Anda di halaman 1dari 20

Penggolongan Lipid

Bloor membagi lipid dalam tiga golongan besar yakni: (1) lipid sederhana, yaitu ester
asam lemah dengan berbagai alkohol, contohnya lemak atau gliserida dan lilin; (2) lipid
gabungan yaitu ester asam lemak yang mempunyai gugus tambahan, contohnya fosfolipid,
serebrosida; (3) derivat lipid, yaitu senyawa yang dihasilkan oleh proses hidrolisis lipid,
contohnya asam lemak, gliserol, dan sterol. Berdasarkan sifat kimia yang penting, lipid dapat
dibagi dalam dua golongan yang besar, yakni lipid yang dapat disabunkan, yakni dapat
dihidrolisis dengan basa, contohnya lemak, dan lipid yang tidak dapat disabunkan, contohnya
steroid.

Lipid dibagi dalam beberapa golongan berdasarkan kemiripan struktur kimianya, yaitu
(1) asam lemak; (2) lemak; (3) lilin; (4) fosfolipid; (5) sfingolipid; (6) terpen; (7) steroid; (8)
lipid kompleks.

Asam Lemak

Struktur

Asam lemak adalah asam organik yang terdapat sebagai ester trigliserida, baik yang
berasal dari hewan atau tumbuhan. Asam ini adalah asam karboksilat. Rantai karbon yang jenuh
ialah rantai karbon yang tidak mengandung ikatan rangkap, sedangkan yang mengandung ikatan
rangkap disebut rantai karbon tidak jenuh. Pada umumnya asam lemak mempunyai jumlah atom
karbon genap.

Sifat Fisika

Makin panjang rantai karbon, makin tinggi titik leburnya. Di samping itu makin banyak
jumlah ikatan rangkap, makin rendah titik leburnya. Kelarutan asam lemak dalam air berkurang
dengan bertambah panjangnya rantai karbon. Umumnya asam lemak larut dalam eter atau
alkohol panas.
Sifat Kimia

Asam lemak adalah asam lemah. Apabila dapat larut dalam air molekul asam lemak akan
terionisasi sebagian dan melepaskan ion H+. pH larutan bergantung pada konstanta keasaman
dan derajat ionisasi masing-masing asam lemak.

Garam natrium dan kalium yang dihasilkan oleh asam lemak dapat larut dalam air dan
dikenal sebagai sabun. Asam lemak yang digunakan untuk sabun umumnya adalah asam palmitat
atau stearat. Minyak adalah ester asam lemak tidak jenuh dengan gliserol. Melalui proses
hidrogenasi dengan bantuan katalis logam Pt atau Ni, asam lemak tidak jenuh diubah menjadi
asam lemak jenuh, dan melalui proses penyabunan dengan basa NaOH atau KOH akan terbentuk
sabun dan gliserol.

Molekul sabun terdiri atas rantai hidrokarbon dengan gugus –COO– pada ujungnya.
Bagian hidrokarbon bersifat hidrofob, sedangkan gugus –COO– bersifat hidrofil. Karena adanya
dua bagian ini, molekul sabun membentuk misel, yaitu kumpulan rantai hidrokarbon dengan
ujung yang bersifat hidrofil di bagian luar.

Sabun dapat berfungsi sebagai emulgator. Pada proses pembentukan emulsi ini, bagian
hidrofob molekul sabun masuk ke dalam lemak, sedangkan ujung yang bermuatan negatif ada di
bagian luar. Sabun mempunyai sifat dapat menurunkan tegangan permukaan air.

Asam lemak tidak jenuh mudah mengadakan reaksi pada ikatan rangkapnya. Dengan gas
hidrogen dan katalis Ni dapat terjadi reaksi hidrogenasi, yaitu pemecahan ikatan rangkap
menjadi ikatan tunggal. Proses hidrogenasi ini mempunyai arti penting karena dapat mengubah
asam lemak yang cair menjadi asam lemak padat.

Karena ada ikatan rangkap, maka asam lemak tidak jenuh dapat mengalami oksidasi yang
mengakibatkan putusnya ikatan C=C dan terbentuknya gugus –COOH.
Lemak

Struktur

Yang dimaksud dengan lemak di sini ialah suatu ester asam lemak dengan gliserol.
Gliserol ialah suatu trihidroksi alkohol yang terdiri atas tiga atom karbon. Pada lemak, satu
molekul gliserol mengikat tiga molekul asam lemak, oleh karena itu lemak adalah suatu
trigliserida.

Lilin

Yang dimaksud dengan lilin (wax) ialah ester asam lemak dengan monohidroksi alkohol
yang mempunyai rantai karbon panjang, antara 14 sampai 34 atom karbon. Contoh alkohol
panjang adalah setilalkohol dan mirisilalkohol.

CH3 – (CH2)14 – CH2OH CH3 – (CH2)28 – CH2OH

Setilakohol Mirisilalkohol

Lilin dapat diperoleh antara lain dari lebah madu dan dari ikan paus atau lumba-lumba.
Lilin berfungsi sebagai: lapisan pelindung terhadap air, penahan air pada binatang. Lilin tidak
mudah terhidrolisis seperti lemak dan tidak dapat diuraikan oleh enzim yang menguraikan
lemak.

Fosfolipid

Struktur

Fosfolipid atau fosfatidat ialah suatu gliserida yang mengandung fosfor dalam bentuk
ester asam fosfat. Gugus yang diikat oleh asam fosfatidat ini antara lain kolin, etanolamina, serin
dan inositol. Senyawa yang termasuk fosfolipid ini ialah fosfatidilkolin, fosfatifiletanolamina,
fosfatifilserin, dan fosfatidilinositol.

Sfingolipid

Merupakan senyawa derivat sfingosin atau mempunyai struktur yang mirip. Seramida
adalah derivat sfingosin yang mengandung gugus asil dari asam lemak. Gugus ini terikat pada
gugus amino dalam bentuk amida. Sfingomielin adalah kelompok senyawa sfingolipid yang
mengandung fosfat. Golongan sfingolipid yang mengandung karbohidrat disebut glikolipid.

Terpen

Senyawa yang molekulnya dapat dianggap terdiri atas beberapa molekul isoprena (2-
metilbutadiena) atau mempunyai hubungan struktural dengan isoprena dikelompokkan dalam
golongan terpen. Yang termasuk terpen antara lain: sitral, pinen, geraniol, kamfer, karoten,
vitamin A, fitol dan skualen.

Sitral, pinen dan geraniol terdapat dalam minyak atsiri. Sitronelal terdapat dalam minyak
sereh. Kamfer terdapat dalam pohon kamfer. Wortel mengandung banyak karoten pembentuk
vitamin A. Fitol adalah salah satu hasil hidrolisis klorofil. Skualen dapat diperoleh dari minyak
ikan hiu.

Steroid

Struktur

Senyawa lipid yang mempunyai struktur dasar yang sama dan dapat dianggap sebagai
derivat perhidroksiklopentanofenantrena, yang terdiri atas 3 cincin sikloheksana terpadu seperti
bentuk fenantrena (cincin A, B, dan C) dan sebuah cincin siklopentana yang tergabung pada
ujung cincin sikloheksana tersebut.
Adapun karakteristik yang dimaksud ialah adanya atom oksigen atau gugus hidroksil pada atom
C nomor 3 dan gugus metil pada atom C nomor 10 dan 13.

Klasifikasi Lipid

Terdapat beberapa jenis lipid yaitu:

1. Asam lemak, terdiri atas asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh

2. Gliserida, terdiri atas gliserida netral dan fosfogliserida

3. Lipid kompleks, terdiri atas lipoprotein dan glikolipid

4. Non gliserida, terdiri atas sfingolipid, steroid dan malam

1. Asam Lemak

Asam lemak merupakan asam monokarboksilat rantai panjang. Adapun rumus umum dari asam
lemak adalah:

CH3(CH2)nCOOH atau CnH2n+1-COOH

Rentang ukuran dari asam lemak adalah C12 sampai dengan C24. Ada dua macam asam lemak yaitu:

1. Asam lemak jenuh (saturated fatty acid) = asam lemak ini tidak memiliki ikatan rangkap dan
hanya mempunyai ikatan tunggal atom karbon, dimana masing-masing atom C ini akan berikatan
dengan atom H.
Struktur asam lemak tak jenuh

Simbol Nama
Struktur Keterangan
numerik Umum

Sering
terikat
dengan
atom N
terminal
Asam dari
14:0 CH3(CH2)12COOH
miristat membran
plasma
bergabung
dengan
protein
sitoplasmik

Produk
akhir dari
Asam
16:0 CH3(CH2)14COOH sintesis
palmitat
asam lemak
mamalia

Asam
16:1D9 CH3(CH2)5C=C(CH2)7COOH
palmitoleat

Asam
18:0 CH3(CH2)16COOH
stearat

18:1D9 Asam oleat CH3(CH2)7C=C(CH2)7COOH

Asam Asam
18:2D9,12 CH3(CH2)4C=CCH2C=C(CH2)7COOH
linoleat lemak
esensial

Asam
Asam
18:3D9,12,15 CH3CH2C=CCH2C=CCH2C=C(CH2)7COOH lemak
linolenat
esensial

Prekursor
Assam untuk
20:4D5,8,11,14 CH3(CH2)3(CH2C=C)4(CH2)3COOH
arakhidonat sintesis
eikosanoid

2. Asam lemak tak jenuh (unsaturated fatty acid) = asam lemak ini memiliki satu atau lebih ikatan
rangkap.

Asam lemak tidak jenuh tunggal (mono unsaturated fatty acid / MUFA) Merupakan asam lemak yang
selalu mengandung satu ikatan rangkap antara dua atom C dengan kehilangan dua atom H. Contoh : asam
oleat 18: 1 (omega 9). Sumber MUFA :

 Lemak nabati : minyak zaitun, buah alpukat, kacang- kacangan, dan biji- bijian.
 Lemak hewani : lemak babi, lemak sapi.

Asam lemak tidak jenuh poli (poly unsaturated fatty acid / PUFA) Merupakan asam lemak tidah
jenuh yang mempunyai ikatan rangkap banyak (mengandung dua atau lebih ikatan rangkap).

Contoh PUFA :

 Asam lemak linoleat (C18:2) omega 6 à ikatan rangkap 2


 Asam lemak linolenat (C18:3) omega 3 à ikatan rangkap 3
 Asam lemak arakidonat (C20:4) omega 6 à ikatan rangkap 4

2. Gliserida

a. Netral (Lemak Netral)


Gliserida netral adalah ester antara asam lemak dengan gliserol. Fungsi dasar dari gliserida netral
adalah sebagai simpanan energi (berupa lemak atau minyak). Setiap gliserol mungkin berikatan dengan 1,
2 atau 3 asam lemak yang tidak harus sama. Jika gliserol berikatan dengan 1 asam lemak disebut
monogliserida, jika berikatan dengan 2 asam lemak disebut digliserida dan jika berikatan dengan 3 asam
lemak dinamakan trigliserida. Trigliserida merupakan cadangan energi penting dari sumber lipid.

Lemak dan minyak keduanya merupakan trigliserida. Adapun perbedaan sifat secara umum dari
keduanya adalah:

1. Lemak
Umumnya diperoleh dari hewan. Berwujud padat pada suhu ruang. Tersusun dari asam lemak
jenuh
2. Minyak
Umumnya diperoleh dari tumbuhan. Berwujud cair pada suhu ruang. Tersusun dari asam
lemak tak jenuh

b. Fosfogliserida (Fosfolipid)

Lipid dapat mengandung gugus fosfat. Lemak termodifikasi ketika fosfat mengganti salah satu rantai
asam lemak. Penggunaan fosfogliserida adalah: Sebagai komponen penyusun membran sel dan Sebagi
agen emulsi

3. Lipid kompleks

Lipid kompleks adalah kombinasi antara lipid dengan molekul lain. Contoh penting dari lipid
kompleks adalah lipoprotein dan glikolipid.

a. Lipoprotein Dan Glikolipid

Lipoprotein merupakan gabungan antara lipid dengan protein. Ada 4 klas mayor dari lipoprotein
plasma yang masing-masing tersusun atas beberapa jenis lipid, yaitu:

Perbandingan komposisi penyusun 4 klas besar lipoprotein:

 Kilomikron
Kilomikron berfungsi sebagai alat transportasi trigliserid dari usus ke jaringan lain, kecuali ginjal
 VLDL (very low - density lypoproteins)
VLDL mengikat trigliserid di dalam hati dan mengangkutnya menuju jaringan lemak
 LDL (low - density lypoproteins)
LDL berperan mengangkut kolesterol ke jaringan perifer
 HDL (high - density lypoproteins)
HDL mengikat kolesterol plasma dan mengangkut kolesterol ke hati.

4. Lipid non gliserida

Lipid jenis ini tidak mengandung gliserol. Jadi asam lemak bergabung dengan molekul-molekul
non gliserol. Yang termasuk ke dalam jenis ini adalah sfingolipid, steroid, kolesterol dan malam.

a. Sfingolipid

Sifongolipid adalah fosfolipid yang tidak diturunkan dari lemak. Penggunaan primer dari
sfingolipid adalah sebagai penyusun selubung mielin serabut saraf. Pada manusia, 25% dari lipid
merupakan sfingolipid.

b. Steroid

Beberapa hormon reproduktif merupakan steroid, misalnya testosteron dan progesteron. Steroid
lainnya adalah kortison. Hormon ini berhubungan dengan proses metabolisme karbohidrat, penanganan
penyakit arthritis rematoid, asthma, gangguan pencernaan dan sebagainya.

c. Kolesterol

Selain fosfolipid, kolesterol merupakan jenis lipid yang menyusun membran plasma. Kolesterol
juga menjadi bagian dari beberapa hormon. Kolesterol berhubungan dengan pengerasan arteri. Dalam hal
ini timbul plaque pada dinding arteri, yang mengakibatkan peningkatan tekanan darah karena arteri
menyempit, penurunan kemampuan untuk meregang. Pembentukan gumpalan dapat menyebabkan infark
miokard dan stroke.

d. Malam/ lilin (waxes)

Malam tidak larut di dalam air dan sulit dihidrolisis. Malam sering digunakan sebagai lapisan
pelindung untuk kulit, rambut dan lain-lain. Malam merupakan ester antara asam lemak dengan alkohol
rantai panjang
Penggolongan Dan Fungsi Lipid
Lipid adalah senyawa organik yang tak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut non polar
(eter, kloroform,benzen,dsb.)
Penggolongan lipid

1. Lipid sederhana

a. lemak yaitu ester asam lemak dan gliserol


b. lilin yaitu ester asam lemak dengan alkohol monohidrat dengan BM besar
2. Lipid campuran yaitu ester asam lemak yang mengandung gugus tambahan selain alkohol
dan asam lemak

a. fosfolipid, lipid yang mengandung residu asam fosfat


b. glikolipid, lipid yang mengandung karbohidrat
c. lipoprotein, lipid yang mengandung protein

3. Derivat lipidyaitu zat yang diturunkan dari lipid dengan hidrolisis. Termasuk didalamnya
adalah asam lemak (jenuh dan tidak jenuh), gliserol, sterol dan benda-benda keton.
A. Pencernaan

1. Mulut dan lambung

Belum terjadi proses pencernaan lemak yang signifikan pada mulut dan lambung. Namun enzim
lipase lingual yang dihasilkan pada kelenjar ludah bawah lidah memasuki lambung (menjadi
disebut enzim lipase lambung) memiliki fungsi meminimalkan ukuran lemak. Dalam esophagus
lemak pun hanya selintas melewatinya saja.

2. Usus halus

Pencernaan lemak yang utama terjadi di usus halus. Proses pencernaan tentunya selalu
melibatkan air. Seperti yang diketahui secara umum bahwa lemak sukar bercampur dengan air.
Maka dari itu, perlu proses emulsifikasi lemak terlebih dahulu agar selanjutnya lemak dapat
dicerna dan di absorbsi.

Proses emulsifikasi diawali ketika lemak mulai memasuki usus halus, suatu hormon yang disebut
hormon kolesitokinin kemudian memberi kode pada kantung empedu untuk menghasilkan cairan
empedu. Cairan empedu inilah yang mengemulsi lemak menjadi bentuk yang lebih kecil (hingga
300 kali lebih kecil). Kemudian dengan bantuan enzim lipase pankreas, lemak dihidrolisis
menjadi gliserol dan asam lemak. Hasil hidrolisis ini menjadi micel (butir-butir lemak) dengan
bantuan garam empedu.

B. Absorpsi

Hasil pencernaan dari lemak akan diserap kembali ke dalam membran mukosa usus halus dengan
cara difusi pasif. Absorbsi ini paling banyak terjadi di jejenum. Untuk bentuk gliserol, asam
lemak rantai pendek (C4-C6), dan asam lemak rantai panjang (C8-C10) dapat langsung diserap
menuju aliran darah. Sedangkan bagi asam lemak dengan rantai panjang, monogliserida harus
diubah menjadi trigliserida dahulu. Trigliserida dan lipida besar lainnya (kolestrol, fosfolipida)
kemudian diabsorbsi secara aktif dan menghasilkan kilomikron (jenis lipoprotein—alat angkut
lipida). Kilomikron membawa lipida ke jaringan – jaringan adiposa melewati limfe menuju ke
darah.
C. Ekskresi

Sebagian besar orang dewasa dapat mencerna dan mengabsorbsi lemak hingga 95%, sisanya,
akan dikeluarkan dari tubuh melalui feses. Garam empedu yang sususannya terdiri dari kolestrol
di dalam usus halus daoat diserap oleh jenis serat tertentu yang selanjutnya akan ikut dikeluarkan
melalui feses. Hal ini dapat menurunkan kadar kolestrol darah.

Mengapa lemak lebih besar energinya dibanding karbohidrat?


Lemak (asam heksanoat) lebih banyak mengandung hidrogen terikat dan merupakan senyawa
karbon yang paling banyak tereduksi, sedangkan karbohidrat (glukosa) dan protein (asam
glutamat) banyak mengandung oksigen dan lebih sedikit hidrogen terikat adalah senyawa yang
lebih teroksidasi.
Senyawa karbon yang tereduksi lebih banyak menyimpan energi dan apabila ada pembakaran
sempurna akan membebaskan energi lebih banyak karena adanya pembebasan elektron yang
lebih banyak. Jumlah elektron yang dibebaskan menunjukkan jumlah energi yang dihasilkan.
Perlu Anda ketahui pada jalur katabolisme yang berbeda glukosa dan asam glutamat dapat
menghasilkan jumlah ATP yang sama yaitu 36 ATP. Sedangkan katabolisme asam heksanoat
dengan jumlah karbon yang sama dengan glukosa (6 karbon) menghasilkan 44 ATP, sehingga
jumlah energi yang dihasilkan pada lemak lebih besar dibandingkan dengan yang dihasilkan
pada karbohidrat dan protein. Sedangkan jumlah energi yang dihasilkan protein setara dengan
jumlah yang dihasilkan karbohidrat dalam berat yang sama.
Dari penjelasan itu dapat disimpulkan jika kita makan dengan mengkonsumsi makanan yang
mengandung lemak akan lebih memberikan rasa kenyang jika dibandingkan dengan protein dan
karbohidrat. Karena rasa kenyang tersebut disebabkan oleh kemampuan metabolisme lemak
untuk menghasilkan energi yang lebih besar.
Hubungan Metabolisme Karbohidrat, Lemak dan Protein

Kita sudah mengetahui bahwa di dalam sel reaksi metabolisme tidak terpisah satu sama
lain yaitu membentuk suatu jejaring yang saling berkaitan. Di dalam tubuh manusia terjadi
metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak. Bagaimana keterkaitan ketiganya?
Perhatikan Gambar di bawah ini! Pada bagan terlihat karbohidrat, protein, dan lemak
bertemu pada jalur siklus Krebs dengan masukan asetil koenzim A. Tahukah Anda bahwa Asetil
Ko-A sebagai bahan baku dalam siklus Krebs untuk menghasilkan energi yang berasal dari
katabolisme karbohidrat, protein, maupun lemak. Titik temu dari berbagai jalur metabolisme ini
berguna untuk saling menggantikan “bahan bakar” di dalam sel, Hasil katabolisme karbohidrat,
protein, dan lemak juga bermanfaat untuk menghasilkan senyawa-senyawa lain yaitu dapat
membentuk ATP, hormon, komponen hemoglobin ataupun komponen sel lainnya.

Lemak (asam heksanoat) lebih banyak mengandung hidrogen terikat dan merupakan
senyawa karbon yang paling banyak tereduksi, sedangkan karbohidrat (glukosa) dan protein
(asam glutamat) banyak mengandung oksigen dan lebih sedikit hidrogen terikat adalah senyawa
yang lebih teroksidasi. Senyawa karbon yang tereduksi lebih banyak menyimpan energi dan
apabila ada pembakaran sempurna akan membebaskan energi lebih banyak karena adanya
pembebasan elektron yang lebih banyak. Jumlah elektron yang dibebaskan menunjukkan jumlah
energi yang dihasilkan.
Perlu Anda ketahui pada jalur katabolisme yang berbeda glukosa dan asam glutamat
dapat menghasilkan jumlah ATP yang sama yaitu 36 ATP. Sedangkan katabolisme asam
heksanoat dengan jumlah karbon yang sama dengan glukosa (6 karbon) menghasilkan 44 ATP,
sehingga jumlah energi yang dihasilkan pada lemak lebih besar dibandingkan dengan yang
dihasilkan pada karbohidrat dan protein. Sedangkan jumlah energi yang dihasilkan protein setara
dengan jumlah yang dihasilkan karbohidrat dalam berat yang sama.
Dari penjelasan itu dapat disimpulkan jika kita makan dengan mengkonsumsi makanan
yang mengandung lemak akan lebih memberikan rasa kenyang jika dibandingkan dengan protein
dan karbohidrat. Karena rasa kenyang tersebut disebabkan oleh kemampuan metabolisme lemak
untuk menghasilkan energi yang lebih besar.
Seperti halnya karbohidrat, lemak merupakan substrat penting dalam proses respirasi.
Lemak disintesis dari karbohidrat atau protein melalui asetil koenzim A dan gliserol yang berasal
dari fosfogliseraldehid ( PGAL ), di mana PGAL merupakan senyawa antara dalam tahap
glikolisis dan daur krebs.
Secara kimiawi, lemak tersusun dari penggabungan suatu asam lemak dengan gliserol.
Agar dapat digunakan sebagai substrat respirasi ( reaksi katabolitik ) lemak terlebih dahulu
dibongkar menjadi asam lemak dan gliserol. Kemudian gliserol diubah menjadi dihidroksiaseton
fosfat, untuk selanjutnya diubah menjadi fosfogliseraldehida yang merupakan zat antara pada
tahap glikolisis dan daur krebs.Sementara itu asam lemak diubah menjadi molekul asetil ko A
dan masuk ke jalur respirasi.
Berbeda dengan lemak, protein merupakan molekul yang pembentukannya melibatkan
DNA, RNA dan ribosom. Protein di dalam sel tersusun dari asam amino. Beberapa asam amino
dapat diubah menjadi glukosa ( alanin, serin, glisin, sistein, metionin dan triptofan ). Dan
beberapa asam amino lainnya seperti : fenilalanin, tirosin, leusin, isoleusin dan lisin dapat diubah
menjadi asam lemak. Dalam reaksi katabolitik, protein dipecah menjadi asam amino. Asam
amino ini dapat masuk ke jalur respirasi melalui cara transaminasi ( pemindahan gugus amin-
NH2 ) maupun deaminasi ( pembuangan gugus amin ). Asam amino seperti alanin, serin, glisin,
sistein diubah menjadi asam piruvat dan masuk ke dalam mitokondria untuk dimanfaatkan dalam
respirasi. Sedangkan asam amino seperti fenilalanin, tirosin, leusin, isoleusin dan lisin diubah
menjadi asetil ko A untuk selanjutnya mengikuti jalur respirasi.
Dalam proses repirasi, karbohidrat merupakan molekul pertama yang menjadi substrat
respirasi, Jika karbohidrat habis maka baru lemak yang akan dioksidasi. Jika karbohidrat dan
lemak sudah tidak ada lagi maka protein akan dibongkar menjadi asam amino untuk dioksidasi.
Dari ketiga substrat respirasi tersebut, karbohidrat merupakan substrat respirasi yang
utama. Jumlah energi yang dihasilkan oleh setiap gram protein setara dengan jumlah energy yang
dihasilkan oleh setiap gram karbohidrat, yaitu + 4,1 kkal. Sementara, setiap gram lemak bila
dioksidasi akan menghasilkan 2 kali lipat dari jumlah energi yang dihasilkan oleh karbohidrat
dan protein setiap gramnya yaitu + 9,3 kkal. 1 Molekul lemak + 2H2O à 2 C6H12O6 (glukosa ).
Perbandingan C : H : O molekul lemak ( misalnya : tristerin ) adalah 57 : 110 : 6. Pada molekul
karbohidrat perbandingan C : H : O adalah 6 : 12 : 6
Itulah sebabnya energi yang digunakan dalam oksidasi lemak jauh lebih banyak.
Rantai asam lemak yang banyak mengandung gugus –CH2 merupakan bentuk penyimpanan
yang ideal untuk surplus energi metabolic. Zat ini dalam bentuk sangat tereduksi, sehingga
energi yang dihasilkan juga besar. Di sisi lain, lemak disimpan dalam bentuk paling pekat dan
sedikit mengandung air, di mana energi potensial dapat disimpan. Sementara itu, pada oksidasi
protein di dalam tubuh produk akhir katabolismenya adalah urea dan senyawa nitrogen lainnya,
ditambah CO2 dan H2O. Itulah sebabnya nilai kalori protein dalam tubuh hanya +
4,1kkal / gram.
1. Fungsi Vitamin Secara Umum
Ada banyak jenis-jenis vitamin yang memiliki fungsi-fungsi tersendiri, untuk kali ini kita akan
memberikan fungsi vitamin secara umum. Fungsi vitamin secara umum antaralain sebagai
berikut...

 Mengatur zat dalam tubuh


 Berfungsi menguatkan gigi dan tulang
 Mempercepat Pertumbuhan
 Memperkuat daya tahan tubuh terhadap penyakit
 Mempercepat proses dalam penyembuhan penyakit
 Menjaga dan meningkatkan kebugaran tubuh
 Memperlambat dalam proses penuaan
 Membangun sistem kekebalan tubuh atau sistem imun
 Menjaga tubuh tetap segar dan menghilangkan rasa capek
 Vitamin juga diperkirakan berfungsi sebagai katalisator dalam reaksi biokimia tubuh

2. Fungsi, Sumber dan Jenis-Jenis Vitamin


Beberapa macam vitamin yang telah diketahui fungsi dan sumber-sumber dari berbagai macam
atau jenis vitamin tersebut antaralain sebagai berikut...
a. Vitamin A (Retinol)
Vitamin A adalah vitamin yang berperan penting untuk menjaga dan merawat kecantikan kulit
agar tetap licin dan halus. Fungsi lain yang sangat penting adalah untuk pertumbuhan tubuh dan
menjaga kesehatan mata. Vitamin A banyak terdapat pada wortel, sayuran hijau, ubi jalar, labu
siam, avokad, dan semangka. Sumber vitamin A dari makanan masih berupa provitamin A.
Selanjutnya, di dalam organ hati, provitamin A diubah menjadi vitamin A. Kekurangan vitamin
A dapat mengakibatkan rabun senja dan Xeroftalma Penyakit xeroftalmia menyebabkan mata
mengering sehingga dapat mengakitbatkan kebutaan.

b. Vitamin B1 (Tiamin)
Vitamin B1 merupakan salah satu vitamin yang penting bagi tubuh. Fungsi vitamin ialah
menambah nafsu makan serta mengatur fungsi alat-alat pencernaan dan fungsi saraf. Sumber
vitamin B1 yang terbaik ialah biji-bijian yang masih memiliki kulit ari, kecambah, gandum, ragi,
dan kacang-kacangan kering. Kekurangan vitamin B1 akan menimbulkan gangguan pada saraf,
mudah lelah, pencernaan kurang sempurna, serta menyebabkan penyakit beri-beri.

c. Vitamin B2 (Riboflavin)
Vitamin B2 berperan penting pada pertumbuhan tubuh, menjaga kesehatan kulit, menjaga
kesehatan rambut, menjaga kesehatan rambut, menjaga kesehatan kuku, dan membantu proses
metabolisme karbohidrat sehingga memperoleh energi. Sumber vitamin B2 adalah susu, kacang-
kacangan, telur, dan ragi.

d. Vitamin B6 (Piridoksin)
Vitamin B6 berfungsi dalam pertumbuhan tubuh, menjaga kesehatan kulit dan rmabut,
mengurangi rasa mual dan meredakan mabuk perjalanan, mengurangi kejang lengan, serta
mencegah pelagra atau kulit kasar (meradang). Sumber vitamin B6 ialah biji-bijian yang masih
memiliki kulit ari, jagung, ikan, dan ragi. Kekurangan vitamin B6 mengakibatkan pelagra, susah
tidur, mudah tersinggung, dan depresi.

e. Vitamin B12 (Sianokobalamin)


Vitamin B12 berperan dalam proses pembentukan sel-sel darah merah serta memperbaiki daya
konsentrasi. Sumber vitamin B12 meliputi hati, daging, dan telur. Kekurangan vitamin B12 akan
menyebabkan anemia, kelelahan, dan gangguan kulit.

f. Vitamin C (Asam Askorbat)


Vitamin C berperan dalam proses penyembuhan infeksi serta menanggulangi alergi dan skorbut.
Sumber vitamin C, antara lain jeruk, tomat, nanas dan sayuran segar. Kekurangan vitamin C
dapat mengakibatkan gusi berdarah, proses penyembuhan luka terhambat, nyeri pada persendian,
dan daya tahan terhadap infeksi yang rendah.

g. Vitamin D
Vitamin D sangat diperlukan dalam proses pembentukan tulang dan memperkuat rangka. Sumber
vitamin D, antara lain minyak ikan, kuning telur, susu, mentega, dan ikan laut. Sumber vitamin
D dari makanan masih berupa provitamin D. Sinar matahari akan membantu mengubah
provitamin D menjadi vitamin D dipermukaan kulit. Kekurangan vitamin D menyebabkan
pertumbuhan terhambat, kaki bengkok, gigi keropos, dan kejang otot.

h. Vitamin E (Tokoferol)
Vitamin E berfungsi mencegah keguguran, kemandulan, dan perdarahan. Sumber vitamin E
berupa kecambah biji-bijian, minyak zaitun, dan minyak kelapa. Kekurangan vitamin E
menyebabkan gangguan pada otot dan kemandulan

i. Vitamin K (Filokuinon)
Vitamin K berperan pada proses pembekuan darah ketika terjadi luka. Vitamin K banyak
terdapat pada sayuran hijau, kedelai, dan tomat. Kekurangan vitamin K menyebabkan darah
sukar membeku.

Beberapa manfaat mineral diantaranya adalah :

 Boron : Bermanfaat untuk kesehatan tulang, menjaga fungsi otak, anti penuaan, menjaga kesehatan
seksual, mencegah kanker, mengobati penyakit alzheimer, dan nyeri otot.

 Kalsium : Menjaga kesehatan tulang, mencegah artritis, menjaga kesehatan gigi, berperan dalam
penurunan berat badan, mencegah kanker usus besar, penyakit jantung, dan tekanan darah tinggi.

 Tembaga : Bermanfaat untuk fungsi otak, perawatan kulit, radang sendi, infeksi tenggorokan, kekurangan
hemoglobin, kekebalan, dan penyakit jantung.

 Yodium : Bermanfaat untuk perawatan rambut, menjaga metabolisme tubuh, kehamilan, hingga kanker.

 Besi : Membantu pembentukan hemoglobin, menjaga metabolisme tubuh, membantu mengatasi anemia,
dan menjaga fungsi otak.

 Magnesium : Bermanfaat untuk mencegah tekanan darah tinggi, serangan jantung, kram, diabetes, asma,
menjaga kesehatan tulang, dan baik untuk masa kehamilan.

 Mangan : Menjaga metabolisme tubuh, mencegah osteoporosis, kelelahan, peradangan, epilepsi, menjaga
fungsi otal dan alat reproduksi.

 Fosfor : Menjaga kesehatan tulang, fungsi otak, perawatan gigi, metabolisme tubuh dan fungsi seksual.

 Kalium : Mengatur tekanan darah, mencegah penyakit jantung, gangguan otot, kram, gangguan ginjal,
radang sendi, dan menjaga ketersediaan air dalam tubuh.
 Natrium : Menjaga keseimbangan air dalam tubuh, menjaga tubuh dari sengatan sinar matahari, menjaga
fungsi otak, anti penuaan, dan mencegah kram otot.

 Zinc : Untuk perawatan kulit, eksim, jerawat, penyembuhan luka, gangguan postrate, membantu dalam
penurunan berat badan, reproduksi, perawatan mata dan rambut.

Berbagai manfaat mineral tersebut tentunya bisa Anda dapatkan dari makanan sehari-hari yang Anda makan,
seperti sayuran dan buah-buahan.

Berikut ini beberapa manfaat air mineral yang jarang Anda ketahui:

 Menjaga keseimbangan tubuh

Sebagian besar tubuh manusia tersusun dari air. Fungsi air ini adalah untuk proses pencernaan,
penyerapan sari makanan, sirkulasi darah dalam tubuh, transportasi nutrisi, dan mempertahankan
suhu tubuh. Tubuh manusia mempunyai mekanisme dalam mempertahankan keseimbangan
asupan air yang keluar dan masuk dalam tubuh. Rasa haus merupakan mekanisme yang normal
dalam mempertahankan asupan air dalam tubuh.

 Meningkatkan Energi

Kegiatan seharian pasti membuat tubuh kelelahan, hal ini bisa disebabkan oleh dehidrasi. Minum
satu atau dua gelas air mineral dapat membantu menjaga kesegaran di tengah aktivitas.

 Memperlancar sistem pencernaan

Mengkonsumsi air mineral dalam jumlah cukup setiap hari akan memperlancar sistem
pencernaan, sehingga kita akan terhindar dari masalah-masalah pencernaan seperti maag ataupun
sembelit. Mineral yang terkandung pada air mineral seperti klorida dan bikarbonat sangat
penting dalam membantu pencernaan serta menyeimbangkan keadaan asam lambung dan usus.
Karena itu, air mineral membantu dalam optimasi manfaat yang diperoleh oleh tubuh melalui
makanan dengan pencernaan yang efektif sehingga nutrisi makanan dapat diekstrasi dengan
benar.
 Membantu detoksifikasi tubuh

Racun yang mengendap pada bagian pencernaan, khususnya limpa, hati dan ginjal bisa dibuang
dan dihilangkan dengan mengkonsumsi air mineral secara teratur dalam jumlah yang tepat.
Dengan memberikan cairan yang cukup pada ginjal dan hati, maka organ tersebut akan dapat
bekerja lebih optimal.

 Kesehatan kulit

Saat kekurangan cairan, tubuh akan menyerap kandungan air dari dalam kulit sehingga kulit
menjadi kering dan berkerut. Mengkonsumsi air mineral tidak hanya menjaga kelembaban kulit
saja, tetapi juga membuang racun dalam tubuh sehingga kulit senantiasa terjaga kesehatannya
dan menghidrasi sel-sel kulit, mengangkat kotoran serta meningkatkan sirkulasi dan aliran darah,
sehingga kulit menjadi lebih segar dan cerah sepanjang hari.

Anda mungkin juga menyukai