Anda di halaman 1dari 14

PANDUAN

PELAYANAN
POLIKLINIK GERIATRI
RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG

TERAKREDITASI PARIPURNA KARS

RSSA JAYA
RSSA LUAR BIASA
GO INTERNASIONAL
SAYA

4
5
PANDUAN

PELAYANAN POLIKLINIK GERIATRI

RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG


2017

6
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr.SAIFUL ANWAR
Jl. Jaksa Agung Suprapto No.2 Malang 65111
Telp. ( 0341 ) 362101, Fax. ( 0341 ) 369384
E-mail : staf-rsu-drsaifulanwar@jatimprov.go.id
www.rsusaifulanwar.jatimprov.go.id

KEPUTU SAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SAIFUL ANWAR
NOMOR :
TENTANG
PELAYANAN GERIATRI TERPADU
RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG

DIREKTUR RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG

Menimbang : a. bahwa Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar Malang merupakan Rumah
Sakit Kelas A dan Rumah Sakit Rujukan tersier untuk wilayah Jawa Timur bagian
selatan, memerlukan kebijakan Pelayanan Geriatri Terpadu
b. bahwa Kebijakan pemberlakuan Pelayanan Geriatri Terpadu Rumah Sakit
Umum Daerah Dr. Saiful Anwar Malang perlu diatur dan ditetapkan dalam
Keputusan Direktur.

Mengingat : 1. Undang-undang RI Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;


2. Undang-undang Rl Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1438/MENKES/PER/IX/2010
tentang Standar Pelayanan Kedokteran;
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1691/MENKES/PER/VIII/2011
tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit;
5. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 79 tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Pelayanan Geriatri
6. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 25 tahun 2016 tentang Rencana Aksi
Nasional Kesehatan Lanjut Usia tahun 2016-2019
7. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang
Standar Pelayanan Rumah Sakit;
8. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 496/MENKES/SK/IV/2005 tentang
Pedoman Audit Medis di Rumah Sakit;
9. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129/Menkes/SK/II/2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit;
10. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 374/MENKES/SK/V/2009 tentang
Sistem Kesehatan Nasional (SKN) ;
11. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 11 tahun 2005 tentang
Pelayanan Publik di Provinsi Jawa Timur.

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar Malang tentang
Pelayanan Geriatri Terpadu Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar Malang;

7
Kedua : Prosedur Mengarahkan Asuhan Pasien Geriatri yang meliputi ruang lingkup sebagai
berikut :
1. Memberlakukan prosedur mengarahkan asuhan Kasus Akut pada geriatri;
2. Memberlakukan prosedur mengarahkan pemberian Pelayanan Geriatri di
Poliklinik Rawat Jalan;
3. Memberlakukan prosedur mengarahkan pemberian Pelayanan Geriatri di
Pelayanan Home Care;
4. Memberlakukan prosedur mengarahkan pemberian Pelayanan Geriatri di
Ruang Rawat Inap I,II,III;
5. Memberlakukan prosedur mengarahkan pelayanan geriatri sesuai dengan
kemampuan ketenagaan yang ada sesuai jenis pelayanan geriatri Tingkat
Lengkap;
6. Memberlakukan prosedur mengarahkan Penyelenggarakan dan pelaksanaan
kerja sama lintas program dan lintas sektoral dengan berbagai disiplin dan
sektor yang terkait;
7. Memberlakukan prosedur mengarahkan menyelenggarakan pendidikan
,pelatihan,penelitian serta pengembanga ilmu geriatri;
8. Memberlakukan prosedur mengarahkan bertanggung jawab atas pelaporan
berkala tim geriatri;
9. Memberlakukan prosedur mengarahkan mengadakan supervisi dan
pembinaan pelayanan geriatri;

Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan disampaikan kepada
pihak yang bersangkutan untuk diketahui dan dilaksanakan dengan penuh
tanggung jawab dengan ketentuan apabila di kemudian hari ternyata
terdapat kekeliruan dalam Keputusan ini, maka akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di :MALANG
Pada tanggal :

DIREKTUR RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG

dr. RESTU KURNIA TJAHJANI,M.Kes.


Pembina Utama Madya
NIP . 19590829 198703 2 002

Tembusan :
Yth.
1. Para Wakil Direktur
2. Ka. Bagian / Bidang
3. Ka. Instalasi
4. Ketua SMF
RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.

8
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan


dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembagunan kesehatan diselenggarakan berdasarkan
perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan
dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan antara lain ibu, bayi, anak,
lanjut usia dan keluarga miskin
Penduduk berusia lanjut sesuai dengan budaya bangsa menempati tempat yang
terhormat dalam keluarga dan masyarakat, serta memliki kebijaksanaan dan pengalaman
hidup yang dapat dijadikan contoh serta dimanfaatkan nasehatnya. Oleh karena itu,
upaya peningkatan kesejahteraan pada lanjut usia salah satunya diarahkan untuk
memperpanjang usia harapan hidup masa produkti agar terwujud kemandirian dan
kesejahteraannya.
Salah dampak keberhasilan pembangunan kesehatan adalah meningkatnya akses
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang antara lain ditandai dengan
meningkatnya umur harapan hidup, menurunnya tingkat kematian bayi dan ibu
melahirkan. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar Tahun 2013, umur harapan hidup
(UHH) di Indonesia telat meningkat dari 70,5 tahun pada tahun 2007 menjadi 71 tahun
pada tahun 2013. Diharapkan pada tahun 2030 dapat naik menjadi 72,2 tahun.
Di Indonesia, penduduk usia lanjut usia dalam dua tahun terakhir mengalami
peningkatan yang signifikan. Pada tahun 2009, jumlah penduduk lanjut usia sebesar
20.547.541 jiwa dan meningkat menjadi 21.680.000 jiwa pada tahun 2015. Jumlah ini
berarti 8.49 % dari populasi penduduk, hal ini menunjukkan bahwa Indonesia
termasuknegara yang akan memasuki era penduduk menua (ageing population) karena
jumlah penduduknya yang berusia 60 tahun keatas melebihi angka 7 %.
Pasien usia lanjut belum tentu pasien geriatri, tetapi pasien geriatri sudah pasti
berusia lanjut. Ada beberapa karakterisik pasien geriatri yang membedakannya dari
pasien berusia lanjut. Pasien geriatri umumnya sudah memiliki beragam penyakit kronik
degenerative (multipatologi), mengkonsumsi beragam obat yang seringkali menimbulkan
efek samping (polifarmasi), sudah mengalami penurunan faal organ sehingga rentan
terhadap penggunaan obat yang berlebihan, umumnya juga mengalami gangguan stastus

9
nutrisi (gizi kurang), problem psikososial yang rumit, gangguan pada aktivitas hidup
sehari-hari.

B. PENGERTIAN

Yang dimaksud dengan Pelayanan poliklinik Geriatri adalah pelayanan rawat jalan
untuk pasien-pasien yang berusia 70 tahun atau lebih dan memiliki lebih dari 2 masalah
kesehatan atau dengan disabilitas. (WHO)
Pasien Geriatri adalah pasien lansia dengan multipatologi dan atau Hendaya
sebagai akibat dari penurunan fungsi organ, masalah psikologi, social, ekonomi,
lingkungan yang membutuhkan penanganan secara holistic dengan pendekatan
multidisiplin yang bekerja interdisiplin.

10
BAB II

RUANG LINGKUP

2.1 Ruang lingkup pelayanan poliklinik Geriatri meliputi :


a. Dokter Spesialis Penyakit Dalam (Sub Bagian Geriatri )
b. Dokter Spesialis Penyakit Syaraf
c. Dokter Spesialis Penyakit Jiwa
d. Dokter Spesialis Rehabilitasi Medik
e. Dokter Spesialis Bedah (Orthopedi dan Urologi )
f. Dokter Spesialis Lain yang terkait
g. Dokter Umum
h. Psikolog
i. Apoteker/Farmasi Klinis
j. Perawat
k. Ahli Gizi
l. Fisioterapi
m. Social Worker
2.2 Pelaksana
Tenaga pelaksana pelayanan terdiri atas:
11. Tenaga medis :
a. Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Geriatri, yaitu dokter spesialis
penyakit dalam yang telah melanjutkan pendidikan spesialis-II konsultan di
bidang sub-disiplin ilmu geriatri Ilmu Penyakit Dalam.
b. Dokter Spesialis Penyakit Dalam, yaitu dokter yang telah menyelesaikan
pendidikan program studi dokter spesialisis Penyakit Dalam.
c. Dokter Spesialis Syaraf, yaitu dokter yang telah menyelesaikan pendidikan
program studi dokter spesialis Penyakit Syaraf;
d. Dokter Spesialis Jiwa, yaitu dokter yang telah menyelesaikan pendidikan
program studi dokter spesialis Penyakit Jiwa;
e. Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi yaitu dokter yang telah
menyelesaikan pendidikan program studi spesialis kedokteran fisik dan
rehabilitasi dan telah mendapat pelatihan khusus rehabilitasi geriatri
f. Psikiater yaitu dokter yang telah menyelesaikan pendidikan program studi
spesialis psikiatri
21. Tenaga non medis :

11
a. Perawat Gerontik adalah perawat yang telah mendapat pelatihan
keperawatan gerontik;
b. Fisioterapis adalah tenaga kesehatan yang telah menyelesaikan
pendidikan program studi Ahli Madya Fisioterap;
c. Okupasi Terapis adalah tenaga kesehatan yang telah menyelesaikan
pendidikan program program studi Ahli Madya Okupasi Terapi
d. Dietisien adalah seorang nutrisionis yang telah mendalami pengetahuian
dan ketrampilan dietetic, baik melalui lembaga pendidikan formal maupun
pengalaman bekerja dengan masa kerja minimal satu tahun, atau yang
mendapat sertifikasi dari Persatuan Ahli Gizi (PERSAGI), dan bekerja di
unit pelayanan yang menyelenggarakan terapi diet.
e. Psikolog adalah seorang yang menyelesaikan program studi sarjana ilmu
psikologi
f. Farmasi klinik adalah apoteker yang telah mengikuti kursus atau pelatihan
farmasi klinik
2.3 Pasien
Pasien yang dapat dilayani di poliklinik Geriatri meliputi:
a. Pasien baru
Pasien baru adalah pasien yang baru pertama kali datang ke polikinik Geriatri
baik dengan rujukan dari puskesmas maupun tanpa rujukan (mandiri)
b. Pasien lama
Pasien lama adalah pasien yang datang ke poliklinik untuk kontrol evaluasi
dan monitoring dari terapi dan komplikasi yang diderita
c. Pasien konsulan
Pasien konsulan adalah pasien dengan kelainan di bidang Geriatri yang
dikonsulkan oleh bidang lain ke divisi Geriatri

Waktu pelayanan :

Untuk Pelaksanaan pelayanan di polikliknik Geriatripada hari Selasa dan Kamis jam 08.00
– 14.00 WIB

12
BAB III
KEBIJAKAN

3.1. Pelayanan pasien Geriatri dirawat di ruang rawat inap I


3.2. Ketenagaan Tim Pelayanan Geriatri tingkat lengkap terdiri atas:
a. Dokter spesialis penyakit dalam
b. Dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi
c. Dokter spesialis kesehatan jiwa/ psikiater
d. Dokter spesialis lainnya sesuai dengan jenis penyakit Paien Geriatri
e. Dokter umum
f. Perawat yang telah mengikuti pelatihan keperawatan gerontik atau pelatihan
ketrampilan intelegensia
g. Apoteker
h. Tenaga gizi
i. Fiisioterapis
j. Okupasi terapis
k. Psikolog
l. Pekerja sosial
3.3 Pelayanan Geriatri diberikan pada pasien dengan kriteria sebagai berikut:
a. Pasien dengan usia ≥ 70 tahun
b. Dengan multipatologi (adanya sindroma geriatri) ;
1. Imobilisasi
2. Infeksi
3. Inanition
4. Incontinensia urine
5. Incontinensia alvi
6. Impairment of hearing, vision, taste
7. Impaction
8. Impecunity
9. Imun deficiency
10. Insomnia
11. Isolation/depresi
12. Instability
13. Intelektual imparment
14. Iatrogenesis
15. impotence

13
BAB IV

TATALAKSANA POLIKLINIK GERIATRI

4.1 Alur Pelayanan Geriatri

ALUR PELAYANAN POLIKLINIK

Baru
Pendaftaran Loket Pelayanan
Administrasi Pelayanan
Pasien Lama

Konsulan Farmasi Gizi

Divisi Pengkonsul

Keterangan : ------- Alur pasien konsulan


Alur pasien

14
4.2. Prosedur Pelayanan Poliklinik Geriatri

a. Apabila pasien masuk dengan usia ≥ 70 tahun dan saat masuk pasien hanya
didapatkan 1 (satu) diagnosa, maka pasien tersebut dirawat sesuai dengan DPJP
nya.
b. Setelah dilakukan pemeriksaan dan didapatkan diagnosa lebih dari 2 (dua), maka
pasien dikonsultasikan/diraberkan kepada Tim Geriatri sesuai dengan permasalahan
(diagnosanya) dan dilakukan pengisian asesmen geriatri oleh Tim Geriatri sesuai
dengan jadwal atau sesuai yang ditunjuk oleh DPJP Utama.
c. Pasien dengan usia ≥ 70 tahun dan didapatkan penyakit degeneratif dan sindrom
geriatri, seperti : insomnia, malnutrisi,bedridden/imobilisasi, inkontinensia urine/alvi,
depresi, dellirium, dimensia.

15
BAB V

DOKUMENTASI

Identitas, assesmen, perencanaan perawatan dan implemntasi perawatan pasien dicatat


dalam rekam medik umum dan atau rekam medik khusus :

1. Rekam medis umum :


Rekam medik yang berlaku untuk semua pasien rawat jalan
2. Rekam medis khusus :
Rekam medik yang hanya dibuat untuk mencatat kelainan khusus yang memerlukan
perhatian tersendiri. ( contoh : rekam medis kaki diabet, rekam medis hipertiroid, rekam
medis gangguan tumbuh kembang, dll. )
3. Pelaporan harian
4. Pelaporan bulanan

16
BAB VI
PENUTUP

Panduan Pelayanan Poliklinik di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang ini diharapkan dapat

menjadi panduan bagi Rumah Sakit sehingga dapat menyesuaikan dngan ketentuan yang

terdapat dalam buku panduan ini dan dapat mengembangkanya sesuai dengan situasi dan

kondisi yang kondusif bagi RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.

17

Anda mungkin juga menyukai