Diseksi adalah salah satu teknik dalam pembedahan yang dilakukan pada saat akan
memisahkan berbagai lapisan jaringan. Diseksi terdiri atas komponen sensori (visual dan taktil)
dan komponen akses yang memerlukan alat, manuver, dan manipulasi jaringan yang
digabungkan untuk mencapai eksposur dan teknik operasi pemisahan jaringan.
Sebagai contoh: membuka ruang yang cukup untuk melihat dan menangani struktur
target organ seperti kista intraligamenter. Hemostasis yang presisi dan teliti adalah persyaratan
utama dalam laparoskopi. Perdarahan kecil harus segera dihemostasis bukan karena takut
kehilangan darah akan tetapi untuk menjaga struktur anatomi yang tetap jelas.
Filosofi yang kurang dipahami oleh ahli bedah pemula adalah diseksi tajam dan tumpul.
Pada pinsipnya semua teknis diseksi adalah kombinasi tumpul dan tajam. Pada permulaan
diseksi selalu dengan teknik traksi dengan tangan yang tidak dominan. Langkah berikutnya
tergantung kondisi struktur jaringan.
Setelah traksi sering diperlukan gerakan diseksi tumpul yang dapat dilakukan dengan
gunting pada tangan yang dominan melaui gerakan mendorong atau menarik gunting dan
gerakan untuk membuka gunting dari kondisi tertutup. Bila terdapat jaringan fibrous tanpa
pembuluh darah, maka dapat langsung digunting atau bila mengandung pembuluh darah akan
dilakukan koagulasi sebelum digunting.
Melakukan diseksi dengan alat standar memakan waktu lebih lama akan tetapi lebih
terhayati dari segi filosofi teknik diseksi sehingga perlu diajarkan pada ahli bedah pemula.
Kelemahan teknik diseksi dengan instrumen standar menyebabkan industri menciptakan
instrumen berenergi untuk mempermudah teknik diseksi.
Diseksi ultrasonik memungkinkan koagulasi dan memotong dengan arus yang lebih cepat
(pengurangan waktu operasi), sedikit asap dan tidak ada arus listrik.
- Energi mekanik pada 55.500 getaran/detik
- Mengganggu ikatan hidrogen dan membentuk koagulum
- Suhu dengan harmonic scalpel = 80-100°C
- Suhu melalui elektrokoagulasi = 200-300°C
- Kerusakan kolateral, nekrosis jaringan
Gunting ultrasonik (skapel harmonik) sangat ideal untuk membelah sekaligus menyegel
pembuluh darah kecil dan sedang dengan energi tamponade dan panas, namun untuk pembuluh
darah yang lebih besar (diameter >2mm), diperlukan langkah tambahan (sealing pembuluh
darah, klip, ikatan atau stapler) untuk mengontrol perdarahan. Kelemahan lain skapel harmonik
adalah kurang selektivitas jaringan dan relatif mahal.