ITA LP Tumbuh Kembang
ITA LP Tumbuh Kembang
OLEH :
NI MADE RASITA PUSPITASWARI
P07120216016
PRODI DIV KEPERAWATAN SEMESTER III
2. Tahapan Tumbuh-Kembang
Tumbuh-Kembang anak berlangsung secara teratur, saling berkaitan,
dan berkesinambungan dimulai sejak konsepsi sampai dewasa. Walaupun
terdapat beberapa variasi akan tetapi setiap anak akan melewati suatu pola
tertentu yang merupakan tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangan sebagai
berikut :
a. Masa prenatal atau masa intra uterin (masa janin dalam kandungan).
Masa ini dapat dibagi menjadi dua periode :
b. Masa embrio ialah sejak konsepsi sampai umur kehamilan 8 minggu.
Ovum yang telah dibuahi dengan cepat menjadi suatu organisme, terjadi
diferensiasi yang berlangsung cepat, terbentuk sistem organ dalam tubuh.
c. Masa fetus ialah sejak umur 9 minggu sampai kelahiran. Masa ini terdiri
dari dua periode :
1. Masa fetus dini, sejak usia 9 minggu sampai dengan trimester kedua
kehidupan intra uterin, terjadi percepatan pertumbuhan,
pembentukan jasad manusia sempurna dan alat tubuh telah
terbentuk dan mulai berfungsi.
d. Masa postnatal atau masa setelah lahir terdiri dari beberapa periode :
1. Masa neonatal (O 28 hari), terjadi adaptasi terhadap lingkungan dan
terjadi perubahan sirkulasi darah, serta mulainya berfungsi organ-
organ tubuh lainnya.
g. Masa adolesensi atau masa remaja (Wanita : 10-18 tahun, Laki-laki : 12-
20 tahun) : Anak wanita 2 tahun lebih cepat memasuki masa adolesensi
dibanding anak laki-laki. Masa ini merupakan transisi dari periode anak ke
dewasa. Pada masa ini terjadi percepatan pertumbuhan berat badan dan
tinggi badan yang sangat pesat yang disebut Adolescent Growth Spurt dan
pada masa ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan pesat dari alat
kelamin dan timbulnya tanda-tanda kelamin sekunder.
3. Ciri-ciri Perkembangan
Perkembangan merupakan sederetan perubahan fungsi organ tubuh yang
berkelanjutan, teratur dan saling berkait. Seperti pertumbuhan, perkembangan
pun mempunyai ciri-ciri tertentu sebagai suatu pola yang tetap walaupun
variasinya sangat luas. Perkembangan terjadi secara simultan dengan
pertumbuhan. Perkembangan merupakan hasil interaksi kematangan susunan
saraf pusat dengan organ yang dipengaruhinya, antara lain meliputi
perkembangan sistem neuromuskuler, bicara, emosi dan sosial. Kesemua
fungsi tersebut berperan penting dalam kehidupan manusia yang utuh. Ciri-
ciri perkembangan adalah :
a. Perkembangan melibatkan perubahan
Karena perkembangan terjadi bersamaan dengan pertumbuhan, maka
setiap pertumbuhan disertai dengan perubahan fungsi. Perkembangan
sistem reproduksi misalnya, disertai dengan perubahan pada oorgan
kelamin, perkembangan intelegensia menyertai pertumbuhan otak dan
serabut saraf. Perubahan-perubahan ini meliputi perubahan ukuran tubuh
secara umum, perubahan proporsi tubuh, berubahnya ciri-ciri lama dan
timbulnya ciri-ciri baru sebagai tanda kematangan suatu organ tubuh
tertentu .
b. Perkembangan awal menentukan pertumbuhan selanjutnya
Seseorang tidak akan bisa melewati satu tahap perkembangan sebelum ia
melewati tahapan sebelumnya. Sebagai contoh, seorang anak tidak akan
bisa berjalan sebelum ia bisa berdiri. Karena itu perkembangan awal ini
merupakan masa kritis karena akan menentukan perkembangan
selanjutnya.
c. Perkembangan mempunyai pola yang tetap
Perkembangan fungsi organ tubuh terjadi menurut dua hukum yang tetap,
yaitu :
1. Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah kepala, kemudian menuju
ke arah kaudal. Pola ini disebut pola sefalokaudal.
1. Berat Badan
Berat badan merupakan salah satu ukuran antropometri yang
terpenting karena dipakai untuk memeriksa kesehatan anak pada
semua kelompok umur. Pada usia beberapa hari, berat badan akan
mengalami penurunan yang sifatnya normal, yaitu sekitar 10% dari
berat badan lahir. Hal ini disebabkan karena keluarnya meconium dan
air seni yang belum diimbangi asupan yang mencukupi, misalnya
produksi ASI yang belum lancar. Umumnya, berat badan akan
kembali mencapai berat lahir pada hari kesepuluh.
Pada bayi sehat, kenaikan berat badan normal pada triwulan I
adalah sekitar 700-1000 gram/bulan, pada triwulan II sekitar 500-600
gram/ bulan, pada triwulan III sekitar 350-450 gram/ bulan, dan pada
triwulan IV sekitar 250-350 gram/ bulan.Dari perkiraan tersebut, dapat
diketahui bahwa pada usia 6 bulan pertama berat badan akan
bertambah sekitar 1 kg/ bulan, sementara pada 6 bulan berikutnya
hanya + 0,5 kg/ bulan. Pada tahun kedua, kenaikannya adalah + 0,25
kg/ bulan. Setelah 2 tahun, kenaikan berat badan tidak tentu, yaitu
sekitar 2,3 kg/ tahun. Pada tahap adolesensia (masa remaja) akan
terjadi pertambahan berat badan secara cepat (growth spurt). Selain
dengan perkiraan tersebut, BB juga dapat diperkirakan dengan
menggunakan rumus atau pedoman dari Behrman (1992), yaitu:
a. Berat badan lahir rata-rata: 3,25 kg
b. Berat badan usia 3-12 bulan, menggunakan rumus:
Umur (bulan) + 9 n+9
2 = 2
c. Berat badan usia 1-6 tahun, menggunakan rumus:
(Umur (tahun) x 2) + 8 = 2n + 8
Keterangan: n adalah usia anak
Untuk menentukan umur anak dalam bulan, bila lebih 15 hari
dibulatkan ke atas, sementara bila kurang atau sama dengan 15 hari,
dihilangkan. Misalnya, saat ini seorang bayi berumur 5 bulan 25 hari,
maka bayi tersebut dianggap berumur 6 bulan. Dengan demikian, bila
menggunakan rumus Behrman, BB bayi diperkirakan sebesar 7,5 kg.
Sedangkan anak yang berumur di atas satu tahun.
Bila kelebihannya di atas 6 bulan dibulatkan 1 tahun,
sedangkan kelebihan 6 bulan atau kurang dihilangkan. Misalnya, bayi
yang saat ini berumur 2 tahun 6 bulan dianggap berusia 2 tahun,
sehingga perkiraan berat badannya adalah 12 kg.
8. Deteksi Perkembangan
Penilaian perkembangan anak memiliki banyak model dan macamnya.
Meskipun demikian, perlu ada parameter-parameter atau patokan-patokan
tertentu sehingga dapat dilakukan perbandingan secara konsisten. Ada banyak
parameter atau tes untuk perkembangan anak, misalnya, tes IQ, tes
psikomotorik, tes prestasi, dan lain-lain. Masing-masing tes tersebut
disesuaikan dengan fungsi dan usia anak.
Terkait dengan upaya memberikan asuhan kesehatan pada balita,
supaya dapat melakukan deteksi perkembangan anak, seseorang lebih dahulu
harus memahami aspek-aspek dalam perkembangan anak. Menurut
Frankerburg (1981) yang dikutip oleh Soetjiningsih, terdapat empat aspek
perkembangan anak balita, yaitu:
1. Kepribadian/ tingkah laku sosial (personal social), yaitu aspek yang
berhubungan dengan kemampuan untuk mandiri, bersosialisasi, dan
berinteraksi dengan lingkungan.
2. Motorik halus (fine motor adaptive), yaitu aspek yang berhubungan
dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu dan melakukan
gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan otot-otot kecil,
memerlukan koordinaSi yang cermat, serta tidak memerlukan banyak
tenaga, misalnya, memasukkan manik-manik ke dalam botol, menempel,
dan menggunting.
5) Pengawasan kesehatan
Bagaimana sikap orang tua disaat menghadapi anak yang sedang sakit
serta riwayat imunisasi yang telah diperoleh oleh anak mencakup BCG,
DPT, Polio, Campak dan Hepatitis. Cantumkan pula pada usia berapa
anak mendapatkan imunisasi dan pada tanggal berapa diberikan.
6) Penyakit yang pernah diderita
Penyakit apa saja yang pernah dialami oleh anak dan pada usia berapa,
kualitasnya akut atau kronis, menular atau tidak, lamanya sakit serta
pertolongan atau tindakan yang diambil oleh orang tua.
7) Kesehatan Lingkungan / Keluarga
Kaji bagaimana keadaan lingkungan tempat tinggal anak mengenai
ketersediaan air bersih dan sanitasi/ventilasi rumah.
8) Perkembangan anak
a. Buat daftar kemampuan yang seharusnya sudah dicapai oleh anak
sesuai dengan denver II yang didasarkan pada usia anak mengenai
personal sosial, gerakan motorik halus, bahasa dan perkembangan
motorik kasar.
b. Kemudian bandingkan daftar yang dibuat diatas dengan kemampuan
anak setelah diujikan.
9) Pemeriksaan Fisik
a. Kesan Umum
Kaji kebersihan, pergerakan dan keaktifan anak, dan status gizi dengan
penyesuaian rumus Behrman menggunakan berat badan dengan usia
anak lalu disesuaikan apakah anak mendapatkan gizi yang cukup atau
tidak.
Rumus behrman adalah:
BB = (umur dalam bulan + 9) : 2
Status gizi anak = BB anak sekarang : BB anak normal x 100%
b. Warna Kulit, suara waktu menangis pertama kali, tonus utot, edema
c. Kepala
Kaji mengenai bentuk kepala, ada tidaknya lesi, kebersihan kulit
kepala, jenis rambut, tekstur rambut, kekuatan rambut, penyebaran
rambut, warna rambut.
d. Muka
Kaji adanya lesi, kebersihan, hiperpigmentasi, dan sianosis
e. Mata
Bentuk bola mata, pergerakan, keadaan pupil, konjungtiva, keadaan
kornea, sklera, bulu mata, serta ketajaman penglihatan serta kepekaan
kelopak mata.
f. Hidung
Kaji mengenai kebersihan, adanya sekret, warna mukosa hidung, dan
pergerakan/napas cuping hidung, juga adanya gangguan lain.
g. Telinga
Kaji kebersihan, keadaan alat pendengaran, dan kelainan yang
mungkin adda.
h. Mulut
Kaji kebersihan daerah sekitar mulut, keadaan mukosa bibir, keadaan
gigi (kebersihan dan adanya karies), keadaan lidah, keadaan
tenggorokan, dan kelainan yang mungkin ada.
i. Leher
Kaji adanya pembesaran kelenjar/pembuluh darah, kaku kuduk,
pergerakan leher.
j. Thoraks
Kaji mengenai bentuk dada, irama pernapasan, tarikan otot bantu
pernapasan, serta adanya suara napas tambahan.
k. Jantung
Kaji mengenai bunyi jantung serta ada tidaknya pembesaran jantung.
l. Persarafan
Kaji tentang refleks fisiologis dan refleks patologis anak.
m. Abdomen
Kaji mengenai bentuk, adanya pembesaran organ, keadaan pusat,
terabanya skibala, adanya massa, nyeri tekan dan nyeri lepas,
distensia, dan gerak peristaltik serta bising usus.
n. Ekstremitas
Kaji tentang pergerakan, kelainan bentuk, refleks lutut dan adanya
edema.
o. Alat kelamin
Kaji mengenai kebersihan dan adanya lesi.
p. Anus
Kaji mengenai keadaan dan kebersihan, adanya lesi, adanya infeksi.
q. Antropometri
Kaji mengenai ukuran pertumbuhan anak. Berat badan, tinggi badan,
lingkar kepala, lingkar dada, dan lingkar lengan.
r. Gejala Kardinal
Kaji tanda-tanda vital anak. Suhu, nadi, pernapasan, tekanan darah,
dan CRT.
2. Diagnosa Keperawatan
a. Defiensi pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan kognitif.
b. Kesiapan meningkatkan manajeman kesehatan.
c. Risiko keterlambatan perkembangan ditandai gangguan prilaku (defisit
perhatian).
d. Risiko pertumbuhan tidak proporsional ditandai dengan gangguan genetik.
4. Implementasi
Pelaksanaan asuhan keperawatan merupakan realisasi dari pada
rencana tindakan yang telah ditetapkan meliputi tindakan independent,
depedent, interdependent. Pada pelaksanaan terdiri dari beberapa kegiatan,
validasi, rencan keperawatan, mendokumentasikan rencana keperawatan,
memberikan asuhan keperawatan dan pengumpulan.
5. Evaluasi
a. Evaluasi Formaatif (Mereflesikan observasi perawat dan analisi terhadap
pasien terhadap respon langsung pada ntervensi keperawatan)
b. Evaluasi Sumatif (Mereflesikan rekapiyulasi dan synopsis observasi dan
analisis mengenai status kesehatan pasien terhadap waktu)
DAFTAR PUSTAKA
Bulechek, G.M. Butcher, H.K. Dochterman, J.M. Wagner, C.M. 2016. Nursing
Interventions Classification (NIC).Singapore : Elsevier Global Rights.
Nursalam, Susilaningrum Rekawati, Utami Sri. 2008. Asuhan Keperawatan Bayi dan
Anak (untuk Perawat dan Bidan). Edisi 2. Jakarta : Salemba Medika
..……………….,…..…2017
Nama Pembimbing / CI Nama Mahasiswa
Nama Pembimbing / CT