Booklet Pembuatan BIOGAS Dari Kotoran Ternak
Booklet Pembuatan BIOGAS Dari Kotoran Ternak
an
Dari Kotoran Ternak
Pembuat
an
BIOGAS
Dari Kotor an Ternak
BUKLET PELATIHAN
Pendapat, angka dan perhitungan yang terkandung dalam Buku Kecil ini adalah tanggung
jawab penyusun dan tidak harus mencerminkan pandangan dari Pemerintah Indonesia,
Pemerintah Denmark, maupun Bank Dunia.
Dipublikasi oleh:
Operation Wallacea Trust
Jl. Akasia III, Blok P VI No. 4-5
Tel. (0251) 8343184
Bogor - Jawa Barat
E-mail: edi_owt@yahoo.co.id
www. owt.or.id
• Silakan mengutip isi buku ini untuk kepentingan studi dan/atau kegiatan
pelatihan dan penyuluhan dengan menyebutkan sumbernya.’
ii |
Prakata
Ramuan buku kecil ini, membuat biogas dari kotoran ternak ditujukan untuk
menuntun para petani dalam membuat tampungan kotoran ternak (digester).
Kenapa kotoran ternak? Karena potensi kotoran ternak di perdesaan banyak,
dimata peternak kotoran menjadi sahabat sehari-hari namun sedikit
dimanfaatkan, potensinya ada dimana-mana dari desa sampai kota.
Kotoran ternak atau bahan organik alami inilah yang bisa dijadikan bahan
bakar biogas dengan memanfaatkan gas methan yang ditampung dalam
tangki penampung kotoran. Pembuatan Digeter sederhana dan murah
membutuhkan ketekunan, kemahiran dan pemahaman dalam merakit
digesternya. Selain minimnya fasilitas, juga karena kunci utama dalam
pembuatan bahan bakar ini adalah harus memahami pembuatan digester
penampung dan menjaganya biar tahan lama.
Uraian langkah demi langkah pembuatan reaktor tipe fixed dume dari bahan
fiber (toren air) dikemas dalam bentuk ilustrasi atau foto yang memberi
penjelasan mulai dari perencanaan, pembuatan, pemakaian dan pemeliharaan.
Ilustrasi dikemas secara apik sehingga memudahkan pembaca mempelajari
pembuatan biogas. Terima kasih kami sampaikan kepada semuanya yang telah
membantu dalam penyusunan dan penerbitan buklet ini. Saran dan kritik yang
membangun sangat kami harapkan. Selamat Mencoba.
Penyunting
Daftar Isi....................................................................... v
Daftar Gambar.............................................................. vii
1. Menelisik Bahan Bakar Biogas.................................... 1
1.1 Apa itu Biogas?........................................................................................ 1
1.2 Manfaat Biogas........................................................................................ 3
1.3 Sasaran...................................................................................................... 3
1.4 Persyaratan Kondisi Pembentuk Biogas ........................................... 3
1.5 Bahan dan Alat........................................................................................ 4
2. Mendesain Penampung Biogas.................................... 7
2.1 Pilihlah Digester Biogas........................................................................ 7
2.1.1 Prinsip Digester.......................................................................... 7
2.1.2 Bahan Baku Digester................................................................. 7
2.1.3 Tipe Reaktor/Digester.............................................................. 8
2.2 Dimanakah Lokasi Biogas Ditempatkan?........................................ 10
2.3 Memilih Standar Alat dan Bahan ...................................................... 11
2.4 Tampilan dan Denah Konstruksi Sederhana................................... 13
3. Merakit Instalasi Biogas........................................... 17
3.1 Komponen Konstruksi Intalasi ......................................................... 17
3.2 Teknis Membuat Digister .................................................................. 18
3.2.1 Penggalian Lubang..................................................................... 18
3.2.2 Membuat Digister ................................................................... 20
3.3 Pembuatan Inlet (bak mixer)............................................................. 22
3.4 Pemasangan pipa atau slang............................................................... 23
3.5 Pemasangan penampung gas.............................................................. 24
3.6 Pemasangan dan Modifikasi Kompor .............................................. 25
3.7 Pemasangan Lampu Petromak Gantung ......................................... 26
3.8 Pengecekan Instalasi............................................................................ 27
vi | Daftar Isi
Daftar Gambar
1 Elpiji 0,46 kg
1 Kotoran Sapi 1 40
2 Kotoran Kerbau 1 30
3 Kotoran Babi 1 60
4 Kotoran ayam 1 70
Sumber: Dit. Bina Program Dirjen Peternakan,1990
1.3 Sasaran
1. Penerapan teknologi tepat guna ramah lingkungan kepada
masyarakat berupa energi.
2. Tersedianya energi untuk rumah tangga secara mandiri.
3. Mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap energi
konvensional (minyak tanah dan LPG).
4. Mengurangi pengeluaran ekonomi masyarakat desa pada umumnya.
5. Mengurangi ketergantungan penggunaan sumberdaya alam (kayu).
1. Bak Mixer; semen (4 sak), batubata (200 biji), pasir, kawat ram/filter-
1cm, pralon 4 inch, pipa L (knee) 4 inch.
2. Digester; torn air (1 buah) bahan fiber 1.200 lt, 2.200 lt, 3.000 lt. Alat
pembuat lubang Inlet berupa bor.
3. Outlet dan Penampung Gas; kran, pipa PVC ¾, lem expoxy, peneduh untuk
penampung gas bio, terpal 9x6 m, paku, plastik PE (Plastik Polietilen).
4. Outlet Kotoran Ternak (slurry); shock kran 3/4, klem pralon, pipa
pralon PVC wavin ¾ 4m, plastik penampung gas, pipa (T), pipa (L),
shock ¾ dan tali nylon.
5. Botol Penjebak Uap air; botol bekas aqua/mizone 1,5 lt.
6. Kompor; kompor gas.
2. Alat pencampur
Terbuat dari besi yang dilapisi seng, tahan karat dan awet disimpan
pada mixer/campuran kotoran dan air. Untuk reaktor biogas ukuran
rumah tangga, dipasang alat pencampur secara vertikal.
3. 3.Pipa atau slang
Pipa/slang yang digunakan untuk menyalurkan gas dari penampung
gas ke alat pengguna gas harus anti pecah dan bermutu tinggi misal:
pipa PVC. Minimal diameter 1/2 inci. Namun apabila konstruksinya
memiliki panjang >60 m, pipa yang dipakai berdiameter 3/4 inci.
Perkakas pipa lainya: socket, knee (L), T pralon dan drat.
4. Lem
Berguna untuk merekatkan sambungan pipa untuk saluran biogas. Lem
yang dipakai harus bisa menahan kebocoran. Lem untuk sambungan
inlet dan outlet digester digunakan jenis Epoxy/lem kapal.
6. Pasir
Pasir harus bersih tanpa campuran lainnya. Apabila pasir tercampur
sekitar 3 - 5% dengan bahan lain, maka pasir tersebut harus dicuci
karena pasir seperti ini terlalu banyak mengandung lumpur. Pasir kasar
dan berbutir kecil adalah pilihan terbaik untuk bangunan beton, dan
sebaliknya, pasir halus hanya digunakan dalam proses memplester.
7. Kerikil
8. Keran Gas
Keran harus diberikan pelumas di semua bagian secara teratur. Keran
gas tidak boleh terlalu ketat atau terlau longgar dan tahan karat.
Gambar 11. Tipe fixed dum (tetap) berbahan fiber dan bangunan
Keterangan:
A : Kandang ternak I : Pipa saluran ke kompor
B : Saluran kotoran dari kandang ke bak kotoran J : Kompor biogas
C : Bak mixer dan alat pengaduk kotoran K : Pemanen (lampu petromak)
D : Digester (tabung pencerna)
L : Saluran pipa ke lokasi olahan kompos
E : Outlet (lumpur kotoran)
M : Lokasi pengolahan kompos
F : Pipa Saluran Gas (inlet gas)
G : Water trap (penangkap uap air ) N : Lubang tampungan lumpur biogas
H : Penampung gas (gas holder) O : Tabung Bokhasi (OLAHAN)
Gambar 14. Pembuatan lubang reaktor torn air 2.200 liter garis tengah lubang (180 cm)
Spesifikasi Teknis:
1. Torn air ditanam secara vertikal (berdiri).
2. Volume isi penuh air sekitar 2.200 liter atau 2,2 m3, tinggi torn air
sekitar 1.700 cm dengan diameter 1.400 mm.
3. Pembuatan lubang dilakukan pada sisi digester sesuai ukuran
pralon inlet dan outlet yaitu 4 inchi.
5. Gunakan lem Epoxy untuk penyambungan pipa 1/2 inci dan 4 inci
(lakukan secara merata supaya tidak ada ada lubang).
Spesifikasi Teknis:
1. Bentuk bak pencampur lebih disarankan berupa lingkaran daripada
bentuk kotak.
2. Lingkaran dibuat dengan berdiameter 40 cm dengan tuas alat
pengocek kotoran.
3. Memakai saringan pada lubang inlet, berupa kasa/screen terbuat
dari kawat ayam dengan mesh +/- 1 cm.
4. Bak mixer dibuat dari campuran semen dan batu bata. Tinggi
dinding saluran masuk harus mencapai 60 cm.
5. Tinggi keseluruhan termasuk dasar saluran adalah 90 - 100 cm.
Setelah dinding bundar/kotak telah dibangun, biarkan hingga
adukan kering sempurna.
9. Botol penjebak air ini juga untuk memudahkan uap air turun dan
masuk ke dalam botol.
10. Apabila biogas mengandung uap air yang berlebih berakibat tingkat
panas api akan menurun dan api terlihat berwarna kemerah-merahan.
11. Botol penjebak juga berfungsi sebagai pengatur tinggi muka air.
5. Apabila kompor gas tersebut macet atau tidak keluar apinya maka
kompor tersebut perlu dilakukan modifikasi:
a. bukalah spuyer lubang gas dari kompor.
b. Bersihkan spuyer dan perbesar lubangnya. Ini dilakukan untuk
memudahkan gas masuk tanpa hambatan dan nyala api juga lebih besar.
a b c
Gambar 24. Petunjuk (kanan ke kiri), (a) Tempat lubang jarum spuyer, (b)
Jarum spuyer kompor dibuka pakai tang lalu dimodifikasi, (c)
pemasangan selang kompor ke pipa biogas.
4.1.1 Penyaringan
Penyaringan dilakukan agar bahan baku tidak mengandung serat yang terlalu
kasar. Serat kasar ini berupa sampah atau kotoran kandang selain kotoran
ternak, seperti batang, akar, dan daun keras, sisa batang rumput dan kotoran
lainnya yang sebagian besar adalah sisa sisa pakan ternak yang terlalu kasar.
32 | Pemakaian Biogas
Gambar 29. Proses Pembuatan Pupuk Cair
34 | Pemakaian Biogas
2. Harga terjangkau (sekitar Rp 2.500.000,- sudah termasuk
pemasangan dan satu unit kompor biogas).
3. Awet, karena menggunakan material plastik dan fiber khusus
sehingga tahan 6 tahun, mudah dalam perawatan dan penggunaan.
4. Produksi gas setara dengan 2,5 liter minyak tanah/hari, lebih dari
cukup untuk memasak 4 - 5 jam perharinya.
5. Menghasilkan kompos (pupuk organik) yang sangat bagus
kualitasnya dan bisa langsung digunakan atau bisa juga diproses
lebih dulu dengan EM 4 untuk pupuk pertaniaan yang tidak berbau.
36 | Pemakaian Biogas
Pemeliharaan InstalasiBiogas 5
5.1 Pengisian bahan baku awal
1. Usahakan digester di isi setiap hari, hentikan pengisian sampai gas
(metan) dihasilkan.
2. Segera setelah gas dihasilkan, peternak harus mulai memasukkan
kotoran segar ke dalam reaktor secara rutin setiap hari.
3. Banyaknya kotoran yang dimasukkan ditentukan oleh ukuran digester dan
waktu yang dibutuhkan selama proses menghasilkan gas (50 - 55 hari).
http://kamase.org/2008/11/03/cara-mudah-membuat-digester-biogas/.
Musanif, J., dkk. Program Bio Energi Pedesaan-Biogas Skala Rumah Tangga.
Jakarta. Direktorat Pengolahan Hasil Pertanian, Ditjen Pengolahan dan
Pemasaran Hasil Pertanian, Departemen Pertanian. 2006
Teguh Wikan Widodo dan Ahmad Asar, Cara Cepat Membuat Biogasi, Balai Besar
Pengembangan Mekanisasi Pertanian Serpong, Badan Litbang Pertanian,
Departemen Pertanian Tromol Pos 2 Serpong, Tangerang 15310, BANTEN.