Anda di halaman 1dari 18

OTITIS MEDIA

SUPURATIF KRONIK
REFERAT
Dunia 65-330jt
Salah satu 31 juta kasus
penyakit baru/tahun
tersering di
3,8%
THT
penduduk
Indonesia
WHO: 3
Keluarnya minggu
Inflamasi
PENDAHULUAN OMSK kronik sekret Sp THT: 2
bulan

Konservatif
Prognosis:Baik
Pembedahan
Otitis Media  Definisi
 Infeksi kronis telinga tengah dengan perforasi
Supuratif membran timpani dan riwayat keluarnya sekret
Kronik dari telinga (otorea) tersebut lebih dari 2 bulan.
 Klasifikasi
 Tipe Tubotimpani
 Fase aktif  Pada jenis ini terdapat sekret pada telinga dan tuli.
Biasanya didahului oleh perluasan infeksi saluran nafas atas melalui
tuba eutachius, atau setelah berenang dimana kuman masuk melalui
Klasifikiasi liang telinga luar.
 Fase tenang Pada pemeriksaan telinga dijumpai perforasi total yang
kering dengan mukosa telinga tengah yang pucat. Gejala yang dijumpai
berupa tuli konduktif ringan. Gejala lain yang dijumpai seperti vertigo,
tinitus,atau suatu rasa penuh dalam telinga
 Tipe Atikoantral  kolesteatom
Perforasi Sentral Perforasi
Marginal
Letak Perforasi

Perforasi Atik
 Penyakit ini mengenai 65-330 juta orang diseluruh dunia.
Perkiraan bahwa tiap tahunnya terdapat 31 juta kasus OMSK baru
pertahunnya dan 22,6% merupakan anak-anak dibawah usia 5
tahun.
Epidemiologi  Kehidupan sosial ekonomi yang rendah, lingkungan kumuh dan
status kesehatan serta gizi yang jelek merupakan faktor yang
menjadi dasar untuk meningkatnya prevalensi OMSK pada negara
yang sedang berkembang.
 Terjadi OMSK hampir selalu dimulai dengan otitis media berulang
pada anak, jarang dimulai setelah dewasa. Faktor infeksi biasanya
berasal dari nasofaring (adenoiditis, tonsilitis, rinitis, sinusitis),
mencapai telinga tengah melalui tuba Eustachius
 Penyebab OMSK antara lain:
 Lingkungan

Etiologi  Genetik
 Otitis media sebelumnya.
 Infeksi
 Infeksi saluran nafas atas
 Autoimun
 Alergi
 Gangguan fungsi tuba eustachius
Patogenesis
 Telinga Berair (Otorrhea)
 Gangguan Pendengaran
 Otalgia (Nyeri Telinga)
 Vertigo
 Tanda-tanda klinis OMSK tipe maligna
Gejala Klinis  Adanya Abses atau fistel retroaurikular
 Jaringan granulasi atau polip diliang telinga yang berasal dari kavum
timpani.
 Pus yang selalu aktif atau berbau busuk (aroma kolesteatom)
 Foto rontgen mastoid adanya gambaran kolesteatom.
 Pemeriksaan Audiometri
 Derajat ketulian nilai ambang pendengaran
 Normal : -10 dB sampai 26 dB
 Tuli ringan : 27 dB sampai 40 dB
 Tuli sedang : 41 dB sampai 55 dB
 Tuli sedang berat : 56 dB sampai 70 dB
Pemeriksaan  Tuli berat : 71 dB sampai 90 dB
 Tuli total : lebih dari 90 dB.
Penunjang
 Pemeriksaan Radiologi.
 Proyeksi Schuller
 Proyeksi Mayer atau Owen
 Proyeksi Stenver
 Proyeksi Chause III
 Terapi OMSK memerlukan waktu lama dan harus berulang
 Prinsip pengobatan tergantung dari jenis penyakit dan luas infeksi,
dimana pengobatanannya dibagi atas:
 Konservatif
 Pembedahan

 OMSK Benigna Tenang


Penatalaksanaan  Keadaan ini tidak memerlukan pengobatan, berikan nasehat supaya
jangan mengorek telinga, telinga jangan sampai masuk air. Bila
fasilitas memungkinkan dapat dilakukan operasi rekonstruksi.

 OMSK Benigna Aktif


 Membersihkan liang telinga dan kavum timpani
 Pembersihan kavum timpani dengan menggunakan cairan pencuci
telinga berupa larutan H2O2 3%
Pemberian antibiotika
 Antibiotika/antimikroba topikal
 Setelah sekret berkurang, terapi dilanjutkan dengan memberikan
obat tetes telinga yang mengandung antibiotika dan kortikosteroid.

 Antibiotika Sistemik
 Secara oral, dapat diberikan antibiotika golongan ampisilin atau
eritromisin sebelum hasil tes resistensi diterima. Pemberian
antibiotika tidak lebih dari 1 minggu dan harus disertai pembersihan
sekret.
Jenis pembedahan OMSK
 Mastoidektomi sederhana (Simple Mastoidectomy)
 Mastoidektomi Radikal
 Mastoidektomi radikal dengan Modifikasi
 Miringoplasti.
 Timpanoplasti
Algoritama
Tatalaksana
 Otitis media supuratif mempunyai potensi untuk menjadi serius
karena komplikasinya yang sangat mengancam kesehatan dan
dapat menyebabkan kematian
 Adam dkk mengemukakan klasifikasi sebagai berikut:
 Komplikasi di telinga tengah yaitu perforasi persisten, erosi tulang
pendengaran dan paralisis nervus fasial.
Komplikasi  Komplikasi telinga dalam yaitu fistel labirin, labirinitis supuratif dan
tuli saraf (sensorineural).
 Komplikasi ekstradural yaitu abses ekstradural, trombosis sinus
lateralis dan petrositis.
 Komplikasi ke susunan saraf pusatyaitu meningitis, abses otak dan
hidrosefalus otitis.
 Otitis media supuratif kronik (OMSK) adalah radang kronik telinga
tengah dengan perforasi membran timpani dan riwayat keluarnya
sekret dari telinga (otorea) lebih dari 2 bulan, baik terus menerus
atau hilang timbul. Otitis media akut dapat menjadi otitis media
supuratif kronik apabila terapi terlambat diberikan, terapi tidak
Kesimpulan adekuat, virulensi kuman tinggi, daya tahan tubuh pasien rendah
(gizi kurang) atau hygiene buruk. Otitis media supuratif kronik
mempunyai potensi untuk menjadi serius karena komplikasinya
yang dapat mengancam kesehatan dan dapat menyebabkan
kematian.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai