Anda di halaman 1dari 4

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIK

Otitis media supuratif kronik (OMSK) adalah infeksi


kronis pada telinga tengah dengan perforasi membran
tympani dan sekret keluar dari telinga terus menerus atau
1. Pengertian (Definisi)
hilang timbul, sekret dapat kental atau encer, bening atau
berupa nanah dan berlangsung lebih dari 2 bulan.

1. Keluar cairan dari liang telinga secara terus menerus


atau hilang timbul lebih dari 2 bulan
2. Riwayat pernah keluar cairan dari liang telinga
sebelumnya.
2. Anamnesis
3. Cairan dapat berwarna kuning / kuning-kehijauan /
bercampur darah / jernih / berbau
4. Gangguan pendengaran

Pemeriksaan Fisik
Otoskopi:
1. OMSK tipe aman (tubotimpani)
 Perforasi pada sentral atau pars tensa berbentuk
ginjal atau bundar
 Sekret biasanya mukoid dan tidak terlalu berbau
 Mukosa kavum timpani tampak edema, hipertrofi,
3. Pemeriksaan Fisik granulasi, atau timpanosklerosis
2. OMSK tipe bahaya
 Perforasi atik, marginal, atau sental besar (total)
 Sekret sangat berbau, berwarna kuning abu-abu,
purulen, dan dapat terlihat kepingan berwarna
putih mengkilat
  Kolesteatoma
4. Kriteria Diagnosis GEJALA KLINIS
 Telinga berair ( otorhoe)
 Gangguan pendengaran
 Nyeri telinga ( otalgia )
 Vertigo

TANDA KLINIS
Tanda-tanda klinis otitis media supuratif kronik tipe
maligna :
1. Adanya abses atau fistel retroaurikuler
2. Jaringan granulasi atau polip diliang telinga yang
berasal dari kavum tympani.
3. Pus yang terlalu aktif atau berbau busuk
4. Foto rontgen mastoid adanya gambaran kolesteatom.

5. Diagnosis Kerja Otitis media supuratif kronik (OMSK)


 Otitis media akut
6. Diagnosis Banding  Mastoiditis

 Pemeriksaan Audiometri
 Pemeriksaan Radiologi : Proyeksi Schuller,
7. Pemeriksaan Penunjang Proyeksi Mayer, Proyeksi Stanver, Proyeksi Cause
III.
 Pemeriksaan Bakteriologi

8. Tata Laksana Prinsip pengobatan tergantung dari jenis penyakit dan


luasnya infeksi.
OMSK BENIGNA TENANG
Keadaan ini tidak memerlukan pengobatan dan
dinasehatkan untuk jangan mengorek telinga, air jangan
sampai masuk ke telinga sewaktu mandi, dilarang
berenang dan segera berobat bila terkena infeksi saluran
nafas atas.
OMSK BENIGNA AKTIF
Prinsip pengobatan OMSK adalah :
1. Membersihkan liang telinga dan kavum timpani
2. Pemberian antibiotika topikal dan sistemik
Pemberian antibiotik secara topikal pada telinga dengan
sekret yang banyak tanpa dibersihkan terlebih dahulu
adalah tidak efektif, mengingat pemberian antibiotik
topikal dimaksudkan agar masuk sampai telinga tengah,
maka tidak dianjurkan antibiotik yang ototoksik seperti
neomisin dan lamanya tidak lebih dari 1
minggu.Pengobatan antibiotik topikal dapat digunakan
secara luas untuk OMSK aktif yang dikombinasi dengan
pembersihan telinga.
Antibiotik topikal yang dapat dipakai pada otitis media
kronik adalah :
1. Polimiksin B atau polimiksin E
2. Kloramfenikol
Pemberian antibiotik sistemik, tidak lebih dari 1 minggu
dan harus disertai pembersihan sekret profus.
Terapi antibiotik sistemik yang dianjurkan pada otitis
media supuratif kronik adalah :
1. Aminoglikosida
2. Golongan sefalosporin
3. Penicillin
4. Eritromisin
5. Metronidazol
OMSK MALIGNA
Pengobatan untuk OMSK maligna adalah operasi.
Pengobatan konservatif dengan medikamentosa hanyalah
sementara sebelum dilakukan pembedahan.
Ada beberapa jenis pembedahan atau teknik operasi yang
dapat dilakukan pada OMSK dengan mastoiditis kronik,
baik tipe benigna atau maligna, antara lain :
1. Mastoidektomi sederhana
2. Mastoidektomi radikal
3. Mastoidektomi radikal dengan modifikasi
4. Miringoplasti
5. Timpanoplasti

Tujuan dari operasi adalah menghentikan infeksi secara


permanen, memperbaiki membran timpani yang perforasi,
mencegah terjadinya komplikasi atau kerusakan
pendengaran yang lebih berat.

 Jangan mengorek telinga,


 Air jangan sampai masuk ke telinga sewaktu
mandi,
9. Edukasi  Dilarang berenang
 Segera berobat bila terkena infeksi saluran nafas
atas.

10. Prognosis
11. Tingkat Evidens

12. Tingkat Rekomendasi

13. Penelaah Kritis

14. Indikator (Outcome)


DAFTAR PUSTAKA
1. Djaafar ZA. Kelainan telinga tengah. Dalam Soepardi
EA, Iskandar N, E. Buku Ajar Ilmu Kesehatan THT-
KL. Edisi Kelima. Jakarta : FKUI, 2001.
2. Helmi. Komplikasi Otitis Media Supuratif Kronis dan
Mastoiditis. Dalam Soepardi EA, Iskandar N, Ed.
15. Kepustakaan
Buku Ajar Ilmu kesehatan THT-KL. Edisi kelima.
Jakarta : FKUI. 2001.
3. Paparella MM, Adams GL, Levine SC. Penyakit
Telinga Tengah dan Mastoid. Dalam : Effendi H,
Santoso K, Ed. BOIES Buku Ajar Penyakit THT. Edisi
6. Jakarta. EGC. 1997.

Anda mungkin juga menyukai