5
duktus pankreas dan duktus aksesori. Kedua saluran ini yang akan
mengalirkan hasil sekresi ke dalam usus halus. Saluran pankreas atau saluran
Wirsung (VER-sung) adalah saluran yang memiliki ukuran lebih besar
dibandingkan saluran aksesori. Duktus pankreas bergabung dengan duktus
biliary komunis (CBD) yang berasal dari hati dan kantong empedu memasuki
duodenum yang disebut hepatopancreatic ampulla (atau ampulla vater).
Ampulla hepatopancreatic membuka pada elevasi dari mukosa duodenum
yang dikenal sebagai papilla duodenal mayor, yang terletak sekitar 10 cm (4
inci) lebih rendah daripada sfingter pilorus lambung. Cairan yang dihasilkan
oleh pankreas dan empedu dialirkan melalui ampulla hepatopancreatic ke
duodenum yang diatur oleh massa otot polos sekitarnya yang dikenal sebagai
sfingter Oddi. Saluran utama lainnya dari pancreas adalah saluran aksesori
(saluran Santorini), yang mengarah dari pankreas dan bermuara ke duodenum
sekitar 2,5 cm superior ke ampulla hepatopancreatic.
Terdapat beberapa fungsi dari organ pancreas antara lain (15):
a. Fungsi eksokrin, yakni membentuk getah pancreas yang berisi enzim dan
elektrolit.
b. Fungsi endokrin, yakni pada pancreas terdapat sel-sel epitelium yang
berbentuk pulau Langerhans yang secara bersama-sama membentuk
organ endokrin dan mensekresi insulin.
c. Fungsi sekresi eksternal, yakni cairan yang dihasilkan oleh pancreas
dialirkan ke duodenum yang berguna untuk membantu proses pencernaan
makanan di intestinum.
d. Fungsi sekresi internal, yakni sekresi yang dihasilkan oleh pulau-pulau
Langerhans langsung dialirkan ke dalam peredaran darah.
Gambar 2.1 Anatomi Pankreas (14)
3. Liver ( Hepar )
Liver (Hepar) merupakan organ berupa kelenjar terbesar yang ada di
tubuh manusia, yang terletak di bagian teratas dari rongga abdomen sebelah
kanan di bawah diafragma. Liver hampir sepenuhnya tertutup oleh
peritoneum visceral. Liver terbagi menjadi dua bagian yaitu lobus dextra dan
lobus sinistra yang dipisahkan oleh ligament falciform. Lobus dextra
memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan lobus kiri. Ligament
falciform meluas dari permukaan bawah diafragma antara dua lobus hepar ke
seluruh permukaan hepar, untuk membantu menangguhkan hepar di rongga
perut (14).
Hepar diagi menjadi 4 (empat) belahan yaitu lobus kanan, lobus kiri,
lobus kaudatus, dan lobus kuadratus. Pada setiap belahan atau lobus terdiri
dari lobulus. Lobulus ini berbentuk polyhedral dan terdiri atas sel hati
berbentuk kubus dan cabang-cabang pembuluh darah diikat bersama oleh
jaringan hati. Hepar memiliki dua jenis persediaan darah, yaitu yang datang
melalui arteri hepatica dan yang melalui vena porta.
Adapun fungsi hepar menurut Syarifuddin,2006 antara lain sebagai
berikut :
a. Mengubah zat makanan yang diabsorpsi dari usus dan yang
disimpan di suatu tempat dalam tubuh, dikeluarkan sesuai dengan
pemakaian dalam jaringan.
b. Mengubah zat buangan dan bahan racun untuk dieksresi dalam
empedu dan urine.
c. Menghasilkan enzim glikogenik glukosa menjadi glikogen.
d. Sekresi empedu, garam empedu dibuat di hati, dibentuk dalam
sistem retikuloendotelium, dialirkan ke empedu.
e. Pembentukan ureum, hati menerima asam amino diubah menjadi
ureum, dikeluarkan dari darah oleh ginjal dalam bentuk urine.
f. Menyiapkan lemak untuk pemecahan terakhir asam karbonat dan
air.
C. PATOLOGI
a. Pankreas
1. Pankreatitis Akut
Pancreas akut adalah suatu proses peradangan akut yang mengenai
pancreas dan ditandai oleh berbagai derajat edema, pendarahan, dan
nekrosis pada sel-sel asinus dan pembuluh darah (17)
2. Pankreatitis Kronik
Pankreatitis kronik ditandai oelh destruksi progresif kelenjar disertai
pergantian jaringan fibrosis yang menyebabkan terbentuknya striktur dan
kalsifikasi (17).
3. Tumor Pankreas Eksokrin
Tumor pancreas eksokrin terdiri atas:
a. Kistadenoma
Pada tumor ini dapat ditemukan fokus karsinoma in situ ataupun
invasive, sehingga tumor ini potensial ganas.
b. Carsinoma (18)
Sebagian besar adalah adenokarsinoma yang berasal dari duktus
Adenomakarsinoma pancreas dibagi atas:
1. Carcinoma caput (60-70%)
2. Carsinoma corpus (15-20%)
3. Carcinoma ekor (5-10%)
c. Hepar (17)
1. Sirosis Hepar
Adalah penyakit hati kronis yang dicirikan dengan distorsi arsitektur hati
yang normal oleh lembar-lembar jaringan ikat dan nodul-nodul regenerasi
sel hati, yang tidak berkaitan dengan vaskulatur normal.
2. Sirosis Biliaris
Ialah kerusakan pada sel hati yang dimulai di sekitar ductus biliaris yang
akan menimbulkan pola sirosis. Penyebab dari sirosis hepar adalah
obstruksi biliaris pascahepatik.
3. Carsinoma Hepar
Tumor ganas di hati ini berasal dari sel parenkim atau epitel saluran
empedu