah ini
bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Tafsir Ayat Ekonomi yang diberikan oleh
dosen pembimbing. Sholawat serta salam kami hadiahkan kepada Nabi Muhammad SAW
yang telah membimbing umat manusia menuju jalan yang telah dirahmati oleh Allah
SWT yakni agama Islam dengan mukzizat terbesarnya yaitu al-Qur’an.
Pada makalah ini kami membahas lebih dalam lagi tentang Prinsip-prinsip
Manajemen Perusahaan yang lebih memfokuskan isi makalah kepada berbagai sumber
buku yang kami cantumkan dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan
mudah dimengerti.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Untuk itu, kami menerima segala kritik, saran, dan usulan demi perbaikan
penulisan di masa yang akan datang. Mengingat tidak ada yang sempurna tanpa saran yang
membangun, kami selaku pemakalah juga berterima kasih kepada orang-orang yang telah
ikut serta mendukung agar terselesaikannya makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pemakalah dan bagi pembaca makalah ini.
Pemakalah
1
Daftar Isi
BAB I Pendahuluan
BAB II Isi
A. Pengertian Manajemen................................................................................................. 5
B. Prinsip-prinsip Manajemen .......................................................................................... 5
C. Perencanaan ................................................................................................................ 7
D. Pengawasan ................................................................................................................. 9
E. Jenis-jenis Pengawasan ................................................................................................ 10
F. Pengorganisasian ......................................................................................................... 11
G. Manajemen Sumber Daya Insani ................................................................................. 13
A. Kesimpulan .................................................................................................................. 18
B. Saran ........................................................................................................................... 18
2
BAB I
Pendahuluan
3
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu manajemen dan apa saja prinsip manajemen Islami yang dijelaskan dalam
Al-Qur’an?
2. Apa pengertian dari perencanaan?
3. Apa itu pengawasan?
4. Apa itu pengorganisasian?
5. Apa itu manajemen sumber daya insani dan bagaimana penerapannya?
C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh
dosen pembimbing dengan mata kuliah “Tafsir Ayat Ekonomi”, selain itu untuk
menambah pengetahuan tentang Prinsip-prinsip Manajemen Perusahaan yang dapat
diterapkan dalam kehidupan, terutama bagi seseorang yang berkeingan menjadi seorang
manajer yang berprinsipkan pada syari’ah.
4
BAB II
Isi
A. Pengertian Manajemen
Secara bahasa atau etimologi manajemen disadur dari bahasa Perancis Kuno
yaitu ménagement yang artinya adalah seni melaksanakan serta mengatur. Dari asal usul
katanya saja sudah dapat kita terka bahwa sebenarnya manajemen adalah sebuah seni.
adalah sebuah proses yang dilakukan untuk mencapai sebuah tujuan suatu organisasi
dengan cara bekerja dalam team. Dalam sebuah penerapannya manajemen memiliki
subyek dan obyek. Subyek adalah orang yang mengatur sedangkan obyek adalah yang
diatur.
B. Prinsip Prinsip Manajemen
1. Prinsip Ilmu Pengetahuan Menggantikan Prinsip Lama
Dalam hal ini taylor mengamati bahwa banyak kali para karyawan tidak punya
prosedur yang harus di ikuti dalam melaksanakan tugas. Pada umumnya kryawan di
pekerjakan dan ia sendirilah yang melaksanakan pekerjaan itu dengan caranya mencobaa
coba trial and errol, dalam hal ini taylor mengadakan analisa untuk setiap pekerjaan yang
telah selesai kemudia ia mengatakan pentingnya perusahaan membuat standar yang akan
mengizinkan karyawan melaksanakan pekerjaan itu lebih efisien
2. Prinsip Lain Yang Melibatkan Hubungan Di antara Para Karyawan Dan Pimpinan
Perusahaan
Hubungan ini perlu di buat seirama hendaklah ada usaha untuk mengharmoniskan
hubungan ini dalam banyak kasus terdapat hubungan buruk di antara kelompok karyawan
dan pimpinan perusahaan. Hubungan yang buruk ini merupakan penghalang untuk
mencapai tingkat produksi yang lebih tinggi, jika manajemen dan karyawan berfungsi
dalam satu lingkungan kerja yang koperatif dan bukan kompetitif maka produksi akan
meningkat, biaya kerja akan menurun, dan hubungan yang lebih baik akan tercipta di
antara karyawan dan pimpinan perusahaan
3. Konsep Kerja Sama
Konsep kerja sama ini perlu untuk membagi tugas sesuai kegiatan masing- masing.
Manajemen pun harus menyusun perencanaan, dan pelaksanaanya adalah karyawan, kerja
5
sama yang baik di antara karyawan dan pimpinan mereka akan melancarkan usaha-usaha
yang di buat untuk mencapai tujuan.
4. Setiap Karyawan Dapat Menghasilkan Produk Semaksimal Mungkin
Sebagaimana yang telah dia amati dalam industri bahwa dalam beberapa kasus
banyak karyawan yang punya keterbatasan mencapai produksi sesuai bobot yang dapat
dicapai setiap hari, jika karyawaan mengikuti instruksi ini, maka mereka pun akan
sanggup memproduksi lebih banyak dengan tenaga kerja yang lebih kecil kemudian
dengan meningkatnya produksi maka perusahaan akan beruntung , gaji karyawan pun
dapat di tingkatkan.
5. Karyawan Harus Di Perkembang Supaya Memanfaatkan Potensi Mereka Secara
Optimal
Untuk mencapai tujuan ini mereka harus di latih, diajar dengan metode yang terbaik
cara melaksanakan tugas. Ini merupakan indikasi bahwa manajemen perlu mengadakan
seleksi karyawan dan menyelenggarakan latihan buat mereka.1
Berikut penjelasan prinsip-prinsip manajemen dalam Surah Ali-Imran : 60
1
Emil H. Tambunan, MA. Kunci Menuju Sukses dalam Manajemen dan Kepemimpinan. (cet. VIII ; Bandung : Indonesia Publising
House. 1991). h.21
6
C. Perencanaan
“Perencanaan adalah suatu proses menentukan apa yang ingin dicapai di masa yang akan
datang serta menetapkan tahapan-tahapan yang dibutuhkan untuk mencapainya. Sebagian
kalangan berpendapat bahwa perencanaan adalah suatu aktivitas yang dibatasi oleh
lingkup waktu tertentu, sehingga perencanaan, lebih jauh diartikan sebagai kegiatan
terkoordinasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu dalam waktu tertentu. Artinya
perencanaan adalah suatu proses menentukan apa yang ingin dicapai di masa yang akan
dating serta menetapkan tahapan-tahapan yang dibutuhkan untuk mencapainya. Dengan
demikian, proses perencanaan dilakukan dengan menguji berbagai arah pencapaian serta
mengkaji berbagai ketidakpastian yang ada, mengukur kemampuan (kapasitas) kita untuk
mencapainya kemudian memilih arah-arah terbaik serta memilih langkah-langkah untuk
mencapainya.”
Usaha sistematis formal untuk menggariskan wujud utama dari perusahaan , sasaran
sasaran, kebijakan kebijakan dan strategi untuk mencapai sasaran-sasaran dan wujud
utama perusahaan yang bersangkutan.
7
2. Memahami Keadaan Saat ini.
Segala kemudahan dan kemungkinan hambatan dalam usaha mencapai tujuan perlu
sedini mungkin diidentifikasi, agar persiapan dapat dilakukan. Disatu pihak perusahaan
dapat meraih kemudahan dan manfaat optimal dengan kesempatan yang tersedia.
Kendaraan apa yang hendak digunakan jika kita ingin berpergian ke suatu tempat?
8
Penjelasan tentang perencanaan dalam Q.S Al-Hasyr : 18
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri
memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah
kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Allah Subhaanahu Wa Ta'aala memerintahkan hamba-hamba-Nya yang mukmin
untuk melakukan kehendak dari keimanan dan konsekwensinya yaitu tetap bertakwa
kepada Allah Subhaanahu wa Ta'aala baik dalam keadaan rahasia maupun terang-
terangan dan dalam setiap keadaan serta memperhatikan perintah Allah baik syariat-Nya
maupun batasan-Nya serta memperhatikan apa yang dapat memberi mereka manfaat dan
membuat mereka celaka serta memperhatikan hasil dari amal yang baik dan amal yang
buruk pada hari Kiamat. Karena ketika mereka menjadikan akhirat di hadapan matanya
dan di depan hatinya, maka mereka akan bersungguh-sungguh memperbanyak amal yang
dapat membuat mereka berbahagia di sana, menyingkirkan penghalang yang dapat
memberhentikan mereka dari melakukan perjalanan atau menghalangi mereka atau
bahkan memalingkan mereka darnya. Demikian juga, ketika mereka mengetahui bahwa
Allah Subhaanahu wa Ta'aala Mahateliti terhadap apa yang mereka kerjakan, dimana
amal mereka tidak ada yang tersembunyi bagi-Nya dan tidak akan sia-sia serta
diremehkan-Nya, maka yang demikian dapat membuat mereka semakin semangat
beramal saleh.
D. Pengawasan
Istilah mengenai pengertian pengawasan menurut bahasa Indonesia berasal dari kata
“awas” dimana berarti pengawasan adalah aktivitas mengawasi atau mengamati sesuatu
dengan teliti. Aktivitas lanjutan dari pengawasan adalah melaporkan hasil pengawasan
tersebut.
9
Pengawasan dalam manajemen suatu organisasi/perusahaan memiliki peranan penting
baik pengawasan internal maupun eksternal. Melalui aktivitas pengawasan diharapkan dapat
segera diketahui apabila terjadi penyimpangan dalamkeberjalanan manajemen organisasi
yang tidak sesuai dengan perencanaan yang telah ditentukan.
Adapun tujuan pengawasan, diantaranya :
Pengawasan dibagi menjadi dua yaitu pengawasan internal dan eksternal. Pengertian
pengawasan internal yaitu kegiatan pengawasan yang dijalankan oleh badan pengawasan
yang ada di dalam organisasi yang bersangkutan. Kemudian pengawasan ekternal ialah
pengawasan yang dilaksanakan oleh unit pengawasan yang berada di lingkukan luar
organisasi yang diawasi.
Berdasarkan dua tipe tersebut terdapat jenis jenis pengawasan yang perlu diketahui
sebagai berikut :
10
dana telah ditetapkan saat perencanaan kemudian telah dilaksanakan kegiatan hingga
laporan pertanggungjawabannya.
ت الْ َج ِح ي مُ لِ ل ْ غ َا ِو ي َن
ِ ََو ب ُِر ز
91. “dan diperlihatkan dengan jelas neraka Jahim kepada orang-orang yang sesat"
َو ق ِ ي َل ل َ ُه ْم أ َيْ َن َم ا كُ نْ ت ُ ْم ت َعْ ب ُ د ُو َن
92. dan dikatakan kepada mereka: "Dimanakah berhala-berhala yang dahulu kamu
selalu menyembah(nya)”
F. Pengorganisasian
Menurut Prof. Dr. Sondang P. Siagian: Organisasi adalah suatu bentuk persekutuan
antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka
pencapain tujuan yang telah ditentukan dan dalam ikatan itu terdapat seorang atau
sekelompok orang yang disebut bawahan.2
2
Dr.J.Riberu. Dasar-dasar Kepemimpinan. (cet.IV ; Jakarta : CV. Pedoman Ilmu Jaya. 1992). h.68
11
dibedakan menjadi administator, manajer,dan pekerja (workers) secara bersama-
sama merupakan kekuatan manusiawi (man power) organisasi.
3. Tujuan, merupakan arah atau sasaran yang dicapain. Tujuan menggambarkan
tntang apa yang dicapai atauyang diharapkan. Tujuan merupakan titik akhir
tentang apa yang harus dikerjakan. Tujuan juga menggambarkan tetang apa yang
harus dicapai melalui prosedur, program, pola (network), kebijaksanaan (policy).
Strategi, anggaran (hudgeting), dan peraturan-peraturan (regulation) yang telah
ditetapkan.
4. Peralatan (equipment) merupakan unsur yang keempat yaitu peralatan atau
equipment yang terdiri dari semua sarana, berupa materai, mesin-mesin, uang, dan
modal lainnya (tanah,gedung/bangunan’/kantor).
5. Lingkunagan (environment) faktor lingkungan misalnya keadaan sosial, budaya,
ekonomi, dan teknologi.
1. Merinci seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi
2. Membagi beban kerja kedalam kegiatan-kegiatan yang secara logis danmemadaidapat
dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang.
3. Mengkombinasi pekerjaan anggota prusahaan dengan secara logis dan efisien.
4. Penetapan mekanisme untuk mengkoordinasi pekerjaan anggota organisasi dalam satu
kesatuan yang harmonis.
5. Memantau efektivitas organisasi dalam mengambil lamgkah-langkah penyesuaian
untuk mempertahankan atau meningkatkan efektivitas.3
Tujuan pengorganisan yaitu dalam pembagian tugas dapat dilaksanakan dengan penuh
tanggung jawab.
3
http://catatanfhiera.blogspot.com, dikutip pada tanggal 02 Maret 2015, pukul 16.15.05 Wib
12
Dengan pembagaian tugas diharapkan setiap organisasi dapat meningkatkan
keterampilannya secara khusus (spesialisasi) dalam menangani tugas-tugas yang
dibebankan. Apabila pengorganisasian itu dilakukan secara serampangan, tidak sesuai
dengan bidang keahlian seseorang, maka tidak mustahil dapat menimbulkan kegagalan
dalam penyelesaian pekerjaan itu.
َ ض ف ِ ي َخ لِ ي ف َة ً َج ع َ لْ ن َا
ُ َ ك إ ِ ن َّ ا د
او و د ُ ي َ ا ِ اس ب َيْ َن ف َ ا ْح كُ ْم ْاْل َ ْر َ َْو َل ب ِ ال
ِ َّ ح قِ ال ن
ٌ ض ل ُّو َن عَ ْن سَ ب ِ ي ِل َّللاَّ ِ ل َهُ ْم عَ ذ َا
ِب شَ ِد ي د ٌ ب ِ َم ا ن َ سُ وا ي َ ْو مَ الْ ِح سَ ا ب ِ َ ك عَ ْن سَ ب ِ ي ِل َّللاَّ ِ ۖ إ ِ َّن ال َّ ِذ ي َن يَ َّ ُض ل
ِ ف َي
“Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, maka
berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa
nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat
darin jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan.”
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses yang terdiri atas perencanaan,
pengorganisasian, pemimpin dan pengendalian kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan
analisis pekerjaan, evaluasi pekerjaan, pengadaan, pengembangan, kompensasi, promosi,
dan pemutusan hubungan kerja guna mencapai tujuan yang ditetapkan (Panggabean,
2007:15).
Manajemen sumber daya manusia adalah potensi yang merupakan aset dan berfungsi
sebagai modal (non material/non finansial) di dalam organisasi bisnis, yang dapat
diwujudkan menjadi potensi nyata (real) secara fisik dan non fisik dalam mewujudkan
eksistensi organisasi (Sulistiyani dan Rosidah, 2009:11).
Manajemen sumber daya manusia merupakan kegiatan yang mengatur tentang cara
pengadaan tenaga kerja, melakukan pengembangan, memberikan kompensasi,
pemeliharaan, dan pemisahan tenaga kerja melalui proses-proses manajemen dalam
rangka mencapai tujuan organisasi (Yuli, 2005:15)
Manajemen sumber daya manusia terdiri atas serangkaian keputusan yang terintegrasi
tentang hubungan ketenagakerjaan yang memengaruhi efektivitas karyawan dan
13
organisasi. Manajemen sumber daya manusia merupakan aktivitas-aktivitas yang
dilaksanakan agar sumber daya manusia di dalam organisasi dapat digunakan secara
efektif guna mencapai berbagai tujuan.
a. Menetapkan jumlah, kualitas, dan penempatan tenaga kerja yang efektif sesuai dengan
kebutuhan perusahaan berdasarkan job description (pembagian tugas dan tanggung
jawab), job specification (spesifikasi pekerjaan), job reqruitment (syarat pekerjaan),
dan job evaluation (evaluasi pekerjaan).
b. Menetapkan penarikan, seleksi, dan penempatan karyawan berdasarkan asa the ringht
man in the right place and the right man in the right job (menempatkan karyawan
pada tempat dan kedudukan yang tepat).
c. Menetapkan program kesejahteraan, pengembangan, promosi, dan pemberhentian.
d. Meramalkan penawaran dan permintaan sumber daya manusia pada masa yang akan
datang.
e. Memperkirakan keadaan perekonomian pada umumnya dan perkembangan
perusahaan pada khususnya.
f. Memonitor dengan cermat undang-undang perburuhan dan kebijaksanaan pemberian
balas jasa perusahaan-perusahaan sejenis.
g. Memonitor kemajuan teknik dan perkembangan serikat buruh.
h. Melaksanakan pendidikan, latihan dan penilaian produktivitas karyawan.
i. Mengatur mutasi karyawan baik vertikal maupun horizontal.
j. Mengatur pensiun, pemberhentian, dan pesangonnya.
a. Staffing/Employment
14
Fungsi ini terdiri dari tiga aktivitas penting, yaitu perencanaan, penarikan, dan seleksi
sumber daya manusia. Sebenarnya para manajer bertanggung jawab untuk mengantisipasi
kebutuhan sumber daya manusia. Dengan semakin berkembangnya perusahaan, para
manajer menjadi lebih tergantung pada departemen sumber daya manusia untuk
mengumpulkan informasi mengenai komposisi dan keterampilan tenaga kerja saat ini.
b. Performance Evaluation
Departemen sumber daya manusia dan para manajer. Para manajer menanggung
tanggung jawab utama untuk mengevaluasi bawahannya dan departemen sumber daya
manusia bertanggung jawab untuk mengembangkan bentuk penilaian kinerja yang efektif
dan memastikan bahwa penilaian kinerja tersebut dilakukan oleh seluruh bagian
perusahaan.
c. Compensation
Departemen sumber daya manusia bertanggung jawab untuk membantu para manajer
menjadi pelatih dan penasehat yang baik bagi bawahannya, menciptakan program
pelatihan dan pengembangan yang efektif baik bagi karyawan baru (orientasi) maupun
yang sudah ada (pengembangan keterampilan), terlibat dalam program pelatihan dan
pengembangan tersebut, memperkirakan kebutuhan perusahaan akan program pelatihan
dan pengembangan, serta mengevaluasi efektifitas progam pelatihan dan pengembangan.
Tanggung jawab departemen sumber daya manusia dalam hal ini juga menyangkut
masalah pemutusan hubungan kerja Tanggung jawab ini membantu restrukturisasi
perusahaan dan memberikan solusi terhadap konflik yang terjadi dalam perusahaan.
15
e. Employe Relations
Dalam perusahaan yang memiliki serikat pekerja, departemen sumber daya manusia
berperan aktif dalam melakukan negosiasi dan mengurus masalah persetujuan dengan
pihak serikat pekerja. Membantu perusahaan menghadapi serikat pekerja merupakan
tanggung jawab departemen sumber daya manusia. Setelah persetujuan disepakati,
departemen sumber daya manusia membantu para manajer tentang bagaimana mengurus
persetujuan tersebut dan menghindari keluhan yang lebih banyak.
Tanggung jawab utama departemen sumber daya manusia adalah untuk menghindari
praktek-praktek yang tidak sehat (misalnya: mogok kerja, demonstrasi). Dalam
perusahaan yang tidak memiliki serikat kerja, departemen sumber daya manusia
dibutuhkan untuk terlibat dalam hubungan karyawan. Secara umum, para karyawan tidak
bergabung dengan serikat kerja jika gaji mereka cukup memadai dan mereka percaya
bahwa pihak perusahaan bertanggung jawab terhadap kebutuhan mereka.
g. Personnel Research
16
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
18
DAFTAR PUSTAKA
19