Oleh:
Pembimbing:
DEPARTEMEN IKM-IKK
RSUP DR. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2017
i
HALAMAN PENGESAHAN
Telaah Ilmiah
Judul
Oleh:
telah dinilai dan dinyatakan diterima sebagai salah satu syarat untuk
mengikuti Kepaniteraan Klinik Senior di Departemen IKM-IKK Fakultas
Kedokteran Universitas Sriwijaya
ii
KATA PENGANTAR
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman Judul................................................................................................. i
Halaman Pengesahan ..................................................................................... ii
Kata Pengantar .............................................................................................. iii
Daftar Isi........................................................................................................ iv
Bab I Pendahuluan ......................................................................................... 1
Bab II Tinjauan Pustaka ................................................................................. 2
2.1. Administrasi Pelayanan Kesehatan ............................................ 2
2.2. Unsur Pokok Administrasi Kesehatan ....................................... 2
2.3. Ruang Lingkup Administrasi Pelayanan Kesehatan .................. 7
2.4. Manfaat Penerapan Administrasi Kesehatan ........................... 9
2.5. Pelayanan Kesehatan Masyarakat ............................................. 10
Bab III Kesimpulan ...................................................................................... 14
Daftar Pustaka ................................................................................................ 1
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Ilmu Kesehatan Masyarakat pada hakikatnya adalah menghimpun
potensi atau sumber daya yang ada dalam masyarakat untuk melakukan upaya
promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Kegiatan ini untuk
meningkatkan partisipasi masyarakat di bidang pembangunan kesehatan.
Pelayanan kesehatan masyarakat adalah bagian dari pelayanan
kesehatan yang lebih mengutamakan kegiatannya pada upaya peningkatan
kesehatan serta pencegahan penyakit serta lebih memusatkan perhatiannya
pada pelayanan berbagai masalah kesehatan yang ditemukan di masyarakat
secara keseluruhan. Jika dibandingkan dengan pelayanan medis (medical
services) pelayanan kesehatan masyarakat memang mempunyai beberapa ciri
tersendiri.
Dalam ilmu kesehatan masyarakat terdapat disiplin ilmu yang
menopang ilmu kesehatan masyarakat, atau sering disebut sebagai pilar utama
ilmu kesehatan masyarakat. Diantaranya; Epidemiologi, Biostatistik dan
Kependudukan, Kesehatan Lingkungan, Pendidikan Kesehatan dan Ilmu
Perilaku, Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, Kesehatan dan
Keselamatan Kerja, Kesehatan Keluarga dan Kesehatan Reproduksi dan Gizi
Masyarakat.
Ruang lingkup pelayanan kesehatan masyarakat menyangkut
kepentingan masyarakat banyak, maka peranan pemerintah dalam pelayanan
kesehatan masyarakat mempunyai bagian atau porsi yang besar. Namun
karena keterbatasan sumber daya pemerintah, maka potensi masyarakat perlu
digali atau diikutsertakan dalam upaya pelayanan kesehatan masyarakat
tersebut.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
1. Masukan
Yang dimaksud dengan masukan (input), dalam administrasi adalah
segala sesuatu yang dibutuhkanuntuk dapat melaksanakan pekerjaan
administrasi. Masukan ini dikenal pula dapat melaksanakan pekerjaan
administrasi (tools of administration). Masukan dan/atau perangkat
administrasi tersebut banyak macamnya.
Komisi Pendidikan Administrasi Kesehatan Amerika Serikat memebedakan
masukan dan/atau perangkat administrasi atas tiga macam, yaitu:
a. Sumber
Yang dimaksud dengan sumber (resources) adalah segala sesuatu untuk
menghasilkan barang atau jasa. Sumber ini secara umum dapat dibedakan atas
tiga macam, yakni:
i. Sumber tenaga
Sumber tenaga (Labour Resources) dibedakan atas dua macam,
yakni tenaga ahli (skilled) seperti Dokter, dokter gigi, Bidan,
Perawat serta tenaga tidak ahli (unskilled), seperti pesuruh,
penjaga malam dan pekerjakasar lainnya.
ii. Sumber modal
Sumber modal (Capital Resources) banyak macamnya. Jika
disederhanakan dapat dibedakan atas dua macam, yakni modal
bergerak (working capital) seperti uang dan giro serta modal tidak
bergerak (fixed capital) seperti bangunan, tanah, dan sarana
kesehatan.
iii. Sumber alamiah
Yang dimaksud dengan sumber alamiah (natural resources)
adalah segala sesuatu yang terdapat dialam yang tidak termasuk
sumber tenaga dan sumber modal.
b. Tata Cara
Yang dimaksud tentang cara (procedures) adalah berbagai kemajuan
ilmu dan teknologi kedokteran yang dimiliki dan yang diterapkan.
3
c. Kesanggupan
Yang dimaksud dengan kesanggupan (capity) adalah kaedaan fisik,
mental dan biologis tenaga pelaksana. Sacara umum bahwa kesanggupan
tenaga pelaksana dari Negara yang telah maju lebih tinggi dari pada Negara
yang lebih maju lebih tinggi dari pada tenaga pelaksana dari tenaga pelaksana
dari Negara yang masih terbelakang.
Pembagian lain yang banyak dikenal dimasyarakat ialah yang disebut
sebagai 4M, yakni manusia (man), uang (money), sarana (material), dan
metode (methodh) untuk organisasi yang tidak mencari keuntungan serta 6M,
yakni manusia (man), uang (money), sarana (material), metode (methode),
pasar (market) serta mesin (machianery) untuk organisasi yang mencari
keuntungan.
2. Proses
Yang dimaksud dengan proses (process) dalam administrasi adalah
langkah-langkah yang harus mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Proses
ini dikenal dengan nama fungsi administrasi (function of administration).
Pada umumnya proses dan ataupun fungsi administrasi ini merupakan
tanggung jawab pimpinan.
Pada saat ini dengan makin berkembangnya ilmu administrasi, maka
pembagian fungsi administrasi makin banyak pula. Berbagai pembagian
tersebut, meskipun bervariasi, namun jika dikaji secara mendalam pada
dasarnya tidak memperlihatkan perbedaan yang berarti.
Pada saat ini dikenal beberapa pembagian proses dan ataupun fungsi
administrasi tersebut. Beberapa diantaranya yang terpenting ialah:
a. Komisi Pendidikan Administrasi Kesehatan Amerika Serikat
membedakan fungsi administrasi atas 6 macam, yakni: perencanaan
(planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan (directing),
pengawasan (controlling), pengkoordinasian (coordinating) dan penilaian
(evaluation).
b. George R. Terry membedakan fungsi administrasi atas 4 macam, yakni
perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pergerakkan
4
(actuating) dan pengawasan (controlling). Fungsi administrasi menurut Terry
ini dikenal singkatan POAC.
c. Hendry Fayol membedakan fungsi administrasi atas 5 macam, yakni
perncanaan (planning), pengorganisasian (organizing), perintah
(commanding), pengkoordinasian (coordinating) dan pengawasan
(controlling).
Pada saat ini dengan makin berkembangnya ilmu administrasi, maka
pembagian fungsi administrasi makin banyak pula. Berbagai pembagian
tersebut, meskipun bervariasi, namun jika dikaji secara mendalam pada
dasarnya tidak memperlihatkan perbedaan yang berarti.
Dalam praktek sehari-hari untuk memudahkan pelaksanaannya,
berbagai fungsi administrasi ini sering disederhanakan menjadi 4 macam saja,
yaitu
i. Perencanaan (planning) yang didalamnya termasuk
penyusunanggaran belanja.
ii. Pengorganisasian (organizing) yang didalamnya termasuk
penyusunan staf.
iii. Pelaksanaan (implementing) yang didalamnya termasuk
pengarahan, pengkoordinasian bimbingan, penggerakan dan
pengawasan.
iv. Penilaian (evaluation) yang didalamnya termasuk penyusunan
laporan.
3. Keluaran
Yang dimaksud dengan keluaran (output) adalah hasil dari suatu
pekerjaan administrasi. Untuk administrasi kesehatan, keluaran tersebut
dikenal dengan nama pelayanan kesehatan (health service). Pada saat ini
pelayanan kesehatan tersebut banyak macamnya, secara umum dapat
dibedakan atas 2 macam.
Pertama, pelayanan kedokteran (medical sevices). Kedua, pelayanan
kesehatan masyarakat (public health services).
5
4. Sasaran
Yang dimaksud dengan sasaran (target group) adalah kepada siapa
keluaran yang dihasilkan, yakni upaya kesehatan tersebut ditujukan. Untuk
administrasi kesehatan sasaran yang dimaksudkan disini dibedakan atas 4
macam, yakni perseorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat. Dapat
bersifat sasaran langsung (direct target group) atau pun bersifat sasaran tidak
langsung (indirect group target).
5. Dampak
Yang dimaksud dengan dampak adalah akibat yang ditimbulakn oleh
keluaran, untuk administrasi kesehatan, dampak yang diharapkan adalah
makin meningkatnya derjat kesehatan. Peningkatan derajat kesehatan ini
hanya akan dapat dicapai apabila kebutuhan dan tuntutan perseorangan,
keluarga dan kelompok dan/atau masyarakat terhadap kesehatan, pelayanan
kedokteran serta lingkungan yang sehat dapat terpenuhi. Kebutuhan dan
tuntutan ini adalh sesuatu yang terdapat pada pihak pemakai jasa pelayanan
kesehatan (health consumer).
a. Kebutuhan Kesehatan
Kebutuhan kesehatan pada dasarnya bersifat objektif dan karena itu
untuk dapat meningkatkan derajat kesehatan ‘perseorangan, keluarga,
kelompok dan ataupun masyarakat upaya untuk memenuhinya bersifat
mutlak. Sebagai sesuatu yang bersifat objektif, maka munculnya kebutuhan
kesehatan sangat ditentukan oleh masalah kesehatan nyata yang ditemukan
dimasyarakat. Jika diketahui bahwa munculnya suatu penyakit sebagaimana
dikemukakan oleh Gordon dan LE Richt 1950 sangat ditentukann oleh faktor
utama, yakni: pejamu (host), penyebab penyakit (agent) serta lingkungan
(environment), maka dalam upaya menemukan kebutuhan kesehatan,
perhatian haruslah ditujukan kepada ketiga faktor tersebut.
6
b. Tuntutan Kesehatan
Berbeda halnya dengan kebutuhan, tuntutan kesehatan (health
demande) pada dasarnya bersifat subjektif oleh karena itu pemenuhan
tuntutan kasehatan tersebut hanya bersifat fakultatif, dengan perkataan ini
terpenuhi atau tidaknya tuntutan kesehatan perseorangan, keluarga,
kelompok, dan ataupun masyarakat tidak terlalu menetukan tercapai atau
tidaknya kehendak untuk meningkatkan derajat kesehatan, karena tuntutan
kesehatan bersifat subjektif, maka munculnya tuntutan kesehatan tersebut
dipengariuhi oleh faktor-faktor bersifat sujektif pula.
7
dengan sistem kesehatan. Pengertian tentang sistem kesehatan
banyak macamnya, menjabarkan batasan sebagaiman yang
dirumuskan oleh WHO (1984), yang dimaksud dengan sistem
kesehatan tidak lain adalah suatu kumpulan dari berbagai faktor
yang kompleks dan saling berhubungan yang terdapat pada suatu
Negara dan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dan
tuntutan kesehatan perseorangan, keluarga, kelompok, serta
masyarakat pada setiap saat yang dibutuhkan.
Sistem kesehatan itu sendiri mencakup hal yang amat luas sekali.
Jika disederhanankan dapat dibedakan atas dua subsistem, pertama
subsistem pelayanan kesehatan, kedua subsistem pembiayaan
kesehatan. Untuk dapat terselenggaranya upaya kesehatan yang
baik, kedua subsistem ini perlu ditata dengan sebaik-baiknya.
Ruang lingkup administrasi kebijakan kesehatan secara umum meliputi:
1. Kebijakan kesehatan (health policy)
Kebijakan kesehatan membahas tentang penggarisan kebijaksanaan
pengambilan keputusan, kepemimpinan, public relation,
penggerakan peran serta masyarakat dalam pengelolaan program –
program kesehatan.
2. Hukum Kesehatan (health law)
Hukum kesehatan membahas tentang peraturan atau perundangan di
bidang kesehatan meliputi: undang – undang kesehatan, hospital by
law, informed consent, dan sebagainya.
3. Ekonomi kesehatan (health economic)
Ekonomi kesehatan membahas tentang konsep pembiayaan
kesehatan, asuransi kesehatan, analisis biaya, dan sebagainya.
4. Manajemen tenaga kesehatan (health man power)
Manajemen tenaga kesehatan membahas tentang perencanaan
kebutuhan tenaga kesehatan, motivasi tenaga kesehatan, kinerja
tenaga kesehatan, dan sebagainya.
8
5. Administrasi rumah sakit (hospital administration)
Administrasi rumah sakit membahas tentang organisasi dan
manajemen rumah sakit, manajemen SDM rumah sakit, manajemen
keuangan rumah sakit, manajemen logistic, dan sebagainya.
9
2. Dapat dipenuhi kebutuhan dan tuntutan secara tepat dan sesuai
mengenal kebutuhan dan tuntutan
Dalam melaksanakan administrasi kesehatan. Setiap upaya kesehatan
yang dilaksanakan ditujukan untuk pemenuhan kebutuhan dan tuntutan
tersebut agar kebutuhan dan tuntutan yang seperti ini dapat dipenuhi,
tentu diperlukan keterampilan unutk menentukan kebutuhan dan
tuntutan itu sendiri. Disini menjadi penting peranana administrasi
kesehatan, karena dengan diterapkannya administrasi kesehatan
tersebut akan dapat diketahui dengan tepat berbagai kebutuhan dan
tuntutan yang terdapat dalam masyarakat (Azwar Azrul,1993)
10
meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit, serta sasarannya
terutama untuk kelompok dan masyarakat.
11
masyarakat menyangkut kepentingan masyarakat banyak, maka
peranan pemerintah dalam pelayanan kesehatan masyarakat
mempunyai bagian atau porsi yang besar. Namun karena keterbatasan
sumber daya pemerintah, maka potensi masyarakat perlu digali atau
diikutsertakan dalam upaya pelayanan kesehatan masyarakat
tersebut.
Mengalang potensi masyarakat mencakup 3 dimensi, yaitu:
1. Potensi masyarakat dalam arti komunitas (misalnya masyarakat RT,
RW, Kelurahan dan sebagainya).
Bentuk-bentuk partisipasi dan penggalian potensi masyarakat dalam
pelayanan kesehatan masyarakat seperti adanya dana sehat, iuran
untuk PMT (Pembinaan Makanan Tambahan), untuk anak balita, dan
sebagainya.
12
b. Standar pelayanan; pelayanan kesehatan masyarakat, baik
pemerintah maupun swasta harus berdasarkan pada suatu standar
tertentu. Di Indonesia standar ini telah ditetapkan oleh Departemene
Kesehatan, dengan adanya “Buku Pedoman Puskesmas”
c. Hubungan kerja; dalam hal ini harus ada pembagian kerja yang
jelas antara bagian satu dengan yang lain. Artinya fasilitas kesehatan
harus mempunyai struktur organisasi yang jelas yang
menggambarkan hubungan kerja baik horizontal maupun vertical.
d. Pengorganisasian potensi masyarakat; keikutsertaan masyarakat
atu pengorganisasian masyarakat ini penting, karena adanya
keterbatasan sumber-sumber daya penyelenggara pelayanan
kesehatan masyarakat.
13
BAB III
KESIMPULAN
14
DAFTAR PUSTAKA
15