5 2 4 - Modul-Farmakologi-Klinik
5 2 4 - Modul-Farmakologi-Klinik
I. WAKTU
Mengembangkan Kompetensi Farmakologi Klinik
Sesi dengan fasilitas pembimbing Waktu
1. Minimal 60 menit (small group discusion)
dalam suatu classroom session setiap
minggu pada periode stase di Divisi
Kardiologi Klinik dan Divisi lainnya dalam
satu periode stase.
2. 60 menit (peer assisted learning)
V. STRATEGI PEMBELAJARAN
Menguatkan proses pembelajaran
Kenalkan diri anda, jabatan dan tanggung-jawab anda dalam proses pembelajaran serta bagaimana anda
berupaya untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan partisipasi penuh dari peserta didik
Tujuan 2: Menilai manfaat, efek samping, komplikasi dan interaksi obat yang digunakan
Metode : teknik kuliah interaktif dan diskusi kasus untuk mempertajam penilaian mengenai komplikasi dan
efek samping obat-obatan yang diberikan.
Tujuan 3: Mengenali dan mampu menangani efek samping, komplikasi dan interaksi obat-obatan
kardiovaskuler yang digunakan.
1
Metode : teknik diskusi kasus untuk meningkatkan pemahaman mengenai tanda dan gejala pengaruh obat
yang tidak diinginkan serta interaksi dengan obat lainnya.
Tujuan 4: Memodifikasi terapi farmakologis terhadap efek yang diinginkan maupun efek samping
yang timbul disesuaikan dengan klinis pasien untuk mendapatkan manfaat yang terbaik.
Metode : diskusi kasus untuk memahami kondisi klinis pasien dalam memodifikasi terapi yang diberikan.
VI. KOMPETENSI
Mampu menguasai teori dan mempraktekkan pengetahuan terapi farmakologi dalam upaya menatalaksana
penderita penyakit kardiovaskuler secara farmakologis yang paripurna.
KETRAMPILAN
Setelah mengikuti sesi ini peserta didik diharapkan terampil:
A. Secara kognitif
1. Mampu menjelaskan klasifikasi serta mekanisme kerja dan obat-obat (dengan penekanan pada
penghambat EKA, penghambat reseptor angiotensin, anatagonis aldosteron, obat-obat anti aritmia,
penghambat beta, anatagonis kalsium, diuretik, obat-obat penurun lemak, obat anti platelet, anti
koagulan, inotropik, digitalis, nitrat, obat-obat vasodilator lain, obat-obat dengan toksisitas terhadap
jantung, serta obat-obatan dengan mekanisme lain)
2. Mengenali hal hal yang berhubungan dengan: farmakokinetik, (absorbsi, bioavailabilitas, distribusi,
biotransformasi, ekskresi), farmakogenetik, indikasi, kontraindikasi, interaksi, efek samping dan
toksisitas obat – obatan yang telah disebutkan di atas.
3. Melakukan dan menginterpretasikan tes diagnostik untuk menilai efektivitas dan keamanan dari obat
baik berupa tes laboratorium, EKG, monitor hemodinamik dan ekokardiografi.
4. Menggambarkan pengetahuan dasar tentang percobaan klinik acak dan ilmu kedokteran berbasis bukti.
B. Secara psikomotor
1. Mengambil anamnesa yang relevan dari regimen pengobatan pasien termasuk obat yang dibeli bebas
di pasaran.
2. Menilai resiko dan manfaat dari regimen obat-obatan untuk kondisi kardiovaskular tertentu.
3. Mengamati efek yang diinginkan serta efek samping dari terapi pasien. Dari hal ini, mampu membuat
modifikasi yang sesuai pada regimen pengobatan.
4. Mengenali dan menangani interaksi obat yang mungkin terjadi.
5. Mengevaluasi desain dan hasil dari percobaan-percobaan klinik yang telah dipublikasikan
6. Mengidentifikasi dan menginterpretasi kegunaan terapi fitofarmaka dan complementary medicine yang
digunakan oleh pasien.
C. Secara afektif
1. Mengaplikasikan prinsip-prinsip pedoman-pedoman pengobatan berbasis bukti yang terbaru dalam
praktek klinik.
2
2. Komunikasi dengan pasien beserta anggota keluarganya untuk meningkatkan kepatuhan terapi pasien
dan memastikan pengenalan dini dari efek samping yang mungkin terjadi.
3. Mempertimbangkan efektivitas biaya dan ketersediaan dari obat-obatan yang diresepkan.
A. Contoh Kasus:
Seorang laki-laki usia 65 tahun dengan keluhan sesak napas yang telah dialami sejak 1 tahun terakhir.
Pasien belum pernah berobat sebelumnya mengenai keluhan tersebut. Keluhan sesak napas dirasakan
makin memberat dalam 3 bulan terakhir. Pasien sering mengeluh sesak saat berbaring, saat aktivitas
ringan bahkan sering terbangun dari tidur malam karena sesak napasnya tersebut. Pasien mempunyai
riwayat diabetes melitus dan darah tinggi yang tidak terkontrol dengan baik.
PPDS melakukan anamnesa, pemeriksaan fisik, interpretasi EKG dan roentgen toraks untuk kemudian
mengambil kesimpulan:
1. Pasien dengan keluhan yang mengarah ke suatu gagal jantung kronis perlu mendapatkan tata
laksana secara menyeluruh baik secara farmakologis maupun non farmakologis.
2. Pemilihan obat-obatan berdasarkan studi klinis terkini yang sudah dipublikasikan secara luas untuk
mendaptkan hasil yang optimal sesuai dengan klinis pasien.
3. Pemilihan obat-obatan berdasarkan indikasi dan kontraindikasi yang ada, diperkuat dengan
pemeriksaan penunjang yang telah dilakukan.
4. Melakukan analisa mengenai efek obat yang telah diberikan terhadap perbaikan klinis pasien dan
menilai interaksi antara masing-masing obat yang diberikan.
5. Dosis obat yang diberikan disesuaikan dengan studi klinis yang ada dan respon pasien.
Tujuan Pembelajaran:
Setelah mengikuti modul Farmakologi Klinik diharapkan peserta mampu :
Proses Pembelajaran
Menguatkan proses pembelajaran
Kenalkan diri anda, jabatan dan tanggung-jawab anda dalam proses pembelajaran serta bagaimana anda
berupaya untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan partisipasi penuh dari peserta didik
3
Tujuan 1: Mengintegrasikan pengetahuan mengenai obat-obatan kardiovaskuler yang digunakan
dengan diagnosis dan kondisi klinis pasien.
Gunakan teknik diskusi kasus dengan berdasarkan referensi yang ada untuk mengintegrasikan
pengetahuan mengenai obat kardiovaskuler ke keadaan klinis pasien.
Tujuan 2: Menilai manfaat, efek samping, komplikasi dan interaksi obat yang digunakan
Gunakan teknik kuliah interaktif dan diskusi kasus untuk mempertajam penilaian mengenai komplikasi dan
efek samping obat-obatan yang diberikan.
Tujuan 3: Mengenali dan mampu menangani efek samping, komplikasi dan interaksi obat-obatan
kardiovaskuler yang digunakan.
Gunakan teknik diskusi kasus untuk meningkatkan pemahaman mengenai tanda dan gejala pengaruh obat
yang tidak diinginkan serta interaksi dengan obat lainnya.
Tujuan 4: Memodifikasi terapi farmakologis terhadap efek yang diinginkan maupun efek samping
yang timbul disesuaikan dengan klinis pasien untuk mendapatkan manfaat yang terbaik.
Gunakan teknik diskusi kasus untuk memahami kondisi klinis pasien dalam memodifikasi terapi yang
diberikan.
Diskusikan:
1. Hal –hal yang menjadi pertimbangan pada pemberian obat kardiovaskuler
2. Efek samping yang tidak diinginkan dan sebaiknya di evaluasi pada pasien
3. Kondisi yang dapat mempengaruhi penentuan dosis obat pada pasien
VIII. RANGKUMAN
Bagian dari tatalaksana menyeluruh dari penyakit kardiovaskular diantaranya adalah pemberian terapi
farmakologis. Pengetahuan menyeluruh mengenai farmakokinetik,farmakodinamik,efek samping,indikasi
dan kontraindikasi pemberiannya merupakan hal yang sangat penting dipahami oleh peserta didik.
IX. EVALUASI
Penilaian Kompetensi
1. Hasil observasi selama alih pengetahuan dan keterampilan
2. Hasil kuesioner
3. Hasil penilaian peragaan keterampilan
4
Instrumen Pengukuran Kompetensi Kognitif
1. Pada penderita HOCM, obat-obatan yang dikontraindikasikan secara relatif adalah diantaranya:
a. digitalis
b. dysopiramide
c. nifedipine
d. verapamil
2. Pernyataan yang benar mengenai pemakaian penghambat beta pada pasien gagal jantung adalah
di bawah ini kecuali:
a. Trial penghambat beta pada gagal jantung didasarkan pada fakta bahwa hiperaktivitas
saraf simpatis jangka panjang dapat berakibat buruk pada gagal jantung.
b. Metoprolol terbukti bermanfaat pada gagal jantung.
c. Down-regulation reseptor beta adrenergik berperan pada manfaat pemakaian penghambat
beta pada pasien gagal jantung.
5
d. Xamoterol dihubungkan dengan peningkatan mortalitas pada gagal jantung.
e. Beberapa studi klinis memberikan bukti kuat mengenai manfaat penghambat beta pada
gagal jantung.
3. Beberapa pernyataan mengenai verapamil yang tepat adalah di bawah ini, kecuali:
a. verapamil memberikan efek depresi miokardial secara langsung
b. Indeks kardiak dapat tetap tidak berubah pada pasien dengan verapamil karena penurunan
afterload yang ditimbulkan berlawanan dengan aksi intropik negatifnya.
c. Verapamil merupakan terapi pilihan pada terapi fibrilasi atrial pada pasien dengan sindrom
Wolff-Parkinson-White.
d. Verapamil merupakan obat yang bermanfaat untuk terminasi AVNRT.
e. Verapamil tidak seefektif quinidine dalam mempertahankan irama sinus pada pasien
dengan kronik fibrilasi atrium.
PENILAIAN KOMPETENSI
Petunjuk :
Beri tanda v bila sesuai dengan kunci jawaban
Beri tanda x bila tidak sesuai dengan kunci jawaban
XI. Komentar/Ringkasan:
Rekomendasi:
6
2. penyakit penyerta
3. faktor risiko kardiovaskuler
4. Obat yang telah digunakan
5. Tanda-tanda komplikasi obat yang telah dipakai
II Pemeriksaan fisik
5. Keadaan umum
6. Penilaian EKG Istirahat, Thorax foto,Pemeriksaan monitor
tekanan darah ambulator,Ekokardiografi
7. Menentukan ada tidaknya komplikasi
III Urutan dan interpretasi Pemeriksaan
8. Analisis Anamnesa
9. Analisis Pemeriksaan fisik
10. Analisis data hemodinamik
11. Analisis EKG ,Laboratorium thorax foto, pemeriksaan tekanan
darah secara ambulatoar, ekokardiografi
12. Membuat Diagnosis
IV Penatalaksanaan farmakologis
13. Terapi medikamentosa sesuai diagnosis
14. Analisa efek yang diharapkan
15. Penentuan evaluasi efek obat yang diberikan
16. Analisa interaksi obat
17. Pemantauan komplikasi dan cara penanggulangan
Untuk tiap-tiap golongan obat-obatan yang tercantum di bawah , dipertimbangkan aspek-aspek berikut ini:
Klasifikasi dan sifat kimiawi
Mekanisme kerja
Farmakokinetik
Efek samping dan toksisitas
Interaksi
7
Indikasi
Kontraindikasi
Aspek-aspek praktis
Farmakodinamik:reseptor
Farmakokinetik:absorpsi,bioavailability,distribusi,biotransformasi,ekskresi
Farmakogenetik
Prinsip-prinsip statistik dari trial klinis pada obat kardiovaskuler, terapi berbasis bukti
XIII. ALGORITMA
8
XIV. DAFTAR KEPUSTAKAAN
1. Frishman WH, Sonnenblick EH, Sica DA. Cardiovascular pharmacotherapeutics manual 2nd ed Mc-
Graw Hill 2004
2. Opie LH, Gersh BJ. Drugs for the heart 6th ed.Saunders 2005
3. Libby et al. Braunwald’s Heart Disease: A textbook of cardiovascular medicine, Saunders,2007
4. Fuster et al. Hurst’s the Heart 12th ed, McGraw Hill,2007