0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
11 tayangan3 halaman
Mastoiditis adalah infeksi bakteri pada tulang mastoid. Tanpa pengobatan yang adekuat, dapat menyebabkan meningitis dan abses otak. Biasanya didahului oleh OMA yang tidak mendapatkan pengobatan adekuat.
Mastoiditis adalah infeksi bakteri pada tulang mastoid. Tanpa pengobatan yang adekuat, dapat menyebabkan meningitis dan abses otak. Biasanya didahului oleh OMA yang tidak mendapatkan pengobatan adekuat.
Mastoiditis adalah infeksi bakteri pada tulang mastoid. Tanpa pengobatan yang adekuat, dapat menyebabkan meningitis dan abses otak. Biasanya didahului oleh OMA yang tidak mendapatkan pengobatan adekuat.
1. Nyeri ketok daerah mastoid atau retroaurikuler dan lunak di daerah mastoid Mastoiditis adalah peradangan antrum dan sel mastoid akibat dari komplikasi otitis media supuratif kronis. Infeksi tersebut menyebabkan sumbatan pada aditus ad antrum akibat edema dan hiperplasi mukosa sehingga menyebabkan pus bercampur lendir terhalang dan menumpuk dalam sel-sel mastoid. Hal tersebut menyebabkan penekanan sehingga mengakibatkan hancurnya septa-septa sel mastoid yang dimulai dengan demineralisasi tulang, kemudian diikuti hancurnya protein matriks tulang sehingga menyebabkan terjadinya tanda lunak di daerah mastoid, dan infeksi yang ada menyebabkan adanya nyeri ketok di daerah mastoid. 2. Reservoir sign Meskipun telinga sudah dibersihkan namun sekret mukopurulen tetap keluar dari dalam telinga. Hal tersebut diakibatkan oleh karena membran timpani yang sudah perforasi sehingga menyebabkan sekret mukopurulen akibat peradangan pada mastoid dapat mengalir keluar melalui liang telinga. 3. Aurikula terdorong ke antero-inferior Akibat pembengkakan regio postaurikular pada mastoiditis diikuti dengan hilangnya sulkus dan pinna terdorong ke bawah depan, sehingga menyebabkan aurikula seperti terlihat terdorong ke antero-inferior. 4. Adanya granulasi dan polip Komplikasi otitis media dapat terjadi apabila sawar pertahanan telinga tengah yang normalnya tidak bisa dilewati menjadi bisa dilewati, sehingga memungkinkan infeksi menjalar ke struktur sekitarnya. Pertahanan telinga tengah pertama adalah mukosa kavum timpani, sedangkan pertahanan telinga tengah kedua adalah dinding tulang kavum timpani dan sel mastoid. Apabila sawar tulang terlampaui yang merupakan dinding pertahanan ketiga, maka akan menyebabkan terbentuknya jaringan granulasi. 5. Parese N VII Apabila infeksi mengarah ke dalam menuju tulang temporal maka dapat menyebabkan parese n.fasialis atau labirinitis. Pada perjalanan otitis media kronik menjadi mastoiditis, dapat mengikis kanal nervus fasialis atau sarafnya dapat dilibatkan dengan osteitis, kolesteatom, dan jaringan granulasi, disusul oleh infeksi ke dalam kanalis fasialis. Sehingga manifestasi klinik yang tampak yaitu paralisis nervus fasialis bagian bawah, ipsilateral terhadap telinga yang sakit. 6. Abses sub periosteal Komplikasi otitis media dapat terjadi apabila sawar pertahanan telinga tengah yang normalnya tidak bisa dilewati menjadi bisa dilewati, sehingga memungkinkan infeksi dapat menjalar ke struktur sekitarnya. Pertahanan pertama adalah mukosa kavum timpani yang seperti mukosa saluran napas yang mampu melokalisasi infeksi. Bila sawar ini runtuh, masih ada sawar kedua, yaitu dinding tulang kavum timpani dan sel mastoid. Bila sawar ini runtuh, maka struktur lunak di sekitarnya akan terkena. Runtuhnya periosteum akan menyebabkan terjadinya abses periosteal. 7. Abses Bezold Abses Bezold adalah abses yang terdapat di dalam selubung otot sternokleidomastoideus akibat nanah dari mastoiditis mengikis/menjebol melalui korteks bagian mastoid dari tulang temporal, medial pada pelekatan sternokleidomastoid, meluas ke dalam fosa infratemporal, dan jauh ke lapisan investasi fasia serviks yang dalam. Pus awalnya masuk ke dalam scalp, lalu akibat gaya gravitasi pus menjadi masuk ke dalam selubung otot sternokleidomastoideus dan menjadi abses Bezold.