Anda di halaman 1dari 17

FALSAFAH

KONSEP SISTEM DAN PENDEKATAN SISTEM

OLEH

KELAS B11-A Kelompok 5

FEBI PRAMITA LESTARI (183222906)

I PUTU ADITYA WARDANA (183222915)

KADEK AYU DWI CESIARINI (183222916)

NI KD RAI WIDIASTUTI (183222922)

NI KOMANG AYU NOPI SAVITRI (183222928)

NI MD HENI WAHYUNI (183222935)

NI MADE WIDIADNYANI (183222937)

NI PUTU NICK TRI DANYATI (183222942)

PROGRAM S1 KEPERAWATAN

ALIH JENJANG STIKES WIRA MEDIKA BALI

2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat dan karuniaNyalah makalah “Konsep Sistem dan Pendekatan
Sistem“ ini dapat diselesaikan tepat waktu. Makalah ini disusun dalam rangka
menyelesaikan tugas Falsafah.

Diharapkan makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan


serta pengetahuan penulis dan pembaca. Kami menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang
diharapkan.

Terimakasih disampaikan kepada berbagai pihak yang telah membantu


dan memberikan masukan dalam menyelesaikan makalah ini. Saran dan kritik
yang membangun sangat diharapkan demi perbaikan makalah ini. Sehingga
makalah ini menjadi semakin baik dan semakin bermanfaat.

Denpasar, 06 Oktober 2018

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii


DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................................4
B. Rumusan Masalah .............................................................................................5
C. Tujuan ................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem ................................................................................................6
B. Komponen Sistem dalam Keperawatan ..............................................................7
C. Penerapan Sistem dalam Penggunaan Proses Keperawatan ................................8
D. Hubungan Sistem dengan Subsistem dan Supra Sistem ..................................12
E. Pengaruh pada Pelayanan Kesehatan ditinjau dari persfektif Sistem ................14
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................................15
B. Saran .................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................17

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Sistem perawatan kesehatan berubah dengan cepat. Perawat jaman
sekarang berhadapan dengan perawatan klien yang mengharapkan asuhan
keperawatan yang berkualitas dan mengharapkan perawatan profesional sebagai
penyedia perawatan kesehatan terdidik dengan baik.
Pelayanan keperawatan mempunyai peranan penting dalam menentukan
keberhasilan pelayanan kesehatan secara keseluruhan. Salah satu faktor yang
mendukung keyakinan diatas adalah kenyataan yang dapat dilihat di unit
pelayanan kesehatan seperti di rumah sakit, di mana tenaga yang selama 24 jam
harus berada di sisi pasien adalah tenaga perawat. Namun sangat disayangkan
bahwa pelayanan keperawatan pada saat ini masih jauh dari apa yang diharapkan.
Keadaan ini bukan saja disebabkan oleh terbatasnya jumlah tenaga keperawatan
yang kita miliki, tetapi terutama dikarenakan oleh terbatasnya kemampuan
profesional yang dimiliki oleh sebagian besar jenis tenaga ini.
Proses keperawatan merupakan suatu jawaban untuk pemecahan masalah
dalam keperawatan, karena proses keperawatan merupakan metode ilmiah yang
digunakan secara sistematis dan menggunakan konsep dan prinsip ilmiah yang
digunakan secara sistematis dalam mencapai diagnosa masalah kesehatan pasien,
merumuskan tujuan yang ingin dicapai, menentukan tindakan dan mengevaluasi
mutu serta hasil asuhan keperawata.
Pendekatan sistem dapat didefinisikan untuk memandang sesuatu sebagai
suatu sistem yang terdiri dari unsur-unsur, komponen-komponen, elemen-elemen
atau unit-unit yang saling berhubungan, saling berinteraksi, saling tergantung
dalam mencapai tujuan. Pendekatan sistem meliputi cara berpikir tentang
fenomena secara keseluruhan, metode atau teknik dalam memecahkan masalah
atau pengambilan keputusan (kesadaran adanya masalah karena berbagai faktor).

4
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah konsep sistem dan pendekatan sistem tersebut ?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk memahami konsep sistem dan
pendekatan sistem

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem
Kata sistem menjadi sangat populer dengan munculnya pendekatan sistem
yang digunakan dalam berbagai bidang ilmu. Sistem secara teknis berarti
seperangkat komponen yang saling berhubungan dan bekerja bersama-sama untuk
mencapai suatu tujuan. Kata sistem berasal dari bahasa latin (syst dan ema) dan
bahasa yunani (sust dan ema) adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen
atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi,
materi, atau energi. Istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan suatu set
kesatuan yang berinteraksi, ketika suatu model metematika sering kali dapat
dibuat.
Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan
yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak. Misalnya,
negara yang merupakan suatu kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain
seperti provinsi yang salaing berhubungan sehingga membentuk suatu negara
dengan rakyat sebagai penggeraknya. Kata “sistem” sering digunakan baik dalam
percakapan sehari-hari, forum diskusi maupun dokumen ilmiah. Kata ini
digunakan untuk banyak hal dan berbagai bidang, sehingga memiliki makna yang
beragam.
Dalam pengertian yang paling umum, sebuah sistem adalah sekumpulan
alat yang memiliki hubungan di antara mereka. Sistem secara sederhana dapat
didefinisikan sebagai suatu kesatuan dari berbagai elemen atau bagian-bagian
yang mempunyai hubungan fungsional dan berinteraksi untuk mencapai hasil
yang diharapkan. Dengan demikian, keperawatan dapat diartiakan sebagai suatu
keseluruhan karya insani yang terbentuk dari bagian-bagian yang mempunyai
hubungan fungsional dalam upaya mencapai tujuan akhir.

6
B. Komponen Sistem dalam Keperawatan
1. Manusia
Manusia adalah makhluk bio-psikososial yang utuh dan unik yang
mempunyai kebutuhan bio-psiko-sosio-spiritual. Manusia dipandang secara
menyeluruh dan holistik mempunyai siklus kehidupan meliputi tumbuh kembang,
memberi keturunan, memiliki kemampuan untuk mengatasi perubahan dengan
menggunakan berbagai mekanisme yang dibawa sejak lahir maupun yang didapat
bersifat biologis, psikologis dan sosial.
Manusia selalu mencoba memenuhi kebutuhannya melalui serangkaian
peristiwa yang mencakup belajar, menggali, serta menggunakan sumber-sumber
yang diperlukan berdasarkan potensi dan keterbatasannya.

2. Lingkungan
Manusia selalu hidup dalam suatu lingkungan tertentu, lingkungan
meliputi lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Lingkungan merupakan tempat
dimana manusia berada, yang selalu mempengaruhi dan dipengaruhi manusia
sepanjang hidupnya.
Setiap lingkungan mempunyai karakteristik tersendiri dan memberikan
dampak yang berbeda pada setiap manusia, dalam menanggapi dampak
lingkungan ini, manusia selalu berespon untuk mengadakan adaptasi agar
keseimbangan dirinya tetap terjaga. Adaptasi dapat bersifat positif, dapat pula
negatif (apabila manusia beradaptasi secara negatif pada pengaruh lingkungan
maka akan menimbulkan masalah.
Lingkungan disini adalah semua keadaan diluar sistem tetapi dapat
mempengaruhi kesehatan, lingkungan ini dapat berupa kondisi sosial budaya,
lingkungan geografis yang ada di masyarakat yang berada di luar institusi
kesehatan.

3. Kesehatan
Sehat merupakan suatu persepsi yang sangat individual, beberapa definisi
tentang sehat adalah :

7
a. WHO (1947) : Sehat adalah suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental,
sosial dan tidak hanya bebas dari penyakit atau cacat.
b. Parson (1972) : Sehat adalah kemampuan individu secara optimal untuk
menjalankan peran dan tugasnya secara efektif.
c. Dubois (1978) : Sehat adalah suatu proses yang kreatif individu secara aktif
dan terus menerus beradaptasi dengan lingkungannya.
Kesehatan adalah suatu proses yang dinamis, terus menerus berubah sebagai
interaksi antara individu dengan perubahan lingkungan baik internal maupun
eksternal.

4. Keperawatan
Tindakan keperawatan berdasarkan pada kebutuhan manusia, keperawatan
dilaksanakan secara universal terjadi pada semua tingkat manusia. Tingkah laku
dalam keperawatan meliputi rasa simpati, empati, menghargai orang lain,
tenggang rasa. Keperawatan menghargai kepercayaan dan nilai-nilai yang dianut
manusia. Keperawatan membantu klien mengenal dirinya, sebagai makhluk yang
memiliki kebutuhan yang unik.
Pelayanan keperawatan sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan
keperawatan adalah salah satu bentuk “pelayanan profesional sebagai integral dari
pelayanan kesehatan berbentuk pelayanan biologis, psikologi sosial, dan spiritual
secara komprehensif diajukan kepada individu, keluarga dan masyarakat sehat
maupun sakit, mencakup siklus hidup manusia”.

C. Penerapan Sistem dalam Penggunaan Proses Keperawatan


Penerapan sistem dalam penggunaan proses keperawatan meliputi
beberapa tahapan, yaitu :
1. Tahap pengkajian
Pengkajian adalah pendekatan sistematis untuk mengumpulkan data dan
manganalisanya sehingga dapat diketahui masalah dan kebutuhan perawatan
seorang pasien.

8
Tujuan pengkajian adalah untuk memberikan suatu gambaran yang terus
mengenai kesehatan pasien, yang memungkinkan tim perawat merencanakan
asuhan keperawatan kepada pasien secara perorangan.

a. Pengumpulan data
Pengumpulan data dimulai dilakukan sejak klien masuk rumah sakit,
selama klien dirawat secara terus-menerus serta pengkajian dapat dilakukan ulang
untuk menambah dan melengkapi data yang telah ada. Berdasarkan sumber data,
data pengkajian dibedakan atas data primer dan data sekunder :
1) Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari klien
bagaimanapun kondisi klien.
2) Data sekunder adalah data yang diperoleh selain dari pasien seperti dari
perawat, dokter, ahli gizi, ahli fisiotheraphy, keluarga atau kerabat klien,
catatan keperawatan serta hasil pemeriksaan penunjang lainnya.
Secara umum ada beberapa cara pengumpulan data yaitu :
1) Wawancara yaitu melalui komunikasi untuk mendapatkan respon dari pasien
dengan tatap muka.
2) Observasi yaitu dengan mengadakan pengamatan secara visual atau secara
langsung kepada pasien.
3) Konsultasi yaitu dengan melakukan konsultasi kepada yang ahli spesialis
bagian yang mengalami gangguan.
4) Melalui pemeriksaan seperti inspeksi (melihat), palpasi (meraba), perkusi
(mengetuk), auskultasi serta pemeriksaan fisik lainnya, seperti pengukuran
EKG.
b. Pengelompokan data
Setelah selesai mengumpulkan data maka selanjutnya data-data terkumpul
dikelompokkan, data dapat dibagi atas data dasar dan data khusus.
1) Data dasar terdiri dari data fisiologis / biologi, data psikologis, data social,
data spiritual dan data tentang tumbuhkembang klien.
2) Data khusus adalah data yang bersipat khusus. Misalnya laporan intake dan
output cairan selama operasi, hasil pemeriksaan hematology, pemeriksaan
roentgen dan sebagainya.

9
Selain data diatas, berdasarkan cara pengumpulan data dibagi atas data
objektif dan data subjektif.
1) Data objektif adalah data yang diperoleh perawat berdasarkan hasil
pemeriksaan atau observasi secara langsung.
2) Data subjektif adalah data yang diperoleh berdasarkan keluhan atau perkataan
klien atau keluarganya.

c. Analisa Data dan Perumusan Diagnosa Keperawatan


Tahapan terakhir dari pengkajian adalah analisa data untuk menentukan
diagnosa keperawatan. Proses keperawatan analisa adalah menghubungkan data
yang diperoleh dengan konsep teori, prinsip asuhan keperawatan yang relevan
dengan kondisi pasien. Analisa data dilakukan melalui pengesahan data,
pengelompokkan data, membandingkan data, menentukan ketimpangan /
kesenjangan serta membuat kesimpulan tentang kesenjangan masalah yang ada.

2. Tahap Diagnosa
Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang menjelaskan status /
masalah kesehatan aktual / potensial. Tujuannya adalah mengidentifikasi :
a. Adanya masalah aktual berdasarkan respon klien terhadap masalahatau
penyakit.
b. Faktor-faktor berkontraksi / penyebab adanya masalah.
c. Kemampuan klien mencegah / menghilangkan masalah.
Diagnosa keperawatan berorientasi kepada kebutuhan dasar manusia,
berdasarkan pada kebutuhan dasar menurut Abraham Maslow, memperlihatkan
respon individu / klien terhadap penyakit dan kondisi yang dialaminya.

3. Tahap Perencanaan
Setelah merumuskan diagnosa keperawatan maka perlu dibuat
perencanaan intervensi keperawatan dan aktifitas keperawatan. Tujuan
perencanaan adalah untuk mengurangi, menghilangkan dan mencegah masalah
keperawatan klien.

10
Tahap perencanaan keperawatan adalah :
a. Proses penentuan prioritas
Proses ini dimulai dengan membuat prioritas diagnosa keperawatan,
urutan prioritas diagnosa keperawatan menunjukkan masalah tersebut menjadi
prioritas untuk dilakukan intervensi keperawatan. Meskipun demikian tidak
berarti bahwa satu diagnosa harus dipecahkan dahulu secara total baru
mengerjakan diagnosa berikutnya. Biasanya beberapa diagnosa keperawatan dapat
diatasi secara bersamaan.

b. Penetapan sasaran dan tujuan


Pada proses ini dilakukan setelah penetapan urutan prioritas diagnosa
keperawatan. Sasaran adalah hasil yang diharapkan dalam mengurangi atau
mengatasi masalah sesuai dengan diagnosa keperawatan. Sedangkan tujuan
menggambarkan penampilan, hasil atau perilaku klien yang berhubungan dengan
sasaran. Perencanaan tujuan bermanfaat dalam merancang, mengimplementasikan
dan mengevaluasi asuhan keperawatan kepada klien.

c. Penentuan kriteria evaluasi


Kriteria adalah standar yang dipakai untuk mengevaluasi penampialan
klien. Misalnya klien dapat menyebutkan empat komplikasi diabetes millitus.
Kriteria diperlukan apabiala tujuan belum spesifik dan tidak dapat diukur.

d. Rencana intervensi
Adalah bagian akhir dari perencanaan dimana perawat memutuskan srategi
dan intervensi keperawatan yang akan dilakukan. Strategi dan tindakan yang
dilakukan diarahkan langsung pada etiologi atau faktor pendukung dari diagnosa
keperawatan.

4. Tahap implementasi
Implementasi merupakan pelaksanaan perencanaan keperawatan oleh
perawat dan klien. Hal-hal yang harus diperhatikan ketika melakukan
implementasi adalah intervensi dilaksanakan sesuai dengan rencana setelah

11
dilakukan validasi, penguasaan, keterampilan interpersonal, intelektual, dan
tekhnikal. Intervensi harus dilakukan dengan cermat dan efisien pada situasi yang
tepat. Keamanan fisik dan psikologi dilindungi dan didokumentasi keperawatan
berupa pencatatan dan pelaporan.
Ada tiga fase implementasi keperawatan yaitu :
a. Fase persiapan, meliputi pengetahuan tentang rencana, validasi rencana,
pengetahuan dan keterampilan mengimplementasikan rencana, persiapan klien
dan lingkungan.
b. Fase operasional, merupakan puncak implementasi dengan berorientasi pada
tujuan ( intervensi independent, dependen dan interdependen).
c. Fase terminasi, merupakan terminasi perawat dengan klien setelah
implementasi dilakukan.

5. Tahap evaluasi
Hal-hal yang dievaluasi adalah keakuratan, kelengkapan, dan kualitas data,
teratasi atau tidaknya masalah klien, serta pencapaian tujuan serta ketetapan
intervensi keperawatan. Akhirnya, penggunaan proses keperawatan secara tepat
pada praktek keperawatan akan memberi keuntungan pada klien dan perawat.
Kualitas asuhan keperawatan diharapkan dapat ditingkatkan. Perawat dapat
mendemonstrasikan tangguang jawab dan tangguang gugatnya yang merupakan
salah satu ciri profesi dan yang amat penting adalah menjamin efisiensi dan
efektifitas asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien.

6. Tahap dokumentasi
Dokumentasi proses keperawatan merupakan metode pencatatan proses
keperawatan yang tepat untuk pengambilan keputusan yang sistematis.
Dokumentasi proses keperawatan mencakup pengkajian, dokumentasi masalah,
perencanaan, tindakan.

D. Hubungan Sistem dengan Subsistem dan Supra Sistem


Dalam sistem terdapat input (masukan), proses, output (hasil/keluaran),
dan umpan balik. Pendekatan sistem merupakan satu cara yang memandang

12
keperawatan secara menyeluruh dan sistematik, tidak parsial atau fragmentis.
Keperawatan sebagai suatu sistem merupakan satu kesatuan yang utuh dengan
bagian-bagiannya yang berinteraksi satu sama lain. Keperawatan dapat diartikan
sebagai keseluruhan karya insani yang terbentuk dari bagian-bagian yang
mempunyai hubungan fungsional dalam usaha mencapai tujuan akhir.
Keperawatan dapat digambarkan sebagai kesatuan subsistem dan
membentuk satu sistem yang utuh. Sitem pendidikan ini memperoleh input dari
suprasistem (masyarakat atau lingkungan) dan memberikan output bagi
suprasistem tersebut. Subsistem yang membentuk sistem keperawatan adalah
tujuan, klien, manajemen, struktur dan jadwal waktu, asuhan keperawatan, tenaga
perawat dan tim kesehatan lain, teknologi, fasilitas, kendali mutu, penelitian, serta
biaya perawatan.
Interaksi fungsional antarsubsistem keperawatan disebut sebagai proses
keperawatan. proses keperawatan dapat terjadi dimana saja, tidak terbatas
lingkungan rumah sakit dan pusat kesehatan lainnya. Melalui proses keperawatan
diperoleh hasil (output) keperawatan. hasil keperawatan adalah asuhan
keperawatan yang sudah diberikan kepada klien berdasarkan tujuan keperawatan
yang telah ditetapkan. Tujuan keperawatan masing-masing tingkatan perawatan
ditetapkan berdasarkan kebutuhan dan bermuara pada tujuan kesehatan nasional.

Beberapa penerapan sistem keperawatan :


a. Penerapan Sistem Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Keperawatan. Dalam
memberikan asuhan keperawatan yang potensial kepada klien. Asuhan
Keperawatan saling berhubungan dengan tim pelayanan kesehatan lainnya
seperti dokter, radiologi, klien/pasien, IPTEK, tim rumah tangga di RS, gizi,
laboratorium, dan sistem pendukung lainnya.
b. Penerapan Sistem Dalam Penyelenggaraan Pendidikan Keperawatan.
Penerapan sistem dalam penyelenggaraan pendidikan keperawatan juga saling
berhubungan dengan pelayanan lainnya seperti IPTEK, AIPNI, PPNI,
Penyelenggara pendidikan keperawatan, kebutuhan masyarakat, kebijakan
pendidikan nasional keperawatan, dan profesi lain.

13
c. Penerapan Sistem Dalam Penyelenggaraan Pengembangan Profesi
Keperawatan. Penerapan sistem ini berhubungan dengan masyarakat,
kebijakan nasional, PPNI, faktor lain, AIPNI, IPTEK, institusi pendidikan
keperawatan. Dengan bekerjasama bersama peleyanan-pelayanan lainnya
sehingga pengembangan profesi keperawatan dapat berjalan dengan lancar.
d. Penerapan Sistem Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Secara
Umum. Pelayanan kesehatan dalam penerapannya sangat dipengaruhi oleh
beberapa faktor seperti pendidikan dan manajemen, kebutuhan pelayanan
kesehatan, konsep kesehatan, tujuan pembangunan kesehatan, IPTEK, dan
berbagai profesi kesehatan.

E. Pengaruh pada Pelayanan Kesehatan ditinjau dari persfektif Sistem


1. Internal
a Bagi profesi dengan pendekatan sistem dan proses keperawatan, perawat
dapat mempertanggung jawabkan tugasnya sesuai dengan standar. Jadi
akhirnya dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan profesi Keperawatan
secara keseluruhan.
b Bagi Perawat akan meningkatkan kepuasan dalam bekerja dan
meningkatkan kecintaan pada profesi.
c Kemampuan memanfaatkan hasil/keluaran dari pendidikan
d Kemampuan dalam pengadaan dan pengembangan sumber daya pendidikan.
2. Eksternal
a Bagi Klien dapat memfasilitasi keterlibatan klien dan keluarga dalam
perawatan disetiap tahapan proses keperawatan.
b Tekanan dan Tuntutan kebutuhan Masyarakat
c Perkembangan global Keperawatan Profesional

14
BAB III
KESIMPULAN

A. KESIMPULAN
Dalam pengertian yang paling umum, sebuah sistem adalah sekumpulan
alat yang memiliki hubungan diantara mereka. Sistem secara sederhana dapat
didefinisikan sebagai sesuatu kesatuan dari berbagai elemen atau bagian-bagian
yang mempunyai hubungan fungsional dan berinteraksi secara dinamis untuk
mencapai hasil yang diharapkan. Dengan demikian keperawatan, dapat diartikan
sebagai satu keseluruhan karya insani yang terbentuk dari bagian-bagian yang
mempunyai hubungan fungsional dalam upaya mencapai tujuan akhir.
Komponen Sistem dalam keperawatan meliputi Manusia, Lingkungan,
Kesehatan, Keperawatan. Manusia adalah makhluk bio-psikososial yang utuh dan
unik yang mempunyai kebutuhan bio-psiko-sosio-spiritual. Manusia selalu hidup
dalam suatu lingkungan tertentu meliputi lingkungan fisik dan lingkungan sosial.
Dalam sistem terdapat input (masukan), proses, Output (hasil/Keluaran)
dan umpan balik. Pendekatan sistem merupakan satu cara yang memandang
keperawatan secara menyeluruh dan sistematik, tidak parsial dan Fragmentis.
Beberapa penerapan sistem keperawatan yaitu, penerapan sistem dalam
penyelenggaraan pelayanan keperawatan, penerapan sistem dalam
penyelenggaraan pendidikan keperawatan, penerapan sistem dalam
penyelenggaraan pengembangan profesi keperawatan, penerapan sistem dalam
penyelenggaraan pelayanan kesehatan secara umum.

B. SARAN
a. Bagi institusi pendidikan
Setiap institusi pendidikan di harapkan dapat menjadikan makalah ini
sebagai masukan ilmu pengetahuan dalam proses belajar mengajar ataupun
perkuliahan

15
b. Bagi penulis
Dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang konsep sistem dan
pendekatan system dalam keperawatan, serta dapat menjadikannya sebagai
panduan belajar
Namun Kami menyadari bahwa dengan keterbatasan kemampuan dan
pengetahuan yang kami miliki, materi ulasan yang kami sajikan masih jauh dari
kesempuranaan sehingga tentunya tak akan luput dari kesalahan dan kehilafan.
Oleh karena itu, kami menghargai dan bahkan mengharapkan segala bentuk
masukan dan kritik dari rekan-rekan ataupun pihak lain untuk lebih membangun
dan menyegarkan wawasan kami sehingga lebih bijaksana

16
DAFTAR PUSTAKA

Aziz,A. Halimul Hidayat. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan, Catatan


ketiga-Jakarta ; Salemba Medika, 2008
Gaffa, JL, 1999: 2. Pengantar keperawatan profesional
Haryanto.2007.Konsep Dasar Keperawatan Dengan Pemetaan Konsep.Jakarta ;
Salemba Medika.
Kusnanto, S.Kep, M.Kes. 2004. Pengantar Profesi dan Praktik Keperawatan
Profesional.Jakarta ; EGC.
Kusnanto, S.Kep, M.Kes. 2010. Materi Seminar Nanda NIC NOC dalam
Kurikulum Pendidikan Ners.
Ns. Roymond H. Simamora, M.Kep. 2009. Buku Ajar Pendidikan Dalam
Keperawatan, Jakarta; EGC.

17

Anda mungkin juga menyukai