Anda di halaman 1dari 8

Amirah Syifa Delima

04011281823090
Gamma’18

Nutrisi Ibu Hamil

Asupan nutrisi bagi ibu hamil merupak hal yang sangat penting dan harus
dipenuhi selama masa kehamilam. Makanan yang ibu konsumsi akan sangat
berpengaruh dengan janin yang dikandung sang ibu, maka dari itu makanan yang di
konsumsi ibu harus memiliki nutrisi yang baik jadi ibu dan janin akan tetap sehat.

Manfaat gizi seimbang untuk ibu hamil :

1. Memenuhi kebutuhan zat gizi ibu dan janin


2. Mencapai status gizi ibu hamil dalam keadaan normal, sehingga dapat
menjalani kehamilan dengan baik dan aman
3. Membentuk jaringan untuk tumbuh kembang janin dan kesehatan ibu
4. Mengatasi permasalahan selama kehamilan
5. Ibu memperoleh energi yang cukup yang berfungsi untuk menyusui setelah
kelahiran bayi

Gizi yang seimbang untuk ibu hamil :


Asupan yang baik bagi ibu hamil menurut trisemesternya :

Pada masa kehamilan dianjurkan mengkonsumsi makanan yang mengadung zat gizi
tertentu sebagai penunjang kesehatan ibu dan janin maupun untuk keperluan perkembangan
dan pertumbuhan janin. Berikut ini merupakan zat gizi yang diperlukan ibu hamil:
Bahan makanan yang dihindari dan dibatasi oleh ibu hamil:

1. Menghindari makanan yang diawetkan


Karena biasanya mengandung bahan tambahan makanan yang kurang aman
2. Menghindari daging/telur/ikan yang dimasak kurang matang
Karena mengandung kuman yang berbahaya untuk janin
3. Membatasi kopi dan coklat
Karena didalamnya terdapat kandungan kafein yang dapat meningkatkan tekanan darah
4. Membatasi makanan yang mengandung energi tinggi
Seperti yang banyak mengandung gula, lemak misalnya: keripik, cake
5. Membatasi makanan yang mengandung gas
Karena dapat menyebabkan keluhan nyeri ulu hati pada ibu hamil
6. Membatasi konsumsi minuman ringan (soft drink)
Karena mengandung energi tinggi, yang berakibat pada berat badan ibu hamil
meningkat berlebihan dan bayi lahir besar
Instrumen Medis

Tensimeter

Tensimeter adalah alat pengukuran tekanan darah sering juga disebut


sphygmomanometer. Sphygmomanometer terdiri dari sebuah pompa, sumbat udara yang dapat
diputar, kantong karet yang terbungkus kain, dan pembaca tekanan, yang bisa berupa jarum
mirip jarum stopwatch atau air raksa.

Tensimeter air raksa merupakan tensimeter konvensional yang sebenarnya sudah jarang
dipakai di luar negeri, karena tensimeter ini masih menggunakan air raksa yang berbahaya jika
sampai alat pecah dan air raksa terkena kulit atau saluran pernafasan. Tensimeter jenis ini
memerlukan stetoskop untuk mendengar muncul bunyi suara tekanan sistolik dan diastolik
pada jantung.

Mekanisme Kerja Tensimeter:


Tensimeter bekerja menggunakan hukum-hukum fisika yang bekerja pada fluida air
raksa. Sesuai dengan teori yaitu tekanan darah diukur pada saat yang sama dan saat manset
diregangkan dan terdengar bunyi Korotkov. Tekanan pada pejana akan diteruskan zat cair air
raksa(Hg) ke segala arah dengan sama rata sesuai dengan hukum Pascal. Tensimeter
menggunakan manometer pipa U, sehingga mengakibatkan adanya tekanan hidrostatika pada
sisi yang lain.

Sesuai dengan persamaan maka disimpulkan bahwa tekanan darah pada tensimeter
sebanding dengan ketinggian air raksa pada manometernya. Didapatkan satuan dari tekanan
darah adalah satuan dari ketinggian air raksa yaitu mmHg.

Komponen suara jantung disebut suara korotkoff yang berasal dari suara vibrasi saat
manset dikempiskan. Suara korotkoff sendiri terbagi menjadi 5 fase yaitu:
1. Fase I : Saat bunyi terdengar, dimana 2 suara terdengar pada waktu bersamaan, disebut
sebagai tekanan sistolik.
2. Fase II : Bunyi berdesir akibat aliran darah meningkat, intensitas lebih tinggi dari fase I.
3. Fase III : Bunyi ketukan konstan tapi suara berdesir hilang, lebih lemah dari fase I.
4. Fase IV : Ditandai bunyi yang tiba-tiba meredup/melemah dan meniup.
5. Fase V : Bunyi tidak terdengar sama sekali disebut sebagai tekanan diastolik.

USG

Ultrasonografi (USG) adalah salah satu upaya pemeriksaan kandungan atau Ante
Natal Care (ANC) pada ibu hamil untuk mengetahui kondisi janin dalam tubuh. Menurut
World Health Organization (WHO) (2017), USG merupakan moda pencitraan dengan
menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi yang menghasilkan gambaran irisan
melintang dari janin.Menurut Callen (2008), pemeriksaan kandungan dengan USG dapat
mengetahui ada atau tidaknya kehamilan, hidup atau tidaknya janin, lokasi dari plasenta, dan
umur gestasi.USG merupakan moda pemeriksaan kehamilan yang aman bagi janin jika
digunakan dengan baik (Uma, 2014). Pemeriksaan kandungan dengan USG merupakan
pemeriksaan standar yang tidak wajib, namun dengan pemeriksaan tersebut diharapkan dapat
mendeteksi lebih dini keadaan yang beresiko terhadap ibu dan janin (Prawirohardjo, 2008).
USG menggunakan gelombang ultrasonik dengan frekuensi diatas rentang 20 Hz -
20 KHz. Frekuensi gelombang yang digunakan pada diagnostik USG berkisar antara 1-20
MHz (Dietz, 2016). Gelombang tersebut dapat merambat dalam medium padat, cair dan gas.
Hal tersebut dikarenakan gelombang mekanik merupakan rambatan energi yang berinteraksi
dengan medium perambatannya. Rambatan gelombang ultrasonik pada USG disebabkan oleh
getaran bolak-balik partikel yang melewati titik keseimbangan searah dengan arah rambat
gelombang (D’Addario, 2015)
Gelombang suara dihasilkan oleh transduser yang kemudian disebarkan dengan sinar
pulsasi ke arah tertentu. Transduser tersebut juga merekam getaran akustik yang dihasilkan
oleh jaringan yang dikenai sinar pulsasi. Keluaran pulsasi serta rekaman getaran berlangsung
di transduser secara bersamaan(Wilhjelm, 2016).
Mesin USG saat ini terstandarisasi dan telah terkalibrasi dengan menggunakan
kecepatan 1540 m/s pada jaringan manusia. Berdasarkan perambatan gelombang suara pada
medium tertentu (v) dengan frekuensi tertentu (f), panjang gelombang ( dapat diperoleh
dengan rumus berikut (Wladimiroff, 2009): Semakin tinggi frekuensi, semakin pendek
panjang gelombangnya. Semakin tinggi kecepatan perambatan suara, semakin tinggi panjang
gelombangnya. Nilai panjang gelombang yang dihasilkan akan bervariasi pada setiap orang
dikarenakan kecepatan suara pada jaringan manusia sudah distandarkan (Wladimiroff, 2009)
Pemeriksaan USG dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu (Endjun, 2007):
1. Transvaginal
Probe USG transvaginal dimasukkan seperti saat melakukan pemeriksaan dalam -
Pemeriksaan dilakukan pada usia kehamilan dibawah 8 minggu - Ibu hamil tidak
perlu menahan buang air kecil - Pemeriksaan lebih mudah dikarenakan bisa lebih
dekat dengan rahim - Daya tembus sebesar 8-10 cm dengan resolusi tinggi -
Pemeriksaan tidak menyebabkan keguguran
2. Transabdominal
Probe USG diletakkan diatas perut - Pemeriksaan biasa dilakukan pada usia
kehamilan diatas 12 minggu - Dikarenakan pemeriksaan dilakukan diatas perut,
maka daya tembusnya harus melewati otot dan lemak perut baru sampai ke rahim.

Stetoskop pinard

Cara menggunakan stetoskop pinard / Monoaural / Linex / Lynex adalah sebagai berikut :
1. Tempat mendengarkan harus tenang, agar tidak mendapat gangguan dari suara lain.
2. Baringkan ibu hamil dengan posisi terlentang, kakinya lurus, bagian yang tidak perlu
diperiksa ditutup, pintu dan jendela ditutup.
3. Lakukan pemeriksaan leopold untuk mencari posisi punggung janin.
4. Setelah punggung janin ditemukan, letakkan stetoskop pinard pada daerah sekitar
punggung janin, pastikan tidak terhalang baju ibu (langsung kontak dengan kulit ibu
untuk memperjelas denyutan).
Stetoskop pinard dipakai bagian yang berlubang luas ditempatkan ke atas tempat atau
daerah dimana kita akan mendengarkan jantung janin (kulit ibu). Sedangkan bagian
yang sempit dengan lubang yang kecil ditempelkan ke telinga pemeriksa.
5. Bila terdengar suatu detak jantung, maka bandingkan dengan denyut nadi pada
pergelangan tangan ibu. Apabila denyutan yang terdengar dari stetoskop pinard lebih
cepat (seperti derap kaki kuda) atau tidak sama dengan denyutan nadi ibu berarti itu
adalah denyut nadi janin. Tetapi jika denyutannya sama dengan denyut nadi ibu itu
menandakan bukan jantung janin tapi aortaabdominalis ibu.
6. Hitung total denyut jantung janin selama 1 menit penuh atau 60 detik. Dengarkan
apakah denyut jantung janin teratur atau tidak.
7. Catat hasil pemeriksaan dan informasikan kepada klien. Petugas kesehatan terutama
bidan harus cermat dalam menggunakan stetoskop pinard ini, dikarenakan
pemeriksaan ini sangat penting untuk melihat kesejahteraan janin. Selain menilai
kuantitas denyutan, pemeriksa juga harus melihat kualitas denyutan jantung janin
dengan menilai irama dari keteraturan antar denyutan. Rentang normal denyut jantung
janin adalah 120-160 x/mnt. Apabila denyutan berada di bawah atau di atas rentang
normal atau jumlah denyutan normal tetapi tidak teratur, maka pemeriksa harus
melakukan pemeriksaan yang lebih dalam untuk menemukan masalah yang terjadi
karena dikhawatirkan janin mengalami stress di dalam rahim ibu dan pemeriksa harus
segera mengambil tindakan untuk mengatasinya, sehingga hal-hal buruk yang
mengancam janin tidak terjadi.
Daftar Pustaka
Akbar, A. R., 2017. HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG
ULTRASONOGRAFI DALAM PEMERIKSAAN KEHAMILAN DENGAN PEMANFAATAN
ULTRASONOGRAFI DI PUSKESMAS PADANG BULAN MEDAN. Medan, UNIVERSITAS
SUMATERA UTARA.
Fitriana, D. A., 2016. Gizi FK UB. [Online]
Available at: http://gizi.fk.ub.ac.id/gizi-seimbang-ibu-hamil/
[Accessed 2 Oktober 2018].
Ismed, N., 2015. eprints. [Online]
Available at: http://eprints.polsri.ac.id/2809/3/BAB%20II.pdf
[Accessed 2 Oktober 2018].
MS, F. F., 2017. STETOSKOP ELEKTRONIK UNTUK ANALISIS BUNYI JANTUNG DILENGKAPI.
Seminar Tugas Akhir.
Nurmala, r., 2015. Implementasi dan Analisis Fetal Doppler untuk Mendeteksi Detak Jantung
Janin dengan Pengolahan Sinyal Digital. Jember, Universitas Jember.
Siregar, U., 2012. Prinspip Kerja Tensimeter. [Online]
Available at: https://www.academia.edu/24511008/PRINSIP_KERJA_TENSIMETER
[Diakses 2 October 2018].

Anda mungkin juga menyukai