Anda di halaman 1dari 19

Referat

Administrasi Pelayanan Kesehatan

Oleh:

Anusha G Perkas, S.Ked 04084821719243


Auzan Ridho, S.Ked 04084821719235
Latipah binti Latip, S.Ked 04084821719244
Moganashini Ravi, S.Ked 04084821719245

Pembimbing:

Mariana, SKM., M.Kes

DEPARTEMEN IKM-IKK
RSUP DR. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2017

i
HALAMAN PENGESAHAN

Telaah Ilmiah

Judul

ADMINISTRASI PELAYANAN KESEHATAN

Oleh:

Anusha G Perkas, S.Ked 04084821719243


Auzan Ridho, S.Ked 04084821719235
Latipah Binti Latip 04084821719244
Moganashini Ravi 04084821719245

telah dinilai dan dinyatakan diterima sebagai salah satu syarat untuk
mengikuti Kepaniteraan Klinik Senior di Departemen IKM-IKK Fakultas
Kedokteran Universitas Sriwijaya

Palembang, Desember 2017

Mariana, SKM., M.Kes

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,


karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas
telaah ilmiah yang berjudul “Administrasi Pelayanan Kesehatan”.
Selanjutnya, penulis juga menyampaikan rasa terima kasih dan
penghargaan yang setulus-tulusnya kepada yang terhormat Ibu Mariana,
SKM., M.Kes yang telah meluangkan waktu untuk membimbing dan
memberikan masukan, serta kritik yang membangun untuk penulis.
Demikian dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan
terima kasih dan permohonan maaf atas kekurangan dan ketidaksempurnaan
telaah ilmiah ini. Semoga dapat bermanfaat untuk kepentingan ilmu
pendidikan kedokteran.

Palembang, Desember 2017

Penulis

iii
DAFTAR ISI

Halaman Judul................................................................................................. i
Halaman Pengesahan ..................................................................................... ii
Kata Pengantar .............................................................................................. iii
Daftar Isi........................................................................................................ iv
Bab I Pendahuluan ......................................................................................... 1
Bab II Tinjauan Pustaka ................................................................................. 2
2.1. Administrasi Pelayanan Kesehatan ............................................ 2
2.2. Unsur Pokok Administrasi Kesehatan ....................................... 2
2.3. Ruang Lingkup Administrasi Pelayanan Kesehatan .................. 7
2.4. Manfaat Penerapan Administrasi Kesehatan ........................... 9
2.5. Pelayanan Kesehatan Masyarakat ............................................. 10
Bab III Kesimpulan ...................................................................................... 14
Daftar Pustaka ................................................................................................ 1

iv
BAB I
PENDAHULUAN
Ilmu Kesehatan Masyarakat pada hakikatnya adalah menghimpun
potensi atau sumber daya yang ada dalam masyarakat untuk melakukan upaya
promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Kegiatan ini untuk
meningkatkan partisipasi masyarakat di bidang pembangunan kesehatan.
Pelayanan kesehatan masyarakat adalah bagian dari pelayanan
kesehatan yang lebih mengutamakan kegiatannya pada upaya peningkatan
kesehatan serta pencegahan penyakit serta lebih memusatkan perhatiannya
pada pelayanan berbagai masalah kesehatan yang ditemukan di masyarakat
secara keseluruhan. Jika dibandingkan dengan pelayanan medis (medical
services) pelayanan kesehatan masyarakat memang mempunyai beberapa ciri
tersendiri.
Dalam ilmu kesehatan masyarakat terdapat disiplin ilmu yang
menopang ilmu kesehatan masyarakat, atau sering disebut sebagai pilar utama
ilmu kesehatan masyarakat. Diantaranya; Epidemiologi, Biostatistik dan
Kependudukan, Kesehatan Lingkungan, Pendidikan Kesehatan dan Ilmu
Perilaku, Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, Kesehatan dan
Keselamatan Kerja, Kesehatan Keluarga dan Kesehatan Reproduksi dan Gizi
Masyarakat.
Ruang lingkup pelayanan kesehatan masyarakat menyangkut
kepentingan masyarakat banyak, maka peranan pemerintah dalam pelayanan
kesehatan masyarakat mempunyai bagian atau porsi yang besar. Namun
karena keterbatasan sumber daya pemerintah, maka potensi masyarakat perlu
digali atau diikutsertakan dalam upaya pelayanan kesehatan masyarakat
tersebut.

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Administrasi Pelayanan Kesehatan


Administrasi berasal dari kata administrare (latin; ad = pada,
ministrare = melayani) dengan demikian jika ditinjau dari asal kata
administrasi berarti memberikan pelayanan kepada masyarakt. “Administrasi
adalah upaya mencapai tujuan yang diinginkan dengan menciptakan
lingkungan kerja yang menguntungkan.
Administrasi merupakan wadah dan proses yang menentukan
kebijakan dimana organisasi dan manjemen dipakai sebagai sarana untuk
menentukan kebijakan umum, dengan memanfaatkan organisasi dan proses
manjemen dalam usahanya untuk mencapai tujuan.
Administrasi atau manjemen dalam dunia kesehatan sangat diperlukan
agar dalam pelaksanaan program kesehatan dapat berjalan dengan efisien dan
efektif. Administrasi pada dasarnya merupakan usaha tertentu untuk
mencapai suatu tujuan. Para penyedia ataupun tenaga kesehatan dalam
mempergunakan administrasi kesehatan memerlukan persiapan baik dalam
teori maupun praktek
Administrasi kesehatan adalah bidang yang berkaitan dengan
kepemimpinan, manajemen, dan administrasi rumah sakit, jaringan rumah
sakit, dan sistem perawatan kesehatan. Administrator kesehatan dianggap
profesional perawatan kesehatan.

2.2 Unsur Pokok Administrasi Kesehatan


Jika diperhatikan batasan administrasi kesehatan sebagaimana
dikemukakan diatas, segera terlihat bahwa dalam batasan tersebut
dikemukakan setidak-tidaknya 5 unsur pokok yang peranannya amat penting
dalam menentukan berhasil atau tidaknya pelaksanaan administrasi
kesehatan. Kelima unsur pokok yang dimaksud ialah masukan (input), proses
(process), keluaran (output), sasaran (target), serta dampak (impact).

2
1. Masukan
Yang dimaksud dengan masukan (input), dalam administrasi adalah
segala sesuatu yang dibutuhkanuntuk dapat melaksanakan pekerjaan
administrasi. Masukan ini dikenal pula dapat melaksanakan pekerjaan
administrasi (tools of administration). Masukan dan/atau perangkat
administrasi tersebut banyak macamnya.
Komisi Pendidikan Administrasi Kesehatan Amerika Serikat memebedakan
masukan dan/atau perangkat administrasi atas tiga macam, yaitu:
a. Sumber
Yang dimaksud dengan sumber (resources) adalah segala sesuatu untuk
menghasilkan barang atau jasa. Sumber ini secara umum dapat dibedakan atas
tiga macam, yakni:
i. Sumber tenaga
Sumber tenaga (Labour Resources) dibedakan atas dua macam,
yakni tenaga ahli (skilled) seperti Dokter, dokter gigi, Bidan,
Perawat serta tenaga tidak ahli (unskilled), seperti pesuruh,
penjaga malam dan pekerjakasar lainnya.
ii. Sumber modal
Sumber modal (Capital Resources) banyak macamnya. Jika
disederhanakan dapat dibedakan atas dua macam, yakni modal
bergerak (working capital) seperti uang dan giro serta modal tidak
bergerak (fixed capital) seperti bangunan, tanah, dan sarana
kesehatan.
iii. Sumber alamiah
Yang dimaksud dengan sumber alamiah (natural resources)
adalah segala sesuatu yang terdapat dialam yang tidak termasuk
sumber tenaga dan sumber modal.

b. Tata Cara
Yang dimaksud tentang cara (procedures) adalah berbagai kemajuan
ilmu dan teknologi kedokteran yang dimiliki dan yang diterapkan.

3
c. Kesanggupan
Yang dimaksud dengan kesanggupan (capity) adalah kaedaan fisik,
mental dan biologis tenaga pelaksana. Sacara umum bahwa kesanggupan
tenaga pelaksana dari Negara yang telah maju lebih tinggi dari pada Negara
yang lebih maju lebih tinggi dari pada tenaga pelaksana dari tenaga pelaksana
dari Negara yang masih terbelakang.
Pembagian lain yang banyak dikenal dimasyarakat ialah yang disebut
sebagai 4M, yakni manusia (man), uang (money), sarana (material), dan
metode (methodh) untuk organisasi yang tidak mencari keuntungan serta 6M,
yakni manusia (man), uang (money), sarana (material), metode (methode),
pasar (market) serta mesin (machianery) untuk organisasi yang mencari
keuntungan.

2. Proses
Yang dimaksud dengan proses (process) dalam administrasi adalah
langkah-langkah yang harus mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Proses
ini dikenal dengan nama fungsi administrasi (function of administration).
Pada umumnya proses dan ataupun fungsi administrasi ini merupakan
tanggung jawab pimpinan.
Pada saat ini dengan makin berkembangnya ilmu administrasi, maka
pembagian fungsi administrasi makin banyak pula. Berbagai pembagian
tersebut, meskipun bervariasi, namun jika dikaji secara mendalam pada
dasarnya tidak memperlihatkan perbedaan yang berarti.
Pada saat ini dikenal beberapa pembagian proses dan ataupun fungsi
administrasi tersebut. Beberapa diantaranya yang terpenting ialah:
a. Komisi Pendidikan Administrasi Kesehatan Amerika Serikat
membedakan fungsi administrasi atas 6 macam, yakni: perencanaan
(planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan (directing),
pengawasan (controlling), pengkoordinasian (coordinating) dan penilaian
(evaluation).
b. George R. Terry membedakan fungsi administrasi atas 4 macam, yakni
perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pergerakkan

4
(actuating) dan pengawasan (controlling). Fungsi administrasi menurut Terry
ini dikenal singkatan POAC.
c. Hendry Fayol membedakan fungsi administrasi atas 5 macam, yakni
perncanaan (planning), pengorganisasian (organizing), perintah
(commanding), pengkoordinasian (coordinating) dan pengawasan
(controlling).
Pada saat ini dengan makin berkembangnya ilmu administrasi, maka
pembagian fungsi administrasi makin banyak pula. Berbagai pembagian
tersebut, meskipun bervariasi, namun jika dikaji secara mendalam pada
dasarnya tidak memperlihatkan perbedaan yang berarti.
Dalam praktek sehari-hari untuk memudahkan pelaksanaannya,
berbagai fungsi administrasi ini sering disederhanakan menjadi 4 macam saja,
yaitu
i. Perencanaan (planning) yang didalamnya termasuk
penyusunanggaran belanja.
ii. Pengorganisasian (organizing) yang didalamnya termasuk
penyusunan staf.
iii. Pelaksanaan (implementing) yang didalamnya termasuk
pengarahan, pengkoordinasian bimbingan, penggerakan dan
pengawasan.
iv. Penilaian (evaluation) yang didalamnya termasuk penyusunan
laporan.

3. Keluaran
Yang dimaksud dengan keluaran (output) adalah hasil dari suatu
pekerjaan administrasi. Untuk administrasi kesehatan, keluaran tersebut
dikenal dengan nama pelayanan kesehatan (health service). Pada saat ini
pelayanan kesehatan tersebut banyak macamnya, secara umum dapat
dibedakan atas 2 macam.
Pertama, pelayanan kedokteran (medical sevices). Kedua, pelayanan
kesehatan masyarakat (public health services).

5
4. Sasaran
Yang dimaksud dengan sasaran (target group) adalah kepada siapa
keluaran yang dihasilkan, yakni upaya kesehatan tersebut ditujukan. Untuk
administrasi kesehatan sasaran yang dimaksudkan disini dibedakan atas 4
macam, yakni perseorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat. Dapat
bersifat sasaran langsung (direct target group) atau pun bersifat sasaran tidak
langsung (indirect group target).

5. Dampak
Yang dimaksud dengan dampak adalah akibat yang ditimbulakn oleh
keluaran, untuk administrasi kesehatan, dampak yang diharapkan adalah
makin meningkatnya derjat kesehatan. Peningkatan derajat kesehatan ini
hanya akan dapat dicapai apabila kebutuhan dan tuntutan perseorangan,
keluarga dan kelompok dan/atau masyarakat terhadap kesehatan, pelayanan
kedokteran serta lingkungan yang sehat dapat terpenuhi. Kebutuhan dan
tuntutan ini adalh sesuatu yang terdapat pada pihak pemakai jasa pelayanan
kesehatan (health consumer).

a. Kebutuhan Kesehatan
Kebutuhan kesehatan pada dasarnya bersifat objektif dan karena itu
untuk dapat meningkatkan derajat kesehatan ‘perseorangan, keluarga,
kelompok dan ataupun masyarakat upaya untuk memenuhinya bersifat
mutlak. Sebagai sesuatu yang bersifat objektif, maka munculnya kebutuhan
kesehatan sangat ditentukan oleh masalah kesehatan nyata yang ditemukan
dimasyarakat. Jika diketahui bahwa munculnya suatu penyakit sebagaimana
dikemukakan oleh Gordon dan LE Richt 1950 sangat ditentukann oleh faktor
utama, yakni: pejamu (host), penyebab penyakit (agent) serta lingkungan
(environment), maka dalam upaya menemukan kebutuhan kesehatan,
perhatian haruslah ditujukan kepada ketiga faktor tersebut.

6
b. Tuntutan Kesehatan
Berbeda halnya dengan kebutuhan, tuntutan kesehatan (health
demande) pada dasarnya bersifat subjektif oleh karena itu pemenuhan
tuntutan kasehatan tersebut hanya bersifat fakultatif, dengan perkataan ini
terpenuhi atau tidaknya tuntutan kesehatan perseorangan, keluarga,
kelompok, dan ataupun masyarakat tidak terlalu menetukan tercapai atau
tidaknya kehendak untuk meningkatkan derajat kesehatan, karena tuntutan
kesehatan bersifat subjektif, maka munculnya tuntutan kesehatan tersebut
dipengariuhi oleh faktor-faktor bersifat sujektif pula.

2.3 Ruang Lingkup Administrasi Pelayanan Kesehatan


Jika dikaji secara mendalam batasan administrasi kesehatan
sebagaiman yang telah dirumuskan oleh Komisi Pendidikan Administrasi
Kesehatan Amerika Serikat tahun 1974, segera terlihat bahwa ruang lingkup
administrasi kesehatan mencakup bidang yang amat luas yang jika
disederhanakan dapat dibagi menjadi dua macam, yakni:
1. Kegiatan Administrasi
Telah disebutkan bahwa melaksanakan semua fungsi administrasi
sama artinya dengan melaksanakan semua fungsi
administrasi dengan pengertian seperti ini menjadi jelas bahwa
kegiatan utama yang dilakukan pada aministrasi itu sendiri mulai
dari fungsi perncanaan, pengorganisasian, pelaksanaan sampai
dengan fungsi pengawasan (Terry).
Karena kegiatan utama administrasi adalah melaksanakan semua
fungsi administrasi maka jelas pula bahwa melaksanakan pekerjaan
tata usaha. Pekerjaan administrasi bukan sekedar mengetik,
mengagenda dan ataupun menyimpan arsip surat menyurat (office
work) yang merupakan pekerjaan pokok seorang usaha.
2. Objek dan Subjek Administrasi
Telah disebutkan bahwa objek dan subjek administrasi kesehatan
adalah sistem kesehatan yang berarti dapat menyelenggarakan
administrasi kesehatan perlu dipahami dahulu apa yang dimaksud

7
dengan sistem kesehatan. Pengertian tentang sistem kesehatan
banyak macamnya, menjabarkan batasan sebagaiman yang
dirumuskan oleh WHO (1984), yang dimaksud dengan sistem
kesehatan tidak lain adalah suatu kumpulan dari berbagai faktor
yang kompleks dan saling berhubungan yang terdapat pada suatu
Negara dan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dan
tuntutan kesehatan perseorangan, keluarga, kelompok, serta
masyarakat pada setiap saat yang dibutuhkan.
Sistem kesehatan itu sendiri mencakup hal yang amat luas sekali.
Jika disederhanankan dapat dibedakan atas dua subsistem, pertama
subsistem pelayanan kesehatan, kedua subsistem pembiayaan
kesehatan. Untuk dapat terselenggaranya upaya kesehatan yang
baik, kedua subsistem ini perlu ditata dengan sebaik-baiknya.
Ruang lingkup administrasi kebijakan kesehatan secara umum meliputi:
1. Kebijakan kesehatan (health policy)
Kebijakan kesehatan membahas tentang penggarisan kebijaksanaan
pengambilan keputusan, kepemimpinan, public relation,
penggerakan peran serta masyarakat dalam pengelolaan program –
program kesehatan.
2. Hukum Kesehatan (health law)
Hukum kesehatan membahas tentang peraturan atau perundangan di
bidang kesehatan meliputi: undang – undang kesehatan, hospital by
law, informed consent, dan sebagainya.
3. Ekonomi kesehatan (health economic)
Ekonomi kesehatan membahas tentang konsep pembiayaan
kesehatan, asuransi kesehatan, analisis biaya, dan sebagainya.
4. Manajemen tenaga kesehatan (health man power)
Manajemen tenaga kesehatan membahas tentang perencanaan
kebutuhan tenaga kesehatan, motivasi tenaga kesehatan, kinerja
tenaga kesehatan, dan sebagainya.

8
5. Administrasi rumah sakit (hospital administration)
Administrasi rumah sakit membahas tentang organisasi dan
manajemen rumah sakit, manajemen SDM rumah sakit, manajemen
keuangan rumah sakit, manajemen logistic, dan sebagainya.

2.4 Manfaat Penerapan Administrasi Kesehatan


Jika diperhatikan batasan administrasi kesehatan sebagaimana yang
telah dirumuskan oleh Komisi Pendididkan Administrasi Kesehatan 1947
segera terlihat manfaat yang diperoleh dari diterapkannya administrasi
kesehatan secara umum dibedakan atas 3 macam, yaitu:
1. Dapat dikelola sumber, tata cara, dan kesanggupan secara efektif dan
efissien
Administrasi kesehatan jelas dapt menyajikan penhelolaan yang
dimaksud karena memang dalam melaksanakan pekerjaan administrasi
kesehatan dikenal dengan adanya antara lain fungsi perencanaan yang
dapat mengatur pemanfaatan sumber, tata cara, dan kesanggupan secara
efektif dan efisien. Sesungguhnya masalah efektif dan efisien ini telah
sejak lama menjadi pusat perhatian para ahli administrasi. Setidaknya
pada abad-18 ketika berlangsung revolusi industri di Inggris upaya ini
diwujudkan dengan memperkenalkan falsafah administrasi baru dari job
centered menjadi human centered serta dari orientasi efektivitas menjadi
orientasi efektivitas dan efisien hal yang sama juga diperoleh Frederick
Winslow Taylor (dikenal sebagai bapak gerakan administrasi ilmiah)
serta Hendry Fayol (dikenal sebagai bapak teori admnistrasi modern).
Setelah Taylor melakukan penelitian berjudul Time and Motion
Study dan kemudian dipublikasikan dalam bukunya yang terkenal The
Principle of Scientific Management, berhasil merumuskan pendapatnya
bahwa efektivitas dan efisien erat hubunganannya dengan penggunaan
waktu dengan kegiatan yang tidak produktif sedangkan Fayol
membahas masalah efektivitas dan efisien ini melalui pengkajian
terhadap kemampuan pemimpin. Kajian tersebut kemudian dituliskan
dalam bukunya yang terkenal General and Industrial Management.

9
2. Dapat dipenuhi kebutuhan dan tuntutan secara tepat dan sesuai
mengenal kebutuhan dan tuntutan
Dalam melaksanakan administrasi kesehatan. Setiap upaya kesehatan
yang dilaksanakan ditujukan untuk pemenuhan kebutuhan dan tuntutan
tersebut agar kebutuhan dan tuntutan yang seperti ini dapat dipenuhi,
tentu diperlukan keterampilan unutk menentukan kebutuhan dan
tuntutan itu sendiri. Disini menjadi penting peranana administrasi
kesehatan, karena dengan diterapkannya administrasi kesehatan
tersebut akan dapat diketahui dengan tepat berbagai kebutuhan dan
tuntutan yang terdapat dalam masyarakat (Azwar Azrul,1993)

3. Dapat disediakan dan diselenggarakan


Upaya kesehatan dapat disediakan dan diselenggarakan dengan sebaik-
baiknya karena upaya kesehatan dapat mengatur pemanfaatan sumber,
tata cara, dan kesanggupan yang dimiliki dengan baik, serta dapat
menetukan kebutuhan dan tuntutan dengan tepat, maka dapat
diharapkan tersedia dan terselenggaranya upaya kesehatan yang sebaik-
baiknya.

2.5 Pelayanan Kesehatan Masyarakat


Pelayanan kesehatan mencakup pelayanan kedokteran (medical
services) dan pelayanan kesehatan masyarakat (public health services).
Terdiri daripada:
1. Pelayanan kedokteran ditandai dengan cara pengorganisasian yang
dapat bersifat sendiri atau secara bersama-sama dalam satu
organisasi, tujuan utamanya ialaha untuk menyembuhkan penyakit
dan memulihkan kesehatan, serta sasarannya terutama untuk
perseorangan dan keluarga.
2. Pelayanan kesehatan masyarakat ditandai dengan cara
pengorganisasian yang umumnya bersama-sama dalam satu
organisasi, tujuan utamanya ialah untuk memelihara dan

10
meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit, serta sasarannya
terutama untuk kelompok dan masyarakat.

2.6 Bentuk Pelayanan Kesehatan


Secara umum, ada 3 tingkat atau gradasi penyakit yaitu sakit ringan
(mild), sakit sedang (moderate), dan sakit parah (severe) yang menuntut
bentuk pelayanan kesehatan yang berbeda pula. Oleh sebab itu, perlu
dibedakan adanya 3 bentuk pelayanan, yakni:
1. Pelayanan kesehatan tingkat pertama (Primary health care):
Pelayanan kesehatan ini diperlukan untuk masyarakat yang sakit
ringan dan masyarakat yang sehat untuk meningkatkan kesehatan
mereka atau promosi kesehatan. Pelayanan yang diperlukan pada
jenis ini bersifat pelayanan kesehatan dasar (basic health services)
atau juga merupakan pelayanan kesehatan primer atau utama
(primary health care). Bentuk pelayanan ini seperti Puskesmas,
Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling, dan Balkesmas.

2. Pelayanan kesehatan tingkat kedua (Secondary health services):


Pelayanan kesehatan ini diperlukan oleh kelompok masyarakat yang
memerlukan perawatan nginap, yang sudah tidak dapat ditangani oleh
pelayanan kesehatan primer. Bentuk pelayanan ini misalnya Rumah
Sakit tipe C dan D, dan memerlukan tersedianya tenaga-tenaga
spesialis.

3. Pelayanan kesehatan tingkat ketiga (tertiary health services):


Pelayanan kesehatan ini diperlukan untuk kelompok masyarakat atau
pasiaen yang sudah tidak dapat ditangani oleh pelayanan kesehatan
sekunder. Pelayanan kesehatan ini sudah komplek, dan memerlukan
tenaga-tenaga super spesialis. Contohnya Rumah sakit bertipe A dan
B. Pelayanan kesehatan masyarakat bertujuan untuk meningkatkan
kesehatan dan mencegah penyakit dengan sasaran utamanya adalah
masyarakat. Oleh karena ruang lingkup pelayanan kesehatan

11
masyarakat menyangkut kepentingan masyarakat banyak, maka
peranan pemerintah dalam pelayanan kesehatan masyarakat
mempunyai bagian atau porsi yang besar. Namun karena keterbatasan
sumber daya pemerintah, maka potensi masyarakat perlu digali atau
diikutsertakan dalam upaya pelayanan kesehatan masyarakat
tersebut.
Mengalang potensi masyarakat mencakup 3 dimensi, yaitu:
1. Potensi masyarakat dalam arti komunitas (misalnya masyarakat RT,
RW, Kelurahan dan sebagainya).
Bentuk-bentuk partisipasi dan penggalian potensi masyarakat dalam
pelayanan kesehatan masyarakat seperti adanya dana sehat, iuran
untuk PMT (Pembinaan Makanan Tambahan), untuk anak balita, dan
sebagainya.

2. Menggalang potensi masyarakat melalui organisasi-organisasi


masyarakat atau sering disebut Lembaga-lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM).
Penyelenggaraan pelayanan-pelayanan kesehatan masyarakat oleh
LSM-LSM pada hakikatnya merupakan bentuk partisipasi
masyarakat dalam system pelayanan kesehatan masyarakat.

3. Menggalang potensi masyarakat melalui perusahaan-perusahaan


swasta yang ikut membantu meringankan beban penyelenggara
pelayanan kesehatan masyarakat (Puskesmas, Balkesmas, dan
sebagainya).
Ada beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan dalam pelayanan
kesehatan masyarakat, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah
maupun swasta, antara lain:
a. Penanggung jawab; pengawasan, standar pelayanan, dan
sebagainya dalam pelayanan kesehatan masyarakat baik pemerintah
(Puskesmas) maupun swasta (Balkesmas) berada di bawah
koordinasi penanggung jawab seperti Departemen Kesehatan.

12
b. Standar pelayanan; pelayanan kesehatan masyarakat, baik
pemerintah maupun swasta harus berdasarkan pada suatu standar
tertentu. Di Indonesia standar ini telah ditetapkan oleh Departemene
Kesehatan, dengan adanya “Buku Pedoman Puskesmas”
c. Hubungan kerja; dalam hal ini harus ada pembagian kerja yang
jelas antara bagian satu dengan yang lain. Artinya fasilitas kesehatan
harus mempunyai struktur organisasi yang jelas yang
menggambarkan hubungan kerja baik horizontal maupun vertical.
d. Pengorganisasian potensi masyarakat; keikutsertaan masyarakat
atu pengorganisasian masyarakat ini penting, karena adanya
keterbatasan sumber-sumber daya penyelenggara pelayanan
kesehatan masyarakat.

13
BAB III
KESIMPULAN

Administrasi kebijakan kesehatan adalah penerapan administrasi/


manajemen umum dalam system pelayanan kesehatan masyarakat dengan
melalui suatu proses atau struktur dalam upaya menghasilkan sesuatau atau
mencapai tujuan tertentu terutama dalam bidang kesehatan.
Dalam mencapai tujuan pelayanan, maka manajemen tersebut
mempunyai fungsi-fungsi. Dari berbagai pendapat para ahlidapat ditarik
suatu kesimpulan bahwa fungsi administrasi itu pada garisnya terdiri dari
Perencanaan, Pengorganisasian, Penyusun Personalia, Pengkoordinasian, dan
penyusun anggaran.

14
DAFTAR PUSTAKA

1. Azwar, Azrul.1996. "Pengantar Administrasi Kesehahatan"


Edisi Ketiga.Tanggerang : Binapura Aksara
2. Departemen Kesehatan RI. 2009. "Sistem Kesehatan Nasional".
Jakarta : Departemen Kesehatan RI
3. Http://gustiayuendanghartanti.blogspot.com/2012/03/tugas-makalah-
manajemen- kualitas.html (Di akses 1 November 2014)
4. Http://staff.blog.ui.ac.id/yaslis/2008/03/06/apa-yang-salah-dengan-
program- kesehatan-kita/ (Di akses 1 November 2014)
5. Http://Kesmas_ode.blogspot.com/2012/10/administrasi-kebijakan-
kesehatan.html
6. Muninjaya, A.A Gde.1999. "Manajemen Kesehatan".Jakarta :
Penerbit Buku Kedokteran EGC
7. Notoatmodjo, Soekidjo. "Ilmu Kesehatan Masyarakat". Jakarta: PT.
Rineka Cipta
8. Prayitno S.; Dasar-dasar Administrasi Kesehatan Masyarakat;
Airlangga University Press, Surabaya, 2005.
9. Sukarni, Mariyati.1994. "Kesehatan Keluarga
Lingkungan".Yogyakarta : Kanisius
10. Tulchinsky Ted., Varavikova Elena. "The New Public Health" (text
book)

15

Anda mungkin juga menyukai