Anda di halaman 1dari 2

POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHASAN

Kuliah Mimbar (Ke 1) : Histologi sistem respirasi (2 jam)


Bagian : HISTOLOGI
Dosen : dr. Akhmad Ismail MSi Med
Pada Akhir kuliah modul 2.2 mahasiswa mmapu
1. Menjelaskan struktur mikroskopis organ respirasi pars konduktoria dan
pars respiratoria
2. Menjelaskan struktur mikroskopis hidung, sinus paranasalis, organ
olfaktoria, konka nasalis
3. Menjelaskan struktur mikroskopis faring, laring , trakhea, bronkhus.
4. Menjelaskan struktur mikroskopis . bronkhiolus, bronkhiolus
respiratorius, duktus alveolaris, alveoli , septum alveolari, bronkhiolus,
bronkhiolus respiratorius, duktus alveolaris, alveoli , septum alveolaris

Sistem respirasi terdiri atas bagian konduksi dan bagian respirasi.


Bagian konduksit erdiri atas hidung, sinus paranasalis, organ olfaktoria,
konka nasalis, faring, laring , trakhea, bronkhus. dan bronkhiolus. Bagian
respirasi terdiri bronkhiolus respiratorius, duktus alveolaris, alveoli , septum
alveolari, bronkhiolus, bronkhiolus respiratorius, duktus alveolaris, alveoli
dan septum alveolaris.
Udara respirasi di rongga hidung yang mengandung partikel yang relatif
besar akan di filtrasi vibricae yang tedapat di vestibulum nasi untuk
kemudian di hangatkan dan dilembabkan oleh adanya lapisan epitel
kollumner pseudokomplek bersilia bergoblet , kelenjar seromukus yang ada
di bawah mukosa dan pembuluh darah di bawah mukosa.
Susunan bagian konduksi hingga sampai bronkhus bertulang rawan
memungkinkan saluran tidak kollaps dan ketika sampai di bronkhiolus peran
untuk menggantikan tulang rawan dijalankan oleh otot polos dan serabut
elastis yang relatif tebal . Untuk selanjutnya semakin ke distal sampai alveoli
adanya peran dari surfaktan.
Septum interalveolaris di lapisi oleh sebagian besar serabut ealstis dan
sebagian kecil oleh serabut retikuler dan kolegen. Serabut elastis berperan
dalam pengembangan alveoli dan serabut kolegen dan retilkuer berperan
dalam perlindungan sel sel penting yang terdapat pada septum
interalveolaris.

1. Staf Histologi FK UNDIP. Lecture Notes HISTOLOGI II. Bagian


Histologi FK UNDIP
2. Junquiera JC, Carneiro J. Basic histology text and atlas, 11ed. New York
: Mc Graw Hill, 2005
3. Fawcett DW. Buku Ajar Histologi, ed 12. alih bahasa Tambayong J,
editor Hartanto H. Jakarta: EGC, 2002
4. Genesser F. Buku Teks Histologi, jilid 2. Terjemahan Arifin Gunawijaya.
Jakarta : Binarupa Aksara, 1994.
5. Stevens A, Lowe J. Human Histology, 3th ed. Philadelphia: Elsevier
Mosby, 2005
6. Bergman RA, Afifi AK, Heidger PM. Atlas of Microscopic Anatomy: A
Functional Approach: Companion to Histology and Neuroanatomy: 2nd
ed, 1999. http://www.vh.org/Providers/Textbooks/MicroscopicAnatomy
7. Slomianka L. Blue Histology, update 07/08/2009. School of Anatomy
and Human Biology - The University of Western Australia. (cited:
Agustus 2009). Available from:
http://www.lab.anhb.uwa.edu.au/mb140/
BBDM
1. Suara serak
2. Batuk pilek disertai skait menelan
3. Suara nafas berbunyi
4. Batuk keluar darah

Staf Histologi FK UNDIP. CD Praktikum Histologi II. Bagian Histologi FK


UNDIP

Mahasiswa A sering mengeluh sesak disertai batuk bersin dan suara nafas
berbunyi mengi. Serangan timbul jika dia kecapaian , kedinginan. Menurut
dokter keluarga dia mempunyai sakit asma bronkhial.Pada penderita asma
bronhkial terjadi penyempitan saluran nafas , produksi lendir yang
berlebihan dan pembengkakan selaput lendir
Soal
Struktur histologi yang berperan dalam penyempitan saluran nafas
pada kasus di atas terutama
A. Otot polos
B. Otot seran lintang
C. Tulang rawan
D. Tulang
E. Serabut retikuler

1. Pembagian sistem respirasi


2. Struktur dan histofisiologi hidung, sinus paranasali, konka nasalis,
organ olfaktoria
3. Struktur dan histofisiologi faring laring epiglotis trakhea bronkhus
brobnkhiolus
4. Struktur dan histofisiologi bronhkhiolus respiratorius duktus
alveolaris alveoli
5. Septum inter alveolaris dan sel sel yang terdapat di dalamnya

Anda mungkin juga menyukai