Anda di halaman 1dari 11

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/321017187

Audit Sistem Informasi pada Aplikasi Accurate Menggunakan Model Cobit


Framework 4.1 (Studi Kasus: PT. Setia Jaya Teknologi)

Conference Paper · January 2017

CITATIONS READS

2 3,025

2 authors:

Iskandar Budiman Sukmajaya Johanes Andry


Universitas Bunda Mulia Universitas Bunda Mulia
2 PUBLICATIONS   2 CITATIONS    53 PUBLICATIONS   76 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

ECommerce View project

elearning View project

All content following this page was uploaded by Johanes Andry on 12 November 2017.

The user has requested enhancement of the downloaded file.





Vol. 2, 2017



ISSN No. 2502-8782

Audit Sistem Informasi pada Aplikasi Accurate


Menggunakan Model Cobit Framework 4.1
(Studi Kasus: Pt. Setia Jaya Teknologi)

Iskandar Budiman Sukmajaya1*, Johanes Fernandes Andry2

Sistem Informasi, Universitas Bunda Mulia


Jl. Lodan Raya Ancol No. 2, Jakarta 14430 Indonesia
Email: daryuel@gmail.com1) , email: jandry@bundamulia.ac.id2)

Abstrak – PT. Setia Jaya Teknologi merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang distribusi.
Dalam aktivitas pembukuan mereka menggunakan aplikasi Accurate untuk proses Accounting.
Dalam penggunaanya untuk mempermudah proses pencatatan pembukuan perusahaan dan juga
untuk menghindari kehilangan data. Tujuan dari dilakukannya audit pada perusahaan ini adalah
PHQJLGHQWL¿NDVLWLQJNDWHIHNWLYLWDVGDQH¿VLHQVLGDULDSOLNDVL\DQJGLJXQDNDQSDGDSHUXVDKDDQGDQ
meneliti apakah implementasi aplikasi sudah memenuhi visi misi perusahaan ini atau belum. Manfaat
dari audit ini adalah menjadi pedoman bagi perusahaan untuk mengevaluasi sistem kinerja dari
aplikasi. Perusahaan ini di audit berdasarkan framework COBIT. COBIT merupakan sebuah kerangka
best practice bagi pengelolaan teknologi informasi yang sudah digunakan oleh berbagai auditor.
Standar COBIT 4.1 dapat membantu auditor, user dan manajemen untuk menjembatani gap antara
risiko bisnis, kebutuhan control dan masalah-masalah teknis TI. Untuk mengukur aspek dukungan TI
terhadap kegiantan operasional bisnis fokus domain audit perusahaan ini berpusat pada Delivery and
Support (DS). Hasil dari audit yang dilakukan adalah analisa kinerja aplikasi apakah sudah sesuai
dengan tujuan bisnis dari perusahaan dan memberikan rekomendasi untuk perusahaan.

Kata kunci: Accurate, Audit, COBIT 4.1, Delivery and Support, PT. Setia Jaya Teknologi

1 Pendahuluan sejenis lainnya. Dengan menggunakan peralatan komputer,


transaksi dan prosedur akuntansi yang rumit dapat
PT. Setia Jaya Teknologi adalah sebuah perusahaan yang diprogram dengan lebih mudah. Hanya dengan menginput
dikelola oleh swasta, yang bergerak dibidang distribusi tanggal, kode akun dan jumlah transaksi dapat secara
laptop, sekaligus retailer online dengan menggunakan jasa otomatis menghasilkan jurnal, posting buku besar, laporan
market place digital seperti Blibli, Tokopedia, Bukalapak, biaya produksi dan laporan keuangan [1]. Hal ini tentunya
dan Lazada sebagai bisnis sekunder. Perusahaan ini terus memberikan keuntungan bagi perusahaan dan sumber daya
mengalami peningkatan baik keuntungan atau SUR¿W manusia dan dapat diselesaikan secara praktis, cepat dan
maupun infrastruktur, perusahaan ini telah menerapkan akurat.
Sistem Informasi pada aspek kerjanya salah satunya Sebuah layanan Sistem Informasi dikatakan baik
adalah pembukuan mereka dengan menggunakan aplikasi dan layak apabila sudah memenuhi standard dan adanya
akuntansi yang berbasis desktop yang dikenal dengan nama tata kelola IT yang baik pula serta dilihat dari keefektifan
Accurate Accounting Software. penggunaan aplikasi dan dilihat dari kepuasan pengguna
3HQJJXQDDQ WHNQRORJL LQIRUPDVL VHFDUD VLJQL¿NDQ dari aplikasi. Dimaksudkan agar pelayanan yang diberikan
telah mempengaruhi praktik akuntansi dan keuangan, telah sudah memenuhi standard dan memberikan pelayanan
banyak pergantian olah data akuntansi manual ke sistem terbaik, dari paparan yang telah dijelaskan diatas maka
akuntansi yang menggunakan komputer, dengan software dirasa perlu untuk adanya penilaian dari aplikasi yang telah
akuntansi seperti Accurate Accounting dan program diimplementasikan guna mengetahui kepuasan pengguna

Manuscript received 20 September 2017, revised 13 Oktober 2017


Copyright © 2015 FT - UHAMKA. - All rights reserved I - 45
I - 46 I. B. Sukmajaya & J. F. Andry

atau user terhadap aplikasi yang digunakan untuk kegiatan Soft. Aplikasi ini merupakan aplikasi yang diproduksi
penunjang bisnis sehari – hari [2]. di Indonesia sejak tahun 2000 dan telah dipercaya dapat
Untuk menetapkan tingkat kelayakan tata kelola IT membantu pembukuan perusahaan [6].
yang baik dan selaras dengan visi misi perusahaan, dengan
adanya implementasi aplikasi Accurate pada perusahaan 2.3. COBIT Framework
maka perlu diadakan sebuah proses evaluasi terhadap COBIT (Control Objective for Information and related
sistem, proses, organisasi dan produk yaitu auditing. Technology) merupakan suatu framework yang terdiri dari
Untuk membatasi pembahasan agar lebih terarah, penulis domain dan proses yang digunakan untuk mengatur aktivitas
hanya akan membahas proses auditing seputar Audit dan logical structure [5]. COBIT menyediakan langkah-
Sistem Informasi berdasarkan standar framework COBIT. langkah praktis terbaik yang dapat diambil dan lebih
Dengan menerapkan salah satu domain yaitu Delivery and difokuskan pada pengendalian (control), yang selanjutnya
Support (DS) diharapkan penelitian ini akan membantu dijelaskan dalam tahap dan framework proses. Manfaat dari
menemukan gap atau kesenjangan serta dapat menetapkan langkah-langkah praktis terbaik yang dapat diambil tersebut
tingkat kematangan pada penerapan aplikasi Accurate antara lain:
Accounting dan mencari tahu keselarasan proses bisnisnya 1) Membantu mengoptimalkan investasi teknologi
terhadap investasi TI untuk menunjang kelangsungan bisnis informasi yang mungkin dapat dilakukan.
perusahaan. 2) Menjamin pengiriman service [7].

2 Dasar Teori Sebagai sebuah framework yang mengatur tata kelola


informasi, COBIT memiliki standar pengelolaan informasi
2.1. Audit Sistem Informasi yang terbagi menjadi 4 domain yaitu: PO (Plan & Organize),
Organisasi bisnis menjalani berbagai jenis audit AI (Acquire & Implement, DS (Delivery & Support), dan
untuk tujuan yang berbeda. Yang paling umum adalah ME (Monitoring & Evaluate). Selain itu secara keseluruhan
audit eksternal (keuangan), audit internal, dan audit framework COBIT ditunjukan pada gambar 1, melalui
kecurangan (fraud). Audit memainkan peran penting dalam gambar tersebut dapat dilihat model proses COBIT yang
mengembangkan dan meningkatkan ekonomi global dan terdiri dari 4 domain.
perusahaan bisnis [2], [3]. Audit TI berfokus pada aspek
berbasis komputer dari sistem informasi organisasi dan 2.3. Maturity Level
sistem modern menggunakan tingkat teknologi yang
VLJQL¿NDQ >@ >@ 5RQ :HEHU   EHUSHQGDSDW EDKZD Tingkat Kematangan (Maturity Level) merupakan
audit sistem informasi adalah proses mengumpulkan dan salah satu pengukuran yang dijadikan standar COBIT.
mengevaluasi bukti untuk menentukan apakah sistem Pengukuran tingkat kematangan ini diatur untuk tingkat
komputer melindungi kelayakan, menjaga integritas data, manajemen dan memungkinkan para manajer mengetahui
memungkinkan tujuan organisasi tercapai secara efektif, bagaimana pengelolaan dan proses-proses TI di organisasi
GDQPHQJJXQDNDQVXPEHUGD\DVHFDUDH൶VLHQ>@ tersebut sehingga bisa diketahui pada tingkatan mana
pengelolaannya [8].
Audit Teknologi informasi pada hakekatnya
merupakan salah satu dari bentuk audit operasional, tetapi Adapun generic maturity model yang digunakan
kini audit teknologi informasi sudah dikenal sebagai satu adalah:
satuan jenis audit tersendiri yang tujuan utamanya lebih 0 – Non-existent – Tidak ada sama sekali proses yang
untuk meningkatkan tata kelola IT. Sebagai suatu audit terlihat. Perusahaan belum menyadari bahwa ada
operasional terhadap manajemen sumber daya informasi, masalah yang harus dikaji.
\DLWX HIHNWLYLWDV H¿VLHQVL GDQ HNRQRPLV WLGDNQ\D XQLW 1 – Initial/Ad Hoc – Ada bukti bahwa perusahaan telah
fungsional sistem informasi pada suatu organisasi [4]. menyadari ada masalah yang ada dan harus dikaji
namun belum ada standarisasi. Tetapi, ada pendekatan
Santoyo Gondodiyoto (2007) menjelaskan bahwa pada ad hoc yang cenderung diaplikasikan sesuai kasus.
hakekatnya, audit sistem informasi sebagai audit tersendiri Pendakatan manajemen secara umum tidak terstruktur.
dan bukan merupakan bagian dari audit laporan keuangan, 2 – Repeatable but Intuitive – Proses telah dikembangkan
perlu dilakukan untuk memeriksa tingkat kematangan atau pada tahap dimana prosedur yang mirip telah diikuti
kesiapan suatu organisasi dalam melakukan pengelolaan oleh bermacam-macam orang yang melaksanakan
teknologi informasi (IT governance) [5]. tugas ini. Tidak ada training atau komunikasi secara
formal tentang prosedur standard dan tanggung
2.2. Accurate Accounting jawabnya jatuh pada individu. Ada ketergantungan
Perangkat lunak aplikasi akunting Accurate dibuat yang tinggi pada individu dan sering terjadi error.
oleh PT. Cipta Piranti Sejahtera, lebih dikenal dengan nama 3 – 'H¿QHG 3URFHVV – Prosedur telah terstandarisasi dan
CPS Soft, yang berlokasi di Jakarta. Aplikasi Accurate terdokumentasi, dan komunikasi lewat training.
adalah aplikasi pertama yang dikembangkan oleh CPS Merupakan keharusan bahwa proses tersebut harus

Copyright © 2017 FT-UHAMKA. - All rights reserved Seminar Nasional TEKNOKA ke - 2, Vol. 2, 2017
ISSN No. 2502-8782
I. B. Sukmajaya & J. F. Andry I - 47

diikuti. Tetapi, sedikit deviasi yang terjadi. Prosedur 1) Planning (Perencanaan)


tersebut tidak rumit tetapi formalisasi dari practice Perencanaan merupakan tahapan awal dalam prosedur
yang sekarang. penelitian yang kami lakukan. Karena pada tahap ini
4 – Managed and measurable – Manajemen memantau dan kami dapat menentukan ruang lingkup (scope), sebuah
mengukur kesesuaian dengan prosedur dan mengambil objek yang akan di audit, standar evaluasi dari hasil audit
tindakan dimana proses terlihat tidak berjalan serta komunikasi terhadap orang yang bersangkutan akan
efektif. Proses dikembangkan secara berkelanjutan organisasi/perusahaan yang akan diaudit dengan menganalisa
dan memberikan practice yang baik. Otomasi dan sebuah visi, misi, sasaran dan tujuan objek, dan kebijakan-
alat bantu digunakan dalam cara yang terbatas dan kebijakan yang terkait dengan pengolahan investigasi. Pada
terpecah-pecah. WDKDSSHUDQFDQJDQPHOLSXWLEHEHUDSDDNWL¿WDVXWDPD\DLWX
5 – Optimized – Proses telah dirancang sampai tingkat penetapan ruang lingkup dan tujuan audit, pengorganisasian
pelaksanaan yang baik, berdasarkan hasil dari tim audit, pemahaman mengenai operasi bisnis klien,
pengembangan berkelanjutan dan maturity modelling pengkajian ulang hasil audit sebelumnya, dan penyiapan
dengan perusahaan lain. IT digunakan dalam cara program audit.
terintegrasi untuk mengotomasikan alur kerja,
menyediakan alat bantu untuk meningkatkan
2) Field Work (Pemeriksaan Lapangan)
kualitas dan efektivitas, membuat perusahaan mudah
diadaptasi[8]. Pada tahap ini auditor bertujuan untuk mendapatkan
informasi dengan cara mengumpulkan data dengan pihak-
pihak yang terkait yang menggunakan beberapa metode
yang dapat dilakukan seperti wawancara, kuesioner, dan
melakukan survey langsung ke tempat penelitian dilakukan.
Data yang di dapat nantinya akan sangat berguna dalam
membantu auditor melakukan analisa sebuah organisasi /
perusahaan yang di audit.

3) Reporting (Pelaporan)
Setelah proses pengumpulan data, maka akan didapat
data yang akan diproses untuk dihitung berdasarkan
perhitungan maturity level. Pada tahap ini yang akan
dilakukan auditor adalah memberikan informasi berupa
hasil-hasil dari audit. Perhitungan maturity level dilakukan
mengacu pada hasil wawancara, dan survey. Berdasarkan
hasil maturity level yang mencerminkan kinerja saat ini
(current maturity level) dan kinerja standard atau ideal yang
diharapkan akan menjadi acuan untuk selanjutnya dilakukan
analisis kesenjangan (gap). Hal tersebut dimaksudkan
untuk mengetahui kesenjangan (gap) serta mengetahui apa
Gambar 1 Framework COBIT (COBIT 4.1 Excerp, Executive Summary yang menyebabkan adanya gap tersebut. Dengan adanya
Framework, 2008) [4], [7], [8], [9], [10], [11]. pelaporan maka suatu masalah akan dapat terlihat lebih
jelas dimana letak kesalahannya.

3 Metodologi Penelitian 4) Follow-Up (Tindak Lanjut)


Setelah melakukan pelaporan atau reporting maka hal
Metodologi penelitian yang dilakukan serta tahapan-tahapan yang dilakukan selanjutnya adalah memberikan laporan
penulis dalam memperoleh data dari sumber, mulai dari hasil audit berupa rekomendasi tindakan perbaikan kepada
survei awal, wawancara, dan kuesioner ditunjukan dengan pihak manajemen objek yang diteliti, untuk selanjutnya
Gambar 2. Diagram Alir Penelitian. wewenang perbaikan menjadi tanggung jawab managemen
Prosedur Penelitian merupakan suatu kegiatan yang objek yang diteliti apakah akan diterapkan atau hanya
harus dilakukan dalam melakukan penelitian. Adapun menjadi acuan untuk perbaikan dimasa yang akan datang
tahapan dan prosedur penelitiannya sebagai berikut: [11].

Seminar Nasional TEKNOKA ke - 2, Vol. 2, 2017 Copyright © 2017 FT-UHAMKA. - All rights reserved
ISSN No. 2502-8782
I - 48 I. B. Sukmajaya & J. F. Andry

Hasil evaluasi maturity level pada perusahaan dari


domain ini yang dinilai dari setiap sub-domainnya akan
disajikan kedalam tabel berikut:

Tabel 1 '6'H¿QHDQG0DQDJH6HUYLFH/HYHOV

Hasil evaluasi DS1 Dalam hal tingkat layanan, SLA yang ada pada
'H¿QHDQG0DQDJH saat ini diperusahaan hanyalah persyaratan atau
Service Levels & kontrak dari dealer, online market place dan
proses-prosesnya supplier. Tidak ada persetujuan diatas hitam
putih, tidak ada portfolio katalog layanan, dan
peraturan yang dibuat oleh perusahaan hanya
peraturan internal untuk tiap unit organisasi
saja.

Rata-rata level saat


1.3
ini

Rekomendasi level 3.0

4.2 DS2 Manage Third-party Services


Proses ini merupakan kebutuhan untuk memastikan
bahwa layanan yang diberikan oleh pihak ketiga (pemasok,
vendor dan mitra) memenuhi persyaratan bisnis memerlukan
proses manajemen pihak ketiga yang efektif. Proses ini
GLODNXNDQ GHQJDQ PHQGH¿QLVLNDQ VHFDUD MHODV SHUDQ
tanggung jawab dan harapan dalam perjanjian pihak ketiga
serta mengkaji dan memantau kesepakatan efektif dan
kepatuhan tersebut. Manajemen layanan pihak ketiga yang
Gambar 2 Diagram Alir Penelitian [11].
efektif meminimalkan risiko bisnis yang terkait dengan
pemasok non-performing. Domain ini terbagi menjadi 4
sub-domain antara lain:
4 Hasil dan Pembahasan 1) DS2.1 ,GHQWL¿FDWLRQRI$OO6XSSOLHU5HODWLRQVKLSV
2) DS2.2 Supplier Relationship Management.
Pada pembahasan ini, penulis akan menguraikan hasil 3) DS2.3 Supplier Risk Management.
analisa tingkat kematangan dari PT. Setia Jaya Teknologi, 4) DS2.4 Supplier Performance Monitoring.
yang disajikan kedalam bentuk tabel serta pengertian atas
tiap domain dan proses-prosesnya.
Hasil evaluasi maturity level pada perusahaan dari
domain ini yang dinilai dari setiap sub-domainnya akan
'6'H¿QHDQG0DQDJH6HUYLFH/HYHOV disajikan kedalam tabel berikut:
Proses ini bertujuan untuk mengetahui sudahkah ada
komunikasi efektif antara manajemen TI dan pelanggan Tabel 2 DS2 Manage Third-party Services
bisnis mengenai pelayanan yang dibutuhkan telah
Hasil evaluasi DS2 Layanan dengan pihak ketiga pada PT. Setia
GLPXQJNLQNDQGHQJDQGRNXPHQWDVL\DQJWHODKGLGH¿QLVLNDQ Manage Thired-party Jaya Teknologi adalah dealer atau toko,
dan kesepakatan pada pelayanan TI dan tingkat pelayanan. Services & proses- online market place, dan supplier. Perusahaan
Proses ini juga mencakup pemantauan dan pelaporan tepat prosesnya menyeleksi pihak ketiga tersebut terutama
waktu untuk stakeholders mengenai pemenuhan tingkat supplier dan dealer berdasarkan harga yang
mereka tawarkan untuk produknya. Business
layanan. Proses ini memungkinkan keselarasan antara Manager perusahaan ini sering mengadakan
layanan TI dan persyaratan bisnis terkait. Domain ini terbagi meeting dengan supplier dan dealer sehingga
menjadi 6 sub-domain antara lain: hubungan pihak ketiga dengan perusahaan
1) DS1.1 Service Level Management Framework. terjalin dengan baik. Lalu dokumentasi
perjanjian bisnis tidak ada hitam putihnya,
2) DS1.2 'H¿QLWLRQRI6HUYLFHV lebih dominan dengan kepercayaan antar
3) DS1.3 Service Level Agreements. perusahaan.
4) DS1.4 Operating Level Agreements. Rata-rata level saat
2.5
5) DS1.5 Monitoring and Reporting of Service Level ini
Achievements. Rekomendasi level 4.0
6) DS1.6 Review of Service Level Agreements and Contracts.

Copyright © 2017 FT-UHAMKA. - All rights reserved Seminar Nasional TEKNOKA ke - 2, Vol. 2, 2017
ISSN No. 2502-8782
I. B. Sukmajaya & J. F. Andry I - 49

4.3 DS3 Manage Performance and Capacity Kebutuhan untuk menyediakan layanan TI
Proses ini merupakan kebutuhan untuk mengelola berkelanjutan memerlukan pengembangan, pemeliharaan
kinerja dan kapasitas sumber daya TI untuk meninjau dan pengujian rencana kesinambungan TI, memanfaatkan
secara berkala kinerja dan kapasitas sumber daya TI saat penyimpanan cadangan di luar kantor dan menyediakan
ini. Proses ini mencakup peramalan kebutuhan masa depan pelatihan rencana kontinuitas secara berkala. Proses
berdasarkan persyaratan beban kerja, penyimpanan dan pelayanan berkelanjutan yang efektif meminimalkan
kontinjensi. Proses ini memberikan kepastian bahwa sumber kemungkinan dan dampak dari gangguan layanan TI utama
informasi yang mendukung kebutuhan bisnis terus tersedia. terhadap fungsi dan proses bisnis utama. Domain ini terbagi
Domain ini terbagi menjadi 5 sub-domain antara lain:
menjadi 10 sub-domain antara lain:
1) DS3.1 Performance and Capacity Planning.
1) DS4.1 IT Continuity Framework.
2) DS3.2 Current Performance and Capacity.
3) DS3.3 Future Performance and Capacity. 2) DS4.2 IT Continuity Plans.
4) DS3.4 IT Resources Availability. 3) DS4.3 Critical IT Resources.
5) DS3.5 Monitoring and Reporting. 4) DS4.4 Maintenance of the IT Continuity Plan.
5) DS4.5 Testing of the IT Continuity Plan.
6) DS4.6 IT Continuity Plan Training.
Hasil evaluasi maturity level pada perusahaan dari
7) DS4.7 Distribution of the IT Continuity Plan.
domain ini yang dinilai dari setiap sub-domainnya akan
disajikan kedalam tabel berikut: 8) DS4.8 IT Services Recovery and Resumption.
9) DS4.9 2ৼVLWH%DFNXS6WRUDJH
10) DS4.10 Post-resumption Review.
Tabel 3 DS3 Manage Performance and Capacity
Hasil evaluasi DS3 Dalam mengatur performa dan kapasitas dari IT
Manage Performance resources yang ada di PT. Setia Jaya Teknologi
and Capacity & dilakukan dengan terencana dan rekomendasi dari
proses-prosesnya bagian IT. Performa TI pada perusahaan saat ini
4.5 DS5 Ensure Systems Security
sudah cukup baik, dengan aplikasi Accurate yang Kebutuhan untuk menjaga integritas informasi dan
jarang mengalami masalah maupun penyimpanan
data dan infrastruktur TI.
melindungi aset TI memerlukan proses manajemen keamanan.
Proses ini mencakup pembentukan dan pemeliharaan peran
Rata-rata level saat
3.2 keamanan TI dan tanggung jawab, kebijakan, standar,
ini
Rekomendasi level 4.0 dan prosedur. Manajemen keamanan juga mencakup
melakukan pemantauan keamanan dan pengujian berkala
GDQPHQHUDSNDQWLQGDNDQSHUEDLNDQXQWXNPHQJLGHQWL¿NDVL
4.4 DS4 Ensure Continuous Service kelemahan atau insiden keamanan. Manajemen keamanan
Hasil evaluasi maturity level pada perusahaan dari yang efektif melindungi semua aset TI untuk meminimalkan
domain ini yang dinilai dari setiap sub-domainnya akan dampak bisnis dari kerentanan dan insiden keamanan.
disajikan kedalam tabel berikut: Domain ini terbagi menjadi 11 sub-domain antara lain:
1) DS5.1 Management of IT Security.
Tabel 4 DS4 Ensure Continuous Service 2) DS5.2 IT Security Plan.
Hasil evaluasi DS4 Perusahaan ini memantau sumber daya TI utama 3) DS5.3 Identity Management.
Ensure Continuous mereka karena core bisnis mereka terletak pada 4) DS5.4 User Account Management.
Service & proses- aplikasi Accurate untuk memonitor keluar masuk 5) DS5.5 Security Testing, Surveillance and Monitoring.
prosesnya barang ke gudang dan penjualan-pembelian,
namun belum ada pelaporan reguler, hanya jika 6) DS5.6 6HFXULW\,QFLGHQW'H¿QLWLRQ
menemui trouble saja, pemrosesan alternatif 7) DS5.7 Protection of Security Technology.
PHUHNDDGDODKGHQJDQSHQFDWDWDQSDGDEXNX¿VLN
8) DS5.8 Cryptographic Key Management.
untuk stock barang. Situasi saat ini sudah tetap
mencerminkan persyaratan bisnisnya, jarang 9) DS5.9 Malicious Software Prevention, Detection and
terjadi perubahan prosedur dan tanggung jawab, Correction.
namun apabila ada pasti diadakan meeting.
Manajemen TI belum menetapkan prosedur
10) DS5.10 Network Security.
umum untuk pulihnya fungsi TI setelah bencana, 11) DS5.11 Exchange of Sensitive Data.
semua perencanaan tersebut hanya disusun per-
case tiap bencana yang terjadi, apabila ada.
Rata-rata level saat Hasil evaluasi maturity level pada perusahaan dari
1.6
ini domain ini yang dinilai dari setiap sub-domainnya akan
Rekomendasi level 3.0 disajikan kedalam tabel berikut:

Seminar Nasional TEKNOKA ke - 2, Vol. 2, 2017 Copyright © 2017 FT-UHAMKA. - All rights reserved
ISSN No. 2502-8782
I - 50 I. B. Sukmajaya & J. F. Andry

Tabel 5 DS5 Ensure Systems Security 4.7 DS7 Educate and Train Users
Hasil evaluasi DS5 Semua data penting perusahaan ini tersimpan Proses ini memastikan edukasi yang efektif untuk
Ensure Systems dan dikelola melalui aplikasi Accurate, semua pengguna sistem TI, termasuk yang ada di dalam
Security & proses- sehingga perushaan menetapkan askes login 7, PHPHUOXNDQ LGHQWL¿NDVL NHEXWXKDQ SHODWLKDQ VHWLDS
prosesnya sesuai dengan pemangku kepentingan dan
pengguna. Dengan adanya akses login untuk NHORPSRN SHQJJXQD 6HODLQ PHQJLGHQWL¿NDVL NHEXWXKDQ
aplikasi Accurate tidak sembarang orang dapat proses ini mencakup penentuan dan pelaksanaan strategi
mengakses data perusahaan, penggunaan untuk pelatihan yang efektif dan mengukur hasilnya.
infrastruktur TI pun seperti printer, internet, Program pelatihan yang efektif meningkatkan penggunaan
dll dipantau langsung oleh pimpinan di ruang
kantor tersebut. Setiap pemilik akun memilik teknologi secara efektif dengan mengurangi kesalahan
level hak akses terhadap sistem perusahaan, pengguna, meningkatkan produktivitas dan meningkatkan
tiap bagian pekerjaan diberi hak akses pada kepatuhan terhadap kontrol kunci, seperti tindakan
dokumen yang berkepentingan saja maupun pengamanan pengguna. Domain ini terbagi menjadi 3 sub-
KDNXQWXNPHPRGL¿NDVLQ\D%XVLQHVV0DQDJHU
pada perusahaan ini memiliki hak akses domain antara lain:
untuk memantau aktivitas yang dilakukan 1) DS7.1 ,GHQWL¿FDWLRQRI(GXFDWLRQDQG7UDLQLQJ1HHGV
pengguna atau pekerjanya terhadap data 2) DS7.2 Delivery of Training and Education.
dari aplikasi Accurate. Untuk menghindari 3) DS7.3 Evaluation of Training Received.
serangan virus/malware setiap komputer
disiapkan dengan antivirus berbayar masing-
masing, dan karyawan tidak diperkenankan
Hasil evaluasi maturity level pada perusahaan dari
untuk sembarang meng-install program pada
komputer perusahaan. domain ini yang dinilai dari setiap sub-domainnya akan
Rata-rata level saat
disajikan kedalam tabel berikut:
3.2
ini
Rekomendasi level 3.0 Tabel 7 DS7 Educate and Train Users
Hasil evaluasi DS7 Tidak ada pelatihan khusus reguler pada
Educate and Train perusahaan ini karena scope kerja perbagian
4.6 DS6 Identify and Allocate Costs Users & proses- yang tidak terlalu besar, maka tidak perlu
prosesnya pelatihan yang reguler. Hanya diadakan
Kebutuhan akan sistem pengalokasian biaya TI untuk pelatihan mengenai budaya kerja, prosedur
bisnis membutuhkan pengukuran akurat dari biaya TI dan kerja, dan penggunaan fasilitas TI pada saat
kesepakatan dengan pengguna bisnis pada alokasi yang karyawan pertama bekerja. Pengadaan training
untuk karyawan PT. Setia Jaya Teknologi
baik. Proses ini mencakup pembangunan dan pengoperasian merupakan pelatihan informal atau tidak
sistem untuk menangkap, mengalokasi, dan melaporkan resmi, semisal apabila ada perubahan supplier
biaya TI kepada pengguna layanan. Sistem alokasi yang VHKLQJJDSURVHGXUEDUXXQWXNVXSSOLHUVSHVL¿N
baik memungkinkan perusahaan membuat keputusan yang tersebut yang berbeda dikomunikasikan
dengan seluruh karyawan yang terkait. Karena
tepat terkait penggunaan layanan TI. Domain ini terbagi pelatihan yang bersifat informal dan karyawan
menjadi 4 sub-domain antara lain: yang diberi pelatihan dilatih oleh beberapa
1) DS6.1 'H¿QLWLRQRI6HUYLFHV seniornya. Hasil pelatihan hanya dapat dilihat
2) DS6.2 IT Accounting. dari kinerja karyawan tersebut namun belum
dapat menjadi bahan evaluasi untuk pelatihan
3) DS6.3 Cost Modelling and Charging. dimasa mendatang karena kurangnya informasi
4) DS6.4 Cost Model Maintenance. kurikulum yang kongkrit.
Rata-rata level saat
1.6
ini
Hasil evaluasi maturity level pada perusahaan dari
Rekomendasi level 3.0
domain ini yang dinilai dari setiap sub-domainnya akan
disajikan kedalam tabel berikut:

4.8 DS8 Manage Service Desk and Incidents


Tabel 6 DS6 Identify and Allocate Costs
Respons tepat waktu dan efektif terhadap pertanyaan
Hasil evaluasi DS6 Pengalokasian dana dipegang penuh oleh
Identify and Allocate Business Manager pada perusahaan, dan selalu dan masalah pengguna TI memerlukan meja layanan dan
Costs & proses- mengkonsultasikannya kebagian IT setiap ada proses manajemen kejadian yang dirancang dengan baik dan
prosesnya tujuan mengalokasikan dana. Pengalokasian baik. Proses ini mencakup pengaturan fungsi meja layanan
dana yang dipegang oleh Business Manager dengan registrasi, peningkatan kejadian, analisis trend dan
selalu disesuaikan dengan keuangan
perusahaan dan dipikirkan dan dikonsultasikan akar penyebab, dan resolusi. Manfaat bisnis mencakup
kelayakannya. peningkatan produktivitas melalui penyelesaian cepat
Rata-rata level saat permintaan pengguna. Selain itu, bisnis dapat mengatasi
3.0
ini akar penyebab (seperti pelatihan pengguna yang buruk)
Rekomendasi level 3.0 melalui pelaporan yang efektif. Domain ini terbagi menjadi
5 sub-domain antara lain:

Copyright © 2017 FT-UHAMKA. - All rights reserved Seminar Nasional TEKNOKA ke - 2, Vol. 2, 2017
ISSN No. 2502-8782
I. B. Sukmajaya & J. F. Andry I - 51

1) DS8.1 Service Desk. LQL PHQFDNXS PHQJXPSXONDQ LQIRUPDVL NRQ¿JXUDVL


2) DS8.2 Registration of Customer Queries. DZDO PHPEXDW EDVHOLQH PHPYHUL¿NDVL GDQ PHQJDXGLW
3) DS8.3 Incident Escalation. LQIRUPDVL NRQ¿JXUDVL GDQ PHPSHUEDUXL NRQ¿JXUDVL
4) DS8.4 Incident Closure. UHSRVLWRUL VHVXDL NHEXWXKDQ 0DQDMHPHQ NRQ¿JXUDVL \DQJ
5) DS8.5 Reporting and Trend Analysis. efektif memfasilitasi ketersediaan sistem yang lebih besar,
meminimalkan masalah produksi dan menyelesaikan
masalah dengan lebih cepat. Domain ini terbagi menjadi 3
Hasil evaluasi maturity level pada perusahaan dari
sub-domain antara lain:
domain ini yang dinilai dari setiap sub-domainnya akan
1) DS9.1 &RQ¿JXUDWLRQ5HSRVLWRU\DQG%DVHOLQH
disajikan kedalam tabel berikut:
2) DS9.2 ,GHQWL¿FDWLRQDQG0DLQWHQDQFHRI&RQ¿JXUDWLRQ
Items.
Tabel 8 DS8 Manage Service Desk and Incidents 3) DS9.3 &RQ¿JXUDWLRQ,QWHJULW\5HYLHZ
Hasil evaluasi DS8 PT. Setia Jaya Teknologi menyediakan layanan
Manage Service service desk untuk kendala-kendala yang
Desk and Incidents terjadi berkaitan dengan pemasok, dealer, atau 4.10 DS10 Manage Problem
& proses-prosesnya pelanggan dari online market seperti retur
karena kecacatan barang, atau keterlambatan Manajemen masalah yang efektif memerlukan
pengiriman/penerimaan. Kebanyakan, apabila LGHQWL¿NDVLGDQNODVL¿NDVLPDVDODKDQDOLVLVDNDUSHQ\HEDE
ada permasalahan bagian pelayanan pelanggan dan penyelesaian masalah. Proses manajemen masalah
mengkategorikan komplen dan meneruskannya
juga mencakup rumusan rekomendasi untuk perbaikan,
langsung kebagian yang dapat menuntaskan
masalahnya. Untuk penjualanan pada online pemeliharaan catatan masalah dan penelaahan status
market, ada pencatatan langkah-langkah tindakan korektif. Proses manajemen masalah yang efektif
resolusi untuk masalah umum berdasarkan memaksimalkan ketersediaan sistem, meningkatkan tingkat
dari masalah yang pernah teratasi. Namun
layanan, mengurangi biaya, dan meningkatkan kenyamanan
untuk pemasok dan dealer kebanyakan
setiap karyawan telah mengingat metode dan kepuasan pelanggan. Domain ini terbagi menjadi 4 sub-
solvingnya sehingga apabila terjadi kembali, domain antara lain:
penanggulangan terbaik bisa segera dilakukan 1) DS10.1 ,GHQWL¿FDWLRQDQG&ODVVL¿FDWLRQRI3UREOHPV
bersamaan.
2) DS10.2 Problem Tracking and Resolution
Rata-rata level saat 3) DS10.3 Problem Closure.
2.4
ini
4) DS10.4 ,QWHJUDWLRQ RI &RQ¿JXUDWLRQ ,QFLGHQW DQG
Rekomendasi level 3.0 Problem Management.

'60DQDJHWKH&RQ¿JXUDWLRQ Hasil evaluasi maturity level pada perusahaan dari


domain ini yang dinilai dari setiap sub-domainnya akan
Hasil evaluasi maturity level pada perusahaan dari
disajikan kedalam tabel berikut:
domain ini yang dinilai dari setiap sub-domainnya akan
disajikan kedalam tabel berikut:

7DEHO'60DQDJHWKH&RQ¿JXUDWLRQ Tabel 10 DS10 Manage Problem

Hasil evaluasi Pemeliharaan inventori, software, dan Hasil evaluasi DS10 Masalah-masalah yang pernah terjadi
DS9 Manage the hardware, dll dikerjakan oleh individu dalam Manage Problem & dikategorikan berdasarkan dampak bahayanya
&RQ¿JXUDWLRQ  perusahaan. Belum ada standar khusus atau proses-prosesnya terhadap bisnis dan diurutkan dengan prioritas
proses-prosesnya WHUWXOLV\DQJGLWHWDSNDQVHKLQJJDNRQ¿JXUDVL untuk penuntasannya. Tergantung level
yang ditetapkan hanya berdasarkan pengalaman parahnya masalah yang terjadi, apabila fatal,
dan petunjuk manajer bisnis. Peninjauan maka akan dituntaskan lebih dahulu lalu
NRQ¿JXUDVLWLGDNGLODNXNDQVHFDUDEHUNDOD dilakukan pencarian akar penyebab masalah
hanya dilakukan apabila manajer bisnis disaat masalah sudah dipecahkan.
membutuhkan informasi atau pelaporan terkait. Rata-rata level saat
2.5
Rata-rata level saat ini
1.6
ini Rekomendasi level 3.0
Rekomendasi level 3.0

4.11 DS11 Manage Data


0HPDVWLNDQLQWHJULWDVNRQ¿JXUDVLSHUDQJNDWNHUDVGDQ Hasil evaluasi maturity level pada perusahaan dari
perangkat lunak memerlukan penetapan dan pemeliharaan domain ini yang dinilai dari setiap sub-domainnya akan
UHSRVLWRUL NRQ¿JXUDVL \DQJ DNXUDW GDQ OHQJNDS 3URVHV disajikan kedalam tabel berikut:

Seminar Nasional TEKNOKA ke - 2, Vol. 2, 2017 Copyright © 2017 FT-UHAMKA. - All rights reserved
ISSN No. 2502-8782
I - 52 I. B. Sukmajaya & J. F. Andry

Tabel 11 DS11 Manage Data Hasil evaluasi maturity level pada perusahaan dari
Hasil evaluasi DS11 Data yang diinput berikut laporan yang
domain ini yang dinilai dari setiap sub-domainnya akan
Manage Data & dihasilkan oleh aplikasi Accurate selalu akurat disajikan kedalam tabel berikut:
proses-prosesnya dan tepat waktu, dan berperan sebagaimana
kebutuhan bisnis perlukan. Seluruh
penyimpanan data digital berikut database dari
aplikasi Accurate ditempatkan pada 1 komputer
Tabel 12 DS12 Manage the Physical Environment
server beserta back-up nya diarsip secara
terpusat. Akses untuk komputer server diberikan Hasil evaluasi DS12 Perusahaan ini terletak didalam mall
hanya untuk akun para pimpinan atau IT sebagai Manage the Physical Mangga Dua Square sehingga risiko
admin. Inventaris lainnya seperti printer dan Environment & terhadap bencana alam dan gangguan dari
komputer karyawan dijaga oleh masing-masing proses-prosesnya individu lain dapat dipercaya terminimalisir
pengguna berdasarkan kesadaran diri dan intuisi karena berada dalam naungan situs/gedung
individu dan saran dari IT. Perusahaan belum yang dibangun oleh Agung Podomoro
menerapakan prosedur untuk memastikan bahwa Group yang mana didalam nya terdapat juga
perangkat keras yang dibuang atau dipindahkan beberapa perusahaan lain serta hotel dan
dengan aman tanpa ada data yang mungkin lainnya. Aset fisik dipercaya terjaga dilokasi
tersisa atau berpontensi dicuri, karena belum kantor, seperti gudang-gudang milik
pernah ada pembuangan atau pemindahan perusahaan terletak dekat dan tidak jauh
perangkat hingga saat ini. Prosedur back-up dan dari lokasi kantor masing-masing dilengkapi
restorasi sistem, aplikasi, data dan dokumentasi dengan pengamanan 3 kunci berbeda.
sudah ditetapkan. Namun untuk restorasi data, Dengan fasilitas yang disediakan mall,
tidak ada pengujian untuk memastikan data gangguan seperti bencana alam, dll sudah
benar-benar dapat dipulihkan atau tidak. dijamin atas perlindungan dari pengelola
Rata-rata level saat mall. PT. Setia Jaya Teknologi hanya dapat
2.5 membatasi akses kedalam area kantor saja,
ini
tidak untuk bangunan.
Rekomendasi level 4.0
Rata-rata level saat
3.2
ini

3HQJHORODDQGDWD\DQJHIHNWLIPHPHUOXNDQLGHQWL¿NDVL Rekomendasi level 3.0


kebutuhan data. Proses pengelolaan data juga mencakup
penetapan prosedur yang efektif untuk mengelola media
library, backup dan pemulihan data, dan pembuangan 4.13 DS13 Manage Operations
media yang tepat. Pengelolaan data yang efektif membantu
Pengolahan data yang lengkap dan akurat memerlukan
memastikan kualitas, ketepatan waktu dan ketersediaan data
pengelolaan prosedur pengolahan data yang efektif dan
bisnis. Domain ini terbagi menjadi 6 sub-domain antara lain:
1) DS11.1 Business Requirements for Data Management. perawatan perangkat keras yang rajin. Proses ini mencakup
2) DS11.2 Storage and Retention Arrangements. penentuan kebijakan dan prosedur operasi untuk pengelolaan
3) DS11.3 Media Library Management System. yang efektif untuk pemrosesan terjadwal, melindungi
4) DS11.4 Disposal. keluaran sensitif, memantau kinerja infrastruktur dan
5) DS11.5 Backup and Restoration. memastikan pemeliharaan perangkat keras yang preventif.
6) DS11.6 Security Requirements for Data Management. Manajemen operasi yang efektif membantu menjaga
integritas data dan mengurangi penundaan bisnis dan biaya
4.12 DS12 Manage the Physical Environment operasional TI. Domain ini terbagi menjadi 5 sub-domain
Perlindungan untuk peralatan komputer dan personil antara lain:
PHPHUOXNDQ IDVLOLWDV ¿VLN \DQJ GLUDQFDQJ GHQJDQ EDLN 1) DS13.1 Operations Procedures and Instructions.
dan dikelola dengan baik. Proses pengelolaan lingkungan 2) DS13.2 Job Scheduling.
¿VLN PHOLSXWL SHQHQWXDQ SHUV\DUDWDQ ORNDVL ¿VLN SHPLOLKDQ 3) DS13.3 IT Infrastructure Monitoring.
fasilitas yang tepat, dan perancangan proses yang efektif 4) DS13.4 Sensitive Documents and Output Devices.
untuk memantau faktor lingkungan dan mengelola akses 5) DS13.5 Preventive Maintenance for Hardware.
¿VLN 3HQJHORODDQ OLQJNXQJDQ ¿VLN \DQJ HIHNWLI PHQJXUDQJL
gangguan bisnis dari kerusakan peralatan komputer dan
personil. Domain ini terbagi menjadi 5 sub-domain antara lain: Hasil evaluasi maturity level pada perusahaan dari
1) DS12.1 Site Selection and Layout. domain ini yang dinilai dari setiap sub-domainnya akan
2) DS12.2 Physical Security Measures. disajikan kedalam tabel berikut:
3) DS12.3 Physical Access.
4) DS12.4 Protection Against Environmental Factors.
5) DS12.5 Physical Facilities Management.

Copyright © 2017 FT-UHAMKA. - All rights reserved Seminar Nasional TEKNOKA ke - 2, Vol. 2, 2017
ISSN No. 2502-8782
I. B. Sukmajaya & J. F. Andry I - 53

Tabel 13 DS13 Manage Operations 5 Simpulan dan Saran


Hasil evaluasi DS13 Manajemen operasi pada PT. Setia Jaya
Manage Operations Teknologi diatur oleh business manager,
Adapun kesimpulan dan saran yang dapat penulis sampaikan
& proses-prosesnya prosedur kerja dan kebijakan-kebijakan kepada perusahaan yang di audit yaitu:
yang akan diberlakukan nantinya dikelola
berdasarkan persyaratan yang ada.
Penjadwalan pekerjaan diatur oleh pimpinan
masing-masing unit atas ijin dari business 5.1. Kesimpulan
manager apabila ada penjadwalan baru.
Pemantauan infrastruktur TI belum ada Simpulan yang dapat diambil dari penelitian yang telah
prosedur tetap, pimpinan masing-masing unit dilakukan adalah sebagai berikut:
yang memastikan keadaan perangkat yang • Sebagai perusahaan yang menjadikan TI dalam hal
digunakan. Kronologis dari peninjauan tidak
ini berupa aplikasi Accurate sebagai penunjang
ada log nya karena hanya dilakukan karena
intuisi. Dokumen sensitif disimpan oleh utama bisnisnya, nilai yang didapat pada domain
masing-masing karyawan, sehingga untuk DS4 yaitu Ensure Continuous Service relatif kecil.
PHPLQWDGRNXPHQ¿VLNSHUOXLMLQGDUL\DQJ Kesinambungan TI untuk perusahaan yang menjadikan
bersangkutan. Output device seperti printer,
TI sebagai penunjang bisnisnya seharusnya setidaknya
mesin fotokopi dll digunakan bersama-
sama tidak ada pengkhususan. Perawatan mencapai level 3.
perangkat keras dipercayakan pada setiap • Tingkat kematangan (maturity level) dari setiap proses
penggunanya masing-masing yaitu karyawan dari domain Delivery and Support (DS) perusahaan
kantor, apabila hardware tersebut mengalami
pada saat ini rata-rata berada pada level 2.4, sedangkan
kendala, pengguna dapat melapor pada
bagian IT untuk perbaikan atau meminta rata-rata level diharapkan berada pada level 3.2.
bantuan. • Penilaian terendah yang didapat perusahaan terletak
Rata-rata level saat pada domain DS1, DS4, DS7, dan DS9 masih jauh dari
2.6
ini harapan, perlu kerja keras untuk memperbaikinya dan
Rekomendasi level 3.0 memerlukan beberapa pembaharuan.
• Dalam segi keamanan sistem (DS5), perusahaan sudah
melampaui ekspektasi dengan nilai rata-rata 3.2, hanya
disayangkan belum ada back-up yang disimpan secara
Berdasarkan data yang telah disajikan dengan
RৼVLWH.
tabel-tabel diatas, agar memudahkan pembaca dalam
• Pengarsipan pada perusahaan ini cukup baik dengan
membandingkan hasil perhitungan rata-rata Maturity Level,
tetap mencatat stock EDUDQJ VHFDUD ¿VLN XQWXN
maka penulis menyajikannya berupa diagram Clustered
memastikan tidak ada selisih stock.
Bar, yang disajikan dengan gambar 3.
5.2. Saran
Saran yang dapat auditor berikan berdasarkan
kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan adalah
sebagai berikut:
• Membuat dokumentasi yang baik untuk pelaporan
ketika ada dan sesudah menuntaskan masalah sehingga
memudahkan pencegahan potensi masalah baru yang
belum terjadi.
• Buatkan EDFNXSRৼVLWH untuk meningkatkan lebih baik
lagi keamanan data perusahaan, dan lakukan back-up
RৼVLWH secara periodik (e.g setiap bulan).
• Tingkatkan maturity level dari domain DS4 dengan
melakukan banyak pengujian terhadap penyimpanan
dan pemulihan data, pelatihan karyawan terhadap
prosedur dan tanggung jawab mereka apabila terjadi
bencana.
• Perkuat bagian helpdesk untuk membuat kueri laporan
dari pelanggan untuk mempertahankan hubungan
bisnis.
• Evaluasi tata kelola TI disarankan untuk dilakukan
secara rutin setiap periode waktu tertentu agar tingkat
Gambar 3 Maturity Level Pada Domain DS kematangan yang diinginkan dapat tercapai.

Seminar Nasional TEKNOKA ke - 2, Vol. 2, 2017 Copyright © 2017 FT-UHAMKA. - All rights reserved
ISSN No. 2502-8782
I - 54 I. B. Sukmajaya & J. F. Andry

Kepustakaan [6] Gondodiyoto, Sanyoto., Audit Sistem Informasi +


Pendekatan COBIT, Jakarta: Mitra Wacana Media,
[1] Yuliana, H & Triand., Peranan Program Accurate
p.444. (2007).
Accounting Terhadap Efektivitas Pencatatan Laporan
[7] Surbakti, H., Managing Control Object For IT (COBIT)
Penjualan Kredit, Jurnal Ilmiah Akuntansi Kesatuan,
Sebagai Standar Framework Pada Proses Pengelolaan
Vol. 1, No.3, p.234. Bogor, 2013.
IT-Governance Dan Audit Sistem Informasi, Jurnal
[2] Juliandarini & Handayaningsih, S., Audit Sistem
Teknologi Informasi, Vol.7,No.19, Maret 2012.
Informasi Pada Digilib Universitas XYZ Menggunakan
[8] Rajasa, A., Predicting the Intention to Re-Use on
Kerangka Kerja COBIT 4.0, Jurnal Sarjana Teknik
Accounting Application Software, The International
Informatika, Vol. 1, No.1, p.277. Yogyakarta, 2013.
Journal Of Business & Management, Vol.3, No.8,
[3] Khaddash, H.A, Nawas, R.A, Ramadan, A., Factors
p.207, August 2015.
DৼHFWLQJ WKH TXDOLW\ RI $XGLWLQJ 7KH &DVH RI
[9] E.Maria & E.Haryani., Audit Model Development
Jordanian Commercial Bank, International Journal of
Of Academic Information System: Case Study On
Business and Social Science, Vol. 4, No. 11, p.12-24,
Academic Information System Of Satya Wacana.
2013.
Journal of Arts, Science & Commerce, Vol.2, Issue 2,
[4] Andry, J.F., Audit Tata Kelola TI Menggunakan
2011.
Kerangka Kerja COBIT Pada Domain DS dan ME Di
[10] IT Governance Institute., COBIT 4.1 Framework,
Perusahaan Kreavi Informatika Solusindo, Seminar
Control Objective, Management Guidelines, Maturity
Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2016,
Models, Rolling Meadows, IL 60008 USA: ITGI.
Yogyakarta, 18-19 Maret 2016.
(2007).
[5] Jelvino, Andry, J.F., Audit Sistem Informasi Absensi
[11] Andry, J.F., Audit Sistem Informasi Sumber
pada PT. Bank Central Asia Tbk Menggunakan COBIT
Daya Manusia Pada Training Center Di Jakarta
4.1, Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi,
Menggunakan Framework COBIT 4.1, Jurnal Ilmiah
Vol.3, No.2, Agustus 2017.
FIFO, Vol. 8, No.1, Mei 2016.

Copyright © 2017 FT-UHAMKA. - All rights reserved Seminar Nasional TEKNOKA ke - 2, Vol. 2, 2017
ISSN No. 2502-8782

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai