Anda di halaman 1dari 9

METODE PENELITIAN SURVEY

2010
KELOMPOK 3
• menentukan hubungan dua • jenis penelitian yang • metode penelitian yang
atau lebih variabel yang tidak mengumpulkan informasi yang bertujuan untuk menyelidiki
mendapatkan perlakuan/ melekat pada individu hubungan sebab akibat dengan
manipulasi apapun, namun (karakteristik, menggunakan sedikitnya dua
bukan hubungan "sebab- tindakan/perilaku, kelompok yang ditandai
akibat" sikap/pendapat) dari dengan manipulasi atau
sekelompok responden yang pemberian perlakuan secara
representatif dalam suatu terencana oleh peneliti dan
populasi disertai adanya kontrol
KORELASIONAL terhadap objek yang diteliti
• Tingkat hubungan nilai korelasi SURVEI
•± 0,80 - 1,00 korelasi sangat tinggi
•± 0,60 - 0,79 korelasi tinggi
• TIPE EKSPERIMEN
•± 0,40 - 0,59 korelasi moderat
•± 0,20 - 0,39 korelasi rendah • deskriptif: tidak ada asumsi atau hipotesis yang
ditetapkan didalam pengumpulan data, tidak terdapat
•± 0,01 - 0,19 korelasi sangat rendah variabel dependen ataupun independen • JENIS
• analisis: menentukan variabel yang relevan dan • laboratorium: Penelitian ini dilakukan dengan
bagaimana mereka berhubungan secara hipotesis memberikan perlakuan tertentu terhadap kelompok
subyek dengan harapan munculnya fenomena atau
gejala yang hendak dipelajari. Subyek penelitian sendiri
tetap berada dalam situasi alamiah sehingga tidak
•Teknik : mengumpulkan jawaban-jawaban dari mengubah reaksi alamiah yang mungkin timbul dari
pertanyaan standar; random sampling; analisis pihak subjek
statistik dari representasi jawaban survey • lapangan: Penelitian ini dilakukan dengan
memberikan perlakuan tertentu terhadap kelompok
subyek dengan memisahkan subyek penelitian dari
lingkungan alamiah mereka dan memasukkan ke dalam
situasi yang secara penuh berada dalam kendali peneliti
Commented [U1]: Akan lebih baik jika ditambah penjelasan
mengenai var.bebas dan tergantung…

• variabel bebas
• variabel tergantung
• membandingkan keduanya tanpa adanya manipulasi
• menentukan hubungan keduanya

efisien; dapat menampilkan banyak data; terkadang manipulasi terhadap variabel


tidak mungkin dilakukan

tidak dapat menentukan hubungan sebab-akibat; terdapat kemungkinan adanya


variabel yang tidak terukur (tersembunyi); variabelnya tidak terlalu berbeda (semu)
Commented [U2]: Maksudnya langkah2 survey kan???

menentukan sample collecting


hipotesis analisis evaluasi
permasalahan design data

Teori dapat dites dengan objektif; generelasi dapat dilakukan; lebih cepat dan mudah
digunakan; diterima sebagai metode riset diberbagai bidang; fleksibel dan efesien

Sulit untuk mendapatkan random sampling; kemungkinan adanya bias sistematik;


Adanya “improper execution” dimana kesalahan bisa terjadi karena kesalahan
memilih subjek yang tidak sesuai dengan karakteristik ataupun alat tes yang tidak
valid; merupakan self-report sehingga individu dapat melakukan faking
yes-no question

questioner forced choice Commented [U3]: Tambah penjelasan tentang skala

[tipe pertanyaan yg sering


digunakan dalam survei] pilihan ganda

open ended question

alat survey skala likert-type scale

achievement test
tes
[memiliki norma tes yang aptitude test
membangun tes]
personality test

Perbedaan di antara penggunaan Questioner, Skala, dan Tes di dalam metode


survey, yaitu :
dengan menggunakan skala, maka
dengan menggunakan tes, maka
jawaban-jawaban dari subjek akan
dengan menggunakan kuesioner, pertanyaan yang diajukan sudah
lebih bersifat konseptual sesuai
maka peneliti akan banyak memiliki standarisasi dan norma
dengan self-concept masing-masing
mendapatkan data secara faktual yang berlaku terhadap jenis tes
individu, adanya peran interpretasi
yang digunakan sebagai alat tes
dalam menjawab pertanyaan
Melakukan survey kepustakaan yang Mengidentifikasi dan mendefinisikan Merumuskan hipotesis, berdasar
relevan bagi masalah masalah penelaahan kepustakaan

Mengidentifikasi pengertian-
Melakukan ekperimen Menyusun rencana eksperimen pengertian dasar dan variabel-
variabel utama

Mengatur data mentah untuk


Menganalisis data dan melakukan Menginterpretasi hasil perumusan
mempermudah analisis dengan
signifikansi tes dengan teknik kesimpulan, pembahasan, dan
menempatkan dalam rancangan yang
statistika yang relevan pembuatan laporan
memungkinkan

Commented [U4]: Maksudnya langkah2 eksperiman kan

LABORATORIUM: Dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya karena hanya


memfokuskan pada pengujian hubungan sebab akibat
LAPANGAN: Dapat diberlakukan dalam kehidupan sehari-hari

Belum tentu dapat diberlakukan dalam kehidupan sehari-hari :LABORATORIUM


Tingkat kepastian hubungan sebab akibat tidak sebesar pada penelitian:LAPANGAN
laboratorium karena sulitnya untuk mengontrol variabel-variabel pengganggu; Biaya
yang dibutuhkan lebih mahal
JENIS-JENIS DESAIN EXPERIMEN
PRE-EXPERIMENTAL DESIGNS (nondesigns) One-Shot Case Study X O
Desain eksperimental ini belum merupakan
eksperimen sunguh-sungguh, hal ini karena X = treatment yang diberikan (variabel independen)
masih terdapat variabel luar yang ikut O = Observasi (variabel dependen)
terpengaruh terhadap terbentuknya variabel Terdapat suatu kelompok diberi treatment /perlakuan, dan selanjutnya diobservasi hasilnya. (Treatment adalah
dependen, yang disebabkan karena tidak sebagai variabel independen, dan hasil adalah sebagai dependen)
adanya variabel kontrol dan sampel tidak diisi One-Group Pretest-Posttest Design O1 X O 2
secara random O1 = nilai pretest (sebelum diberi diklat)
O2 = nilai posttest (setelah diberi diklat)
Pengaruh diklat terhadap prestasi kerja pegawai
(O2 - O1)
Pada desain ini terdapat pretest sebelum diberi perlakuan. Dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih
akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan
Intact-Group Comparison
X O1
O2
pengaruh perlakuan (O1-O2)

O1 = hasil pengukuran setengah kelompok yang diberi perlakuan


O2 = hasil pengukuran setengah kelompok yang tidak diberi perlakuan
Pada desain ini terdapat satu kelompok yang digunakan untuk penelitian, tetapi dibagi dua, yaitu setengah kelompok
untuk eksperimen (yang diberi perlakuan) dan setengah untuk kelompok control (yang tidak diberi perlakuan)
TRUE EXPERIMENTAL DESIGN Posttest-Only Control Design R X O2
Eksperimen ini merupakan eksperimen yang R O4
betul-betul, karena dalam desain ini, peneliti Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih secara random (R). Kelompok pertama diberi
dapat mengontrol semua variabel luar yang perlakuan (X) dan kelompok yang lain tidak. Kelompok yang diberi perlakuan disebut kelompok eksperimen dan
mempengaruhi jalannya eksperimen. Dengan kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut kelompok control. Pengaruh adanya perlakuan (treatment) adalah (O1 :
demikian validitas internal (kualitas O2). Dalam penelitian yang sesungguhnya, pengaruh treatment dianalisis dengan uji beda, pakai statistik t-test
pelaksanaan rancangan penelitian) dapat misalnya. Kalau terdapat perbadaan yang signitifikan antara kelompokn eksperimen dengan kelompok kontro, maka
menjadi tinggi. Ciri dari eksperimen ini adalah perlakuan yang diberikan berpengaruh secara signitifikan
adanya kelompok kontrol dan sampel dipilih Pretest-Posttest Control Group R O1 X O2
secara random Design R O3 O4
Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random, kemudian diberi pretest untuk mengetahui
keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok control. Hasil pretest yang baik bila nilai
kelompok eksperimen tidak berbeda secara signitifikan. Pengaruh perlakuan adalah (O 2 – O1) – (O4 – O3)
FACTORIAL DESIGN R O1 X Y1 O2
Desain faktorial merupakan modifikasi dari R O3 Y1 O4
design true experimental, yaitu dengan R O5 X Y2 O6
memperhatikan kemungkinan adanya variabel R O7 Y2 O8
moderator yang mempengaruhi Pada desain ini semua kelompok dipilih secara random, kemudian masing-masing diberi pretest. Kelompok untuk
perlakuan(variabel independen) terhadap hasil penelitian dinyatakan baik, bila setiap kelompok nilai pretestnya sama. Jadi, O1=O3=O5=O7. Dalam hal ini variabel
(variabel dependen) moderatornya adalah Y1 dan Y2
QUASI EXPERIMENTAL DESIGN Time Series design O1 O2 O3 O4 X O5 O6 O7 O8
Bentuk desain experimental ini merupakan
pengembangan dari true experimental design, Hasil pretest yang baik adalah O1=O2=O3=O4 dan hasil perlakuan yang baik
yang sulit dilaksanakan. Desain inimempunyai adalah = (O5+O6+O7+O8) – (O1+O2+O3+O4)
kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi Dalam desain ini kelompok yang digunakan untuk penelitian tidak dapat dipilih secara random. Sebelum diberi
sepenuhnya untuk mengontrol variabel- perlakuan, kelompok diberi pretest sampai empat kali, dengan maksud untuk mengetahui kestabilan dan kejelasan
variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan keadaan kelompok sebelum diberi perlakuan. Bila hasil pretest selama empat kali ternyata nilainya berbeda-beda,
eksperimen. Walaupun demikian desain ini berarti kelompok tersebut keadaanya labil, tidak menentu, dan tidak konsisten. Setelah kestabilan keadaan kelompok
lebih baik dari pre-experimental design. Quasi- dapat diketahui dengan jelas, maka baru diberi treatment. Desain penelitian ini hanya menggunakan satu kelompok
Experimental design, digunakan karena pada saja, sehingga tidak memerlukan kelompok kontrol.
kenyataannya sulit mendapatkan kelompok Nonequivalent Control Group O 1 X O2
kontrol yang digunakan untuk penelitian. Design O3 O4
Dalam suatu kegiatan administrasi atau
manajemen, sering tidak mungkin
Desain ini hampir sama dengan pretest-posttest controlgroup design, hanya pada desain ini kelompok eksperimen
menggunakan sebagian para karyawannya
maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random
untuk eksperimen dan sebagian tidak. Sebagai
mana menggunakan prosedur kerja baru yang
lain tidak. Oleh karena itu, Untuk mengatasi
kesulitan dalam menentukan kelompok kontrol
dalam penelitian, maka dikembangkan desain
Quasi Experimental

Anda mungkin juga menyukai