Perkembanagan Energi Di Dunia Menurut IEO 2018
Perkembanagan Energi Di Dunia Menurut IEO 2018
Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Electromagnetic Field and Energy
Disusun oleh:
Arif Matafia Karim 1851180006
Fariz Abdul Aziz 1851180010
Lindiasari Martha Y 1851180012
Mukhamad Luqman M F 1851180017
Widamuri Anistia 1851180005
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
5. Bagiamana hubungan antara pertumbuhan ekonomi dengan konsumsi
energi ?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas didapatkan tujuan yaitu sebagai
berikut
1. Dapat menejelaskan penggunaan energy pada negara non-OECD dan
negara OEpCD pada tahun 2007 dan 2040.
2. Dapat menjelaskan penggunaan konsumsi energy bahan bakar pada
tahun 2040.
3. Dapat menjelaskan pengaruh penggunaan energy terhadap perubahan
ekonomi.
4. Dapat menjelaskan konsumsi energy perkapita pada ketiga negara yang
pertumbuhan ekonominya padat dan tinggi.
5. Dapat menjelaskan hubungan antara pertumbuhan ekonomi dengan
konsumsi energy.
3
BAB II
LANDASAN TEORI
4
OECD menyediakan sebuah forum yang dimana pemerintah dapat
bekerja sama untuk berbagi pengalaman dan mencari solusi untuk masalah-
masalah umum. OECD bekerja dengan pemerintah untuk memahami apa yang
mendorong perubahan ekonomi, sosial, lingkungan, produktivitas, arus
perdagangan dan investasi global. Gambar berikut merupakan Negara pendiri
OECD
5
agregat per kapita. Pertumbuhan ekonomi ialah proses perubahan kondisi
perekonomian suatu negara secara berkesinambungan yaitu dengan
menunjukan keadaan yang lebih baik dalam periode tertentu. Adapun beberapa
factor yang menjadi pengaruh dalam perkembangan perekonomian suatu
Negara yaitu diantaranya :
6
dalam memanfaatkannya, dan teknologi yang digunakan serta ketersediaan
dana yang mencukupi. Sebuah negara yang memiliki sumber daya manusia
yang terampil dan terdidik dalam pemanfaatan sumber daya alam yang
kaya, hal ini akan menunjukkan status perekonomian mengalami
pertumbuhan.
3. Pembentukan Modal
Pembentukan modal terdiri dari tanah, bangunan, mesin, listrik,
transportasi, dan media komunikasi. Pembentukan modal ialah proses
memproduksi dan memperoleh semua produk buatan manusia.
Pembentukan modal dapat meningkatkan ketersediaan modal untuk tenaga
kerja, yang dapat meningkatkan rasio modal atau tenaga kerja. Akibatnya,
meningkatnya produktivitas tenaga kerja, yang dapat menghasilkan
peningkatan output serta pertumbuhan ekonomi suatu negara.
4. Perkembangan Teknologi
Teknologi merupakan sifat dan jenis dari instrumen teknis yang
digunakan oleh sejumlah tenaga kerja. Perkembangan teknologi
mempunyai andil dalam membantu peningkatan produktivitas dengan
jumlah sumber daya yang terbatas. Negara-negara yang telah menggunakan
pengembangan teknologi mampu tumbuh secara pesat dibandingkan
dengan negara-negara yang tidak menggunakannya. Pemilihan teknologi
secara tepat dan cermat dapat berperan dalam pertumbuhan ekonomi.
7
Tahun 2040, bahan bakar fosil akan tetap dominan, akuntansi untuk
lebih dari ¾ konsumsi energi global, tetapi energi terbarukan dan tenaga nuklir
akan melampaui bahan bakar fosil dalam pertumbuhan. EIA percaya bahwa
terbesar peningkatan energi, diharapkan pada tahun 2015 hingga 2040 untuk
konsumsi energi antara tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 2,3%, diikuti oleh
energi nuklir yang diperkirakan peningkatan sebesar 1,5%.
Bahan bakar fosil gas alam akan tercepat, dengan laju pertumbuhan
tahunan diharapkan 1,4% karena disebabkan oleh peningkatan produksi gas.
Sebagai bagian dari struktur total energi, bahan bakar cair yang berbasis minyak
akan terus mendominasi di tahun 2040, tetapi bahan bakar tersebut akan
mengalami penurunan 33% pada tahun 2015 dan 31% pada tahun 2040 . Saat
ini, batubara perlahan akan di hapus dan digantikan oleh gas alam, energi
terbarukan dan energi nuklir. Total konsumsi energi batubara di dunia
diperkirakan mengalami penurunan 27% pada tahun 2015 dan 22% pada tahun
2040. Pada tahap ini, Cina tetap konsumen batubara terbesar di dunia. Dan
diperkirakan bahwa tahun 2040, konsumsi batubara di Cina akan menurun
sebasar 0,6% per tahunnya.
Gambar 2.2 Konsumsi Petroleum dan bahan bakar cair lainnya hingga
tahun 2040
8
Sebagian besar pertumbuhan di dunia adalah konsumsi bahan bakar
cair dari 2050 hingga 2040 datang dari negara Non-OECD, dimana ekonomi
yang kuat dan permintaan peningkatan pertumbuhan populasi untuk bahan
bakar cair 39%. Secara keseluruhan konsumsi bahan bakar cair di negara
OECD menurun 3%.
Lebih dari 80% dari total peningkatan konsumsi bahan bakar cari di
Asia Non-OECD, seperti Cina dan India mengalami pertumbuhan industri
yang cepat dan permintaan peningkatan kendaraan.
Penggunaan bahan bakar cair di Cina adalah untuk meningkatkan projek
kendaraan 36% dari tahun 2015 hingga 2040 dan penggunaan di India
selama periode itu meningkat 142%. Pada negara OECD, permintaan
pertumbuhan bahan bakar cair menurun anatara tahun 2015 dan 2040.
2. Gas Alam
Konsumsi gas alam dunia meningkat 43% dari tahun 2015 hingga 2040 pada
referensi kasus.
9
Konsumsi di negara Non-OECD diproyeksikan tumbuh dengan rata-
rata 1,9% per tahun dari tahun 2015 hingga 2040, sebaliknya di negara
OECD 0,9% per tahunnya. Bagian dari konsumsi gas alam dunia di negara
OECD meningkat dari 53% di tahun 2015 sampai 59% di tahun 2040.
3. Batubara
Konsumsi batu bara di seluruh dunia diproyeksikan untuk tetap
dekat level arus pada referensi kasus.
Konsumsi batu bara di seluruh dunia kurang lebih tetap sama antara
tahun 2015 dan 2040 (mengenai 160 quadrillion Btu), dengan meningkatkan
konsumsi di Cina dan Amerika Serikat mengimbangi pertumbuhan di India.
Cina tetap merupakan konsumen batu bara tunggal terbesar di tahun 2040
(mengenai 73 quadrillion Btu), meskipun ada penurunan yang stabil pada
konsumsi negara dari waktu ke waktu.
Konsumsi batu bara di negara India terus berkelanjutan untuk
berkembang dengan rata-rata 2,6% per tahun dan tahun 2015 hingga 2040,
dengan negara yang melampaui Amerika Serikat dengan konsumen batu
bara terbesar kedua sebelum tahun 2020.
Di negara OECD, konsumsi batu bara menurun dengan ratrata 0,6%
per tahun selama periode 2015 hinga 2040 karena meningkatnya persaingan
dari gas alam dan energi terbarukan dan hanya peningkatan sedang pada
permintaan listrik.
10
Afrika, timur tenganh, dan Asia Non-OECD lainnya, diproyeksikan
secara bertahap untuk memperluas kepasitas baturbara dan pembangkit
hingga tahun 2040, tetapi negara-negara tersebut mulai menggunakan
sumber daya batu bara dari awal.
4. Energi Terbarukan
Di kasus referensi, energi terbarukan dan gas alam memberikan
banyak pertumbuhan dalam pembangkit listrik.
11
Gambar 2.6 Pertumbuhan Energi Terbarukan
5. Nuklir
Perkiraan pertumbuhan kapasitas listrik tenaga nuklir dunia
dipimpin oleh negara Non-OECD
12
Gambar 2.7 Konsumsi Energi Nuklir
13
Dari beberapa fakta yang ada bahwa keseluruhan pertumbuhan dalam
produk domestik bruto (pdb /gdb/ growth in real gross domestik) adalah faktor
yang paling terpenting dalam menentukan tingkat komsumsi energi dalam
suatu negara. Investasi produksi dalam jangka waktu yang lebih lama dalam
sektor manufaktur dapat meningkatkan penggunaan energi yang lebih banyak
dibanding kan dengan sektor dalam bidang jasa.
Produksi barang dalam skala besar dan pembanguan manufaktur dalam
jangka wktu lama adalah penyebab penggunaan energi terbesar di dunia, yang
ditambahkan dengan bertambahnya populasi manusia di dunia ini makan
semakin banyak pula enrgi yang di gunakan, yang menebabkan pada masa ini
banyak sekali mengalami pergeseran yaitu layanan untuk memproduksi barang
lebih banyak dari pada pada bidang manufaktur didalam prekonomian dunia
yang mendorong meningkat nya standart kualitas hidup untuk diatas rata-rata.
Untuk melihat contoh pertumbuhan ekonomi mempengaruhi dalam
penggunaan energi dalat dilihan dalam gambar grafik seperti berikut:
14
energi di Cina terus menurun dalam beberapa tahun terakhir. Penurunan ini
terjadi bahkan ketika aktivitas ekonomi dan konsumsi energi terus meningkat.
Dalam kasus Referensi IEO2018, kecenderungan umum ini diperkirakan
akan berlanjut di masa depan (Gambar 2). Secara khusus, intensitas energi
Cina diproyeksikan menurun hampir 60% dari 2015 hingga 2040, serupa
dengan penurunan lebih dari 55% dari 1990 hingga 2015. Penurunan ini lebih
besar dari penurunan 36% untuk intensitas energi AS antara 1990 dan 2015
Namun, di bagian akhir dari periode proyeksi, tren ini melambat karena
intensitas energi di Cina mendekati masa dimana produksi meningkat dan
kemudian jatuh di bawah rata-rata untuk negara-negara Organisasi untuk
Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD).
15
BAB III
PEMBAHASAN
Penggunaan energi dunia pada tahun 1990 pada Negara OECD lebih
tinggi dibandingkan dengan Negara non-OECD. Mulai terjadi kenaikan
konsumsi energi pada tahun 2007 pada Negara non-OECD yang perkembangan
penggunaan energinya lebih tinggi dibandingkan Negara OECD. Hal tersebut
diperkirakan hingga tahun 2040 terjadi selisih kenaikan antara Negara non-
OECD dengan Negara OECD sebesar 64% dari keseluruhan konsumsi energi.
Dapat kita lihat pada gambar diatas bahwa negara non-OECD pada
tahun 2040 mencapai 473 btu sedangkan pada Negara OECD kenaikan hanya
sebesar 266 btu.
16
3.2 Peningkatan Konsumsi Energi pada tahun 2007 sampai 2040
17
energi dunia yang pertumbuhannya tercepat, bahan bakar fosil diperkirakan
akan terus memenuhi banyak permintaan energi dunia.
Petroleum dan sisa-sia cairan yang lainnya adalah sumber energi
terbesar, tetapi pembagiaan memasarkan energi dunia menurun dari 33%
menjadi 31% pada tahun 2040. Di seluruh dunia, konsumsi cairan meningkat
di industrial dan sector transportasi dan menurun di sector energi listrik.
Natural gas adalah bahan bakar fosil yang pertumbuhannya tercepat di
dunia, meningkat dalam pertahunnya 1,4%, dibandingkan dengan liquid
meningkat 0,7% pertahunnya dan sebenarnya hampit tidak ada perkembangan
dakam penggunan batubara (0,1% pertahunnya).
Dibandingkan dengan pertumbuhan yang kuat dalam penggunaan
batubara pada awal tahun 2000, penggunaan batubara di seluruh dunia yang
sudah diperhitungkan tetap datar dengan penurunan di dalam wilayah OECD
dan pertumbuhan china menginbangi india dan negara asia lainnya Non-OECD
lainnya. Batubara semakin diganti oleh natural gas, energi terbarukan, dan
energi nuklir dalam pembangkitan listrik. Permintaan industry untuk batubara
juga berkurang.
18
Produksi barang dalam skala besar dan pembanguan manufaktur dalam
jangka wktu lama adalah penyebab penggunaan energi terbesar di dunia, yang
ditambahkan dengan bertambahnya populasi manusia di dunia ini makan
semakin banyak pula energi yang di gunakan, yang menyebabkan pada masa
ini banyak sekali mengalami pergeseran yaitu layanan untuk memproduksi
barang lebih banyak dari pada pada bidang manufaktur didalam prekonomian
dunia yang mendorong meningkat nya standart kualitas hidup untuk diatas rata-
rata. Karena industri jasa umumnya kurang energi-intensif daripada manufaktur
— yang berarti lebih sedikit energi yang dikonsumsi per dolar PDB, dan lebih
banyak mesin hemat energi telah diadopsi melalui investasi baru .
19
Pada grafik diatas dapat kita ketahui bahwa pada saat ekonomi lemah
penggunaan energi sebesar 29 quadrillion Btu dan pada saat ekonomi tinggi
penggunaan energi dunia di tahun 2040 sebesar 40 quadrillion Btu. Hal
tersebut menunjukkan dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi maka
akan berpengaruh terhadap konsumsi energi. Semakin besar pertumbuhan
ekonomi di dunia maka penggunaan energi di dunia akan meningkat juga.
3.4 Konsumsi Energi Perkapita pada Negara Perekonomian Tinggi dan Padat
A. Pertumbuhan Yang Lebih Cepat Di India Dengan
Komposisi Ekonomi Yang Berbeda
Gambar 3.6 Tingkat historis penggunaan energi per kapita di ekonomi besar
lainnya lebih tinggi daripada yang diproyeksikan untuk India (IEO2018) dan
India masih belum mencapai tingkat yang tinggi pada tahun 2040
Penggunaan energi India yang diproyeksikan per orang pada tahun 2040
tetap rendah dibandingkan dengan ekonomi besar lainnya pada tahun
2015, bahkan di bawah tingginya pertumbuhan ekonomi.
India sebagian besar tetap merupakan ekonomi berbasis layanan, manfaat
dari kemajuan teknologi yang dialami negara-negara lain, dan mengadopsi
praktik dan peralatan yang hemat energi.
20
PDB yang diasumsikan sebesar 7,1% per tahun, penggunaan energi India tidak
mencapai Cina atau Amerika Serikat dalam dua dekade berikutnya.
Kasus yang dipimpin Ekspor India - di mana pertumbuhan ekonomi
sangat bergantung pada ekspansi ekspor - menghasilkan peningkatan terbesar
dalam penggunaan energi India, dengan 33% lebih banyak energi yang
dikonsumsi pada tahun 2040 dibandingkan dalam kasus Referensi IEO2018.
Kasus sampingan ini juga mengarah pada output bruto nominal dari sektor
manufaktur intensif energi yang sekitar 50% lebih besar pada 2040 daripada
dalam kasus Referensi IEO2018.
Sektor industri tetap merupakan sektor penggunaan akhir yang
menghabiskan banyak energi hingga tahun 2040 di seluruh kasus sisi India yang
dipertimbangkan dalam IEO2018.
Kasus sisi IEO2018 India menyoroti kebutuhan untuk mengeksplorasi
lebih jauh hubungan antara perubahan dalam pertumbuhan ekonomi dan ukuran
relatif sektor jasa dan manufaktur.
21
Kasus fast transisi diproyeksikan memiliki ekspor lebih sedikit daripada
kasus No Transition.
Peran China dalam perdagangan global dan pengaruh pertumbuhan
ekonomi.
22
Pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat di Cina berarti penggunaan
energi yang lebih tinggi, tetapi jumlahnya tergantung pada seberapa cepat
Cina beralih ke ekonomi berbasis konsumsi yang lebih berorientasi pada
layanan. Dalam hal transisi ini tidak terjadi, konsumsi energi meningkat
relatif terhadap baseline pada 2040 sebesar 25%, dibandingkan dengan
peningkatan 20% dalam kasus Transisi Cepat.
Di semua kasus sisi China IEO2018 sejauh ini produsen barang-
barang energi intensif terbesar di dunia pada tahun 2040. Kasus-kasus
sampingan IEO2018 Cina menyoroti kebutuhan untuk mengeksplorasi lebih
jauh hubungan antara perubahan yang diproyeksikan dalam komponen-
komponen PDB (investasi, konsumsi, dan ekspor neto) dan ukuran sektor
manufaktur.
23
Gambar 3.10 Pertumbuhan output industri Afrika dikaitkan dengan manufaktur
energi-intensif yang lebih tinggi di Timur Tengah
24
3.5 Hubungan antara Pertumbuhan Ekonomi dengan Konsumsi Energi
Pertumbuhan ekonomi sangat berpengaruh dengan penggunaan energy.
Hubungan pertumbuhan ekonomi dengan konsumsi energy pada dunia
internasional khususnya di Negara yang tidak bergabung dalam organisasi
OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development) cenderung
berbanding lurus. (Sustainability, 2018). Pertumbuhan ekonomi setiap tahunnya
meningkat hal tersebut salah satunya dikarenakan tanah dan kekayaan alam
yang dikelola secara maksimal dan kemajuan teknologi yang mendukungnya.
Kenaikan pertumbuhan ekonomi tersebut dapat kita lihat melalui grafik di
bawah ini
Gambar 3.11 Penggunaan Energi di Dunia pada industri dan sector lain
25
Gambar 3.12 Kenaikan Grafik dibeberapa sector
Dapat dilihat pada gambar 3.12 diatas bahwa ada beberapa sector
yang ditinjau, diantaranya yang usdah dijelaskan diatas. Dari ketiga Negara
sector pelayanan yang kenaikannya cukup tinggi, sedangkan pada sector
tambang perkembangan di ketiga Negara dinilai lambat.
26
2. Negara India
Pertumbuhan ekonomi di Negara India, GDP berasumsi bahwa
kenaikan pertumbuhan ekonomi sebesar 7,1% sedangkan kenaikan
pertumbuhan ekonomi menurut IEO 2018 sebesar 6,0%. Kedua organisasi
tersebut berasumsi bahwa kenaikan pertumbuhan ekonomi disebabkan leh
konsumsi energy di sector layanan yang meningkat disetiap tahunnya. (IEO,
2018). India diproyeksikan memiliki populasi terbesar di dunia dan
pertumbuhan ekonomi tercepat selama periode proyeksi di bawah tiga kasus
India; namun, penggunaan energi dan penggunaan energi total India per
kapita tetap lebih rendah daripada di Cina, Amerika Serikat, dan negara
industri lainnya selama dua dekade berikutnya.
Kasus-kasus yang dipimpin oleh Ekspor India menghasilkan
peningkatan terbesar dalam penggunaan energi India, dengan 33% lebih
banyak energi dihabiskan pada 2040 daripada dalam kasus Referensi
IEO2018. Kasus sampingan ini juga mengarah pada sektor manufaktur
intensif energi yang kira-kira 70% lebih besar daripada dalam kasus
Referensi IEO2018 pada tahun 2040.
Sektor industri India tetap merupakan sektor penggunaan akhir yang
menghabiskan energi sepanjang 2040 dalam semua kasus pihak India di
IEO2018.
3. Negara Afrika
Pertumbuhan ekonomi di Negara afrika, GDP berasumsi bahwa
kenaikannya menjadi 5,0% pertahunnya sedangkan IEO 2018 menyatakan
kenaikan pertumbuhan ekonominya sebesar 3,8%/ tahunnya. (IEO, 2018).
Pertumbuhan yang lebih tinggi di Afrika mengarah pada perluasan sektor
manufaktur dan peningkatan penggunaan energi industri karena
kemungkinan keunggulan kompetitif regional. Pertumbuhan ekonomi
dengan asumsi tingkat yang lebih tinggi selama periode perkiraan mengarah
pada konsumsi energi Afrika per kapita yang 30% lebih tinggi daripada
27
dalam Kasus Referensi IEO2018 pada 2040, tetapi masih lebih rendah
daripada banyak negara berkembang, termasuk India dan Brasil.
28
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Penggunaan energi pada Negara non-OECD lebih besar dibandingkan
dengan Negara OECD. Peningkatan penggunaan energi non-OECD terjadi
pada tahun 2007, dan diperkirakan hingga tahun 2040 terjadi kenaikan
sebesar 64%.
2. Konsumsi energi di dunia tahun 2007 hingga tahun 2040 mengalami
peningkatan. Pada tahun 2007 konsumsi energi mencapai 400 quadrillion
Btu pada tahun 2040 mencapai 736 quadillion Btu.
3. Pertumbuhan ekonomi berpengaruh terhadap konsumsi energi di dunia.
Dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi maka permintaan energi di
dunia juga meningkat.
4. Pada IEO2018 berfokus pada pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat dan
pola pengembangan yang berbeda untuk ketiga wilayah yaitu pada Negara
non-OECD seperti Cina, India, dan Afrika. Pada Negara China, ekonomi
diasumsikan tumbuh pada tingkat rata-rata 5,7% per tahun, Untuk India,
ekonomi diasumsikan tumbuh pada tingkat rata-rata sekitar 7,1% per tahun
sedangkan Negara Afrika, kasus pertumbuhan tinggi menguji efek bahwa
pertumbuhan ekonomi tahunan rata-rata 5,0% per tahun.
5. Pertumbuhan ekonomi setiap tahunnya mengalami peningkatan, hal
tersebut salah satunya dikarenakan tanah dan kekayaan alam yang dikelola
secara maksimal dan kemajuan teknologi yang mendukungnya.
29
Daftar Pustaka
John, Asafu Adjaye. 2000. The relationship between energy consumption, energy
prices and economic growth. (Online),
https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0140988300000505
(diakses pada November 2018).
30