0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
22 tayangan45 halaman
Upaya untuk menyehatkan bangsa adalah melalui profesionalisme di bidang kesehatan dan kedokteran.
Meningkatkan dan memelihara pelayanan kesehatan yang bermutu, adil, merata dan terjangkau.
Penerapan nilai-nilai moral dan etika profesi yang tinggi.
Dokter harus berpedoman pada KODEKI.
Upaya untuk menyehatkan bangsa adalah melalui profesionalisme di bidang kesehatan dan kedokteran.
Meningkatkan dan memelihara pelayanan kesehatan yang bermutu, adil, merata dan terjangkau.
Penerapan nilai-nilai moral dan etika profesi yang tinggi.
Dokter harus berpedoman pada KODEKI.
Upaya untuk menyehatkan bangsa adalah melalui profesionalisme di bidang kesehatan dan kedokteran.
Meningkatkan dan memelihara pelayanan kesehatan yang bermutu, adil, merata dan terjangkau.
Penerapan nilai-nilai moral dan etika profesi yang tinggi.
Dokter harus berpedoman pada KODEKI.
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM INDONESIA
CABANG PURWOKERTO 21-22 April 2018
KODE ETIK KEDOKTERAN
dr. Haidar Alatas SpPD-KGH, Finasim, MH, MM. PAPDI Cabang Purwokerto Ketua MHKI Cabang Purwokerto CURRICULUM VITAE
Nama : DR. Dr. Haidar Alatas, SpPD-KGH, Finasim, M.H., M.M.
Tempat/tanggal lahir : Kudus / 21 Januari 1957 Agama : Islam Alamat kantor : RSU Banyumas, Jl. Rumah Sakit No. 1 Banyumas, KSM Penyakit Dalam dan Instalasi Hemodialisa No. telepon / Fax : (0281) 796191 / (0281) 796133 Alamat rumah : Jl. Ahmad Yani 26, Purwokerto, Jawa Tengah, Indonesia No. telepon / Fax : (0281) 640795 / (0281) 640095 Handphone : 0811261521 Alamat email : haidar_papdi@yahoo.com RIWAYAT PENDIDIKAN 1. Dokter umum Tahun 1977 – 1985 UNDIP Semarang 2. SpPD Tahun 1990 – 1996 UNDIP Semarang 3. KGH Tahun 2002 – 2012 UGM Yogyakarta 4. Magister Hukum Tahun 2008 – 2010 UNSOED 5. MM RS Tahun 2011 – 2012 UNSOED 6. S3 Kedokteran Tahun 2013 – 2018 FK UGM Yogyakarta Sumber: Kompas.com 10/01/18 Sumber: Solo.tribunnews.com 10/01/18 Sumber: Detik.com 10/01/18 Sumber: Koran Tempo 11/01/18 Sumber: Solo.tribunnews.com 10/01/18 Pasal 2 KODEKI (Standar Pelayanan Kedokteran Yang Baik)
Seorang dokter wajib selalu melakukan
pengambilan keputusan profesional secara independen, dan mempertahankan perilaku professional dalam ukuran yang tertinggi. Pasal 3 KODEKI (Kemandirian Profesi)
Dalam melakukan pekerjaan kedokterannya,
seorang dokter tidak boleh dipengaruhi oleh sesuatu yang mengakibatkan hilangnya kebebasan dan kemandirian profesi. Pasal 7 KODEKI (Keterangan Dan Pendapat Yang Valid)
Seorang dokter wajib hanya memberi surat
keterangan dan pendapat yang telah diperiksa sendiri kebenarannya. Pasal 8 KODEKI (Profesionalisme) Seorang dokter wajib, dalam setiap praktik medisnya, memberikan pelayanan secara kompeten dengan kebebasan teknis dan moral sepenuhnya, disertai rasa kasih sayang (compassion) dan penghormatan atas martabat manusia.
Kompetensi dr Bimanesh adalah internis-KGH, dia tidak
berkompeten menangani KLL. Dia hanya boleh menerima konsultasi dari DPJP untuk kasus hipertensinya. Pasal 9 KODEKI (Kejujuran Dan Kebajikan Sejawat) Seorang dokter wajib bersikap jujur dalam berhubungan dengan pasien dan sejawatnya, dan berupaya untuk mengingatkan sejawatnya pada saat menangani pasien dia ketahui memiliki kekurangan dalam karakter atau kompetensi, atau yang melakukan penipuan atau penggelapan.
Apabila seorang dokter telah mengingatkan rekan sejawat yang
melakukan pelanggaran tetapi tidak ada perubahan, maka dapat menyampaikan laporan kepada pihak yang berwenang.
Dokter KPK dapat menyampaikan laporan kepada pihak yang
berwenang. Pasal 18 KODEKI (Menjunjung Tinggi Kesejawatan)
berhubungan baik. Seharusnya dr KPK diperkenankan untuk memeriksa pasien. Seharusnya dr Bimanesh bukan sebagai DPJP dalam kasus ini. KASUS DR. TERAWAN AGUS PUTRANTO
Menurut Majelis kehormatan Etik Kodokteran (MKEK) PB IDI Dr. Terawan Agus Putranto melanggar etik terkait:
1. Mengiklankan diri secara berlebihan
2. Tidak kooperatif / mengindahkan undangan Divisi Pembinaan MKEK PB IDI 3. Dugaan menarik bayaran dalam jumlah besar 4. Menjanjikan kesembuhan pada pasien KEPUTUSAN MKEK
Menetapkan bobot pelanggaran etik
kedokteran Dr. TAP adalah berat (serious ethical misconduct). Sanksi: pemecatan sementara sebagai anggota lDl selama 12 bulan. Pencabutan rekomendasi izin Praktiknya. SIKAP PB IDI 1. PB IDI menyesalkan tersebarnya surat keputusan MKEK. 2. Menimbulkan perdebatan secara terbuka. 3. Diserahkan kepada Tim Health Technology Assesement (HTA) Kementerian Kesehatan RI. 4. PB IDI telah melaksanakan forum pembelaan terhadap DR. Dr. Terawan Agus Putranto, Sp.Rad (DR. TAP) pada tanggal 6 April 2018. MEMUTUSKAN Menunda melaksanakan putusan MKEK karena keadaan tertentu.
Ditegaskan bahwa hingga saat ini Dr. TAP
masih berstatus sebagai anggota IDI. Pasal 3 KODEKI (Kemandirian Profesi)
Dalam melakukan pekerjaan kedokterannya,
seorang dokter tidak boleh dipengaruhi oleh sesuatu yang mengakibatkan hilangnya kebebasan dan kemandirian profesi. Pasal 3 KODEKI (Kemandirian Profesi)
Ayat(17) : Seorang dokter seyogyanya tidak menarik
honorarium sejumlah yang tidak pantas dan bertentangan dengan rasa kemanusiaan. Profesi dokter bukanlah pedagang. Pasal 4 KODEKI (Memuji Diri Sendiri)
Setiap dokter wajib menghindarkan diri dari
perbuatan yang bersifat memuji diri. Pasal 4 KODEKI (Memuji Diri Sendiri)
Ayat(1): Setiap dokter wajib mempertahankan profesionalisme dalam menginformasikan
kualitas kompetensi dan kewenangan diri ke sesama profesi kesehatan dan/atau publik. Wajib menjamin bahwa informasi yang dimaksudkan sesungguhnya adalah faktual dan wajib menghindari segala niat dan upaya untuk menunjukkan kehebatan diri melalui wahana media publik seperti pertemuan ke khalayak, media massa, media elektronik dan media komunikasi berteknologi canggih lainnya. Walau sering berhasil menyembuhkan pasien, seorang dokter tidak boleh takabur, sombong dan kemudian memuji diri sendiri, karena yang menyembuhkan sesungguhnya hanyalah Tuhan Yang Maha Esa. la harus sadar bahwa pengetahuan, ketrampilan profesi dan hasil pengobatan terhadap pasiennya adalah karena karunia, kemurahan dan ridho-Nya semata yang pada suatu saat pasti berakhir. Pasal 6 KODEKI (Bijak Dalam Penemuan Baru)
Setiap dokter wajib senantiasa berhati-hati dalam
mengumumkan atau menerapkan setiap penemuan tehnik atau pengobatan baru yang belum diuji kebenarannya dan hal-hal yang dapat menimbulkan keresahan masyarakat. Pasal 18 KODEKI (Menjunjung Tinggi Kesejawatan)
Setiap dokter wajib memperlakukan
teman sejawatnya sebagaimana ia sendiri ingin diperlakukan. KESIMPULAN Upaya untuk menyehatkan bangsa adalah melalui profesionalisme di bidang kesehatan dan kedokteran. Meningkatkan dan memelihara pelayanan kesehatan yang bermutu, adil, merata dan terjangkau. Penerapan nilai-nilai moral dan etika profesi yang tinggi. Dokter harus berpedoman pada KODEKI. TERIMA KASIH