Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PENDAHULUAN KELUARGA

Ditujukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktik Klinik Mata Kuliah

Keperawatan Keluarga II

Di Susun :

Devi Siti Rohmah

Nim : 10116062

Kelas : 2B keperawatan

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAKTI TUNAS HUSADA


TASIKMALAYA

JL .CILOLOHAN NO. 36.Telepon/Fax : (0265) 327224

2016/2017
A.KONSEP KELUARGA DENGAN PENYAKIT HIPERTENSI

1. Pengertian hipertensi
Hipertensi adalah keadaan peningkatan tekanan darah yang akan memberi gejala lanjut ke
suatu organ target seperti stroke (untuk otak), penyakit jantung koroner (untuk pembuluh
darah jantung).
2. Penyebab/Etiologi Hipertensi
Ada 2 macam faktor penyebab hipertensi yaitu faktor yang dapat di rubah dan faktor yang
tidak dapat di rubah.
a. Faktor penyebab hipertensi yang dapat di rubah sebagai berikut :
1) Stres
Faktor ini bisa dikendalikan. Stres dan kondisi emosi yang tidak stabil juga dapat
memicu tekanan darah tinggi.
2) Perokok
Faktor ini bisa dikendalikan. Merokok juga dapat meningkatkan tekanan darah
menjadi tinggi. Kebiasan merokok dapat meningkatkan risiko diabetes, serangan
jantung dan stroke. Karena itu, kebiasaan merokok yang terus dilanjutkan ketika
memiliki tekanan darah tinggi, merupakan kombinasi yang sangat berbahaya yang
akan memicu penyakit-penyakit yang berkaitan dengan jantung dan darah.
3) Kafein
Faktor ini dikendalikan. Kafein yang terdapat pada kopi, teh maupun minuman
cola bisa menyebabkan peningkatan tekanan darah.
4) Alkohol
Faktor ini bisa dikendalikan. Konsumsi alkohol secara berlebihan juga
menyebabkan tekanan darah tinggi.
5) Kurang Olahraga
Faktor ini bisa dikendalikan. Kurang olahraga dan bergerak bisa menyebabkan
tekanan darah dalam tubuh meningkat. Olahraga teratur mampu menurunkan
tekanan darah tinggi Anda namun jangan melakukan olahraga yang berat jika Anda
menderita tekanan darah tinggi.
6) Kolesterol
Faktor ini bisa dikendalikan. Kandungan lemak yang berlebih dalam darah Anda,
dapat menyebabkan timbunan kolesterol pada dinding pembuluh darah. Hal ini
dapat membuat pembuluh darah menyempit dan akibatnya tekanan darah akan
meningkat. Kendalikan kolesterol Anda sedini mungkin.
7) Obesitas/Kegemukan
Faktor ini bisa dikendalikan. Orang yang memiliki berat badan di atas 30 persen
berat badan ideal, memiliki kemungkinan lebih besar menderita tekanan darah
tinggi.
b. Factor penyebab hipertensi yang tidak dapat di rubah sebagai berikut :
1) Keturunan/riyawat keluarga.
Faktor ini tidak bisa dikendalikan. Jika seseorang memiliki orang tua atau saudara
yang memiliki tekanan darah tinggi, maka kemungkinan ia menderita tekanan
darah tinggi lebih besar. Statistik menunjukkan bahwa masalah tekanan darah
tinggi lebih tinggi pada kembar identik daripada yang kembar tidak identik. Sebuah
penelitian menunjukkan bahwa ada bukti gen yang diturunkan untuk masalah
tekanan darah tinggi.
2) Usia
Faktor ini tidak bisa dikendalikan. Penelitian menunjukkan bahwa seraya usia
seseorang bertambah, tekanan darah pun akan meningkat. Anda tidak dapat
mengharapkan bahwa tekanan darah Anda saat muda akan sama ketika Anda
bertambah tua. Namun Anda dapat mengendalikan agar jangan melewati batas atas
yang normal.

3) Jenis kelamin
Penderita hipertensi lebih banyak pada lak-laki di karenakan beberapa faktor sepert
dari stress, gaya hidup, lebih banyak yang merokok dan yang banyak
mengkonsumis alkohol.
3. Manifestasi klinis :
a. Tidak ada gejala : Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat di hubungkan dengan
peningkatan tekanan darah.
b. Gejala yg lazim : Sering dikatakan bahwa gejala terlazim yg menyertai hipertensi
meliputi nyeri kepala & kelelahan. Dalam kenyataannya ini adalah gejala terlazim yg
berkaitan kebanyakan pasien yg mencari bantuan medis.
1) Sakit pada bagian belakang kepala , pusing.
2) Rasa berat di tengkuk.
3) Penglihatan kabur.
4) Leher terasa kaku.
5) Mudah kelelahan.
6) Mudah tersinggumg/marah.
4. Jenis – jenis hipertensi
a. Hipertensi esensial (idiopatik) yaitu hipertensi yang belum diketahui pasti
penyebabnya yang meliputi 90-95% penderita. Patogenesis hipertensi esensial diyakini
sebagai akibat interaksi berbagai macam faktor baik genetik maupun lingkungan,
seperti asupan garam, kebiasaan mengkonsumsi alkohol, stres, obesitas, kurangnya
aktivitas fisik dan konsumsi lemak jenuh.
b. Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang diketahui sebab-sebabnya. Hipertesnsi
jenis ini hanya sebagian kecil, yakni hanya sekitar 5%-10%.

5. Patofiosologi :

Umur Jenis Kelamin Gaya hidup Obesitas

Elasititas

Hipertensi

Kerusakan vaskuler pembuluh darah


Penyumbatan pembuluh darah

Vasokontriksi

Pembuluh darah Retina

Spasmearteiole

Sistemik Koroner

Diplopia

Vasokontriksi Iskemia miokard

Resi injuri
Penurunan curah jantung
Nyeri dada
Resi injuri

6. Penatalaksanaa
1. Pertemuan 1 : Memberikan penkes untuk meningkatkan pengetahuan klien tentang
 Pengertian Hipertensi
 Etiologi / penyebab hipertensi
 Tanda dan gelaja hipertensi
 Diet hipertensi
 Pencegahan hipertensi
 Penatalaksaan hipertensi
2. Pertemuan 2 : mengubah sikap antra lain
 Sikap terhadap diet
 Jenis pengobatan
 Olahraga
3. Pertemuan 3
 Mengubah perilaku serta meningkatkan kepatuhan untuk untuk terwujudnya
perilaku agar menjadi suatu perbuatan nyata ,di perlukan faktor pendukung atau
kondisi yang memungkinakan .
4. Peremuan 4
a. Mengatur menu makan
Makanan yang harus dihindari
 Makanan yang berkadar lemak jenuh , tinggi ( otak, ginjal. Paru , minyak kelapa
gajih dll )
 Makanan dan minum dalam kaleng (sarden , sosis , kornet , sayuran serta buah
buahan dalam kaleng , soft drink
 Makanan yang di awetkan ( Dendeng ,asinan semut , buah, abon , ikan , asin,
dendeng dll )
 Susu full cream , mentega , margarine , keju mmayonaise , serta sumber protin
hewani yang tinggi kolesterol .
b. Olahraga terratur dan terarah
 Olahraga yang di anjurkan seperti lari, joging , bersepeda, berenang dll lama
olahraga berkisar 20 -25
 Intenitas olahrga yang baik antra 60 -30 % dari kapasitas aerobic
 frekuensi latihan sebaiknya 3x/ minggu
c. Terapi dengan obat
 Hipertensi tanpa komplikasi : diuretik , beta blooker
 Pada pendrtota dengan gagal jantung :diberikan inhibitor acs dan diuretik
A. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA DENGAN HIPERTENSI
1. Pengkajian
a. Data umum
 Nama
 Kepala keluarga
 Alamat dan telepon
 Pekerjaan kepala keluarga
 Komposisi keluarga
 Pendidikan kepala keluarga
 Tipe keluarga
 Suku bangsa
 Status sosial ekonomi
 Aktifitas rekreasi keluarga
b. Riwayat dan tahapan perkembangan keluarga
 Tahapan perkembangan keluarga saat ini ditentukan dari anak tertua.
 Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi.
Menjelaskan tugas perkembangan yang belum terpenuhi oleh keluarga , serta
kendala mengapa tugas tersebut belum terpenuhi .
 Riwayat keluarga inti
Mengapa keluarga terbentuk ? apakah sebelum menikah di jodohkan atau trpaksa
?dan riwayat masing asing anggota keluarga (status imunisai )
c. Pengkajian Lingkungan
1) karasteristik rumah
Luas rumah, tipe, ruangan , jendela, sepitenk, sumber air , sumber air yang di
gunakan denah rumah fasilitas rumah
b.Karasteristik tetangga dan komunikasi RW
pedesaan , hunian , industri, keamanan, kebiasaan , lingkungan fisik , kesepakatan
2) Karakteristik Tetangga Dan Komuniksai RW
3) Mobilitas geografi keluarga
Kebiasaan keluarga berpindah tempat , tinggal di daerah sekarang berapa lama
4) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
5) Sistem pendukung keluarga
d. Struktur keluarga inti
1) Pola komunikasi : Mengenai Berkomunikasi Antar Anggota Keluarga
2) Struktur Kekuatan Keluarga : Kemampuan anggota mengendalikan perilaku.
3) Struktur Peran : Peran masingmasing anggota keluarga baik secara formal dan
informal.
4) Nilai atau Norma Keluarga : Nilai dan norma yang dianut keluarga.
e. Fungsi Keluarga
1) Fungsi Afektif : menggambarkan perasaan memiliki,saling menghargai
2) Fungsi Sosialisasi : interaksi hubungan dalam keluarga
3) Fungsi Perawatan Kesehatan : Dilihat dari kemampuan melaksanakan 5 tugas
kesehatan keluarga.
4) Fungsi Reproduksi : Jumlah anak, merencanakan jumlah anggota keluarga.
5) Fungsi Ekonomi : Memenuhui kebutuhan sandang, pangan dan papan
f. Stressor dan Koping Keluarga
1) Stressor jangka panjang dan pendek
2) Kemampuan keluarga
3) Strategi koping
4) Strategi adaptasi

g. Harapan Keluarga
h. Harapan Keluarga Pada Petugas Kesehatan Yang Ada
i. Data Fokus Hasil Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
Pada umumnya dan kesadarannya CM ( compos mentis) dengan tanda-tanda vital
yang meliputi tensi, nadi, pernafasan dan suhu yang berubah
2. Kepala : Bentuk kepala
3. Rambut : Kebersihan rambut , warna rambut.
4. Mata : Reflek terhadap cahaya baik.
5. Hidung : Bersih, tidak ada polip.
6. Telinga : Simetris, bersih tidak ada serumen
7. Mulut dan gigi : Mulut bersih, kemampuan bicara baik.
8. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
9. Torak
Inspeksi : Bentuk simetris, bergerak dengan mudah saat respirasi
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Perkusi diatas permukaan paru dalam keadaan normal
Auskultasi : Paru-paru dalam keadaan normal, yaitu terdapat 3 tipe suara
(Bronchial, Bronchovaskuler, Vaskuler)
10. Abdomen
Inspeksi : Simetris
Auskulturasi : Bising usus 22 x /menit
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Timpani
11. Genetalia : Kebersihan
12. Kulit : Warna kulit dan turgor.
13. Ekstremitas Atas : Kekuatan otot, tangan kanan. Bawah: Kekuatan otot , kaki.
a. Pengkajian Tingkat Kemandirian
Tingkat kemandirian 1 2 3 4
Menerima petugas √ √ √ √
Menerima pelayanan kesehatan sesuai rencana √ √ √ √
keperawatan
Tahu dan dapat mengungkapkan masalah √ √ √
kesehatan secara benar
Memanfaatkan fasilitas kesehatan masyarakat √ √ √
Melakukan tindakan keperawatan sederhana √ √ √
sesuai anjuran
Melakukan tindakan pencegahan sesuai asertif √ √
Melakukan tindakan peningkatan / promotif √
secara asertif

b. Data Fokus Hasil Pemeriksaan Klinis


1) Sakit kepala dan pusing
2) Mudah Kelelahan
3) Mata kabur
4) Leher terasa kaku
5) Mudah tersinggumg/marah
6) Gejala yang lazim dan tidak lazim

c. Data Fokus Hasil Pemeriksaan Diagnostik


Hemoglobin : Mengkaji dari sel-sel terhadap volume cairan.
Kolestrol : Trigliserida serum peningkatan kadar dapat mengindifikasi pencetus untuk
adanya plak pada kardiovaskuler.

Darah : Rutin, BUN, creatirine, elektrolik, KGD.


Urine : Urinelisa dan kultur urine.
EKG : 12 Lead, melihat tanda iskemi.
Foto Dada: Apakah ada oedema paru (dapat ditunggu setelah pengobatan terlaksana).
2. Diagnosa yang Mungkin Muncul
a. Gangguan rasa nyaman nyeri pada anggota keluarga dengan hipertensi b.d
ketidakmampuan keluarga merawat anggota yang sakit.
b. Kurangnya pengetahuan keluarga mengenai arti, tanda gejala hipertensi b.d
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah hipertensi.
c. Resiko jatuh b,d ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan.
3. Tujuan, Kriteria Dan Perencanaan ( Intervensi )
a. Diagnosa I :
Gangguan rasa nyaman nyeri pada anggota keluarga dengan hipertensi b.d
ketidakmampuan keluarga merawat anggota yang sakit.
1) Tujuan Jangka Panjang : Setelah dilakukan tidnakan keperwatan selama 2
minggu keluarga dapat merawat anggota keluaga yang sakit
2) Tujuan Jangka Pendek : Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama
3x30 menit keluarga dapat mengenal masalah
3) Kriteria : Respon Verbal
4) Standar : Keluarga mampu merawat angota keluarga dengan hipertensi
5) Intervensi :
a) Beritahu bagaimana cara untuk mengurangi rasa nyeri.
b) Berikan pendidikan kesehatan dalam merawat anggota yang sakit.
6) Evaluasi :
a) Menerima petugas
b) Menerima pelayanan kesehatan sesuai dengan rencana keperawatan
c) Tahu dan dapat mengungkapkan masalah kesehatan secara benar
d) Memanfaatkan pelayanan sesuai dengan aturan
e) Melakukan pencegahan sesuai asersif
f) Melakukan tindakan peningkatan /promotif
g) Melakukan tindakan keperawatan sederhana sesuai anjuran
b. Diagnosa II
Kurangnya pengetahuan keluarga mengenai arti, tanda gejala hipertensi b.d
ketidakmampuan keluarga mengenai mengenal masalah hipertensi.
1) Tujuan Jangka Panjang : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama
kurang lebih 2 minggu keluarga dapat mengenal dan mengerti tentang
hipertensi
2) Tujuan Jangka Panjang : Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama
3x30 menit keluarga mampu mengenal masalah hipertensi
3) Kriteria : Respon verbal
4) Standar : Keluarga dapat menjelaskan pengertian penyebab, tanda
gejala,pencegahan, serta pengobatan hipertensi
5) Standar : Keluarga dapat menjelaskan pengertian penyebab, tanda gejala,
pencegahan, serta pengobatan hipertensi.
6) Intervensi :
a) Jelaskan arti dari penyakit hipertensi
b) Diskusikan tanda gejala dan penyebab hipertensi pencegahan dan
pengobatan
c) Tanyakan kembali apa yang sudah di diskusikan
7) Evaluasi :
a) Menerima petugas
b) Menerima pelayanan sesuai dengan rencana keperawatan
c) Tahu dan dapat mengungkapkan masalah kesehatan secara benar
d) Memanfaatkan pelayanan sesuai dengan aturan
e) Melakukan pencegahan sesuai asersif
f) Melakukan tindakan peningkatan /promotif
g) Melakukan tindakan keperawatan sederhana sesuai anjuran
c. Diagnosa III
Resiko jatuh b,d ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan.
1) Tujuan Jangka Panjang : Setelah dilakukan tidnakan keperwatan selama 2
minggu keluarga mengambil keputusan.
2) Tujuan Jangka Pendek : Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 3x30
menit keluarga mampu merawat anggota keluarga yang sakit
3) Kriteria : Respon verbal
4) Standar : Keluarga dapat menjelaskan cara mengambil keputusan jika salah satu
keluarga ada yang mengalami perubahan status
5) Intervensi :
a) Berikan pendidikan kesehatan tentang bagaimana cara keluarga mengambil
keputusan
b) Diskusikan tentang penyakit hipertensi
6) Evaluasi :
a) Menerima petugas
b) Menerima pelayanan kesehatan sesuai dengan rencana keperawatan
c) Tahu dan dapat mengungkapkan masalah kesehatan secara benar
d) Memanfaatkan pelayanan sesuai dengan aturan
e) Melakukan pencegahan sesuai asersif
f) Melakukan tindakan peningkatan /promotif
g) Melakukan tindakan keperawatan sederhana sesuai anjuran

4. Kemungkinan Prioritas Intervensi Dengan Menggunakan Skoring


NO KRITERIA SKOR BOBOT SKOR X
BOBOT
1 Sifat masalah Skor / angka
 Tidak atau 3 tertinggi X bobot
kurang sehat
 Ancaman 2 1
kesehatan
 Keadaan 1
sejahtera
2 Kemungkinan
masalah dapat
diubah 2
 Mudah 1
 Sebagian 0 2
 Tidak dapat
3 Potensial masalah
untuk dicegah
 Tinggi 3 1
 Cukup 2
 Rendah 1
4 Menonjolnya
masalah
 Masalah berat 2
harus segera
ditangani
 Ada masalah 1 1
tapi tidak perlu
ditangani
 Masalah tak 0
dirasakan
JUMLAH

5. Evaluasi Keperawatan Keluarga Dengan Menggunakan Tingkat Kemadirian


Keluarga
Tingkat kemandirian 1 2 3 4
Menerima petugas √ √ √ √
Menerima pelayanan kesehatan sesuai rencana √ √ √ √
keperawatan
Tahu dan dapat mengungkapkan masalah √ √ √
kesehatan secara benar
Memanfaatkan fasilitas kesehatan masyarakat √ √ √
Melakukan tindakan keperawatan sederhana √ √ √
sesuai anjuran
Melakukan tindakan pencegahan sesuai asertif √ √
Melakukan tindakan peningkatan / promotif √
secara asertif

Anda mungkin juga menyukai