Anda di halaman 1dari 16

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT

UPTD RSUD CIKALONGWETAN


DINAS KESEHATAN
Jl. Padalarang–Purwakarta Km 11 Cikalong Wetan Kode Pos 40556
Email : rsudcikalongwetan@gmail.com Website : www.rsudcikalongwetan.com Telp 022 868666243

KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CIKALONGWETAN
NOMOR : 441/A.2/RSUD-CW/204/IX/2017

TENTANG

PEDOMAN PELAYANAN GERIATRI TERPADU RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


CIKALONGWETAN

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CIKALONGWETAN

Menimbang : a. bahwa rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang sangat
penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

b. bahwa rumah sakit harus mampu memberikan pelayanan


akuntabel dan transparan kepada masyaratkat khususnya bagi
jaminan keselamatan pasien.

c. bahwa rumah sakit sebagai institusi yang bergerak di bidang


pelayanan kesehatan harus di dukung sumber daya pemberi
pelayanan kesehatan yang kompoten sesuai dengan bidang
tugasnya.

Mengingat : 1. Undang-undang no 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;


2. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009
tentang Rumah Sakit;
3. Undang – Undang Nomor 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan
Lanjut Usia;
4. Undang-Undang RI. No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik;
5. Keputusan Presiden Nomor 52 Tahun 2004 tentang Komisi
Nasional Lanjut Usia;
6. Keputusan Presiden Nomor 93/M Tahun 2005 tentang
Keanggotaan Komisi Nasional Lanjut Usia;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2004 tentang Pelaksanaan
Upaya Peningkatan Kesejahteraan Lanjut Usia;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 25
Tahun 2016 tentang Rencana Aksi Nasional Kesehatan Lanjut
Usia Tahun 2016-2019;
9. Peraturan Menteri Kesehatan RI No.1691/Menkes/Per/VIII/2011
tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit;
10. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 129/Menkes/SK/II/2008
tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit;
11. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 79 tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Pelayanan Geriatri;
12. Keputusan Menteri Kesehatan Rl Nomor 1285/
Menkes/SK/X/2002 tentang Pedoman Penanggulangan HIV /
AIDS dan Penyakit Menular Seksual
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT
UPTD RSUD CIKALONGWETAN
DINAS KESEHATAN
Jl. Padalarang–Purwakarta Km 11 Cikalong Wetan Kode Pos 40556
Email : rsudcikalongwetan@gmail.com Website : www.rsudcikalongwetan.com Telp 022 868666243

13. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor :


HK.02.02/II/1697/2016 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan
Dalam Dan Dari Jabatan Administrasi Di Lingkungan
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia;

Memperhatikan : Pertimbangan Direksi RSUD Cikalongwetan.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD CIKALONGWETAN


TENTANG PELAYANAN GERIATRI TERPADU RUMAH
SAKIT UMUM DAERAH CIKALONGWETAN

Pertama : Rumah Sakit Cikalongwetan melaksanakan pelayanan geriatric


terpadu untuk meningkatkan usia harapan.

Kedua : Rumah Sakit Cikalongwetan melakukan promosi dan edukasi


sebagai bagian dari pelayanan kesehatan warga lanjut usia
masyarakat berbasis rumah.

Ketiga : Rumah Sakit Cikalongwetan melaksanakan melayani geriatric


terpadu sesuai pedoman yang berlaku.

Keempat : Keputusan ini berlaku terhitung mulai ditetapkan dengan ketentuan


apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini
maka akan di tinjau kembali untuk di perbaiki sebagaimana
mestinya.

Ditetapkan d i : Cikalongwetan
Pada tanggal : 27 September 2017

DIREKTUR
RSUD CIKALONGWETAN

Dr. H. Ridwan Abdullah Putra, SpOG(K-FM)


NIP.197012022000121004
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT
UPTD RSUD CIKALONGWETAN
DINAS KESEHATAN
Jl. Padalarang–Purwakarta Km 11 Cikalong Wetan Kode Pos 40556
Email : rsudcikalongwetan@gmail.com Website : www.rsudcikalongwetan.com Telp 022 868666243

Lampiran : KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD CIKALONGWETAN


Nomor : 441/A.2/RSUD-CW/204/IX/2017
Tanggal : 27 September 2017

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia menempatkan para lanjut usia (lansia) pada posisi yang dihormati, bukan saja
karena nilai-nilai budaya yang hidup dan berkembang di masyarakat, tetapi juga karena
lansia tergolong dalam kelompok yang rentan. Penghormatan tersebut dapat berupa
pemberian fasilitas dan pelayanan khusus dalam rangka perlindungan dan pemenuhan hak-
hak mereka sebagaimana diatur dalam Pasal 8 UU Nomor 39 Tahun 1999. Salah satu
wujudnya adalah tersedianya fasilitas dan pelayanan khusus di rumah sakit berupa kursi
roda, lift khusus, toilet, jalan/akses bagi lansia yang bertongkat, tangga, fasilitas lain, dan
layanan khusus berupa “Pelayanan Geriatri”.
Data menunjukkan, jumlah lansia di Indonesia, baik itu di pedesaan maupun di perkotaan
terus meningkat. Berdasarkan jenis kelaminnya, jumlah lansia perempuan ± 9,5 juta lebih
banyak dibanding lansia laki-laki ± 8,2 juta. Penyebabnya adalah angka harapan hidup
perempuan lebih tinggi jika dibanding dengan angka harapan hidup laki-laki.
Keberhasilan pembangunan di bidang kependudukan, pendidikan, kesehatan, dan
program-program terkait, berdampak pada menurunnya angka kelahiran dan meningkatnya
usia harapan hidup. Peningkatan usia lanjut sering disertai dengan meningkatnya berbagai
penyakit dan ketidakmampuan (disability), sehingga diperlukan perawatan dan pengobatan
dengan waktu yang cukup lama, sedangkan fasilitas dan pelayanan kesehatan bagi lansia di
rumah sakit masih sangat kurang.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Terselenggaranya pelayanan lanjut usia/geritarik secara terpadu dan nyaman di RSUD
Cikalong Wetan.
2. Tujuan Khusus
a. Terselengaranya pelayanan lanjut usia di rawat jalan.
b. Terselenggaranya pelayanan lanjut usia kunjungan rumah ( home care )
C. Rung Lingkup Pelayanan Kebidanan
Ruang Linkup Pelayanan Geriatri di RSUD Cikalong Wetan meliputi :
a. Dokter Spesialis Penyakit Dalam
b. Dokter Spesialis Penyakit Bedah
c. Dokter Spesialis Penyakit Syaraf
d. Dokter Spesialis Penyakit THT
e. Dokter Spesialis Penyakit Kulit
f. Dokter Spesialis Obgyn
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT
UPTD RSUD CIKALONGWETAN
DINAS KESEHATAN
Jl. Padalarang–Purwakarta Km 11 Cikalong Wetan Kode Pos 40556
Email : rsudcikalongwetan@gmail.com Website : www.rsudcikalongwetan.com Telp 022 868666243

g. Ruang Rawat Inap


h. Instalasi Rawat Jalan
i. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
j. Unit Pendaftaran/Admisi
k. Instalasi Bedah Sentral (IBS)
l. Fisioterapi

D. Batasan Operasional Pelayanan Kebidanan


Pelayanan Geriatri adalah pelayanan kesehatan usia lanjut dengan pendekatan
interdisiplin yang mencakup aspek medik promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif serta
aspek sosial dan psikologik pada pasien usia lanjut.
1. Pelayanan Geriatri Sederhana adalah suatu bentuk pelayanan geriatri yang mempunyai
kegiatan hanya berupa pelayanan poliklinik. Pelayanan tersebut diberikan oleh Tim
Geriatri yang minimal terdiri dari :
- Dokter Umum yang telah mendapat pelatihan geriatri;
- Perawat yang telah mendapat pelatihan geriatri;
- Tim Rehabilitasi Medik, minimal fisioterapis.
2. Pelayanan Geriatri Sedang adalah suatu bentuk pelayanan geriatri yang mempunyai
kegiatan poliklinik, day hospital sesuai dengan kemampuan rumah sakit. Pelayanan
tersebut diberikan oleh Tim Geriatri yang minimal terdiri dari :
- Dokter Spsesialis Penyakit Dalam yang telah mendapat pelatihan geriatri;
- Tim Rehabilitasi Medik yang ada.
3. Pelayanan Geriatri Lengkap adalah suatu bentuk pelayanan geriatri yang mempunyai
kegiatan pelayanan poliklinik, day hospital, ruang geriatri akut dan pelatihan-pelatihan.
Pelayanan tersebut diberikan oleh :
- Konsultan geriatri/dokter spesialis kesehatan usia lanjut;
- Tim Rehabilitasi Medik, yaitu dokter spesialis rehabilitasi medik/dokter umum yang
dilatih rehabilitasi medik, fisoterapis, okupasi terapis, ortotisprostetis, terapi wicara,
psikologi dan pekerja sosial;
- Perawat yang telah mendapat pelatihan geriatri;
- Nutrisionis;
- Asisten farmasi;
- Disyaratkan pula harus memiliki akses ke Instalasi Rehabilitasi Medik yang lengkap di
rumah sakit yang sama;
4. Pelayanan Geriatri Sangat Lengkap atau Paripurna adalah suatu bentuk pelayanan
geriatri yang memberikan pelayanan poliklinik, day hospital, ruang geriatri akut dan
kronis, pendidikan, serta penelitian dan pengembangan;
- Tenaga Tim Geriatri Paripurna sama dengan Tim Geriatri Lengkap, akan tetapi
ditambah tenaga untuk penelitan, pengembangan, dan konsultasi hukum.
- Seperti pada Pelayanan Geriatri Lengkap, pada Pelayanan Geriatri Paripurna
disyaratkan pula untuk mempunyai akses ke Instalasi Rehabilitasi Medik yang lengkap.
- Yang diwajibkan untuk melakukan penelitian adalah tingkat pelayanan sangat lengkap
saja, sedangkan tujuan penelitian adalah untuik pengembangan ilmu geriatri. Tingkat
pelayanan dibawahnya boleh dilaksanakan penelitian yang lebih sederhana.

E. Landasan Hukum
1. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
2. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
3. Undang – Undang Nomor 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia
4. Undang-Undang RI. No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
5. Keputusan Presiden Nomor 52 Tahun 2004 tentang Komisi Nasional Lanjut Usia
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT
UPTD RSUD CIKALONGWETAN
DINAS KESEHATAN
Jl. Padalarang–Purwakarta Km 11 Cikalong Wetan Kode Pos 40556
Email : rsudcikalongwetan@gmail.com Website : www.rsudcikalongwetan.com Telp 022 868666243

6. Keputusan Presiden Nomor 93/M Tahun 2005 tentang Keanggotaan Komisi Nasional
Lanjut Usia
7. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2004 tentang Pelaksanaan Upaya Peningkatan
Kesejahteraan Lanjut Usia
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2016 tentang Rencana
Aksi Nasional Kesehatan Lanjut Usia Tahun 2016-2019
9. Peraturan Menteri Kesehatan RI No.1691/Menkes/Per/VIII/2011 tentang Keselamatan
Pasien Rumah Sakit;
10. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal Rumah Sakit;
11. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 79 tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Geriatri;
12. Keputusan Menteri Kesehatan Rl Nomor 1285/ Menkes/SK/X/2002
tentang Pedoman Penanggulangan HIV / AIDS dan Penyakit Menular Seksual;
13. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : HK.02.02/II/1697/2016 tentang
Pemberhentian dan Pengangkatan Dalam Dan Dari Jabatan Administrasi Di Lingkungan
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

F. Pengertian
1. Gerontologi
Adalah cabang ilmu yang membahas/menangani tentang proses penuaan/masalah yang
timbul pada orang yang berusia lanjut.
2. Pasien Geriatri
Adalah orang tua berusia diatas 60 tahun yang memiliki penyakit lebih dari 2
(dua)/majemuk/multipatologi akibat gangguan fungsi jasmani dan rohani, dan atau
kondisi sosial yang bermasalah.
3. Konsep/pengertian secara bertingkat dari mundurnya kemandirian lansia yaitu :
a. Hambatan (impairment) adalah setiap kehilangan atau kelainan, baik psikologik,
fisiologik, maupun struktur atau fungsi anatomik;
b. Disabilitas adalah semua restriksi atau kekurangan dalam kemampuan untuk
melakukan kegiatan yang dianggap dapat dilakukan oleh orang normal.
c. Handicap adalah ketidakmampuan seseorang sebagai akibat impairment/disabilitas
sehingga membatasinya untuk melaksanakan peranan hidup secara normal
(berhubungan erat dengan usia, jenis kelamin, dan faktor-faktor sosial budaya);
4. Asesmen Geriatri
Adalah suatu proses pendekatan multidisiplin untuk menilai aspek medik, fungsional,
psikososial, dan ekonomi penderita usia lanjut dalam rangka menyusun program
pengobatan dan pemeliharaan kesehatan yang rasional.
5. Tim Geriatri
Adalah suatu tim multidisipliner yang bekerja secara multidisipliner, interdisiplin untuk
menangani masalah kesehatan usia lanjut. Tim ini minimal terdiri atas dokter geriatris
atau internis/dokter umum yang dilatih juga dokter spesialis psikologis, perawat yang
telah mendapatkan pelatihan geriatri, fisioterapi, nutrisionis dan farmasi.
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT
UPTD RSUD CIKALONGWETAN
DINAS KESEHATAN
Jl. Padalarang–Purwakarta Km 11 Cikalong Wetan Kode Pos 40556
Email : rsudcikalongwetan@gmail.com Website : www.rsudcikalongwetan.com Telp 022 868666243

BAB II
STANDAR KETENAGAAN
Kualifikasi sumber daya manusia di Tim PONEK adalah :
Ketenagaan dalam pelayanan Geriatri di RSUD Sumedang terdiri atas tenaga kesehatan dan
tenaga non kesehatan yang bekerja bersama-sama sebagai Tim Terpadu Geriatri.
1. Tim Terpadu Geriatri terdiri atas ketua dan koordinator pelayanan yang merangkap
sebagai anggota, dan anggota.
2. Tim Terpadu Geriatri dibentuk oleh Direktur Rumah Sakit.
3. Ketua Tim Terpadu Geriatri terdiri atas:
a. Dokter spesialis penyakit dalam untuk pelayanan Geriatri tingkat sederhana.
b. Koordinator pelayanan dibentuk sesuai dengan masing-masing pelayanan pada
pelayanan Geriatri tingkat sederhana.

Tim Terpadu Geriatri pada pelayanan Geriatri tingkat sederhana paling sedikit terdiri atas:
1. Dokter spesialis penyakit dalam
2. Dokter spesialis lainnya sesuai dengan jenis penyakit Pasien Geriatri
3. Dokter Umum
4. Perawat yang telah mengikuti pelatihan keperawatan gerontik atau pelatihan keterampilan
inteligensia
5. Apoteker
6. Tenaga gizi
7. Fisioterapis
8. Okupasi terapis
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT
UPTD RSUD CIKALONGWETAN
DINAS KESEHATAN
Jl. Padalarang–Purwakarta Km 11 Cikalong Wetan Kode Pos 40556
Email : rsudcikalongwetan@gmail.com Website : www.rsudcikalongwetan.com Telp 022 868666243

BAB III
STANDAR FASILITAS

A. DENAH RUANGAN
B. STANDAR FASILITAS
Ruang pelayanan Geriatri tingkat sederhana paling sedikit terdiri atas :
1. Ruang pendaftaran/administrasi
Ruang pendaftaran/administrasi sebagaimana dimaksud dapat bergabung dengan ruang
pendaftaran/administrasi lain di Rumah Sakit.
Ruang pendaftaran administrasi ini harus cukup luas untuk penempatan meja tulis, lemari
arsip untuk penyimpanan dokumen medik pasien. Letaknya dekat dengan ruang tunggu,
sehingga mudah dilihat oleh pasien yang baru datang.
2. Ruang tunggu
Ruang tunggu harus bersih dan cukup luas, aman dan nyaman, baik untuk pasien dari
luar ataupun dari bangsal yang menggunakan kursi roda atau tempat tidur.
3. Ruang periksa
Ruangan ini dekat dengan ruang pendaftaran serta dilengkapi dengan fasilitas dan alat-
alat pemeriksaan.
Ruangan terdiri dari:
a. Ruang periksa perawat geriatri dan sosial medik untuk melakukan anamnesis;
b. Ruang periksa dokter/tim geriatri;
c. WC dan kamar mandi
d. Ruangan diskusi tim geriatri atau pertemuan dengan keluarga pasien (family
meeting).
4. Ruang Tim Terpadu Geriatri
Ruang tim terdiri dari :
a. Ruang ketua tim
b. Ruang anggota
c. 1 (satu) ruang pertemuan untuk tim
d. Ruang istirahat karyawan dan pantry
e. Kamar kecil untuk karyawan

PERSYARATAN BANGUNAN
1. Konstruksi bangunan
a. Jalan
Jalan menuju ke pelayanan geriatri harus cukup kuat, rata, tidak licin serta disediakan
jalur khusus untuk pasien/pengunjung dengan kursi roda.
b. Pintu
Pintu harus cukup lebar untuk memudahkan pasien/pengunjung lewat dengan kursi
roda atau tempat tidur. Lebar pintu sebaiknya 120 cm terdiri dari pintu 90 cm dan pintu
30 cm.
c. Listrik
Daya listrik harus cukup dengan cadangan daya bila suatu saat memerlukan tambahan
penerangan sehingga diperlukan stabilisator untuk menjamin stabilitas tegangan,
dilengkapi dengan generator listrik.
d. Penerangan
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT
UPTD RSUD CIKALONGWETAN
DINAS KESEHATAN
Jl. Padalarang–Purwakarta Km 11 Cikalong Wetan Kode Pos 40556
Email : rsudcikalongwetan@gmail.com Website : www.rsudcikalongwetan.com Telp 022 868666243

Penerangan lorong dan ruang harus terang namun tidak menyilaukan. Setiap lampu
penerangan di atas tempat tidur harus diberi penutup, agar tidak menyilaukan.
e. Lantai
Lantai harus rata, mudah dibersihkan tetapi tidak licin, bila ada undakan atau tangga
harus jelas terlihat dengan warna ubin yang berbeda untuk mencegah jatuh.
f. Langit-langit
Langit-langit harus kuat dan mudah dibersihkan.
g. Dinding
Dinding harus permanen dan kuat dan sebaiknya di cat berwarna terang. Agar
memberi semangat dan di sepanjang dinding, terdapat pegangan yang kuat sebaiknya
terbuat dari kayu (hand rail).
h. Ventilasi
Semua ruangan harus diberi cukup ventilasi. Ruangan yang menggunakan
pendingin/air condition harus dilengkapi cadangan ventilasi untuk mengantisipasi
apabila sewaktu-waktu terjadi kematian arus listrik.
i. Kamar mandi dan WC
Kamar mandi menggunakan kloset duduk dengan pegangan di sebelah kanan dan
kirinya. Shower dilengkapi dengan tempat duduk dan pegangan. Gagang shower
harus diletakkan di tempat yang mudah dijangkau oleh pasien dalam posisi duduk.
Demikian pula tempat sabun harus diletakkan sedemikian agar mudah dijangkau Pada
pasien. Tersedia bel untuk meminta bantuan dan pintu membuka keluar.
j. Air
Penyediaan air untuk kamar mandi, WC, cuci tangan harus cukup dan memenuhi
persyaratan. Semua fasilitas gedung dan lingkungan harus mengacu kepada pedoman
Pekerjaan Umum tentang standar teknis eksesibilitas gedung dan lingkungan.
k. Dinding-dinding tertentu harus diberi pengaman dan kayu atau alumunium (leuning)
yang berfungsi sebagai pegangan bagi pasien pada saat berjalan serta untuk melindungi
dinding dari benturan kursi roda.
l. Agar dihindari sudut-sudut yang tajam pada dinding atau bagian tertentu untuk
menghindari kemungkinan terjadinya bahaya/trauma.
m. Disediakan wastafel pada setiap ruangan pemeriksaan, pengobatan dan ruangan yang
lain.
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT
UPTD RSUD CIKALONGWETAN
DINAS KESEHATAN
Jl. Padalarang–Purwakarta Km 11 Cikalong Wetan Kode Pos 40556
Email : rsudcikalongwetan@gmail.com Website : www.rsudcikalongwetan.com Telp 022 868666243

BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN GERIATRI

Semua pasien lanjut usia yang datang ke poliklinik/UGD akan dilakukan triase apakah
tergolong ke dalam pasien geriatri. Untuk pasien lanjut usia biasa akan diteruskan ke dokter
spesialis yang sesuai dengan penyakitnya. Apabila tergolong pasien geriatri (misalnya memiliki:
penurunan status fungsional, ada sindrom geriatri, gangguan kognitif- demensia, jatuh–
osteoporosis dan inkontinensia) akan dilakukan asesmen geriatri komprehensif oleh Tim Terpadu
Geriatri.
Model 1.
Alur Pelayanan di Rumah Sakit dengan Pelayanan Geriatri
Tingkat Sederhana

Pasien Lanjut usia Rawat Jalan (Poliklinik) :


- Assesmen dan konsultasi
Triase di setiap Poliklinik - Kuratif
Departemen/IGD - Intervensi Psikososial
- Rehabilitasi
Assesmen Geriatri komprehensif
oleh tim terpadu poli geriatri

Masalah Geriatri :
- Kondisi Medis Umum Rencana Tatalaksana
- Status Fungsional komprehensif oleh tim Home Care
- Psikiatri : terpadu poli geriatri
Status Mental
Fungsi KKognitif
- Sosial dan Lingkungan

Rumah sakit dengan pelayanan geriatri sederhana boleh melakukan perawatan inap
namun karena belum terdapat ruang rawat khusus yakni ruang rawat akut geriatri maka dapat
dirawat di ruang rawat biasa.
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT
UPTD RSUD CIKALONGWETAN
DINAS KESEHATAN
Jl. Padalarang–Purwakarta Km 11 Cikalong Wetan Kode Pos 40556
Email : rsudcikalongwetan@gmail.com Website : www.rsudcikalongwetan.com Telp 022 868666243

BAB V
LOGISTIK

Jumlah peralatan didasarkan pada:


a) kebutuhan pelayanan;
b) rata-rata jumlah kunjungan setiap hari.
c) Angka rata-rata pemakaian tempat tidur/Bed Occupancy Rate (BOR) bagi
pelayanan rawat inap
d) evaluasi kemampuan alat dan efisiensi penggunaan alat.
No Alat Sederhana
Ruang pemeriksaan
1 Tempat tidur pasien √
2 1 set alat pemeriksaan fisik √
3 EKG √
4 Light box √
5 Bioelectrical impedance -
6 Timbangan berat badan dan pengukur tinggi √
badan
7 Instrumen penilaian Kognitif, Psikologi, √
Psikiatri

No Alat Lengkap
Rawat inap
8 Tempat tidur pasien √
9 Oksigen √
10 Suction √
11 Komod √
12 Light box √
13 EKG √
14 Blue bag √
15 Chair scale √
16 Timbangan rumah tangga √
Ruang fisioterafi
17 Paralel bar √
18 Walker √
19 Stick √
20 Tripot √
21 Quadripot √
22 Kursi roda √
23 Tilting table √
24 Meja fisiotherafi √
25 Paralel bar √
26 Diatermi √
27 TENS √
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT
UPTD RSUD CIKALONGWETAN
DINAS KESEHATAN
Jl. Padalarang–Purwakarta Km 11 Cikalong Wetan Kode Pos 40556
Email : rsudcikalongwetan@gmail.com Website : www.rsudcikalongwetan.com Telp 022 868666243

BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
A. Pengertian
Keselamatan pasien (patient safety)
Adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman.
Sistem tersebut meliputi :
1. Assesment resiko
2. Identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan resiko pasien
3. Pelaporan dan analisis insiden
4. Kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk
meminimalkan timbulnya resiko
Sistem tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang disebabkan
oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan tindakan yang
seharusnya dilakukan.

B. Tujuan
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit
2. Meningkatnya akutanbilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat
3. Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di rumah sakit
4. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan
kejadian tidak diharapkan

C. Standar keselamatan pasien di rumah sakit


1. Hak pasien
2. Mendidik pasien dan keluarga
3. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
4. Penggunaan metoda-metoda peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan
progam peningkatan keselamatan pasien
5. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien
6. Mendidik staf tentang keselamatan pasien
7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien
D. 7 langkah keselamatan pasien
Uraian tujuh langkah menuju keselamatan pasien adalah sebagai berikut:
1. Bangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien
2. Pimpin dan dukung staf anda
3. Integrasikan aktivitas pengelolaan resiko
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT
UPTD RSUD CIKALONGWETAN
DINAS KESEHATAN
Jl. Padalarang–Purwakarta Km 11 Cikalong Wetan Kode Pos 40556
Email : rsudcikalongwetan@gmail.com Website : www.rsudcikalongwetan.com Telp 022 868666243

4. Kembangkan sistem pelaporan


5. Libatkan dan berkomunikasi dengan pasien
6. Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien
7. Cegah cedera melalui implementasi sistem keselamatan pasien

E. Kejadian tidak diharapkan (KTD)


Adverse event :
Adalah suatu kejadian yang tidak diharapkan yang mengakibatkan cedera pasien
akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil suatu tindakan yang
seharusnya diambil dan bukan karena penyakit dasarnya atau kondisi pasien. Cedera
dapat diakibatkan oleh kesalahan medis atau bukan kesalahan medis karena tidak dapat
dicegah.

F. Kejadian tidak diharapkan yang tidak dapat dicegah


Unpreventable adverse event :
Suatu kejadian tidak diharapkan akibat komplikasi yang tidak dapat dicegah
dengan pengetahuan yang mutakhir.
G. Kejadian nyaris cedera (KNC)
Near miss :
Suatu kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan (commission) atau tidak
mengambil tindakan yang seharusnya diambil (omission) yang dapat menciderai pasien
tetapi cedera serius tidak terjadi karena keberuntungan (misalnya pasien terima suatu obat
kontra indikasi tetapi tidak timbul reaksi obat) karena pencegahan (suatu obat dengan
overdosis lethal akan diberikan tetapi staf lain mengetahui dan membatalkannya sebelum
obat diberikan) atau peringanan (suatu obat dengan overdosis lethal diberikan tetapi
diketahui secara dini lalu diberikan antidotumnya).

H. Kesalahan medis
Medical errors :
Kesalahan yang terjadi dalam proses asuhan medis yang mengakibatkan atau
berpotensi mengakibatkan cedera pada pasien termasuk gagal melaksanakan sepenuhnya
suatu rencana atau menggunakan rencana yang salah untuk mencapai tujuannya, dapat
merupakan akibat dari melaksanakan suatu tindakan (commission) atau tidak mengambil
tindakan yang seharusnya diambil (omission).

I. Insiden keselamatan pasien


Patient safety incident :
Setiap kejadian yang tidak disengaja dan tidak diharapkan yang dapat
mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera pada pasien.

J. Kejadian sentinel
Sentinel event :
Suatu kejadian tidak diharapkan yang mengakibatkan kematian atau cedera serius.
Biasanya dipakai untuk kejadian yang sangat tidak diharapkan atau tidak dapat diterima
seperti operasi pada bagian tubuh yang salah. Pemilihan kata sentinel terkait dengan
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT
UPTD RSUD CIKALONGWETAN
DINAS KESEHATAN
Jl. Padalarang–Purwakarta Km 11 Cikalong Wetan Kode Pos 40556
Email : rsudcikalongwetan@gmail.com Website : www.rsudcikalongwetan.com Telp 022 868666243

keseriusan cedera yang terjadi sehingga pencarian fakta terhadap kejadian ini
mengungkapkan adanya masalah yang serius pada kebijakan dan prosedur yang berlaku.

K. Tata laksana kerja untuk keselamatan pasien


1. Memperhatikan identitas pasien khususnya nama dan nomor rekam medis
2. Lakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium yang sesuai
dengan indikasi.
3. Pengkajian status fungsional dengan pemeriksaan :
 ADL (Activity of Daily Living) Bartel dan Katz.
 IADL (Instrumental Activity of Daily Living).
4. Pengkajian status mental dan kognitif, terutama menyangkut fungsi intelektual
memori baru dan lama dinilai dengan pemeriksaan MMSE (Mini-Mental State
Examination), AMT (Abbreviated Mental Test).
5. Lakukan penapisan inkontinensia.
6. Lakukan Assesmen nutrisi.
7. Pengkajian status psikologis pasien dengan GDS (Geriatric Depression Scale).
8. Laksanakan assesmen lingkungan, yang dilakukan di rumah penderita oleh residen di
bawah bimbingan tim Geriatri.
9. Lakukan assesmen Nutrisi.Pengkajian status psikologis pasien denga GDS (Geriatric
Depression Scale).
10. Laksanakan assesmen lingkungan, yang dilakukan di rumah penderita oleh residen di
bawah bimbingan tim Geriatri.
11. Buatkan daftar masalah dan kesimpulan dari rekapitulasi assesmen sebagai berikut :
 Identitas.
 Diagnosis (Klinis, Fisik-Antropometri dan laboratorium).
 Impairment (kerusakan) yang berkaitan dengan aging yang tidak disebabkan
oleh penyakit (sifatnya kebih ringan).
 Disability (kelumpuhan).
 Handicap (keterbatasan).
12. Rekomendasi : Non Farmakologi atau Farmakologi
13. Pemasangan gelang resiko jatuh untuk pasien yang akan di rawat inap dan memiliki
resiko jatuh tinggi.
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT
UPTD RSUD CIKALONGWETAN
DINAS KESEHATAN
Jl. Padalarang–Purwakarta Km 11 Cikalong Wetan Kode Pos 40556
Email : rsudcikalongwetan@gmail.com Website : www.rsudcikalongwetan.com Telp 022 868666243

BAB VII
KESELAMATAN KERJA
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT
UPTD RSUD CIKALONGWETAN
DINAS KESEHATAN
Jl. Padalarang–Purwakarta Km 11 Cikalong Wetan Kode Pos 40556
Email : rsudcikalongwetan@gmail.com Website : www.rsudcikalongwetan.com Telp 022 868666243

BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Pemantauan dan evaluasi dilaksanakan secara berkesinambungan guna mewujudkan
keberhasilan program pelayanan kesehatan bagi pasien geriatri. Pemantauan dan evaluasi harus
ditindaklanjuti untuk menentukan faktor-faktor yang potensial berpengaruh agar dapat
diupayakan penyelesaian yang efektif. Pemantauan dan evaluasi mutu dilakukan dalam bentuk
kegiatan pencatatan dan pelaporan. Diperlukan sejumlah indikator dalam pencatatan, diantaranya
sebagai berikut:
1. Lama rawat
Lama rawat pasien geriatri di ruang rawat inap akut tergantung dari kemampuan TTG serta
dukungan sarana dan prasarana. Makin terampil dan lengkap, lama rawat akan semakin
singkat. Rata-rata lama rawat pasien geriatri yang masuk karena mengalami geriatric giants
dan dirawat inap dengan menerapkan pengkajian paripurna pasien geriatri adalah 12 hari.
2. Status fungsional
Status fungsional pasien diukur sejak pasien masuk rumah sakit sampai saat pemulangan.
Diukur rata-rata kenaikan skor status fungsional pasien geriatri dengan karakteristik seperti di
atas adalah 4/20 jika menggunakan instrumen ADL Barthel.
3. Kualitas hidup
Penilaian kualitas hidup harus menggunakan instrumen yang mampu menilai kualitas hidup
terkait kesehatan (health related quality of life = HRQoL). Salah satu instrumen yang sering
digunakan adalah EQ5D (Euro-Quality of Life Five Dimension) yang mengukur lima dimensi
atau aspek yang memengaruhi kesehatan. Standar nilai EQ5D ≥ 0,71 dengan EQ5D-VAS
minimal 79%.
4. Rawat inap ulang (rehospitalisasi)
Rehospitalisasi adalah perawatan kembali setelah pulang ke rumah dari rumah sakit.
Perawatan yang terjadi kembali dalam 30 hari pertama pascarawat menggambarkan adanya
permasalahan kesehatan yang sesungguhnya belum optimal ditatalaksana di rumah sakit.
Persentase maksimal rehospitalisasi pasien geriatri pascarawat inap akut adalah 15%.
Rehospitalisasi ini dapat dipengaruhi oleh kesiapan tim terpadu geriatri serta dukungan yang
ada di rumah sakit. Rehospitalisasi juga tak terlepas dari pengaruh kemampuan puskesmas dan
community based geriatric service.
5. Kepuasan pasien
Kepuasan pasien diukur saat pasien pulang dengan instrumen yang secara sahih dapat
mengukur kepuasan pasien. Salah satu instrumen yang sering digunakan adalah Patients’s
Satisfaction Questionair (PSQ) yang telah diuji kesahihan (Spearman correlation coefficient:
0,383 – 0,607 ; p < 0,01) dan keandalannya (Cronbach’s alpha: 0,684). Instrumen ini memiliki
nilai standar minimal 190.
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT
UPTD RSUD CIKALONGWETAN
DINAS KESEHATAN
Jl. Padalarang–Purwakarta Km 11 Cikalong Wetan Kode Pos 40556
Email : rsudcikalongwetan@gmail.com Website : www.rsudcikalongwetan.com Telp 022 868666243

BAB XI
PENUTUP
Pedoman Pelayanan Geriatri ini diharapkan menjadi panduan penyelenggaraan pelayanan
lanjut usia/ geritarik secara terpadu dan nyaman di RSUD Cikalong Wetan. Pelaksanaan
pelayanan geriatri di RSUD Cikalong Wetan harus disesuaikan dengan SDM yang tersedia,
peralatan, sarana dan prasarana sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, selain itu perlu
adanya kerjasama tim terpadu geriatri yang secara bersama-sama menangani pasien geriatri
sesuai dengan bidang ilmunya masing-masing sehingga terwujud pelayanan geriatri yang terpadu.
Pedoman petunjuk teknis pelayanan ini selanjutnya perlu dijabarkan dalam prosedur tetap
guna kelancaran pelaksanaannya.

Anda mungkin juga menyukai