Ditujukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktik Klinik Mata Kuliah
Keperawatan Keluarga II
Di Susun :
Nim : 10116062
Kelas : 2B keperawatan
2016/2017
A.KONSEP KELUARGA DENGAN PENYAKIT HIPERTENSI
1. Pengertian hipertensi
Hipertensi adalah keadaan peningkatan tekanan darah yang akan memberi gejala lanjut ke
suatu organ target seperti stroke (untuk otak), penyakit jantung koroner (untuk pembuluh
darah jantung).
2. Penyebab/Etiologi Hipertensi
Ada 2 macam faktor penyebab hipertensi yaitu faktor yang dapat di rubah dan faktor yang
tidak dapat di rubah.
a. Faktor penyebab hipertensi yang dapat di rubah sebagai berikut :
1) Stres
Faktor ini bisa dikendalikan. Stres dan kondisi emosi yang tidak stabil juga dapat
memicu tekanan darah tinggi.
2) Perokok
Faktor ini bisa dikendalikan. Merokok juga dapat meningkatkan tekanan darah
menjadi tinggi. Kebiasan merokok dapat meningkatkan risiko diabetes, serangan
jantung dan stroke. Karena itu, kebiasaan merokok yang terus dilanjutkan ketika
memiliki tekanan darah tinggi, merupakan kombinasi yang sangat berbahaya yang
akan memicu penyakit-penyakit yang berkaitan dengan jantung dan darah.
3) Kafein
Faktor ini dikendalikan. Kafein yang terdapat pada kopi, teh maupun minuman
cola bisa menyebabkan peningkatan tekanan darah.
4) Alkohol
Faktor ini bisa dikendalikan. Konsumsi alkohol secara berlebihan juga
menyebabkan tekanan darah tinggi.
5) Kurang Olahraga
Faktor ini bisa dikendalikan. Kurang olahraga dan bergerak bisa menyebabkan
tekanan darah dalam tubuh meningkat. Olahraga teratur mampu menurunkan
tekanan darah tinggi Anda namun jangan melakukan olahraga yang berat jika Anda
menderita tekanan darah tinggi.
6) Kolesterol
Faktor ini bisa dikendalikan. Kandungan lemak yang berlebih dalam darah Anda,
dapat menyebabkan timbunan kolesterol pada dinding pembuluh darah. Hal ini
dapat membuat pembuluh darah menyempit dan akibatnya tekanan darah akan
meningkat. Kendalikan kolesterol Anda sedini mungkin.
7) Obesitas/Kegemukan
Faktor ini bisa dikendalikan. Orang yang memiliki berat badan di atas 30 persen
berat badan ideal, memiliki kemungkinan lebih besar menderita tekanan darah
tinggi.
b. Factor penyebab hipertensi yang tidak dapat di rubah sebagai berikut :
1) Keturunan/riyawat keluarga.
Faktor ini tidak bisa dikendalikan. Jika seseorang memiliki orang tua atau saudara
yang memiliki tekanan darah tinggi, maka kemungkinan ia menderita tekanan
darah tinggi lebih besar. Statistik menunjukkan bahwa masalah tekanan darah
tinggi lebih tinggi pada kembar identik daripada yang kembar tidak identik. Sebuah
penelitian menunjukkan bahwa ada bukti gen yang diturunkan untuk masalah
tekanan darah tinggi.
2) Usia
Faktor ini tidak bisa dikendalikan. Penelitian menunjukkan bahwa seraya usia
seseorang bertambah, tekanan darah pun akan meningkat. Anda tidak dapat
mengharapkan bahwa tekanan darah Anda saat muda akan sama ketika Anda
bertambah tua. Namun Anda dapat mengendalikan agar jangan melewati batas atas
yang normal.
3) Jenis kelamin
Penderita hipertensi lebih banyak pada lak-laki di karenakan beberapa faktor sepert
dari stress, gaya hidup, lebih banyak yang merokok dan yang banyak
mengkonsumis alkohol.
3. Manifestasi klinis :
a. Tidak ada gejala : Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat di hubungkan dengan
peningkatan tekanan darah.
b. Gejala yg lazim : Sering dikatakan bahwa gejala terlazim yg menyertai hipertensi
meliputi nyeri kepala & kelelahan. Dalam kenyataannya ini adalah gejala terlazim yg
berkaitan kebanyakan pasien yg mencari bantuan medis.
1) Sakit pada bagian belakang kepala , pusing.
2) Rasa berat di tengkuk.
3) Penglihatan kabur.
4) Leher terasa kaku.
5) Mudah kelelahan.
6) Mudah tersinggumg/marah.
4. Jenis – jenis hipertensi
a. Hipertensi esensial (idiopatik) yaitu hipertensi yang belum diketahui pasti
penyebabnya yang meliputi 90-95% penderita. Patogenesis hipertensi esensial diyakini
sebagai akibat interaksi berbagai macam faktor baik genetik maupun lingkungan,
seperti asupan garam, kebiasaan mengkonsumsi alkohol, stres, obesitas, kurangnya
aktivitas fisik dan konsumsi lemak jenuh.
b. Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang diketahui sebab-sebabnya. Hipertesnsi
jenis ini hanya sebagian kecil, yakni hanya sekitar 5%-10%.
5. Patofiosologi :
Elasititas
Hipertensi
Vasokontriksi
Spasmearteiole
Sistemik Koroner
Diplopia
Resi injuri
Penurunan curah jantung
Nyeri dada
Resi injuri
6. Penatalaksanaa
1. Pertemuan 1 : Memberikan penkes untuk meningkatkan pengetahuan klien tentang
Pengertian Hipertensi
Etiologi / penyebab hipertensi
Tanda dan gelaja hipertensi
Diet hipertensi
Pencegahan hipertensi
Penatalaksaan hipertensi
2. Pertemuan 2 : mengubah sikap antra lain
Sikap terhadap diet
Jenis pengobatan
Olahraga
3. Pertemuan 3
Mengubah perilaku serta meningkatkan kepatuhan untuk untuk terwujudnya
perilaku agar menjadi suatu perbuatan nyata ,di perlukan faktor pendukung atau
kondisi yang memungkinakan .
4. Peremuan 4
a. Mengatur menu makan
Makanan yang harus dihindari
Makanan yang berkadar lemak jenuh , tinggi ( otak, ginjal. Paru , minyak kelapa
gajih dll )
Makanan dan minum dalam kaleng (sarden , sosis , kornet , sayuran serta buah
buahan dalam kaleng , soft drink
Makanan yang di awetkan ( Dendeng ,asinan semut , buah, abon , ikan , asin,
dendeng dll )
Susu full cream , mentega , margarine , keju mmayonaise , serta sumber protin
hewani yang tinggi kolesterol .
b. Olahraga terratur dan terarah
Olahraga yang di anjurkan seperti lari, joging , bersepeda, berenang dll lama
olahraga berkisar 20 -25
Intenitas olahrga yang baik antra 60 -30 % dari kapasitas aerobic
frekuensi latihan sebaiknya 3x/ minggu
c. Terapi dengan obat
Hipertensi tanpa komplikasi : diuretik , beta blooker
Pada pendrtota dengan gagal jantung :diberikan inhibitor acs dan diuretik
A. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA DENGAN HIPERTENSI
1. Pengkajian
a. Data umum
Nama
Kepala keluarga
Alamat dan telepon
Pekerjaan kepala keluarga
Komposisi keluarga
Pendidikan kepala keluarga
Tipe keluarga
Suku bangsa
Status sosial ekonomi
Aktifitas rekreasi keluarga
b. Riwayat dan tahapan perkembangan keluarga
Tahapan perkembangan keluarga saat ini ditentukan dari anak tertua.
Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi.
Menjelaskan tugas perkembangan yang belum terpenuhi oleh keluarga , serta
kendala mengapa tugas tersebut belum terpenuhi .
Riwayat keluarga inti
Mengapa keluarga terbentuk ? apakah sebelum menikah di jodohkan atau trpaksa
?dan riwayat masing asing anggota keluarga (status imunisai )
c. Pengkajian Lingkungan
1) karasteristik rumah
Luas rumah, tipe, ruangan , jendela, sepitenk, sumber air , sumber air yang di
gunakan denah rumah fasilitas rumah
b.Karasteristik tetangga dan komunikasi RW
pedesaan , hunian , industri, keamanan, kebiasaan , lingkungan fisik , kesepakatan
2) Karakteristik Tetangga Dan Komuniksai RW
3) Mobilitas geografi keluarga
Kebiasaan keluarga berpindah tempat , tinggal di daerah sekarang berapa lama
4) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
5) Sistem pendukung keluarga
d. Struktur keluarga inti
1) Pola komunikasi : Mengenai Berkomunikasi Antar Anggota Keluarga
2) Struktur Kekuatan Keluarga : Kemampuan anggota mengendalikan perilaku.
3) Struktur Peran : Peran masingmasing anggota keluarga baik secara formal dan
informal.
4) Nilai atau Norma Keluarga : Nilai dan norma yang dianut keluarga.
e. Fungsi Keluarga
1) Fungsi Afektif : menggambarkan perasaan memiliki,saling menghargai
2) Fungsi Sosialisasi : interaksi hubungan dalam keluarga
3) Fungsi Perawatan Kesehatan : Dilihat dari kemampuan melaksanakan 5 tugas
kesehatan keluarga.
4) Fungsi Reproduksi : Jumlah anak, merencanakan jumlah anggota keluarga.
5) Fungsi Ekonomi : Memenuhui kebutuhan sandang, pangan dan papan
f. Stressor dan Koping Keluarga
1) Stressor jangka panjang dan pendek
2) Kemampuan keluarga
3) Strategi koping
4) Strategi adaptasi
g. Harapan Keluarga
h. Harapan Keluarga Pada Petugas Kesehatan Yang Ada
i. Data Fokus Hasil Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
Pada umumnya dan kesadarannya CM ( compos mentis) dengan tanda-tanda vital
yang meliputi tensi, nadi, pernafasan dan suhu yang berubah
2. Kepala : Bentuk kepala
3. Rambut : Kebersihan rambut , warna rambut.
4. Mata : Reflek terhadap cahaya baik.
5. Hidung : Bersih, tidak ada polip.
6. Telinga : Simetris, bersih tidak ada serumen
7. Mulut dan gigi : Mulut bersih, kemampuan bicara baik.
8. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
9. Torak
Inspeksi : Bentuk simetris, bergerak dengan mudah saat respirasi
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Perkusi diatas permukaan paru dalam keadaan normal
Auskultasi : Paru-paru dalam keadaan normal, yaitu terdapat 3 tipe suara
(Bronchial, Bronchovaskuler, Vaskuler)
10. Abdomen
Inspeksi : Simetris
Auskulturasi : Bising usus 22 x /menit
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Timpani
11. Genetalia : Kebersihan
12. Kulit : Warna kulit dan turgor.
13. Ekstremitas Atas : Kekuatan otot, tangan kanan. Bawah: Kekuatan otot , kaki.
a. Pengkajian Tingkat Kemandirian
Tingkat kemandirian 1 2 3 4
Menerima petugas √ √ √ √
Menerima pelayanan kesehatan sesuai rencana √ √ √ √
keperawatan
Tahu dan dapat mengungkapkan masalah √ √ √
kesehatan secara benar
Memanfaatkan fasilitas kesehatan masyarakat √ √ √
Melakukan tindakan keperawatan sederhana √ √ √
sesuai anjuran
Melakukan tindakan pencegahan sesuai asertif √ √
Melakukan tindakan peningkatan / promotif √
secara asertif