Anda di halaman 1dari 6

Laporan Kegiatan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)

F.6 Laporan Penyuluhan

PENYULUHAN HIPOGLIKEMIA

PROLANIS PUSKESMAS MOJOAGUNG KABUPATEN JOMBANG

Oleh :

dr. Raene Tiffany

Pendamping :

dr. Diani Arisandi

PROGRAM DOKTER INTERNSIP

PUSKESMAS MOJOAGUNG KABUPATEN JOMBANG

JAWA TIMUR

2018

0
F.4 PENYULUHAN

Penyuluhan Hipoglikemia untuk Lansia di Prolanis Puskesmas Mojoagung


Kabupaten Jombang

A. LATAR BELAKANG
Diabetes Melitus (DM) atau Penyakit Kencing Manis merupakan penyakit

yang umum dan sering diderita oleh masyarakat. Meskipun banyak

penderitanya, sebagian besar masih belum mengerti dengan baik mengenai

DM, baik gejala, pencegahan, pengobatan dan cara menjaga agar kondisi

penderita tetap stabil. Diabetes Melitus dikenal sebagai silent killer karena

sering tidak disadari oleh penyandangnya dan saat diketahui sudah terjadi

komplikasi (Kemenkes, 2014). Hal inilah yang menyebabkan pentingnya

dilakukan promosi kesehatan mengenai DM dan komplikasinya.

Karena kurangnya pengetahuan mengenai pencegahan dan perawatan DM,

prevalensi Nasional meningkat sebanyak 1,1% sejak tahun 2007 menjadi

2,1% pada tahun 2013 (Riskesdas, 2013). Hal ini tentunya akan diikuti dengan

meningkatnya angka kesakitan dan kematian akibat komplikasi dari DM itu

sendiri.

Komplikasi DM diklasifikasikan menjadi dua, komplikasi akut dan kronis.

Salah satu komplikasi DM yang akut dan berbahaya adalah hipoglikemia.

Hipoglikemia adalah keadaan kadar gula darah di bawah nilai normal ( < 45 –

50 mg / dL). Hipoglikemi yang tidak tertangani dengan baik dapat

memperberat penyakit diabetes bahkan menyebabkan kematian (ADA, 2013;

1
Cryer, 2005; Ferry, 2013; Phillips, 2009). hipoglikemia memiliki efek yang

fatal bagi penyandang diabetes melitus, di mana 2% – 4% kematian penderita

diabetes melitus disebabkan oleh hipoglikemia. Survei United Kingdom

Prospective Diabetes Study (UKPDS) yang meneliti penyandang DM pada

semua tipe selama 6 tahun, menunjukkan hasil bahwa 76% hipoglikemi yang

dialami responden akibat penggunaan insulin, 45% akibat dari penggunaan

konsumsi obat sulfonilurea, dan 3% akibat dari tidak adekuatnya diet (Cefalu,

2005).

B. PERMASALAHAN
Masih banyaknya penderita diabetes yang mengalami hipoglikemia, terutama
setelah mengonsumsi OAD atau suntik insulin.

C. PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN


Sasaran penyuluhan dengan tema “Hipoglikemia” ini adalah 52 orang lansia

peserta Prolanis Puskesmas Mojoagung Kabupaten Jombang. Narasumber

dalam penyuluhan ini adalah dr. Raene Tiffany dan dr. Erik Candra selaku

dokter internsip. Penyuluhan dilaksanakan pada:

Hari/tanggal : Kamis, 22 Desember 2017

Tempat : Puskesmas Mojoagung

Waktu : 09.00-11.00 WIB

Tema : Hipoglikemia

2
Metode penyuluhan dilakukan dengan pembukaan di awal acara kemudian

dilanjutkan dengan materi penyuluhan oleh dokter internsip, dilanjutkan

dengan sesi tanya jawab. Acara dilanjutkan dengan peragaan senam lansia

oleh petugas puskesmas.Alat bantu penyuluhan berupa file power point

presentation yang disajikan melalui proyektor dan LCD.

D. MONITORING DAN EVALUASI

Kegiatan ini dilakukan setiap hari Kamis minggu keempat setiap bulannya, dilakukan
pula pemeriksaan gula darah untuk upaya monitoring dan evaluasi.

Komentar/Umpan Balik

Jombang, 3 Februari 2018

Dokter Internsip I Dokter Internsip II Dokter Pembimbing

dr. Raene Tiffany dr. Erik Candra A.U. dr. Diani Arisandi
NIP. 19780324.201412.1.001

3
F. DOKUMENTASI

4
5

Anda mungkin juga menyukai