Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

Dalam membuat suatu proposal penelitian diperlukan pengetahuan-


pengetahuan mengenai variable-variabel yang akan diteliti. Hal ini dimaksudkan
agar dalam melakukan penelitian nantinya, peneliti telah memaknai secara
mendalam mengenai objek penelitian dengan baik. Ini juga dimaksudkan agar
penelitian terarah dan jelas.

Salah satu cara agar pengetahuan tersebut dipahami adalah dengan memberi
kajian teori di dalam penulisan proposal penelitian. Teori-teori terkait dengan
penelitian dibahas secara umum. Dengan demikian, baik peneliti maupun pembaca
akan memiliki acuan dalam melakukan penelitian.

Teori-teori yang dimuat dalam proposal penelitian tersebut harus relevan


dengan masalah penelitian yang akan diteliti. Selain itu perlu pula diperhatikan,
bahwa teori yang dimuat merupakan teori-teori mutakhir dan masih dapat
diterapkan pada masa pelaksanaan penelitian.

Untuk judul penelitian Kami yaitu “ Hubungan antara Tingkat Minat Baca
Mahasiswa dan Presentase Kunjungan Perpustakaan JPTE” diperlukan kajian teori
yang relevan. Dalam hal ini Kami akan membahas mengenai 3 bahasan utama, yaitu
minat baca, perpustakaan dan hubungan di antara keduanya.

1
BAB II

PEMBAHASAN
Pada bab ini, kami akan memaparkan kajian teori yang relevan dengan
penelitian kami. Berikut uraiannya:

A. Perpustakaan

1. Maksud dan Tujuan

Dalam Undang-undang Nomor 43 Tahun 2007 disebutkan bahwa


perpustakaan adalah Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya
tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem
yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian,
informasi, dan rekreasi para pemustaka. Perpustakaan bertujuan
memberikan layanan kepada pemustaka, meningkatkan kegemaran
membaca, serta memperluas wawasan dan pengetahuan untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa.

2. Jenis-Jenis Perpustakaan

Dalam Undang-undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang perpustakaan


disebutkan jenis perpustakaan berikut:

a. Perpustakaan Nasional;

b. Perpustakaan Umum;

c. Perpustakaan Sekolah/Madrasah;

d. Perpustakaan Perguruan Tinggi; dan

e. Perpustakaan Khusus.

2
Pada Pasal 24 Dalam Undang-undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang
perpustakaan perguruan tinggi disebutkan bahwa:

(1) Setiap perguruan tinggi menyelenggarakan perpustakaan yang


memenuhi standar nasional perpustakaan dengan memperhatikan
Standar Nasional Pendidikan.

(2) Perpustakaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memiliki koleksi,


baik jumlah judul maupun jumlah eksemplarnya, yang mencukupi
untuk mendukung pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat.

(3) Perpustakaan perguruan tinggi mengembangkan layanan


perpustakaan berbasis teknologi informasi dan komunikasi.

(4) Setiap perguruan tinggi mengalokasikan dana untuk pengembangan


perpustakaan sesuai dengan peraturan perundang undangan guna
memenuhi standar nasional pendidikan dan standar nasional\
perpustakaan.

3. Fungsi Perpustakaan

Perpustakaan sebagai sistem pengelolaan rekaman gagasan,


pemikiran, pengalaman, dan pengetahuan umat manusia, mempunyai fungsi
utama melestarikan hasil budaya umat manusia tersebut, khususnya yang
berbentuk dokumen karya cetak dan karya rekam lainnya, serta
menyampaikan gagasan, pemikiran, pengalaman, dan pengetahuan umat
manusia itu kepada generasi-generasi selanjutnya. Sasaran dari pelaksanaan
fungsi ini adalah terbentuknya masyarakat yang mempunyai budaya
membaca dan belajar sepanjang hayat. Di sisi lain, perpustakaan berfungsi
untuk mendukung Sistem Pendidikan Nasional sebagaimana diatur dengan
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.

3
Perpustakaan merupakan pusat sumber informasi, ilmu pengetahuan,
teknologi, kesenian, dan kebudayaan. Selain itu, perpustakaan sebagai
bagian dari masyarakat dunia ikut serta membangun masyarakat informasi
berbasis teknologi informasi dan komunikasi sebagaimana dituangkan
dalam Deklarasi World Summit of Information Society–WSIS, 12
Desember 2003.

Perpustakaan perguruan tinggi khususnya sebagai lembaga yang dapat


dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan informasi sivitas akademika
yang bersangkutan, melalui fungsinya memberikan layanan informasi,
penyediaan sarana prasarana dan bahan pustaka serta menyimpan dan
melestarikannya untuk berbagai kepentingan. Perpustakaan tidak hanya
berfungsi sebagai sarana pemenuhan informasi bagi masyarakat perguruan
tinggi, tetapi perpustakaan juga berperan untuk mengembangkan
pendidikan, minat dan bakat, dan juga sebagai fasilitator, mediator, dan
motivator bagi pengguna informasi. Hal ini sesuai dengan Sutarno (2006,
hal.72), ia menyatakan beberapa peran perpustakaan.

Peran perpustakaan antara lain sebagai berikut ini.

1. Perpustakaan merupakan sumber informasi pendidikan, penelitian,


preservasi dan pelestari khasanah budaya bangsa serta tempat rekreasi
yang sehat, murah dan bermanfaat.

2. Perpustakaan merupakan media atau jembatan yang berfungsi


menghubungkan antara sumber informasi dan ilmu pengetahuan yang
terjandung di dalam koleksi perpustakaan dengan para pemakainya.

3. Perpustakaan mempunyai peranan sebagai sarana untuk menjalankan


dan mengembangkan komunikasi antara sesama pemakai, dan antara
penyelenggara perpustakaan dengan masyarakat yang dilayani.

4. Perpustakaan dapat pula berperan sebagai lembaga untuk


mengembangkan minat baca, kegemaran membaca, kebiasaan

4
membaca, dan budaya baca, melalui penyediaan berbagai bahan bacaan
yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masyarakat.

5. Perpustakaan dapat berperan aktif sebagai fasilitator, mediator, dan


motivator bagi mereka yang ingin mencari, memanfaatkan, dan
mengembangkan ilmu pengetahuan dan pengalamannya.

6. Perpustakaan merupakan agen perubahan, agen pembangunan, dan agen


kebudayaan umat manusia.

7. Perpustakaan berperan sebagai lembaga pendidikan nonformal bagi


anggota masyarakat dan pengunjung perpustakaan. Mereka dapat
belajar secara mandiri (ortodiak).

8. Petugas pustakawan dapat berperan sebagai pembimbing dan


memberikan konsultasi kepada pemakai atau melakukan pendidikan
pemakai user (user education).

9. Perpustakaan berperan dalam menghimpun dan melestarikan koleksi


bahan pustaka agar tetap dalam keadaan baik semua hasil karya umat
manusia yang tak ternilai harganya.

10. Perpustakaan dapat berperan sebagai ukuran (barometer) atas kemajuan


masyarakat dilihat dari intensitas kunjungan dan pemakaian
perpustakaan.

11. Secara tidak langsung, perpustakaan berperan dalam mengurangi dan


mencegah kenakalan remaja seperti tawuran, penyalah gunaan obat-obat
terlarang, dan tindak indisipliner.

B. Minat Baca

1. Pengertian Minat Baca

Hodgson (Tarigan, 1994 : 7) mengatakan bahwa membaca adalah


merupakan suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca

5
untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan penulis melalui bahasa
tulis. Suatu proses yang menuntut agar kelompok kata yang merupakan satu
kesatuan akan terlihat dalam suatu pandangan sekilas dan agar makna kata-
kata secara individual akan dapat diketahui. Jika hal ini tidak terpenuhi, maka
kesan yang tersurat dan tersirat akan tertangkap atau dipahami dan proses
membaca ini tidak akan terlaksana dengan baik.

Berdasarkan beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa


membaca adalah suatu proses berpikir yang termasuk didalamnya
menceritakan, menafsirkan arti dan lambing-lambang tertulis dengan
melibatkan penglihatan gerak mata, pembicara batin, dan ingatan.

Sedangkan minat baca adalah merupakan hasrat seseorang atau


siswa terhadap bacaan, yang mendorong munculnya keinginan dan
kemampuan untuk membaca, diikuti oleh kegiatan nyata membaca bacaan
yang diminatinya. Minat baca bersifat pribadi dan merupakan produk belajar
(Sudarman, 1997 : 44).

2. Jenis-jenis Minat Baca

Ada beberapa jenis minat baca bisa melalui :

1. Minat baca spontan, yaitu kegiatan membaca yang dilakukan atas


kemauan inisiatif pribadi, tanpa pengaruh dari pihak lain atau pihak luar.

2. Minat baca terpola yaitu kegiatan membaca yang dilakukan masyarakat


sebagai hasil atau akibat pengaruh langsung dan disengaja melakukan
serangkaian tindakan dan program yang terpola terutama kegiatan belajar
mengajar.

3. Faktor yang Mempengaruhi Minat Baca

Secara umum, terdapat dua faktor yang mempengaruhi tinggi


rendahnya minat baca yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor
internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri seperti pembawaan,
kebiasaan dan ekspresi diri. Sementara faktor eksternal adalah faktor-

6
faktor yang berasal dari luar atau faktor lingkungan, baik dari lingkungan
keluarga, tetangga maupun lingkungan social lainnya.

1) Faktor internal

Faktor internal meliputi intelegensi, usia, jenis kelamin, kemampuan


membaca, sikap, serta kebutuhan psikologis. Intelegensi merupakan
kemampuan keseluruhan atau global individu untuk bertindak sesuai
dengan tujuan, berpikir logis atau rasional, dan berbuat secara efektif
terhadap keadaan.

2) Faktor eksternal

Faktor eksternal ini mempengaruhi adanya motivasi, kemauan, dan


kecenderungan untuk selalu membaca. Faktor eksternal meliputi belum
tersedianya bahan bacaan yang sesuai, status sosial, ekonomi,
kelompok etnis, pengaruh teman sebaya, orang tua, guru, televisi, serta
film. Belum tersedianya bahan bacaan yang sesuai, maksudnya masih
memilih-milih bahan bacaan, padahal, sebetulnya untuk dapat
meningkatkan minat membaca, tidak harus membaca buku yang sangat
kita senangi, karena dengan cara membaca bahan bacaan apapun,
secara tidak langsung kita sedang melatih diri agar terbiasa untuk
membaca, sehingga kita akan senang membaca, karena membaca
adalah untuk mendapat informasi, dan informasi itu dapat diperoleh
dari berbagai macam bahan bacaan.

C. Hubungan Perpustakaan dengan Minat Baca

Dalam rangka menumbuhkan minat membaca sebagai suatu kebiasaan,


maka proses terbentuknya kebiasaan membaca memakan waktu yang cukup lama,
karena proses terbentuknya minat baca seseorang selain dipengaruhi oleh faktor-
faktor yang telah disebutkan di atas, juga secara khusus dipengaruhi oleh sosio-
psikologis. Informasi yang mendukung dalam belajar adalah berupa bahan-bahan

7
yang tertulis yang mengharuskan kegiatan membaca sehingga apa yang dibutuhkan
dapat tercapai.

Sebagai sarana membaca, perpustakaan merupakan sumber informasi dan


pengetahuan yang mengantar pemustaka ke dunia yang lebih luas, sebagai media
yang dapat menghubungkan segala peristiwa pada masa lalu, sekarang dan masa
yang akan datang. Keberadaan perpustakaan sangat diperlukan karena perpustakaan
dapat memberikan segala kebutuhan akan minat, khususnya minat dalam membaca
koleksi-koleksi perpustakaan.

Semakin banyak buku yang dibaca, semakin banyak pertanyaan yang


muncul. Sehingga menimbulkan motif untuk membaca buku lebih banyak lagi.
Untuk mewujudkan itu semua tentunya pihak perpustakaan mempunyai peranan
yang sangat penting dalam membina dan menumbuhkan kesadaran membaca para
mahasiswa. Kegiatan membaca tidak bisa dilepaskan dari keberadaan dan
tersedianya bahan bacaan yang memadai baik dalam jumlah maupun dalam kualitas
bacaan.

Peran yang dapat dilakukan oleh Perpustakaan dalam menciptakan


tumbuhnya kondisi minat baca di lingkungan mahasiswa, hal itu sebagaimana yang
diungkapkan oleh Lasa, (2007) sebagai berikut :

a. Memilih bahan bacaan yang menarik bagi pengguna perpustakaan.

b. Menganjurkan berbagaicara penyajian pelajaran yang dikaitkan dengan tugas-


tugas di perpustakaan.

c. Memberikan berbagai kemudahan dalam mendapatkan berbagai bacaan yang


menarik untuk pengguna perpustakaan

d. Memberikan kebebasan membaca secara leluasa kepada pengguna perpustakaan.

e. Perpustakaan perlu dikelola dengan baik agar pengguna merasa betah dan senang

berkunjung ke perpustakaan.

8
f. Perpustakaan perlu melakukan berbagai promosi kepada mahasiswa berkaitan
dengan pemanfaatan perpustakaan dan berkaitan dengan peningkatan minat dan
kegemaran membaca.
g. Menanamkan kesadaran dalam diri pemakai perpustakaan bahwa membaca
sangat penting untuk mencapai keberhasilan.
h. Melakukan berbagai kegiatan seperti lomba minat dan kegemaran membaca
untuk mahasiswa yang bekerjasama dengan Departemen Pendidikan Nasional
atau Perpustakaan Umum.
i. Menjadikan bulan Mei setiap tahunnya sebagai bulan Buku Nasional. Pada
kesempatan ini perpustakaan biasa melakukan pameran buku atau kegiatan lain
yang menunjang bulan buku nasional.
j. Memberikan penghargaan kepada mahasiswa yang paling banyak meminjam
buku di perpustakaan dalam kurun waktu tertentu misalnya tiap semester atau
sekali dalam setahun.

9
BAB III
PENUTUP

Dari pembahasan di atas, diketahui bahwa penelitian mengenai hubungan


minat baca dan presentase kunjungan perpustakaan memuat 3 variabel utama.
Pertama, perpustakaan sebagai salah satu objek utama penelitian. Kedua, minat
baca mahasiswa sebagai objek utama penelitian yang lainnya. Ketiga, hubungan
antara minat baca dan perpustakaan sebagai objek yang akan dianalisa dalam
penelitian.
Objek-objek penelitian inilah yang akan diteliti oleh kami, sehingga akan
dilakukan pemilihan dan pemilahan metode-metode penelitian yang akan
digunakan. Perpustakan dapat ditentukan metodenya dengan tepat, sebab selain
teori, perpustakaan juga hadir dalam bentuk fisik. Sebaliknya, minat baca perlu
menerapkan metode penelitian kualitatif.
Diharapkan dengan adannya pembahasan mengenai kajian teori akan
memudahkan peneliti dan pembaca dalam memahami penelitian yang dilaksanakan
nantinya serta menemukan metode yang tepat untuk digunakan.

10

Anda mungkin juga menyukai