Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH

INTERNATIONAL ENERGY OUTLOOK 2018

Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Electromagnetic Field and Energy

Disusun oleh:
Arif Matafia Karim 1851180006
Fariz Abdul Aziz 1851180010
Lindiasari Martha Y 1851180012
Mukhamad Luqman M F 1851180017
Widamuri Anistia 1851180005

PROGRAM STUDI MAGISTER SAINS TERAPAN


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MALANG
MALANG
2018

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pertumbuhan ekonomi makro dapat mempengaruhi pasar energi
internasional. Terdapat tiga negara yang pertumbuhan ekonominya tinggi dan
padat yaitu pada negara Cina, India dan Afrika. Dalam mengatasi pertumbuhan
ekonomi di dunia maka adapun organisasi yang menaungi pertumbuhan
ekonomi di dunia yaitu OECD (Organisation for Economic Co-operation and
Development). OECD merupakan sebuah organisasi internasional dengan tiga
puluh negara yang menerima prinsip demokrasi perwakilan dan ekonomi pasar
bebas. Namun ada juga beberapa negara yang tidak tergabung dalam OECD
salah satnya yaitu Negara yang pertumbuhan perkekonomiannya padat dan
tinggi. Organisasi ini didirikan pada tahun 1948 (Wikipedia, 2018).
Ada 5 sumber energy bahan bakar yang digunakan di dunia anatara lain
petroleum, batu bara, nuklir, gas, dan energy terbarukan. Dari ke 5 sumber
energy yang digunakan di dunia mengalami kenaikan disetiap tahunnya. Hal
tersebut dapat dilihat dari konsumsi perkapita di setiap Negara. Konsumsi per
kapita pada Negara Cina, India dan Afrika merupakan yang terbesar, walaupun
ke tiga Negara tersebut tidak bergabung dalam anggota OECD.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang dijelaskan, maka rumusan masalah yang
dibahas dalam makalah lebih ditekankan pada hal-hal sbagai berikut :
1. Bagaimana penggunaan energy pada negara non-OECD dan negera
OECD pada tahun 2007 dan 2040?
2. Bagaimana kondisi konsumsi energy pada tahun 2040 ditinjau dari
seluruh bahan bakar ?
3. Apa pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap konsumsi energy ?
4. Bagiamana kondisi konsumsi energi pada ketiga negara yang
pertumbuhan ekonominya padat dan tinggi ?

2
5. Bagiamana hubungan antara pertumbuhan ekonomi dengan konsumsi
energi ?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas didapatkan tujuan yaitu sebagai
berikut
1. Dapat menejelaskan penggunaan energy pada negara non-OECD dan
negara OEpCD pada tahun 2007 dan 2040.
2. Dapat menjelaskan penggunaan konsumsi energy bahan bakar pada
tahun 2040.
3. Dapat menjelaskan pengaruh penggunaan energy terhadap perubahan
ekonomi.
4. Dapat menjelaskan konsumsi energy perkapita pada ketiga negara yang
pertumbuhan ekonominya padat dan tinggi.
5. Dapat menjelaskan hubungan antara pertumbuhan ekonomi dengan
konsumsi energy.

3
BAB II
LANDASAN TEORI

Menurut eia.gov (2018), IEO2018 berfokus pada ketidakpastian


ekonomi makro dengan melakukan analisis sensitivitas di tiga wilayah IEO:
Cina, India, dan Afrika. Ini diproyeksikan menjadi tiga wilayah yang paling
cepat berkembang dan paling banyak penduduknya dalam Rujukan IEO2018,
dan ada ketidakpastian yang signifikan mengenai pertumbuhan ekonomi masa
depan mereka.

2.1 Pengertian IEO


IA's International Energy Outlook 2018 (IEO2018) berfokus pada bagaimana
driver yang berbeda dari pertumbuhan ekonomi makro dapat mempengaruhi
pasar energi internasional di tiga kawasan pertumbuhan ekonomi yang padat
dan tinggi di dunia yaitu Cina, India, dan Afrika. Untuk melakukan analisis ini,
AMDAL memperbarui kasus Referensi IEO2017 dengan informasi
makroekonomi baru dan berbagai asumsi makroekonomi untuk membuat
kasus-kasus sampingan untuk setiap wilayah.

2.2 Organisation for Economic Co-operation and Development


(OECD - Organisation for Economic Co-operation and Development)
adalah Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi merupakan
sebuah organisasi internasional dengan tiga puluh negara yang menerima
prinsip demokrasi perwakilan dan ekonomi pasar bebas. Berawal tahun 1948
dengan nama Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi Eropa
(OEEC - Organisation for European Economic Co-operation), dipimpin
oleh Robert Marjolindari Perancis, untuk membantu menjalankan Marshall
Plan, untuk rekonstruksi Eropa setelah Perang Dunia II. Kemudian,
keanggotaannya merambah negara-negara non-Eropa, dan tahun 1961,
dibentuk kembali menjadi OECD oleh Konvensi tentang Organisasi untuk
Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi.

4
OECD menyediakan sebuah forum yang dimana pemerintah dapat
bekerja sama untuk berbagi pengalaman dan mencari solusi untuk masalah-
masalah umum. OECD bekerja dengan pemerintah untuk memahami apa yang
mendorong perubahan ekonomi, sosial, lingkungan, produktivitas, arus
perdagangan dan investasi global. Gambar berikut merupakan Negara pendiri
OECD

Gambar 2.1 Negara Pendiri OECD

Pada gambar diatas yaitu merupakan negera pendiri OECD yang


kemudian pada setiap tahunnya ada beberapa Negara yang bergabung dalam
organisasi ini diantaranya, Jepang (1964), Finlandia (1969), Australia*
(1971), Selandia Baru* (1973), Libya* (1983), Meksiko (1994), Republik
Ceko* (1995), Korea Selatan* (1996), Hungaria (1996), Polandia (1996),
Slowakia (2000), Chile (2010), Slovenia* (2010), Israel* (2010).
Sementara Negara non-OECD yang pertumbuhan ekonominya
dinilai sangat padat dan tinggi yaitu Negara Cina, India, dan Afrika.
Pertumbuhan ekonomi ke tiga Negara non OECD ini menurut IEO 2018 dinilai
lebih cepat dibandingkan Negara yang bergabung dalam OECD.

2.3 Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi


Pertumbuhan ekonomi termasuk dalam salah satu aspek
dalam pembangunan ekonomi, namun pertumbuhan ekonomi lebih
menekankan kepada peningkatan jumlah output agregat khususnya output

5
agregat per kapita. Pertumbuhan ekonomi ialah proses perubahan kondisi
perekonomian suatu negara secara berkesinambungan yaitu dengan
menunjukan keadaan yang lebih baik dalam periode tertentu. Adapun beberapa
factor yang menjadi pengaruh dalam perkembangan perekonomian suatu
Negara yaitu diantaranya :

1. Sumber daya Manusia


Untuk menentukan hal yang paling penting dari pertumbuhan
ekonomi di suatu negara ialah dengan memperhitungkan kualitas dan
kuantitas sumber daya manusia yang tersedia secara langsung untuk dapat
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.
Kualitas sumber daya manusia dapat dilihat pada ilmu keterampilan,
kemampuan kreatif, pelatihan, dan pendidikan yang dimilikinya. Jika suatu
negara memiliki sumber daya manusia yang baik. Jika sumber daya manusia
suatu negara terampil dan terlatih maka output yang dihasilkan juga akan
berkualitas tinggi. Namun, kekurangan akan sumber daya manusia yang
terampil dapat menghambat pertumbuhan ekonomi, sedangkan surplus
akan sumber daya manusia ini akan kurang signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi. Maka dari itu, sumber daya manusia suatu negara
harus sebanding antara jumlahnya dengan keterampilan dan kemampuan
yang dibutuhkan, sehingga akan tercapainya pertumbuhan ekonomi.

2. Sumber daya Alam


Sumber daya alam dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi
suatu negara. Sumber daya alam ialah sumber daya yang telah tersedia di
alam, baik di darat ataupun di bawah laut. Sumber daya alam yang dimiliki
suatu negara sesuai dengan kondisi iklim dan lingkungan di negara tersebut.
Negara yang memiliki banyak sumber daya alam dapat menikmati
pertumbuhan yang baik dibandingkan dengan negara-negara yang sumber
daya alamnya sedikit.
Pemanfaatan sumber daya alam secara efisien atau eksploitasi itu terjadi
tergantung dengan keterampilan dan kemampuan sumber daya manusia

6
dalam memanfaatkannya, dan teknologi yang digunakan serta ketersediaan
dana yang mencukupi. Sebuah negara yang memiliki sumber daya manusia
yang terampil dan terdidik dalam pemanfaatan sumber daya alam yang
kaya, hal ini akan menunjukkan status perekonomian mengalami
pertumbuhan.

3. Pembentukan Modal
Pembentukan modal terdiri dari tanah, bangunan, mesin, listrik,
transportasi, dan media komunikasi. Pembentukan modal ialah proses
memproduksi dan memperoleh semua produk buatan manusia.
Pembentukan modal dapat meningkatkan ketersediaan modal untuk tenaga
kerja, yang dapat meningkatkan rasio modal atau tenaga kerja. Akibatnya,
meningkatnya produktivitas tenaga kerja, yang dapat menghasilkan
peningkatan output serta pertumbuhan ekonomi suatu negara.

4. Perkembangan Teknologi
Teknologi merupakan sifat dan jenis dari instrumen teknis yang
digunakan oleh sejumlah tenaga kerja. Perkembangan teknologi
mempunyai andil dalam membantu peningkatan produktivitas dengan
jumlah sumber daya yang terbatas. Negara-negara yang telah menggunakan
pengembangan teknologi mampu tumbuh secara pesat dibandingkan
dengan negara-negara yang tidak menggunakannya. Pemilihan teknologi
secara tepat dan cermat dapat berperan dalam pertumbuhan ekonomi.

2.4 Pertumbuhan Konsumsi Energi


EIA (International Energy Agency) mengatakan dalam sebuah laporan,
untuk 2040, konsumsi energi global akan tumbuh sebesar 28%, India dan Cina
akan menjalankan energi global pertumbuhan konsumsi. Selain itu, selain batu
bara permintaan untuk sumber energi lain yang menunjukan tren. Laporan
mengatakan bahwa pada tahun 2015-2040, negara-negara Asia kerjasama
ekonomi dan pembangunan (OECD), termasuk Cina dan India, diharapkan
untuk memperhitungkan lebiih dari 60% dari konsumen energi inkremental.

7
Tahun 2040, bahan bakar fosil akan tetap dominan, akuntansi untuk
lebih dari ¾ konsumsi energi global, tetapi energi terbarukan dan tenaga nuklir
akan melampaui bahan bakar fosil dalam pertumbuhan. EIA percaya bahwa
terbesar peningkatan energi, diharapkan pada tahun 2015 hingga 2040 untuk
konsumsi energi antara tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 2,3%, diikuti oleh
energi nuklir yang diperkirakan peningkatan sebesar 1,5%.
Bahan bakar fosil gas alam akan tercepat, dengan laju pertumbuhan
tahunan diharapkan 1,4% karena disebabkan oleh peningkatan produksi gas.
Sebagai bagian dari struktur total energi, bahan bakar cair yang berbasis minyak
akan terus mendominasi di tahun 2040, tetapi bahan bakar tersebut akan
mengalami penurunan 33% pada tahun 2015 dan 31% pada tahun 2040 . Saat
ini, batubara perlahan akan di hapus dan digantikan oleh gas alam, energi
terbarukan dan energi nuklir. Total konsumsi energi batubara di dunia
diperkirakan mengalami penurunan 27% pada tahun 2015 dan 22% pada tahun
2040. Pada tahap ini, Cina tetap konsumen batubara terbesar di dunia. Dan
diperkirakan bahwa tahun 2040, konsumsi batubara di Cina akan menurun
sebasar 0,6% per tahunnya.

2.4 Penggunaan Bahan Bakar


Penggunaan bahan bakar setiap tahunnya mengalami kenaikan.
Peningkatan bahan bakar di dunia pada tahun 2015 hingga tahun 2040, anatara
lain:
1. Petroleum dan bahan bakar cair lainnya
Konsumsi bahan bakar dunia petroleum dan bahan bakar cair lainnya
berkembang 18% antara tahun 2015 dan 2040 pada referensi kasus.

Gambar 2.2 Konsumsi Petroleum dan bahan bakar cair lainnya hingga
tahun 2040

8
Sebagian besar pertumbuhan di dunia adalah konsumsi bahan bakar
cair dari 2050 hingga 2040 datang dari negara Non-OECD, dimana ekonomi
yang kuat dan permintaan peningkatan pertumbuhan populasi untuk bahan
bakar cair 39%. Secara keseluruhan konsumsi bahan bakar cair di negara
OECD menurun 3%.
Lebih dari 80% dari total peningkatan konsumsi bahan bakar cari di
Asia Non-OECD, seperti Cina dan India mengalami pertumbuhan industri
yang cepat dan permintaan peningkatan kendaraan.
Penggunaan bahan bakar cair di Cina adalah untuk meningkatkan projek
kendaraan 36% dari tahun 2015 hingga 2040 dan penggunaan di India
selama periode itu meningkat 142%. Pada negara OECD, permintaan
pertumbuhan bahan bakar cair menurun anatara tahun 2015 dan 2040.

2. Gas Alam
Konsumsi gas alam dunia meningkat 43% dari tahun 2015 hingga 2040 pada
referensi kasus.

Gambar 2.3 konsumsi Gas Alam hingga tahun 2040

Konsumsi gas alam pada negara OECD dan negara Non-OECD


berkembang di keduanya dari tahun 2015 hingga 2040, tetapi pertumbuhan
terbesar pada negara Non-OECD yang mempunyai sector industrial dan
permintaan listrik yang berkembang.

9
Konsumsi di negara Non-OECD diproyeksikan tumbuh dengan rata-
rata 1,9% per tahun dari tahun 2015 hingga 2040, sebaliknya di negara
OECD 0,9% per tahunnya. Bagian dari konsumsi gas alam dunia di negara
OECD meningkat dari 53% di tahun 2015 sampai 59% di tahun 2040.

3. Batubara
Konsumsi batu bara di seluruh dunia diproyeksikan untuk tetap
dekat level arus pada referensi kasus.

Gambar 2.4 Konsumsi Batu Bara Hingga Tahun 2040

Konsumsi batu bara di seluruh dunia kurang lebih tetap sama antara
tahun 2015 dan 2040 (mengenai 160 quadrillion Btu), dengan meningkatkan
konsumsi di Cina dan Amerika Serikat mengimbangi pertumbuhan di India.
Cina tetap merupakan konsumen batu bara tunggal terbesar di tahun 2040
(mengenai 73 quadrillion Btu), meskipun ada penurunan yang stabil pada
konsumsi negara dari waktu ke waktu.
Konsumsi batu bara di negara India terus berkelanjutan untuk
berkembang dengan rata-rata 2,6% per tahun dan tahun 2015 hingga 2040,
dengan negara yang melampaui Amerika Serikat dengan konsumen batu
bara terbesar kedua sebelum tahun 2020.
Di negara OECD, konsumsi batu bara menurun dengan ratrata 0,6%
per tahun selama periode 2015 hinga 2040 karena meningkatnya persaingan
dari gas alam dan energi terbarukan dan hanya peningkatan sedang pada
permintaan listrik.

10
Afrika, timur tenganh, dan Asia Non-OECD lainnya, diproyeksikan
secara bertahap untuk memperluas kepasitas baturbara dan pembangkit
hingga tahun 2040, tetapi negara-negara tersebut mulai menggunakan
sumber daya batu bara dari awal.
4. Energi Terbarukan
Di kasus referensi, energi terbarukan dan gas alam memberikan
banyak pertumbuhan dalam pembangkit listrik.

Gambar 2.5 Konsumsi Energi Terbarukan hingga tahun 2040

Energi terbarukan (termasuk tenaga hydro) adalah sumber pembang


energi yang pertumbuhannya lebih cepat selama periode 2015-2040 dengan
rata-rata 2,8% per tahun, sebagai perbaikan teknologi dan pendorong
pemerintah di banyak negara mendukung meningkatnya penggunaan energi
terbarukan.
Pembangkit gas alam tumbuh dengan rata-rata 2,1% per tahun dari
tahun 2015 hingga 2040, sedangkan pembangkit nuklir tumbuh dengan rata-
rata 1,5% per tahun.
Pembangkit batu bara menurun dari 40% di tahun 2015 sampai 31%
di tahun 2040. Pada tahun 2040, energi terbarukan memberikan energi yang
sama pada dunia spserti pembangkit listrik batu bara sebesar 31%.
Yang kita ketahui bahwa energi baru terbarukan mencakup energi
solar, geothermal, angin, hydro dan lain sebagainya. Menurut data yang ada,
angin dan solar mendominasi pertumbuhan di terbarukan.

11
Gambar 2.6 Pertumbuhan Energi Terbarukan

Pembangkit terbarukan bagian tenaga hydro mengalami penurunan


dari 71% di tahun 2015 sampai 53% di tahun 2040 sebagai tersedianya
sumber di negara OECD dan keedulian lingkungan di banyak negara
membatasi jumlah proyek tenaga hydro skala menengah dan besar.
Dari pembangkit terbarukan selain tenaga hydro naik dengan rata-
rata 4,9% dari tahun 2015 hingga tahun 2040. Antara sumber energi listrik
terbarukan selain hydro, angina dan solar lebih meningkat pada periode
tahun 2015 sampai 2040, mencapai 2,5 dan 1,4 triliun kilowatthours,
berturut-turut, karena teknologi ini menjadi lebih kompetitif dari waktu ke
waktu.

5. Nuklir
Perkiraan pertumbuhan kapasitas listrik tenaga nuklir dunia
dipimpin oleh negara Non-OECD

12
Gambar 2.7 Konsumsi Energi Nuklir

Projek kapasitas nuklis secara global akan tumbuh pada tingkat


tahunan dengan rata-rata 1,6% dari tahun 2016 sampai 2040, terutama
dipimpin oleh negara Non-OECD. EIA mengharapkan Cina untuk terus
memimpin pertumbuhan nuklir dunia, diikuti oleh India. Pertumbuhan ini
di harapkan mengimbangi penurunan kapasitas nuklir di Amerika Serikat,
Jepang, dan negara Eropa.
Permintaan pertumbuhan tenag listrik memainkan peran penting
dalam keputusan untuk membangun reactor nuklir baru dan
memberhentingan reactor yang ada. EIA berharap permintaan pertumbuhan
energi listrik di Cina, India, dan Timur tengah untuk tumbuh melebihi
Amerika Serikat, Eropa, dan Jepang. Projek EIA lebih tinggi pada
permintaan pertumbuhan energi listrik untuk member negara Non-OECD
karena hasil dari pertumbuhan yang relative lebih tinggi dalam GDP dan
populasi relatif pada member negara OECD.

2.5 Pengaruh Penggunaan Energi


Pada masa sekarang ekonomi menjadi sumber tolak ukur dalam kemajuan
suatu negara dalam beberapa dekade terakir yang sangat mempengaruhi dalam
penggunaan energi dan juga sangat penting dalam membentuk tren energi
dunia yang di picu oleh investasi, expor, dan impor untuk menunjang
pertumbuhan ekonomi tersebut.

13
Dari beberapa fakta yang ada bahwa keseluruhan pertumbuhan dalam
produk domestik bruto (pdb /gdb/ growth in real gross domestik) adalah faktor
yang paling terpenting dalam menentukan tingkat komsumsi energi dalam
suatu negara. Investasi produksi dalam jangka waktu yang lebih lama dalam
sektor manufaktur dapat meningkatkan penggunaan energi yang lebih banyak
dibanding kan dengan sektor dalam bidang jasa.
Produksi barang dalam skala besar dan pembanguan manufaktur dalam
jangka wktu lama adalah penyebab penggunaan energi terbesar di dunia, yang
ditambahkan dengan bertambahnya populasi manusia di dunia ini makan
semakin banyak pula enrgi yang di gunakan, yang menebabkan pada masa ini
banyak sekali mengalami pergeseran yaitu layanan untuk memproduksi barang
lebih banyak dari pada pada bidang manufaktur didalam prekonomian dunia
yang mendorong meningkat nya standart kualitas hidup untuk diatas rata-rata.
Untuk melihat contoh pertumbuhan ekonomi mempengaruhi dalam
penggunaan energi dalat dilihan dalam gambar grafik seperti berikut:

Gambar 2.8 Total Konsumsi Energi Primer Dan Tingkat Pertumbuhan


Produk Domestik Bruto Riil
Sumber: Administrasi Informasi Energi AS, database Statistik Energi Internasional (per
April 2018), Energi Dunia

Karena industri jasa umumnya kurang energi-intensif daripada manufaktur


— yang berarti lebih sedikit energi yang dikonsumsi per dolar PDB, dan lebih
banyak mesin hemat energi telah diadopsi melalui investasi baru — intensitas

14
energi di Cina terus menurun dalam beberapa tahun terakhir. Penurunan ini
terjadi bahkan ketika aktivitas ekonomi dan konsumsi energi terus meningkat.
Dalam kasus Referensi IEO2018, kecenderungan umum ini diperkirakan
akan berlanjut di masa depan (Gambar 2). Secara khusus, intensitas energi
Cina diproyeksikan menurun hampir 60% dari 2015 hingga 2040, serupa
dengan penurunan lebih dari 55% dari 1990 hingga 2015. Penurunan ini lebih
besar dari penurunan 36% untuk intensitas energi AS antara 1990 dan 2015
Namun, di bagian akhir dari periode proyeksi, tren ini melambat karena
intensitas energi di Cina mendekati masa dimana produksi meningkat dan
kemudian jatuh di bawah rata-rata untuk negara-negara Organisasi untuk
Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD).

2.6 Konsumsi Energi dan Pertumbuhan Ekonomi


Energi merupakan bagian integral dari peningkatan pembangunan
ekonomi. Ekonom neoklasik berpendapat bahwa peningkatan konsumsi energi
mencerminkan peningkatan perekonomian (Kraft dan Kraft, 1978). Tertzakian
dan Hollihan (2009) pernah menyatakan bahwa prinsip utama dan pertama
dalam konsumsi energi adalah the better off you are, the more energy you use.
Tingginya pertumbuhan ekonomi dan konsumsi energi di suatu kawasan
membuat banyak pihak mulai memperhitungkan suatu kawasan tersebut
sebagai salah satu kekuatan ekonomi dunia. Daerah yang telah mengalami
pertumbuhan ekonomi yang sangat signifikan pada lebih dari dua setengah
dekade yang lalu, dengan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) rata-
rata 5,5% dari tahun 1980 hingga 2005.

15
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Penggunaan Energi pada Negara OECD dan non-OECD

Gambar 3.1 Penggunaan Energi di Negara OECD dan non-OECD

Penggunaan energi dunia pada tahun 1990 pada Negara OECD lebih
tinggi dibandingkan dengan Negara non-OECD. Mulai terjadi kenaikan
konsumsi energi pada tahun 2007 pada Negara non-OECD yang perkembangan
penggunaan energinya lebih tinggi dibandingkan Negara OECD. Hal tersebut
diperkirakan hingga tahun 2040 terjadi selisih kenaikan antara Negara non-
OECD dengan Negara OECD sebesar 64% dari keseluruhan konsumsi energi.
Dapat kita lihat pada gambar diatas bahwa negara non-OECD pada
tahun 2040 mencapai 473 btu sedangkan pada Negara OECD kenaikan hanya
sebesar 266 btu.

16
3.2 Peningkatan Konsumsi Energi pada tahun 2007 sampai 2040

Gambar 3.2 Konsumsi Energi di Dunia

Di dalam rumusan masalah atau referensi masalah, konsumsi energi


dunia meningkat dari tahun 2007 mencapai 400 quadrillion Btu pada tahun 2040
n 2040 mencapai 736 quadillion Btu.
Sebagian besar peningkatan permintaan energi adalah diharapkan
datang dari negara Non-OECD, dimana pertumbuhan ekonomi yang kuat,
meningkatna akses untuk memasarkan energi, dan memimpin pertubuhan
populasi dengan cepat untuk permintaan kenaikan energi.
Konsumsi energi pada negara Non-OECD meningkat 41% antara tahun
2015 dan 2040 berbeda dengan peningkatan di negara OECD hanya meningkat
9% .

Gambar 3.3 Konsumsi Bahan Bakar Hingga Tahun 2040

Pengunaan semua bahan bakar kecuali peningkatan batubara sepanjang


referensi case. Meskipun energi terbarukan dan energi nuklir adalah bentuk dari

17
energi dunia yang pertumbuhannya tercepat, bahan bakar fosil diperkirakan
akan terus memenuhi banyak permintaan energi dunia.
Petroleum dan sisa-sia cairan yang lainnya adalah sumber energi
terbesar, tetapi pembagiaan memasarkan energi dunia menurun dari 33%
menjadi 31% pada tahun 2040. Di seluruh dunia, konsumsi cairan meningkat
di industrial dan sector transportasi dan menurun di sector energi listrik.
Natural gas adalah bahan bakar fosil yang pertumbuhannya tercepat di
dunia, meningkat dalam pertahunnya 1,4%, dibandingkan dengan liquid
meningkat 0,7% pertahunnya dan sebenarnya hampit tidak ada perkembangan
dakam penggunan batubara (0,1% pertahunnya).
Dibandingkan dengan pertumbuhan yang kuat dalam penggunaan
batubara pada awal tahun 2000, penggunaan batubara di seluruh dunia yang
sudah diperhitungkan tetap datar dengan penurunan di dalam wilayah OECD
dan pertumbuhan china menginbangi india dan negara asia lainnya Non-OECD
lainnya. Batubara semakin diganti oleh natural gas, energi terbarukan, dan
energi nuklir dalam pembangkitan listrik. Permintaan industry untuk batubara
juga berkurang.

3.3 Pengaruh Penggunaan Energy Terhadap Pertumbuhan Ekonomi


Pada masa sekarang ekonomi menjadi sumber tolak ukur dalam kemajuan
suatu negara dalam beberapa dekade terakir yang sangat mempengaruhi dalam
penggunaan energi dan juga sangat penting dalam membentuk tren energi dunia
yang di picu oleh investasi, expor, dan impor untuk menunjang pertumbuhan
ekonomi tersebut.

Dari beberapa fakta yang ada bahwa keseluruhan pertumbuhan dalam


produk domestik bruto (pdb /gdb/ growth in real gross domestik) adalah faktor
yang paling terpenting dalam menentukan tingkat komsumsi energi dalam suatu
negara. Investasi produksi dalam jangka waktu yang lebih lama dalam sektor
manufaktur dapat meningkatkan penggunaan energi yang lebih banyak
dibanding kan dengan sektor dalam bidang jasa.

18
Produksi barang dalam skala besar dan pembanguan manufaktur dalam
jangka wktu lama adalah penyebab penggunaan energi terbesar di dunia, yang
ditambahkan dengan bertambahnya populasi manusia di dunia ini makan
semakin banyak pula energi yang di gunakan, yang menyebabkan pada masa
ini banyak sekali mengalami pergeseran yaitu layanan untuk memproduksi
barang lebih banyak dari pada pada bidang manufaktur didalam prekonomian
dunia yang mendorong meningkat nya standart kualitas hidup untuk diatas rata-
rata. Karena industri jasa umumnya kurang energi-intensif daripada manufaktur
— yang berarti lebih sedikit energi yang dikonsumsi per dolar PDB, dan lebih
banyak mesin hemat energi telah diadopsi melalui investasi baru .

Gambar 3.4 Growth Of Economic Output Effect Contribution And Energy


Consumption
Pengaruh penggunaan energi terhadap pertumbuhan ekonomi dapat dilihat
dari garfik dibawah ini

Gambar 3.5 Penggunaan Energi terhadap Pertumbuhan Ekonomi

19
Pada grafik diatas dapat kita ketahui bahwa pada saat ekonomi lemah
penggunaan energi sebesar 29 quadrillion Btu dan pada saat ekonomi tinggi
penggunaan energi dunia di tahun 2040 sebesar 40 quadrillion Btu. Hal
tersebut menunjukkan dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi maka
akan berpengaruh terhadap konsumsi energi. Semakin besar pertumbuhan
ekonomi di dunia maka penggunaan energi di dunia akan meningkat juga.

3.4 Konsumsi Energi Perkapita pada Negara Perekonomian Tinggi dan Padat
A. Pertumbuhan Yang Lebih Cepat Di India Dengan
Komposisi Ekonomi Yang Berbeda

Gambar 3.6 Tingkat historis penggunaan energi per kapita di ekonomi besar
lainnya lebih tinggi daripada yang diproyeksikan untuk India (IEO2018) dan
India masih belum mencapai tingkat yang tinggi pada tahun 2040

 Penggunaan energi India yang diproyeksikan per orang pada tahun 2040
tetap rendah dibandingkan dengan ekonomi besar lainnya pada tahun
2015, bahkan di bawah tingginya pertumbuhan ekonomi.
 India sebagian besar tetap merupakan ekonomi berbasis layanan, manfaat
dari kemajuan teknologi yang dialami negara-negara lain, dan mengadopsi
praktik dan peralatan yang hemat energi.

Terlepas dari jalur pembangunan ekonomi, India diproyeksikan memiliki


populasi terbesar di dunia dan pertumbuhan ekonomi tercepat. Namun, di
bawah tiga kasus pertumbuhan ekonomi tinggi dengan tingkat pertumbuhan

20
PDB yang diasumsikan sebesar 7,1% per tahun, penggunaan energi India tidak
mencapai Cina atau Amerika Serikat dalam dua dekade berikutnya.
Kasus yang dipimpin Ekspor India - di mana pertumbuhan ekonomi
sangat bergantung pada ekspansi ekspor - menghasilkan peningkatan terbesar
dalam penggunaan energi India, dengan 33% lebih banyak energi yang
dikonsumsi pada tahun 2040 dibandingkan dalam kasus Referensi IEO2018.
Kasus sampingan ini juga mengarah pada output bruto nominal dari sektor
manufaktur intensif energi yang sekitar 50% lebih besar pada 2040 daripada
dalam kasus Referensi IEO2018.
Sektor industri tetap merupakan sektor penggunaan akhir yang
menghabiskan banyak energi hingga tahun 2040 di seluruh kasus sisi India yang
dipertimbangkan dalam IEO2018.
Kasus sisi IEO2018 India menyoroti kebutuhan untuk mengeksplorasi
lebih jauh hubungan antara perubahan dalam pertumbuhan ekonomi dan ukuran
relatif sektor jasa dan manufaktur.

B. Pertumbuhan Yang Didorong Konsumsi Pada Implikasi Energi


Dari Transisi di China

Gambar 3.7 Perdagangan China meningkat (Referensi IEO2018) pada


pertumbuhan ekonomi (fast transisi -import)

21
 Kasus fast transisi diproyeksikan memiliki ekspor lebih sedikit daripada
kasus No Transition.
 Peran China dalam perdagangan global dan pengaruh pertumbuhan
ekonomi.

Gambar 3.8 Pertumbuhan ekonomi China menyebabkan peningkatan


penggunaan energi di negara lain karena hubungan dagang kasus No Transition
mempengaruhi pemasok bahan baku, dan kasus Fast Transition mempengaruhi
pemasok barang menengah

 Ketika ekonomi China tumbuh lebih cepat, penggunaan energi relatif


(Referensi IEO2018) meningkat di sebagian besar wilayah di dunia pada
tahun 2040.
 India dan Timur Tengah menunjukkan peningkatan yang lebih besar dalam
penggunaan energi di bawah kasus China No Transition daripada dalam
kasus Fast Transition karena ekspor dari kedua wilayah mendukung
produksi barang-barang manufaktur yang padat energi Cina.
 Penggunaan energi di kawasan Asia-Pasifik yang lebih luas meningkatkan
lebih banyak kasus Transisi Cepat China daripada di No Transisi karena
tetangga-tetangga daerah ini memasok barang setengah jadi untuk produksi
Cina, terutama barang-barang konsumsi non-energi

22
Pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat di Cina berarti penggunaan
energi yang lebih tinggi, tetapi jumlahnya tergantung pada seberapa cepat
Cina beralih ke ekonomi berbasis konsumsi yang lebih berorientasi pada
layanan. Dalam hal transisi ini tidak terjadi, konsumsi energi meningkat
relatif terhadap baseline pada 2040 sebesar 25%, dibandingkan dengan
peningkatan 20% dalam kasus Transisi Cepat.
Di semua kasus sisi China IEO2018 sejauh ini produsen barang-
barang energi intensif terbesar di dunia pada tahun 2040. Kasus-kasus
sampingan IEO2018 Cina menyoroti kebutuhan untuk mengeksplorasi lebih
jauh hubungan antara perubahan yang diproyeksikan dalam komponen-
komponen PDB (investasi, konsumsi, dan ekspor neto) dan ukuran sektor
manufaktur.

C. Pertumbuhan Ekonomi Yang Lebih Tinggi Di Afrika

Gambar 3.9 pertumbuhan output manufaktur meningkat lebih dari


nonmanufaktur pada tahun 2040

 Ekonomi Afrika berkontribusi pada pangsa manufaktur yang lebih besar


pada tahun 2040, dengan persentase peningkatan output untuk industri
manufaktur padat energi dan non-energi yang melebihi 30%.
 Output industri non-manufaktur tumbuh lebih lambat, meningkat
sebesar 23%

23
Gambar 3.10 Pertumbuhan output industri Afrika dikaitkan dengan manufaktur
energi-intensif yang lebih tinggi di Timur Tengah

 Negara-negara Afrika memiliki keunggulan kompetitif dalam manufaktur


karena tenaga kerja murah dan ketersediaan sumber daya alam, yang dapat
menggantikan output di wilayah lain di dunia.
 Pertumbuhan ekonomi Afrika yang lebih tinggi mengurangi output
manufaktur di wilayah yang bersaing seperti Eropa non-OECD dan Eurasia
lainnya.
 Kegiatan ekonomi industri di Timur Tengah pada 2040 meningkat relatif
terhadap Kasus Referensi IEO2018 karena pertumbuhan Afrika yang lebih
tinggi meningkatkan permintaan untuk bahan bakar fosil.

Pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi di Afrika mengarah pada


perluasan sektor manufaktur dan peningkatan penggunaan energi industri
karena kemungkinan keunggulan kompetitif regional.
Pertumbuhan ekonomi yang diasumsikan lebih tinggi selama
periode proyeksi mengarah pada konsumsi energi Afrika per kapita yang
sekitar 30% lebih tinggi daripada dalam kasus Referensi IEO2018 pada
tahun 2040.
Kasus sisi IEO2018 Afrika menyoroti kebutuhan untuk
mengeksplorasi lebih jauh hubungan antara perubahan yang diproyeksikan
dalam PDB dan respons konsumsi energi, khususnya di sektor penggunaan
akhir industri.

24
3.5 Hubungan antara Pertumbuhan Ekonomi dengan Konsumsi Energi
Pertumbuhan ekonomi sangat berpengaruh dengan penggunaan energy.
Hubungan pertumbuhan ekonomi dengan konsumsi energy pada dunia
internasional khususnya di Negara yang tidak bergabung dalam organisasi
OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development) cenderung
berbanding lurus. (Sustainability, 2018). Pertumbuhan ekonomi setiap tahunnya
meningkat hal tersebut salah satunya dikarenakan tanah dan kekayaan alam
yang dikelola secara maksimal dan kemajuan teknologi yang mendukungnya.
Kenaikan pertumbuhan ekonomi tersebut dapat kita lihat melalui grafik di
bawah ini

Gambar 3.11 Penggunaan Energi di Dunia pada industri dan sector lain

Pada gambar diatas menunjukkan penggunaan energy di dunia. Dapat


kita lihat pada gambar bahwa perkembangan energy ditunjukkan mulai
tahun 2010 hingga tahun 2040. Dari setiap tahunnya baik penggunaan
energy di bidang industri maupun di sector lainnya seperti penambangan,
argiculture, layanan, manufaktur, konstruksi mengalami kenaikan.
Kenaikan pada setiap sektor terutama di Negara non-OECD yang
perkembangannya pesat ditunjukkan pada grafik dibawah ini

25
Gambar 3.12 Kenaikan Grafik dibeberapa sector

Dapat dilihat pada gambar 3.12 diatas bahwa ada beberapa sector
yang ditinjau, diantaranya yang usdah dijelaskan diatas. Dari ketiga Negara
sector pelayanan yang kenaikannya cukup tinggi, sedangkan pada sector
tambang perkembangan di ketiga Negara dinilai lambat.

3.5. Perbandingan Pertumbuhan Ekonomi


Perbandingan pertumbuhan perekonomian pada ketiga Negara non-
OECD yang dinilai sangat cepat sangat berpengaruh terhadap penggunaan
energy. Ada bebarapa asumsi oleh bebarapa organisasi dan terdapat perbedaan
diantaranya antara IEO 2018 dan GDP ( Gross Domestic Product) yang
mengasumsikan pertumbuhan ekonomi di Negara non-OECD .
1. Negara Cina
Pertumbuhan ekonomi di Negara Cina GDP berasumsi kenaikan
sebesar 5,7% pertahunnya akan tetapi IEO 2018 berasumsi kenaikan
pertumbuhan ekonomi sebesar 4,5%/tahunnya (IEO, 2018). Akan tetapi
besarnya dan tingkatnya pertumbuhan ekonomi bergantung pada seberapa
cepat Cina bergeser ke ekonomi berbasis konsumsi yang lebih berorientasi
pada layanan. Dalam kasus No Transition to Services, konsumsi energi yang
dikirim meningkat sebesar 25% dibandingkan dengan kasus Referensi
IEO2018 pada tahun 2040, dibandingkan dengan peningkatan 20% dalam
Transisi Cepat untuk kasus layanan. Dalam semua kasus China, negara ini
masih merupakan produsen barang-barang energi intensif terbesar di dunia
pada tahun 2040.

26
2. Negara India
Pertumbuhan ekonomi di Negara India, GDP berasumsi bahwa
kenaikan pertumbuhan ekonomi sebesar 7,1% sedangkan kenaikan
pertumbuhan ekonomi menurut IEO 2018 sebesar 6,0%. Kedua organisasi
tersebut berasumsi bahwa kenaikan pertumbuhan ekonomi disebabkan leh
konsumsi energy di sector layanan yang meningkat disetiap tahunnya. (IEO,
2018). India diproyeksikan memiliki populasi terbesar di dunia dan
pertumbuhan ekonomi tercepat selama periode proyeksi di bawah tiga kasus
India; namun, penggunaan energi dan penggunaan energi total India per
kapita tetap lebih rendah daripada di Cina, Amerika Serikat, dan negara
industri lainnya selama dua dekade berikutnya.
Kasus-kasus yang dipimpin oleh Ekspor India menghasilkan
peningkatan terbesar dalam penggunaan energi India, dengan 33% lebih
banyak energi dihabiskan pada 2040 daripada dalam kasus Referensi
IEO2018. Kasus sampingan ini juga mengarah pada sektor manufaktur
intensif energi yang kira-kira 70% lebih besar daripada dalam kasus
Referensi IEO2018 pada tahun 2040.
Sektor industri India tetap merupakan sektor penggunaan akhir yang
menghabiskan energi sepanjang 2040 dalam semua kasus pihak India di
IEO2018.

3. Negara Afrika
Pertumbuhan ekonomi di Negara afrika, GDP berasumsi bahwa
kenaikannya menjadi 5,0% pertahunnya sedangkan IEO 2018 menyatakan
kenaikan pertumbuhan ekonominya sebesar 3,8%/ tahunnya. (IEO, 2018).
Pertumbuhan yang lebih tinggi di Afrika mengarah pada perluasan sektor
manufaktur dan peningkatan penggunaan energi industri karena
kemungkinan keunggulan kompetitif regional. Pertumbuhan ekonomi
dengan asumsi tingkat yang lebih tinggi selama periode perkiraan mengarah
pada konsumsi energi Afrika per kapita yang 30% lebih tinggi daripada

27
dalam Kasus Referensi IEO2018 pada 2040, tetapi masih lebih rendah
daripada banyak negara berkembang, termasuk India dan Brasil.

Dari ketiga Negara tersebut dengan perbedaan pertumbuhan


ekonominya maka dapat berpengaruh dengan penggunaan energinya,
seperti yang dapat kita lihat bahwa Negara Cina mempunyai perkembangan
ekomoni yang tersebar, kemudian disusul dengan Negara India dan Afrika.

28
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Penggunaan energi pada Negara non-OECD lebih besar dibandingkan
dengan Negara OECD. Peningkatan penggunaan energi non-OECD terjadi
pada tahun 2007, dan diperkirakan hingga tahun 2040 terjadi kenaikan
sebesar 64%.
2. Konsumsi energi di dunia tahun 2007 hingga tahun 2040 mengalami
peningkatan. Pada tahun 2007 konsumsi energi mencapai 400 quadrillion
Btu pada tahun 2040 mencapai 736 quadillion Btu.
3. Pertumbuhan ekonomi berpengaruh terhadap konsumsi energi di dunia.
Dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi maka permintaan energi di
dunia juga meningkat.
4. Pada IEO2018 berfokus pada pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat dan
pola pengembangan yang berbeda untuk ketiga wilayah yaitu pada Negara
non-OECD seperti Cina, India, dan Afrika. Pada Negara China, ekonomi
diasumsikan tumbuh pada tingkat rata-rata 5,7% per tahun, Untuk India,
ekonomi diasumsikan tumbuh pada tingkat rata-rata sekitar 7,1% per tahun
sedangkan Negara Afrika, kasus pertumbuhan tinggi menguji efek bahwa
pertumbuhan ekonomi tahunan rata-rata 5,0% per tahun.
5. Pertumbuhan ekonomi setiap tahunnya mengalami peningkatan, hal
tersebut salah satunya dikarenakan tanah dan kekayaan alam yang dikelola
secara maksimal dan kemajuan teknologi yang mendukungnya.

29
Daftar Pustaka

John, Asafu Adjaye. 2000. The relationship between energy consumption, energy
prices and economic growth. (Online),
https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0140988300000505
(diakses pada November 2018).

Ntanos, Stamatios. 2018. Renewable Energy and Economic Growth: Evidence


from European Countries. Online.

U.S. Energy Information Administration. 2018. International Energy Outlook


2018.
Washington, DC 20585, (Online) https://www.eia.gov/outlooks/ieo/
(diakses
November 2018)

U.S. Energy Information Administration. 2018. EIA forecasts growth in world


nuclear electricity capacity, led by non-OECD countries, Washington, DC
20585, (Online) https://www.eia.gov/todayinenergy/detail.php?id=33672
(diakses November 2018)

30

Anda mungkin juga menyukai