Anda di halaman 1dari 15

Dewan Perwakilan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Fakultas Kehutanan Universitas

Gadjah Mada

UNDANG-UNDANG KM FKT UGM


Nomor 1 Tahun 2016
Tentang
Orientasi Mahasiswa Baru Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KETUA LEMBAGA EKSEKUTIF MAHASISWA KELUARGA MAHASISWA
FAKULTAS KEHUTANAN UNIVERSITAS GADJAH MADA,

Menimbang : a. bahwa Orientasi Mahasiswa Baru Fakultas Kehutanan Universitas


Gadjah Mada merupakan salah satu kegiatan pengenalan kampus yang
dilaksanakan seluruh mahasiswa Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah
Mada dalam rangka membentuk karakter mahasiswa baru sesuai dengan
nilai-nilai Pancasila dan nilai-nilai ke-GadjahMada-an;
b. bahwa untuk melaksanakan keputusan Rektor UGM Nomor:
……………………………. Tentang PPSMB UGM 2016, perlu
ditetapkan Keputusan Bersama KM FKT UGM dan Rektorat UGM
terkait OMB 2016;
c. bahwa dalam rangka membentuk karakter dan kepribadian mahasiswa
baru yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia dan dengan latar
belakang yang berbeda perlu untuk beradaptasi dengan lingkungan
kampus Universitas Gadjah Mada;
d. bahwa untuk memberikan landasan hukum yang kuat dalam upaya
pengenalan kampus Universitas Gadjah Mada diperlukan adanya
pengaturan dalam bentuk Undang-Undang.

Halaman 1 dari 15
Mengingat : a. Pasal 1 ayat (3) UUD 1945
b. UU No. 12 Tahun 2011
c. PP No. 60 Tahun 1999
d. AD/ART KM FKT UGM

Dengan Persetujuan Bersama


DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS
KEHUTANAN UNIVERSITAS GADJAH MADA,
dan
KETUA LEMBAGA EKSEKUTIF MAHASISWA FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : UNDANG-UNDANG TENTANG ORIENTASI MAHASISWA BARU

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

1. Keluarga Mahasiswa Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada yang selanjutnya


disebut dengan KM FKT UGM adalah lembaga kemahasiswaan tertinggi yang menjadi
representasi mahasiswa di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada sebagaimana
disebutkan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga KM FKT UGM.
2. Lembaga Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Fakultas Kehutanan Universitas
Gadjah Mada yang selanjutnya disebut dengan LEM KM FKT UGM adalah lembaga
eksekutif yang dipimpin oleh Ketua Lembaga Eksekutif Mahasiswa yang menjalankan
peran Kelembagaan Mahasiswa sebagaimana disebutkan dalam Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga KM FKT UGM.
3. Dewan Perwakilan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Fakultas Kehutanan Universitas
Gadjah Mada yang selanjutnya disebut dengan DPM KM FKT UGM adalah lembaga
legislatif mahasiswa di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada sebagaimana di
sebutkan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga KM FKT UGM.
4. Orientasi Mahasiswa Baru Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada yang
selanjutnya disebut OMB adalah kegiatan pengenalan lingkungan kampus Universitas
Halaman 2 dari 15
Gadjah Mada yang dilaksanakan oleh Mahasiswa Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah
Mada dalam rangka pembentukan karakter sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, nilai-nilai
ke-Gadjah Mada-an, dan nilai-nilai ke-Fakultas-an.
5. Komite Khusus OMB yang selanjutnya disebut KOMSUS OMB adalah pengawas OMB
yang dibentuk oleh ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa KM FKT UGM yang bertugas
melaksanakan fungsi pengawasan sesuai ketentuan yang telah ditetapkan.
6. Mahkamah OMB adalah badan peradilan OMB yang dibentuk oleh DPM KM FKT UGM
yang terdiri dari perwakilan DPM KM FKT UGM yang bertugas melaksanakan fungsi
peradilan sesuai ketentuan yang telah ditetapkan.
7. Steering Committee OMB yang selanjutnya disebut SC OMB adalah panitia OMB yang
bertugas menyusun konsep dan membentuk OC OMB.
8. Organizing Committee OMB yang selanjutnya disebut OC OMB adalah panitia OMB
yang dibentuk oleh SC yang bertugas untuk melaksanakan OMB sesuai dengan konsep
yang telah ditetapkan.
9. Pemandu adalah bagian dari OC yang bertugas untuk mendampingi dan menjembatani
proses pemahaman materi peserta selama kegiatan OMB berlangsung.
10. Satuan Disiplin adalah bagian dari OC yang bertugas untuk menjaga ketertiban dan
kedisiplinan peserta OMB sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.
11. Peserta OMB adalah mahasiswa baru Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada dan
angkatan sebelumnya yang telah mendaftarkan diri untuk mengikuti OMB pada tahun
tersebut.

BAB II
TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN
Pasal 2

OMB bertempat di lingkungan Universitas Gadjah Mada.

Pasal 3

OMB dilaksanakan sesuai Surat Keputusan Rektor tentang PPSMB UGM yang berlaku
pada tahun tersebut, sedangkan penambahan waktu diluar itu harus diketahui dan
disetujui oleh DPM KM FKT UGM, wakil dekan bidang akademik dan kemahasiswaan
Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada, serta wakil rektor bidang kemahasiswaan,
penelitian, dan kerjasama Universitas Gadjah Mada.
Halaman 3 dari 15
BAB III
KEPENGAWASAN, PERADILAN, DAN KEPANITIAAN
OMB
Pasal 4

1. Pengawas OMB adalah KOMSUS OMB.


2. Badan Peradilan OMB adalah Mahkamah OMB.
3. Panitia OMB terdiri dari mahasiswa Strata 1(satu) Fakultas Kehutanan yang sedang
menempuh pendidikan di Universitas Gadjah Mada.
4. Panitia OMB adalah mahasiswa Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada maksimal
3 tahun angkatan di atas mahasiswa baru yang terbagi menjadi:
a. SC OMB, dan
b. OC OMB.
Pasal 5

1. Pembentukan pengawas, badan peradilan, dan panitia OMB diatur lebih lanjut
dalam Mekanisme Pembentukan Pengawas, Badan Peradilan, dan Panitia OMB yang
dilaksanakan oleh LEM KM FKT UGM dan DPM KM FKT UGM serta KM FKT itu
sendiri selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum pelaksanaan PPSMB UGM.
2. Pengunduran diri pengawas, badan peradilan, dan panitia OMB diatur lebih lanjut
dalam Tata Tertib pengawas, badan peradilan, dan panitia OMB, selambat-lambatnya
1 (satu) bulan sebelum pelaksanaan PPSMB UGM.

Pasal 6
Kepengawasan

Kepengawasan dilakukan oleh KOMSUS OMB yang dimaksudkan untuk senantiasa menjaga
arahan konsep pada saat persiapan dan pelaksanaan sesuai dengan Undang-undang dan tata
tertib OMB.

Halaman 4 dari 15
BAB IV
HAK, KEWAJIBAN, DAN WEWENANG
Pasal 7
DPM KM FKT UGM

1. Berhak untuk menyusun rancangan Undang-undang OMB yang kemudian disetujui


elemen KM FKT UGM.
2. Berhak memberikan pertimbangan kepada LEM KM FKT UGM terkait pelaksanaan
OMB.
3. Berkewajiban membentuk KOMSUS OMB.
4. Berkewajiban membentuk Mahkamah OMB.
5. Berkewajiban mengawasi seluruh pelaksanaan kegiatan OMB.
6. Berwenang meminta keterangan kepada LEM KM FKT UGM mengenai pelaksanaan
OMB dan menghentikan sebelum atau saat berlangsungnya pelaksanaan OMB apabila
membahayakan citra lembaga dan terjadi penyimpangan fatal dari tujuan utama OMB
dengan pertimbangan-pertimbangan dari pihak Fakultas.

Pasal 8
LEM KM FKT UGM

1. Berhak meminta keterangan dan memberikan pertimbangan kepada ketua dan/atau


koordinator kepanitiaan yaitu SC, OC, mengenai pelaksanaan kerja termasuk jika
ada penyimpangan dari konsep yang telah ditetapkan.
2. Berkewajiban bertanggungjawab penuh terhadap pelaksanaan OMB.
3. Berwenang mengambil kebijakan terhadap kegiatan setelah melakukan koordinasi
dengan DPM KM FKT UGM.
4. Mendapat sanksi apabila melanggar Undang-undang dan Tatib OMB.

Halaman 5 dari 15
Pasal 9
KOMSUS OMB

1. Berhak:
a. Mendapat perlakuan yang wajar dari setiap panitia, peserta, dan elemen OMB.
b. Memberikan masukan kepada mahkamah sebagai bahan pertimbangan mengenai
suatu pelanggaran atau sengketa selama pelaksanaan OMB.
c. Menegur dan memperingatkan OC OMB sebelum melaporkan ke mahkamah OMB.
d. Melakukan hal-hal yang dianggap perlu untuk pembuktian sebuah pelanggaran
selama tidak bertentangan dengan konsep OMB.
e. Memberikan rekomendasi kepada ketua DPM FKT UGM mengenai kebijakan
yang harus diambil DPM FKT UGM terkait dengan kegiatan maupun kepanitiaan.
f. Mendapat sanksi apabila melanggar Undang-undang dan Tatib OMB.
g. Melakukan pengaduan kepada Mahkamah OMB.
2. Berkewajiban:
a. Menerima pengaduan dari peserta dan panitia OMB jika terdapat pelanggaran
OMB dan menindaklanjuti pengaduan tersebut secara langsung maupun tidak
langsung.
b. Melaporkan kepada Mahkamah OMB jika terjadi permasalahan atau sengketa
dalam OMB.
c. Mengawasi secara aktif persiapan dan pelaksanaan kegiatan OMB.
d. Mematuhi Undang-Undang dan Tata Tertib OMB.
e. Bertanggung jawab kepada Ketua DPM KM FKT UGM.
f. Menjaga nama baik Fakultas Kehutanan serta nama baik UGM.
3. Berwenang mengawasi pelaksanaan kegiatan OMB sesuai dengan konsep, Undang-
Undang dan Tata Tertib OMB.
4. Berwenang meminta Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) pelaksanaan OMB dari panitia
OMB.
5. Berwenang menegur dan memperingatkan panitia OMB secara langsung.
6. KOMSUS OMB terdiri dari 10 orang anggota DPM KM FKT UGM dan 3 orang dari
pihak independen.

Halaman 6 dari 15
Pasal 10
MAHKAMAH OMB
1. Berhak:
a. Mendapat perlakuan yang wajar dari setiap panitia, peserta, dan elemen OMB.
b. Meminta penjelasan kepada SC mengenai hal-hal yang dianggap perlu sehubungan
dengan konsep OMB.
2. Berkewajiban:
a. Menyelesaikan sengketa selama pelaksanaan OMB.
b. Melaksanakan pengawasan atas pelaksanaan OMB secara pasif.
c. Mematuhi Undang-undang dan tata tertib OMB.
d. Bertanggungjawab kepada DPM KM FKT UGM.
e. Menjaga nama baik Fakultas Kehutanan dan UGM .
3. Berwenang mengadili pelanggaran pelaksanaan kegiatan OMB sesuai dengan konsep
yang telah ditetapkan dan merekomendasikan kepada ketua DPM KM FKT UGM
tentang kebijakan yang harus diambil oleh lembaga terkait dengan kegiatan maupun
kepanitiaan.
4. Mahkamah OMB terdiri dari 3 orang anggota DPM KM FKT UGM.
5. Mahkamah pengganti adalah anggota DPM yang ditetapkan oleh Mahkamah OMB dalam
rapat internal Mahkamah OMB.

Pasal 11
SC OMB

1. Berhak:
a. Mendapat perlakuan yang wajar dari setiap panitia, peserta, dan elemen OMB.
b. Memberikan pertimbangan kepada OC mengenai hal-hal yang bersifat teknis.
c. Meminta penjelasan kepada OC mengenai hal-hal yang terjadi dalam pemberian
sanksi terhadap jenis-jenis pelanggaran yang belum diatur dalam Undang-undang
dan tata tertib OMB.
d. Melakukan pengaduan kepada KOMSUS OMB bila terjadi permasalahan atau
sengketa dengan perangkat OMB.
e. Melakukan pembelaan diri sebelum diberi sanksi.
2. Berkewajiban:
a. Menyusun konsep penyelenggaraan OMB sesuai dengan SK Rektor yang berlaku.
b. Mengatur poin kelulusan peserta OMB.
Halaman 7 dari 15
c. Menentukan ketua OC OMB.
d. Memberikan pengarahan kepada OC mengenai hal-hal yang bersifat konseptual.
e. Mematuhi Undang - Undang dan tata tertib OMB.
f. Bertanggung jawab kepada Ketua LEM KM FKT UGM.
g. Menjaga nama baik Fakultas Kehutanan serta nama baik UGM.
h. Menaati dan menghormati keputusan Mahkamah OMB.
3. Berwenang untuk menyampaikan evaluasi terhadap kinerja OC OMB dalam pelaksanaan
konsep OMB.
4. SC OMB terdiri dari mahasiswa Strata 1 (satu) Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah
Mada 3 tahun di atas mahasiswa baru yang terdiri dari perwakilan setiap lembaga
mahasiswa fakultas kehutanan yang berjumlah 9 (sembilan) orang dengan rincian 1
(satu) orang dari tiap lembaga.
5. Jika ayat (4) tidak dapat dipenuhi, maka ketua lembaga yang bersangkutan harus
membuat surat pelimpahan tugas kepada yang ditugaskan dan ditujukan kepada Ketua
LEM KM FKT UGM.

Pasal 12
OC OMB

1. Berhak:
a. Mendapat perlakuan yang wajar dari setiap panitia, peserta, dan elemen OMB.
b. Menjabarkan dan melengkapi struktur kepanitian beserta seluruh personel yang
diperlukan dengan persetujuan SC.
c. Meminta penjelasan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan konsep OMB sebelum
maupun saat berlangsungnya kegiatan kepada SC.
d. Melakukan pengaduan kepada KOMSUS OMB bila terjadi permasalahan atau
sengketa dengan perangkat OMB.
e. Melakukan pembelaan diri sebelum diberi sanksi oleh KOMSUS dan Mahkamah
OMB.
2. Berkewajiban:
a. Melaksanakan konsep OMB sesuai dengan konsep yang telah ditetapkan oleh SC.
b. Memberikan penjelasan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan
OMB apabila diminta oleh ketua LEM KM FKT UGM dan/atau DPM KM FKT
UGM.
c. Mematuhi Undang-Undang dan tata tertib OMB.
Halaman 8 dari 15
d. Menghadap kepada Mahkamah apabila terjadi sengketa dalam pelaksanaan OMB.
e. Menaati dan menghormati keputusan Mahkamah OMB.
f. Memberikan penilaian terhadap peserta OMB sesuai poin kelulusan yang sudah
ditetapkan oleh SC.
g. Menindaklanjuti pengarahan-pengarahan yang bersifat insidental dari SC OMB.
h. Menjaga nama baik Fakultas Kehutanan serta nama baik UGM.
i. Menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban terkait Pelaksanaan OMB kepada KM
FKT UGM.
j. Bertanggungjawab kepada SC OMB.
3. Berwenang memberikan sertifikat kelulusan kepada peserta OMB dengan persetujuan
dekanat yang mengacu pada poin kelulusan yang telah ditentukan.
4. Berwenang untuk mengkoordinasi keuangan dan kesekretariatan seluruh panitia OMB.

Pasal 13
SATUAN DISIPLIN

1. Berhak:
a. Memberikan konsekuensi terhadap peserta dengan mengedepankan nilai-nilai
kemanusiaan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.
b. Menegur peserta OMB yang tidak disiplin dalam pelaksanaan acara.
2. Berkewajiban:
a. Menjaga kedisplinan dan ketertiban peserta dalam masa OMB sesuai dengan aturan
yang telah ditetapkan.
3. Berwenang menentukan konsekuensi yang diterima oleh peserta OMB sesuai dengan
jenis pelanggaran yang dilakukan.
4. Satuan Disiplin terdiri dari mahasiswa Strata 1 (satu) Fakultas Kehutanan Universitas
Gadjah Mada, minimal 2 tahun di atas mahasiswa baru.

Pasal 14
PEMANDU

1. Berhak melakukan pembelaan terhadap peserta yang dipandu apabila diperlukan dalam
proses peradilan.
2. Berkewajiban:
a. Menjembatani proses pemahaman materi kepada peserta OMB.
Halaman 9 dari 15
b. Melakukan evaluasi tugas-tugas peserta secara tertulis pada sie Acara.
c. Memberikan penilaian mengenai poin kelulusan peserta OMB.
3. Berwenang:
a. Memandu peserta OMB.
b. Menjaga konsep OMB.
c. Menyusun Standard Operational Procedure kepemanduan OMB.

Pasal 15
Peserta OMB

1. Berhak:
a. Mendapat perlakuan yang wajar dari setiap panitia, peserta, dan elemenOMB.
b. Melakukan pengaduan kepada KOMSUS OMB apabila terjadi permasalahan atau
sengketa dengan perangkat OMB.
c. Mendapat sanksi apabila melanggar Undang-undang dan Tatib OMB.
d. Melakukan pembelaan diri sebelum diberi sanksi.
e. Meminta penjelasan mengenai tugas dan intruksi yang diberikan.
f. Menolak intruksi dari OC apabila intruksi tersebut bertentangan dengan norma-
norma yang berlaku.
g. Mendapatkan dispensasi dari ketua OC apabila memiliki hambatan dalam
pelaksaan OMB dengan melapor ke panitia dengan membawa surat keterangan
yang bisa dipertanggungjawabkan.
h. Mendapatkan sertifikat dari OC setelah dinyatakan lulus OMB.
i. Menghadap ketua OC apabila dinyatakan tidak lulus dikarenakan tidak memenuhi
poin wajib kelulusan, untuk memberikan konfirmasi dalam rangka mendapatkan
sertifikasi kelulusan yang ketentuan- ketentuannya ditentukan oleh panitia OMB.
2. Berkewajiban:
a. Mematuhi Undang-undang dan tata tertib OMB.
b. Menaati dan menghormati keputusan Mahkamah OMB.
c. Menjaga nama baik Fakultas Kehutanan dan UGM.
d. Mengerjakan tugas-tugas yang telah diberikan oleh panitia OMB.
3. Peserta yang dinyatakan tidak lulus OMB wajib mengikuti OMB pada periode
selanjutnya.

Halaman 10 dari 15
BAB V
PERADILAN
Pasal 16

Proses peradilan yang dilakukan oleh anggota Mahkamah OMB dimaksudkan untuk
memutuskan perkara atau sengketa dalam pelaksanaan OMB yang berkategori pelanggaran
berat.

Pasal 17
Proses Peradilan

1. Proses peradilan bersifat tertutup.


2. Anggota peradilan harus dengan sungguh-sungguh mendengarkan keterangan para pihak
yang terkait peradilan dan saksi serta memperhatikan dengan cermat segala sesuatu yang
dapat dijadikan barang bukti.
3. Anggota peradilan bersifat aktif untuk meminta keterangan dari siapa saja mengenai
sengketa tersebut, apakah keterangan saksi yang ada dan barang bukti lainnya
tidak menimbulkan keyakinan untuk memutuskan suatu sengketa atau tidak.
4. Urutan pemeriksaan dalam sidang pengadilan adalah:
a. Para saksi, dan
b. Barang bukti lainnya.
5. Proses peradilan dilakukan diluar acara yang sedang berlangsung.

Pasal 18
Pembuktian

Pembuktian terhadap suatu sengketa dilakukan dengan menunjukkan sekurang-kurangnya


satu alat bukti dan/atau minimal 2 orang saksi yang diajukan oleh salah satu atau kedua belah
pihak.

Pasal 19
Pengambilan dan Pembacaan Putusan

1. Sebelum mengambil keputusan, anggota Mahkamah OMB terlebih dahulu mengadakan


musyawarah di tempat terpisah dari ruang sidang maksimal 20 menit.
Halaman 11 dari 15
2. Jika dalam musyawarah tidak terjadi kesepakatan, maka keputusan yang diambil
berdasarkan suara terbanyak dalam majelis mahkamah.
3. Setelah putusan dibacakan, lalu hakim ketua memberikan vonis sanksi kepada terdakwa.

Pasal 20
Putusan

1. Semua putusan persidangan sah dan mempunyai kekuatan hukum apabila diucapkan
dalam sidang.
2. Putusan persidangan adalah bersifat akhir dan tidak dapat diganggu gugat.
3. Para pihak yang bersengketa wajib menghormati setiap keputusan persidangan.

Pasal 21

Sanksi yang diputuskan di tingkat peradilan setinggi-tingginya adalah rekomendasi


sanksi akademis dari pihak Dekanat Fakultas Kehutanan UGM.

BAB VI
EKSEKUSI
Pasal 22

Eksekusi adalah pemberian sanksi yang diberikan dengan maksud mengatur dan
memberikan sikap adil serta disiplin pada peserta dan panitia OMB dengan ketentuan
yang sesuai dengan Undang-undang dan tata tertib OMB.

Pasal 23

1. Terhadap peserta yang melakukan pelanggaran, eksekusi diserahkan kepada OC dengan


pengawasan KOMSUS OMB dan pendampingan pemandu regunya.
2. Terhadap anggota OC yang melakukan kesalahan, eksekusi diserahkan kepada KOMSUS
OMB.
3. Terhadap anggota SC yang melakukan kesalahan, eksekusi diserahkan kepada KOMSUS
OMB.
4. Terhadap anggota KOMSUS OMB yang melakukan kesalahan, eksekusi diserahkan
kepada Mahkamah OMB.
Halaman 12 dari 15
5. Terhadap anggota Mahkamah OMB yang melakukan kesalahan, eksekusi diserahkan
kepada Mahkamah pengganti.
6. Terhadap peserta maupun panitia yang melakukan pelanggaran berat eksekusi diserahkan
ke Mahkamah OMB.
7. Eksekusi terhadap tindak kejahatan diserahkan kepada pihak yang berwenang.

Pasal 24

1. Eksekusi dilaksanakan maksimal 30 menit setelah persidangan menjatuhkan putusan.


2. Untuk pelanggaran yang sudah jelas sanksinya, eksekusi dilaksanakan sesuai Undang-
undang dan tata tertib OMB tanpa harus melalui persidangan.

BAB VII
KELULUSAN
Pasal 25

Peserta dinyatakan lulus jika:


a. Mengikuti seluruh rangkaian acara OMB, kecuali dengan izin yang disetujui oleh OC dan
SC OMB.
b. Tidak melakukan pelanggaran berat lebih dari 3 kali.
c. Tidak melakukan tindak kejahatan
d. Memenuhi poin kelulusan yang telah ditentukan oleh SC OMB.

BAB VIII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 26

Ketentuan umum dari Undang-undang OMB Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada
merupakan seperangkat aturan yang harus ditaati oleh seluruh elemen OMB Fakultas
Kehutanan Universitas Gadjah Mada.

Halaman 13 dari 15
Pasal 27

Apabila terjadi pelanggaran Undang-undang dan tata tertib OMB maka akan diberikan
sanksi sebagai konsekuensi logis atas pelanggaran yang dilakukan sesuai dengan ketentuan
yang diatur dalam Undang-undang dan tata tertib OMB Fakultas Kehutanan Universitas
Gadjah Mada.

Pasal 28

Keputusan ini mulai berlaku efektif setelah ditandatangani dan bilamana di kemudian hari ada
kekeliruan, maka keputusan ini akan ditinjau kembali melalui mekanisme yang berlaku.

BAB IX
PENUTUP
Pasal 29

1. Hal-hal yang bersifat teknis tentang pelaksanaan OMB diatur lebih lanjut dalam tata
tertib OMB.
2. Tata tertib OMB meliputi:
a. Tata tertib Badan Kepengawasan dan Peradilan
b. Tata tertib Kepanitian
c. Tata tertib Peserta
3. Tata tertib OMB bersifat mengikat elemen yang terkait.
4. Hal-hal yang belum diatur dalam Undang-undang ini akan ditentukan kemudian secara
bersama-sama.

Halaman 14 dari 15
Disahkan di Sleman pada tanggal 20 Maret 2016
KETUA LEMBAGA EKSEKUTIF MAHASISWA
KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS KEHUTANANUNIVERSITAS GADJAH
MADA,

Abdul Zaki
13/349151/KT/07559

Diundangkan di Sleman pada 20 Maret 2016

KETUA DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA


KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS KEHUTANANUNIVERSITAS GADJAH
MADA

Mahardian Kusmandana
13/345642/KT/07461

Halaman 15 dari 15

Anda mungkin juga menyukai