Anda di halaman 1dari 14

KEGIATAN POKOK PUSKESMAS

UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN (F.2)

Dengan Masalah :

UPAYA PENINGKATAN TARAF KESEHATAN LINGKUNGAN DENGAN


PENGGUNAAN JAMBAN SEHAT

Disusun Oleh :

Dr. Suryo Wahyu R

Dr. Hardito Puspo Yugo

Dr. Tito Pradipta

UPT PUSKESMAS SIMO

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOYOLALI

2013
BERITA ACARA PRESENTASI

Pada hari ini, Kamis, tanggal 19 Desember 2013 telah dipresentasikan laporan
kegiatan UKM Upaya Kesehatan Lingkungan oleh :

Nama : dr. Suryo Wahyu R

No. ID Peserta :

Dengan Judul : UPAYA PENINGKATAN TARAF KESEHATAN


LINGKUNGAN DENGAN PENGGUNAAN JAMBAN SEHAT

Nama Pendamping : dr. Binastiti Sal Indira

NIP : 19730903.200801.2.006

Nama Wahana : Puskesmas Simo Kabupaten Boyolali

No NAMA PESERTA PRESENTASI NO ID PESERTA TANDA TANGAN

1. Dr. Hardito Puspo Yugo

2. Dr. Tito Pradipta

3. Dr. Rini Kartika Dewi

4. Dr. Farah Hafidzah Rahmawati

5. Dr. Aizawanda Rizqi Eiffellia

Berita acara ini ditulis dan disampaikan sesuai dengan yang sesungguhnya

Pendamping Internsip

dr. Binastiti Sal Indira

NIP 19730903.200801.2.006

BERITA ACARA PRESENTASI


Pada hari ini, Kamis, tanggal 19 Desember 2013 telah dipresentasikan laporan
kegiatan UKM Upaya Kesehatan Lingkungan oleh :

Nama : dr. Tito Pradipta

No. ID Peserta :

Dengan Judul : UPAYA PENINGKATAN TARAF KESEHATAN


LINGKUNGAN DENGAN PENGGUNAAN JAMBAN SEHAT

Nama Pendamping : dr. Binastiti Sal Indira

NIP : 19730903.200801.2.006

Nama Wahana : Puskesmas Simo Kabupaten Boyolali

No NAMA PESERTA PRESENTASI NO ID PESERTA TANDA TANGAN

1. Dr. Hardito Puspo Yugo

2. Dr. Suryo Wahyu R

3. Dr. Rini Kartika Dewi

4. Dr. Farah Hafidzah Rahmawati

5. Dr. Aizawanda Rizqi Eiffellia

Berita acara ini ditulis dan disampaikan sesuai dengan yang sesungguhnya

Pendamping Internsip

dr. Binastiti Sal Indira

NIP 19730903.200801.2.006

BERITA ACARA PRESENTASI


Pada hari ini, Kamis, tanggal 19 Desember 2013 telah dipresentasikan laporan
kegiatan UKM Upaya Kesehatan Lingkungan oleh :

Nama : dr. Hardito Puspo Yugo

No. ID Peserta :

Dengan Judul : UPAYA PENINGKATAN TARAF KESEHATAN


LINGKUNGAN DENGAN PENGGUNAAN JAMBAN SEHAT

Nama Pendamping : dr. Binastiti Sal Indira

NIP : 19730903.200801.2.006

Nama Wahana : Puskesmas Simo Kabupaten Boyolali

No NAMA PESERTA PRESENTASI NO ID PESERTA TANDA TANGAN

1. Dr. Suryo Wahyu Raharjo

2. Dr. Tito Pradipta

3. Dr. Rini Kartika Dewi

4. Dr. Farah Hafidzah Rahmawati

5. Dr. Aizawanda Rizqi Eiffellia

Berita acara ini ditulis dan disampaikan sesuai dengan yang sesungguhnya

Pendamping Internsip

dr. Binastiti Sal Indira

NIP 19730903.200801.2.006

HALAMAN PENGESAHAN
TELAH DISAHKAN DAN DISETUJUI LAPORAN KEGIATAN UKM

DOKTER INTERNSIP :

UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN (F.2)

JUDUL : UPAYA PENINGKATAN TARAF KESEHATAN


LINGKUNGAN DENGAN PENGGUNAAN JAMBAN SEHAT

NAMA : Dr. Suryo Wahyu R

NO ID :

PADA : HARI : Kamis

TANGGAL : 19 Desember 2013

Boyolali, 19 Desember 2013

Dokter Internsip Pendamping

Dr. Suryo Wahyu R dr. Binastiti Sal Indira

NIP 19730903.200801.2.006

HALAMAN PENGESAHAN
TELAH DISAHKAN DAN DISETUJUI LAPORAN KEGIATAN UKM

DOKTER INTERNSIP :

UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN (F.2)

JUDUL : UPAYA PENINGKATAN TARAF KESEHATAN


LINGKUNGAN DENGAN PENGGUNAAN JAMBAN SEHAT

NAMA : Dr. Tito Pradipta

NO ID :

PADA : HARI : Kamis

TANGGAL : 19 Desember 2013

Boyolali, 19 Desember 2013

Dokter Internsip Pendamping

Dr. Tito Pradipta dr. Binastiti Sal Indira

NIP 19730903.200801.2.006

HALAMAN PENGESAHAN
TELAH DISAHKAN DAN DISETUJUI LAPORAN KEGIATAN UKM

DOKTER INTERNSIP :

UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN (F.2)

JUDUL : UPAYA PENINGKATAN TARAF KESEHATAN


LINGKUNGAN DENGAN PENGGUNAAN JAMBAN SEHAT

NAMA : Dr. Hardito Puspo Yugo

NO ID :

PADA : HARI : Kamis

TANGGAL : 19 Desember 2013

Boyolali, 19 Desember 2013

Dokter Internsip Pendamping

Dr. Hardito Puspo Yugo dr. Binastiti Sal Indira

NIP 19730903.200801.2.006

KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas kesehatan
lingkungan. Tugas promosi kesehatan yang berjudul “JAMBAN SEHAT” ini disusun
memenuhi persyaratan dalam program dokter internsip.

Terselesaikannya tugas promosi kesehatan ini tidak lepas dari dukungan dan
bantuan berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada :

1. dr. Binastiti Sal Indira, selaku pendamping di Puskesmas Simo yang


telah memberikan pendampingan selama menjalankan program dokter
internsip di Puskesmas Simo.
2. drg. Yeni Maharani, selaku Kepala Puskesmas Simo yang telah
memberi ijin untuk menjalankan program dokter internsip di
Puskesmas Simo.
3. Seluruh bidan desa dan perawat yang telah membantu dalam semua
penyelenggaraan kegiatan.
4. Seluruh karyawan di Puskesmas Simo yang telah membantu dan
memberikan kesempatan untuk belajar di Puskesmas Simo.

Penulis menyadari bahwa penulisan laporan promosi kesehatan ini masih


belum sempurna. Penulis berterima kasih akan adanya kritik dan saran sehingga dapat
digunakan untuk penulisan laporan berikutnya. Besar harapan tulisan ini dapat
bermanfaat bagi pengembangan kesehatan di lingkungan Puskesmas Simo.

Penulis

KESEHATAN LINGKUNGAN

“UPAYA PENINGKATAN TARAF KESEHATAN LINGKUNGAN DENGAN


PENGGUNAAN JAMBAN SEHAT”
1. LATAR BELAKANG
Permasalahan yang dialami Indonesia terkait dengan masalah air
minum, higiene, dan sanitasi masih sangat besar. Hasil studi Indonesia
Sanitation Sector Development Program (ISSDP) pada tahun 2006,
menunjukkan 47% masyarakat masih berperilaku buang air besar di sungai,
sawah, kebun, dan tempat terbuka. Hanya 37% penduduk pedesaan
mempunyai akses ke sanitasi yang aman menurut laporan Joint Monitoring
Program.
Menurut World Bank Water And Sanitation Program pada tahun
2005, Buruknya kondisi sanitasi merupakan salah satu penyebab kematian
anak dibawah 3 tahun yaitu sebesar 19% hatau sekitar 100.000 anak
meninggal karena diare setiap tahunnya dan kerugian ekonomi diperkirakan
sebesar 2,3% dari Produk Domestik Bruto. Kondisi seperti ini dapat dikendal
ikan melalui intervensi terpadu melalu pendekatan sanitasi total. Hal ini
dibuktikan melalui hasil WHO tahun 2007, yaitu kejadian diare menurun 32%
dengan meningkatkan akses masyarakat terhadap sanitasi dasar.
Tantangan pembangunan sanitasi di Indonesia adalah masalah sosial
budaya dan perilaku penduduk yang terbiasa buang air besar (BAB) di
sembarang tempat, khususnya ke air yang digunakan untuk mencuci, mandi,
dan kebutuhan higienis lainnya. Oleh karena itu diperlukan suatu strategi
nasional sanitasi total berbasis masyarakat untuk menambah perilaku higienis
dan peningkatan akses sanitasi. Hal ini sejalan dengan komitme pemerintah
dalam mencapai target Millenium Development Goal’s (MDGs) tahun 2015,
yaitu meningkatkan akses air minum dan sanitasi dasar secara
berkesinambungan kepada separuh dari proporsi penduduk yang belum
mendapatkan akses.
Jamban sehat adalah pembuangan tinja yang efektif untuk memutus
mata rantai penularan penyakit. Untuk mengurangi kontaminasi tinja terhadap
lingkungan maka pembuangan kotoran manusia harus dikelola dengan baik.
Suatu jamban disebut sehat untuk daerah pedesaan bila memenuhi persyaratan
sebagai berikut : tidak mengotori permukaan tanah disekeliling jamban
tersebut, tidak mengotori air permukaan di sekitarnya, tidak dapat terjangkau
oleh serangga terutama kecoa dan lalat, tidak menimbulkan bau, mudah
digunakan dan dipelihara, sederhana desainnya, murah, dan dapat diterima
pemakainya.
Teknologi pembuangan kotoran manusia untuk daerah pedesaan
sudah tentu berbeda dengan di perkotaan, oleh karena itu, teknologi jamban di
daerah pedesaan harus memenuhi persyaratan jamban sehat seperti yang
tersebut diatas. Terdapat dua jenis jamban yang sering kita temui di
masyarakat pedesaan, yaitu jenis cemplung dan leher angsa. Disebut
cemplung karena kotoran yang masuk langsung menuju ke tempat
penampungan kotoran tanpa melewati penghalang dari udara luar, hal itu
memungkinkan hewan seperti lalat dan kecoa dan keluar masuk dari
penampungan kotoran. Jenis leher angsa merupakan jenis yang paling
direkomendasikan, karena pada jenis ini terdapat genangan air yang berfungsi
untuk mencegah hewan masuk dan keluar dan penampungan kotoran.
Angka kejadian kasus diare yang ditangani di daerah wilayah kerja
Puskesmas Simo pada tahun 2012 sebesar 803 kasus (78,9%) dari 1.018 kasus
yang diperkirakan. Saat ini Puskesmas Simo menangani 13 desa di Kecamatan
Simo yang memiliki jumlah keluarga sebanyak 11.662, pada tahun 2012
memiliki catatan persentase keluarga dengan kepemilikan sarana sanitasi
dasar jamban sehat hanya 65.4% dari jumlah 422 keluarga yang diperiksa
atau sekitar 278 keluarga. Dari statistik tersebut jelas menggambarkan
kurangnya perhatian masyarakat mengenai jamban sehat. Dibutuhkan peran
aktif pemerintah guna menyadarkan masyarakat arti penting sanitasi.

2. PERMASALAHAN

a. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk tidak BAB di sembarang tempat.


b. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai jamban sehat
c. Kurangnya kepemilikan jamban sehat oleh masyarakat

3. PERENCANAAN DAN INTERVENSI

Rencana Kegiatan
No Prioritas Masalah Metode dan Pendekatan
(Intervensi)

Kurangnya kesadaran Pemberian informasi kepada Penyuluhan kepada


1 masyarakat untuk tidak BAB masyarakat mengenai bahaya masyarakat mengenai dampak
sembarangan BAB sembarangan BAB sembarangan

Kurangnya pengetahuan Pemberian informasi kepada Penyuluhan dan menyebarkan


2 masyarakat mengenai jamban masyarakat mengenai arti leaflet mengenai arti penting
sehat penting jamban sehat jamban sehat

Penyuluhan langsung dan


Pemberian informasi kepada penyebaran leaflet didampingi
3 masyarakat mengenai strategi pejabat setempat mengenai
pengadaan jamban sehat strategi pengadaan jamban
sehat
Kurangnya kepemilikan jamban
Koordinasi dengan Kepala Koordinasi dengan Kepala
sehat oleh masyarakat
Puskesmas, Pemegang Puskesmas, Pemegang
program kesehatan program kesehatan
lingkungan, dan pemerintah lingkungan, dan pemerintah
setempat mengenai rencana setempat mengenai rencana
pengadaan jamban sehat pengadaan jamban sehat

4. PELAKSANAAN KEGIATAN

No Jenis Kegiatan Waktu Lokasi Pelaksana


Dr. Suryo W.R
9 – 12 september
1 Perencanaan kegiatan Puskesmas Simo Dr. Hardito P.Y
2013
Dr. Tito P
Dr. Suryo W.R
Dr. Hardito P.Y
Penyuluhan “Fungsi Jamban
19 September Posyandu Desa Dr. Tito P
2 Sehat Dalam Memutus Mata
2013 Talak Broto. Bidan Desa
Rantai Diare”
Pemegang
Program Kesling
Dr. Suryo W.R
Persiapan kegiatan dan Dr. Hardito P.Y
8 – 11 Oktober
3 koordinasi untuk tindak lanjut Puskesmas Walen Dr. Tito P
2013
hasil evaluasi. Pemegang
program kesling
Dr. Suryo W.R
- Meminta izin kepada Kepala Dr. Hardito P.Y
Desa Walen Dr. Tito P
4 23 Oktober 2013 Balai Desa Walen
- survei jamban milik warga Bidan Desa
Desa Walen Pemegang
Program Kesling
Dr. Suryo W.R
Dr. Hardito P.Y
Penyuluhan “Upaya Pemerintah
posyandu Desa Dr. Tito P
5 Dalam Mendukung Program 26 Oktober 2013
Walen. Bidan Desa
Jamban Sehat”
Pemegang
Program Kesling

5. MONITORING DAN EVALUASI

No Jenis Kegiatan Target Hasil


Penyuluhan “Fungsi Jamban Masyarakat memahami
Masyarakat memahami dari
1 Sehat Dalam Memutus Mata mengenai fungsi jamban
feedback yang diberikan
Rantai Diare” sehat
Masyarakat memahami
Penyuluhan “Upaya upaya yang sudah dilakukan
Masyarakat memahami dari
2 Pemerintah Dalam Mendukung pemerintah dalam
feedback yang diberikan
Program Jamban Sehat” mendukung program jamban
sehat
Tercapai koordinasi untuk
Melakukan koordinasi dengan
melakukan penyuluhan
3 pemegang program kesehatan Dalam proses pelaksanaan
secara berkala tentang
lingkungan
jamban sehat
Mengetahui keadaan 5 dari 10 jamban yang
Survey jamban milik warga
4. sebenarnya jamban milik disurvei merupakan jamban
Desa Walen
warga sehat (50%)

6. KESIMPULAN DAN SARAN

a. Kesimpulan
Sanitasi lingkungan khususnya jamban sehat memgang peran
penting dalam kehidupan bermasyarakat, jika tidak diperhatikan secara
serius dapat berakibat menyebabkan penyakit seperti diare. Pemerintah
Kabupaten Boyolali melalui Puskesmas Simo telah menempuh berbagai
upaya dalam hal meningkatkan jumlah penduduk Simo yang memiliki
jamban sehat.
Di Kecamatan Simo masih banyak jamban yang belum memenuhi
syarat sebagai jamban sehat. Dibutuhkan peran aktif tenaga medis,
pemerintah setempat, dan juga warga sekitar guna mencapai target
Indonesia sehat melalui MDGs 2015.
b. Saran
1) Bagi masyarakat Kecamatan Simo yang sudah pernah
mendapatkan penyuluhan untuk bisa menerapkan prinsip-prinsip
jamban sehat.
2) Bagi kader yang sudah mendapatkan penyuluhan untuk dapat
menularkan ilmunya kepada masyarakat yang belum mengetahui.
3) Bagi puskesmas untuk memberikan penyuluhan mengenai jamban
sehat dan sanitasi lingkungan.
4) Bagi puskesmas untuk selalu koordinasi dengan pejabat setempat
guna mendata jumlah warga yang belum mempunyai jamban
sehat.
5) Bagi bidan desa untuk selalu mengingatkan warga desanya arti
penting jamban sehat pada waktu posyandu
6) Koordinasi dengan pemegang kebijakan dalam hal pengadaan
jamban sehat.

DAFTAR PUSTAKA

 Buku Profil Kesehatan Kecamatan Simo. 2012. Puskesmas Simo :


Boyolali.
 Lesson in Urban Sanitation Development. 2010. World Bank Water and
Sanitation program : Indonesia.
 http://www.slideshare.net/afrahmah/gerakan-jamban-sehat

Anda mungkin juga menyukai