Anda di halaman 1dari 4

I.

IDENTITAS
Nama : Ny. B
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 73 tahun
Pekerjaan : IRT
Bangsa / Suku : Indonesia / Melayu
Alamat : Jl. Dusun Terusan RT 001/001 Kelurahan Samalantan
Pendidikan : SD
Tanggal Masuk : 20 Agustus 2018

II. ANAMNESIS(Autoanamnesis dan Aloanamnesis pada tanggal 20 Agustus 2018)


Keluhan Utama
BAB Hitam
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke RSUD Abdul Azis dengan keluhan BAB hitam cair sejak ± 1 hari
SMRS. BAB hitam muncul setelah pasien mengonsumsi obat nyeri racikan PCT + Na
Diclofenac + Amitriptilin + Diazepam untuk menghilangkan rasa nyeri pada kaki. Awalnya
pasien mengeluhkan BAB kehitaman hanya sedikit berwarana seperti kecap. Kemudian keluhan
BAB dirasakan seperti gumpalan darah disertai dengan nyeri pada perut. Tidak ada keluhan
demam dan keluhan mual.
Riwayat Penyakit Dahulu dan Kebiasaan
Pasien tidak pernah mengalami keluhan serupa sebelumnya. Riwayat penyakit jantung,
hipertensi dan diabetes disangkal. Riwayat batuk lama, infeksi paru dan penurunan berat badan
disangkal. Pasien mengatakan sakit maag sudah lama. Pasien juga pernah di rawat di RSUD
Abdul Aziz 1 minggu yang lalu dengan diagnosis stroke.
Riwayat Penyakit Keluarga
Dalam keluarga tidak ada yang mengalami keluhan yang sama.
III. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Sikap : Kooperatif
Tanda vital
Tekanan darah : 130 / 80 mmhg
Nadi : 89 kali / menit
Pernapasan : 20 kali / menit
Suhu tubuh : 36,5oC
Kepala : normochepal
Wajah : simetris
Kulit : coklat, turgor baik
Mata : konjungtiva anemis +/+, sklera ikterik +/+
Hidung : sekret -/-
Mulut : oral hygiene baik, faring hiperemis (-), lidah kotor (-)
Leher : trakea lurus di tengah, JVP meningkat (-), Perbesaran
kelenjar (-).
Paru :
Inspeksi : pergerakan dada simetris saat statis dan dinamis
Palpasi : vokal fremitus teraba sama di kedua lapang paru
Perkusi : sonor di kedua lapang paru
Auskultasi : suara napas vesikuler kedua lapang paru,rh-/-,wh -/-
Jantung :
Inspeksi : iktus kordis tidak tampak
Palpasi : iktus kordis tidak teraba
Perkusi : Batas jantung normal.
Auskultasi : bunyi jantung I & II regular, murmur (-),gallop (-)
Abdomen :
Inspeksi : Distensi
Palpasi : nyeri tekan (-), nyeri lepas (-), defansmuscular(-), hepar
tidak teraba, lien teraba di schuffner 2-3
Perkusi : timpani
Auskultasi : bising usus (+) normal
Ekstremitas : akral hangat,CRT < 2 detik, edema (-)

Definisi

Melena adalah keluarnya tinja yang lengket dan hitam seperti aspal dengan bau

yang khas, lengket dan menunjukkan perdarahan saluran pencernaan atas serta

dicernanya darah pada usus halus. Melena juga diartikan sebagai pengeluaran kotoran

yang hitam seperti tar karena adanya darah yang berubah bentuknya.

Warna merah gelap atau hitam berasal dari konversi Hb menjadi hematin oleh

bakteri setelah 14 jam. Sumber perdarahannya biasanya juga berasal dari saluran cerna

atas.

1. Moradpour D, Blum HE. Chronic or recurring abdominal pain. In: Siegenthaler W, ed. Differential
diagnosis in internal medicine, from symptom to diagnosis, 1 st ed. Thieme: New York; 2007: 273-99.

2. Bickley LS. The abdomen. In: Bickley LS, ed. Bates’ guide to physical examination and history taking,
8th ed. Lippincott Williams & Wilkins: New York; 2002: 317-66.

Komplikasi

2.1.6.1.Syok hipovolemik

Disebut juga dengan syok preload yang ditandai dengan menurunnya volume

intravaskuler oleh karena perdarahan. dapat terjadi karena kehilangan cairan tubuh yang

lain. Menurunnya volume intravaskuler menyebabkan penurunan volume intraventrikel.

Pada klien dengan syok berat, volume plasma dapat berkurang sampai lebih dari 30%

dan berlangsung selama 24-28 jam.


2.1.6.2. Gagal Ginjal Akut

Terjadi sebagai akibat dari syock yang tidak teratasi dengan baik. Untuk

mencegah gagal ginjal maka setelah syock, diobati dengan menggantikan volume

intravaskuler.

2.1.6.3 Penurunan kesadaran

Terjadi penurunan transportasi O2 ke otak, sehingga terjadi penurunan kesadaran.

2.1.6.4. Ensefalopati

Terjadi akibat kersakan fungsi hati di dalam menyaring toksin di dalam darah.

Racun-racun tidak dibuang karena fungsi hati terganggu. Dan suatu kelainan dimana

fungsi otak mengalami kemunduran akibat zat-zat racun di dalam darah, yang dalam

keadaan normal dibuang oleh hati.

Longo DL. Gastrointestinal bleeding. In: Fauci AS, Braunwald E, Kasper DL, et al, eds. Harrison’s
manual of medicine, 17th ed. McGraw Hill: New York; 2009: 259-62.

Smyth EM. Drugs used in the treatment of gastrointestinal diseases. In: Katzung BG, Masters SB,
Trevor AJ, eds. Basic & clinical pharmacology, 11th ed. McGraw-Hill: China; 2009: e-book.

PEMBAHASAN

Anda mungkin juga menyukai