Anda di halaman 1dari 10

Pengertian ide dan peluang kewirausahaan

1) Pengertian ide kewirausahaan

Ide menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah rancangan yang tersusun dalam pikiran berupa
gagasan untuk meraih tujuan (Anonim, 2012). Sedangkan kewirausahaan menurut Drucker
adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Menurut salah satu ahli
yakni Thomas W Zimmener kewirausahaan merupakan penerapan kreativitas dan inovasi
memecahkan masalah dan upaya untuk memanfaatkan peluang yang dihadapi setiap hari.
Sehingga dapat disimpulkan arti ide dalam konteks kewirausahaan adalah gagasan kreativitas
dalam menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda sebagai sumber keunggulan untuk dijadikan
peluang.

2) Pengertian peluang kewirausahaan

Peluang menurut kamus besar bahasa Indonesia kesempatan (ruang gerak) baik dalam bentuk
konkret maupun dalam bentuk abstrak (Taufan, 1998: 34). Sehingga peluang kewirausahaan
dapat diartikan kesempatan pasti yang bisa didapatkan seseorang atau lebih dengan
mengandalkan potensi diri yang ada serta memanfaatkan berbagai kesempatan atau peluang yang
dengan segera diambil.

Peluang kewirausahaan dalam pengertian lebih mendalam dapat dibagi menjadi dua yakni
peluang internal dan peluang eksternal. Peluang internal merupakan peluang yang memang
sudah ada dalam diri wirausaha sehingga menjadi dasar untuk membaca keadaan sesuai dengan
potensi yang dimiliki. Sedangkan peluang eksternal merupakan peluang yang lahir dari proses
pembacaan kondisi atau respon
seorang wirausaha atas situasi yang menurutnya berpotensi untuk menjadi peluang (kesempatan
pasti).
Keterkaitan ide dan peluang kewirausahaan
Seorang wirausaha dapat menambah nilai suatu barang dan jasa melalui inovasi. Keberhasilan
wirausaha dicapai apabila wirausaha menggunakan produk, proses dan jasa-jasa inovasi sebagai
alat untuk menggali perubahan. Oleh sebab itu, inovasi merupakan instrument penting untuk
memberdayakan sumber-sumber agar menghasilkan sesuatu yang baru dan menciptakan nilai
tersendiri. Ketangguhan kewirausahaan sebagai penggerak perekonomian terletak pada kreasi
baru untuk menciptakan nilai secara terus-menerus. Wirausaha dapat menciptakan nilai dengan
cara mengubah semua tantangan menjadi peluang melalui ide-idenya dan akhirnya ia menjadi
pengendali usaha (business driven) (Suryana, 2003).

Menganalisis Peluang Usaha


Mencari Peluang Usaha
Peluang usaha adalah suatu ide investasi atau usulan bisnis yang menarik serta memberi
kemungkinan untuk memberikan hasil bagi seseorang yang berani mengambil resiko.
Untuk menjadi peluang usaha yang bagus maka harus memenuhi kriteria diantaranya adanya :
1. permintaan nyata terhadap barang atau jasa
2. tingkat pengembalian nilai
3. kompetitif
4. pencapaian tujuan
5. ketersediaan sumber daya dan kompetensi
Peluang di bidang jasa yang sangat dibutuhkan masyarakat, diantaranya :
a) Jasa Service, merawat dan memperbaiki bila terjadi kerusakan pada alat-alat yang sering kita
pergunakan. Seperti Servis TV, Radio, Mobil, Motor, dan lainnya.
b) Jasa Hiburan, memberikan hiburan untuk mengurangi stress, seperti : bioskop, diskotik,
café, restoran dan sebagainya.
c) Jasa Transportasi, menyediakan angkutan bagi masyarakat. Seperti : rental mobil, dll.
d) Jasa Perantara, membantu masyarakat yang akan menjual dan membeli barang.
e) Jasa Kesehatan, seperti : sarana kebugaran, fitness, rumah sakit, pengobatan alternative.
f) Jasa yang lain, seperti, catering, editor, terjemahan, dan lain-lain.

Sedangkan dalam pemilihan produk, berupa barang yang dapat menciptakan peluang
usaha adalah dengan mempertimbangkan produk-produk yang :
1) Mudah dalam pemakaian
2) Efisien dalam penggunaan
3) Kualitas produk terjamin
4) Hemat dalam pemakaian
5) Adanya jaminan kemanan dalam pemakaian.

b) Pemetaan Peluang Dan Pemanfaatan Peluang Usaha


Ada kriteria atau faktor yang mencerminkan untuk mengidentifikasi dan menilai peluang usaha
serta memanfaaatkannya, yaitu faktor :
v Kondisi industri dan pasar
v Lamanya masa “peluang produk”
v Tujuan pribadi dan kompetensi yang dimiliki wirausaha
v Tim manajemen
v Modal, teknologi, dan sumber daya lain yang dibutuhkan
v Kondisi lingkungan
v Studi kelayakan dan rencana usaha
Kadang-kadang seseorang yang ingin membuka usaha baru didorong oleh rasa optimis
berlebihan, jadi kita harus dapat mengevaluasi usaha tersebut, menurut Bygrave ada 3 komponen
yang harus diteliti untuk membuka usaha baru :

c)Menganalisis Peluang Usaha Dengan Analisis SWOT

Untuk dapat menganalisis peluang usaha bisa dengan menggunakan analisis SWOT yaitu :
a. Strength adalah kekuatan apa yang akan mendukung usaha kita untuk mencapai sasaran
b. Weakness adalah Kelemahan apa yang membatasi atau menghambat usaha kita.
c. Opportunity adalah Peluang usaha apa saja yang menguntungkan dan sesuai dengan
kemampuan
d. Threat adalah Ancaman apa saja yang terjadi saat kita berusaha
sumber daya yang dibutuhkan dalam mendukung proses produksi
Money (Uang)
Money atau uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang merupakan alat
tukar & alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yg
beredar dalam perusahaan. Oleh karena itu uang merupakan unsur yang penting untuk mencapai
tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan berhubungan
dengan berapa uang yang harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang
dibutuhkan & yang harus dibeli serta berapa hasil yangg akan dicapai dari sesuatu organisasi.
Man (Manusia)
Dalam pendekatan ekonomi, sumber daya manusia adalah salah satu faktor produksi selain
tanah, modal, dan keterampilan. Pandangan yang menyamakan manusia dengan faktor-faktor
produksi lainnya dianggap tidak tepat baik dilihat dari konsepsi, filsafat, maupun moral. Manusia
merupakan unsur manajemen yang penting dalam mencapai tujuan perusahaan.
Material (Bahan baku)
Perusahaan umumnya tidak menghasilkan sendiri bahan mentah yang dibutuhkan tersebut,
melainkan membeli dari pihak lain. Untuk itu, manajer perusahaan berusaha untuk mem peroleh
bahan mentah denganharga yang paling murah, dengan meng gunakan cara pengangkutan yang
murah dan aman. Di samping itu, bahan mentah tersebut akan diproses sedemikian rupa sehingga
dapat dicapai hasil secara efisien.
Machine (Mesin)
Mesin mulai memegang peranan penting dalam proses produksi setelah terjadinya revolusi
industri dengan ditemukannya mesin uap sehingga banyak pekerjaan manusia yang digantikan
oleh mesin. Perkembangan teknologi yang begitu pesat, menyebabkan penggunaan mesin
semakin menonjol. Hal ini karena banyaknya mesin-mesin baru yang ditemukan oleh para ahli
sehingga memungkinkan peningkatan dalam produksi.
Method (Metode)
Metode kerja sangat dibutuhkan agar mekanisme kerja berjalan efektif dan efisien. Metode kerja
yang sesuai dengan kebutuhan organisasi, baik yang menyangkut proses produksi maupun
administrasi tidak terjadi begitu saja melainkan memerlukan waktu yang lama. Bahkan sering
terjadi, untuk memperoleh metode kerja yang sesuai dengan kebutuhan organisasi, pimpinan
perusahaan meminta bantuan ahli. Hal ini dilakukan karena penciptaan metode kerja, mekanisme
kerja, serta prosedur kerja sangat besar manfaatnya.
Market (Pasar)
Memasarkan produk sudah barang tentu sangat penting sebab bila barang yang diproduksi tidak
laku, maka proses produksi barang akan berhenti. Artinya, proses kerja tidak akan berlangsung.
Oleh sebab itu, penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil produksi merupakan faktor
menentukan dalam perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai maka kualitas dan harga barang harus
sesuai dengan selera konsumen dan daya beli (kemampuan) konsumen.
Information (Informasi)
Informasi sangat dibutuhkan agar hasil dari suatu hal dikerjakan dapat lebih sempurna. Suatu
proses pekerjaan tidak akan berkembang dengan baik jika tidak bisa menerima dan menyaring
informasi dari luar.
Administrasi Dan Pemasaran Dalam Kegiatan Usaha

Pengertian Administrasi
Menurut H.A. Simon: administrasi adalah suatu kegiatan dari suatu kelompok orang yang
mengadakan kerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Sedangkan menurut Prof. Dr. S prajudi
atmosudirjo: administrasi adalah proses dan tata kerja yang terdapat pada setiap usaha, apakah
usaha kenegaraan atau swasta, usaha sipil atau militer, usaha besar atau kecil.
Secara garis besar administrasi adalah suatu proses yang umumnya terdapat pada usaha
kelompok negara, swasta, sipil, atau militer serta berbagai bentuk perkumpulan untuk mencapai
tujuan bersama.

Ciri-Ciri Administrasi
Dari pengertian administrasi tersebut, dapat kita ketahui bahwa administrasi mempunyai ciri –
ciri sebagai berikut:
1. Adanya sekolompok orang
2. Adanya kerja sama dari sekelompok orang
3. Adanya tujuan yang harus dicapai
4. Adanya proses kegiatan usaha
5. Adanya aspek bimbingan, kepemimpinan, dan pengawasan.

Maksud Dan Tujuan Administrasi


Maksud dan tujuan administrasi usaha adalah agar wirausaha sebagai pemilik perusahaan dapat
melakukan kegiatan berikut yaitu:
1. Agar wirausaha sebagai pemilik perusahaan dapat memonitor kegiatan dan pengendalian
usaha.
2. Agar wirausaha sebagai pemilik perusahaan dapat mengamankan jalannya pelaksanaan
kegiatan usaha.
3. Agar wirausaha sebagai pemilik perusahaan dapat mengevaluasi kegiatan-kegiatan usaha.
4. Agar wirausaha sebagai pemilik perusahaan dapat menyusun program pengembangan kegiatan
usaha.
5. Agar wirausaha sebagai pemilik perusahaan dapat menunjukkan adanya bukti-bukti kegiatan
usaha.
6. Agar wirausaha sebagai pemilik perusahaan dapat mengambil keputusan dalam
pengembangan dan pengendalian usaha.

Ijin Usaha
Ijin usaha adalah suatu bentuk persetujuan atau pemberian ijin dari pihak yang berwenang atas
penyelenggaraan kegiatan usaha yang dilakukan oleh perseorangan maupun badan. Adapun
maksud dikeluarkannya ijin usaha oleh pemerintah adalah untuk memberikan pembinaan,
pengarahan dan pengawasan dalam kegiatan usaha dan menjaga ketertiban dalam usaha serta
menciptakan pemerataan kesempatan berusaha.

Pemerintah telah mengeluarkan Surat Keputusan Menteri Perdagangan Nomor


1458/KP/XII/1984, tanggal 19 Desember 1984, dalam rangka memperlancar dan
memepermudah perizinan sebagai berikut :
1. Izin prinsip, yaitu persetujuan yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah setempat untuk
perusahaan industri.
2. Izin penggunaan tanah, yaitu izin yang dikeluarkan oleh kantor agraria Pemda setempat
berkenaan dengan masalah pembebasan tanah.
3. Izin Mendirikan Bangunan (IMB), yaitu izin yang dikeluarkan oleh Pemda dalam hal ini oleh
Dinas Pengawasan Pembangunan. Bangunan yang akan didirikan harus sesuai dengan gambar
yang direncanakan.
4. Izin gangguan atau Surat Izin Tempat Usaha (SITU), yaitu izin yang dikeluarkan oleh bagian
Undang-Undang Gangguan Pemda setempat, untuk mendapatkan SITU, pengusaha terlebih
dahulu harus mendapatkan izin dari para tetangga dilingkungan temapat usaha, RT, RW, dan
kelurahan setempat.
5. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) yaitu surat izin yang dikeluarkan oleh Departemen
Perdagangan dan Koperasi.
6. Wajib daftar Perusahaan, yaitu surat yang dikeluarkan oleh departemen perdagangan, dalam
hal ini adalah Kantor Wilayah Perdagangan dan Koperasi, Perindustrian, Pertanian, Pariwisata,
dan sebagainya.

Pemasaran
Pemasaran adalah kegiatan meneliti kebutuhan dan keinginan konsumen, menghasilkan barang
atau jasa, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa. Atau suatu
kegiatan yang mengusahakan agar produk yang dipasarkannya itu dapat diterima dan disenangi
oleh pasar. Ada beberapa aspek pemasaran yang bisa membantu suksesnya proses berwrausaha
yang perlu diketahui diantanya yaitu sebagai berikut:

1. Rencana pemasaran (marketing plan)


Sebelum menyusun marketing plan maka wirausaha harus mengetahui seluk beluk atau konsep-
konsep pemasaran dan segala informasi telah dikumpulkan, maka seorang wirausaha baru menulis
marketing plannya.

Untuk menyusun marketing plan maka perlu dijawab tiga pertanyaan berikut:
* Where have we been ?
* Where do we wan to go?
* How do we get there (Hisrich-Peters, 1905: 139)
Pertanyaan di atas perlu diidentifikasi dan dijawab dari mana kita berangkat? Untuk itu harus
diperhatikan latar belakang perusahaan, kekuatan dan kelemahan perusahaan, bagaimana keadaan
persaingan, serta bagaimana peluang dan kendala yang dihadapi.
Kemudian kemana arah yang dituju? Disini perlu ditetapkan sasaran marketing untuk masa yang
akan datang.

Lalu bagaimana mencapai sasaran itu? Disinilah perlu ditetapkan strategi pemasaran. Mungkin
juga perlu dilakukan penelitian pemasaran. Anggaran belanja perlu disiapkan untuk pelaksanaan
rencana ini.

2. Menyusun marketing plan


Format marketing plan tentu tidak sama pada semua perusahaan, karena kegiatan usahanya
berbeda. Akan tetapi, yang penting adalah core strategy-nya, marketing plan memuat hal-hal
sebagai berikut:
1. Analisis situasi (S.W.O.T)
2. Tujuan pemasaran (marketing objectives)
3. Strategi inti (core strategy)
4. Jadwal pelaksanaan (action plan)
5. Anggaran pemasaran (marketing budget)
6. Kontrol (control)

3. Analisis (S.W.O.T)
Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi
kekuatan (Strengths), kelemahan (Weaknesses), peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats)
dalam suatu spekulasi bisnis. Yang dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths)
mampu mengambil keuntungan dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi
kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan dari peluang (opportunities) yang ada,
selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada,
dan yang terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu
membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan ancaman baru.

4. Wirausaha Harus Melaksanakan Konsep Pemasaran


Ada lima konsep yang berkembang yaitu konsep produksi (production consept), Konsep produk
(product consept), konsep penjualan (selling cosept), konsep pemasaran (marketing consept),
konsep sosial (sosietal consept).

* Konsep Produksi (Production Consept)


Konsep produksi bertitik tolak dari anggapan, bahwa konsumen ingin produk yang harga murah
dan mudah didapatkan dimana-mana,. Produsen yang menganut konsep ini, akan membuat
produksi secara massal, menekankan biaya dengan efisiensi tinggi, sehingga harga pokok pabrik
bisa ditekan dan harga jual lebih rendah dari saingan.

* Konsep Produk (Product Consept)


Pada saat barang masih langka di pasar, maka produsen memusatkan perhatian pada teknis
pembuatan produk saja. Produsen belum memperhatikan selera konsumen. Produsen hanya
membuat barang dengan to please onself, hanya menuruti bagaimana selera prosusen sendiri.
Produsen hanya melihat kecermin, tidak melihat jendela. Orang melihat cermin hanya
memperhatikanwajahnya saja, yaitu ia membuat barang yang cocok dengan kemauannya. Lain
halnya dengan melihat jendela, berarti melihat orang yang berada di luar/di jalan, produsen
memperhatikan orang lain.

* Konsep Penjualan (Selling Cosept)


Disini produsen membuat barang, kemudian harus menjual barang itu, denagn berbagai teknik
promosi. Hal yang penting disini ialah adanya kegiatan promosi secara meksimal. Paham dari
konsep ini aialah, konsumen pasti akan mau membeli barang, bila mereka dirangsang untuk
membeli. Promosi besar-besaran adalah merupakan ciri khas dari selling concept.

* Konsep Pasar (Marketing Consept)


Disini produsen tidak sekedar membuat barang, tidak pula asal melancarkan promosi. Akan
tetapi, produsen memusatkan perhatian pada perhatian konsumen, produsen memperhatikan
needs dan wants dari konsumen. Dalam hal ini produsen tidak lagi melihat cermin tetapi dia
meliahat jendela. Dengan melihat jendela berarti dia memeperhatikan orang yang berada diluar
bagaimana gerak-gerik, perilaku, dan kebiasaan-kebiasaan, selera konsumen. Jadi produsen tidak
hanya memperhatikan kebutuhan konsumen, tetapi juga memperhatikan apa keinginan
konsumen. Konsumen tidak hanya sekedar membeli fisik barang, tetapi yang mengharapkan
sesuatu dari barang itu, ini yang disebut dengan wants, yaitu ada sesuatu yang lain yang
diharapkan setelah membeli barang tersebut. Jika ini dapat dipuaskan, maka kegiatanmerketing
perusahaan akan mencapai sukses.

* Konsep Pemasaran Berwawasan Sosial (Sosial Concept) Responsibility


Tingkat orientasi pada rasa tanggung jawab sosial dan kemanusiaan,. Karena banyaknya kritik
dan sorotan dari luar perusahaan, baik yang datang dari pemerintah, maupun dari masyarakat
melalui lembaga konsumen, maka perusahaan harus memiliki rasa tanggung jawab moral, untuk
melayani masyarakat sebaik-baiknya. Tanggung jawab sosial ini dalam artiluas, harus
menghasilkan barang yang baik tidak merusak kesehatan masyarakat. Menggunakan seumber
daya alam secara bertanggung jawab, selalu menjaga kebersihan air dan kebersihanudara dari
ancaman polusi, mengurangi kebisingan oleh mesin pabrik. Smeua ini harus dalam rangka
menciptakan suasana kehidupan yang baik dan tenteram dengan penuh rasa tanggung jawab
tidak mementingkan keuntungan perusahhan semata.

Artinya konsep marketing yang berwawasan sosial adalah konsep yang berusaha memenuhi
kebutuhan keinginan dan minat konsumen sehingga dapat memenuhi kepuasan konsumen secara
efisien dan efektif dan membuat kehidupan masyarakat menjadi lebih baik.

Senin, 18 Desember 2017


Komponen Perencanaan Usaha

Perencanaan usaha adalah proses penentuan visi, misi dan tujuan, strategi, kebijakan, prosedur,
aturan, program dan anggaran yang diperlukan untuk menjalankan suatu usaha atau bisnis
tertentu.

Suatu perencanaan usaha yang baik pada umumnya memiliki sifat sebagai berikut:
a) Fokus, artinya perencanaan usaha dibuat berdasarkan visi, misi tertentu serta tujuan yang jelas.
b) Rasional dan faktual, artinya perencanaan usaha dibuat berdasarkan pemikiran yang masuk
akal, realistik, berorientasi masa depan serta didukung dengan fakta-fakta yang ada.
c) Berkesinambungan dan estimasi, artinya perencanaan usaha dibuat dan dipersiapkan untuk
tindakan yang berkelanjutan serta perkiraan-perkiraan tentang kondisi di masa datang.
d) Preparasi dan fleksibel, artinya perencanaan usaha dibuat sebagai persiapan, yaitu pedoman
untuk tindakan-tindakan yang akan dilaksanakan yang disesuaikan dengan lingkungan bisnis
yang dihadapi.
e) Operasional, artinya perencanaan usaha dibuat sesederhana mungkin, rinci serta dapat
dilaksanakan.

Apabila suatu perencanaan usaha memiliki sifat-sifat di atas, maka dengan membuat
perencanaan usaha akan diperoleh beberapa manfaat sebagai berikut:
1. Pekerjaan atau aktivitas dapat dilakukan secara teratur dan dengan tujuan yang jelas.
2. Menghindari pekerjaan atau aktivitas yang tidak produktif serta penggunaan sumberdaya yang
lebih efisien.
3. Menyediakan alat evaluasi untuk menentukan berhasilan usaha.
4. Menyediakan landasan untuk pengawasan dan upaya perbaikan.
Artinya, perencanaan usaha digunakan untuk menjamin bahwa tujuan yang telah ditetapkan
tercapai

Proposal usaha adalah dokumen tertulis yang menggambarkan semua unsur yang relevan,
baik internal maupun eksternal mengenai suatu usaha.
Hal-hal yang harus dideskripsikan dalam proposal usaha, yaitu:
1. Penelitian dan pengembangan
2. Pemasaran
3. Masalah operasional/produksi
4. Sumber daya manusia
5. Masalah permodalan/finansial
6. Manajemen usaha
7. Risiko yang dihadapi

Proposal usaha terdiri dari sasaran dan strategi. Sasaran adalah segala sesuatu yang ingin
dicapai perusahaan. Strategi adalah arah tindakan untuk mencapai sasaran usaha.
Pentingnya penyusunan proposal usaha:
1. Merupakan pernyataan calon wirausaha sebagai pemilik dan pemegang inisiatif dalam
membuka usaha.
2. Mengundang orang-orang tertentu yang potensial untuk bergabung dan bekerja sama.
3. Mengatur pembentukan kerja sama dengan perusahaan-perusahaan lain yang sudah ada dan
saling menguntungkan.
4. Memberikan gambaran yang jelas mengenai profil perusahaan yang dikembangkan.
5. Berguna unutk melakukan tindakan pencapaian sasaran yang lebih fokus.
6. Sebagai alat kontrol terhadap kegiatan operasi perusahaan.

Manfaat proposal usaha:

1. Untuk membandingkan antara perkiraan sebelumnya dan hasil yang ingin dicapai.
2. Untuk mengembangkan dan menguji strategi dan hasil yang diharapkan dari sudut pandang
pihak lain.
3. Sebagai alat komunikasi dalam memaparkan gambaran usaha.
4. Membantu wirausaha untuk berpikiran kritis dan objektif dalam bidang usaha yang
digelutinya.
5. Membantu wirausaha memahami persaingan faktor ekonomi dan analisis finansial.
6. Memperjelas keberadaan sumber-sumber dana dalam mengelola usaha.
Langkah-langkah penyusunan proposal usaha:
1. Mengetahui faktor-faktor penting dalam proses penyusunan usaha.
2. Menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam membuat proposal usaha.
3. Mengetahui dan menyiapkan faktor-faktor penunjang lainnya.
4. Mengetahui petunjuk penyusunan proposal usaha.

Faktor-faktor dalam penyusunan proposal usaha:


1. Tujuan harus realistis
2. Fleksibilitas/keluwesan
3. Batasan waktu
4. Komitmen

Ada 5 hal yang diperlukan wirausaha dalam mempersiapkan proposal usaha:


1. Memiliki pengetahuan teknologi, daya kreativitas, inisiatif, dan inovatif.
2. Memiliki kemampuan untuk membuat proyeksi finansial.
3. Memilikki kemampuan dalam bidang pemasaran, operasi/produksi dan sumber daya
manusia.
4. Memiliki kemampuan dalam manajemen usaha.
5. Memiliki visi dan misi yang jelas dan fokus.

Faktor-faktor penunjang isi proposal usaha:


1. Analisis situasi persaingan
2. Kebijaksanaan dalam menetapkan harga

Informasi yang umumnya tercakup dalam sebuah proposal usaha adalah:


Uraian usaha
Berisi penjelasan singkat tentang usaha yang sedang atau akan dijalankan oleh wirausaha.
Produk
Produk diuraikan secara rinci mulai dari bentuk, ukuran, jenis, kegunaan, dan lain-lain.
Lokasi
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan lokasi usaha:
a. Berdekatan dengan sumber bahan
b. Berdekatan dengan pasar
c. Kemudahan untuk mendapatkan tenaga kerja
d. Kemudahan dalam fasilitas transportasi.
e. Kemudahan memperoleh bahan bakar.
f. Kemudahan memperoleh air.
Pasar dan segmen pasar
Psar adalah tempat produsen dan konsumen berinteraksi.

Persaingan
Perusahaan harus dapat menyebutkan secara jelas posisi perusahaan dan pesaing-pesaing yang
dihadapi dalam pasar.

Laporan keuangan
Laporan keuangan meliputi neraca perusahaan dan laporan rugi/laba, laporan arus kas, laporan
pemodal.

Manajemen
Wirausaha harus mendeskripsikan bentuk kepemilikan, struktur organisasi, serta peranan dan
wewenang masing-masing suborganisasi perusahaannya.

Personalia
Menjelaskan secara rinci susunan personalia yang mengisi struktur organisasi.

Proposal kredit
Wirausaha mengajukan sejumlah dana yang diperlukan dalam rangka mengembangkan
usahanya. Kebutuhan dana harus terperinci alokasinya.

Lampiran pelengkap
Lampiran/dokumen pelengkap bisa berupa akta pendirian perusahaan, SIUP, sertifikat tanah.

Pada dasarnya, proposal usaha memuat hal-hal berikut:

Halaman depan yang berisi nama dan alamat perusahaan, serta nama orang yang bertanggung
jawab.
Daftar isi yang secara rinci menyebutkan seluruh isi draf proposal lengkap dengan nomor
halamannya.
Rangkuman eksekutif yang memuat isi keseluruhan proposal usaha.
Penjelasan perusahaan yang mengungkapkan strategi perusahaan dan tim manajemen pengelola
perusahaan.
Pemasaran yang mengungkapkan pasar yang dituju, besarnya potensi pasar, dan berbagai strategi
serta ramalan tentang target konsumen di masa depan.
Barang dan jasa yang dihasilkan yang mengungkapkan tentang jumlah, mutu, kegunaan, dan
keistimewaan barang/jasa yang diteruskan.
Usaha meningkatkan penjualan yang menjelaskan tentang berbagai teknik promosi, tenaga
penjual, ataupun perwakilan-perwakilan penjual di berbagai daerah yang digunakan.
Permodalan menjelaskan mengenai rencana permodalan dan proyeksinya, neraca pendahuluan,
aliran kas, dan pendapatannya.
Appendiks yang berisi lampiran-lampiran untuk melengkapi proposal usaha.

Anda mungkin juga menyukai