Anda di halaman 1dari 3

NAMA M.

RYAN MAULANA JUSUF


JUDUL PENELITIAN PENGETAHUAN, SIKAP, PERILAKU, DAN
PEMAHAMAN MASYARAKAT TENTANG
PERANAN DOKTER GIGI DALAM
MENANGANI MALOKLUSI PADA ANAK
DI SDN 04 PADANG

DESKRIPSI PENELITIAN Prevalensi nasional masalah gigi dan mulut


adalah 25,9% di Indonesia, sebanyak 14
provinsi mempunyai prevalensi masalah
kesehatan gigi dan mulut diatas angka
nasional. (Riskesdas 2013). Khusunya kasus
maloklusi atau susunan gigi yang tidak teratur
dan keadaan oklusi yang tidak sesuai dengan
keadaan normal merupakan suatu bentuk
masalah kesehatan gigi dan mulut. Dimana di
Indonesia maloklusi berada pada posisi nomer
3 setelah karies dan penyakit periodontal.
Maloklusi adalah hubungan yang menyimpang
antara letak gigi geligi rahang bawah dan
rahang atas baik terhadap lengkung gigi
maupun dengan komponen kraniofasial.

Akibat yang ditimbulkan dari makoklusi yaitu


gangguan fungsi mulut, peningkatan terjadinya
trauma, penyakit periodontal yang
mempengaruhi kesehatan rongga mulut, serta
masalah estetis yang mempengaruhi kualitas
hidup. Kondisi gigi yang berjejal juga dapat
menyebabkan terjadinya penumpukan sisa
makanan yang menjadi penyebab utama
terjadinya karies. Sehingga memungkinkan
tanggalnya gigi desidui sebelum waktu
penanggalannya atau disebut premature loss.
Premature loss gigi desidui dapat mengurangi
lengkung rahang yang diperlukan untuk gigi
pengganti cenderung menyebabkan gigi
berjejal, rotasi, dan impaksi gigi permanen
yang akan memperparah kondisi maloklusi.

Maloklusi saat ini sering kita jumpai,


dikarenakan kurangnya perhatian (eksternal)
atau kurangnya kesadaran (internal) untuk
merawat gigi sejak dini. Sebaiknya perawatan
dimulai pada masa kanak- kanak agar
memperoleh oklusi yang harmonis,
mempertahankan keadaan gigi, dan tidak
mengalami gangguan tumbuh kembang gigi,
sehingga pada saat dewasa tidak dijumpai gigi
yang berjejal.
Berkaitan dengan hal tersebut di atas jelaslah
pemahaman, pengetahuan, sikap, dan perilaku
orang tua memiliki peranan penting terhadap
perawatan ortodonti yang ditujukan untuk
memperbaiki kondisi anak. Maka oleh sebab
itu orang tua bertanggung jawab dalam
permasalahan dan solusi yang terjadi selama
dalam proses tumbuh kembang.

RUMUSAN MASALAH - Bagaimana tingkat pengetahuan dan


pemahaman masyarakat tentang peran
dokter gigi dalam menangani
maloklusi?
- Apa sikap dan perilaku masyarakat
dalam menangani maloklusi pada
anak?
TUJUAN UMUM DAN KHUSUS PENELITIAN Tujuan Umum:
 Untuk mengetahui tingkat
pengetahuan, pemahaman, perilaku,
dan sikap masyarakat tentang peranan
dokter gigi menangani kasus maloklusi
pada anak.
Tujuan Khusus:
 Untuk mengetahui tingkat
pengetahuan dan pemahaman
masyarakat tentang peranan dokter
gigi menangani kasus maloklusi pada
anak.
 Untuk mengetahui perilaku dan sikap
masyarakat terhadap peranan dokter
gigi menangani kasus maloklusi pada
anak.
KERANGKA KONSEP Variabel Independen:
 Pengetahuan, sikap, perilaku, dan
pemahaman masyarakat tentang
maloklusi.
Variabel Dependen:
 Peranan dokter gigi dalam menangani
maloklusi pada anak
METODE PENELITIAN Metode yang digunakan pada penelitian ini
adalah observasional deskriptif dengan
pendekatan cross sectional study. Penelitian ini
menggunakan alat ukur kuesioner, dengan
sampel penelitian sebanyak 30 orang
seseuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi
yang telah ditentukan. Data yang
didapatkan kemudian diolah menggunakan
program SPSS versi 18,0.. Populasi penelitian
ini adalah siswa SDN 04 Kota Padang.
KATA KUNCI Maloklusi pada anak, Pemahaman maloklusi,
Pemahaman dan sikap masyarakat

Anda mungkin juga menyukai