Anda di halaman 1dari 6

Pentingnya PPR ( Petugas Proteksi Radiasi )

dalam instansi rumah sakit


Perlukah sebuah rumah sakit butuh tenaga PPR..? Jawabanya adalah sangat perlu, karena
sebenarnya kedudukan si PPR dalam unit radiologi sangat penting, cuman banyak managemen
rumah sakit belum mengetahui secara keseluruhan dan detail dari pada fungsi PPR, PPR ibarat
sopir yang memiliki SIM, jika suatu ketika sopir tersebut mengendarai motor / mobil dijalan,
ketika itu ada razia polisi maka bagi sopir tersebut jika punya sim tenang tenang saja namun jika
belum punya SIM maka akan ketakutan, tentunya akan mendapatkan tilang dari polisi.
Nach tidak jauh dari itu PPR juga hampir mirip kasus diatas, jika suatu ketika dalam
operasional unit radiology dalam suatu instansi ruma sakit ataupun klinik tidak dijumpai adanya
PPR maka rumah sakit tersebut terancam dapat tilang dari pihak yang berwenang yaitu
BAPETEN, BAPETEN akan melaporkan kepada pihak yang berwajib (polisi), dan kemudian
polisi akan sidak ditempat dan jika memang pihak rumah sakit tidak mempunyai tenaga PPR
yang masih berlaku maka akan mendapatkan sangsi bisa saja yang paling fatal adalah
dilarangnya beroperasi unit radiology tersebut.
Keadaan diatas sangat sangat kurang dipahami pihak managemen rumah sakit, bahkan
banyak juga yang tidak mengetahui PPR itu apa, dan sudah banyak kasus ditanah air yang sudah
mendapatkan sangsi dari pihak berwajib, maka dari itu setiap rumah sakit setidaknya harus harus
sangat memperhatikan PPR, dan memberikan tunjangan yang layak kepada tenaga PPR. Bukan
hanya sebagai tenaga yang menjalankan perintah dari pihak managemen rumah sakit namun ppr
juga sangat memberikan kontribusi yang sangat penting buat rumah sakit, dan perlu diketahui
bahwa PPR merupakan partner dekat dengan BAPETEN jika pihak manajemen rumah sakit tidak
mengikuti aturan / regulasi yang berlaku dalam undang undang perijinan PPR dengan leluasa
bisa menyampaikan kepada pihak BAPETEN selanjutnya BAPETEN akan memprosesnya.
Proteksi Radiasi adalah tindakan yang dilakukan untuk mengurangi pengaruh radiasi
yang merusak akibat paparan radiasi. Petugas Proteksi Radiasi adalah petugas yang ditunjuk oleh
Pemegang Izin dan oleh BAPETEN dinyatakan mampu melaksanakan pekerjaan yang
berhubungan dengan Proteksi Radiasi. Petugas proteksi radiasi dibagi menjadi dua, yakni

petugas proteksi radiasi (PPR) medik dan PPR industri. Pada kali ini saya akan membahas
tentang PPR industri.
Petugas Proteksi Radiasi industri dibagi menjadi PPR industri tingkat 1, PPR industri
tingkat 2, dan PPR industri tingkat 3. PPR industri tingkat 1 bekerja pada instalasi yang
memanfaatkan Radiasi Pengion untuk kegiatan :
a.

produksi pembangkit Radiasi Pengion;

b.

produksi barang konsumen yang mengandung zat radioaktif;

c.

penggunaan dan/atau penelitian dan pengembangan dalam :

1) iradiator;
2) radiografi industri;
3) well logging;
4) perunut;
5) fasilitas kalibrasi; dan
6) fotofluorografi dengan zat radioaktif aktivitas tinggi atau pembangkit Radiasi Pengion
dengan energi tinggi.
d. produksi radioisotop; dan
e.

pengelolaan limbah radioaktif.


Petugas Proteksi Radiasi Industri Tingkat 2 (dua) meliputi Petugas Proteksi Radiasi yang

bekerja pada instalasi yang memanfaatkan Radiasi untuk kegiatan :


a.

ekspor zat radioaktif;

b.

impor zat radioaktif;

c.

pengalihan zat radioaktif dan/atau pembangkit Radiasi Pengion; dan

d. penggunaan dan/atau penelitian dan pengembangan dalam :


1) gauging industri dengan zat radioaktif aktivitas tinggi; dan
2) fotofluorografi dengan zat radioaktif aktivitas sedang atau pembangkit Radiasi Pengion dengan
energi sedang.
Petugas Proteksi Radiasi Industri Tingkat 3 (tiga) meliputi Petugas Proteksi Radiasi yang
bekerja pada instalasi yang memanfaatkan Sumber Radiasi Pengion untuk kegiatan :

a.

impor, ekspor, dan/atau pengalihan peralatan yang mengandung zat radioaktif untuk barang
konsumen;
b.

penyimpanan zat radioaktif; dan

c.

penggunaan dan/atau penelitian dan pengembangan dalam :

1) fluoroskopi bagasi; dan


2) gauging industri dengan zat radioaktif aktivitas rendah atau pembangkit Radiasi Pengion dengan
energi rendah.
Persyaratan untuk memperoleh Surat Izin Bekerja (SIB)
Setiap orang yang ingin menjadi Petugas Proteksi Radiasi wajib memiliki Surat Izin
Bekerja sebagai Petugas Proteksi Radiasi (SIB PPR). Untuk mendapatkan SIB PPR, Petugas
Proteksi Radiasi yang bersangkutan harus lulus ujian SIB PPR yang diselenggarakan oleh Badan
Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN). Ujian yang diselenggarakan meliputi ujian tertulis dan
ujian lisan. Persyaratan mengikuti ujian untuk memperoleh Surat Izin Bekerja Petugas Proteksi
Radiasi meliputi :
a.

berusia paling rendah 18 (delapan belas) tahun yang dibuktikan dengan fotokopi KTP;

b.

berijazah serendah-rendahnya D-III jurusan eksakta atau teknik yang dibuktikan dengan fotokopi
ijazah;

c.

berbadan sehat yang dinyatakan dengan surat keterangan dokter yang memiliki kompetensi, dan
disetujui instansi berwenang di bidang ketenagakerjaan yang ditunjang dengan pemeriksaan
laboratorium; dan

d. lulus pelatihan Proteksi Radiasi yang dibuktikan dengan sertifikat telah mengikuti pelatihan
Proteksi Radiasi.
Dalam penyelenggaraan ujian Surat Izin Bekerja, Kepala BAPETEN membentuk tim
penguji. Tim penguji dalam melakukan pengujian, mengacu pada materi Lampiran I dan
Lampiran II yang akan saya lampirkan di bawah.
Tim Penguji untuk menentukan kelulusan ujian Surat Izin Bekerja, berdasarkan kepada syarat
kelulusan. Syarat kelulusan meliputi:
a.

nilai ujian tertulis yang dicapai paling rendah 60 (enam puluh);

b.

nilai ujian lisan yang dicapai paling rendah 60 (enam puluh); dan

c.

nilai akhir rata-rata ujian tertulis dan lisan yang dicapai paling rendah 60 (enam puluh).

Kepala BAPETEN akan menyampaikan pengumuman hasil ujian kepada peserta paling lama 14
(empat belas) hari kerja terhitung sejak ujian dilaksanakan. Penyampaian pengumuman hasil
ujian dilakukan melalui :
a.

papan pengumuman resmi BAPETEN; dan

b.

situs resmi BAPETEN.

Apabila terdapat peserta yang tidak lulus ujian, yang bersangkutan dapat mengikuti ujian ulang.
Ujian ulang diselenggarakan oleh Kepala BAPETEN pada waktu yang telah ditentukan antara
lain :
a.

pada saat ujian Surat Izin Bekerja di Lembaga Pelatihan atau badan hukum Pemegang Izin yang
menyelenggarakan pelatihan; atau

b.

sesuai dengan jadwal yang ditetapkan oleh Kepala BAPETEN.


Permohonan dan Penerbitan SIB
Pemohon, untuk memperoleh Surat Izin Bekerja sebagai Petugas Proteksi Radiasi harus
mengajukan permohonan secara tertulis kepada Kepala BAPETEN dengan menyampaikan
dokumen persyaratan yang terdiri dari fotokopi KTP, fotokopi ijazah, surat keterangan sehat dari
dokter yang memiliki kompetensi, dan lulus Pelatihan Proteksi Radiasi yang dibuktikan dengan
sertifikat Pelatihan.
Permohonan dan dokumen persyaratan yang terdiri dari fotokopi fotokopi KTP, fotokopi
ijazah, dan surat keterangan sehat dari dokter disampaikan kepada Kepala BAPETEN paling
lama 5 (lima) hari kerja sebelum ujian dilaksanakan. Sedangkan Sertifikat kelulusan Pelatihan
Proteksi Radiasi disampaikan kepada Kepala BAPETEN paling lama 1 (satu) hari kerja sebelum
ujian dilaksanakan.
Jika hasil penilaian menunjukkan bahwa permohonan dan dokumen persyaratan telah
memenuhi persyaratan, Kepala BAPETEN melakukan pemanggilan kepada pemohon untuk
mengikuti ujian memperoleh Surat Izin Bekerja.
Penerbitan dan penyampaian Surat Izin Bekerja Petugas Proteksi Radiasi kepada peserta
yang memenuhi syarat kelulusan ujian tulis dan ujian lisan dilakukan paling lama 7 (tujuh) hari
kerja terhitung sejak pengumuman hasil ujian.

Masa berlaku SIB PPR


Surat Izin Bekerja Petugas Proteksi Radiasi berlaku selama jangka waktu tertentu yang
ditetapkan sesuai dengan tingkat klasifikasi Petugas Proteksi Radiasi industri. Penetapan jangka
waktu berlakunya Surat Izin Bekerja Petugas Proteksi Radiasi mempunyai beberapa ketentuan :
a.

Surat Izin Bekerja untuk Petugas Proteksi Radiasi Industri Tingkat 1 (satu) berlaku selama 3
(tiga) tahun;

b.

Surat Izin Bekerja untuk Petugas Proteksi Radiasi Industri Tingkat 2 (dua) berlaku selama 4
(empat) tahun; dan

c.

Surat Izin Bekerja untuk Petugas Proteksi Radiasi Industri Tingkat 3 (tiga) berlaku selama 5
(lima) tahun.
Pemegang Surat Izin Bekerja Petugas Proteksi Radiasi wajib mengikuti 1 (satu) kali
Penyegaran yang diselenggarakan oleh Kepala BAPETEN selama masa berlaku SIB PPR. Surat
Izin Bekerja Petugas Proteksi Radiasi dapat diperpanjang sesuai dengan jangka waktu
berlakunya Surat Izin Bekerja Petugas Proteksi Radiasi.
Pemohon, untuk dapat memperoleh perpanjangan Surat Izin Bekerja Petugas Proteksi
Radiasi harus mengajukan permohonan secara tertulis kepada Kepala BAPETEN dan
menyerahkan sertifikat Penyegaran paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja sebelum jangka waktu
berlakunya Surat Izin Bekerja berakhir.
Kepala BAPETEN menerbitkan dan menyampaikan perpanjangan Surat Izin Bekerja
Petugas Proteksi Radiasi paling lama 3 (tiga) hari kerja terhitung sejak permohonan secara
tertulis dan sertifikat Penyegaran diterima. Apabila Petugas Proteksi Radiasi tidak mengikuti
Penyegaran, maka untuk memperoleh Surat Izin Bekerja harus melakukan permohonan dan ujian
ulang. Surat Izin Bekerja akan berakhir jika habis masa berlaku SIB PPR dan apabila dicabut
oleh Kepala BAPETEN.
Pelatihan dan Penyegaran PPR
Pelatihan Petugas Proteksi Radiasi dapat diselenggarakan oleh Lembaga Pelatihan atau
badan hukum Pemegang Izin. Lembaga Pelatihan atau badan hukum Pemegang Izin tersebut
harus menyusun materi pelatihan dan menetapkan jangka waktu pelatihan minimal sesuai dengan
materi ujian yang telah disetujui oleh BAPETEN. Lembaga Pelatihan tersebut juga dapat

memperluas cakupan materi dan menetapkan sendiri jangka waktu pelatihan Proteksi Radiasi.
Materi yang akan diajarkan mencakup teori dan praktek.
Penyegaran yang diselenggarakan oleh Kepala BAPETEN disesuaikan dengan tingkat
Petugas Proteksi Radiasi yang diambil. Lingkup materi dan jangka waktu Penyegaran terdapat
pada Lampiran II di bawah ini.
Sanksi Administrasi
Kepala BAPETEN langsung mencabut Surat Izin Bekerja Petugas Proteksi Radiasi, jika:
a.

Pemegang Surat Izin Bekerja Petugas Proteksi Radiasi menyampaikan data yang tidak benar
dalam dokumen persyaratan untuk memperoleh Surat Izin Bekerja; dan/atau

b.

Pemegang Surat Izin Bekerja Petugas Proteksi Radiasi karena perbuatannya terbukti menurut
peraturan perundang-undangan menyebabkan terjadinya kecelakaan radiasi.

semoga ulasan tersebut dapat bermanfaat untuk

Anda mungkin juga menyukai