Oabat obat yang menghambat kerja asetikolin dengan menempati reseptor reseptor asetikolin
disebut antikolinergik atau parasimpatolitik. Obat ini mempengaruhi organ jantung, saluran
pernafasan, saluran gastrointestinal, kandung kemih, matadan kelenjar eksokrin dengan
menghambat saraf parasimpatis, sehingga sistem saraf simpatis (adrenergic) menjadi dominan.
Farmakodinamik antikolinergik
Efek samping
Mulut kering
Gangguan penglihatan (terutama penglihatan kabur akibat midriasis)
Konstipasi slkunder
Retensi urine
Takikardiak 9akibat dosis tinggi
Nama obat Dosis Pemakaiaan dan pertimbangan
Atropine D : IM: 0,4 mg IV : 0,5-2 Pembedahan untuk
mg mengurangi salvias dan sekresi
bronchial. Meningkatkan
denyut jaunting dengan dosis
>0,5 mg
Propentelin (bentyl) D: PO: 7,5- 15 mg , t.i.d Sebagai antispasmodic untuk
atau q.i.d tukak peptic dan irritable
bowel syndrome
Skopolamin (hyoscine) D: PO : 0,5-1 mg t.i.d atau Obat pereanestesi, irritable
q.i.d IM : 0,3 – 0,6 mg bowel syndrome dan mabuk
perjalanan
Ispropamid (dardid) D ; PO : 5 mg b.i.d Tukak peptic dan irritable
bowel syndrome
Hematropin ( isotop Larutan 2-5%, 1-2 tetes Medriasis dan siklopegia
hematropin) (paralisis otot siliaris sehingga
akomodasi hilang) untuk
pemeriksaan mata .
siklopentolat Larutan 0,5-2 % 1-2 tetes Midriasisdensiklopegia untuk
pemeriksaan mata
benztropin D: PO: 0,5-6 mg/ hari Penyakit persikison. Untuk
dalam dosis ternagi mengobati efek samping
fenotiazin dan agen
antipsikotik lainnya
Biperiden D: PO: 2mg b.i.d – q.i.d Penyakit parkison. Untuk
mengobati efek samping
fenotiazin dan agen
antipsikotik lainnya
Trihesifinidil D: PO:1 mg/hari, dapat Penyakit parkison. Untuk
dinaikkan sampai 5-15 mengobati efek samping
mg/hari dalam dosis fenotiazin dan agen
terbagi antipsikotik lainnya