Filsafat Baru
Filsafat Baru
Filsafat Baru
1
·T afsir,Ahmad.2000.Filsafat Umum.Bandung:ROSDA
(b) Idealisme
Arti filsafat dari kata idealism ditentukan oleh artu biasa dari kata ide.
Ringkasnya, idelaimse mengatakan bahwa realitas terdiri dari atas ide-ide,
pikiran-pikiran, akal (mind) atau jiawa (selp) dan bukan benda (materi). Idealism
juaga mengatakan bahwa mind sebagai hal yang lebih dahulu dari pada materi.
Idealism dam ,ateri adalah produk sampingan. Dengan demikian, idealism
beranggapan bahwa hakikat benda-benda yang ada itu adalah ide atau akal jiwa
bukan materi.
(c) Dualisme
Dualisme adalah aliran yang mencoba memadukan antara dua faham yang
saling bertentangan, yaitu materialisme dengan idealisme. Materialisme
mengatakan bahwa materi itulah yang hakikat,sedangkan idelaisme sebaliknya
justru ide-lah yang hakikat. Menurut materialisme ruh muncul jika tanpa ada
meteri, sedangkan menurut idealisme justru munculnya materi karena adanya ruh.
Materi tidak aka nada jika tidak ada ruh. Dualism mengatakan bahwabaik materi
maupun ruh sama-sama hakikat. Materi muncul bukan karena adanya ruh, begtu
pla ruh muncul bukan Karena materi. Tetapi dualism juga masih mempunyai
masalah yaitu tentang hubungan antara materi dan ruh, bagaimana bisa terjadi
keselarasan antara materi dengan ruh atau ide. Kita lihat contoh jika jiwa sehat
maka badan pun sehat kelihatannya. Sebaliknya jika jiwa seseorang sedang
berduka biasanya badanpun ikut sedih, maka murunglah wajahnya orang tersebut.
Contoh di atas menggambarkan adanya hubungan atau kerjasama atara jiwa dan
badan. Masalahnya, kenapa terjadi bentuk kerjasama dan hubungan sedemikian
rupa dan siapa yang memadukannya? Ini adalah masalah dualisme.
(d) Agnotraisme
Agnotraisme adalah aliran yang mengatakan bahwa manusia tidak
mungkin mengetahui hakikat sesuatu di balik kenyataan ini. Manusia tidak
mungkin mengetahui apa hakikat batu, air, api dan lain sebagainya. Sebab menurt
faham ini kemampuan manusia sangat terbatas dan tidak mungkin tahu apa
hakikat sesuatu yang ada, baik oleh indera maupun pikirannya. Aliran ini
mempunyai masalah yaitu tentang siapa sebenarnya yang bisa mengetahui hakikat
sesuatu yang ada? Aliran ini tidak memberikan jawaban.
b. Teori Pengetahuan
Teori pengetahuan membicarakan cara memperoleh pengetahuan (norma-
norma atau teori-teorinya) dan membicarakan pula tentang bagaimana cara
mengatur pengetahuan yang benar dan berarti. Posisi terpenting dari pengetahuan
telah membicarakan tentang apa sebenarnya hakikat pengetahuan itu, cara berpikir
dan hukum berpikir agar mendapatkan hasil yang sebenar-benarnya. Cabang teori
pengetahuan yaitu:
Epistemologi
Logika
(a) Empirisme
Kata ini berasal dari bahasa yunani empeirikos dari kata emperra, artinya
pengalaman menurut aliran ini, manusia memperoleh pengetahuan melalui
pengalamannya, pengalaman yang dimaksud adalah pengalaman inderawi,
manusia tahu es dingin karena menyentuhnya, gula manis karena mencicipinya.
Jhonh locke (1632-1704) bapak aliran ini pada zaman modern mengemukakan
teori tabula rasa. Maksudnya bahwa manusia itu pada mulanya kosong dari
pengetahuan, lantas pengalamannya mengisi jiwa yang kosong itu, dan akhirnya
ia memiliki pengetahuan. Tidak terasa, uraian tadi sudah menjawab pertanyaan
yang ke-3. Dari manakah pengetahuan yang benar itu dating dan bagaimnakah
mengetahuinya? Pengetahuan diperoleh dari pengalaman dan dengan perantara
panca indera. Kelemahan aliran ini cukup banyak , diantaranya: · Keterbatasan
indra · Indera Menibu · Objek yang menipu dan · Kelemahan yang berasal dari
indra dan objek sekaligus. Kesimpulannya adalah empirisme lemah karena
keterbatasan indera manusia.
(b) Rasionalisme
Aliran ini menyatakan bahwa sumber ilmu pengetahuan terletak pada akal.
Rasionalisme memandang pengalaman sebagai jenis perangsang bagi pikiran. Jika
kebenaran mengandung makna dan mempunyai ide yang sesuai dengan
kenyataan. Maka kebenaran hanya ada di dalam pikiran dan hanya diperoleh
dengan akal budi saja. Descartes adalah bapak dari rasionalisme. Ia berusaha
menemukan kebenaran yang tidak dapat diragukan, sehingga dengan memakai
metode deduktif dapat disimpulkan semua pengetahuan kita. Bagi rasionalisme,
kekeliruan pada aliran emperisme yang disebabkan kelmahan alat indra tadi, dapat
dikoreksi seandainya akal digunakan. Rasionalisme tidak mengingkari kegunaan
indera dalam memperoleh pengetahuan, pengalaman indera dilakukan untuk
merangsang akal dan memberikan objek sehingga kebenaran adalah seman-mata
dengan akal. Laporan indera menurut rasionalisme merupakan bahan yang belum
jelas, kacau. Bajan ini kemudian dipertimbangkan dengan teratur oleh akal dalam
pengalaman berpikir sehingga terbentuk pengetahuan yang benar. Jadi, akal
bekerja karena ada bahan dari indera. Akan tetapi, akal dapat juga mengahasilkan
pengetahuan yang tidak berdasarkan inderawi sama sekali. Jadi akal dapat juga
menghasilkan penetahuan tentang objek yang betul-betul abstrak. Gabungan
antara emperis dan rasionalisme melahirkan suatu metode baru yaitu metode sains
dan dari metode ilmiah ini melahirkan pengetahuan sains yang disebut
pengetahuan ilmiah atau ilmu pengetahuan. Pengetahuan sains/ilmu pengetahuan
ialah jenis pengetahuan yang logis dan memiliki bukti empiris (pengetahuan yang
(c) Positivisme
Tokoh aliran ini adalah August Compete (1798-1857). Ia penganut
empiris. Ia berpendapat bahwa indera itu amat penting dalam memperoleh
pengetahuan, tetapi harus dipertajam dengan alat bantu dan diperkuat dengan
eksperimen seperti panas di ukur dengan derajat panas,jauh diukur dengan
meteran, berat dengan timbangan neraca, dan sebagainya. Kita tidak cukup
mengatakan.
(d) Fenomenalis
Tokoh aliran ini adalah Immanuel kant, seorang filsuf jerman abad ke-18. Dia
berpendapat bahwa sebab-akibat tentu mruapakan hubungan yang bersifat
niscaya. Kant membuat uraian lebih lanjut tentang pengalaman. Barang sesuatu
bagiman terdapat dalam dirinya sendiri merangsang alat inderawi kita dengan
diterima oleh akal kita dalam bentuk-bentuk pengalaman dan disusun secara
sistematis dengan jalan penalaran. Bagi Kant para penganut emperisme benar bila
berpendapat bahwa semua pengetahuan didasarkan pada pengalaman. Tetapi para
penganut rasionalisme juga benar, karena akal memaksa bentuknya sendiri
terhadap barang sesuatu serta pengalaman.
(e) Intersionisme
Herin Bergson (1859-1941) adalah tokok aliran ini. Ia menganggap tidak
hanya indera yang terbatas, akal juag terbatas aliran ini mengkritik aliran
empirisme dan rasionalisme. Objek-objek yang kita tangkap adalah objek yang
selalu berubah. Jadi pengetahuan kita tentunya tudak tetap. Intelek atau akal juga
terbatas. Akal hanya dapat memahami suatu objek bila ia mengkonsentrasikan
dirinya pada objek itu, jadi dalam hal seperti itu manusiatidak mengetahui
keseluruhan (unique) tidak juga memahami sifat tetap pada objek. Dengan
menyadari keterbatasn indera dan akal, Bergson mengembangkan suatu
kemampuan tingkat tinggi yang dimiliki manusia, yaitu intuisi. Ini adalah hasil
evolusi pemahaman tertinggi. Pengembangan kemampuan ini 9intiusi)
memerlukan suatu usaha, kemampuan ini dapat memahami kebenaran yang utuh,
tetap dan unique.
(f) Metode Ilmiah
Gabungan antara empirisme dan rasionalisme melahirkan suatu metode
baru yaitu metode sains (metode imiah) dari metode ini melahirkan ilmu
pengetahuan. Ilmu pengetahuan ialah jenis pengetahuan yang logis dan memiliki
bukti empiris (pengetauan yang logis-empiris). Jika hanya menggunakan rasio
(akal) maka pengetahuan yang diperoleh ialah pengetahuan filsafat.2
c. Teori Nilai ( Akseologi)
Teori nilai mencakup dua cabang, yaitu cabang filsafar yang cukup
terkeal; etika dan estetika.nilainya artinya harga, sesuatu mempunyai nilai bagi
seseorang karena ia berharga bagi dirinya.pada umumnya orang menyatakan
2
Bachtiar,Amsal.2005.Filsafat Agama.Jakarta:RAJAWALI PERS
(a) Etika
Etika merupakan penyelidikan filsafat mengenai kewajiban manusia serta
tingkah laku manusia dilihat dari sisi baik dan buruknya tingkah laku tersebut.
Akar kata etika adalah ethos(Yunani) berarti adat kebiasaan.Dalam bahasa latin
ethos itu di sebut mores(mufradnya:mos). Dari kata latin inilah berasal kata moral,
yang sekarang berbeda pendapat dengan moral.4
(b) Estetika
Estetika membahas/membicarakan soal nilai rendah dan tidak rendah.
Nilai baik dan buruk sering diterapkan orang kepada perbuatan atau tindakan
menusia, sedangkan nilai rendah da tidak rendah lebih cenderung unutk
diterapkan kepada soal seni. Estetika berusaha untuk menemukan nilai yang indah
secara umum sehingga tidak mustahil kalau akhirnya timbul beberapa teori yang
membicarakan hal itu. Fungsi estetika kita mendapat nilai yang tidak terkira
menambah kekayaan kehidupan.Nyanyian,musik tarian dll merupakan tempat
pelarian dari jiwa yang penat karena kerja dan tugas atau soal soal ekonomi dan
politik. Yang kemudian di segarkan kembali oleh nilai nilai karya seni. Karena
demikian penting peranan keindahan dalam kehidupan maka masalah keindahan
sudah semenjak zaman purba di filsafatkan. Estetika menyelidiki makna
kesenangan estetika,karakter objektif dan subjektif keindahan,sifat keindahan itu
sendiri asal dan sifat gairah atau renyut hati seni.5
d. Logika
Adalah pemikiran dan beberapa proses pembantunya. Kebenaran dalam
logika dapat dibagi dalam dua bagian, yaitu kebenaran bentuk dan kebenaran
materi. Dari sini logika dibagi kebenaran dalam dua kategori pula; pertama, logika
formal (formal logic), atau logika
tradisional yang seringkali pula disebut silogisme, dan kedua, logika material
(material logic).
Kebenaran bentuk dibicarakan dalam logika formal, sedangkan kebenaran materi
dibicarakan dalam logika material.
Kebenaran bentuk artinya self consistency, maksudnya, bahwa di dalam pikiran
itu sendiri tidak terdapat perentangan. Kebenaran materi artinya bahwa di antara
pikiran dan benda-benda yang ada di atas dunia terdapat persesuaian.
Sebuah argument dikatakan mempunyai kebenaran bentuk bila konklusinya kita
tarik dengan aturan-aturan yang berlaku dalam argument tertentu. Dan suatu
argument dikatakan mempunyai kebenaran materi jika proporsi-proporsi yang
membentuk argument itu sesuai dengan kenytaan sebenarnya.Logika formal
membicarakan ketepatan kesimpulan, logika material membuktikan isi
keputusan itu.6
3
Bachtiar,Amsal.2005.Filsafat Agama.Jakarta:RAJAWALI PERS
4
Sidi Gazalba,SISTEMATIKA FILSAFAT”buku keempat pengantar kepada teori nilai”Jakata:Bulan
Bintang 2002, hlm: 49.
5
Gairah Seni: Renyut Hati Seni(Inggris:art impulse) hlm:90
6
Bakhtiar,Amsal.2004.”Filsafat Ilmu”.Jakarta:Raja Grafindo Persada.
7
Jakarta:PRENADA MEDIA · T afsir,Ahmad.2000.Filsafat Umum
KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas, dapat ditarik beberapa kesimpulan diantaranya :
1. Ada tiga metode yang digunakan untuk memecahkan problema-problema
Filsafat yaitu: metode deduksi, induksi dan metode dialektik.
2. Struktur/sistematika filsafat berkisar pada tiga cabang flsafat yaitu teori
pengetahuan, teori hakikat dan teori nilai.
3. Manfaat mempelajar filsafat diantaranya adalah manfaat dari sisi pengetahuan
dan manfaat dalam kehidupan sehari-hari. Dari sisi pengetahuan filsafat disebuat
sebagai induk dari setiap disiplian ilmu pengetahuan, maka untuk memahami ilmu
pengetahuan dan mampu me-interdisipliner-kan kita butuh filsafat. Filsafat dalam
kehidupan sehari-hari bisa dijadikan patokan utama dalam mengembangan
kebutuhan-kebutuhan manusia serta piranti dalam memahami proses keseharian
secara mendalam dan jelas.
SARAN
Bagi yang telah membaca makalah ini, jika ada sesuatu yang tidak berkenan
dari makalah ini bisa atau dapat di berikan saran kepada pembuat makalah ini ,
agar dapat bermanfaat bagi kita semua yang membaca nya dan juga bermanfaat
bagi kita sebagai mahasiswa yang sedang menjalani studi kita.
http://daniarningtiyas.blogspot.co.id/2012/12/kegunaan-atau-manfaat-
mempelajari.html
Sidi Gazalda,SISTEMATIKA FILSAFAT”buku keempat pengantar pada
teori nilai”.Jakarta:Bulan Bintang,2002
http://elmasterquin.blogspot.co.id/2012/01/v-
behaviorurldefaultvmlo.html
http://dokumen.tips/documents/struktur-filsafat.hmtl