Anda di halaman 1dari 5

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR HK.01.07/MENKES/6666/2021
TENTANG
HARGA ECERAN TERTINGGI OBAT DALAM MASA PANDEMI CORONA VIRUS
DISEASE 2019 (COVID-19)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa untuk menjamin keterjangkauan harga obat dalam


masa pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)
sebagai upaya memenuhi akuntabilitas dan transparansi
kepada masyarakat, perlu pengaturan harga eceran
tertinggi obat;
b. bahwa Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
HK.01.07/MENKES/4826/2021 tentang Harga Eceran
Tertinggi Obat dalam Masa Pandemi Corona Virus Disease
2019 (COVID-19), perlu disesuaikan dengan
perkembangan protokol tata laksana penanganan
Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan
kebutuhan hukum dalam rangka pemenuhan kebutuhan
obat untuk penanggulangan Pandemi Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19);
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan
Menteri Kesehatan tentang Harga Eceran Tertinggi Obat
dalam Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-
19);

jdih.kemkes.go.id
-2-

Mengingat : 1. Pasal 17 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik


Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah
Penyakit Menular (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1984 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3273);
3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 42, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3821);
4. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang
Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 66, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4723);
5. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5063) sebagaimana telah diubah dengan Undang-
Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor
245, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6573);
6. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1
Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan
Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi
Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan/atau Dalam
rangka Menghadapi Ancaman yang Membahayakan
Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem
Keuangan menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 134, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6516);
7. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2021 tentang
Kementerian Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2021 Nomor 83);

jdih.kemkes.go.id
-3-

8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 25 Tahun 2020


tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor
1146);

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN TENTANG HARGA
ECERAN TERTINGGI OBAT DALAM MASA PANDEMI
CORONA VIRUS DISEASE 2019 (COVID-19).

KESATU : Menetapkan Harga Eceran Tertinggi Obat dalam Masa


Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) yang
selanjutnya disebut HET sebagaimana tercantum dalam
Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Keputusan Menteri ini.
KEDUA : HET sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU
merupakan harga jual tertinggi obat di apotek dan instalasi
farmasi rumah sakit/klinik, yang berlaku untuk seluruh
Indonesia.
KETIGA : Menteri, Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota
melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap
pelaksanaan Keputusan Menteri ini sesuai dengan tugas dan
kewenangan masing-masing.
KEEMPAT : Pada saat Keputusan Menteri ini mulai berlaku, Keputusan
Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/4826/2021
tentang Harga Eceran Tertinggi Obat dalam Masa Pandemi
Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku.

jdih.kemkes.go.id
-4-

KELIMA : Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal


ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 30 November 2021

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

BUDI G. SADIKIN

jdih.kemkes.go.id
LAMPIRAN
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR HK.01.07/MENKES/6666/2021
TENTANG HARGA ECERAN TERTINGGI
OBAT DALAM MASA PANDEMI CORONA
VIRUS DISEASE 2019 (COVID-19)

HARGA ECERAN TERTINGGI OBAT DALAM MASA PANDEMI CORONA VIRUS


DISEASE 2019 (COVID-19)

NO NAMA OBAT SATUAN HET (Rp)

1. Favipiravir 200 mg Tablet Tablet 22.500

2. Remdesivir 100 mg Injeksi Vial 510.000

3. Intravenous Immunoglobulin 5% 50 ml Infus Vial 3.262.300

4. Intravenous Immunoglobulin 10% 25 ml Infus Vial 3.965.000

5. Intravenous Immunoglobulin 10% 50 ml Infus Vial 6.174.900

6. Ivermectin 12 mg Tablet Tablet 7.500

7. Tocilizumab 400 mg/20 ml Infus Vial 5.710.600

8. Tocilizumab 80 mg/4 ml Infus Vial 1.162.200

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

BUDI G. SADIKIN

jdih.kemkes.go.id

Anda mungkin juga menyukai