Laporan Sebelum Uts SCBD 3
Laporan Sebelum Uts SCBD 3
BOJONGSOANG
DISUSUN OLEH :
Laporan ini berisi kegiatan kelompok dalam usaha pengembangan Komunitas dan Usaha
Mikro Kecil Menengah. Pada laporan ini juga dirincikan tentang produk, masalah, dan solusi
yang ditempuh untuk mengembangkan UMKM yang terdapat pada sebuah komunitas UMKM
makanan di Bojongsoang Bandung.
Komunitas yang berdiri tahun 2010 berkembang sangat pesat. Berawal dari perkumpulan
Ibu-ibu arisan dan sering berkumpul akhirnya membuat wadah dimana mereka bisa berkreasi
dan menghasilkan pundi-pundi penghasilan tambahan untuk keluarga.Seseorang yang sering
dipanggil Ummi merupakan pelopor dari berdirinya UMKM BOJONGSOANG ini, Awalnya
dalam komunitas ini berisi 4 anggota. Perlahan beliau mereka membangun masayarakat
sekitar untuk mulai berbisnis dan mulai berrkumpul untuk mulai pembahasan mengenai pasar
yang ada, bagaimana cara untuk menjadi wirausaha dan akhirnya sekarang anggota komunitas
tercatat sebanyak 32 anggota. Komunitas ini mengusung visi "Menciptakan wirausaha
rumahan yang mandiri yang mampu bersaing dalam Industri Makanan dan mempunyai
pengetahuan modern" dan Misinya adalah " menciptakan kegiatan yang dapat menaungi
seluruh anggota UMKM yang terstruktur dan terjadwal dengan baik"
Berdasarkan wawancara yang teah kita laksanakan mayoritas anggota komunitas ini
adalah wirasudaha yang memulai usahanya dari hobi seperti hobi memasak dan fashion. Selain
hobi ada juga yang memulai karena memang pilihan setelah beliau resign dari pekerjaan
sebelumnya. Hadirnya UMKM BOJONGSOANG sangat membantu anggota komunitas untuk
membangun jaringan yang luas dengan adanya UMKM ini anggota dapat berbagi cerita dan
saling mensuport memberikan solusi untuk membantu sesama wirausaha. Dalam pertemuan
pertama terdapat 5 anggota komunitas yang telah mengajukan diri untuk dimentorin oleh kami
:
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Identifikasi Sumber Daya dan Peluang Usaha dalam bentuk SWOT
1. Strength
1. Memiliki tingkat inovasi pada produk yang sangat beragam dan menarik seperti
pada produk olahan kacang yang memiliki inovasi rasa yang beragam.
2. Memiliki segmentasi pasar yang baik, seperti toko Bandung Makuta, dan Kunafe.
3. Memiliki harga yang lebih murah dibandingkan produk sejenis yang sudah ada
dipasaran
2. Weakness
1. Manajemen pemasaran yang dilakukan masih belum maksimal, baik yang offline
maupun online
2. Terdapat kendala saat memasarkan produknya untuk keluar daerah Bandung
dikarenakan produk olahan makanan tidak tahan lama
3. Manajemen finansial yang masih belum maksimal mulai dari alur pendapatan yang
belum pasti hingga pengeluaran yang masih tercampur dengan kebutuhan pribadi
4. Belum memiliki hak paten nama dan belum memiliki P-IRT
3. Opportunity
1. Memanfaatkan platform E-commerce untuk memaksimalkan pemasaran
2. Memanfaatkan program pemerintah tentang yang sedang gencar mengembangkan
UMKM di Bandung yang memberikan dukungan tempat sebagai lahan berjualan dan
edukasi seputar UMKM.
3. Memaksimalkan design logo dan design packaging sehingga mampu memasarkan
produknya keluar daerah Bandung.
4. Threat
1. Industri kuliner sejenis di Bandung sudah banyak
2. Belum memiliki design packaging dan logo yang mampu menarik serta menjual
kepada para konsumen
3. Manajemen SDM yang tidak maksimal dikarenakan semuanya masih dikerjakan
langsung oleh ownernya
2.2 Pendekatan interaksi untuk pengembangan komunitas
Alur Skema pengembangan komunitas
Faktor Regulasi & Kebijakan
Didesa Bojongsoang para pemilik UMKM makanan menjalankan usahanya hanya
mengandalkan tenaga dari para ibu – ibu yang ada dikomunitasnya dan mereka berdiri sendiri
tanpa dinaungi koperasi. Di desa Bojongsoang, 2 diantara 3 pemilik UMKM makanan lebih
memilih memberdayakan ibu - ibu disekitar lingkungan komunitasnya untuk membantu
bagian produksi.