Konsep Dasar Askep Postnatal
Konsep Dasar Askep Postnatal
2. Head to toe
a. Payudara
1) Pengkajian daerah areola (pecah, pendek, rata)
2) Kaji adanya abses
3) Kaji adanya nyeri tekan
4) Observasi adanya pembengkakanatau ASI terhenti
5) Kaji pengeluaran ASI
b. Abdomen atau uterus
1) Observasi posisi uterus atau tiggi fundus uteri
2) Kaji adnanya kontraksi uterus
3) Observasi ukuran kandung kemih
c. Vulva atau perineum
1) Observasi pengeluaran lokhea
2) Observasi penjahitan lacerasi atau luka episiotomy
3) Kaji adanya pembengkakan
4) Kaji adanya luka
5) Kaji adanya hemoroid
i. Pemeriksaan penunjang
1) Pemeriksaan darah
Beberapa uji laboratorium biasa segera dilakukan pada periode pasca partum.
Nilai hemoglobin dan hematokrit sering kali dibutuhkan pada hari pertama pada
partum untuk mengkaji kehilangan darah pada melahirkan.
2) Pemeriksaan urin
Pegambilan sampel urin dilakukan dengan menggunakan cateter atau dengan
tehnik pengambilan bersih (clean-cath) spisimen ini dikirim ke laboratorium
untuk dilakukan urinalisis rutin atau kultur dan sensitivitas terutama jika cateter
indwelling dipakai selama pasca inpartum. Selain itu catatan prenatal ibu harus
dikaji untuk menentukan status rubelle dan rhesus dan kebutuhan therapy yang
mungkin (Bobak, 2004).
d. Risiko Konstipasi
- Faktor Risiko
Fisiologis
1. Ketidakcukupan asupan serat
2. Ketidakcukupan asupan cairan
3. Kelemahan otot abdomen
Psikologis
1. Depresi
2. Gangguan emosional
Situasional
1. Perubahan kebiasaan makan (mis. jenis makanan, jadwal makan)
2. Ketidakadekuatan toileting
3. Aktivitas fisik harian kurang dari yang dianjurkan
4. Perubahan lingkungan
f. Hipovolemia
- Penyebab
1. Kehilangan cairan aktif
2. Kekurangan intake cairan
3. Evaporasi
g. Risiko infeksi
- Faktor Risiko
1. Efek prosedur invasif
2. Peningkatan paparan organisme pathogen lingkungan
3. Ketidakadekuatan pertahanan tubuh primer:
1) Ketuban pecah lama
2) Ketuban pecah sebelum waktunya
3) Statis cairan tubuh
- Kondisi klinis terkait: tindakan invasif, ketuban pecah sebelum waktunya
(KPSW)
- Kondisi klinis terkait: kondisi klinis yang baru dihadapi oleh klien