Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa. Karena atas berkat dan
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas tentang anatomi fisiologi sistem persarafan.
Makalah ini dibuat sebagai bahan pembelajaran bagi mahasiswa, khususnya dalam
pelajaran keperawatan. Makalah ini disusun dari berbagai sumber yang mempunyai relevansi
yang sangat erat dengan pendidikan keperawatan yang diambil dari buku dan media
elektronik. Makalah ini disusun dalam bentuk yang simple dan menarik agar mudah
dimengerti oleh kita semua.
Akhirnya, penulis berharap semoga makalah ini dapat dipergunakan dengan semestinya
dan dapat bermanfaat bagi kita semua. penulis juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu masukan-masukan baik berupa kritik dan saran sangat penulis
harapkan demi penyempurnaan penyusunan makalah yang akan datang. .

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Hampir semua fungsi pengendalian tubuh manusia dilakukan oleh sistem saraf.
Secara umum sistem saraf mengendalikan aktifitas tubuh yang cepat seperti kontraksi otot.
Daya kepaan dan daya hantaran merupakan sifat utam dari mahkluk hidup dalam bereaksi
terhadap perubahan sekitarnya. Rangsngan ini dinamakan stimulus.reaksi yang dihasilkan
dinamakan respons. Mahlik hidup yang bersel satu (uniseluler) maupun bersel banyak
(multiseluler) ditentukan kemampuan fungsinya oleh protoplasma sel. Hubungan respektor
dengan fektor terjadi melalui sistem sirkulasi. Dengan perantaraan zat kimia yang aktif atau
melalui hormon melewati tonjolan protoplasma dari satu sel berupa benang (serabut). Sel ini
dinamakan neuron. Serangkaian neuron terdiri dari neuron reseptor dan neuron efektor yang
akan membentuk arkus refleks. Arkus refleks terdiri dari dua neuron yaitu neuron reseptor
dan neuron sensorik. Antara neuron sensorik dan neuron motorik satu sama lain saling
berhubungan. Terdapat dua tonjolan neuron sensorik yaitu ke saraf prifer dan saraf pusat,
yang ke perifer berhubungan dengan organ ujubng (otot dan kulit) dan dikenal sebagai
dendrit dan tonjolan ke pusat disebut akson (neurit). Susunan saraf terdiri dri susunan saraf
sentral dan saraf perifer. Susunan saraf sentral terdiri dari otak (otak besar, otak kecil, dan
batang otak) dan medulla spinalis. Susunan saraf perifer terdiri dari saraf somatik dan saraf
otonom (saraf simpatis dan parasimpatis) (syaifuddin 2006).
BAB II
PEMBAHASAN

SSP (Sistem Saraf Pusat)

1. Otak
Perkembangan Otak
Otak manusia mencapai 2% dari keseluruhan berat tubuh, mengkonsumsi
25% oksigen dan menerima 1,5% curah jantung.
Otak diselimuti oleh selaput otak yang disebut selaput meninges. Selaput
meninges terdiri dari 3 lapisan :
a. Lapisan durameter yaitu lapisan yang terdapat di paling luar dari otak
dan bersifat tidak kenyal. Lapisan ini melekat langsung dengan tulang
tengkorak. Berfungsi untuk melindungi jaringan-jaringan yang halus dari
otak dan medula spinalis.
b. Lapisan araknoid yaitu lapisan yang berada dibagian tengah dan terdiri
dari lapisan yang berbentuk jaring laba-laba. Ruangan dalam lapisan ini
disebut dengan ruang subaraknoid dan memiliki cairan yang disebut
cairan serebrospinal. Lapisan ini berfungsi untuk melindungi otak dan
medulla spinalis dari guncangan.
c. Lapisan piameter yaitu lapisan yang terdapat paling dalam dari otak dan
melekat langsung pada otak. Lapisan ini banyak memiliki pembuluh
darah. Berfungsi untuk melindungi otak secara langsung.
Otak dibagi menjadi beberapa bagian :
a) Cerebrum/Otak besar
Cerebrum merupakan bagian otak yang memenuhi sebagian besar
dari otak kita yaitu 7/8 dari otak. Mempunyai 2 bagian belahan
otak yaitu otak besar belahan kiri yang berfungsi mengatur
kegaiatan organ tubuh bagian kanan. Kemudian otak besar belahan
kanan yang berfungsi mengatur kegiatan organ tubuh bagian kiri.
Cerebrum terdiri dari koreteks serebri, basal ganglia dan
rheniensefalon.
1. Korteks serebri
Korteks serebri adalah lapisan permukaan hemisfer yang yang
disusun oleh subtansia grisea.Hemisfer otak dibagi dalam beberapa
lobus atau daerah sesuai dengan tulang kranium. Lapisan korteks
mempunyai 4 macam lobus yaitu :
1) Lobus frontal berfungsi sebagai pusat penciuman, indera
peraba.
2) Lobus temporal berungsi sebagai pusat pendengaran
3) Lobus oksipetal berfungsi sebagai pusat pengliihatan.
4) Lobus parietal berfungsi sebagai pusat ingatan, kecerdasan,
memori, kemauan, nalar, sikap.
Fungsi korteks serebri :
1) korteks muncul primer (area 4,6,8)
mengontrol gerakan volunter otot dan tulang pada sisi
tubuh kontralateral
lesi area 4 akan mengakibatkan paralisis kontralateral dari
kumpulan otot yang disarafi
area 6 dan 8 pada perangsangan akan timbul gerakan mata
dan kepala
2) Koteks sensorik primer (3,4,5)
Penerima sensasi umum, menerima serabut saraf dan
terdapat homunkulus sensorik
3) Korteks visual (penglihatan) area 17
terletak dilobus oksipital pada fisura kalkarina
lesi iritatif menimbulkan halusinasi visual
lesi destruktif menimbulkan gangguan lapangan pandang
menerima impuls dari radio-optika
4) Korteks auditorik (pendengaran) primer area 41
terletak pada transvers temporal girus di dasar visura
lateralis serebri
menerima impuls dari radiasioauditorik yang berasal dari
korpus genikulatum medialis
5) Area penghidu (area reaptif olfaktorius)
terletak di daerah yang berdekatan dengan girus
parahipotalamus lobus temporalis
kerusakan jalur olfaktorius menyebabkan anosmia
lesi iritasi menimbulkan halusinasi olfaktorius
6) Area asosiasi
korteks yang mempunyai hubungan dengan area sensorik
maupun motorik,kerusakan daerah asosiasi akan
menimbulkan gangguan dengan gejala yang sesuai dengan
tempat kerusakan

1. Basal ganglia
Basal ganglia merupakan nuklei subkortikalis yang berasal dari
telensefalon. Basal ganglia terdiri dari beberapa elemen saraf
sebagai berikut :
1) nukleus kaudatus dan putamen
2) globus palidus
3) korpus amigdaloideum
4) secara fungsional basal ganglia merupakan satu satuan
fungsi dari :
nukleus kaudatus dan putamen
nuklesus subtalmikus
subtansia nigra
nukleus rubra
2. Rinensefalon
Rinensefalon merupakan bagian otak yang terdiri atas jaringan
alo-korteks yang melingkar sekeliling hilus hemisfer serebri
serta berbagai struktur lain yang lebih dalam yaitu amigdala,
hipokampus dan nuklei septal. Fungsi rinensefalon yaitu
perilaku makan bersama dengan talamus memerangi perilaku
seksual, emosi, serta motivasi, perubahan tekanan darah dan
pernapasan, hiperfagia dan komnifagia
b) Mesencephalon/Otak tengah
Mesencephalon merupakan bagian otak yang terletak di depan
cerebellum dan jembatan varol. Berfungsi sebagai pusat
pengaturanan refleks mata, refleks penyempitan pupil mata dan
pendengaran.
c) Diencephalon/Otak depan
Diencephalon merupakan bagian otak yang terletak dibagian atas
dari batang otak dan di depan mesencephalon.Diencephalon terdiri
dari :
1. Talamus yang berfungsi untuk stasiun pemancar bagi impuls
yang sampai di otak dan medulla spinalis.
2. Hipotalamus yang berfungsi sebagai pusat pengaturan suhu
tubuh, selera makan dan keseimbangan cairan tubuh, rasa lapar,
daya sexualitas, watak, emosi.
3. Epitalamus
4. Nukleus subtalamus yang berfungsi sebagai nuklei penghubung,
nuklei asosiasi, dan nuklei proyeksi subkortikal
d) Cerebellum
Cerebellum merupakan bagian otak yang terletak di bagian
belakang otak besar. Berfungsi sebagai pusat pengaturan
koordinasi gerakan yang disadari dan keseimbangan tubuh serta
posisi tubuh.Terdapat 2 bagian belahan yaitu belahan cerebellum
bagian kiri dan belahan cerebellum bagian kanan yang
dihubungkan dengan jembatan varoli/ponds varoli yang berfungsi
untuk menghantarkan impuls dari kedua bagian cerebellum. Jadi
ponds varoli berfungsi sebagai penghantar impuls dari otot-otot
kiri dan kanan tubuh.
Sifat dan fungsi saraf otak

Urutan Nama saraf Sifat saraf Memberikan saraf untuk dan


saraf fungsi saraf
I N. olfaktorius Sensoris Hidung, sebagai alat
penciuman
II N. optikus Sensoris Bola mata, untuk penglihatan
III N.okulomotarius Motorik Penggerak bola mata dan
mengangkat kelopak mata
IV N. troklearis motorik Mata, memutar mata dan
penggerak bola mata
V N.trigeminus motorik dan sensoris Kulit kepala dan kelopak
N. oftalmikus motorik dan sensoris Mata atas
N. maksilaris sensoris Rahang atas, palatum, dan
hidung
N. mandibularis sensoris Rahang bawah dan lidah
VI N. abdusen motorik Mata, penggoyang sisi mata
VII N. fasialis motorik dan sensoris Otot lidah, penggerak sisi
lidah dan selaput lendir
rongga mulut
VIII N. auditorius sensoris Telingga,rangsangan
pendengaran
IX N. Sensoris dan motorik Faring, tonsil, dan lidah.
glosofaringeus rangsangan cita rasa
X N. vagus Sensoris dan motorik Faring, laring, paru dan
esofagus
XI N. aksesorius motorik Leher dan otot leher
XII N. hipoglosus motorik Lidah, cita rasa, dan otot
lidah
2. Medula
a. Medulla oblongata
Disebut juga dengan sumsum lanjutan atau penghubung atau batang otak.
Panjangnya sekitar 2,5 cm terletak langsung setelah otak dan
menghubungkana dengan medulla spinalis, di depan cerebellum.Susunan
kortexmya terdiri dari neeurit dan dendrite dengan warna putih dan bagian
medulla terdiri dari bdan sel saraf dengan warna kelabu.Berfungsi sebagai
pusat pengaturan ritme respirasi, denyut jantung, penyempitan dan
pelebaran pembuluh darah, tekanan darah, gerak alat pencernaan,
menelan, batuk, bersin,sendawa.
b. Medulla spinalis
Disebut juga dengan sumsum tulang belakang dan terletak di dalam ruas-
ruas tulang belakang yaitu ruas tulang leher sampai dengan tulang
pinggang yang kedua.Berfungsi sebagai pusat gerak refleks dan
menghantarkan impuls dari organ ke otak dan dari otak ke organ
tubuh.Medulla spinalis berbentuk silinder berongga dan agak pipih.
Walaupun diameter medulla spinalis bervariasi, diameter struktur ini
biasanya sekitar ukuran jari kelingking. Panjang rata-rata 42 cm. Dua
pembesaran, pembesaran lumbal dan serviks menandai sisi keluar saraf
spinal besar yang mensuplai lengan dan tungkai. Tiga puluh satu pasang
(31) saraf spinal keluar dari area urutan korda melalui foramina
intervertebral.

Anda mungkin juga menyukai