Dengan mengetahui hakikat dari keselamatan dan kesehatan kerja ini, maka bisa
kita ketahui betapa pentingnya perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja bagi
guru dalam melaksanakan profesinya sebagai pendidik.
Ruang lingkup Perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja mencakup
perlindungan terhadap resiko gangguan keamanan kerja, kecelakaan kerja, kebakaran
pada waktu kerja, bencana alam, kesehatan lingkungan kerja, dan/atau resiko lain.
Beberapa hal krusial yang terkait dengan perlindungan keselamatan dan kesehatan
kerja, termasuk rasa aman bagi guru dalam bertugas, yaitu:
1. Hak memperoleh rasa aman dan jaminan keselamatan dalam melaksanakan tugas
harus mampu diwujudkan oleh pengelola satuan pendidikan formal, pemerintah dan
pemerintah daerah.
2. Rasa aman dalam melaksanakan tugas, meliputi jaminan dari ancaman psikis dan
fisik dari peserta didik, orang tua/wali peserta didik, atasan langsung, teman
sejawat, dan masyarakat luas.
3. Keselamatan dalam melaksanakan tugas, meliputi perlindungan terhadap:
a. resiko gangguan keamanan kerja,
b. resiko kecelakaan kerja,
c. resiko kebakaran pada waktu kerja,
d. resiko bencana alam, kesehatan lingkungan kerja, dan/atau
e. resiko lain sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan mengenai
ketenagakerjaan.
f. Terbebas dari tindakan resiko gangguan keamanan kerja dari peserta didik,
orang tua peserta didik, masyarakat, birokrasi, atau pihak lain.
g. Pemberian asuransi dan/atau jaminan pemulihan kesehatan yang ditimbulkan
akibat:
1) kecelakaan kerja,
2) kebakaran pada waktu kerja,
3) bencana alam,
4) kesehatan lingkungan kerja, dan/atau
5) resiko lain.
h. Terbebas dari multiancaman, termasuk ancaman terhadap kesehatan kerja,
akibat:
1) bahaya yang potensial,
2) kecelakaan akibat bahan kerja,
3) keluhan-keluhan sebagai dampak ancaman bahaya,
4) frekuensi penyakit yang muncul akibat kerja,
5) resiko atas alat kerja yang dipakai, dan
6) resiko yang muncul akibat lingkungan atau kondisi tempat kerja.
2) Perilaku Guru
Perilaku guru antara lain dipengaruhi oleh pendidikan, pengetahuan, kebiasaan
dan fasilitas yang tersedia. Jadi erat hubungannya dengan beberapa aspek ekonomi,
sosial dan budaya. Perilaku kerja akan mempengaruhi kemampuan kerja, beban kerja
dan cara melakukan pekerjaan.
1. Tindakan Pencegahan
Tindakan pencegahan dilakukan oleh setiap satuan pendidikan terhadap
kegiatan pembelajaran yang dapat menimbulkan risiko kecelakaan dan penyakit.
Tindakan tersebut dilakukan melalui:
a. Pengendalian teknis yang meliputi eliminasi, subtitusi, isolasi, ventilasi, higienitas
dan sanitasi terhadap bahan-bahan atau media pembelajaran yang berpotensi
menimbulkan kecelakaan kerja.
b. Pendidikan dan pelatihan yang diberikan kepada para guru.
c. Melakukan evaluasi melalui internal audit, penyelidikan insiden dan etiologi.
d. Melakukan penegakan hukum.
e. Memberikan jaminan kesehatan bagi guru melalui penyedia jasa asuransi.
Daftar Pustaka
1. Abdul Fatah. Perlindungan Hak-hak Guru.
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja pada Bab I Pasal
1 ayat (1)
3. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
4. Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2008 tentang Guru
6. Peraturan Pemerintah No.50 Tahun 2012 tentang Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja.
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 10 tahun
2017 tentang perlindungan bagi pendidik dan tenaga kependidikan.