PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan pada makalah kerukunan antar umat beragama adalah
1. Mengetahui definisi dari wacana kerukunan
2. Mengetahui definisi kerukunan antar umat beragama
3. Mengetahui asas kerukunan antar umat beragama
1.4 Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dari menciptakan suasana rukun antar umat beragama
dilingkungan masyarakat yaitu dengan rasa aman, nyaman dan sejahtera.
1
Said Agil Husin Al Munawar, Fiqih Hubungan Antar Agama III, (Jakarta:Ciputat
Press,2005), hlm. 1-5.
Kerukunan Antar Umat Beragama 3
menjadikan golongan itu sebagai golongan kekal, karena yang melihat dan menerima agama
bukan sebagai sesuatu yang membosankan, melainkan sebagai penggerak (spirit) yang hidup
dan yang menggetarkan seluruh jiwa dan tubuhnya serta mempuntai pengaruh besar terhadap
anggota-anggotanya.
Golongan agama berpegang kepada dokrin mutlak (wahyu tuhan) yang dijadikan
sebagai landasan pertimbangan dalam cara berpikir, segala ucapan perbuatan dan tindakan,
yang dari sudut sosiologi akan dipandang terpuji jika mempertanggungjawabkan kebebasan
berpikir dan menghilangkan rasa takut dan bimbang dalam menghadapi kehidupan, dan
menghilangkan rasa kebencian dan permusuan dalam masyarakat.2
Tujuan kerukunan antar umat beragama, tidak dapat dipisahkan dari agama itu
sendiri, karena pengertian yang terkandung dalam tujuan ini bukan hanya sekedar mencapai
tujuan itu saja, tetapi bagaimana merealisasikan dan memeliaran tujuan itu. Mengingat tujuan
yang akan dicapai merupakan tujuan bersama umat beragama, maka konsekuensi dari tujuan
ini berada di tangan umat beragama itu sendiri.3
Inti dari tujuan hidup manusia adalah ketentraman dan kebahagiaan batin. Dalam
agama ketentraman dan kebahagiaan batin ini bukan hanya untuk pribadi saja, tetapi untuk
seluruh manusia yang disebut kemaslahatan atau kesejahteraan umum.
Bila ditinjau dari kepentinagan agama-agama itu sendiri serta urgensinya dalam
membangun dan membina masyarakat da bangsa, maka kerukunan antar umat beragama
bertujuan:
a. Memeliara Eksistensi Agama-agama
Dalam baasa Arab, agama disebut ad diin berarti taat, patuh. Kata lain ad dainun
berarti hutang. Agama milik Allah Tuhan Yang Maa Esa yang diamanatkan-Nya kepada
manusia dengan ketentuan; manusia harus menjaga dan memelihara amanat yang
dipercayakan Tuhan.
b. Memeliara eksitensi Pancasila
Pancasila dengan rumusan sederhana ini mempunyai ruang lingkup dan daya jangkau
yang jauh bagi insan Indonesia dalam berbangsa dan bernegara yang dapat disimpulkan
dalam dua pengertian, yaitu: sebagai Dasar Negara Republik Indonesia, dan sebagai falsafah
dan pandangan hidup indonesia.
2
Ibid., hlm. 17-18.
3
ibid., hlm. 19.
Kerukunan Antar Umat Beragama 4
c. Memeliara persatuan dan rasa kebangsaan
Indonesia adalah negara serba ganda (plural state). Bangsa indonesia telah hidup
dengan serba-kegandaan ini sejak zaman leluhur. Dan bila ditelusuri kembali sejarah bangsa
Indonesia sejak zaman leluhur itu, tidak terdapat fakta tentang adanya usaha-usaha untuk
mempermasalakan keserba-gandaan ini.
d. Memeliara stabilitas dan ketahanan nasional
Sesudah bangsa Indonesia berhasil memperjuagkan kedaulatan Republik Indonesia,
kedaulatan dan kekuasaan sepenuhnya berada di tangan bangsa Indonesia sendiri. Tetapi
kemudian terjadi berbagai peristiwa yang hampir menjurus kepada pemecah-belahan
kesatuan bangsa yang mengakibatkan terganggunya stabilitas dan ketahanan nasional.
e. Menunjang dan mensukseskan pembangunan
Pembangunan merupakan tuntutan zaman dan setiap generasi. Tuntutan ini harus
dipenuhi dan dilaksanakan. Pembangunan merupakan pertanda gerak dan sebagai respons
dari tuntutan tersebut. Setiap generasi menghendaki perubahan dan pembaharuan.
f. Mewujudkan masyarakat yang religius
Masyarakat religius yang dimaksud di sini adalah masyarakat yang menghayati,
mengamalkan dan menjadikan agamanya itu sebagai pegangan dan tuntutan hidup, berbuat,
bertingkah laku dan bertindak berdasarkan dan sesuai dengan garis-garis yang telah terkitta
dalam agamanya.4
Kata Islam berarti damai, selamat, sejahtera, penyerahan diri, taat dan patuh.
Pengertian tersebut menunjukkan bahwa agama Islam adalah agama yang mengandung ajaran
untuk menciptakan kedamaian, keselamatan, kesejahteraan umat hidup manusia pada
khususnya dan seluruh alam pada umumnya. Kondisi ini akan terwujut apabila manusia
sebagai penerima amanah Allah dapat menjalankan aturan tersebut secara benar dan kaaffah.
Agama Islam adalah agama yang Allah turunkan sejak manusia pertama, Nabi
pertama, yaitu Nabi Adam AS. Agama Islam itu kemudian Allah secara berkesenambungan
kepada para Nabi dan Rasul-rasul berikutnya. Akhir dari proses penurunan agama Islam itu
baru terjadi pada masa kerasulan Muhammad SAW pada awal abad VII Masehi. Islam
sebagai agama yang Allah turunkan sebelum dinyatakan secara eksplisit pada masa kerasulan
sebelum Muhammad SAW, tetapi makna dan substansi ajarannya secara implisit memiliki
4
Ibid., hlm. 24-34.
Kerukunan Antar Umat Beragama 5
persamaan dalam ajaran Tauhid dan yang dapat dipahami dari pernyataan sikap para Rasul,
seperti Firman Allah Q.S Al-Baqarah:132.
“dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula
Ya’kub. (Ibrahim berkata): Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini
bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam.”
Ajaran Agama Islam memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Sesuai dengan fitrah hidup manusia. Artinya ajaran agama Islam mengandung
petunjuk yang sesuai dengan sifat dasar manusia, baik dari aspek keyakinan,
perasaan, maupun pemikiran, sesuai dengan kebutuhan hidup manusia,
memberikan manfaat tanpa menimbulkan kompilasi dan mempatkan manusia
dalam posisi yang benar. (Q.S al-Rum:30).
2. Ajaran sempurna, artinya materi ajaran Islam mencangkup petunjuk seluruh
aspek kehidupan manusia. Petunjuk-petunjuk tersebut adakalanya disebut
secara eksplisit dan adakalanya disebut implisit. Untuk memahami petunjuk
yang implisit dilakukan dengan ijtihad. Penegasan tentang kesempurnaan
ajaran Islam terdapat dalam (Q.S Al-Maidah:3).
3. Kebenarannya mutlak. Kemutlakan ajaran Islam dikarenakan berasal dari
Allah yang Maha Benar. Di samping itu kebenaran ajaran Islam dapat juga
dibuktikan melalui realita ilmiyah dan ilmu pengetahuan. (Q.S Al-
Baqarah:147).
4. Mengajarkan keseimbangan dalam berbagai aspek kehidupan. Dua tugas
utama diciptakan di muka bumi merupakan cerminan adanya keseimbangan
dalam kehidupan manusia. Keseimbangan itu perlu dijaga dan manusia perlu
menempatkannya secara proporsional.
5. Fleksibel dan ringan, artinya ajaran agama Islam memperhatikan dan
menghargai kondisi masing-masing individu, dan tidak memaksakan umatnya
untuk melakukan perbuatan di luar batas kemampuannya. (Q.S al-
Baqarah:286)
Dengan karakteristik di atas, terbukti bahwa Isalm adalah agama rahmat bagi sekalian
alam. (Q.S al- Anbiya’:107).
Fungsi Islam sebagai rahmat bagi sekalian alam tidak tergantung dalam penerimaan
atau penilaian manusia. Substansi rahmat terletak pada fungsi ajaran tersebut. Fungsi itu baru
akan dilaksanakan baik oleh manusia maupun oleh makhluk-makhluk lain apabila manusia
sebagai pengemban amanah Allah telah mentaati ajaran tersebut.
Bentuk-bentuk kerahmatan Allah pada ajaran Islam tersebut adalah:
1. Islam menunjuki manusia jalan hidup yang benar. Ajaran Islam sebagiannya
bersifat ta’abbidi (supra rasional), artinaya di atas kemampuan akal manusia
untuk mengetahuinya, seperti kemahaesaan Allah, ajaran sholat dan lainnya.
Sebagian ajaran Islam yang lain bersifat ta’aqquli (rasional), artinya mampu
dipahami rasionalitasnya, seperti dalam hublum minannas dan pemanfaatan alam
semesta.
2. Islam memberikan kewbebasan kepada manusia untuk menggunakan potensi yang
diberikan kepada Allah secara bertanggung jawab. Allah sudah mendatangkan
petunjuk dan memberikan akal kepada manusia, dan kepadanya dipersilahkan
untuk memilih sesuai dengan petunjuk yang ada. Namun apa pun yan di pilih oleh
manusia itu tetap ada konsekwensi dan pertanggung jawabannya. Dalam (Q.S al –
Baqarah:256).
3. Islam menghargai dan menghormati semua manusia sebagai hamba Allah, baik
Muslim mau pun non Muslim. Dihadapan Allah manusia sama yang
membedakannya hanyalah ketaqwaannya.
4. Islam mengatur pemanfaatan alam secara baik dam proporsional. Allah telah
memberikan hak pada manusia untuk memanfaatkan alam beserta isinya, tetapi
Allah juga mengingatkan bahwa kerusakan yang terjadi di alam ini diakibatkan
oleh perbuatan tangan manusia. (Q.S al-Rum:41). Demikian juga sikap dan cara
memperlakukan hewan, banyak hadis Rasulullah yang menerangkan tentang itu.
5
Nurhasanah Baktiar, Pendidikan Agama Islam Di Perguruan Tinggi Umum,
(Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2013, cetakan ke-1), hlm. 141-149.
Kerukunan Antar Umat Beragama 10
Kedasaran yang luas terhadap pluralitas dari berbagai lapisan masyarakat agama
tersebut akan menumbuhkan sikap-sikap pluralitas bagi masyarakat agama yang luas pula.
Kesadaran itu dapat disosialisasikan secara nasional yang dilalui dari masing-masing agama.6
BAB III
6
Said Agil Husin Al Munawar, op. cit., hlm. 210.
7
Nurcholish Madjid, Islam Agama Kemanusiaan,(Jakarta: Dian Rakyat, 2010,
cetakan ke-4), hlm. 91.
8
Ibid., hlm. 93.
Kerukunan Antar Umat Beragama 11
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pentingnya kerukunan hidup antar umat beragama adalah terciptanya kehidupan
masyarakat yang harmonis dalam kedamaian, saling tolong menolong, dan tidak saling
bermusuhan agar agama bisa menjadi pemersatu bangsa Indonesia yang secara tidak
langsung memberikan stabilitas dan kemajuan Negara. Cara menjaga sekaligus mewujudkan
kerukunan hidup antar umat beragama adalah dengan mengadakan dialog antar umat
beragama yang di dalamnya membahas tentang hubungan antar sesama umat beragama.
Selain itu ada beberapa cara menjaga sekaligus mewujudkan kerukunan hidup antar umat
beragama antara lain:
a) Menghilangkan perasaan curiga atau permusuhan terhadap pemeluk agama
lain
b) Jangan menyalahkan agama seseorang apabila dia melakukan kesalahan tetapi
salahkan orangnya.
c) Biarkan umat lain melaksanakan ibadahnya jangan mengganggu umat lain
yang sedang beribadah.
3.2. Saran
Saran yang dapat diberikan untuk masyarakat di Indonesia supaya menanamkan sejak
dini pentingnya menjaga kerukunan antar umat beragama agar terciptanya hidup rukun antar
sesama sehingga masyarakat merasa aman, nyaman dan sejahtera.