OLEH :
KELOMPOK 1 DAN 2
PROFESI NERS PSSKPN B 2016
C. Rencana Kegiatan
1. Nama Kegiatan (FGD)
Focus Group Discussion (FGD) Kesehatan Reproduksi Remaja pada tenaga
pendidik di SD N 5 Dauh Puri.
2. Metode (Diskusi)
Metode yang digunakan dalam kegiatan FGD ini yaitu diskusi terarah yang
dipimpin oleh seorang fasilitator yang terdiri dari persiapan, proses, dan penutup
FGD. Permulaan diskusi yaitu:
a. Pembukaan
b. Memaparkan secara singkat topik yang akan dibahas (overview)
c. Membacakan aturan umum diskusi untuk disepakati bersama (atau hal-hal
lain yang akan membuat diskusi berjalan lancar)
d. Mengajukan pertanyaan pertama sebagai panduan awal diskusi.
3. Sasaran
Tenaga pendidik di SD N 5 Dauh Puri.
4. Waktu dan Tempat
Hari/Tanggal : Rabu, 24 Oktober 2018
Waktu : 10.00 s/d selesai
Tempat : Ruang Kepala Sekolah SD N 5 Dauh Puri
5. Pengorganisasian Kerja
Koordinator/Fasilitator : I Made Naryana
Sekretaris : I Gusti Agung Bulan Andari
Bendahara : Ni Made Dwi Atiti Wulandari
Moderator : Asih Devi Rahmayanti
Notulen : Gusti Ayu Kade Dewi Mahayani
Observer : Yuvensius Pili
Dokumentasi : Kadek Lia Lilyani
Konsumsi dan Rohani : Ketut Ayu Sugiantari
Anggota :
Ni Wayan Agustini
Petronel Nieltje Melly
A A Gede Saska Ariputra
Ngakan Made Yogaswasra Janti
Ni Luh Putu Diah Laksmiari
6. Setting Tempat
: Peserta
: Fasilitator
: Notulen
E. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Praplanning/rencana kegitan dan instrument pengumpulan data
(pedoman petunjuk diskusi) sudah disiapkan sebelum kegiatan dilaksanakan
b. Surat kegiatan FGD sudah diberikan kepada pihak SD N 5 Dauh
Puri.
2. Evaluasi Proses
a. Peserta yang hadir sesuai dengan yang ditargetkan.
b. Peserta dapat mengajukan pertanyaan dan memperlihatkan ketertarikan
terhadap topik diskusi.
c. Peserta dapat menjawab/memberi pendapat sesuai pertanyaan yang
disampaikan fasilitator.
d. Setiap pertanyaan yang diajukan, jumlah peserta yang menjawab ≥ 3 orang.
e. Peserta tidak melakukan isyarat komunikasi nonverbal (cara duduk, gerak
tangan, kebosanan, suara, dan kecemasan).
f. Peserta dapat menciptakan hubungan baik, fleksibel, dan terbuka terhadap
pendapat, saran, dan perubahan yang terjadi.
3. Evaluasi Hasil
a. 75% peserta bertanya dan menjawab pertanyaan saat diskusi.
b. Terdapat hasil kesepakatan mufakat antara tenaga pendidik dan fasilitator.
F. Lampiran (Pedoman Wawancara)
1. Siapa saja yang digolongkan kedalam remaja di sekolah dasar ?
2. Bagaimana kebiasaan atau perilaku siswa dalam pergaulan di sekolah ?
3. Apakah siswa pernah diberikan pengetahuan tentang reproduksi/pubertas ?
4. Seberapa pentingkah siswa remaja mengetahui kesehatan reproduksi?
5. Apa bapak/ibu mengetahui di kelas 5 dan 6 sudah ada berapa siswa yang
mengalami menstruasi ?
6. Bagaimana cara bapak/ibu memberikan penjelasan terkait pubertas kepada
anak laki-laki ?
7. Apakah ada siswa kelas 5 dan 6 yang menunjukkan perilaku seksual
pranikah? Bentuk perilakunya seperti apa ?
8. Menurut bapak/ibu apakah perilaku tersebut wajar atau normal untuk usia
mereka ?
9. Jika tidak wajar, apa upaya bapak/ibu untuk mengurangi perilaku tersebut ?
10. Apakah pernah ditemukan siswa dengan masalah reproduksi (PMS) di
sekolah ini ?
11. Bagaimana dan Apa kendala yang sekolah hadapi mengenai masalah
kesehatan reproduksi remaja?
12. Menurut bapak/ibu, hal apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi kendala-
kendala yang sekolah hadapi terkait pubertas dan masalah kesehatan
reproduksi remaja ?
13. Menurut bapak/ibu, siapa saja yang dapat berkontribusi dalam meningkatkan
kesehatan reproduksi remaja di sekolah ?